Tag Archives: impotensi

Dokter ‘Spill’ Posisi Bercinta yang Rentan Picu Mr P Patah, Waspadai Gejalanya


Jakarta

Fraktur penis atau penis ‘patah’ ternyata merupakan suatu kondisi yang bisa saja terjadi pada pria, meskipun organ reproduksi ini tak memiliki tulang. Salah satu penyebabnya karena bengkoknya penis secara tiba-tiba saat ereksi.

Selama ereksi, penis akan membesar karena adanya darah yang mengisi dua tabung di kedua sisi alat kemaluan tersebut (corpora cavernosa). Penis yang ereksi berisiko mengalami robekan pada tunica albuginea atau lapisan pelindung bagian dalam jika tiba-tiba ia bengkok.

Spesialis urologi dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS, menyebut biasanya kondisi fraktur penis ini sering ditemukan pada pria setelah berhubungan seksual. Salah satu posisi bercinta yang berisiko menyebabkan penis patah adalah woman on top.


“Biasanya pada habis berhubungan seksual, ada kayak tiba-tiba ereksinya hilang, terus ada bunyi keretak gitu, dan ada kelihatan ada perdarahan di bawah kulit di penis,” ujar dr Angga saat ditemui detikcom di Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024).

Tanda dan gejala fraktur penis

1. Nyeri penis langsung

2. Suara letupan atau retakan

3. Kehilangan ereksi cepat atau tiba-tiba

4. Perubahan warna pada batang penis karena pendarahan

5. Memar dan bengkak akibat penumpukan darah

6. Ada darah dalam urin atau di ujung penis

7. Nyeri saat buang air kecil

Jika tidak diobati, fraktur penis dapat menyebabkan penis melengkung atau ketidakmampuan permanen untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk seks (disfungsi ereksi). Sehingga, lanjut dr Angga perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter untuk mengetahui tindakan lanjutan yang diperlukan.

“Kalau misalnya ada kondisi seperti itu ya bagi masyarakat, itu mesti dibawa ke IGD, mesti diperiksa oleh dokter, karena biasanya ada bagian dari penis yang robek, kalau bagiannya yang robek itu tidak dijahit atau tidak dioperasi, ke depannya nanti malah dia bisa jadi impotensi atau disfungsi ereksi,” tutupnya.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Mr P Ogah Berdiri, Impotensi atau Cuma Lagi Banyak Pikiran? Begini Dokter Memeriksanya


Jakarta

Disfungsi ereksi atau impotensi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bisa bersifat psikogenik seperti stres karena banyak pikiran atau organik yang disebabkan faktor fisik.

Mr P yang enggan untuk ‘berdiri’ ini ternyata bisa didiagnosis penyebabnya dengan salah satu metode bernama RigiScan. Melalui pemeriksaan ini, penis akan dipasangkan alat yang terdiri dari ‘cincin’ untuk menilai kemampuan ereksi pria pada saat tidur.

Perwakilan Asri Urology-Nephrology Center (AUC) dr Holy Sarah Gita dari Rumah Sakit Siloam Asri mengatakan RigiScan dapat membantu pria untuk menemukan penyebab pasti mengapa Mr P miliknya tidak mau berdiri.


“Ketika seorang pria mengalami kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi, tetapi penyebabnya tidak jelas, RigiScan dapat membantu menentukan apakah disfungsi tersebut disebabkan oleh faktor psikologis atau fisik,” ujar dr Holy kepada detikcom, Selasa (27/8/2024).

Selain itu, RigiScan juga bisa membantu untuk mengukur ereksi nokturnal atau ereksi alami pria selama tidur. Hal ini merupakan indikator penting dari fungsi ereksi yang sehat.

Dibandingkan dengan metode lain, RigiScan menurut dr Holy memiliki beberapa keunggulan. Seperti dapat menyediakan data lebih objektif dan akurat.

“RigiScan menyediakan data objektif tentang kekakuan dan durasi ereksi, terutama selama tidur yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara atau pemeriksaan fisik saja,” kata dr Holy.

“Selain itu pemeriksaan ini bersifat non-invasif dan dapat digunakan dalam pengaturan alami, seperti di rumah pasien saat mereka tidur. Ini memberikan informasi tentang ereksi nokturnal,” sambungnya.

Keakuratan RigiScan ini, lanjut dr Holy karena adanya sensor yang diletakkan di pangkal dan bagian tengah penis. Selain itu, RigiScan juga mencatat berapa lama kekakuan atau ereksi berlangsung.

Tidak ada persiapan khusus pada pasien jika ingin melakukan RigiScan. Menurut dr Holy, pasien hanya membutuhkan tidur yang cukup dan berkualitas.

“Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani pemeriksaan RigiScan. Pasien hanya perlu tidur yang cukup dan berkualitas,” kata dr Holy.

“Memakai pakaian yang nyaman dan tidak ketat, menghindari konsumsi alkohol dan stimulan lainnya, serta menghindari konsumsi obat-obatan yang mempengaruhi fungsi ereksi atau kualitas tidur,” tutupnya.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kabar Baik Buat Kaum Adam, Sering Ereksi Bisa Cegah Risiko Lemah Syahwat


Jakarta

Sebuah studi terbaru mengungkapkan sering ereksi rupanya dapat memberikan manfaat kesehatan seksual di masa tua. Hal tersebut dikaitkan dengan penurunan risiko impotensi nantinya di masa depan.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa sel jaringan ikat di penis yang bernama fibroblas memainkan peranan penting dalam fungsi ereksi.

“Fibroblas adalah sel yang paling melimpah di penis tikus dan manusia, namun itu telah diabaikan dalam penelitian,” kata peneliti Eduardo Guimaraes dikutip dari NY Post, Minggu (11/2/2024).


“Sekarang kami dapat menunjukkan dengan menggunakan metode yang sangat tepat yang disebut optogenetika, bahwa fibroblas memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur aliran darah di penis yang membuat penis ereksi,” tambahnya.

Peneliti di Karolinska Institutet dan Universitas Uppsala di Swedia membuat tikus ereksi secara teratur dengan stimulasi di wilayah otak. Setelah itu, peneliti melakukan analisis pada fibroblasnya.

Studi tersebut menemukan fibroblas menyebabkan pembuluh darah di penis melebar. Hal ini membuat ereksi menjadi lebih lama. Efektivitas proses ini juga bergantung pada jumlah fibroblas. Semakin banyak jumlah fibroblas yang tersedia, maka semakin besar membantu ereksi di masa depan.

Peneliti juga menemukan bahwa lebih banyak ereksi menyebabkan lebih banyak fibroblas dan sebaliknya. Kemampuan ereksi menurun seiring bertambahnya usia pria yang menurut para peneliti mungkin disebabkan oleh berkurangnya fibroblas di penis. Oleh karena itu, lebih sering ereksi di masa muda akan membuatnya lebih mudah mempertahankannya di hari tua.

“Sebenarnya tidak terlalu aneh. Jika Anda banyak memaksakan diri, tubuh Anda akan beradaptasi. Jika Anda rutin berlari, pada akhirnya akan lebih mudah bernapas saat berlari,” jelas Christian Göritz sebagai pemimpin penelitian.

Mekanisme dasar ereksi serupa pada semua mamalia, hanya saja laki-laki tidak memiliki tulang di penisnya, sehingga pengaturan aliran darah yang efektif mungkin lebih penting pada manusia. Para ahli percaya bahwa informasi baru tentang fibroblas ini akan memacu pengobatan baru untuk disfungsi ereksi.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Jangan Sembarangan Pakai Obat Kuat saat Bercinta, Bisa Seserius Ini Efeknya


Jakarta

Disfungsi ereksi atau impotensi, mengakibatkan seseorang tidak bisa ereksi dan tidak mampu mempertahankan hubungan seksual cukup lama untuk mencapai kepuasan. Disfungsi ereksi ini terjadi akibat kekurangan suplai darah ke penis sehingga mencegah ereksi saat terjadi rangsangan seksual.

Pria yang mengidap disfungsi ereksi atau impotensi kerap diberi ‘pil biru’, nama lain dari obat Viagra dengan bahan aktif sildenafil sitrat untuk membantu terjadinya ereksi. Hanya saja obat ini juga banyak disalahfungsikan sebagai ‘obat kuat’ untuk mempertahankan performa di ranjang.

Meski bisa membantu, pria perlu hati-hati jika ingin mengkonsumsinya, karena dapat berdampak buruk bagi tubuh. Berikut beberapa efek yang dapat ditimbulkan ketika menggunakan obat ini secara berlebihan.


1. Ereksi berkepanjangan

Umumnya efek penggunaan Viagra bertahan sekitar empat jam, namun bisa bertahan lebih lama untuk beberapa pria. Dikutip dari Healthline, efek samping yang jarang namun serius yakni priapisme.

Priapisme merupakan ereksi berkepanjangan pada penis, biasanya tanpa gairah seksual. Saat inilah ereksi dalam waktu lama bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat menyakitkan.

2. Permasalahan jantung

Konsumsi Viagra yang melebihi dosis dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Tentunya hal ini bisa menyebabkan masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur atau lebih buruk lagi serangan jantung.

Dikutip dari Men’sPharmacy, penggunaan Viagra pada seseorang tanpa gangguan disfungsi ereksi tidak dianjurkan, terutama bagi orang dengan permasalahan jantung. Sehingga penting untuk mengkonsumsi Viagra saat diresepkan oleh dokter saja dan harus dipastikan mengkonsumsinya sesuai dosis yang dianjurkan.

3. Gangguan Penglihatan

Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, sebuah laporan di jurnal Frontiers in Neurology menemukan 17 pria sehat mencari perawatan medis setelah penggunaan Viagra untuk pertama kalinya. Sebelumnya dokter sudah menyarankan dosis yang sesuai, namun para pria tersebut meminumnya tanpa resep dan menggunakannya dengan dosis anjuran tertinggi yakni 100 miligram.

Setelahnya para pria tersebut mengalami gangguan penglihatan, mulai dari kepekaan cahaya, buta warna, hingga penglihatan berwarna biru. Para ilmuwan menyebut gejalanya berlanjut lama setelah efek obat yang diinginkan hilang. Bagi sebagian pria gangguan penglihatan berlangsung selama tiga minggu.

4. Penyakit lainnya

Beberapa potensi efek samping yang bisa ditimbulkan konsumsi Viagra adalah sakit kepala, hidung tersumbat, atau mimisan. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, Viagra dapat menyebabkan pingsan serta gangguan pendengaran.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tipe, Gangguan, dan Tips untuk Menjaganya


Jakarta

Ereksi artinya kondisi di mana penis menjadi tegang dan membesar karena aliran darah yang meningkat di dalamnya. Ereksi adalah hal yang wajar dan penting dalam fungsi seksual pada seorang pria.

Nah, dalam artikel ini, kita akan mengetahui apa itu ereksi beserta jenisnya, dan berbagai gangguan yang berhubungan dengan kondisi ini. Untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai ereksi, mari simak pembahasannya di bawah ini sampai selesai!

Ereksi Artinya

Dilansir dari laman Healthline, ereksi adalah kondisi ketika penis menjadi tegang dan membesar. Hal ini akan membuat penis terasa kaku dan menyebabkannya berdiri dan menjauh dari tubuh.


Ereksi adalah bagian penting dalam fungsi seksual pada pria dan sering dikaitkan dengan gairah seksual yang dimiliki. Ereksi bisa terjadi ketika seorang pria merasakan gairah atau rangsangan seksual.

Pada beberapa kondisi, penis juga bisa menjadi besar dan mengeras secara tiba-tiba tanpa rangsangan seksual. Misalnya pada saat pagi hari ketika seorang pria baru terbangun dari tidurnya.

