Tag Archives: israfil

6 Tahapan yang Dialami Manusia setelah Datangnya Kiamat


Jakarta

Meyakini kedatangan hari kiamat termasuk ke dalam rukun iman. Namun demikian, hanya Allah SWT yang tahu pasti kapan terjadinya kiamat.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 63,

يَسْـَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا ٦٣


Artinya: “Orang-orang bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah bahwa pengetahuan tentang hal itu hanya ada di sisi Allah.” Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat.”

Kiamat merupakan peristiwa kehancuran seluruh alam semesta dan seisinya. Mengutip dari buku Kehidupan Setelah Kematian Surga yang Dijanjikan Al-Qur’an oleh M Quraish Shihab, muslima akan kembali dibangkitkan setelah kiamat untuk menanggung perbuatannya. Setidaknya ada beberapa tahapan yang harus dilalui manusia.

Tahapan yang Dialami Manusia Setelah Kiamat

Berikut tahapan yang harus dilalui manusia setelah kiamat sebagaimana dinukil dari buku Kita di Alam Akhirat susunan Rizem Aizid.

1. Hari Kebangkitan

Tahapan pertama yang akan dialami manusia usai kiamat adalah dibangkitkan kembali dari kematiannya. Setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya, peristiwa hari kebangkitan atau Yaumul Ba’ats terjadi.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits,

“Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat dan tidak bersunat.” (HR Muslim)

Turut diterangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi yang disusun Beni Kurniawan, manusia tidak mengenakan sehelai pakaian maupun alas kaki ketika dibangkitkan. Walau kondisinya telanjang bulat, tak ada yang mempedulikan hal itu karena masing-masing dari mereka sibuk dengan apa yang harus dipertanggungjawabkan.

Terkait hari kebangkitan juga disebutkan dalam surah At Tagabun ayat 9,

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُّكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ٩

Artinya: “(Ingatlah) hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun (hari Kiamat). Itulah hari pengungkapan kesalahan. Siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”

2. Hari Berkumpulnya Seluruh Manusia

Selanjutnya adalah hari berkumpulnya seluruh manusia atau Yaumul Hasyr. Pada tahapan ini, manusia dikumpulkan untuk menerima beban (mukallaf) untuk dihisab.

Seluruh manusia dari Nabi Adam AS hingga kaum akhir zaman akan berkumpul di Padang Mahsyar. Dari sinilah, seluruh manusia menerima catatan amal mereka semasa hidup.

Setelah itu, Allah SWT akan mengadili setiap manusia dengan seadil-adilnya. Hal ini disebutkan dalam surah Az Zumar ayat 69,

وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ وَجِا۟ىٓءَ بِٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Artinya: “Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”

Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El Sutha, kondisi manusia ketika tahapan Yaumul Hasyr sangat kepanasan karena jarak matahari dengan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, mereka dibanjiri oleh keringat sendiri sampai-sampai menggenang di mata kaki, lutut, perut hinggga ditenggelami keringat, sesuai dengan amalan yang dikerjakan ketika hidup.

3. Hari Perhitungan

Tahapan ketiga adalah hari perhitungan atau Yaumul Hisab. Pada tahapan ini, seluruh perbuatan manusia ketika hidup di dunia ditunjukkan.

Umat Nabi Muhammad SAW menjadi yang paling pertama dihisab. Sementara itu, amalan pertama yang dihisab adalah sholat .

Allah SWT berfirman dalam surah An Nur ayat 24,

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

4. Hari Penimbangan

Pada tahapan hari penimbangan, manusia akan ditimbang seluruh amalnya dari yang kecil hingga paling besar. Penimbangan ini dilakukan seadil-adilnya dengan rinci.

Hari penimbangan juga biasa disebut sebagai Yaumul Mizan. Allah SWT berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 47,

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”

5. Hari Melewati Jembatan

Hari melewati jembatan dikenal dengan Yaumul Sirat. Menurut buku Konsep Mayoritas Ahlussunah wal Jamaah tulisan Idik Saeful Bahri, jembatan yang disebrangi manusia ini menghubungkan dan mengantarkan ke surga atau neraka.

Sebagaimana dijelaskan melalui surah Maryam ayat 71,

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Artinya: “Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan.”

6. Hari Pembalasan

Tahapan terakhir adalah Yaumul Jaza atau hari pembalasan. Pada tahap ini, manusia menerima balasan atas segala yang mereka perbuat di dunia.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Jatsiyah ayat 28,

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.”

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Israfil, Malaikat Peniup Sangkakala dengan Tiga Jenis Tiupan


Jakarta

Israfil merupakan salah satu dari 10 nama malaikat yang penting bagi umat Islam untuk diketahui. Terdapat banyak riwayat yang membahas tentang malaikat Israfil, seperti halnya 9 malaikat lainnya yang memiliki tugas-tugas mereka masing-masing. Demikian pula, Israfil juga memiliki tugas yang ditetapkan baginya.

Rasulullah SAW pernah membahas mengenai malaikat Israfil. Sabda Rasulullah SAW:

“Bagaimanakah saya ingin bersenang-senang, sedangkan pemilik sangkakala telah memegang sangkakala, mengerutkan dahi, pendengarannya siap siaga menunggu bilakah akan diperintahkan untuk meniup sangkakala itu.” Para sahabat bertanya, “Lantas apakah yang mesti kita lakukan wahai Rasulullah?” Baginda menjawab, “Bacalah oleh kamu, ‘hasbunallahu wani’mal wakiil, tawakkalna ‘alallaahi rabbina’ (cukuplah Allah bagi kami, juga sebagai sebaik-baiknya wakil, hanya kepada Allah kami bertawakal).”


Pada hadits lainnya riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya, bola mata malaikat yang bertugas meniup sangkakala senantiasa memperhatikan ke arah sekitar ‘Arasy karena dia khawatir mendapatkan perintah saat mengedipkan mata. Kedua matanya bagaikan dua bintang yang terus-menerus bercahaya.” (HR Hakim).

Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat karya Tim Gema Insani dijelaskan bahwa Israfil adalah malaikat yang mendapatkan mandat untuk meniupkan terompet Sangkakala di Hari Kiamat nanti. Sesuai dengan hadits di bawah ini.

Hal ini sebagaimana juga riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa malaikat Israfil adalah malaikat yang diberi mandat untuk meniupkan sangkakala.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِى الله قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: جِبْرِيلُ عَنْ يَمِينِهِ وَمِيكَابِيلُ عَنْ يَسَارِهِ وَهُوَ صَاحِبُ الصُّوْرِ يَعْنِي إِسْرَافِيلُ.

“Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah saw. bersabda, Jibril berada di sebelah kanannya, Mikail di sebelah kirinya, sedangkan dia (yang di tengah) adalah pemegang sangkakala, yaitu Israfil.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).

Selain hadits tersebut, para ulama juga telah mencapai kesepakatan (ijmak) bahwa Malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas sebagai peniup sangkakala pada hari Kiamat, sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Qurthubi RA.

“Ulama kami berkata bahwa umat telah bersepakat bahwa yang akan meniup sangkakala adalah Israfil a.s.”

Sebagaimana juga yang diungkap oleh al-Hafiz Ibnu Hajar, “Peringatan: yang masyhur bahwa pemegang sangkakala adalah Israfil. Al-Halimi menukilkan ijmak dalam masalah ini.”

Dari beberapa penjelasan di atas, sesungguhnya Israfil adalah malaikat yang memiliki tugas meniup sangkakala kelak di saat hari Kiamat telah tiba.

Tahapan Tiupan Sangkakala

Mengutip buku Hebatnya Malaikat karya Prime Studio disebutkan ada 3 tahapan tiupan malaikat Israfil, yaitu:

1. Tiupan Faza tiupan yang amat menakutkan hingga mampu menghancurkan seluruh alam semesta dan isinya.

2. Tiupan Sho’aq, tiupan untuk mematikan seluruh makhluk hidup, kecuali beberapa makhluk hidup yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk tetap hidup.

3. Tiupan Baats, Tiupan yang mampu membangkitkan manusia dari alam kubur yang nantinya akan dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Malaikat yang Dikecualikan Tetap Hidup Sesudah Sang Kakala Ditiup

Mansur Abdul Hakim dalam buku Israfil A.S Dan Peristiwa Kiamat menjelaskan Israfil adalah salah satu makhluk yang tetap diizinkan hidup oleh Allah SWT ketika tiupan yang membuat semua makhluk meninggal.

Malaikat Israfil dikehendaki oleh Allah SWT untuk tetap hidup. Surah Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨

Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).”

Ayat di atas dikuatkan oleh hadits dari pendapat Anas bin Malik RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara mereka yang diberi pengecualian oleh Allah?” Baginda menjawab, “Mereka yang dikecualikan ialah Jibril, Mikail, Malaikat maut, Israfil a.s dan para malaikat pemikul arasy…”5 al-Hadith.

Dalam riwayat al-Baihaqi, daripada Anas bin Malik RA, hadith ini marfu’ (sampai kepada Rasulullah SAW).

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Antara yang dikecualikan oleh Allah SWT adalah tiga malaikat, iaitu Jibril, Mikail dan Malaikat Maut.”

Itulah penjelasan Israfil sebagai Malaikat peniup sangkakala di hari Kiamat nanti. Bahkan Israfil adalah salah satu malaikat yang diizinkan tetap hidup saat sangkakala ditiup ketika seluruh makhluk hidup telah binasa.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com