Tag Archives: istigfar

Tobat 100 Kali Sehari, Ternyata Ini Istighfar yang Rasulullah SAW Baca


Jakarta

Setiap manusia tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Karena itu, hendaknya kita tobat dan memohon ampunan Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW yang memiliki sifat maksum saja senantiasa bertobat kepada-Nya setiap hari.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Jami’us Sirah mengemukakan bahwa Nabi SAW adalah manusia yang paling banyak tobatnya. Beliau juga adalah manusia yang paling sering beristighfar. Para sahabat mendengar beliau membaca istighfar lebih dari 100 kali dalam sekali duduk.

Dalam sejumlah hadits disebutkan pula kalau Rasul SAW bertobat dan meminta ampun lebih dari 70 kali atau sebanyak 100 kali setiap harinya. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA bahwa beliau SAW bersabda:


“Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya aku (sendiri) bertobat kepada-Nya sebanyak 100 kali dalam sehari.” (HR Ahmad [4/211] dan Muslim [2702])

Abu Hurairah RA mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, sungguh aku beristighfar kepada Allah SWT dan bertobat kepada-Nya dalam sehari sebanyak lebih dari 70 kali.'” (HR Bukhari)

Nabi SAW selalu bertobat dan memohon ampunan Allah SWT setiap harinya sekalipun dosa-dosa beliau di masa lalu maupun di masa mendatang telah diampuni oleh-Nya. Beliau SAW bersabda: “Sesungguhnya, qalbuku tidak akan terhibur kecuali setelah aku beristighfar kepada Allah SWT dalam satu hari 100 kali.” (HR Muslim)

Dari hadits-hadits di atas dapat diketahui jelas bahwa Nabi SAW bertobat dan memohon ampunan Allah SWT hingga 100 kali setiap harinya. Beliau melakukan itu karena hatinya merasa tenang setelah beristighfar.

Sebagai manusia biasa tentu kita harus malu dengan Rasul SAW. Lantaran kita tidak seperti beliau yang dosanya telah diampuni dan maksum (terhindar dari perbuatan dosa), serta kita hanyalah manusia biasa yang sering melakukan dosa dan kesalahan.

Karenanya marilah kita bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Kita bisa mulai dengan cara termudah, yakni mengikuti bacaan istighfar yang Nabi SAW baca. Seperti apa redaksi istighfar yang beliau lafalkan dalam tobat hariannya?

Bacaan Istighfar 100 Kali Rasulullah SAW

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar memberi tahu bacaan istighfar yang dibaca Nabi SAW dalam tobat hariannya. Dia menukil riwayat dari Ibnu Umar RA dalam kitab Sunan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Ibnu Umar RA mengatakan bahwa Rasul SAW membaca istighfar sebanyak 100 kali setiap harinya dengan redaksi berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Latin: Raabbighfir lii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim.

Artinya: “Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih.”

Imam Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini hasan.

Keutamaan Istighfar

Bertobat dan memohon ampunan Allah SWT dengan istighfar bukanlah perkara yang sepele. Pasalnya, dosa dan kesalahan yang dimiliki pembaca istighfar akan terampuni.

Sayyidah Aisyah RA pernah menuturkan: “Nabi SAW bersabda kepadaku, ‘Apabila engkau melakukan sebuah dosa, mohon ampunlah kepada Allah SWT dan segera bertobatlah kepada-Nya. Niscaya akan diterima serta engkau akan diampuni dari dosa tersebut.'” (HR Nasa’i)

Bukan hanya dosa dan kesalahannya diampuni, istighfar juga punya keistimewaan lain. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Siapa saja yang memperbanyak istighfar, niscaya Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalah, melapangkan kesempitannya, dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)

Demikian, marilah kita semua bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT, minimal dengan melafalkan bacaan istighfar. Bisa dengan membaca redaksi istighfar Rasulullah SAW di atas.

(fds/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa Allahumma Anta Robbi agar Dosa Diampuni dan 9 Keutamaannya


Jakarta

Allahumma Anta Robbi adalah bacaan dalam doa Sayyidul Istighfar yang baik dibaca sesering mungkin.

Ketahui bacaan doa ini secara lengkap, mulai dari bahasa Arab, latin, dan terjemahannya. Simak juga 9 keutamaan dari membaca doa Sayyidul Istighfar.

Bacaan Doa Allahumma Anta Robbi

Doa Allahumma Anta Robbi termaktub dalam hadits riwayat al-Bukhari dari Syaddad bin Aus RA. Berikut ini bacaan lengkapnya seperti yang dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi:


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta”

Artinya:

“Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)

9 Keutamaan Doa Allahumma Anta Robbi

Inilah 9 keutamaan doa Allahumma Anta Robbi atau doa Sayyidul Istighfar yang dikutip dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-orang Sibuk (2020) oleh Khairi Syekh Maulana Arabi:

  1. Membaca istighfar Allahumma Anta Robbi menjadi bukti bahwa kita selalu patuh pada perintah Allah Swt. dan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk-Nya.
  2. Sebagai jalan datangnya ampunan, karena kita tidak bisa luput dari dosa.
  3. Istighfar ini diharapkan bisa mendatangkan hujan yang bermanfaat, untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan dapat pula memberikan manfaat lainnya.
  4. Ini bisa mendatangkan karunia berupa harta benda dan anak-anak, baik dalam bentuk bertambahnya harta, maupun rasa kecukupan.
  5. Sebagai jalan untuk masuk surga. Sebab membaca istighfar adalah cara memangkas dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
  6. Istighfar dapat menjadi jalan bagi bertambahnya kekuatan lahir dan batin. Misalnya mendapatkan kesehatan badan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Sedangkan terkait kesehatan batin, ini bisa memberikan ketenangan dalam hati.
  7. Dapat menjadi jalan bagi datangnya kesenangan hati yang bersifat positif sesuai dengan ajaran Islam.
  8. Istighfar menjadi penolak bala atau benteng dari hal-hal yang tidak kita harapkan. Kita harapkan Allah selalu melindungi diri kita.
  9. Istighfar menjadi jalan bagi turunnya rahmat Allah. Sebab, hanya dengan rahmat Allah SWT kita diperbolehkan masuk ke surga-Nya.

Itulah tadi bacaan lengkap Allahumma Anta Robbi dalam doa Sayyidul Istighfar, beserta 9 keutamaannya jika dibaca dengan rutin, baik setelah sholat maupun pada pagi dan sore hari.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Waktu Terbaik Membaca Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca sayyidul istighfar tidak hanya mendatangkan pahala yang besar, tetapi juga luasnya ampunan Allah SWT bagi umat Islam, mengingat kedudukannya sebagai raja dari segala bacaan istighfar.

Dalam buku Amalan-Amalan Ringan yang Dirindukan Surga karya Ahmad Zacky El-Syafa, diceritakan tentang seorang ulama yang meninggal dunia dan kemudian dikubur. Seseorang bermimpi bertemu dengan ulama tersebut. Dalam mimpi itu, orang-orang bertanya kepadanya, “Apakah yang telah dilakukan Allah kepadamu?” Ulama itu menjawab, “Allah SWT memberikan ampunan secara umum dan khusus.”

Setelah itu mereka bertanya lagi, “Apakah nasehat engkau kepada kami?” Ulama itu menjawab, “Aku menyarankan agar kalian hendaknya membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar).”


Kisah tersebut menunjukkan betapa besarnya ampunan Allah SWT dari amalan ini. Terlebih lagi, keutamaan dan manfaat sayyidul istighfar akan semakin terasa ketika dibaca pada waktu-waktu-waktu tertentu. Lantas, kapan waktu terbaik membaca sayyidul istighfar?

Bacaan Sayyidul Istighfar

Dalam kitab Al-Adzkar terjemahan Bahrun Abu Bakar, Imam Nawawi mengutip hadits riwayat Shahih Bukhari melalui Syaddad ibnu Aus RA yang ia terima dari Nabi SAW yang telah bersabda bahwa rajanya istighfar atau sayyidul istighfar adalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada pada ikrar dan janji- Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengam- puni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)

Kapan Waktu Membaca Sayyidul Istighfar?

Waktu terbaik untuk membaca sayyidul istighfar adalah pada pagi dan sore hari, karena kedua waktu tersebut memiliki keutamaan yang besar. Imam Nawawi menjelaskan bahwa apabila seorang muslim membaca sayyidul istighfar di sore hari dan kemudian meninggal sebelum malam tiba, ia akan dijamin masuk surga dan termasuk golongan ahli surga.

Dan jika seorang muslim membaca sayyidul istighfar ini di pagi hari, kemudian meninggal pada hari itu, ia juga dijamin masuk surga dan termasuk ahli surga. Oleh karena itu, sayyidul istighfar sering disebut sebagai dzikir pagi dan petang karena keutamaan besar yang terkandung di dalamnya pada kedua waktu tersebut.

Selain itu, menurut Abdul Majid dan Isfa’udin dalam buku Tiket Ke Surga (Doa2 Mustajab) yang ditulisnya, sayyidul istighfar juga bisa dibaca setiap selesai salat fardhu. Doa ini dapat digunakan sebagai upaya agar terhindar dari perbuatan dosa.

Maka, marilah kita membaca sayyidul istighfar, baik di waktu pagi dan sore, maupun setelah salat fardhu, sebagai bentuk dzikir rutin yang penuh keberkahan.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Pedagang yang Semua Doanya Dikabulkan Allah SWT



Jakarta

Ada suatu kisah masyhur tentang pedagang yang semua doanya dikabulkan Allah SWT. Bahkan, tak perlu menunggu waktu lama.

Kisah ini terjadi di era Imam Ahmad bin Hanbal, ulama besar pendiri mazhab Hanbali yang juga murid Imam Syafi’i.

Diceritakan dalam buku edisi Indonesia, Tidak Ada yang Tidak Mungkin karya Asy-Syaikh Musthafa Ibrahim Haqqy dan buku Solusi Masalah dengan Qur’an oleh Yana Adam, suatu ketika, Imam Ahmad bin Hanbal sangat ingin pergi ke Bashrah, salah satu kota di Irak. Entah apa yang membawanya ke sana, tapi beliau tetap berangkat menuju Bashrah.


Imam Ahmad bin Hanbal tiba di Bashrah pada waktu Isya. “Saya ikut berjamaah salat Isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya beristirahat,” kata Imam Ahmad bin Hanbal.

Beliau kemudian berencana menginap di masjid pada malam itu. Tapi, marbot masjid melarangnya dan bertanya, “Syekh, mau apa di sini?” Rupanya marbot tersebut tidak tahu bahwa dia sedang berbicara dengan Imam Ahmad bin Hanbal.

“Saya ingin istirahat, saya musafir,” jawab Imam Ahmad bin Hanbal.

Marbot itu melarang Imam Ahmad bin Hanbal tidur di masjid. Ia mendorongnya keluar dan mengunci pintu. Namun, upaya ini tak menghalangi Imam Ahmad bin Hanbal. “Saya akan tidur di tempat di mana kedua kakiku berada,” katanya.

Saat Imam Ahmad bin Hanbal akan tidur di teras, penjaga masjid itu pun tak mengizinkannya bahkan menyeretnya agar menjauh dari masjid.

Pada saat itu, ada seorang pedagang roti melihat beliau diseret seperti itu, ia pun menawarkan Imam Ahmad bin Hanbal agar bermalam di rumahnya.

“Mari Syekh, Anda boleh menginap di tempat saya, walau tempat saya kecil,” kata pedagang roti yang juga tidak tahu siapa sosok yang ia tawarkan bermalam itu.

Imam Ahmad bin Hanbal kemudian ikut pedagang roti itu. Beliau duduk di belakang pedagang roti yang juga membuat dagangannya sendiri, tanpa memperkenalkan dirinya.

Tukang roti juga diam. Saat membuat adonan roti, ia terlihat mengucapkan istighfar. Saat meletakkan garam, memecahkan telur, dan mencampur gandum, tukang roti ini selalu beristighfar.

Imam Ahmad bin Hanbal lantas bertanya, “Sudah berapa lama kamu melakukan ini?”

“Sudah lama sekali, Syekh. Saya menjual roti sudah tiga puluh tahun, sejak itulah saya lakukan,” jawab tukang roti itu.

Imam Ahmad bin Hanbal bertanya lagi, “Apa hasil dari perbuatanmu ini?”

Tukang roti itu kemudian menjelaskan doanya mustajab lantaran wasilah istighfar yang selalu ia ucapkan.

“Tidak ada hajat yang saya minta kecuali pasti dikabulkan Allah. Semua yang saya minta Allah langsung terima, semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan,” tuturnya.

Imam Ahmad bin Hanbal kemudian menanyakan apa satu doa yang belum dikabulkan Allah SWT itu. Kata penjual roti, “Saya meminta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad.”

Mendengar hal itu, seketika Imam Ahmad bin Hanbal bertakbir. “Allahu Akbar! Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong oleh marbot masjid sampai ke jalanan, ternyata karena istighfar dan doamu,” kata Imam Ahmad bin Hanbal.

Penjual roti lantas terkejut begitu tahu orang ia ajak bicara adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Ia lalu memuji Allah dan langsung memeluk serta mencium tangan ahli hadits itu.

Kisah tersebut mengandung hikmah betapa dahsyatnya istighfar.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com