Ereksi terjadi ketika otak mengirimkan sinyal ke saraf di penis untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke dalam penis. Setelah itu, otot-otot pada penis dan panggul akan berkontraksi yang membuat penis menjadi tegang dan besar.

Tipe Ereksi

Pada umumnya, ada tiga tipe ereksi yang bisa dialami oleh seorang pria. Dilansir dari laman National Library of Medicine, berikut ini adalah penjelasan mengenai tipe-tipe ereksi.

1. Ereksi Refleksogenik

Ereksi refleksogenik merupakan jenis ereksi yang berasal dari sentuhan atau rangsangan fisik yang terjadi secara nyata. Misalnya, seorang pria bisa mengalami ereksi ketika melakukan foreplay sebelum berhubungan seksual.

Ereksi refleksogenik adalah jenis ereksi yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan fisik langsung. Ereksi refleksogenik biasanya merupakan tanda bahwa fungsi seksual seseorang masih normal.

2. Ereksi Psikogenik

Ereksi psikogenik merupakan rangsangan seksual yang bukan secara fisik, bisa berasal dari stimulasi audio visual atau fantasi. Misalnya, ketika seorang pria menyaksikan adegan film yang bersifat seksual atau membayangkan aktivitas seksual maka gairah seksual bisa memuncak dan menyebabkan ereksi.

3. Ereksi Nokturnal

Ereksi nokturnal terjadi secara alami yang berlangsung pada malam hari ketika sedang tertidur. Ereksi ini bisa muncul tanpa disengaja dan tanpa rangsangan seksual.

Disfungsi Ereksi

Dikutip dari buku Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Rima Wirenviona dan Anak Agung Istri Dalem Cinthya Riris, disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan penis untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.

Disfungsi ereksi disebut juga dengan impotensi. Kondisi ini bisa berasal dari masalah fisik, psikologis, atau perpaduan dari kedua hal tersebut.

Masalah fisik termasuk penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit neurologis. Faktor psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, dan masalah hubungan juga dapat mempengaruhi kemampuan seorang pria untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

Disfungsi ereksi yang dialami seorang pria dapat sangat mengganggu kehidupan seksual. Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan, frustasi, dan kurangnya rasa percaya diri dalam hubungan seksual yang akan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, serta hubungan dan keintiman dengan pasangan.

Tips Menjaga Ereksi

Disfungsi ereksi dapat sangat mengganggu kehidupan bersama pasangan dan kehidupan secara menyeluruh. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga penis agar tetap bisa merasakan ereksi:

  • Menjaga asupan makanan yang sehat.
  • Olahraga secara teratur.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol.
  • Hindari kebiasaan merokok.
  • Perhatikan kadar kolesterol dan tekanan darah di dalam tubuh.
  • Memperhatikan konsumsi obat.
  • Memperhatikan kondisi kesehatan mental.
  • Mengelola stres dengan olahraga, yoga, atau meditasi.
  • Tidur dan istirahat dengan cukup.

Nah, itulah dia pembahasan mengenai apa arti ereksi pada pria beserta tipe, gangguan, dan tips menjaga ereksi. Terapkanlah gaya hidup yang sehat agar kamu terhindar dari disfungsi ereksi dan menciptakan kehidupan seksual yang sehat bersama pasangan.

(fds/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bapak-bapak! Ini 6 Cara Atasi Lemah Syahwat, Bisa Dicoba di Rumah


Jakarta

Lemah syahwat, atau yang sering juga dikenal dengan sebutan impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi di mana seorang pria memiliki kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan posisi ereksi.

Dikutip dari Healthline, kondisi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pertambahan umur, kondisi kesehatan seperti diabetes atau darah tinggi, cedera, efek obat-obatan tertentu, obesitas, stres yang berlebih, hingga dampak dari rokok.

Penanganan dan pengobatan kondisi ini tergantung pada penyebabnya. Untuk dapat mengetahui penyebabnya, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Namun, selain dengan obat-obatan, mengubah gaya hidup dan pola makan yang sehat juga bisa menjadi solusi.


