Tag Archives: jumat

5 Hadits Membaca Al Kahfi sebagai Pengampun Dosa-Penangkal Fitnah Dajjal



Jakarta

Al Kahfi adalah salah satu surah yang sering kita dengar dan manfaatnya terkait hari Jumat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam keterangan dari hadits membaca Al Kahfi yang disabdakan Rasulullah SAW.

Sunnah mengenai membaca atau mengamalkan Al Kahfi banyak sekali kita temui dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Salah satunya yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu. Rasulullah SAW bersabda,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ


Artinya: “Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulul­lah SAW pernah bersabda: Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka timbullah cahaya baginya dari telapak kakinya hingga ke langit yang memberikan sinar baginya kelak di hari kiamat, dan diampunilah baginya semua dosa di antara dua hari Jumat.” (HR An-Nasa’i dan Baihaqi)

Mengenai keutamaan dan kebaikan mengenai membaca Al Kahfi ini banyak sekali diterangkan selain dari hadits di atas. Berikut ini adalah beberapa hadits lain yang dikutip dari buku Terjemah dan Fadhilah Majmu’ Syarif oleh Ustadz Rusdianto dan buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Membaca Al-Qur’an karya Syamsul Rijal Hamid.

5 Hadits Membaca Al Kahfi

1. Fadhilah 10 Ayat Pertama

Diriwayatkan dari Abu Darda Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya: Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah). (HR Muslim)

2. Pengampunan Dosa di Antara 2 Jumat

Melalui riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR Hakim dan Baihaqi)

Ibnu Hajar berkata tentang hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menyatakan shahih atas hadits ini, sebagaimana terdapat dalam Shahih al-Jami’.

3. Terpancar Cahaya

Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dan Baitul ‘Atiq.” (HR Darimi, Nasa’i, dan Hakim)

4. Penangkal Zaman Dajjal

Diriwayatkan dari Nawas bin Sam’an dalam sebuah hadits yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut intinya Rasulullah SAW bersabda, “Maka barang siapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.” (HR Muslim)

5. Dijauhkan dari Fitnah Dajjal

Abu Umamah juga meriwayatkan hadits Rasul SAW yang berbunyi, “Sesungguhnya di antara fitnahnya, ia (Dajjal) memiliki surga dan neraka. Nerakanya adalah surga, dan surganya adalah neraka. Siapa diuji dengan nerakanya, hendaklah ia memohon pertolongan Allah SWT dan membaca awal Surat Al-Kahfi.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi, & Hakim)

Begitulah sekilas pembahasan kali ini mengenai hadits membaca Al Kahfi yang mengandung keutamaan dan manfaatnya. Semoga kita dapat selalu mengamalkan Al Kahfi dan sunnah-sunnah lainnya. Amiin yaa Rabbalalamiin.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Hadits Sedekah Jumat, Ganjaran Pahala Berlipat Ganda



Jakarta

Amalan sedekah dianjurkan untuk diamalkan pada hari Jumat. Sebab, hari Jumat disebut dalam hadits sedekah Jumat sebagai momen pelipatgandaan pahala.

Hadits tersebut bersumber dari Kitab Al Umm Juz 1 karangan Imam Syafi’i. Dalam kitab tersebut disebutkan hadits dari Abdillah bin Abi Aufa yang berbunyi sebagai berikut.

بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ


Artinya: Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, “Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya sholawat itu tersampaikan dan aku dengar.” Rasulullah bersabda, “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan.”

Dalam riwayat lain disebutkan keutamaan melakukan sedekah pada hari Jumat. Salah satunya, “Dan sedekah pada hari itu (Jumat) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya.” (HR Ibnu Khuzaimah)

Hadits lainnya menyebutkan, “Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekah pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya.” (HR Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf)

Hari Jumat merupakan hari yang istimewa dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam Islam. Hal ini terbukti dari banyak hadits yang menganjurkan amalan di hari Jumat termasuk sedekah.

Bersedekah pada Jumat di pagi hari dan hari-hari lainnya, maka akan mendapatkan doa dari para malaikat. Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya: Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak.” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sedekah berasal dari bahasa Arab shadaqah yang diambil dari kata sidq (sidiq) dengan makna kebenaran. Menurut peraturan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) No 2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

Adapun keutamaan sedekah sudah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sabda Rasulullah SAW, salah satunya dalam surah Al Hadid ayat 18. Allah SWT menjanjikan pelipatgandaan balasan bagi mereka yang bersedekah.

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

Dalam surat Al Baqarah ayat 254 disebutkan bahwa sedekah termasuk bagian dari ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.”

Disebutkan pula dalam sebuah riwayat hadits Bukhari, salah satu keutamaan sedekah adalah dapat menjaga dari siksa api neraka. Berikut bunyi haditsnya,

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلَاثًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Artinya: “Dari Adi bin Hatim mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma.” Kemudian beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: “Jagalah diri kalian dari neraka”, kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda: “Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang baik.”

Mengutip buku Amalan-amalan Saleh yang Paling Dicintai Allah karangan Abdillah F. Hasan, sedekah juga dapat diberikan kepada orang miskin atau kerabat. Meski demikian, Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, derajat bersedekah untuk kerabat lebih utama (HR An-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

(rah/dvs)



Sumber : www.detik.com

4 Hadits Ini Jelaskan Keutamaan Sholat Jumat


Jakarta

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sholat Jumat. Sholat sunnah di hari Jumat ini mendatang pahala dan berkah jika dikerjakan dengan niat tulus semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT.

Bagi umat muslim, Jumat merupakan hari yang istimewa. Banyak amalan yang mendatangkan pahala berlimpah ketika dikerjakan di hari Jumat.

Mengutip buku Superberkah Shalat Jumat: Menggali dan Meraih Keutamaan dan Keberkahan di Hari Paling Istimewa karya Firdaus Wajdi dan Luthfi Arif dijelaskan bahwa Jumat menjadi simbol hari berkumpul dalam sosialisasi umat Islam.


Hal ini sesuai dengan makna “Jumat” itu sendiri yang secara etimologis berasal dari kata jama’a – yajmau- jama’ah yang berarti “berkumpul”. Dalam Al-Mu’jam Al-Wasith, kata al-jum’atu berarti al-majmu’atu yang bermakna “kumpulan”.

Menurut Ibnu Sirin, yang pertama kali menyebut ‘Jumat’ adalah kaum Anshar. Ketika itu, penduduk Madinah (Anshar) berkumpul di hari ‘Arubah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib (Madinah). Mereka berkata, “Dalam satu minggu umat Yahudi memiliki satu hari khusus untuk berkumpul, yaitu hari Sabtu. Umat Nasrani juga memiliki hari khusus, yakni hari Ahad. Mari kita berkumpul untuk menciptakan satu hari khusus, yang pada hari itu kita berzikir dan berdoa kepada Allah.”

Mereka berkata, “Sabtu adalah harinya umat Yahudi. Ahad adalah harinya umat Nasrani. Maka, mari jadikan ‘Arubah hari khusus bagi kita’. Mereka lalu berkumpul untuk menemui As’ad bin Zurarah atau yang dikenal dengan sebutan Abu Umamah. Mereka shalat dua rakaat dengan As’ad bin Zurarah sebagai imam.

Dalam pertemuan itu, Asad juga menyembelih seekor kambing untuk hidangan makan siang setelah shalat. Sejak saat itulah ‘Arubah dinamakan Jumat, yang secara harafiah berarti ‘hari berkumpul’.

Hadits tentang Keutamaan Sholat Jumat

Buku Rahasia Kedahsyatan Hari Jumat Berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah karya Nur Aisyah Albantany menjelaskan sholat Jumat memiliki banyak keutamaan. Sebut saja mulai dari cara bersuci yang sangat dianjurkan untuk mandi besar sebagaimana mandi janabat, cara berpakaian yang dianjurkan memakai pakaian terbagus dan menggunakan wewangian.

Berikut ini beberapa dalil hadits Rasulullah SAW yang menunjukkan keutamaan sholat Jum’at.

1. Pahala besar bagi yang datang awal ke masjid

Diriwayatkan dari Aus bin Aus r.a, berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa mandi pada hari Jumat, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun.” (HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585).

2. Amalan yang dicatat malaikat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda:
“Jika tiba hari Jumat, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yang datang lebih awal sebagai yang awal. Perumpamaan orang yang datang paling awal untuk melaksanakan shalat Jumat adalah seperti orang yang berkurban unta, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban sapi, dan yang berikutnya seperti orang yang berkurban kambing, yang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban ayam, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan dzikir (khutbah).” (HR. Ahmad dalam Musnadnya no. 10164)

3. Diampuni dosa di antara dua Jumat

Diriwayatkan dari Salman r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi yang di rumahnya, kemucian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dalam Shahih-nya, no. 859)

4. Pahala mendengarkan khutbah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau berkata pada temanmu pada hari Jum’at, “diamlah!” sewaktu imam berkhutbah, berarti kamu telah berbuat sia-sia.” (Muttafaq ‘Alaih, lafadz milik Al-Bukhari dalam Shahihnya no. 859)

Dalam riwayat Ahmad, dari lbnu ‘Abbas r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berbicara pada hari Jumat, padahal imam sedang berkhutbah, maka dia seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Dan orang berkata kepada (saudara)-nya, “diamlah!”, tidak ada Jumat baginya.” (HR. Ahmad).

Hadits-hadits tersebut menjelaskan bahwa sholat Jumat memiliki pahala besar. Barangsiapa melaksanakannya sesuai dengan syarat-syaratnya, tata tertibnya, sunnah-sunnahnya, maka dia akan memperoleh banyak pahala dan keutamaan sebagai berikut:

– Setiap langkah dari rumahnya menuju ke masjid mendapatkan pahala seperti pahala puasa dan pahala sholat malam setahun penuh.

– Mendapatkan pahala seperti orang yang berqurban unta, atau sapi, atau kambing, atau ayam, atau telur, sesuai seberapa awal ia berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat.

– Mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah ia lakukan hingga tiba shalat Jumat berikutnya dan tambahan tiga hari menurut sebagian riwayat.

– Malaikat mencatat pahala shalat Jumatnya di dalam catatan mereka, selain catatan malaikat yang bertugas menuliskan amal.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Memohon Rezeki, Baca di Hari Jumat agar Terkabul


Jakarta

Ada doa yang bisa dilafalkan untuk memohon rezeki yang halal dan berkah. Doa memohon rezeki ini bisa dibaca hari Jumat, hari yang mustajab untuk berdoa.

Rezeki setiap makhluk memang telah diatur dengan sebaik-baiknya oleh Allah SWT, namun manusia juga perlu berusaha, berdoa dan bertawakal. Berdoa menjadi salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat muslim.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebaik-baiknya, maka Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung. Ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong dan pulang petang dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad).


Allah SWT bahkan berjanji akan memberikan rezeki berlimpah kepada hamba-hamba-Nya yang berusaha dan selalu bersyukur. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi umat Islam. Di hari ini terdapat waktu mustajab untuk berdoa.

Mengutip buku Kajian Magnet Rezeki oleh Nasrullah Adi Gunawan dijelaskan bahwa Allah SWT adalah Maha Pemberi Rezeki sehingga kita juga mengenalnya sebagai Raza al Quini, Yang Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Kaya, dan Yang Maha Memberikan Kekayaan.

Dalam Surat Al-Jumu’ah Ayat 11, Allah SWT berfirman

وَإِذَا رَأَوْا۟ تِجَٰرَةً أَوْ لَهْوًا ٱنفَضُّوٓا۟ إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَآئِمًا ۚ قُلْ مَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ مِّنَ ٱللَّهْوِ وَمِنَ ٱلتِّجَٰرَةِ ۚ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Artinya: Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.

Doa Memohon Rezeki di Hari Jumat

Dalam buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus disebutkan beberapa bacaan doa yang bisa dilafalkan di hari Jumat.

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة

Arab latin: Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah

Artinya : “Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi,”

Selanjutnya doa agar diberikan keberkahan rezeki serta terhindar dari siksa kubur.

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma barik lana fi ma razaqtana wa qina adza bannar.

Artinya: “Ya Allah, berikan kami berkah pada rezeki yang telah Engkau berikan dan peliharalah kamu dari siksa neraka,”

Doa mengharapkan rezeki halal dan berkah di hari Jumat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Arab latin: Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

Selain membaca doa tersebut, seorang muslim juga dianjurkan melakukan amalan lain di hari Jumat seperti sholat Jumat bagi laki-laki, memperbanyak sholawat dan dzikir serta melakukan sedekah.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Hadits tentang Kiamat Akan Terjadi pada Hari Jumat



Jakarta

Waktu pasti terjadinya hari kiamat adalah rahasia milik Allah SWT dan tidak ada satupun makhluk yang mengetahuinya. Namun, satu hal yang pasti dikabarkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya hari kiamat akan terjadi pada hari Jumat.

Salah satunya didasarkan dari hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dalam Kitab Misyakat al Mashabih. Rasulullah SAW bersabda,

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ


Artinya: “Hari yang paling baik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu, Adam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari surga, dan hanya pada hari itulah kiamat terjadi.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain, ditegaskan pula bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat. Hadits tersebut diriwayatkan dari Aus ibn Aus dalam Kitab ad Da’awat al Kabir,

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ

Artinya: “Hari kamu yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu, Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari itu pula peniupan sangkakala dan kehancuran kiamat terjadi. Maka perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari itu, karena sholawat kalian diperlihatkan kepadaku.” (HR Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi, dan Al Baihaqi)

Untuk itulah, Imam Syafi’i dalam Kitab Al Umm menganjurkan muslim untuk memperbanyak sholawat dan membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat. Utamanya, keutamaan membaca surah tersebut di hari Jumat akan mendapat ganjaran berupa perlindungan Allah SWT dari fitnah Dajjal.

“Saya menyukai banyak-banyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca sholawat), begitu juga saya suka membaca surah Al Kahfi pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini,” demikian keterangannya seperti diterjemahkan Mahbub Maafi dalam buku Tanya Jawab Fikih Sehari-hari.

Adapun hari akhir akan datang secara tiba-tiba, tidak ada orang yang mengetahui kedatangan hari kiamat, kecuali Allah SWT yang mengetahuinya. Hal ini dijelaskan dalam surah Al A’raf ayat 187,

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Bukti bahwa informasi mengenai hari kiamat adalah benar adanya ditegaskan lagi dalam surah Al Hajj ayat 7. Allah SWT berfirman,

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.”

Peristiwa ini akan didahului dengan ditiupnya sangkakala. Pada saat itu, seluruh makhluk, seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung, laut, langit, semuanya menjadi kacau balau dan hancur. Manusia berterbangan seperti laron hingga gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan seperti diceritakan dalam surah Al Haqqah ayat 13-15.

(13) فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ
(14) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً
(15) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ

Artinya: “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat.”

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Amalan Sebelum Sholat Jumat, Laki-laki Muslim Wajib Tahu!



Jakarta

Ada amalan yang bisa dikerjakan sebelum melaksanakan sholat Jumat. Amalan ini sebagaimana dilakukan dan dicontohkan Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Amalan sebelum sholat Jum’at ini bisa dikerjakan laki-laki muslim sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan kewajiban sholat Jum’at.

Mengutip buku Super Berkah Shalat Jumat: Menggali dan Meraih Keutamaan dan Keberkahan di Hari Paling Istimewa karya Firdaus Wajdi dijelaskan, Rasulullah SAW rutin melakukan beberapa hal sebelum melaksanakan sholat Jum’at. Hal-hal tersebut secara lahiriah berhubungan erat dengan kebersihan jasmani.


Dalam ajaran Islam, kaum muslimin memang diperintahkan untuk senantiasa memperhatikan aspek kebersihan.

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Islam adalah agama yang bersih. Maka, jagalah kebersihan karena tidak akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang bersih.” (HR. Ath Thabrani)

Amalan Sebelum Sholat Jum’at

Berikut beberapa amalan yang bisa dikerjakan sebelum berangkat sholat Jumat:

1. Mandi

Ada banyak hadits Rasulullah SAW yang menerangkan perintah mandi sebelum melaksanakan sholat Jumat. Salah satunya yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah satu dari kalian melaksanakan sholat Jumat maka hendaknya ia mandi terlebih dahulu.” (HR Bukhari)

Dalam hadits lain, dari Abdullah bin Abi Qatadah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mandi pada hari Jumat maka ia berada dalam kesucian sampai Jumat berikutnya.” (HR Al Hakim)

Mandi sebelum sholat Jumat juga menjadi amalan penghapus dosa. Dari Abu Umamah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Mandi pada hari Jumat itu dapat mencerabut kesalahan hingga ke akar rambut.” (HR Ath Thabrani)

2. Bersiwak

Bersiwak menjadi amalan sunnah sebelum sholat Jumat. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan mulut.

Dari Aisyah ra. Nabi Muhammad bersabda, “Siwak itu dapat membersihkan mulut dan membuat senang Allah.” (HR An Nasa’i)

Dalam hadits lain, dari Abu Sa’id Al Khudri, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Mandi pada hari Jumat adalah keharusan bagi orang yang sudah balig, dan hendaknya bersiwak dan memakai wewangian semampunya.” (HR Muslim)

3. Mengenakan Pakaian Terbaik

Amalan sunnah selanjutnya adalah mengenakan pakaian yang terbaik. Pakaian yang baik mencerminkan kemuliaan orang yang mengenakannya. Pakaian juga mencerminkan kemuliaan momen dan orang yang ditemui di momen tersebut.

Sholat Jumat merupakan Hari Raya bagi umat Islam. tentu hari ini menjadi momen yang mulia.

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang telah balig hendaknya mandi di hari Jumat dan mengenakan salah satu pakaian terbaik yang ia miliki. Jika ia memiliki minyak wangi maka oleskanlah.” (HR Ahmad)

Maksud dari pakaian terbaik ini bukanlah baju yang baru dan mewah tetapi baju yang menutup aurat, bersih, tidak terbuat dari sutra, tidak mencolok, tidak bergambar, dan dianjurkan berwarna putih.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Pakailah pakaian yang berwarna putih. Sesungguhnya itu adalah sebaik-baik pakaian yang kalian gunakan. Dan kafankanlah orang yang meninggal dengan pakaian putih.” (HR At Tirmidzi)

4. Memakai wewangian dan mengoleskan minyak rambut

Amalan lain sebelum sholat Jumat adalah memakai wewangian dan mengoleskan minyak rambut.

Dari Az Zuhri Thawus berkata, aku bertanya pada Ibnu Abbas mereka mengatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Mandilah kalian jika hendak menunaikan sholat Jumat dan basuhlah kepala kalian walaupun kalian tidak sedang junub, dan pakailah wewangian.”(HR Al Bukhari)

Dalam hadits lain, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, hendaklah di hari ini (Jumat) kalian mandi. Pakailah minyak wangi dan minyak rambut terbaik yang kalian miliki.” (HR Al Hakim)

5. Memotong kuku dan mencukur kumis

Anggota tubuh yang dianjurkan untuk dirapikan sebelum melaksanakan sholat Jumat adalah kuku dan kumis. Rasulullah SAW menganjurkan untuk memotong kuku dan mencukur kumis sebelum sholat Jumat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW memotong kukunya dan mencukur kumisnya pada hari Jumat sebelum berangkat sholat. (HR Al Baihaqi)

Itulah beberapa amalan yang dapat dilakukan sebelum berangkat sholat Jumat.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Jumat Berkah, Mustajab Dibaca Sore Hari Setelah Ashar


Jakarta

Bagi umat Islam, Jumat merupakan hari yang istimewa. Jumat juga menjadi waktu yang tepat untuk berdoa, terutama di pagi dan sore hari.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan berdoa saat Jumat sore. Rasulullah SAW bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ


Artinya: Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.’ (HR. Abu Dawud)

Hadits ini secara eksplisit menyebutkan waktu sore di hari Jumat menjadi momen yang tepat untuk memanjatkan doa.

Jumat juga merupakan hari yang baik, di mana Allah SWT menetapkan beberapa takdir. Jumat juga menjadi hari terbaik diantara hari-hari lainnya.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam diciptakan, di waktu ini pula ia dimasukan ke dalam surga dan waktu itu juga ia dikeluarkan dari surga. Kiamat pun tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR Muslimn, Abu Daud, dan Nasa’i disahkan oleh Turmudzi)

Mengutip buku Rahasia & Keutamaan Hari Jumat oleh Komarudin Ibnu Mikam dijelaskan bahwa hadits tersebut menegaskan Jumat dijadikan momentum yang tidak biasa.

Pada buku Panduan Amalan Hari Jumat, Mahmudin mengutip perkataan Ali Al-Qari yang menjelaskan, “Dan kemungkinan keagungan hari Jumat atas dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah dengan memperhitungkan bahwa ia adalah hari ibadah sedangkan keduanya adalah hari bahagia dan gembira.”

Imam Ibnu Qayyim berkata, “Allah SWT menjadikan bagi setiap penganut agama suatu hari di mana mereka meluangkan pada hari itu untuk beribadah dan mereka mengosongkan dari berbagai kesibukan dunia. Maka hari Jumat adalah hari ibadah. Ia di antara hari-hari yang lainnya adalah seperti bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya. Dan saat ijabah di dalamnya sama seperti lailatul qadar pada bulan Ramadhan.”

Jumat Waktu Mustajab untuk Berdoa

Sebagaimana telah dijelaskan melalui hadits Rasulullah SAW, Imam Ahmad menegaskan bahwa Jumat menjadi waktu mustajab untuk berdoa dan waktu itu adalah ba’da Ashar,

قال الإمام أحمد : أكثر الأحاديث في الساعة التي تُرجى فيها إجابة الدعوة : أنها بعد صلاة العصر ، وتُرجى بعد زوال الشمس . ونقله عنه الترمذي

“Kebanyakan hadits mengenai waktu yang diharapkan terkabulnya doa adalah ba’da Ashar dan setelah matahari bergeser (waktu shalat Jumat).” [Lihat Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]

Doa Jumat Berkah Setelah Ashar

Dalam Kitab Syuabul Iman dan Kitab Nurul Lum’ah terdapat bacaan doa yang bisa dipanjatkan selepas salat Ashar di hari Jumat. Doa ini bisa dibaca untuk mengharapkan keberkahan sekaligus memohon perlindungan Allah SWT.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي ، وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ، وَفِي قَبْضَتِكَ ، وَناصِيَتِي بِيَدِكَ ، أَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبُ إِلا أَنْتَ

Arab latin: Allahumma Anta Rabbi laa ilaaha illa Anta khalaqtani, wa ana abduka wabnu amatika wafi qabdhotika wa nasiyati bi yadika. Amsaitu ala ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’udzu bika min syarri ma shona’tu. Abu’u bi ni’matika wa abu’u bidzanbi faghfirly dzunubi. Innahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan yang aku sembah kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Menciptakanku sebagai hambamu dan anak dari hamba sahayamu. Hidupku ada dalam genggaman-Mu. Aku hidup atas janji dan ancaman-Mu. Selama aku bisa, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat,. Aku telah menyia-nyiakan nikmatmu. Dan aku berbuat dosa. Maka ampunilah dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Merangkum arsip detikHikmah, sebagaimana dikutip dari buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, berikut doa yang dapat dibaca saat Jumat.

1. Doa Jumat Berkah

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة

Arab latin: Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah

Artinya : “Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.”

2. Doa Memohon Rezeki yang Berkah

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma barik lana fi ma razaqtana wa qina adza bannar.

Artinya: “Ya Allah, berikan kami berkah pada rezeki yang telah Engkau berikan dan peliharalah kamu dari siksa neraka,”

3. Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Arab latin: Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

Demikian beberapa doa yang bisa dibaca di hari Jumat pada sore hari. Yuk amalkan agar menjadi berkah!

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir setelah Sholat Qobliyah Dzuhur


Jakarta

Ada sejumlah sholat sunnah rawatib atau pengiring sholat wajib yang bisa dikerjakan muslim. Salah satunya sholat qobliyah Dzuhur yang dilanjutkan dengan membaca doa dan dzikir.

