Tag Archives: islam

Doa Nisfu Syaban untuk Menggugurkan Dosa, Dibaca Jelang Ramadan


Jakarta

Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban. Bulan kedelapan dalam sistem penanggalan hijriah. Malam ini dianggap istimewa oleh umat Islam.

Nisfu syaban merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata bahasa Arab, nisfu dan syaban. Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashdan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah. Sementara itu, syaban berarti bulan syaban yang merupakan bulan kedelapan dalam sistem penanggalan hijriah.

Dalam budaya Muslim, malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Beberapa contoh tindakan ibadah yang dapat dilakukan selama malam Nisfu Syaban adalah mengamalkan zikir, berdoa, berpuasa, dan melaksanakan amal ibadah lainnya.


Dilansir dari buku 32 Faidah Seputar Bulan Syaban oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid, amalan manusia akan diangkat kepada Allah SWT pada malam ini. Untuk itu, sebaiknya kita memperbanyak doa, puasa, dzikir, serta berbagai amalan baik lainnya. Adapun doa Nisfu Syaban yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut.

Doa Nisfu Syaban dalam Arab, Latin, dan Artinya

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT. Berikut ini adalah doa nisfu syaban, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaika ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thauli wal in’am, la ilaha illa anta zhahral lajina wajaral mustajirina, wama’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtana ‘indaka fI ummil kitabi asyqiya’a au mahrumina au muqattarina ‘alayna fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawatana, wahirmanana waqtitara rizqina, waktubna ‘indaka su’ada’a marzuqina muwaffaqina lil khairat. Fa innaka qulta waqaulukal haqq fi kitabikal munzali ‘ala lisani nabiyyikal mursali “Yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitab.” Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi wa sallama, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Ya Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Kau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku disisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Kau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bersholawat dan bersalam atas Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Keistimewaan Malam Nisfu Syaban

Umat Islam disarankan untuk meningkatkan amalan mereka pada malam Nisfu Syaban karena dipercaya memiliki keutamaan yang istimewa. Selain sebagai malam diangkatnya amal perbuatan manusia, malam ini juga dianggap sebagai waktu di mana dosa-dosa dapat diampuni.

Umat Islam diberi kesempatan untuk bertobat, meminta ampunan, dan kembali kepada kebenaran. Allah SWT diyakini akan memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang sungguh-sungguh bertobat dengan tulus.

Dilansir dari buku Kumpulan Artikel Syaban dan Ramadhan oleh Ammi Nur Baits, keutamaan malam nisfu syaban dijelaskan dalam hadits:

تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ” فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ: ” إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يُنَزِّلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرِ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمٍ كَلْبٍ

Artinya: Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya, “Kamu khawatir Allah dan rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Ayaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.” (HR At-Turmudzi)

Wallahu a’lam.

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Daftar Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu



Jakarta

Pendidikan adalah pondasi penting untuk memajukan peradaban. Bahkan dalam Al-Qur’an dan hadits dijelaskan soal kewajiban menuntut ilmu.

Menuntut ilmu juga menjadi kewajiban setiap muslim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan ilmu adalah pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.

Ilmu yang dimaksud dalam Islam tentu tidak terbatas pada ilmu agama saja, bisa juga pengetahuan umum seperti sains, budaya, dan teknologi.


Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Berikut ini ayat Al-Qur’an dan hadits kewajiban menuntut ilmu yang ditulis oleh Bukhari Umar dalam bukunya berjudul Hadis Tarbawi: Pendidikan Dalam Perspektif Hadis.

1. Hadits Kewajiban Menuntut Ilmu

Rasulullah SAW bersabda:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل َّمَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ

وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَ عَلِّمُوْهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوْهُ

النَّاسَ فَإِنِّ ي امْرُؤٌ مَقْبُوضٌ وَالْعِلْمُ سَيُنْتَقَصُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ

اثْنَانِ فِي فَرِيضَةٍ لَا يَجِدَانِ أَحَداً يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا

Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Rasulullah bersabda, ‘Tuntutlah ilmu pengetahuan dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu kewarisan dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah Al-Qur’an dan ajarkanlah kepada orang lain. Saya ini akan mati. Ilmu pengetahuan akan berkurang dan cobaan akan semakin banyak, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara dua orang tentang suatu kewajiban, mereka tidak menemukan seorangpun yang dapat menyelesaikannya.” (HR. Ad-Darimi, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi)

Hadis di atas mempunyai tiga perintah belajar yaitu: Perintah mempelajari al-‘alm, al-fara’id, dan Al-Qur’an.

Ibnu Mas’ud berpendapat ilmu yang dimaksud adalah ilmu syariat dan segala jenisnya, al-fara’id adalah ketentuan-ketentuan. Ketentuan Islam secara umum, maupun ketentuan perihal harta warisan, serta mempelajari Al-Qur’an termasuk menghafalnya.

Rasulullah SAW pernah khawatir bilamana beliau wafat, sedangkan umatnya tidak peduli terhadap ilmu pengetahuan, maka tidak akan ada lagi orang yang mengerti agama, sehingga akan kebingungan.

Berikut ini hadis lainnya sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ حُسَيْنِ بْنِ عَلِّي قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْ هِ وَسَلَّمَ طَلَبُ

الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Husain bin Alwi Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Menunut ilmu wajib bagi setiap orang Islam.” (HR Baihaqi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la, Al-Qudha’i, dan Abu Nu’aim Al-Ashbahani).

2. Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Al-Qur’an

Ketika Allah menyuruh manusia menuntut ilmu, Allah menggunakan bermacam kata, terkadang menggunakan kata perintah supaya manusia membaca. Dalam surah Al-Alaq Ayat 1-5 Allah memakai perintah mengamati alam semesta. Ada juga Allah menggunakan kata motivasi seperti Surah Al-Mujadilah Ayat 11.

Surah Al-Alaq ayat 1-5:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢

Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmu Lah Yang Mahamulia,”

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena”

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥

Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat-ayat diatas menjadi jawaban kenapa ilmu pengetahuan begitu penting dalam kehidupan manusia, Allah memerintahkan sebelum melakukan pekerjaan dan ibadah lainnya, sebaiknya belajar membaca dulu.

Surah Al-Mujadilah Ayat 11:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Manfaat Menuntut Ilmu

Manfaat menuntut Ilmu berdasarkan hadits yang dilansir oleh Muhaemin dalam buku berjudul Quran Hadist yaitu:

1. Pahala Seperti Jihad

Orang yang menuntut ilmu akan mendapatkan pahala seperti jihad di jalan Allah SWT, sesuai hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu:

عَنْ أَنَسِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص : مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ

كَانَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Dari Anas ra ia berkata, “Rasulullah saw. berkata, ‘Orang yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali ke rumahnya.'” (H.R. at-Tirmidzi)

2. Dilipatgandakan Kebaikannya

Orang yang menuntut ilmu mendapat dua hal, dilipatgandakan kebaikannya, dan diumpamakan derajatnya lebih baik daripada orang yang melakukan shalat 100 rakaat.

يَا أَبَا ذَر لَا نَتَعْدُ وَ فَتَعَلَّمَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ

تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ

Hai Abu Żar, keluarmu dari rumah di pagi hari untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik daripada kamu mengerjakan shalat seratus rakaat. (HR. Ibnu Majah)

Demikianlah pembahasan ayat Al-Qur’an dan hadits soal kewajiban menuntut ilmu, sudah jelas menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Rangkaian Bacaan Doa Selesai Salat yang Harus Diketahui


Jakarta

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk melaksanakan salat lima waktu. salat merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, tahukah detikers bahwa amalan setelah salat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas ibadah kita? Salah satu amalan penting setelah salat adalah membaca doa.

Membaca doa setelah salat bukan hanya sebuah kebiasaan, tetapi memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Doa setelah salat merupakan waktu yang mustajab untuk dikabulkan oleh Allah SWT dan memiliki banyak keutamaan.


Dilansir dari buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah oleh H.M. Amrin Rauf, berikut adalah keutamaan doa setelah salat:

  • Doa diampuni, baik di masa lalu dan masa kini
  • Rezeki dimurahkan oleh Allah SWT
  • Segala urusan dimudahkan oleh Allah SWT
  • Menjadi orang berwibawa di kalangannya
  • Diberi ketenangan hati

Doa merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan Allah SWT. Allah juga senang pada hamba-Nya yang berdoa karena doa menunjukkan bahwa hamba tersebut percaya kepada-Nya dan berharap pertolongan-Nya.

Bacaan Doa Selesai Salat

Berikut ini adalah rangkaian doa dan dzikir yang bisa kita bacakan setelah selesai salat:

1. Membaca Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih.”

Artinya: “Hamba mohon ampun kepada Allah SWT yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”

2. Memuja Keesaan Allah SWT

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر

“Laa ilaha illallah wakhdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul khamdu yukhyiiy wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’innqodiir.”

Artinya: “Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

3. Memohon Perlindungan dari Siksa Neraka

للَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

“Allahumma ajirni minan-naar.”

Artinya: “Ya Allah lindungilah aku dari api neraka”

4. Memohon Keselamatan

للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.

“Allahumma antassalam, wamingkassalam, wailayka ya’uudussalam fakhayyina rabbanaa bissalaam, wa-adkhilnaljannata darossalaam tabarokta rabbanaa wata’alayta yaa dzaljalaali wal ikraam.”

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik”

5. Membaca Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧ ( الفاتحة/1: 1-7)

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. hdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Siraṭalladżīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa lad-dallīn.

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al-Fatihah/1:1-7)

6. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allahu la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum(u). La ta’khudzuhu sinatuw waa naum(un), lahu ma fissamawati wama fil-ard(i), man dzal-ladzi yasyfa’u ‘indahu illa bi’idznih(i), ya’lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai’im min ‘ilmihi illa bima sya'(a), wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-ard(a), wa la ya’uduhu hifzuhuma, wa huwal-‘aliyyul-‘azim(u).

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.

7. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil

Kalimat Tasbih 33x:

سُبْحَانَ اللهِ

“Subhanallah”

Kalimat Tahmid 33x:

الْحَمْدُلِلهِ

“Alhamdulillah”

Kalimat Takbir 33x:

اللهُ اَكْبَرُ

“Allahu Akbar”

Kalimat Tahlil 33x:

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

“Lailaha Illallah”

8. Membaca Doa Selesai Salat

Dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar oleh Dra. Neni Nuraeni M.Ag, berikut adalah doa selesai salat:

رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْاَبْرَارِۚ

rabbana faghfir lana dzunubana wa kaffir ‘anna sayyi’atina wa tawaffana ma’al-abrar

Artinya: Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan.

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

rabbanaghfir li wa liwalidayya wa lil-mu’minina yauma yaqumul-hisab

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

rabban hab lan min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw waj’alna lil-muttaqina imama

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

rabbi auzi’ni an asykura ni’matakallati an’amta ‘alayya wa ‘ala walidayya wa an a’mala shaliaan tardlahu wa ashlih li fi dzurriyyati, inni tubtu ilaika wa inni minal-muslimin

Artinya: “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًاۖ

rabbanashrif ‘anna ‘adzaba jahannama inna ‘adzabaha kana gharama

Artinya: “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.”

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Rabbana latuzigh-qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min landunkarahmatan innaka antalwahhab.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia.”

Wallahu a’lam.

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Pengantin Baru setelah Ijab Kabul Sesuai Sunnah


Jakarta

Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang bernilai pahala besar dalam Islam. Agar pernikahan senantiasa diberi keberkahan, setelah akad nikah muslim dapat mengamalkan doa pengantin baru berikut.

Anjuran untuk melakukan pernikahan juga telah dijelaskan di dalam surah An Nur ayat 32. Allah SWT berfirman,

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ


Artinya: “Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), ayat tersebut juga menjelaskan jika ada pasangan yang mengalami masalah finansial saat ingin menikah maka hal tersebut jangan menjadi alasan untuk mengurungkan pernikahan. Asalkan ada niat yang kuat untuk menikah, niscaya Allah SWT akan membukakan pengantin baru tersebut pintu rezeki yang halal, baik, dan memberikan kepadanya karunia dan rahmat-Nya.

Dijelaskan juga dalam buku Menjadi Kaya Dengan Menikah karya Abu Fida’ Abdur Rafi’, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menikah di dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Menikah itu sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, bukan bagian dariku. Menikahlah, karena aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat.” (HR Ibnu Majah)

Seperti yang kita ketahui juga, menjalani kehidupan setelah menikah bukanlah perkara mudah. Sehingga, muncullah ucapan doa dari muslim kepada pengantin baru yakni sakinah (tentram), mawaddah (kasih sayang), warahmah (rahmat).

Dengan demikian, bagi pasangan suami istri yang akan menjalani bahtera rumah tangga, setelah melaksanakan akad nikah atau ijab kabul dapat membaca doa bagi pengantin baru berikut.

Doa Pengantin Baru setelah Ijab Kabul

Diambil dari buku Kumpulan Doa dan Dzikir Harian Muslim karya Cut Mardiah dan Olivia Octaviana, berikut bacaan doa pengantin baru ketika akad nikah.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khairin

Artinya: “Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan”

Selain doa tersebut, dikutip dari buku Tiket Ke Surga (Doa-doa Mustajab) karya Abdul Majid dan Isfa’udin, terdapat bacaan doa pengantin baru lainnya. Adapun bacaan doanya sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.

Doa tersebut dapat dibaca bagi para pengantin yang baru saja melaksanakan pernikahan. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan perlindungan dari segala sesuatu yang bakal terjadi yang datang dari istri atau suami, maupun cobaan-cobaan yang diberikan Allah SWT terhadap pengantin baru.

Membaca doa ini bisa dilakukan setiap saat ketika masih menjadi pengantin baru maupun tidak dan lebih utama dibaca ketika selesai salat fardhu maupun salat sunnah lainnya.

Salat Sunah Dua Rakaat setelah Akad Nikah

Salat sunnah setelah nikah merupakan salat sunnah yang dikerjakan setelah akad nikah berlangsung atau sebelum berhubungan suami istri. Jumlah rakaat salat sunnah setelah nikah ini adalah 2 rakaat.

Adapun dalil anjuran salat sunah ini sebagai yang diriwayatkan Abu Usaid berkata, “Saya menikah ketika saya masih menjadi budak. Saya mengundang beberapa orang sahabat Nabi SAW di antara Ibn Mas’ud, Abu Dzar dan Huzaifah. Saya melakukan salat lalu Abu Dzar berjalan untuk maju.”

Kemudian mereka berkata, “Engkau sajalah, apakah mesti begitu?” Mereka menyahut, “Ya,” Lalu, Abu Usaid maju mengimami mereka padahal ia seorang budak dan berkata,

“Mereka mengajariku, lalu berkata, ‘Apabila engkau masuk ke tempat istrimu salatlah dua rakaat kemudian memohon kepada Allah dari orang yang engkau masuk dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan yang terdapat pada dirinya, seterusnya adalah urusanmu dan istrimu’.” (HR Abu Bakar bin Abu Syaibah)

Nasrul Umam Syafi’i Lukman Hakim dalam bukunya yang berjudul Shalat Sunnah Hikmah & Tuntunan Praktis, menjelaskan tata cara salat sunah setelah akad nikah.

Tata Cara Salat Sunnah 2 Rakaat setelah Akad Nikah

1. Dilakukan setelah akad nikah atau sebelum berhubungan dengan istri.
2. Dua rakaat seperti salat sunnah pada umumnya.
3. Adapun gerakan dan bacaan dalam salat sunnah ini sama dengan shalat sunnah yang lain; ruku’, i’tidal, sujud dan tasyahud.
4. Adapun niatnya yang dapat dibaca sebagai berikut,

أُصَلَّى سُنَّةَ النِكَاحِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِي لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnatannikaahi rak’ataini ba’diatan lilllahi ta’allaa, Allahu Akbar.

Artinya : Aku berniat shalat sunnah setelah nikah dua rakaat karena Allah Ta’alaa, Allah Maha Besar.

Doa sebelum dan setelah Berhubungan Intim bagi Pengantin Baru

Sebelum melakukan hubungan intim pada malam pertama, pengantin baru dapat melafalkan doa berikut.

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bismillah. Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.”

Pengantin baru juga dapat membaca doa usai melakukan hubungan intim. Hal ini ditujukan sebagai rasa syukur atas nikmat dan karunia dari Allah SWT.

بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja’lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.

Artinya: “Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.”

  • Selain membaca doa di atas, Haikal Hassan Baras dalam bukunya yang berjudul Menjadi Suami dan Ayah Hebat, ada adab lainnya saat malam pertama bagi pengantin baru:
  • Memberi salam sebelum masuk ke dalam kamar
  • Bersiwak/menyikat gigi
  • Melakukan salat sunnah bersama istri
  • Bersikap lembut kepada istri
  • Melakukan pemanasan sebelum berjimak
  • Tidak membocorkan rahasia ranjang

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

7 Doa untuk Orang yang Menikah, Bisa Dibaca Pengantin dan Tamu Undangan


Jakarta

Pernikahan acara sakral yang mengikat pria dan wanita selama hidup mereka. Oleh karena itu secara adat maupun agama tidak boleh bermain-main dalam pernikahan, utamanya panjatkan doa supaya diberikan perlindungan.

Melansir dari buku Hukum Pernikahan Islam yang ditulis Nurhadi dan Muammar Gadapi dijelaskan bahwa nikah dalam hukum perkawinan Islam adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara dua belah pihak, dengan rasa sukarela dan keridhaan kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang.

Dalam Islam juga dijekaskan pernikahan yang disampaikan Allah SWT melalui firmannya pada Al-Qur’an. Surah An-Nisa ayat 1:


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ١

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”

Seringkali kita diundang menghadiri acara pernikahan keluarga, saudara ataupun teman. Berikut ini bacaan doa yang bisa kita baca ketika menghadiri pernikahan atau diri kita yang hendak menikah.

Doa untuk Orang Menikah

1. Doa Menghadiri Undangan Pernikahan

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

Arab-latin: Barakallahahu laka wa baarika ‘alaika wajama’a bainakumaa fii khoiir

Artinya: “Semoga Allah memberkahi engkau di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan semoga Allah (senantiasa) mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.” (HR Abu Dawud)

2. Doa Terhadap Kawan yang Baru Menikah

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَير

Arab-latin: Baarokal laahu laka wa baaroka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khairin

Artinya: “Semoga Allah memberi berkah untukmu, dan (mengekalkan) berkah itu atasmu dan mengumpulkan antara kamu berdua di dalam kebaikan”. (HR. Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah).

3. Doa untuk Pengantin

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

Arab-latin: Baarokalaahu laka wabaaroka ‘alaika wajama’a bainakumaa fii khoirin.

Artinya: “Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, dan semoga Allah menyatukan kalian dalam kebaikan.”

4. Doa Pengantin Pria untuk Pasangannya

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Arab-latin: Alaahumma inni as-aluka khoirohaa, wakhoiro maa jabaltahaa ‘alaihi, wa-a’uuzubika min syarrihaa, wasyarrimaa jabaltahaa ‘alaihi.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ke- baikan perempuan atau budak ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekan perempuan atau budak ini dan apa yang dalam wataknya. telah Engkau ciptakan.”

5. Doa Mohon Pasangan Saleh

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Arab-latin: Rabbi hab lī ḥukmaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn

Artinya: “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS Al-Syu’ara’ [26]: 83)

6. Doa Mohon Pasangan Penuh Kasih Sayang

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Arab-latin: Rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqân [25]: 74)

7. Doa Mohon Pasangan yang Adil

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Arab-latin: Rabbanā lā taj’alnā ma’al-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama orang-orang yang zalim.” (QS Al-A’raf [7]: 47).

Demikianlah macam-macam doa untuk orang menikah. Semoga detikers bisa mengamalkannya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Jimak, Berhubungan Badan Suami-Istri dalam Islam


Jakarta

Dalam Islam, berjimak atau melakukan hubungan suami istri merupakan perbuatan yang halal dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Umat Islam bisa membaca doa jimak agar mendapat keberkahan.

Menurut sebuah hadits, hubungan intim antara suami dan istri bukan sekadar tindakan fisik semata, melainkan memiliki nilai ibadah sebagai salah satu cara menjaga bahtera rumah tangga.

Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.”


Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?”

Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala.” (HR Muslim)

Dalam Islam, hubungan intim yang dilakukan dengan niat yang benar dan penuh kesadaran akan menjadi ibadah yang dipersembahkan kepada Allah SWT. Di samping itu, hubungan badan juga dianggap sebagai cara yang diperbolehkan untuk menyalurkan nafsu syahwat, yang jika tidak disalurkan dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai pasangan suami dan istri, hubungan badan juga menjadi sarana untuk mewujudkan harapan akan mendapatkan keturunan, yang merupakan anugerah dan tanggung jawab yang besar dalam kehidupan berumah tangga.

Doa Jimak

Bagi umat Islam, jimak bukan hanya sekedar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan dengan penuh rasa syukur dan penghormatan.

Salah satu wujud rasa syukur dan penghormatan tersebut adalah dengan memanjatkan doa sebelum dan sesudah jimak. Doa-doa ini bukan hanya memohon perlindungan dari godaan setan, tetapi juga memohon keberkahan dan keturunan yang saleh.

Dalam melakukan hubungan badan suami-istri, kita sebagai seorang Muslim dapat memanjatkan doa khusus. Menukil buku Kitab Doa-Doa Bagi yang Sudah Bekeluarga karya Siti Nur Aidah, berikut ini adalah doa jimak.

1. Doa sebelum Jimak

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Arab latin: Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wajannibi syaithaana maarazaqtanaa

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.”

2. Doa saat Mengeluarkan Air Mani

اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً

Arab latin: Allahummaj’alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah

Artinya: “Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh).”

3. Doa setelah Jimak

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا

Arab lain: Alhamdulillaahilladzii khalaqa minal maa i basyaraa

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).”

Memanjatkan doa sebelum jimak menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat pernikahan dan memohon agar hubungan yang terjalin diberkahi. Doa ini juga menjadi tameng dari gangguan setan yang ingin merusak hubungan suami istri.

Memanjatkan doa sesudah jimak menunjukkan rasa syukur atas karunia keturunan yang diamanahkan Allah SWT. Doa ini juga memohon agar keturunan yang dilahirkan menjadi anak yang saleh dan salihah, serta bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

(hnh/hnh)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Wudhu Sesuai Sunnah dan Keutamaan Besarnya


Jakarta

Selesai wudhu, ada baiknya tidak langsung bergegas tapi hendaknya membaca doa setelah wudhu terlebih dahulu. Pasalnya, membaca doa sesudah wudhu punya keutamaan besar yang sangat disayangkan apabila dilewatkan.

Wudhu sendiri merupakan tata cara bersuci yang disyariatkan sebelum menunaikan sholat dan melaksanakan ibadah lainnya. Perintah berwudhu tercantum dalam Surat Al-Maidah ayat, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ … – 6


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki.”

Menurut ulama madzhab Syafi’i, rukun wudhu terdiri dari enam, yaitu: berniat, membasuh muka, membasuh kedua tangan hingga siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kaki sampai kedua mata kaki, serta tertib.

Setelah menyempurnakan rukunnya, muslim dianjurkan untuk membaca doa selesai wudhu. Dalam hadits, Rasulullah SAW menuturkan bahwa doa tersebut memiliki keistimewaan besar.

Lantas, bagaimana bacaan doa setelah wudhu? Dan apa keutamaan membaca doa sesudah wudhu?

Doa Setelah Wudhu: Arab, Latin, dan Arti

Mengutip kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, ada bacaan doa setelah wudhu pendek dan panjang sesuai sunnah. Berikut redaksi doanya:

1. Doa Setelah Wudhu Versi Pendek

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Latin: Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

2. Doa Setelah Wudhu Versi Panjang

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Latin: Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu, allahummaj ‘alnii minat tawwaabiina waj ‘alnii minal mutathaahiriin.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.”

Keutamaan Doa Setelah Wudhu

Nabi SAW melalui sabdanya mengungkap keutamaan doa setelah wudhu. Dalam hadits, orang yang membaca doa sesudah wudhu akan dibebaskan masuk surga lewat pintu mana saja.

Hal ini sebagaimana hadits dari Umar bin Khattab RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَوَضَّأَ فَقَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Artinya: “Barangsiapa yang berwudu, lalu mengucapkan doa, “Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah aku bersaksi bahwa Muhammad semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan adalah hamba dan utusan-Nya)” maka dibukakan baginya semua pintu surga yang delapan, ia boleh memasukinya dari pintu manapun yang disukainya.” (HR Muslim dalam kitab Shahih-nya)

Rasul SAW pernah memberitakan bahwa surga terdiri dari delapan pintu. Masing-masing pintu akan terbuka tergantung jenis amalan yang dikerjakan muslim selama di dunia.

Sementara cukup dengan doa sesudah wudhu, seluruh pintu surga akan dibuka untuknya. Dan ia bisa memasukinya dari pintu mana saja. Masya Allah, ini adalah keistimewaan besar bagi siapa saja yang membaca doa selesai wudhu.

Imam Ibnu Sinni mengatakan doa setelah wudhu hendaknya dibaca seraya menghadap kiblat dan dilakukan langsung setelah orang yang bersangkutan selesai berwudhu.

Semoga kita semua bisa senantiasa mengamalkan doa setelah wudhu, dan insya Allah memperoleh keutamaan besarnya. Aamiin.

(azn/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa di Pagi Hari: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Memulai hari dengan penuh rasa syukur dan pengharapan merupakan langkah awal yang tepat untuk menjalani hari yang produktif dan penuh makna. Bagi umat Islam, salah satu cara terbaik untuk mengawali pagi adalah dengan memanjatkan doa.

Doa pagi bukan hanya ritual religius, tetapi juga sebuah bentuk komunikasi dengan Allah SWT. Memohon rahmat, perlindungan, dan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Dikutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M Khalilurrahman Al Mahfani, doa tidak sekadar memohon pertolongan ketika mengalami musibah atau kesulitan hidup. Doa juga dimaksudkan sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri.


Dengan kualitas diri yang meningkat, seorang muslim dapat melakukan segala tugas dan pekerjaan dengan baik dan benar. Maka dari itu, sebaiknya berdoa di pagi hari memohon kepada Allah agar dimudahkan dan dilancarkan dalam melakukan tugas dan pekerjaan.

Doa di Pagi Hari

Anjuran untuk berdoa dan berdzikir di pagi hari disebutkan secara langsung di dalam kitab suci Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:

وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ

Artinya: “Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (QS Al A’raf: 205)

Dikutip dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang karya Ustadz Abdul Wahhab, berikut ini adalah rangkaian doa di pagi hari:

1. Membaca Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Latin: Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wala yuḥīṭū na bisyai’im min ‘ilmihi illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-ard(a), wa lā ya’ūduhū hifzuhumā, wahuwal-‘aliyyul-‘azīm(u).

Arti Ayat Kursi: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.

2. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing masing 3 kali

Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

3. Membaca doa berikut

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Latin: Ashbahnaa wa ashbahal mulkulillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahulaa syarikalah, lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qodir. Robbi as aluka khoiro maa fii hadzal yaum wakhoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wasyarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wasu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin finnaari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Bulan Safar Tolak Bala Latin dan Artinya Lengkap


Jakarta

Doa bulan Safar bisa diamalkan saat memasuki bulan setelah Muharram ini. Pengamalan doa ini biasanya dilatarbelakangi kekhawatiran adanya anggapan bulan Safar sebagai bulan sial.

Rasulullah SAW sebetulnya sudah membantah keyakinan akan adanya kesialan bulan Safar. Anggapan ini lahir di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah.

Adapun menurut penelusuran detikHikmah, tidak ada tuntunan tertentu dari Rasulullah SAW untuk mengamalkan doa pada bulan Safar. Meski demikian, muslim bisa mengamalkan doa berikut bila muncul kekhawatiran ada kesialan pada bulan tertentu.


Doa Bulan Safar Lengkap Latin dan Artinya

Doa ini bersumber dari riwayat Abdullah bin ‘Amr RA saat ditanya sahabat agar dipalingkan dari segala bentuk kesialan. Doa ini dishahihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah.

اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka

Artinya: Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu.” (HR Ahmad)

Dalam riwayat lainnya, ada doa tolak bala lain yang bisa diamalkan muslim. Utsman bin Affan RA pernah mendengar Rasulullah SAW menganjurkan bacaan doa tolak bala berikut.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i, wa huwassamii’ul ‘aliim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Bulan Safar dalam sejarahnya sempat dianggap oleh para bangsa Arab Jahiliyah sebagai bulan yang sial. Rasulullah SAW sampai-sampai harus turun tangan untuk membantah keyakinan tersebut.

Keterangan ini dikisahkan dalam hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW menegaskan tidak ada kesialan di dalam bulan kedua dalam kalender Hijriah ini.

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

Artinya: “Tidak ada adwa’, tidak ada thiyarah, tidak ada hammah, tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)

Pendapat Abu ‘Ubaid yang diterjemahkan Muhammad Khoirul Huda dalam buku Ilmu Matan Hadis menyebutkan, Rasulullah SAW berupaya mengkritik keyakinan kaum Jahiliyah terkait anggapan kesialan pada bulan Safar. Hadits itu sekaligus menegaskan keyakinan bahwa kesialan, keburukan nasib, dan marabahaya disebabkan oleh sesuatu di luar takdir Allah SWT.

Bantahan bulan Safar sebagai bulan sial juga dapat merujuk pada surah At Tagabun ayat 11. Allah SWT berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Rasulullah SAW turut menampik anggapan masyarakat Jahiliyah tentang kesialan bulan Safar dengan sejumlah praktik positif. Beliau menikah dengan Khadijah, menikahkah putrinya Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, hingga mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah pada bulan tersebut.

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur, Amalkan saat Berdoa di Makam Pahlawan pada 17 Agustus


Jakarta

Para pahlawan kemerdekaan telah mengerahkan jiwa dan raga untuk membela Indonesia di masa lampau. Momen 17 Agustus menjadi salah satu waktu untuk berziarah dan mendoakan para pahlawan.

Ziarah ke makam pahlawan merupakan bagian dari cara memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Ziarah ini juga menjadi kesempatan untuk menghormati dan mendoakan para pahlawan sekaligus mengenang jasa-jasanya.

Dalam buku Mari Ziarah Kubur oleh Abdurrahman Misno BP disebutkan bahwa ziarah kubur adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Di Indonesia, ziarah kubur sudah menjadi sebuah tradisi.


Tradisi ziarah sudah dilakukan masyarakat arab Jahiliyah, jauh sebelum Islam hadir. Ketika Rasulullah SAW masih kecil, beliau diajak sang ibunda berziarah ke makam sang ayah. Saat sang ibu, Siti Aminah, meninggal dunia maka Rasulullah SAW menziarahi makamnya.

Rasulullah SAW berziarah ke makam ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang di sekitarnya. Beliau bersabda, “Aku meminta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku meminta izin untuk berziarah ke kuburannya, maka Dia memberi kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian.” (HR. Muslim)

Secara bahasa, ziarah berasal dari bahasa Arab yakni zaara, yaziiru, ziyaratan dan mazaaran yang artinya mengunjungi atau menengok. Menurut KBBI, ziarah adalah kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia (makam).

Doa Ziarah Kubur

Ketika melakukan ziarah kubur, usahakan untuk mengucapkan salam kepada ahli kubur. Berikut bacaannya:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

Merangkum Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir dan Doa Yasin, Tahlil, Doa Haji & Umrah, berikut doa ziarah kubur yang dapat dibacakan,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ لَا تُحْصِي ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ قَبْلَ الرّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَابِما أَبَدًا

Arab latin: Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin hamday yuwaafii ni-amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa rabaanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik. Subhaanaka laa tuhshii tsanaa-a ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika falakal hamdu qablar ridha wa lakal hamdu badar ridha wa lakal hamdu idzaa radhiita annaa daa-iman abadaa.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu.”

Muslim juga dapat mengamalkan doa berikut dari hadits riwayat Ibnu Majah,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Arab latin: Assalaamu’alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas’alullaaha lanaa wa lakumul’aafiyah

Artinya: “Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua.” (HR Ibnu Majah)

Lanjutkan dengan membaca doa untuk jenazah. Berikut bacannya,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com