Tag Archives: indonesia

Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah


Jakarta

Sebuah survei menunjukkan Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara yang rajin berdoa. Dari total penduduk, 95 persen di antaranya mengatakan berdoa setiap hari.

Survei negara paling rajin berdoa ini dirilis Pew Research Center dalam laporannya pada 2025 tentang perbandingan spiritualitas dan agama, diakses Minggu (3/8/2025). Hasil survei menunjukkan 95 persen penduduk Indonesia berdoa setiap hari.

Menurut data World Bank, jumlah penduduk Indonesia mencapai 283,4 juta jiwa. Artinya, persentase itu sekitar 269,3 juta orang.


Posisi Indonesia ini berada di atas Kenya dan Nigeria (84 persen), Malaysia (80 persen), dan Filipina (79 persen).

Negara Paling Rajin Beribadah

  1. Indonesia (95 persen)
  2. Kenya (84 persen)
  3. Nigeria (84 persen)
  4. Malaysia (80 persen)
  5. Filipina (79 persen)
  6. Brasil (76 persen)
  7. Bangladesh (75 persen)
  8. Ghana (73 persen)
  9. Sri Lanka (72 persen)
  10. Kolombia (71 persen)

Lima negara selanjutnya ada India (71 persen), Afrika Selatan (63 persen), Turki (63 persen), Peru (58 persen), dan Singapura (45 persen).

Pada survei serupa sepanjang Juni-September 2022 yang diterbitkan pada 2023, Indonesia memuncaki daftar negara dengan tingkat ibadah harian tertinggi. Dari sebagian besar negara yang masuk survei, hanya Indonesia (95 persen), Malaysia (82 persen), dan Sri Lanka (76 persen) yang mayoritas berdoa setiap hari. Sementara, 19 persen warga Singapura mengatakan tidak pernah berdoa.

Pew Research Center menyebut umat Islam adalah kelompok agama yang paling mungkin melaporkan bahwa mereka berdoa setiap hari, meskipun umat Hindu dan Kristen juga mengatakan hal serupa.

Seperti diketahui, Islam mewajibkan ibadah harian dengan salat fardhu sebanyak 5 waktu. Salat ini terdiri dari Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Hukumnya wajib bagi setiap muslim yang baligh.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Tidak Sempurna Jika Masih Ada Anak Kelaparan



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Zikir dan Doa Kebangsaan di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025) malam. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut, kemerdekaan tidak akan sempurna jika masih ada anak-anak yang kelaparan.

“Presiden kita selalu menekankan bahwa kemerdekaan tidak sempurna jika masih ada anak-anak kelaparan,” kata Nasaruddin Umar dalam keterangan persnya.


Nasaruddin Umar mengatakan, mengisi kemerdekaan sejati adalah dengan menghadirkan keadilan sosial. Indikatornya adalah terpenuhinya gizi dan akses pendidikan merata bagi anak bangsa.

“Bagaimana masa depan bangsa ini kalau generasi mudanya kekurangan gizi? Maka pemberian gizi sehat dan pendidikan adalah bentuk konkret pengisian kemerdekaan,” tegasnya.

Menurutnya, banyak anak muda Indonesia yang cerdas tetapi terhalang oleh akses pendidikan, terutama untuk kuliah di perguruan tinggi kelas dunia. Ia menyebut program Pendidikan Garuda sebagai salah satu upaya agar anak-anak Indonesia bisa mengakses ilmu global tanpa meninggalkan akar spiritual dan kebangsaan.

Di samping itu, Menag Nasaruddin Umar menyebut bahwa proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan hanya peristiwa politik, melainkan juga momen spiritual. Menurutnya, proklamasi yang dibacakan pada hari Jumat, 9 Ramadan 1364 Hijriah, adalah sebuah isyarat ilahiah.

“Ini bukan kebetulan. Para proklamator menyadari betul bahwa hari itu bukan sekadar tanggal, tapi juga momentum ilahiah. Zikir dan doa menjadi bagian dari kekuatan bangsa ini sejak awal berdiri,” ujarnya.

Menag juga menjelaskan empat istilah dalam tradisi Islam yang menggambarkan makna kemerdekaan, yaitu istiqlal, tahrir, hurriyah, dan in’itaq. Dari keempatnya, kata kunci utamanya adalah istiqlal, yang berarti merdeka dari penjajahan dan kekuasaan zalim.

“Tanpa istiqlal, tidak mungkin ada hurriyah, tahrir, dan in’itaq. Karena itu, Masjid Istiqlal bukan sekadar bangunan, melainkan nazar bangsa atas nikmat kemerdekaan,” paparnya.

Zikir dan doa kebangsaan yang dipimpin para tokoh lintas agama, sambungnya, membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan Indonesia. Keberagaman yang terjaga adalah fondasi kuat untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Inilah Indonesia. Negara yang sangat plural tapi tetap kokoh. Jumlah pulaunya besar, etniknya banyak, agamanya beragam, bahkan waktu dan ruangnya berbeda. Tapi kita bisa utuh karena satu: komitmen terhadap nilai kemanusiaan dan ketuhanan,” kata Menag.

Ia juga menekankan bahwa doa adalah senjata paling ampuh bagi orang beriman. Bangsa ini, kata dia, berdiri berkat doa para ulama, tokoh agama, dan rakyat kecil yang ikhlas.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Menag Nasaruddin Melayat Kwik Kian Gie: Saya Sangat Kehilangan



Jakarta

Duka menyelimuti kepergian ekonom senior Kwik Kian Gie. Sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, turut menyampaikan belasungkawa.

Ketika melayat, Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan kesan mendalamnya terhadap sosok mendiang Kwik Kian Gie. Ia menyebut almarhum sebagai pribadi yang sangat mencintai Indonesia dan memiliki semangat kebangsaan yang luar biasa.

“Saya secara pribadi sangat dekat dengan beliau. Setiap kali kami bertemu, selalu ada semangat dan optimisme yang beliau tularkan. Pikiran-pikiran beliau sangat Indonesia. Itu yang tidak akan saya lupakan,” tutur Menag di rumah duka Sentosa Jakarta, Rabu (30/7/2025), dikutip laman Kemenag.


Menag juga mengenang kebersamaannya dengan Kwik Kian Gie, terutama dalam berbagai diskusi mendalam yang kerap mereka lakukan. Topik pembahasan pun beragam, termasuk persoalan kebangsaan dan keberagamaan.

“Sudah lama, saya pernah ajak juga ke pondok saya, kita diskusi soal banyak hal. Cara pandang beliau terhadap saya sangat unik.” katanya.

Menag Nasaruddin pun merasa kehilangan. Kini, ia tak bisa bertemu lagi dengan Kwik Kian Gie.

“Saya merasa sangat kehilangan,” ungkap Menag, menunjukkan kedekatan emosionalnya dengan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 2001-2004 itu.

Mengenang kepergian Kwik Kian Gie, Menag Nasaruddin kemudian mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta dan memanjatkan doa lintas iman bagi almarhum.

“Mari kita diam sejenak untuk mempersembahkan doa yang paling luhur dari kita masing-masing, agar kepergian, agar perjalanan sahabat kita, orang tua kita, senior kita, benar-benar di atas jalan yang benar,” ajaknya.

Di akhir pernyataannya, Menag Nasaruddin Umar turut menyampaikan harapannya agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani nilai-nilai positif yang diwariskan oleh Kwik Kian Gie.

“Untuk anggota keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan. Dan kita semuanya bisa mencontoh apa yang positif dari beliau. Supaya nanti kita juga mendapatkan image yang positif seperti beliau juga,” pungkasnya.

Kwik Kian Gie wafat di usia 90 tahun di RS Medistra pada Minggu, (28/7/2025) pukul 22.23 WIB. Rencananya, jenazah almarhum akan dikremasi pada Kamis, (31/7/2025), pukul 11.00 WIB.

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Kamaruddin Amin Kenang Momen Dilantik oleh Suryadharma Ali



Jakarta

Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Kamaruddin Amin, mengenang momen saat dirinya pertama kali dilantik menjadi pejabat di Kementerian Agama oleh almarhum Suryadharma Ali (SDA). Momen tersebut menjadi bagian penting dalam perjalanan kariernya, sekaligus meninggalkan kesan mendalam terhadap sosok SDA.

“Saya pertama kali dilantik oleh beliau di Kementerian Agama, waktu itu saya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Itu salah satu momen yang sangat saya ingat,” ujar Kamaruddin saat ditemui di acara Halaqah Musyawarah Kerja Nasional dan Pelantikan Pengurus ISNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2026).

Kabar duka atas wafatnya Suryadharma Ali pada Kamis pagi (31/7/2025) membawa kesedihan tersendiri bagi Kamaruddin. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya mantan Menteri Agama RI itu.

“Atas nama ISNU kami turut berduka sedalam-dalamnya. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Mari kita kirimkan Al-Fatihah untuk almarhum,” ucapnya.

Kamaruddin menyebut Suryadharma sebagai sosok yang disiplin dan penuh dedikasi. Menurutnya, almarhum tak hanya dikenal sebagai politisi dan aktivis, tetapi juga figur yang memiliki komitmen kuat terhadap kerukunan umat beragama.

“Beliau punya ide jalan santai kerukunan di seluruh Indonesia, dan saya beberapa kali mendampingi beliau ke daerah. Itu bukti perhatian besar beliau terhadap isu kerukunan antarumat beragama di Tanah Air,” kenangnya.

Karena kesibukan di acara ISNU, Kamaruddin mengaku belum sempat melayat ke rumah duka. Namun ia memastikan niat untuk datang secara pribadi bila waktunya memungkinkan.

Seperti diketahui, Kamaruddin Amin baru saja dilantik menjadi ketua umum ISNU periode 2025-2030.

“Kalau sempat, insya Allah saya akan ke sana,” ucapnya pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Kemenag itu.

Suryadharma Ali meninggal dunia di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (31/7/2025) pukul 04.25 WIB. Jenazahnya dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Publik Makin Banyak Pilihan, Kemenag Beri Izin Operasional 51 Pesantren



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi memberikan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai daerah di Indonesia. Penyerahan izin ini menjadi tonggak penting bagi pengakuan legalitas pesantren, sekaligus membuka akses mereka ke berbagai program bantuan pemerintah.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menegaskan bahwa izin operasional ini bukan sekadar urusan administrasi. Menurutnya, ini adalah bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap peran strategis pesantren dalam mencerdaskan bangsa.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” kata Suyitno dikutip dari laman Kemenag, Jumat (1/8/2025).


Menurut Suyitno, Kemenag terus berupaya mempercepat dan mempermudah proses perizinan dengan memanfaatkan teknologi digital. Tujuannya agar pesantren di daerah terpencil pun bisa mendapatkan layanan dengan cepat dan transparan.

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tutur Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa dengan mengantongi izin operasional, pesantren bisa mengikuti berbagai program strategis Kemenag. Mulai dari Bantuan Operasional Pesantren (BOP), program kemandirian ekonomi, hingga pelatihan dan pemberdayaan.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” papar Basnang.

Ia menambahkan, ke-51 pesantren yang menerima izin kali ini berasal dari berbagai provinsi. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk memberikan pelayanan yang merata.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” katanya.

Dalam acara yang sama, Kemenag juga mengumumkan kembali diaktifkannya sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren). SITREN adalah aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan izin pesantren secara digital.

Basnang menjelaskan bahwa SITREN sempat dihentikan sementara untuk dievaluasi dan disempurnakan. Kini, aplikasi tersebut kembali hadir dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi.

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” tukas Basnang.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Masjid Tertua di Indonesia, Ada yang Usianya Lebih dari 5 Abad


Jakarta

Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Masuknya Islam ke Nusantara meninggalkan banyak jejak sejarah, salah satunya berupa masjid-masjid tua yang masih berdiri kokoh hingga kini.

Masjid-masjid ini bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga saksi bisu awal mula penyebaran Islam di berbagai daerah. Beberapa di antaranya bahkan dibangun ratusan tahun lalu oleh para ulama dan wali, dengan arsitektur yang unik dan nilai sejarah yang tinggi.


Berikut adalah lima masjid tertua di Indonesia yang menjadi bagian penting dalam perjalanan panjang peradaban Islam di Tanah Air.

Masjid Tertua di Indonesia

1. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan sekaligus menjadi salah satu yang tertua di Indonesia. Dilansir dari laman Kecamatan Banjarmasin Utara, masjid ini dibangun sekitar tahun 1526 M pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja pertama Kerajaan Banjar yang memeluk Islam.

Terletak di tepi Sungai Kuin, Banjarmasin, masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Kuin dan berdekatan dengan makam sang sultan yang menjadi objek wisata religi.

Masjid ini mencerminkan arsitektur tradisional Banjar, dengan struktur panggung dan atap tumpang, serta mihrab yang memiliki atap terpisah. Bangunan utamanya terbuat dari kayu ulin yang kokoh, dan walau telah beberapa kali dipugar, keaslian bentuk dasarnya tetap dipertahankan sebagai bagian dari Kawasan Cagar Budaya.

Keunikan lainnya adalah filosofi empat tingkatan bangunan masjid yang menyimbolkan syariat, pengamalan, hakikat, dan spiritualitas Islam. Masjid ini dihiasi dengan kaligrafi Arab, simbol-simbol Islam, dan ukiran khas Banjar.

Empat tiang guru utama masjid masih asli sejak dibangun, dan konon diletakkan dengan tradisi Banjar, termasuk pemasangan wafak sebagai pelindung bangunan. Akses menuju masjid ini mudah karena berada di dalam wilayah Kota Banjarmasin, dekat Jalan Pangeran, dan dapat dinikmati bersamaan dengan pemandangan Sungai Kuin serta dermaga bersejarah di seberangnya.

2. Masjid Saka Tunggal

Masjid Saka Tunggal merupakan masjid unik yang terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Ciri khas utamanya adalah hanya memiliki satu tiang utama (saka guru) sebagai penyangga bangunan, sehingga disebut “Masjid Saka Tunggal.”

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, masjid ini diyakini didirikan oleh Mbah Mustolih, dengan tiang utama bertuliskan angka 1288, yang diduga sebagai tahun pendiriannya.

Tiang tunggal ini melambangkan huruf Alif, yang menjadi simbol kehidupan yang lurus dan sesuai aturan agama. Awalnya, masjid beratap sirap kayu dan berdinding kayu serta anyaman bambu, namun seiring waktu dilakukan penggantian material demi pemeliharaan, termasuk penggunaan seng dan bata pada bagian luar.

Selain arsitekturnya yang khas, masjid ini dikenal karena sering didatangi kawanan kera dari hutan sekitar. Kera-kera ini awalnya tidak terbiasa dengan makanan manusia, namun kini telah terbiasa dan sering datang mencari makanan, sehingga pintu masjid biasanya ditutup agar tidak dimasuki oleh kera.

Hingga kini, Masjid Saka Tunggal tetap aktif digunakan untuk ibadah dan menjadi daya tarik sejarah serta budaya di wilayah Banyumas.

3. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak menjadi salah satu masjid tertua di Pulau Jawa. Masjid ini paling bersejarah di Nusantara.

Merujuk laman Masjid Agung Demak, masjid ini didirikan oleh Raden Fatah bersama Walisongo sekitar 1466 M, dan diyakini pernah menjadi tempat pertemuan para wali dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Masjid ini sangat erat kaitannya dengan Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa. Pembangunan awalnya dimulai sebagai masjid pesantren, kemudian direnovasi menjadi masjid kadipaten dan akhirnya menjadi masjid kesultanan pada 1479 M, sebagaimana ditandai dengan relief bulus di mihrab.

Arsitekturnya khas Jawa, dengan bangunan utama berukuran 31 x 31 meter dan serambi terbuka. Masjid ini memiliki 4 tiang utama (saka guru), salah satunya adalah saka tatal, yakni tiang yang disusun dari serpihan kayu oleh Sunan Kalijaga. Atapnya berbentuk limas bertingkat tiga sebagai simbol iman, Islam, dan ihsan. Serambi masjid juga memiliki tiang-tiang yang disebut Saka Majapahit.

Kini, Masjid Agung Demak telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional, menjadi simbol penting dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan warisan berharga bagi dunia Islam secara umum.

4. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel, juga dikenal sebagai Masjid Ampel, didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421 M di kawasan Ampel Denta, Surabaya. Pembangunan masjid ini dilakukan bersama sahabatnya Mbah Sholeh, Mbah Sonhaji, dan para santri, sebagai bagian dari misi penyebaran Islam yang diperintahkan oleh Raja Brawijaya dari Majapahit.

Sebagai bentuk penghormatan atas kesediaan Sunan Ampel, ia diberi sebidang tanah seluas 12 hektare. Sejak didirikan, masjid ini telah mengalami beberapa kali perluasan, antara lain oleh Adipati Aryo Cokronegoro, Raden Aryo Nitiadiningrat (1926), dan KH Munaf Murtadho (1944). Saat ini, kompleks masjid ini memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi.

Arsitektur Masjid Sunan Ampel menggabungkan unsur Jawa kuno, Arab, serta sentuhan budaya lokal dan Hindu-Buddha. Masjid ini memiliki 16 tiang kayu jati tanpa sambungan, masing-masing sepanjang 17 meter, simbol dari jumlah rakaat salat dalam sehari. Desain pintunya melengkung ala Timur Tengah, dengan total 48 pintu yang mengelilingi masjid.

Masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat dakwah dan peninggalan sejarah penting penyebaran Islam di Pulau Jawa.

5. Masjid Jami Tua Palopo

Masjid Jami Tua Palopo merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan. Merujuk detikSulsel, masjid ini telah berdiri sejak tahun 1604 Masehi, atau berusia lebih dari 419 tahun. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Datu Luwu ke-16, Pati Pasaung, ketika pusat Kerajaan Luwu dipindahkan dari Pattimang Malangke ke Palopo.

Masjid ini terletak di Jalan Andi Djemma, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, tepat di jantung Kota Palopo, dan berseberangan dengan Istana Kedatuan Luwu. Pembangunan masjid ini menjadi penanda resmi masuknya agama Islam di Tana Luwu, meskipun Islam telah mulai masuk sejak masa Datu Luwu ke-15, La Patiware’.

Menurut pemangku adat Kedatuan Luwu, Masjid Jami menjadi bukti penerimaan Islam di wilayah tersebut. Keaslian bangunan masjid tetap terjaga hingga kini; bentuk dan tekstur arsitekturnya tidak mengalami perubahan sejak pertama kali dibangun. Masjid ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Kini, Masjid Jami Tua Palopo menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer di Kota Palopo, menarik banyak pengunjung yang ingin mengenal sejarah Islam di Sulawesi Selatan melalui bangunan bersejarah ini.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

BPJPH Apresiasi Dukungan Pemprov Jabar Fasilitasi Sertifikasi Halal UMK



Jakarta

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas sinergi aktif dalam pembinaan, edukasi, dan fasilitasi sertifikasi halal untuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

Apresiasi ini disampaikan Deputi Pembinaan dan Pengawasan JPH BPJPH, E.A. Chuzaemi Abidin, dalam kegiatan Pembinaan Sertifikasi Halal di Gedung BAZNAS Kabupaten Bogor pada Selasa (5/8).

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam program sertifikasi halal bagi pelaku usaha, melalui sinergi dalam pembinaan, edukasi, sosialisasi, hingga fasilitasi pelaku usaha dalam pelaksanaan sertifikasi halal,” ujar Chuzaemi dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).


Menurutnya, dukungan tersebut sangat penting mengingat banyaknya pelaku UMK di Indonesia. Sertifikasi halal, lanjutnya, menjadi salah satu kebutuhan utama dalam menjaga daya saing produk dan kepercayaan konsumen.

BPJPH sendiri menargetkan satu juta kuota Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) tahun ini bagi pelaku UMK di seluruh Indonesia. Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan antusiasme dan jangkauan fasilitasi yang tinggi.

“Fasilitasi baik yang diwujudkan dalam bentuk pendampingan dan edukasi hingga fasilitasi pembiayaan sertifikasi halal baik self declare maupun reguler keberadaannya sangat penting sebagai bentuk kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengurus sertifikat halal, khususnya pelaku UMK yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.” lanjut Chuzaemi.

Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh 150 pelaku UMK dari berbagai sektor. Selain sesi edukasi, BPJPH juga membuka layanan sertifikasi halal secara langsung (on the spot) kepada peserta yang hadir.

Chuzaemi berharap pelaku usaha memanfaatkan layanan tersebut secara maksimal dan mendorong kolaborasi Dinas terkait agar target sertifikasi halal nasional dapat tercapai.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Budi Setyo Hartoto, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Nurhayati, Ketua TP PKK Bogor Asep Fahrudin, Ketua Umum Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sri Mulyati, serta perwakilan lembaga dan stakeholder terkait.

(akd/akd)



Sumber : www.detik.com

Bumi Berputar Lebih Cepat Hari Ini, Al-Qur’an Ungkap Kuasa Allah


Jakarta

Hari ini, Selasa, 5 Agustus 2025, akan menjadi hari terpendek yang pernah tercatat. Sebuah fenomena misterius membuat Bumi berputar lebih cepat dari biasanya.

Dilansir Space, Selasa (5/8/2025), catatan di Time and Date menunjukkan waktu hari ini lebih cepat 1,25 milidetik di bawah batas 86.400 detik (24 jam). Hal ini tidak akan terasa, tapi telah membuat bingung para ilmuwan.


Percepatan durasi rotasi Bumi telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pemanasan global diduga menyumbang pengaruh, tetapi para ilmuwan menyebut akar penyebabnya kemungkinan besar karena rotasi inti cair Bumi yang lebih lambat.

Rotasi Bumi Dijelaskan dalam Al-Qur’an

Sejumlah ayat Al-Qur’an mengungkap fenomena di alam semesta, termasuk rotasi Bumi. Meski tak dijelaskan secara eksplisit, para mufassir menemukan ayat yang mengisyaratkan pergerakan Bumi.

Disebutkan dalam Mausu’ah al-Ijaz al-Qur’ani (edisi Indonesia berjudul Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an) karya Dr. Nadiah Thayyarah, salah satu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan rotasi Bumi adalah surah An-Naml ayat 88. Allah SWT berfirman,

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَفْعَلُوْنَ ٨٨

Wa taral-jibāla taḥsabuhā jāmidataw wa hiya tamurru marras saḥāb(i), ṣun’allāhil-lażī atqana kulla syai'(in), innahū khabīrum bimā taf’alūn(a).

Artinya: “Engkau akan melihat gunung-gunung yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Demikianlah) penciptaan Allah menjadikan segala sesuatu dengan sempurna. Sesungguhnya Dia Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Penulis Mausu’ah al-Ijaz al-Qur’ani mengatakan firman Allah SWT tersebut menyebut terang-terangan bahwa gunung-gunung bergerak cukup cepat seperti halnya awan, meski tak bisa dilihat manusia. Bumi, termasuk penghuninya, juga berotasi dengan kecepatan yang sama.

Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama, ayat tersebut dijadikan dalil bahwa bumi berputar seperti planet-planet lain pada garis edar yang telah ditentukan. Hanya saja, manusia tidak merasakannya.

Mukjizat Al-Qur’an tentang pergerakan Bumi disebutkan dalam firman, “padahal ia berjalan seperti jalannya awan.” Kebenaran kuasa Allah SWT ini baru dibuktikan sains modern pada abad ke-17.

Rotasi Bumi menyebabkan adanya pergantian siang dan malam. Hal ini juga diungkap dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 33,

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ ٣٣

Wa huwal-lażī khalaqal-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar(a), kullun fī falakiy yasbaḥūn(a).

Artinya: “Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Niat dan Tata Cara Mengirim Surah Al-Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal


Jakarta

Mendoakan orang yang sudah meninggal adalah amalan yang terus dilakukan oleh banyak umat Islam. Salah satu caranya adalah membaca surah Al-Fatihah, lalu doa tersebut diniatkan untuk kebaikan orang yang telah wafat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Hasyr ayat 10:

…رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ…


Artinya: “…Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah lebih dahulu daripada kami…”

Ayat ini menunjukkan pentingnya mendoakan mereka yang telah lebih dulu pergi, agar mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Dalil mendoakan orang yang telah meninggal juga mengacu pada sejumlah hadits. Salah satunya seperti dijelaskan dalam kitab Fathul Qadir seperti dinukil NU Online, disebutkan bahwa membacakan surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali di area pemakaman, lalu menghadiahkan pahalanya kepada para ahli kubur, bisa membawa pahala yang sangat besar.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ مَرَّ عَلَى الْمَقَابِرِ وَقَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً ، ثُمَّ وَهْبَ أَجْرَهُ لِلأَمْوَاتِ أُعْطِيَ مِنَ الأَجْرِ بِعَدَدِ الأَمْوَاتِ

Artinya: “Barang siapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali yang pahalanya dihibahkan kepada semua orang yang sudah meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang dimakamkan di pemakaman itu.” (HR Sahabat Ali karramallahu wajhah)

Penjelasan lebih lanjut juga disampaikan oleh Syekh Ali Ma’shum, yang menyebutkan hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمْ التَّكَاثُرُ ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْت ثَوَابَ مَا قَرَأْت مِنْ كَلَامِك لِأَهْلِ الْمَقَابِرِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Barang siapa memasuki kompleks pemakaman kemudian ia membaca surah Al-Fatihah, lalu surah Al-Ikhlas, lalu surah At-Takatsur, kemudian ia mengatakan bahwa saya memberikan pahala bacaan tersebut kepada para ahli kubur dari kalangan orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka mereka semua para ahli kubur akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.”

Bacaan Niat Mengirim Surah Al-Fatihah

Doa berikut sering dibaca saat ziarah atau tahlilan sebagai pembuka sebelum membaca surah Al-Fatihah:

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ الْفَــاتِحَةُ

Arab latin: Ila ḫadlratin-nabiyyil-musthafâ sayyidinâ Muḫammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama wa âlihi wa azwâjihi wa awlâdihi wa dzurriyyâtihi al-fâtiḫah….

Artinya: “Kepada yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, istri-istrinya, anak-anaknya, dan keturunannya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا إِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِي وَخُصُوْصًا إِلَى مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ الْفَــاتِحَةُ

Arab latin: Tsumma ilâ ḫadlrati ikhwânihi minal-anbiya’i wal-mursalîn wal-auliya’i wasy-syuhadâ’i wash-shâlihîn wash-shaḫâbati wat tâbi’în wal-‘ulamâ’il-‘âmilîn wal-mushannifînal-mukhlishîn wa jamî’il-malâikatil-muqarrabîn, khusûshan ilâ sayyidinâsy-syaikh ‘abdil qâdir al-jîlânî wa khushûshan ilâ muassisî jam’iyyah Nahdlatil Ulama, al-fâtiḫah

Artinya: “Lalu kepada segenap saudara beliau dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi’in, ulama al-amilin (yang mengamalkan ilmunya), ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, terkhusus kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani dan para pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

Mengirimkan surah Al Fatihah untuk orang yang meninggal dunia adalah amaliah yang populer di kalangan masyarakat muslim Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama.

Tata Cara Mengirim Doa dan Bacaan untuk Orang yang Sudah Wafat

Berikut ini adalah langkah-langkah tata cara mengirim doa untuk orang meninggal, terutama dalam tradisi tahlilan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah karya Zikri Darussamin dan Rahman M. Ag:

  1. Membuka dengan membaca surah Al-Fatihah.
  2. Membaca surah Yasin.
  3. Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
  4. Membaca beberapa ayat dari surah Al-Baqarah, yaitu ayat 1-5, 163, 255 (Ayat Kursi), dan 284.
  5. Mengucapkan istighfar.
  6. Melafalkan dzikir seperti tahlil (lā ilāha illallāh), takbir, tahmid, dan tasbih.
  7. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  8. Membaca Asmaul Husna (99 Nama Allah).
  9. Ditutup dengan doa untuk arwah yang dituju.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com