Sholat qobliyah Dzuhur adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat Dzuhur. Diterangkan dalam buku Ahkam Ash-Sholah karya Syaikh Ali Raghib yang diterjemahkan Abdillah al-Faqih dan M. al-Mu’tashim Billah, dalil sholat tersebut bersandar pada hadits dari Ibnu Umar RA,

صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَهَا وَسَجْدَتَيْنِ بَعَدَ الْمَغْرِبِ وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَ سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ


Artinya: “Aku pernah sholat bersama Rasulullah SAW sebelum Dzuhur dua kali sujud (dua rakaat) dan dua kali sujud sesudahnya; dua kali sujud sesudah Maghrib; dua kali sujud sesudah Isya; serta dua kali setelah sholat Jumat.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Doa setelah Sholat Qobliyah Dzuhur

Sholat qobliyah Dzuhur bisa dilanjutkan dengan memanjatkan doa dan dzikir sembari menunggu iqamah. Menurut sebuah hadits, waktu antara adzan dan iqamah termasuk mustajab.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah.” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi)

Dikutip dari Buku Kumpulan Do’a Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI, doa setelah sholat qobliyah Dzuhur hampir sama seperti doa setelah sholat wajib yakni:

1. Membaca Istighfar 3 Kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْه

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup, Maha Kuasa, dan kepada-Nya aku bertaubat.”

2. Membaca Tahlil 10 Kali

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِير

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya miliknya kerajaan dan pujian, (Ia) pula yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.”

3. Mohon Perlindungan dari Api Neraka 3 Kali

اللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

Artinya: “Ya allah, jauhkan kami dari api neraka.”

4. Mohon Keselamatan

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ يَعُودُ السَّلامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ.

Artinya: “Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari pada-Mulah datangnya keselamatan dan kepada-Mu kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri keselamatan. Maha banyak anugerahMu dan Maha Tinggi Engkau Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan.”

5. Doa Berserah kepada Allah

اللَّهُمَّ لأَمَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَ ی الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Artinya: “Ya Allah tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapanmu. Tidak berguna kekayaan dan kemulian itu bagi pemiliknya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemulian.”

6. Mohon Mohon Pertolongan Jadi Hamba yang Syukur

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Artinya: “Ya Allah…Bantulah aku untuk senantiasa berdzikir dan bersyukur kepadaMu, serta selalu beribadah dengan baik kepadamu.”

7. Tasbih, Tahmid, Takbir 33 Kali

سُبْحَانَ اللهِ

Artinya: “Maha Suci Allah.”

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

الله أَكْبَرُ

Artinya: “Allah Maha Besar.”

Bacaan doa dan dzikir setelah qobliyah Dzuhur tersebut dapat dilafalkan dengan tenang dan khusyuk.

Keutamaan Sholat Qobliyah Dzuhur

Dijelaskan dalam kitab Fikih Sunnah Jilid 1 karya Sayyid Sabiq, sholat rawatib memiliki sejumlah keutamaan. Salah satunya, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu langit.

Hal tersebut bersandar pada riwayat dari Abu Ayyub al-Anshary, bahwasanya dia (Rasulullah) mengerjakan sholat empat rakaat sebelum Dzuhur. Saat dia (Rasulullah) ditanya, “Apakah engkau selalu mengerjakan sholat sunnah ini?” Dia menjawab, aku melihat Rasulullah SAW mengerjakannya, dan ketika aku bertanya, beliau bersabda, “Saat itu adalah saat ketika pintu-pintu langit dibuka. Oleh karena itu, aku ingin amal kebaikanku dinaikkan (ke langit) pada saat itu.” (HR Ahmad)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Pohon Kurma yang Menangis pada Hari Jumat, Kenapa?



Jakarta

Semasa Rasulullah SAW masih berdakwah, banyak sekali kisah yang menarik untuk kita dengarkan dan ambil pelajarannya. Salah satunya adalah sebuah kisah pohon kurma yang menangis pada hari Jumat.

Kisah ini diabadikan dalam salah satu riwayat dari Jabir bin Abdullah RA. Mengutip Mukhtashar Shahih al-Bukhari oleh Imam Zainuddin az Zubaidi, Jabir berkata,

“Apabila Rasulullah khutbah, beliau biasa berdiri di bawah pohon kurma. Ketika sebuah mimbar disediakan untuk beliau, kami mendengar pohon kurma itu menangis seperti tangisan unta betina yang hamil maka beliau turun dari mimbar dan mengelus pohon tersebut.” (HR Bukhari)


Kisah Pohon Kurma Menangis pada Hari Jumat

Kisah ini dapat diawali dengan menengok kembali tugas dan pekerjaan Rasulullah SAW sesudah berhijrah dari Makkah ke Madinah. Mengutip tulisan Ustaz Dr. Miftahur Rahman El-Banjary dalam buku Cinta Seribu Dirham Merajut Kerinduan kepada Rasulullah Al-Musthafa. Pekerjaan pertama Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah membangun masjid.

Masjid itu diberi nama Masjid Nabawi yang didirikan tepat dimana unta Rasulullah berhenti. Tanah tempat unta itu berhenti adalah miliki anak yatim bersaudara.

Selanjutnya, diketahui bahwa tanah yang telah dibeli tersebut berbentuk seperti bujur sangkar dengan luas hanya sekitar 1.060 meter persegi. Masjid yang didirikan pada awal masa itu pun sangat sederhana, hanya berupa tanah lapang yang dikelilingi tembok tanah liat menyerupai lingkaran.

Saat masjid ini sudah beroperasi, Rasulullah SAW seringkali melakukan dakwah dengan berdiri menghadap ke arah jamaah. Beliau berdiri di bagian masjid paling depan dengan bersandar pada satu batang pohon kurma, di bagian kanan yang sekarang kita kenal sebagai mihrab nabi.

Ketika jumlah jemaah semakin bertambah banyak, orang-orang berdesakan memenuhi masjid. Mereka yang duduk di barisan belakang atau paling jauh dari Rasulullah SAW tidak bisa melihat wajah beliau.

Para sahabat saat itu juga kasihan melihat Rasulullah SAW yang kelelahan jika berdiri terlalu lama saat berdakwah. Sebagian sahabat ada yang mengusulkan untuk membuat mimbar khusus bagi Rasulullah.

Di atas mimbar itu, Rasulullah akan dapat sesekali duduk beristirahat atau bahkan menyampaikan khutbahnya sambil duduk. Di samping itu pula, para sahabat yang berada di posisi paling belakang tetap bisa menyaksikan wajah Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW kemudian menyetujuinya.

Pada suatu hari Jumat ketika mimbar yang dibuat khusus untuk Rasulullah selesai, Beliau keluar dari pintu kamarnya. Beliau berjalan menuju mimbar dengan melewati sebuah pohon kurma itu.

Ketika Rasulullah SAW menaiki mimbar untuk berkhutbah, seketika para sahabat yang hadir di masjid itu mendengar bunyi rintihan memelas seperti menangis. Bahkan, debu-debu dari tembok masjid itu berguguran.

Suara tangisan itu terdengar semakin lama semakin kencang. Para sahabat yang mencari sumber suara tangisan itu merasa semakin kebingungan.

Rasulullah SAW kemudian turun dari mimbar dan mendekati pohon kurma yang sering beliau gunakan sebagai sandaran. Beliau meletakkan tangannya yang mulia pada batang pohon kurma itu kemudian mengusap dan memeluknya.

Atas izin Allah SWT, perlahan-perlahan suara tangisan tersedu sedu itu perlahan mereda. Belum terjawab rasa penasaran dalam diri para sahabat yang hadir, Rasulullah SAW pun mengajak berbicara kepada pohon kurma itu.

Rasulullah berkata, “Maukah kamu aku pindahkan ke kebun kamu semula, berbuah dan memberikan makanan kepada kaum mukminin atau aku pindahkan kamu ke surga, setiap akar kamu menjadi minuman dari minuman-minuman di surga, lalu para penghuni surga menikmati buah kurmamu.”

Pohon kurma tanpa keraguan memilih pilihan yang kedua. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Af’al insya Allah! Demi Allah, yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, jika tidak aku tenangkan dia, niscaya dia akan terus merintih hingga hari kiamat karena kerinduannya kepadaku.”

Dalam redaksi lain, mengutip Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi dalam Hadza al Habib Muhammad Rasulullah Ya Muhibb, diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah terlihat berbicara dengan sebatang pohon kurma. Kemudian, wanita dari Anshar berkata kepada beliau,

“Wahai Rasulullah, aku memiliki anak seorang tukang kayu. Bolehkah aku menyuruhnya membuatkan mimbar untuk engkau dari pohon itu untuk berkhutbah?”

Rasulullah menjawab, “Ya, boleh.” Maka si tukang kayu membuatkan beliau mimbar dari pohon kurma tersebut.

Pada suatu Jumat, Rasulullah SAW sudah mulai berkhutbah di atas mimbar, bukan lagi di atas potongan pohon kurma seperti pada masa awal pendirian masjid. Tiba-tiba batang kurma yang dijadikan mimbar itu menangis seperti tangis seorang bayi.

Rasulullah SAW berkata, “Batang pohon ini menangis karena merasa telah dilupakan.” demikian diterjemahkan Iman Firdaus dalam buku My Beloved Prophet.

Dalam riwayat Bukhari dikatakan, “Batang kurma tersebut berteriak seperti teriakan seorang bayi. Rasulullah lalu turun dari mimbar itu dan memeluknya, sementara mimbar dari pohon kurma itu terus menangis. Rasulullah berkata, “Pohon kurma ini menangis karena mendengar zikir diucapkan di atasnya.”

Menurut Syaikh Abu Bakar, pohon kurma tersebut menangis karena mendengar zikir Rasulullah SAW dan sedih karena berpisah dengan Beliau yang selalu berkhutbah di atasnya. Padahal pohon kurma tersebut merupakan benda mati yang tak memiliki roh dan akal.

Hal ini, kata Syaikh Abu Bakar, menjadi tanda dan bukti yang menunjukkan kenabian Muhammad SAW dan kebenaran risalahnya. Dan hal ini juga merupakan mukjizat besar yang hanya dimiliki oleh Rasulullah SAW.

Ibnu Hajar dalam pendapat yang dikutip Imam An Nawawi melalui Syarah Riyadush Shalihin Jilid 3 menambahkan, hadits tentang kisah pohon kurma yang menangis tersebut menjadi bukti bahwa Allah SWT terkadang memberi nalar pada benda mati bak seekor hewan bahkan seperti seekor hewan yang mulia. Wallahu’alam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Zuhudnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Serahkan Seluruh Hartanya untuk Amal



Jakarta

Abu Bakar Ash-Shiddiq bukan hanya dikenal sebagai sahabat Rasulullah SAW yang setia, bijaksana dan tegas. Ia juga sosok zahid, seorang yang meninggalkan kesenangan dunia untuk tujuan akhirat.

Tidak banyak orang yang bisa tegas mengambil sikap zuhud karena gemerlap dunia tak jarang menjadi godaan.

Dalam buku Tasawuf untuk Kita Semua karya M. Fethullah Gulen dijelaskan zuhud adalah meninggalkan kenikmatan dunia dan melawan kecenderungan jasmani. Di kalangan kebanyakan sufi, zuhud dikenal sebagai menjauhi kenikmatan dunia, menghabiskan umur dengan menjalani kehidupan yang sederhana sambil menjadikan takwa sebagai dasar dari kehidupan.


Dalam artian lain, zuhud adalah meninggalkan ketenangan dunia yang fana, demi meraih kebahagiaan akhirat yang kekal. Seorang yang melakoni hidup dengan zuhud disebut sebagai “az-zâhid” (pelaku zuhud).

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sebagai zahid.

Merangkum buku Kisah Hidup Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ditulis oleh Mustafa Murrad dijelaskan bahwa Abu Bakar telah menalak dunia dengan talak tiga, talak yang tidak ada rujuk padanya.

Sebagai bukti zuhudnya, Abu Bakar tidak meninggalkan harta pusaka bahkan satu dirham atau satu dinar pun. Sebelum wafat ia telah menyerahkan seluruh hartanya ke Baitul Mal.

Suatu hari Salman al-Farisi RA menemui Abu Bakar RA, ia menceritakan keadaan dirinya, lalu berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah, nasihatilah aku.”

Abu Bakar RA berkata, “Sesungguhnya Allah telah membukakan pintu dunia bagimu. Jangan mengambil darinya kecuali seperlunya. Ketahuilah, orang yang salat Subuh namun hatinya mencela Allah maka Allah akan menenggelamkannya dalam celaannya itu dan kelak akan menjebloskannya ke dalam siksa neraka.”

Sebuah riwayat menuturkan betapa Abu Bakar selalu zuhud dari dunia, bahkan ketika para sahabat lain berlarian menyambut dunia. Ia tetap bertahan mendengarkan khutbah Jumat yang disampaikan oleh Nabi SAW dan sama sekali tidak memperhatikan rombongan pedagang yang datang pada saat itu ke Madinah. Sementara itu, sebagian sahabat serabutan berlari menyambut kedatangan rombongan pedagang itu.

Jabir ibn Abdullah RA mengisahkan bahwa ketika Nabi SAW berkhutbah pada hari Jumat, datang sekelompok pedagang ke Madinah. Para sahabat berlarian menyambut rombongan itu sehingga yang tersisa di hadapan Nabi hanya dua belas orang.

Pada saat itu turunlah ayat Al-Qur’an surah Al-Jumu’ah ayat 11,

وَإِذَا رَأَوْا۟ تِجَٰرَةً أَوْ لَهْوًا ٱنفَضُّوٓا۟ إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَآئِمًا ۚ قُلْ مَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ مِّنَ ٱللَّهْوِ وَمِنَ ٱلتِّجَٰرَةِ ۚ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Artinya: Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki

Abu Bakar RA dan Umar ibn Khattab RA termasuk di antara dua belas orang yang bertahan mendengarkan khutbah Nabi SAW.

Dan diriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Bakar RA berkhutbah di hadapan orang-orang. Setelah memuji Allah, ia berkata, “Sungguh pintu-pintu dunia akan dibukakan untuk kalian sehingga kalian akan mendatangi berbagai pelosok bumi dan menikmati roti serta zaitun. Kalian akan membangun masjid-masjid di sana. Maka berhati-hatilah. Ingatlah, Allah mengetahui (langkah) kalian. Kalian tidak mendatanginya untuk main-main, tetapi semua itu dibangun untuk mengingat (Allah).”

Demi Allah, benarlah Muawiyah RA ketika ia berkata, “Sesungguhnya dunia tidak pernah menginginkan Abu Bakar dan ia tidak pernah menginginkannya. Dunia menginginkan Umar namun ia tidak menginginkannya.”

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang pun di sisiku yang mempunyai ‘buah tangan’ (oleh-oleh), kecuali aku telah membalasnya, selain Abu Bakar. Sesungguhnya Abu Bakar di sisiku mempunyai buah tangan yang Allah sendiri akan membalasnya kelak pada Hari Kiamat. Tidak ada harta seorang pun yang memberi manfaat kepadaku sebagaimana manfaat harta Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengambil kekasih dari manusia, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah, sesungguhnya sandara kalian ini adalah kekasih Allah.” (HR At Tirmidzi)

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com