Berikut adalah sejumlah cara mengatasi lemah syahwat yang dapat dicoba di rumah.

1. Menjaga pola makan

Mengatur pola makan yang seimbang dapat membantu menjaga fungsi seksual dan menurunkan risiko mengalami lemah syahwat atau gangguan ereksi.

Sebuah studi pada 2020 menunjukkan bahwa pria yang mengikuti diet makanan sehat memiliki risiko lebih rendah terhadap disfungsi ereksi. Secara spesifik, mereka disebut mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta menggantikannya dengan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan.

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi pada pria berusia 18 hingga 40 tahun.

2. Olahraga rutin

Aktivitas fisik dan olahraga dapat melindungi dari risiko gangguan ereksi. Terlebih jika obesitas dan gangguan pada jantung menjadi penyebab di balik gangguan ereksi yang dialami.

Penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa olahraga aerobik selama 40 menit per hari yang dilakukan empat kali setiap minggunya selama enam bulan dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi. Olahraga ini juga meliputi lari, bersepeda, dan renang.

3. Tidur yang cukup

Memastikan bahwa tubuh mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup setiap malamnya menjadi faktor yang tak kalah penting. Mengatur waktu tidur agar lebih teratur juga dapat membantu mengatasi permasalahan ereksi yang dialami.

Penelitian pada 2017 dan 2019 menunjukkan bahwa mereka dengan kualitas tidur yang buruk memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit ini. Hal ini bisa terjadi karena ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, maka kadar testosteron dalam tubuh juga dapat menurun. Penurunan kadar hormon ini dapat berdampak pada gangguan ereksi.

4. Menjaga berat badan yang seimbang

Berat badan berlebih atau obesitas menjadi salah satu faktor penyebab gangguan ereksi. Sebuah studi pada 2020 menunjukkan hasil senada, di mana gangguan ereksi ini ditemukan lebih banyak pada pria dengan berat tubuh tidak ideal atau obesitas.

5. Mengurangi konsumsi alkohol dan rokok

Alkohol disebut sebagai salah satu faktor pemicu risiko terkena lemah syahwat. Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi menjadi kurang dari dua per harinya. Konsumsi yang berlebih dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko gangguan ereksi.

Rokok pun serupa. Rokok dapat merusak pembuluh darah dan menghambat sirkulasi serta aliran darah ke penis sehingga dapat mengganggu proses ereksi. Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi rokok dapat membantu menurunkan risiko disfungsi ereksi, terutama pada pria berusia di bawah 50 tahun.

6. Mengelola stres

Tingkat stres dan rasa cemas yang berlebih juga banyak dikaitkan dengan lemah syahwat atau gangguan ereksi. Sebuah penelitian pada 2019 menunjukkan bahwa tingkat stres yang berlebih dapat berdampak pada kadar hormon testosteron dalam tubuh, yang juga membuka kemungkinan untuk mempengaruhi kemampuan ereksi.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tanda-tanda Lemah Syahwat yang Kerap Terjadi di Pagi Hari


Jakarta

Lemah syahwat atau impotensi terjadi ketika laki-laki tidak dapat mempertahankan ereksi saat mendapat rangsangan seksual. Akibatnya, pria merasa tidak dapat menyenangkan pasangan yang ‘kurang puas’. Disfungsi seksual ini dapat terjadi di malam maupun pagi hari.

Pria kerap mengalami ereksi di pagi hari sebagai hasil dari tingginya kadar hormon testosteron. Dikutip dari Very Well Health, lemah syahwat dapat memengaruhi ereksi di pagi hari. Penyebab lemah syahwat seperti masalah pada saraf, hormon, pembuluh darah, dan otot polos yang memungkinkan ereksi. Kemudian, masalah hubungan, kecemasan, rendah diri, atau depresi juga berpotensi menyebabkan lemah syahwat di pagi hari.

Dikutip dari Healthline, ada 2 tanda lemah syahwat di pagi hari yang dapat dialami pria:


1. Berhenti mengalami ereksi di pagi hari (morning wood)

Jika sering mengalami morning wood, tetapi sekarang tidak mengalaminya sama sekali atau hanya sedikit, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Meskipun wajar ereksi terjadi lebih jarang seiring bertambahnya usia, penurunan frekuensi ereksi yang tiba-tiba mungkin merupakan tanda masalah medis

2. Mulai mengalami ereksi yang menyakitkan

Kebanyakan ereksi pagi akan mereda dalam 30 menit setelah bangun tidur. Jika ereksi bertahan lebih dari 1 jam setelah bangun bahkan terasa nyeri, segera memeriksakan diri ke tenaga medis.

Selain itu, tanda-tanda lemah syahwat pada umumnya dikutip dari Mayo Clinic:

  • Kesulitan mendapatkan ereksi
  • Kesulitan mempertahankan ereksi
  • Berkurangnya hasrat seksual

Sulit untuk menyatakan frekuensi ereksi ‘terlalu banyak atau sedikit.’ Ini karena beberapa orang mengalami ereksi pagi setiap hari. Namun, ada juga yang mengalaminya kurang dari 1 kali dalam seminggu.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Obat Lemah Syahwat, Begini Caranya Biar ‘Sembuh’ Permanen


Jakarta

Lemah syahwat atau impotensi adalah disfungsi seksual yang dialami oleh laki-laki. Mereka tidak dapat mempertahankan ereksi ketika mendapat cukup rangsangan seksual. Penis yang loyo mengakibatkan pasangan menjadi tidak puas. Untuk mengatasi ini, sebagian pria mungkin mencari obat lemah syahwat sembuh permanen.

Dikutip dari Mayo Clinic, lemah syahwat dapat memengaruhi kepercayaan diri, menyebabkan stres, dan berkontribusi pada masalah hubungan. Ciri pria yang mengalami lemah syahwat biasanya kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksi, serta berkurangnya gairah seksual.

Obat Lemah Syahwat Sembuh Permanen

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa lemah syahwat dapat disebabkan oleh kebiasaan yang dapat dihentikan misalnya merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi obat-obatan. Dikutip dari GoodRx, dengan menghentikan kebiasaan buruk ini lemah syahwat bisa disembuhkan.


Namun, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, depresi, dan kolesterol tinggi. Lemah syahwat ini sulit disembuhkan, tetapi jika diberi pengobatan yang tepat mungkin dapat membaik.

Anda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi lemah syahwat secara natural, dikutip dari Everyday Health:

  • Olahraga yang teratur
  • Diet sehat
  • Akupuntur
  • Konsumsi ramuan herbal misalnya dari ginseng merah atau jus pomegranate

Penyebab Lemah Syahwat

Dikutip dari Web MD, Lemah syahwat umumnya dialami oleh pria lanjut usia. Namun, pria yang berusia di bawah 50 tahun juga bisa mengalami kondisi ini. Penyebab lemah syahwat pada lansia adalah terhalangnya aliran darah ke penis. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah atau diabetes. Penyebab lain adalah rusaknya pembuluh darah yang membuat darah mengalir terlalu cepat dari penis dan operasi.

Sementara itu, pada pria dewasa muda lemah syahwat biasanya disebabkan oleh masalah psikologis akibat perbedaan preferensi seksual atau miskomunikasi dengan pasangan yang membuat pria cemas. Penyebab lain seperti gaya hidup tidak sehat, depresi, kelelahan, dan trauma pelecehan seksual di masa kecil.

Belum ada penelitian tentang obat lemah syahwat sembuh permanen. Namun, tidak perlu khawatir. Rasa cemas justru memicu stres dan semakin memicu lemah syahwat. Disfungsi ereksi ini mungkin bisa disembuhkan dengan gaya hidup yang sehat dan diobati oleh dokter yang tepat.

(Celine Kurnia/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy