Tag Archives: infeksi saluran kemih

Mager Pipis Setelah Bercinta? Pikir Lagi, Bisa Begini Dampaknya

Jakarta

Setelah bercinta, pasangan mungkin kehabisan energi dan ingin segera rileks atau langsung tidur. Namun, ada beberapa ritual ‘wajib’ yang ternyata penting untuk dilakukan usai berhubungan intim.

Salah satunya adalah buang air kecil. Aktivitas sederhana ini disebut dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih, terutama pada wanita. Lantas, apa sih hubungan antara buang air kecil dan infeksi saluran kemih?

Dikutip dari Livestrong, pakar obstetri dan ginekologi Taraneh Shirazian, MD, mengungkapkan vagina memiliki mikrobioma yang unik. Ketika mikrobioma itu terusik, maka berpotensi memicu infeksi saluran kemih atau infeksi vagina karena adanya bakteri baru di area tersebut.


“Bila urine tertahan di sana dan ada bakteri baru yang masuk, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada sebagian orang,” ujarnya.

Selain itu, buang air kecil setelah bercinta dapat menjaga keseimbangan pH di vagina.

“Jika Anda melakukan hubungan seks penetrasi di mana pasangan Anda berejakulasi di dalam Anda (atau di dekat vagina Anda), sperma dapat mengganggu pH vagina Anda. Sperma membuat pH vagina lebih basa, yang dapat memengaruhi mikrobioma vagina, yang memicu infeksi,” kata Shirazian.

Seberapa Buruk Dampak Tidak Buang Air Kecil Setelah Bercinta?

Mungkin ada orang yang selama ini tidak buang air kecil setelah bercinta, dan merasa baik-baik saja. Ada juga orang yang sering buang air kecil, tapi masih mengalami ISK.

Shirazian mengatakan tidak cara untuk mengetahui seseorang ada di kategori mana. Namun, buang air kecil adalah hal yang perlu dibiasakan, terutama jika seseorang tahu dirinya rentan terhadap infeksi vagina atau ISK.

“Ditambah lagi, jika Anda berhubungan seks di mana penis mengeluarkan sperma di dalam vagina, air mani akan keluar entah bagaimana, dan demi menjaga kebersihan, lebih baik cairan itu dibuang ke toilet daripada mengotori sprei Anda,” jelas Shirazian.

“Buang air kecil setelah berhubungan seks memudahkan dan memudahkan Anda untuk membuang cairan ekstra itu – dan juga dapat membuang bakteri yang dapat meningkatkan risiko ISK atau infeksi vagina,” tandasnya.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Kondisi yang Bisa Muncul usai Bercinta, Termasuk Sakit Kepala

Jakarta

Bercinta tak selalu menyenangkan. Bagi sebagian orang, seks justru memicu sejumlah keluhan fisik yang dirasa mengganggu.

Beberapa kondisi atau keluhan yang dirasakan merupakan reaksi alami yang dikeluarkan tubuh setelah bercinta. Meski terasa tidak nyaman, reaksi-reaksi yang muncul tersebut sebenarnya normal.

Lantas, apa saja kondisi atau gejala klinis yang bisa terjadi pascaseks, dan bagaimana cara mengatasinya? Dikutip dari Everyday Health, berikut penjelasannya.


1. Sakit kepala

Percaya atau tidak, seks memang bisa menyebabkan sakit kepala. Gejala ini bisa muncul baik saat berhubungan seks maupun orgasme.

National Headache Foundation menjelaskan saat tubuh menegang dan bergairah selama berhubungan seksual, otot di kepala dan leher dapat menyebabkan kepala berdenyut. Sakit kepala hebat juga bisa terjadi tepat sebelum klimaks, kemungkinan sebagai respons terhadap peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Cara mengatasi:

Profesor neurologi dari Fakultas Kedokteran Connecticut University, Brian Grosberg, MD, mengatakan sakit kepala saat berhubungan seks dapat diatas dengan cara menghentikan aktivitas seksual atau mengambil peran yang lebih pasif saat bercinta.

“Anda (juga) dapat mengobatinya dengan pereda nyeri, antiradang, atau pengobatan khusus migrain jika Anda mengalami migrain. Jika sakit kepala terjadi secara rutin, periksakan diri ke dokter,” ujarnya.

2. Asma kambuh

Bagi beberapa pengidap asma, seks dapat memicu kambuhnya serangan asma. Direktur Asthma and Allergy Associates di Pennsylvania, Sandra Gawchik, DO, mengatakan seks adalah aktivitas fisik yang intensitasnya serupa dengan jalan cepat.

“Selama berhubungan seks, gejala-gejala seperti sesak dada, kesulitan bernapas, batuk, atau mengi dapat muncul tiba-tiba,” ucapnya.

Studi kecil yang diterbitkan dalam BMJ Open Respiratory Research menemukan asma parah dapat secara signifikan memengaruhi keintiman pada pasangan. Kelelahan luar biasa yang dialami banyak penderita asma, serta kekhawatiran orgasme dapat menyebabkan serangan asma, berkontribusi terhadap performa seksual dan memengaruhi hubungan dengan pasangan.

Cara mengatasi:

Untuk mencegah asma saat berhubungan seks, pastikan asma terkontrol dengan baik sesuai dengan pengobatan yang dianjurkan dokter.

Menggunakan inhaler sebelum bercinta, dan mengubah posisi seks juga dapat membantu mengurangi kekambuhan.

“Posisi di bawah dapat menyebabkan masalah karena dada Anda akan tertekan, cobalah untuk berada di atas atau di samping,” kata Gawchik.

3. Mood swing

Pernah merasa sedih atau cemas setelah bercinta? Ternyata, hal ini cukup normal terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah post-coital dysphoria (PCD), atau kesedihan pascaseks.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine, peneliti mengamati 230 wanita dan menemukan 46 persen di antara mereka mengalami PCD pada beberapa titik kehidupan. Bahkan, 5 persen dari mereka mengaku sering mengalami hal tersebut.

“Kesedihan, kecemasan, atau kegelisahan pasca-seks dapat terasa membingungkan dan tidak nyaman, terutama bagi mereka yang terbiasa merasakan kenikmatan dan kedekatan dengan pasangannya setelah aktivitas seksual,” kata profesor psikologi di Weill Medical College, Cornell University, New York, Elizabeth A Grill, PsyD.

Cara mengatasi:

Kabar baiknya, PCD hanya berlangsung singkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan emosional antara lain dengan melakukan latihan pernapasan, mendengarkan musik, atau berbicara dengan pasangan tentang perasaan yang dirasakan.

Jika PCD terus berlanjut, berkonsultasilah dengan psikolog untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab serta cara mengatasinya.

4. Honeymoon Cystitis

Honeymoon cystitis istilah untuk menggambarkan infeksi saluran kemih yang dapat dialami oleh pasangan baru menikah.

Kondisi ini disebabkan oleh perpindahan berbagai jenis bakteri yang ada di penis ke dalam uretra. Honeymoon cystitis cenderung dialami oleh wanita ketimbang pria, lantaran wanita memiliki bentuk uretra yang lebih pendek.

Cara mengatasi:

Honeymoon cystitis dapat dicegah dengan penggunaan kondom saat berhubungan seks. Selain itu, buang air kecil setelah seks juga dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin hinggap di saluran kemih.

Menghindari seks anal juga dapat mengurangi risiko honeymoon cystitis. Sebab, bakteri di anus bisa berpindah ke lubang kemih melalui penis sebagai perantara.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Bahan Alami untuk Atasi Bau Tak Sedap pada Miss V

Jakarta

Vagina adalah salah satu organ yang penting pada tubuh wanita. Vagina merupakan bagian dari sistem reproduksi, bersama dengan rahim, ovarium, dan serviks.

Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan diri dan mempertahankan bau khasnya. Hal ini dipengaruhi oleh kadar pH dan bakteri baik yang ada di vagina. Aroma vagina pada setiap wanita berbeda-beda lantaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti pola makan, hormon, dan lain sebagainya.

Terkadang, aroma vagina bisa berubah menjadi amis. Hal ini biasanya mengindikasikan adanya potensi masalah kesehatan seperti infeksi atau perubahan hormon. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bau amis pada vagina di antaranya vaginosis bakterialis, infeksi jamur, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, dan menopause.


Ada beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap pada miss v, seperti dikutip HealthShot:

1. Jus Cranberry

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan perubahan bau pada vagina. Namun, studi yang dilakukan pada 2017 menunjukkan konsumsi jus yang terbuat dari cranberry dapat membantu mengatasi perubahan bau vagina akibat kondisi tersebut.

Studi yang dipublikasikan di Journal of Nutrition itu juga menemukan cranberry dapat menurunkan risiko ISK berulang sebesar 26 persen.

“Konsumsi jus cranberry tanpa pemanis untuk mencegah dan meringankan gejala infeksi,” ujar konsultan obstetri dan ginekologi dr Rekha Sukala.

2. Biji Fenugreek

Biji fenugreek dikenal sebagai bahan yang bersifat antimikroba. Beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi air fenugreek dapat membantu membersihkan sistem imun tubuh dan berpotensi mengurangi bau amis pada vagina.

Selain itu, fenugreek juga dapat membantu mengatur hormon, sehingga berkontribusi pada kesehatan vagian yang lebih baik.

3. Bawang Putih

Menambahkan bawang putih mentah ke dalam masakan dapat membantu melawan bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap pada vagina. Manfaat yang sama juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi kapsul bawang putih.

“Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat, yang dapat membantu melawan infeksi dan mengurangi risiko bau vagina,” ucap Sukala.

4. Makanan yang Mengandung Probiotik

Probiotik adalah zat yang dapat membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan flora vagina. Mengonsumsi makanan yang kaya probiotik dapat menunjang bakteri baik di vagina dalam menjaga kebersihan Miss V, serta mencegah pertumbuhan organisme berlebih yang memicu bau.

Adapun makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt, tempe, miso, acar, dan keju.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Variasi Seks yang Tak Disangka Berbahaya bagi Wanita

Jakarta

Salah satu penyebab utama seseorang bisa terkena infeksi saluran Kemih (ISK) adalah aktivitas seksual. Banyak orang mengalami infeksi ini setelah berhubungan seks.

Wanita lebih rentan terkena ISK dibandingkan pria. Hal ini karena letak lubang saluran kencing dan vagina yang berdekatan, sehingga bakteri dari vagina dapat dengan mudah masuk ke saluran kencing.

Posisi saat berhubungan seks dapat mempengaruhi risiko ISK. Dikutip dari The Sun, berikut 4 posisi seks yang paling berbahaya buat wanita dan bisa memicu risiko ISK.


1. Cowgirl

Posisi cowgirl adalah salah satu posisi bercinta saat wanita duduk di atas pria yang berbaring. Dalam posisi ini, wanita menghadap pria dan berada di atas tubuhnya. Posisi ini mendekatkan uretra wanita dengan penis pria dan menghasilkan gesekan yang tinggi.

Akibat dari gesekan yang tinggi ini, bakteri dapat menyebar dengan jauh lebih mudah. Bakteri yang ada di permukaan kulit atau pakaian dapat berpindah tempat dengan cepat karena aktivitas dan interaksi yang terjadi.

2. Misionaris

Posisi misionaris bisa berbahaya karena uretra wanita dan penis pria berada sangat dekat satu sama lain. Akibatnya, bakteri dari penis atau area sekitar bisa dengan mudah masuk ke uretra wanita.

Jika bakteri ini sampai masuk ke uretra, mereka bisa berpindah ke kandung kemih atau bahkan ke ginjal, sehingga meningkatkan risiko ISK. Untuk membantu kurangi risiko, letakkan kaki di atas bahu pasangan.

3. Seks Anal

Seks anal, baik dilakukan dengan paksaan maupun suka sama suka, merupakan tindakan seksual yang sangat berisiko. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa anus adalah tempat berkumpulnya bakteri, sehingga memicu risiko ISK.

Karena struktur anus tidak memiliki pelumasan alami seperti vagina, gesekan saat berhubungan seks anal dapat menyebabkan luka atau robekan kecil pada jaringan. Luka ini dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan virus, meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV, hepatitis, dan infeksi bakteri lainnya.

4. Fingering

Banyak orang mengira bahwa ISK hanya bisa terjadi melalui hubungan seksual dengan penetrasi penis ke dalam vagina. Padahal, fingering atau rangsangan menggunakan jari juga berisiko.

Ketika jari yang tidak bersih masuk ke dalam vagina, bakteri bisa berpindah dan menyebabkan ISK. Sehingga penting untuk selalu menjaga kebersihan tangan sebelum melakukan aktivitas seksual.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Say No to Langsung Tidur! Ini 7 Hal Wajib pasca Bercinta biar Miss V Tetap Sehat


Jakarta

Beberapa wanita terbiasa langsung tidur lantaran lemas setelah bercinta. Padahal, kebiasaan langsung tidur tanpa bersih-bersih lebih dulu setelah berhubungan seks bisa memicu risiko infeksi saluran kemih (ISK).

Dikutip dari Women’s Health, ada beberapa langkah sederhana yang sebaiknya dilakukan oleh wanita setelah berhubungan seksual untuk menjaga kesehatan vagina.

1. Buang air kecil

Alyssa Dweck, MD, dokter obgyn asal Westchester menyarankan wanita untuk buang air kecil setelah berhubungan seks, sekalipun belum merasa butuh.


“Kapan orang melakukan hubungan seksual, bakteri dari rektum yang berada sangat dekat dengan uretra dan vagina dapat mendekati uretra dan menyebabkan infeksi, terutama pada wanita yang rentan terhadap ISK,” kata Dweck.

Dweck menjelaskan buang air kecil membantu urine membersihkan bakteri yang ada di ujung uretra.

2. Bersihkan vagina

Saat bercinta, kadang pasutri menggunakan pelumas atau air liur untuk memudahkan lubrikasi vagina. Maka itu, wanita dianjurkan untuk segera membersihkan vagina setelah berhubungan seks.

“Pelumas dan bakteri dari jari, mulut, dan rektum dapat meningkatkan peluang terkena infeksi jamur atau bakteri,” kata Sherry Ross, MD, ahli kebidanan dan kesehatan wanita di California.

Ross merekomendasikan penggunaan sabun tanpa pewangi di sekitar daerah kewanitaan. Cukup ambil kain hangat dan usapkan lembut pada vagina dengan sabun dan air. Bersihkan vagina dengan gerakan dari depan ke belakang.

Tidak perlu menyeka bagian dalam vagina. Vagina memiliki siklus pembersihan internal sendiri yang membuatnya tetap bersih dan seimbang.

3. Berendam di bathtub

Ross menjelaskan berendam di bathtub setelah bercinta membantu melembabkan kulit vagina bagian luar dan meredakan pembengkakan atau iritasi vagina. Meskipun tidak wajib, aktivitas ini membantu mengurangi risiko infeksi.

4. Gunakan pakaian yang longgar

Setelah segar dan bersih, ISK dan infeksi lainnya dapat dihindari dengan mengenakan celana dalam katun dan piyama longgar. Tujuannya untuk menjaga vagina tetap kering dan menjaga sirkulasi udara lebih optimal.

Hindari pakaian dalam berbahan nilon dan pakaian tidur ketat yang dapat memerangkap kelembaban sehingga membantu pertumbuhan bakteri.

5. Minum air

Bercinta tidak jarang membuat pasutri berkeringat hingga lelah. Nicole Scott, MD, dokter obgyn di Indiana University Health menganjurkan untuk minum air putih setelah berhubungan seks. Hal ini karena dehidrasi memengaruhi seluruh tubuh, termasuk vagina. Selain itu, tetap terhidrasi dapat membantu membuang bakteri penyebab ISK yang mengganggu dari kandung kemih.

6. Konsumsi suplemen cranberry

Konsumsi suplemen ini dianjurkan terutama bagi wanita yang rentan mengalami ISK. Dweck mengatakan konsentrat cranberry setiap satu kali sehari, dalam bentuk pil atau gummy yang tersedia tanpa resep dapat membantu mencegah ISK. Namun, ia menyarankan tidak mengonsumsi cranberry dalam bentuk jus manis.

7. Konsumsi makanan kaya probiotik

“Yogurt, kimchi, kombucha, dan makanan fermentasi lainnya memiliki bakteri baik yang sama dengan yang ditemukan di vagina,” kata Kelly Kasper, MD, dokter obgyn di Indiana University Health.

Membiasakan makan makanan tersebut setelah berhubungan seks membantu mengisi kembali bakteri baik tubuh dan mengurangi risiko infeksi jamur.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies Merapat! Ini Sederet Makanan yang Bisa Bikin Miss V ‘Happy’


Jakarta

Sudah banyak yang tahu, asupan makanan tertentu bisa memengaruhi kesehatan seksual. Salah satu yang sering terdengar, mengkonsumsi minuman kopi sebelum sesi bercinta bisa bikin kualitas seks makin ‘on fire’.

Lantas yang juga sering menjadi pertanyaan wanita, adakah makanan tertentu yang bisa bikin vagina sehat?

Dikutip dari Women’s Health, berikut makanan yang bisa dicoba untuk mengatasi berbagai keluhan terkait kesehatan vagina:


1. Kram perut menstruasi

Sebagian wanita mengeluhkan rasa sakit saat menstruasi. Mengatasinya, cobalah konsumsi ikan. Pasalnya, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki senyawa anti-inflamasi yang dapat meringankan rasa sakit saat menstruasi.

Rasa sakit menstruasi disebabkan pelepasan senyawa peradangan yang disebut dengan prostaglandin, yang membantu otot rahim berkontraksi dan melepas jaringan.

2. Vagina kering

Beberapa wanita mengalami kekeringan di area vagina karena penurunan kadar estrogen yang membantu menjaga jaringan agar tetap elastis dan terlumasi dengan baik. Penurunan tersebut bisa disbabkan menopause, menyusui, melahirkan, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Biasanya, wanita yang sedang mengalami vagina kering akan menolak saat berhubungan seks karena vagina akan terasa sakit dan lecet.

Mengobati kondisi ini, wanita dapat mengonsumsi makanan kedelai, seperti tahu, tempe, dan edamame. Makanan ini mengandung senyawa yang memiliki kesamaan atau peniru estrogen yang disebut dengan isoflavon. Selain itu, makanan ini dapat menarik banyak cairan ke dalam vagina.

3. Infeksi jamur

Sebenarnya, vagina memiliki bakteri sehat yang membantu jaringan vagina untuk mempertahankan kadar pH yang sehat. Namun pada beberapa kasus, penggunaan antibiotik, obat diabetes, penggunaan alat kontrasepsi, dan menopause dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Namun, wanita tidak perlu panik karena mengonsumsi makanan kaya probiotik secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dan meningkatkan kadar pH yang baik pada vagina. Makanan yang mengandung probiotik yaitu yogurt, kimchi, tempe, dan miso.

4. Infeksi saluran kemih (ISK)

Wanita dapat mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri atau infeksi yang masuk ke dalam vagina. Biasanya, infeksi ini disebabkan wanira tidak pipis atau membersihkan area vagina setelah berhubungan seks.

Mengatasinya, wanita dapat mengonsumsi jus cranberry untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Jus ini mengandung senyawa yang dapat menghentikan bakteri penyebab infeksi yang menempel pada dinding kandung kemih.

Selain itu, wanita juga dapat mengonsumsi teh hijau untuk menekan risiko infeksi saluran kemih. Minuman ini memiliki efek antimikroba yang kuat untuk melawan infeksi saluran kemih. Wanita dapat mengkonsumsi dua hingga tiga cangkir teh hijau dalam sehari.

5. Memberikan kesenangan saat berhubungan seks

Untuk mendapatkan sesi bercinta yang nikmat, wanira dapat mengonsumsi apel sebelum melakukan hubungan seks. Pasalnya, apel mengandung phloridzin, yaitu senyawa pada hormon seks wanita. Apalagi, apel memiliki polifenol yang membantu meningkatkan aliran darah ke jaringan vagina sehingga wanita lebih mudah mencapai klimaks.

Selain itu, buah ini dapat dikonsumsi sekali sehari untuk meningkatkan fungsi seksual dan pelumasan alami.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies Catat! 7 Makanan Ini Dipercaya Ampuh Bikin Miss V Wangi


Jakarta

Sebenarnya, aroma khas pada area miss V adalah hal yang normal. Namun, sebagian wanita merasa insecure perihal aroma tersebut, terutama ketika hendak bercinta.

Sudah menjadi rahasia umum, asupan makanan bisa mempengaruhi kesehatan vagina. Maka itu, wanita bisa memilih sejumlah makanan tertentu yang mempunyai senyawa penting untuk membunuh infeksi jamur.

Dikutip dari Health Shorts, berikut makanan yang diyakini bisa membuat wangi area vagina:


1. Cranberry

Konsumsi cranberry dapat menekan risiko infeksi saluran kemih pada wanita. Selain itu, buah ini dapat mencegah infeksi jamur pada vagina sehingga area tidak sedap pada area intim bisa dicegah. Maka dari itu, wanita dapat mengonsumsi buah ini untuk menyeimbangkan kadar pH vagina dan sifat asam yang membantu melawan bakteri pada vagina.

2. Buah nanas

Kandungan yang dimiliki oleh buah nanas seperti vitamin C, vitamin B, dan serat dipercaya ampuh menyehatkan vagina. Kandungan tersebut mempunyai peran penting dalam mencegah infeksi jamur dan menjaga vagina agar tetap sehat. Tak hanya vagina, nanas juga dipercaya dapat menjaga kesehatan usus.

3. Semangka

Buah ini mampu membasmi racun yang ada dalam tubuh dan membantu menjaga kebersihan vagina. Tak hanya itu, buah ini mampu mencegah infeksi jamur dan menghilangkan aroma yang tidak sedap pada vagina. Semangka memiliki kandungan prebiotik yang dapat menyeimbangkan kadar pH pada vagina.

4. Yogurt

Yogurt mempunyai kandungan bakteri baik yang bagus untuk kesehatan vagina. Bakteri baik ini memiliki fungsi untuk mencegah adanya infeksi dan menyeimbangkan kadar pH pada vagina. Tak hanya itu, mengkonsumsi yogurt secara rutin juga diperbolehkan dan aman untuk kesehatan tubuh.

5. Kayu manis

Senyawa dan nutrisi yang dimiliki oleh kayu manis dapat membuat tubuh lebih sehat. Tak hanya itu, mengkonsumsi kayu manis dapat meningkatkan aroma pada tubuh dan juga vagina. Pasalnya, konsumsi kayu manis dapat menyeimbangkan asam yang ada di vagina dan mencegah infeksi jamur.

6. Teh peppermint

Mengonsumsi teh peppermint membantu vagina mengeluarkan aroma yang wangi dan segar. Peppermint mempunyai sifat aromatik yang membuat vagina menjadi lebih harum. Wanita dapat mengkonsumsi teh ini secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

7. Seledri

Seledri memiliki kandungan vitamin dan mineral yang bisa membantu vagina mengeluarkan aroma wangi. Selain itu, mengonsumsi seledri juga dapat mencegah bakteri dan infeksi pada vagina.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies Jangan Langsung Tidur! Ini 6 Hal yang Penting Dilakukan setelah Bercinta


Jakarta

Beberapa wanita terbiasa langsung tidur setelah bercinta lantaran merasa lemas dan mengantuk. Padahal, penting sekali untuk membersihkan area kemaluan setelah bercinta. Tak hanya untuk menjaga higienitas, melainkan juga untuk mencegah risiko infeksi saluran kemih (ISK).

Dikutip dari Punch, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh wanita setelah berhubungan seks guna mengurangi risiko penyakit menular:

1. Buang air kecil

Buang air kecil menjadi cara paling simpel sekaligus penting untuk mencegah risiko ISK. Sebab saat hubungan seks, area vagina akan bersentuhan dengan penis, tangan, bahkan mulut. Maka dari itu, jika vagina tidak dibersihkan dengan baik, bakteri bisa pindah ke saluran kencing melalui lubang kemih yang berdekatan dengan vagina. Melalui buang air kecil, bakteri akan keluar dari lubang kemih.


2. Basuh dengan sabun khusus kewanitaan

Wanita dapat mencuci vagina dengan sabun yang tidak memiliki parfume dan bahan kimia. Secara alami, wanita memiliki bakteri baik di dalamnya, ketika salah menggunakan sabun dikhawatirkan dapat menghentikan pertumbuhan bakteri baik pada vagina.

Namun ingat, ada cara khusus untuk membersihkan area vagina. Tak lain, dengan mengusap lembut area vagina dan bergerak dari depan ke belakang.

3. Mandi

Mandi setelah berhubungan seks berfungsi untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks. Tak hanya itu, mandi menggunakan sabun dapat mematikan bakteri yang menempel di tubuh dan vagina.

4. Memakai pakaian longgar

Setelah mandi, wanita dapat berganti pakaian yang bersih, longgar, ringan, dan bisa menyerap keringat dengan baik. Wanita juga wajib mengganti pakaian dalam yang berbahan dasar katun dan usahakan tidak ketat untuk menjaga vagina dari infeksi.

5. Minum air putih

Melakukan seks dapat menguras energi dan stamina pasangan. Tak hanya itu, tubuh akan mengalami dehidrasi, sehingga asupan air dalam tubuh perlu diperhatikan. Salah satunya dengan mengkonsumsi air putih.

6. Mengkonsumsi makanan kaya probiotik

Makanan probiotik tidak hanya baik untuk kesehatan pencernaan, melainkan juga untuk vagina. Probiotik berfungsi menyeimbangkan bakteri baik dengan flora yang tidak baik dalam saluran pencernaan. Bakteri baik tersebut akan menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk vagina. Makanan yang kaya probiotik di antaranya kimchi, tempe, dan yogurt.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh Wanita setelah Bercinta, Normalkah?


Jakarta

Tentu saja, penting untuk wanita menjaga higienitas area intim, tak terkecuali setelah bercinta. Buang air kecil diyakini menjadi cara paling simpel sekaligus ampuh untuk membuang bakteri dan mencegah risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Beberapa wanita mengalami kondisi tertentu setelah bercinta sebagai reaksi terhadap aktivitas seksual. Mulai dari gatal dan nyeri di area vagina, hingga keputihan.

Dikutip dari Prevention, ada 6 hal yang mungkin terjadi pada tubuh usai berhubungan seksual. Berikut penjelasannya.


1. Rasa nyeri saat berhubungan seks bisa membuat tubuh semakin sakit

Seks tidak seharusnya menyakitkan. Namun nyatanya, rasa nyeri saat seks banyak terjadi dan disebabkan karena berbagai alasan. Kekeringan vagina, stres, dan endometriosis membuat wanita merasa sakit setelah berhubungan seks. Jika mencapai orgasme saat berhubungan seks, wanita mungkin mengalami kram di rahim sesudahnya.

“Tindakan kontak fisik atau aktivitas seksual melepaskan oksitosin dan itu menyebabkan kontraksi rahim,” kata Jennifer Ashton, MD, dokter kandungan dan co-host dari The Doctors.

Jika kram rahim terjadi sesekali, Ashton mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika rasa sakit mulai mengganggu aktivitas seksual, sebaiknya wanita berkonsultasi dengan dokter kandungan. Rasa sakit yang biasa terjadi setelah berhubungan seks bisa menjadi tanda endometriosis, fibroid, atau bahkan kanker ovarium.

2. Vagina terasa terbakar

Ketika mengalami kondisi tersebut, jangan panik dan langsung menyimpulkan ada infeksi menular seksual (IMS).

“Mungkin ada beberapa pembengkakan jaringan vagina. Karena uretra terletak sangat dekat dengan vagina, hal itu menyebabkan rasa terbakar atau perih sementara saat buang air kecil setelah berhubungan seks,” kata Ashton.

Rasa terbakar ini berlangsung sangat singkat. Jika masih merasakannya beberapa jam atau hari-hari kemudian, mungkin wanita mengalami kondisi yang lebih serius. Untuk mengurangi rasa perih dan lecet, wanita bisa mencoba menggunakan pelumas sebelum berhubungan seks.

3. Muncul bercak setelah bercinta

Bercak darah bisa muncul dari vagina. Ginekolog melihat cukup banyak kasus perdarahan setelah berhubungan seks. Penyebab paling umum adalah radang serviks yang berkontraksi saat berhubungan seks, atau vagina bisa robek selama seks yang sangat kasar.

Darah yang berasal dari serviks yang meradang atau robekan vagina biasanya berwarna merah cerah. Apabila darah berwarna gelap, itu juga tidak perlu dikhawatirkan karena bisa jadi hanya darah menstruasi lama yang berasal dari rahim.

4. Vagina terasa gatal

Wanita mungkin mengalami gatal pada vagina setelah berhubungan seks. Menurut Alyssa Dweck, MD, rasa gatal mungkin terjadi karena wanita alergi terhadap pelumas, gel, atau kondom yang baru saja digunakan.

Jika gatal terus terasa, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin melakukan pengujian alergi terhadap lateks atau kontak genital.

5. Berisiko mengalami ISK

1 dari 5 wanita pernah mengalami infeksi saluran kemih seumur hidupnya. Pada kebanyakan kasus, ISK disebabkan oleh aktivitas seks mentransfer bakteri dari usus ke rongga vagina, dan sampai ke uretra. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang gatal, perih, serta nyeri.

Untuk mencegah ISK, segera buang air kecil dalam waktu maksimal 30 menit setelah berhubungan seks. Bersihkan organ kewanitaan untuk membilas bakteri yang mungkin ada di uretra sehingga mengurangi risiko ISK.

6. Berisiko mengalami IMS

Sudah menjadi rahasia umum, kondom bisa digunakan untuk mencegah risiko penularan IMS. Pasalnya diketahui, kondom memiliki tingkat keefektifan sekitar 98 persen untuk melindungi pasangan dari IMS.

(vyp/sao)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Makanan Pembersih Miss V, Sehat dan Tetap ‘Menggigit’


Jakarta

Menjaga kebersihan vagina adalah hal yang paling penting dilakukan oleh setiap wanita. Selain itu, pola makan yang sehat dan seimbang tidak hanya menyehatkan tubuh saja, namun juga bermanfaat untuk kesehatan vagina. Ketika wanita mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, dapat menyebabkan vagina menjadi infeksi dan memiliki bau yang tidak enak.

Seperti yang diketahui oleh kebanyakan orang, vagina adalah organ reproduksi yang mempunyai peran besar dalam kehidupan wanita. Jika kesehatan vagina tidak dapat dijaga dengan benar, maka menyebabkan masalah pada sistem reproduksi. Hal tersebut yang menyebabkan wanita memiliki gangguan kesuburan dan aktivitas seksual yang terganggu.

Vagina yang sehat dengan kadar pH yang seimbang akan terhindar dari berbagai permasalahan. Namun, jika kadar pH tidak seimbang maka bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan adanya infeksi pada vagina.


Kadar pH yang tidak seimbang disebabkan oleh sabun yang memiliki wangi, hal ini yang menyebabkan keasaman alami vagina menjadi terganggu. Selain itu, pakaian yang ketat juga menyebabkan perubahan pH karena tidak adanya sirkulasi udara untuk kelembaban kulit.

Dikutip dari Healthline, berikut delapan jenis makanan yang dapat menyehatkan vagina:

1. Sayuran hijau

Mengkonsumsi sayuran hijau terbukti dapat menyehatkan tubuh dan vagina. Selain itu, sayuran dapat memperlancar sirkulasi darah karena memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Aliran darah ini dapat membantu dalam masalah vagina kering, meningkatkan gairah seksual, dan kandungan vitamin E, magnesium, dan kalsium dapat memperkencang otot vagina.

2. Ubi

Ubi kaya akan beta karoten dan vitamin A. Nutrisi yang ada pada ubi dapat memperkuat jaringan otot dinding rahim dan vagina, selain itu dapat meningkatkan kesuburan dan produksi hormon seks. Ubi memiliki kandungan vitamin, kalsium, folat, dan beta-karoten yang dapat mencegah bakteri vaginosis atau infeksi vagina lainnya dan sangat direkomendasi bagi wanita dengan PCOS.

3. Jus kranberi

Banyak penelitian yang telah memberikan saran untuk wanita mengkonsumsi jus kranberi tanpa pemanis atau kapsul ekstrak untuk mengatasi permasalahan infeksi saluran kemih. Buah kranberi memiliki antioksidan dan senyawa asam yang dapat melawan infeksi dan bakteri pada kandung kemih.
Selain itu, buah ini dapat mempertahankan keseimbangan pH vagina dan membuat vagina menjadi lebih sehat akibat infeksi yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

4. Kedelai

Kedelai seperti olahan tempe dan tahu dapat menjaga kesehatan tubuh, terutama ketika kadar estrogen berkurang yang menyebabkan wanita susah bergairah. Terdapat banyak hal yang dapat menurunkan kadar estrogen seperti mengkonsumsi obat hingga menopause. Namun, kekurangan estrogen juga menyebabkan vagina menjadi kering pasca menopause.

5. Mengkonsumsi buah

Selain menyehatkan tubuh, buah juga dapat meningkatkan aliran darah karena memiliki antioksidan yang tinggi. Buah dapat menjaga sel-sel dan mengurangi stres yang dapat meningkatkan kesuburan wanita. Kamu dapat mengkonsumsi buah yang mengandung antioksidan tinggi seperti dilema, bluberi, stroberi, apel, dan alpukat.

Alpukat terbukti dapat meningkatkan libido. Buah ini memiliki kaya akan lemak sehat dan vitamin, sehingga meningkatkan kadar estrogen, memperkuat dinding vagina dan meningkatkan keberhasilan jika wanita mengatasi permasalahan kesuburan dengan IVF,

6. Makanan kaya probiotik

Wanita dapat mengkonsumsi yogurt untuk membuat usus menjadi sehat dan mengurangi gejala adanya infeksi pada vagina. Bakteri baik yang ada pada yogurt dapat meningkatkan pH vagina dan mencegah adanya pertumbuhan bakteri yang berbahaya. Selain itu, wanita dapat mengkonsumsi kimchi ataupun teh kombucha agara jumlah bakteri baik pada vagina tetap terjaga.

7. Mengkonsumsi omega-3

Mengkonsumsi ikan yang memiliki omega-3 dapat membantu sirkulasi aliran darah untuk meningkatkan gairah seks. Selain itu, mengkonsumsi ikan juga dapat meringankan kram saat menstruasi.

Kandungan omega-3 yang terdapat pada ikan kembung, salmon, dan juga sarden dapat meningkatkan performa di ranjang. Hormon tubuh dapat meningkatkan sirkulasi darah ke alat kelamin, sehingga pasangan lebih mudah untuk bergairah.

(Jieffa Nurhaliza/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy