Tag Archives: journal of sexual medicine

5 Manfaat Orgasme usai Bercinta, Termasuk Tingkatkan Suasana Hati hingga Kualitas Tidur


Jakarta

Orgasme tidak hanya memberikan rasa nikmat dalam bercinta. Faktanya, tersimpan beragam manfaat orgasme untuk kesehatan, mulai dari memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

“Orgasme adalah puncak gairah seksual dan menyebabkan perasaan nikmat yang intens,” kata Monique De Four Jones, MD, kepala asosiasi persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Wanita Katz di New York.

Dikutip dari Everyday Health, berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh seseorang ketika mengalami orgasme rutin.


1. Membuat suasana hati lebih baik

Saat orgasme, tubuh akan melepaskan dopamin yang juga dikenal sebagai hormon ‘bahagia’ atau ‘merasa senang’. Hal ini bisa dipicu oleh apa saja yang membuat seseorang bahagia, salah satunya orgasme.

“Dopamin bekerja di area otak untuk memberi Anda perasaan senang, puas, dan motivasi. Ini juga mengaktifkan jalur penghargaan di otak yang menyebabkan kita lebih menginginkan aktivitas ini,” kata De Four Jones.

Dopamin dan hormon peningkat suasana hati lainnya yang dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk serotonin , vasopresin , dan oksitosin (hormon ‘cinta’) juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah survei kecil yang terbit pada Mei 2023 di jurnal Sleep, ditemukan 75 persen peserta melaporkan tidur malam yang lebih baik setelah mereka berhubungan seks atau orgasme menjelang waktu tidur.

“Karena orgasme dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres, hal ini diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur,” kata De Four Jones.

3. Memperkuat dasar panggul

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada Mei 2022 mengamati 55 wanita yang telah melahirkan satu anak dan menjalani persalinan normal tanpa komplikasi.

Sekitar setengahnya disarankan untuk melakukan senam Kegel setiap hari (metode yang dikenal untuk memperkuat dasar panggul). Sementara separuh lainnya diinstruksikan untuk memulai orgasme melalui stimulasi diri sendiri atau pasangan bersamaan dengan senam kegel.

Para peneliti menilai partisipan setiap bulan, selama enam bulan dan menemukan bahwa fungsi seksual dan kemampuan untuk mengendurkan dasar panggul secara signifikan lebih tinggi pada kelompok orgasme.

“Saya tidak yakin apakah ada cukup data yang secara kuat mendukung penguatan orgasme pada dasar panggul. Tapi saya yakin itu tidak ada salahnya,” kata De Four Jones.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Orgasme yang teratur ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan jantung. Hal ini dibuktikan lewat studi observasional yang diterbitkan pada Maret 2022 di European Journal of Preventive Cardiology.

Para peneliti mewawancarai 495 penyintas serangan jantung berusia 65 tahun ke atas tentang aktivitas seksual mereka selama masa pemulihan. Ditemukan bahwa kembali ke aktivitas seksual normal atau meningkat selama enam bulan pertama dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 35 persen selama dua dekade berikutnya.

5. Meredakan sakit

“Diyakini bahwa sejumlah besar endorfin yang dilepaskan saat orgasme dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap rasa sakit,” jelas De Four Jones.

Dalam sebuah studi observasi terhadap 304 orang penderita migrain dan 96 orang dengan cluster headaches, 60 persen penderita migrain melaporkan nyeri berkurang dengan aktivitas seksual selama serangan. Sedangkan, 37 persen penderita cluster headaches, 37 persen merasa lebih baik.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Cara Alami buat Atasi Gangguan Ereksi, Tak Butuh Obat-obatan


Jakarta

Disfungsi ereksi adalah gangguan ereksi yang kerap dikeluhkan pria, terutama dengan seiring bertambahnya umur. Namun terlepas dari faktor umur, kondisi ini juga bisa dialami segala kalangan. Misalnya karena gaya hidup yang tidak sehat, konsumsi obat tertentu, kolesterol tinggi dan diabetes, hingga kondisi kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Penyakit ini membuat seseorang sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi, dibarengi penurunan gairah seksual. Hal ini dapat menimbulkan gangguan atau rasa tidak nyaman pada mereka yang mengalaminya.

Sebuah studi pada 2014 yang termuat dalam Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa perubahan pola hidup yang sehat bisa membantu mengatasi gangguan disfungsi ereksi. Berikut adalah 6 pengobatan alami disfungsi ereksi tanpa obat-obatan yang dapat dicoba.


1. Rutin olahraga

Menurut dr Zachary R Mucher, MD, dokter spesialis urologi Sugar Land, Texas, olahraga menjadi salah satu gaya hidup yang membawa dampak terbesar pada kondisi disfungsi ereksi.

Olahraga membantu meningkatkan aliran darah dan memperbaiki tekanan darah yang dapat meningkatkan kemampuan ereksi. Selain itu, olahraga juga bisa mendorong produksi hormon testosteron yang dapat membantu meningkatkan gairah dan fungsi seks.c

2. Pola makan sehat

Pola makan yang bergizi tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga bagi kesehatan organ intim.

Seseorang dengan kondisi disfungsi ereksi dianjurkan untuk mengubah dan menyesuaikan pola makan mereka menjadi pola makan yang kaya akan buah dan sayuran, gandum, ikan, serta mengurangi konsumsi daging merah.

Selain itu, mengontrol pola makan juga dapat membantu mempertahankan berat badan yang ideal. Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi adalah obesitas atau berat badan yang berlebih.

3. Tidur yang cukup dan teratur

Pola tidur yang buruk dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya disfungsi ereksi. Dalam sebuah riset yang dirilis dalam jurnal Brain Research, dikatakan bahwa kadar hormon seks testosteron dalam tubuh memiliki kaitan yang erat terhadap pola tidur.

Pola tidur yang berantakan atau tidak sehat bisa berpotensi menyebabkan penurunan produksi kadar hormon testosteron dalam tubuh. Penurunan kadar hormon tersebut dapat menyebabkan menurunnya fungsi dan gairah seksual, termasuk disfungsi ereksi.

4. Berhenti merokok

Pada mayoritas pria, berhenti merokok adalah salah satu cara yang dinilai ampuh dalam mengatasi disfungsi ereksi, terutama bila disfungsi ereksi yang dialami berkaitan dengan penyakit vaskular. Merokok dapat memicu penyempitan saluran dan aliran darah ke penis sehingga dapat menganggu proses ereksi.

5. Membatasi konsumsi alkohol

Alkohol adalah salah satu jenis depresan yang dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi, secara sementara ataupun secara permanen. Sistem saraf bertugas untuk mengirimkan nitrogen oksida yang memegang peranan penting dalam menghasilkan dan mempertahankan ereksi.

Konsumsi alkohol yang berlebihan daapt merusak sistem syarat tersebut dan membuatnya tak dapat menghasilkan senyawa yang dibutuhkan tubuh secara efektif.

6. Minum jus buah delima

Buah delima bisa menjadi salah satu obat herbal untuk mengatasi permasalahan disfungsi ereksi yang dialami pria. Antioksidan yang terkandung dalam buah ini bisa membantu melancarkan sirlukasi dan aliran darah hingga ke organ intim.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Durasi Bercinta Paling Ideal? Kalau Menurut Wanita Sih Segini


Jakarta

Berhubungan seks dengan pasangan merupakan aktivitas yang menyenangkan. Namun, durasi yang tepat dalam hubungan seks kadang menjadi pertanyaan. Jika terlalu cepat, pria mungkin dicap ‘payah’ di ranjang. Jika terlalu lama, seks mungkin dapat menimbulkan iritasi pada alat kelamin. Jadi sebenarnya, berapa durasi bercinta yang ideal?

Dikutip dari GQ, tidak ada jangka waktu tertentu untuk menentukan durasi seks yang ideal. Meskipun tidak ada angka pasti, sebuah studi pada 2005 dalam Journal of Sexual Medicine meminta pendapat sekelompok terapis seks tentang berapa lama seks harus bertahan. Mereka memisahkan seks menjadi empat kategori: cukup, terlalu singkat, terlalu lama, dan diinginkan.

Penetrasi seks vaginal yang berlangsung selama 1-2 menit dianggap ‘terlalu singkat’, sementara yang berdurasi 10-30 menit dianggap ‘terlalu lama’. Seks kategori ‘cukup’ berlangsung 3-7 menit, kemudian seks yang paling ‘diinginkan’ berlangsung 7-13 menit.


Sulit untuk mendapatkan data yang baik tentang jumlah waktu yang dihabiskan rata-rata orang ketika bercinta. Hal ini karena seks dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, beberapa orang (dan sebagian besar penelitian) hanya menghitung aktivitas seks yang berupa penetrasi.

GQ mewawancarai beberapa wanita tentang durasi ideal seks yang mereka inginkan. Mayoritas menjawab seks berlangsung selama 5-10 menit dengan pemanasan atau foreplay yang berdurasi lebih lama.

“Saya merasa ini terdengar singkat, tapi sejujurnya 5-10 menit (hubungan intim) ditambah seperti 15 menit foreplay,” ucap seorang wanita. Sebanyak 2 wanita menjawab sesi seks ideal mereka termasuk foreplay berlangsung sekitar satu jam.

“Saya merasa agak tidak sabar di tempat tidur atau mungkin saya belum pernah bertemu seseorang yang pantas untuk meluangkan lebih banyak waktu,” kata wanita lain.

Para wanita secara konsisten mengatakan bahwa mereka ingin seks bertahan lebih lama dari biasanya. Namun, hampir semua wanita menjawab seks yang mereka lakukan lebih singkat dari durasi rata-rata. Padahal sebenarnya seks yang mereka lakukan sejalan dengan rata-rata durasi seks, yaitu 5,4 menit.

Dari jawaban-jawaban tersebut, dapat disimpulkan bahwa bercinta sebenarnya tidak memakan waktu lama, bahkan untuk orang yang benar-benar bahagia dengan kehidupan seksnya.

GQ melakukan survei di Twitter terhadap 2,380 orang yang menerima penetrasi seks. Sebanyak 61 persen orang menginginkan penetrasi yang berlangsung sekitar 5-10 menit (tanpa menghitung foreplay). 26 persen mengatakan mereka ingin bertahan lebih lama dari 11 menit. Mayoritas responden tidak berpikir bahwa penetrasi lebih lama sama artinya dengan seks yang baik.

Semakin sering bercinta dengan pasangan, semakin besar kemungkinan keduanya mencapai orgasme. Manfaat dari hubungan seksual berulang bahkan lebih signifikan bagi wanita daripada pria. Maka, sebenarnya tak perlu berlomba-lomba mencapai durasi seks yang panjang. Yang penting, tingkatkan kualitas aktivitas seks agar setiap momen bercinta menjadi berkesan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy