Tag Archives: Insider

Garuk-garuk Miss V Melulu Sehabis Bercinta? Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya


Jakarta

Vagina adalah organ yang tergolong sangat sensitif. Banyak hal yang bisa menyebabkan iritasi pada vagina, vagina kering, hingga infeksi bakteri ataupun jamur.

Hal tersebut dapat menyebabkan rasa gatal, rasa sakit, hingga rasa terbakar pada vagina. Kondisi-kondisi tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan menganggu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam berhubungan seksual.

Dikutip dari Insider, terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan vagina gatal setelah berhubungan seksual, berikut adalah 6 di antaranya.


1. Vagina kering

Vagina seharusnya dalam kondisi yang lembap dan ketika berhubungan seksual, vagina dapat menghasilkan pelumas alaminya sendiri. Namun, beberapa dapat membuat seseorang tidak menghasilkan pelumas alami yang cukup untuk melembapkan vagina, seperti misalnya kondisi menopause.

Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan kadar hormon estrogen menyebabkan berkurangnya juga kelembapan pada dinding vagina. Selain saat menopause, perubahan hormonal pada masa kehamilan dan menyusui juga dapat menyebabkan perubahan pada kelembapan vagina.

Vagina yang kering dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual hingga menimbulkan gejala seperti iritasi, rasa gatal, dan rasa sakit setelah berhubungan seksual.

2. Alergi

Alergi terhadap bahan lateks yang digunakan pada kondom bukanlah suatu kondisi yang langka. Kondisi alergi ini dapat menimbulkan reaksi, seperti rasa gatal, kemerahan, hingga ruam pada vagina.

3. Dermatitis vulva atau vulvitis

Kondisi ini terjadi ketika kulit pada vulva atau bibir vagina mengalami iritasi. Biasanya banyak disebabkan oleh faktor eksternal, seperti penggunaan pelumas yang berparfum atau berwarna, yang dapat menimbulkan permasalahan pada vulva.

Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh penggunaan sabun, pembalut, hingga celana dalam yang berbahan sintetis.

Kondisi ini dapat diatasi dengan menghindari penggunaan produk-produk berparfum, mandi air hangat, mengeringkan bagian vulva dengan sempurna setelah mandi, dan menggunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat atau berbahan katun.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur dapat terjadi akibat pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan pada vagina. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi, hingga rasa terbakar saat atau setelah berhubungan seksual.

Gejala lain yang menandakan adanya infeksi jamur adalah keputihan yang tidak biasa, seperti keputihan yang kental, putih, atau bertekstur bagai keju, pembengkakan atau kemerahan pada bagian bibir vagina, dan rasa sakit atau tidak nyaman pada vagina.

5. Vaginosis bakterialias

Keseimbangan pH pada vagina dapat terganggu setelah berhubungan seksual akibat pengaruh dari sperma pria. Kondisi keseimbangan pH yang terganggu dapat memicu pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko terkena vaginosis bakterialis.

6. Infeksi menular seksual (IMS)

Seringkali, penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual tak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, salah satu gejala yang paling umum adalah rasa gatal pada organ intim. Berhubungan seksual ketika mengalami infeksi menular seksual dapat membuat pembengkakan dan rasa gatal semakin parah.

Gejala yang perlu diperhatikan adalah keputihan yang tidak biasa, rasa sakit hingga pendarahan ketika berhubungan seksual, rasa sakit ketika buang air kecil, dan rasa sakit pada perut bagian bawah.

Apapun faktor penyebabnya, ketika vagina dalam kondisi gatal, aktivitas seksual sebaiknya dihindari sampai vagina benar-benar pulih agar tidak semakin memperburuk gejala.

Bila rasa gatal disertai dengan gejala lainnya yang tidak biasa dan mengganggu, segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Rata-rata ‘Normal’ Kedalaman Miss V, Bisa Memanjang Berapa Cm saat Terangsang?


Jakarta

Hubungan seksual adalah sebuah hal yang sangat penting untuk setiap pasangan. Rutin melakukan hubungan intim dapat berdampak baik pada kesehatan tubuh dan keharmonisan rumah tangga.

Kenikmatan seksual dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Konon, salah satu hal yang dapat mempengaruhi kenikmatan seksual pasangan adalah kedalaman vagina. Apakah itu benar?

Vagina rata-rata berukuran 7 sampai 10 sentimeter. Namun, saluran vagina sangat fleksibel dan dapat berubah dalam kondisi tertentu. Misalnya pada saat bergairah, sedang hamil, ataupun menopause.


Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, kedalaman rata-rata vagina adalah 9,6 sentimeter. Namun vagina memiliki kemampuan untuk meregang saat terangsang secara seksual untuk menampung penis.

Selain itu, vagina juga bisa meregang hingga 15 sentimeter lebar ketika melahirkan anak.

Apakah Kedalaman Vagina dapat Mempengaruhi Kenikmatan Seksual?

Sebagian orang berpikir bahwa memiliki vagina yang lebih dalam dapat meningkatkan kenikmatan saat melakukan hubungan. Namun, nyatanya hal tersebut tak sepenuhnya benar.

Kepala Uroginekologi dan Bedah Panggul Kedokteran Yale Oz Harmanli mengungkapkan ada hal lain yang dapat mempengaruhi kepuasan dalam melakukan hubungan seksual.

“Bukti saat ini menunjukkan bahwa panjang vagina tidak berhubungan dengan kepuasan seksual. Kebanyakan wanita terangsang dari klitoris,” ucap Harmanli dikutip dari Insider, Minggu (26/2/2023).

Tak hanya itu, studi lain yang dilakukan pada tahun 2010 melibatkan 500 wanita menemukan bahwa panjang vagina memang tak mempengaruhi seberapa aktif wanita dalam melakukan hubungan seksual.

Vagina Terasa Longgar saat Berhubungan Seksual

Mitos soal vagina yang longgar dapat mengurangi kenikmatan seksual adalah tidak benar. Vagina yang dianggap longgar sebenarnya lebih mencerminkan kurangnya gairah hubungan seksual atau kurangnya ereksi penis pada pria.

Jika kualitas hubungan seksual menurun, ada baiknya pasangan saling berkomunikasi dan terbuka soal keinginan dan kebutuhan yang diperlukan. Mencoba hal-hal baru juga sangat disarankan untuk meningkatkan gairah seksual.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bukan Cuma Bikin Happy Seharian, Ini 6 Manfaat Bercinta Pagi-pagi


Jakarta

Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memulai hari mereka. Sejumlah rutinitas seperti meminum kopi atau teh, berolahraga, atau kegiatan lainnya.

Namun ada juga pasangan yang terbiasa mengawali harinya dengan bercinta. Yap! Morning sex atau bercinta di pagi hari memang bisa memberikan sejumlah manfaat bagi pasutri. Tidak ada salahnya untuk menambahkan kegiatan ini dalam rutinitas harian karena morning sex ampuh menambah energi dan meredakan stres.

Dikutip dari Healthline, berikut adalah manfaat morning sex:


1. Lebih Bergairah

Pagi hari merupakan waktu terbaik untuk bercinta, karena kondisi tubuh yang lebih ‘segar’. Hal ini dikarenakan produksi hormon estrogen dan testosteron sedang meningkat pada jam tersebut.

Berdasarkan studi pada 2013, libido atau gairah seks dipengaruhi oleh tingkat hormon pasutri. Semakin tinggi libido, semakin nikmat juga seks yang dirasakan.

2. Meredakan Stres

Sebuah penelitian menunjukkan, aktivitas menyenangkan seperti seks dapat meredakan stres. Artinya, mencapai klimaks sebelum pergi bekerja dapat memperbaiki ‘mood’ seharian.

3. Memproduksi Hormon Endorfin

Hormon endorfin merupakan hormon ‘bahagia’ atau hormon ‘penghilang rasa sakit’. Mencapai klimaks di pagi hari tidak hanya meredakan stres, namun juga membuat pasutri bahagia.

4. Setara Olahraga Pagi

Dikutip dari Insider, penelitian telah menemukan bahwa pria membakar rata-rata 101 kalori saat berhubungan seks, atau sekitar 4,2 kalori yang terbakar per menitnya. Sedangkan wanita membakar rata-rata 69 kalori saat berhubungan seks, atau sekitar 3,2 per menit.

5. Obat Awet Muda

Seks melepaskan hormon oksitosin, beta endorfin, dan molekul antiinflamasi. Dilaporkan BBC News, mereka yang bercinta setidaknya tiga kali seminggu terlihat beberapa tahun lebih muda dibandingkan mereka yang jarang bercinta.

6. Semakin Lengket dengan Pasangan

Seks menghasilkan oksitosin, juga dikenal sebagai ‘hormon cinta’. Oksitosin adalah zat kimia di otak yang mengontrol cinta dan ikatan.

Saat hormon ini dilepaskan ketika bercinta, pasutri akan merasa lebih ‘bonding’. Maka dari itu, morning sex ampuh membuat rumah tangga semakin harmonis.

(hnu/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy