Tag Archives: innaka hamiidum majiid

Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam Arab-Latin dan Artinya


Jakarta

Doa tahiyat akhir lengkap sampai salam dan tata caranya harus dipahami muslim. Sebab, bacaan ini dipanjatkan ketika salat wajib.

Diterangkan dalam buku Kitab Lengkap panduan Shalat yang disusun M Khalilurrahman Al-Mahfani dkk, doa tasyahud ini berisi tahiyat atau ucapan penghormatan kepada Allah SWT serta salam kepada Rasulullah SAW dan dua kalimat syahadat. Membaca doa ini termasuk rukun salat yang tidak boleh tertinggal sebagaimana dikatakan oleh ulama mazhab Syafi’i.

Lantas, bagaimana doa tahiyat akhir sampai salam yang bisa dilafalkan?


Bacaan Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam Arab-Latin

1. Doa Tahiyat Akhir

Berikut doa tahiyat akhir sampai salam yang bisa dibaca muslim seperti dinukil dari buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan dkk.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ

Arab latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannama wamin ‘adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya Dajjal.”

2. Bacaan Salam

Adapun, bacaan salam berbunyi sebagai berikut:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Arab latin: Assalaamu alaikum wa rahmatullah.

Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”

Posisi Duduk Tahiyat Akhir yang Benar

Mengutip dari buku Sifatu Wudhui An-Nabi karya Syaikh Muhammad Fahd dan Syaikh bin Baz yang diterjemahkan Geis Umar Bawazier, Nabi Muhammad SAW duduk tawarruk ketika tahiyat akhir. Sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadits,

“Beliau (Nabi SAW) duduk tawarruk pada tasyahudnya yang terakhir.” (HR Bukhari)

Sementara itu posisi tawarruk yang benar disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, “Untuk cara duduk tawaruk yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW sendiri dirincikan dalam hadits: ‘Beliau meletakkan pinggulnya ke tanah, yaitu membebankan pada pinggul kirinya, dan menjulurkan setengah telapak kaki kirinya dari bawah betis yang kanan sekedarnya’.” (HR Abu Dawud)

Selain itu, turut diterangkan dalam riwayat Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW membentangkan hasta tangannya di atas tangan kanan. Berikut bunyi haditsnya,

“Nabi SAW membentangkan hasta tangan kanannya di atas paha yang kanan dan tidak memalingkan (menjauhkan) darinya, sehingga batas sikunya berada di pangkal paha. Lalu beliau menggenggam dua jarinya, yaitu jari kelingking dan jari manisnya serta melingkarkan jari tengah dan jempolnya seraya berdoa.” (HR Ahmad dan Ahlu Sunan)

Pada riwayat lainnya dari Muslim, tangan kiri Rasulullah SAW pada jemarinya terbuka di atas paha kiri, “Adapun tangan yang kiri, jari jemarinya terbuka di atas paha kiri. Beliau menghadapkan jari-jarinya ke kiblat dalam tasyahud, mengangkat tangan, rukuk serta sujud. Juga di dalam sujudnya, beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat.” (HR Muslim)

Itulah doa tahiyat akhir lengkap sampai salam disertai posisi duduknya yang benar. Jangan sampai terlewat ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

3 Doa sebelum Salam Sesuai Sunnah Rasulullah Mustajab


Jakarta

Doa sebelum salam merupakan bacaan yang dapat diamalkan muslim di penghujung salat. Sebagaimana diketahui, waktu penghujung salat tergolong mustajab.

Dari Abu Umamah RA bahwa Rasulullah SAW ditanya, “Doa seperti apa yang paling didengar?” jawab Nabi SAW, “Doa di pertengahan malam terakhir dan di dubur salat wajib.” (HR Tirmidzi)

Menukil dari buku Tafsir Shalat oleh Ammi Nur Baits, makna dubur salat adalah penghujung salat. Sebab, dubur merupakan bagian dari sesuatu, hanya saja berada di ujung atau akhir. Dengan demikian, dalil di atas menganjurkan muslim untuk banyak berdoa sebelum salam ketika salat wajib.


Dalam kaitannya, ada beberapa doa yang bisa dibaca sebelum salam. Doa ini dapat disesuaikan dengan hajat atau kebutuhan seseorang saat memanjatkannya.

Doa sebelum Salam

Merujuk pada sumber yang sama, berikut beberapa doa sebelum salam yang bisa dibaca muslim.

1. Doa Rasulullah yang Diajarkan pada Abu Bakar Ash-Shiddiq

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, bahwa beliau meminta kepada Rasulullah SAW, “Ajarkanlah kepadaku sebuah doa agar bisa aku baca dalam salatku,” Lalu Nabi SAW bersabda, “Ucapkanlah Allahumma inni zhalamtu nafsii zhulman katsiira.” (Muttafaq alaih)

Berikut bacaan doa lengkapnya,

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Arab latin: Allahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiraa wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfir-lii maghfiratam min ‘indik, war- hamnii innaka antal ghafuurur rahiim

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Doa Rasulullah antara Tasyahud dan Salam

Dari Ali bin Abi Thalib RA, beliau menceritakan cara salat Nabi SAW. Ali menjelaskan,

“Kemudian kalimat terakhir yang beliau baca antara tasyahud dan salam: Allahummaghfir-lii maa qaddamtu wamaa akh-khartu…” (HR Muslim)

Bacaan lengkapnya sebagai berikut,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahummaghfirlii Maa Qaddamtu wa Maa Akh-khortu wa Maa Asrortu wa Maa A’lantu wa Maa Asroftu wa Maa Anta A’lamu Bihi Minni Antal-Muqaddimu wa Antal-Muakhkhiru Laa Ilaha Illa Anta.

Artinya: “Ya Allah! Ampunilah aku akan (dosaku) yang aku lewatkan dan yang aku akhirkan, apa yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, yang aku lakukan secara berlebihan, serta apa yang Engkau lebih mengetahui daripada aku, Engkau yang mendahulukan dan mengakhirkan, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR Muslim)

3. Doa agar Diberi Hisab yang Mudah

Doa sebelum salam lainnya berasal dari Aisyah RA, bacaan ini diamalkan agar muslim diberi hisab yang mudah.

“Dari Aisyah RA bahwa beliau pernah mendengar Nabi SAW membaca doa ini dalam salatnya.” (HR Ahmad)

Berikut bacaan doanya,

اللهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا

Arab latin: Allahumma haasibnii hisaabay yasiiraa

Artinya: “Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah.”

Bacaan Tahiyat Akhir sebelum Salam

Selain doa-doa di atas, ada bacaan tahiyat akhir yang perlu diamalkan. Berikut bunyinya seperti dikutip dari kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 2 oleh Prof Wahbah Az Zuhaili terbitan Gema Insani.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: “Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com