Tag Archives: ilham

Cara Membedakan Was-was Setan dan Bisikan Hati, Ini Panduan dari Ulama


Jakarta

Setan memiliki bisikan-bisikan untuk menggoda manusia. Bagi yang tak mengenali, bisa-bisa mengartikannya sebagai bisikan hati.

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam beberapa kitabnya menjelaskan tipu daya setan yang berupa bisikan-bisikan tersebut. Ia menyebut penting bagi setiap muslim memahami tipu daya setan.

“Engkau harus mengerti dan memahami pelbagai tipu daya setan, sehingga ia tidak akan berani mendekat padamu. Ketika seorang pencuri mengerti bahwa si penghuni merasakan kedatangannya, maka ia akan lari tunggang langgang, dan takut untuk mengambil apa pun,” jelas Imam al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin yang diterjemahkan M. Rofiq.


Lantas bagaimana cara mengetahui tipu daya setan, membedakan was-was setan dengan bisikan hati?

Cara Membedakan Was-was Setan dan Bisikan Hati

Imam al-Ghazali menjelaskan Allah SWT mewakilkan malaikat di hati manusia yang mengajaknya pada kebaikan. Malaikat ini akan mendatangkan ilham dan mengajak pada kebaikan.

Pada saat yang sama, Allah SWT juga menciptakan setan yang bertugas mengajak manusia pada kejelekan dan kemaksiatan yang disebut bisikan hati yang jelek (wiswas). Ajakan jelek setan disebut waswasah.

Karena itu, kata Imam al-Ghazali mengacu pada kebanyakan ulama, bisikan hati yang berasal dari malaikat tidak akan mengajak kecuali pada kebaikan. Sebaliknya, waswas setan tidak akan mendorong kecuali pada tindakan mungkar dan kemaksiatan.

Lebih lanjut Imam al-Ghazali menyebut pada hakikatnya semua bisikan di hati manusia berasal dari Allah SWT. Bisikan ini terbagi menjadi empat macam sebagai berikut:

  1. Bisikan yang dijadikan Allah SWT sebagai permulaan dalam hati (al-khathir).
  2. Bisikan yang dijadikan Allah SWT sesuai tabiat atau perangai manusia. Bisikan dinamakan hawa nafsu.
  3. Bisikan yang dijadikan Allah SWT beriringan dengan ajakan malaikat. Bisikan ini dinamakan ilham.
  4. Bisikan yang dijadikan Allah SWT seiring dengan ajakan dan rayuan setan. Bisikan ini dinamakan waswasah. Bisikan kotor dari setan.

Cara membedakan apakah bisikan itu adalah bisikan hati atau justru dari setan bisa melihat ciri-ciri berikut:

  1. Bisikan hati dari malaikat hanya berupa kebaikan.
  2. Bisikan yang datang dari setan hanya berupa keburukan dan bertujuan untuk menyesatkan manusia menjadi hina dina. Namun, satu hal penting bahwa kadang bisikan setan bisa berupa kebaikan sebagai tipu daya dan upaya perlahan tapi pasti untuk menjerumuskan manusia pada kehancuran.
  3. Bisikan hati yang datang dari nafsu syahwat bisa dipastikan berupa keburukan. Menurut ulama salaf, nafsu syahwat kadang mendorong pada kebaikan tapi ada maksud buruk di balik kebaikan itu.

Doa agar Terhindar dari Tipu Daya Setan

Ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan untuk membentengi diri dari tipu daya setan. Doa-doa ini bisa berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits.

Dijelaskan dalam Qamus Ad’iyatul Muslim karya Samir Mahmud al-Hushni yang diterjemahkan AM Basalamah, ayat-ayat Al-Qu’ran seperti Ayat Kursi, surah Al Ikhlas, al Falaq, dan An-Nas bisa menjaga atau membentengi diri dari godaan setan.

Adapun dalam hadits, membaca dzikir berikut setiap pagi, sore, dan sebelum tidur masing-masing 10 kali:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Laa haula wa laa quwwata illa billah

Artinya: “Tiada daya dan upaya melainkan dengan seizin Allah.”

Keterangan tersebut mengacu pada hadits dari Abu Bakar RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Allah berfirman, ‘Sampaikanlah kepada umatmu untuk mengucapkan Tiada daya dan upaya melainkan dengan seizin Allah sebanyak sepuluh kali di waktu pagi, sepuluh kali di waktu sore, dan sepuluh kali ketika akan beranjak tidur. Maka, di saat tidur hal itu akan dapat mencegah musibah dunia dan ketika sorenya akan dapat membentengi dari tipu daya setan. Sedangkan di waktu pagi ia akan terhindar dari murka-Ku yang paling buruk’.” (HR Ad-Dailami)

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Keutamaan Sedekah Subuh, Amalan Sederhana Pelancar Rezeki


Jakarta

Sedekah Subuh adalah amalan yang bisa dikerjakan kaum muslimin pada pagi hari. Terlebih, sedekah merupakan ibadah yang dianjurkan.

Dari Hudzaifah, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud)


Mengutip buku Hikmah Sedekah: Menemukan Kebaikan dalam Memberi oleh Sakti Wibowo, sedekah dimaknai sebagai tindakan memberi harta atau bantuan kepada orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan atau balasan dari penerima. Sedekah terdiri dari berbagai macam, tidak hanya sebatas harta.

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal, berikut bunyi haditsnya:

“Setiap diri dianjurkan bersedekah setiap hari. Sedekah itu banyak bentuknya. Mendamaikan dua orang yang bermusuhan dengan cara adil adalah sedekah. Menolong seseorang untuk menaiki binatang tunggangannya adalah sedekah. Mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraan adalah sedekah. Menyingkirkan rintangan dari jalan adalah sedekah dan setiap langkah yang dilangkahkan seseorang untuk mengerjakan salat adalah sedekah.”

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai keutamaan sedekah Subuh, kaum muslimin perlu memahami arti dari sedekah Subuh itu sendiri.

Apa Itu Sedekah Subuh?

Sedekah Subuh adalah amalan yang dikerjakan setelah salat Subuh. Seseorang dapat menyedekahkan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas dan untuk kebaikan. Secara istilah, tidak ada yang membedakan sedekah Subuh dengan sedekah biasa kecuali waktu pelaksanaannya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan,

“Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdoa, “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).” (HR. Bukhari)

M Arifin Ilham dan M Nurani melalui karyanya yang berjudul Dahsyatnya Amalan Pembuka Rezeki menerangkan bahwa waktu terbaik melakukan sedekah Subuh ialah setelah salat Subuh hingga menjelang Dzuhur, sebagaimana merujuk pada hadits di atas.

Keutamaan Sedekah Subuh

1. Mendapat Ridha Allah SWT

Allah SWT telah menjamin siapa saja yang mendermakan hartanya di jalan-Nya dengan ikhlas dan niat semata-mata mengharap ridha dari-Nya dalam firmannya, dalam Al Baqarah ayat 245:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah?) Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

2. Didoakan oleh Malaikat

Setiap Subuh akan ada malaikat yang mendoakan kita agar rezeki kita terus mengalir dan lancar. Oleh karenanya, ada baiknya berbagi rezeki dengan orang lain ketika mengawali hari. Nantinya, rezeki tersebut akan kembali kepada kita berkali-kali lipat.

3. Melancarkan Rezeki

Dijelaskan dalam buku Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid, menaati kewajiban berzakat, menunaikan sedekah, dan rajin berinfak, sesungguhnya hal tersebut merupakan ‘bisnis’ dengan Allah SWT.

Bisnis tersebut maksudnya adalah janji Allah terkait seseorang yang dengan ikhlas menyedekahkan hartanya demi kepentingan orang lain yang lebih membutuhkan, maka akan mendapatkan gantinya sebanyak dua kali lipat bahkan lebih.

Itulah pembahasan mengenai keutamaan sedekah Subuh dan keutamaannya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com