Tag Archives: jujur

Jujur deh Liverpool, Kangen Trent ya?


Jakarta

Liverpool mulai buntu dalam membangun serangan. Jujur deh The Reds, kangen sosok Trent Alexander-Arnold ya?

Liverpool dalam tren buruk, kalah tiga kali di seluruh kompetisi. Rinciannya Si Merah kalah dari Crystal Palace 1-2 di Liga Inggris, takluk 0-1 dari Galatasaray di Liga Champions, terbaru dibungkam Chelsea 1-2 di Liga Inggris.


Eks pemain Liverpool di era 1990-an, Jamie Redknapp menilai ada sesuatu yang hilang di tubuh Liverpool. Itu adalah Trent Alexander-Arnold!

“Jelas, mereka punya masalah di pos bek sayap. Sudah pasti, mereka merindukan Trent,” katanya dilansir dari TNT Sports.

“Mereka terus mengganti bek sayap kanan setelah lawan Burnley. Szoboszlai, Frimpong, dan Conor Bradley semuanya bermain di posisi itu. Itu jadi masalah buat mereka,” sambungnya.

Trent Alexander-Arnold pindah ke Real Madrid di musim panas 2025 kemarin ketika kontraknya habis. Trent memang bisa jadi juru gedor dari lini belakang, dengan umpan-umpan matang dan khususnya membuat Mohamed Salah bergerak lebih leluasa.

“Kerkez di bek sayap kiri pun belum bisa dibilang rekrutan hebat, karena dia masih beradaptasi. Dia masih harus memenuhi ekspektasi,” tutup Redknapp yang punya 308 penampilan bersama Liverpool.

Selepas jeda internasional, Liverpool akan menjamu Manchester United pada Minggu (19/10). Bisakah Si Merah bangkit raih kemenangan?

(aff/cas)



Sumber : sport.detik.com

Hadits tentang Kejujuran, Sifat Baik yang Harus Dimiliki Muslim



Yogyakarta

Sebagai insan yang beriman, jujur merupakan sifat yang sangat penting dimiliki guna menjaga hubungan antar manusia.

Kejujuran mencakup tindakan menghindari kebohongan, integritas, dan kebenaran dalam segala aspek kehidupan. Dalam Islam, kejujuran ditegaskan dalam Al-Qur’an dan disampaikan melalui hadits-hadits yang penuh hikmah.

Pentingnya Kejujuran dalam Islam

Dikutip dari buku Jujur Kunci Hidup Makmur karya Izzal Afifir Rahman bahwa terdapat 28 surat dan 47 ayat yang memberikan bukti betapa pentingnya memiliki sifat jujur.


Beberapa di antaranya terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 70, bahwa Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”.

Masih mengutip dari sumber buku yang sama bahwa Allah SWT berfirman dalam QS. al-Ma’idah ayat 119, Allah akan memberikan balasan berupa surga, hal tersebut memberitahukan betapa pentingnya memiliki sifat jujur.

Hadits tentang Kejujuran

Rasulullah SAW secara tegas menyampaikan pentingnya kejujuran melalui hadits-haditsnya.

Dikutip dari buku Mungkinkah Kita Jujur karya Shafwat Abdul Fattah, beberapa hadits tentang kejujuran antara lain:

– Hadits dari Ibnu Mas’ud RA

Rasulullah SAW bersabda,

“Kalian harus jujur, karena jujur itu akan menunjukan (jalan) kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. Dan seseorang yang senantiasa jujur dan ia bersungguh-sungguh untuk senantiasa berlaku jujur, maka ia akan dituliskan di sisi Allah sebagai orang yang jujur sekali (shiqqiq). Dan hati-hatilah kamu dengan berbohong, karena berbohong itu menunjukkan (jalan) kepada perbuatan jahat, dan sesungguhnya perbuatan jahat itu menunjukkan (jalan) ke neraka. Dan seseorang yang selalu bohong dan ia bersungguh-sungguh untuk senantiasa di sisi Allah ia kan dicatat sebagai orang yang pembohong.” (HR. Bukhari, Musli, Ahmad, dan Tirmidzi)

– Hadits dari Abu Bakar RA

Rasulullah SAW bersabda,

“Kalian harus jujur, karena jujur itu bersama-sama dengan kebaktian yang sempurna (birr). Keduanya akan berada di dalam surga. Dan hati-hatilah kalian dengan bohong, karena bohong itu bersama-sama perbuatan dosa yang terus-menerus (fuqur). Keduanya akan masuk neraka. Dan mintalah kalian keyakinan dan perlindungan dari segala penyakit kepada Allah. Karena seseorang setelah diberi keyakinan akan lebih baik daripada diberi perlindungan dari segala penyakit. Dan janganlah kalian saling hasut, saling membenci, saling memutuskan (tali silaturahmi), saling membelakangi, serta jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana Allah perintahkan kepada kalian.” (HR. Bukhari, Ahmad, dan Ibnu Maajah)

– Hadits dari Ubadah ibnu Shamit RA

Rasulullah SAW bersabda,

“Berilah aku dari kalian jaminan dengan enam perkara, niscaya aku akan menjamin kalian dengan surga; jujurlah kalian jika berbicara, sempurnakanlah janji oleh kalian jika berjanji, tunaikanlah amanah jika kalian diberi amanah, jagalah kemaluan, pejamkanlah penglihatan, dan tahankanlah tangan kalian (dari meminta-minta).” (HR. Ahmad, Ibnu Abid Dunya, Ibnu Hibban, al-Haakim, dan al-Baihaqi)

– Hadits dari Abdullah bin Umar RA

Rasulullah SAW bersabda,

“Ada empat hal yang dapat menjadikan (kesan) kalian tidak akan pernah hilang dari dunia, yaitu menjaga amanah, bicara jujur, berakhlak baik, dan hati-hati dari makanan (yang haram).” (HR. Ahmad, Ibnu Abid Dunya, ath-Thabrani, dan al-Baihaqi.)

– Hadits dari Hasan bin Ali RA

“Aku masih hafal apa yang dipesankan oleh Rasulullah SAW, “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu menuju sesuatu yang tidak menjadikanmu ragu, karena jujur itu menenteramkan, sedangkan bohong itu dapat menjadikanmu bimbang.”” (HR. Tirmidzi)

Dari pemaparan beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa kejujuran merupakan sifat yang wajib dimiliki oleh seluruh umat, dan Allah menjanjikan surga untuk hamba-Nya yang selalu menerapkan kejujuran.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Perilaku Menjaga Amanah Disebut Jujur, Ini Keutamaannya Menurut Hadits


Jakarta

Perilaku menjaga amanah disebut dengan jujur. Dalam Islam, banyak keutamaan yang terkandung dari sifat jujur bagi pelakunya.

Orang yang jujur akan selalu berkata benar. Banyak dalil Al-Qur’an maupun hadits yang menyebut terkait sifat jujur, salah satunya pada surat Al-Ahzab ayat 70:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”

Menukil dari buku Keutamaan Etika Islam: Menjadi Manusia Berkarakter & Berkualitas yang ditulis Fajar Kurnianto, jujur akan membawa diri ke dalam kebaikan. Bahkan, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kejujuran menjadi syarat mutlak seorang pemimpin.

“Tiada seorang yang diamanati oleh Allah memimpin rakyat kemudian ketika ia mati ia masih menipu atau membohongi rakyatnya, melainkan pasti Allah mengharamkan baginya surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sementara itu, amanah dimaknai sebagai suatu titipan yang benar-benar harus dijaga dan tidak boleh diingkari. Definisi amanah mencakup lingkup yang luas, tidak hanya dalam agama melainkan juga kehormatan, harta, badan, ilmu pengetahuan, rahasia, panca indra dan masih banyak lagi.

Berikut beberapa keutamaan jujur yang disebutkan dalam hadits seperti dikutip dari buku 42 Hadits Metode Dakwah Nabi: Hadits dan Penjelasan tulisan Muhammad Nur Faqih.

1. Menenangkan Hati

Kejujuran membawa sifat tenang pada hati pelakunya. Rasulullah SAW bersabda,

“Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan. Sesungguhnya kejujuran itu ketenangan dan kedustaan itu kebimbangan.” (HR Tirmidzi)

2. Diharamkan dari Neraka

Muslim yang jujur akan diharamkan dari api neraka, ini sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Tiada seorang yang menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah SWT dengan penuh kejujuran dari hatinya, kecuali diharamkan oleh Allah terhadap neraka.” (HR Bukhari)

3. Golongan Ash Shiddiq

Orang yang menjunjung tinggi kejujuran termasuk ke dalam golongan Ash Shiddiq atau orang jujur di sisi Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Hendaklah kalian menjamin padaku enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian. Jujurlah apabila kamu berbicara, tunaikan janji apabila kalian berjanji, laksanakan apabila kalian diberi amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian dan jagalah tangan kalian.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

4. Membawa Kebaikan

Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Mendapat Keberkahan

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih selama keduanya belum berpisah, bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang , maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam urusan tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com