Tag Archives: ibnu taimiyah

Hadits Para Nabi Masih Hidup di Alam Kubur, Apa Maksudnya?



Jakarta

Salah satu riwayat shahih menyebutkan bahwa para nabi masih hidup di dalam kubur mereka. Para Nabi tersebut disebutkan sedang dalam keadaan mengerjakan salat.

Hadits yang menjelaskan hal itu bersumber dari sahabat Anas bin Malik RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW. Berikut bacaan hadits yang kemudian dishahihkan oleh Syekh Al-Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah,

الأنبياء أحياء في قبورهم يصلون


Artinya: “Para nabi itu hidup di dalam kubur mereka dalam keadaan mengerjakan salat.” (HR Abu Ya’ala dalam Kitab Masma’u Al Zawa’id)

Dalam riwayat lain juga disebutkan hal serupa sebagaimana Nabi Musa AS pernah disaksikan oleh Rasulullah SAW sedang mengerjakan salat dalam kuburnya. Dari sahabat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,

مَرَرْتُ عَلَى مُوسَى لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عِنْدَ الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي قَبْرِهِ

Artinya: “Aku melewati Musa AS pada malam Isra di samping bukit pasir yang berwarna merah dalam keadaan berdiri mengerjakan salat dalam kuburnya.” (HR Muslim)

Berkenaan dengan amalan yang dilakukan para nabi tersebut, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW yang pernah berkata pada sahabatnya, “Para nabi tidak dibiarkan di dalam kubur mereka setelah empat puluh hari, tetapi mereka bersembah sujud di hadapan Allah SWT hingga saat sangkakala ditiup (pada hari kiamat).”

Al Baihaqi berpendapat seperti diterjemahkan A. Shihabuddin dalam buku Membongkar Kejumudan bahwa hadits-hadits di atas bersanad shahih. Ia berkata bahwa kehidupan para nabi setelah wafat memang sudah banyak diberitakan oleh hadits shahih.

Selain itu, Ibnu Taimiyah menambahkan, Nabi Musa AS yang dilihat Rasulullah SAW mengamalkan salat di dalam kubur dan saat melewati lapisan langit ketika Isra Mi’raj bukanlah suatu fakta yang bertentangan. Sebab, sosok yang dilihat Rasulullah SAW itu adalah roh dari Nabi Musa AS yang disetarakan dengan keadaan malaikat.

“Roh itu kondisinya sama halnya dengan malaikat yang dalam sekejap dapat naik dan turun, kondisi roh itu tidaklah sama dengan kondisi badan,” terang Ibnu Taimiyah.

Senada dengan itu, dalam buku Tanya Jawab Islam yang disusun oleh Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah KTB (PISS-KTB) menjelaskan, roh yang mendominasi keadaan para nabi di alam kubur sebagaimana jasad yang mendominasi saat dalam keadaan hidup di dunia. Mereka dapat berpindah dengan cepat seperti kasus Nabi Musa AS yang dilihat oleh Rasulullah SAW.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam buku Ibrahim menjelaskan, sudah sepatutnya bagi muslim cukup mengimani sabda Rasulullah SAW dalam hadits tersebut tanpa mempertanyakan caranya. Namun, keimanan tersebut perlu diiringi dengan keyakinan bahwa kehidupan para nabi yang dimaksud adalah kehidupan alam barzakh bukan alam dunia.

Sebab itu pula, Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi menegaskan, tidak dibenarkan bila muslim meminta bantuan atau segala bentuk permintaan apapun kepada para nabi tersebut di dalam kubur. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 106,

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۚفَاِنْ فَعَلْتَ فَاِنَّكَ اِذًا مِّنَ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: “Janganlah engkau sembah selain Allah, sesuatu yang tidak memberi manfaat kepadamu dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu, sebab jika engkau lakukan (yang demikian itu), sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim.”

(rah/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ketika Bangun Tengah Malam Sesuai Anjuran Rasulullah SAW


Jakarta

Sebagian dari kita mungkin pernah terbangun di tengah malam karena berbagai alasan, seperti mendengar suara, mimpi, atau berubah posisi tidur.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk membaca doa ketika terbangun di malam hari, guna menghindari bahaya dan godaan setan.

Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa dalam berbagai situasi. Rasulullah SAW membaca dzikir ketika terbangun dari tidur dan memuji Allah SWT yang telah menjaga kesehatan dan mengembalikan roh saat terbangun.


Doa Bangun Tengah Malam

Doa ketika bangun di tengah malam adalah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menghadapi berbagai situasi saat terjaga di malam hari. Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ini sebagai cara untuk memohon perlindungan dari bahaya dan godaan setan yang mungkin muncul saat malam.

Dengan membaca doa ini, umat Islam diharapkan dapat merasa tenang dan terjaga dari gangguan, serta memuji Allah SWT yang telah menjaga kesehatan dan mengembalikan roh mereka setelah tidur.

1. Doa Nabi Muhammad Ketika Terbangun di Tengah Malam

Berdasarkan Kitab Ad Da’awat yang dinyatakan dalam hadis Ubadah bin Shamit r.a., Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk dibaca saat terbangun di malam hari. Berikut adalah doa tersebut beserta bacaan latinnya dan terjemahannya:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.

Laa ilaahaillallahu wahdahulaa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, walaa ilaaha illallah, wallahu akbar, walaa haula walaa quwwata illa billaah.

Artinya: “Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.”

Setelah mengucapkan doa tersebut, Rasulullah SAW melanjutkan dengan doa: “Ya Allah, ampunilah aku.” Selanjutnya, beliau bangun, berwudhu, dan melaksanakan salat malam.

Berdasarkan keterangan hadits dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW karya Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berdzikir dan berdoa ketika terbangun di malam hari.

Selain itu, beliau juga sering mengambil air wudhu dan melaksanakan salat malam. Abdullah ibnu Abbas RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah terbangun di tengah malam, lalu beliau segera mengambil air wudhu sebelum kembali melanjutkan tidurnya.

“Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali.” (HR Bukhari)

2. Zikir Ketika Terbangun Malam Hari

Selain membaca doa seperti yang telah disebutkan, Rasulullah SAW juga membaca dzikir, sebagaimana diriwayatkan oleh Ummi Salamah r.a. Berikut adalah bacaan dzikir tersebut:

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم

Rabbigfir waar ham, wahdi lissabiil al-‘aquum.

Artinya: “Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Ketika Bercermin, Amalkan untuk Kebaikan Diri


Jakarta

Doa ketika bercermin adalah salah satu doa harian yang bisa diamalkan. Sebab, manusia dalam kesehariannya sering sekali melakukan kegiatan bercermin.

Bercermin merupakan aktivitas manusia untuk melihat memeriksa dan melihat penampilan mereka, khususnya sebelum pergi ke luar rumah. Dalam buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, dijelaskan bahwa Allah SWT sesungguhnya menciptakan umat-Nya dengan baik, sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Tagabun ayat 3 berikut:

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ٣


Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar, Dia membentuk kamu lalu memperindah bentukmu, dan kepada-Nyalah kembali(-mu).”

Mengutip buku Doa Mustajab untuk Muslimah karya Wira Kautsari Wijayanti, Lc., M.A., berdoa saat bercermin merupakan ungkapan kesadaran atas keindahan yang diberikan Allah kepada kita dan permohonan agar diberikan juga kebaikan dalam akhlak dan perilaku sehari-hari.

Dengan berdoa ketika bercermin, umat Islam diingatkan untuk tidak hanya mementingkan penampilan fisik, melainkan jg kebaikan hati dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.

Doa Bercermin: Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah tiga versi doa bercemin:

1. Doa Bercermin Versi 1

Mengutip buku Doa-Doa Rasulullah oleh Ibnu Taimiyah, diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, sesungguhnya Rasulullah ketika melihat (wajahnya) di cermin, beliau mengucapkan doa:

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Arab latin: Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa’addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja’alanii minal muslimin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam.”

2. Doa Bercermin Versi 2

Masih mengutip dari buku yang sama dengan sebelumnya, diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalibh ra., sesungguhnya Rasulullah ketika melihat (wajahnya) di cermin, maka beliau akan berdoa:

اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ

Arab latin: Allohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii

Artinya: “Ya Allah sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku.”

Doa Bercermin Versi 3

Selain dua versi di atas, terdapat doa lain yang dapat dibaca ketika bercermin, sebagaimana dikutip dari buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M. Quraish Shihab.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي

Arab latin: Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.”

Adab Bercermin

Mengutip buku Living Hadis karya Salim Rosyadi dkk., selain membaca doa ketika bercermin, Islam juga mengatur adab ketika bercermin. Berikut ini adalah adab-adab bercermin:

  1. Mengingat nikmat yang telah diberikan Allah SWT seraya berdoa.
  2. Tidak terlalu mengagumi kecantikan diri sendiri.
  3. Tidak terlalu lama berada di depan cermin.
  4. Tidak berlebih-lebihan ketika bercermin.
  5. Tidak mencela kekurangan fisik sendiri.
  6. Bersyukur dengan segala kelebihan diri.
  7. Bersabar dengan segala kekurangan.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com