Tag Archives: kanker

Jakarta Masih Panas Banget, Hindari Paparan Langsung di Dua Jam Ini


Jakarta

Jakarta dan sejumlah wilayah lain di Indonesia masih dilanda suhu tinggi dan gerah luar biasa. Dengan kondisi ini, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyarankan masyarakat menghindari paparan sinar langsung pada pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB. Keduanya adalah momen ketika intensitas matahari sedang sangat tinggi.

Ekposure langsung sinar matahari ke kulit bisa berdampak buruk pada kesehatan, mulai dari dehidrasi hingga kanker kulit. Karena itu BMKG menyarankan masyarakat untuk:

  • Menggunakan pelindung diri
  • Minum cukup air putih setiap hari
  • Mengurangi aktivitas berat di luar ruangan.


Menurut BMKG, suhu panas di Indonesia bisa mencapai 35°C dengan sebaran merata di seluruh Indonesia. Wilayah yang paling berdampak adalah sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua.

Kondisi suhu panas ini kemungkinan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025 atau awal November 2025. Fenomena ini disebabkan pergerakan semu matahari di belahan bumi selatan, monsun Australia, dan minimnya tutupan. Akibatnya, sinar matahari terasa lebih intens di beberapa wilayah.

Ada Kemungkinan Hujan

Di tengah cuaca yang terasa panas, masih ada kemungkinan hujan di beberapa wilayah. Dalam laman Instagramnya, prakiraan hujan pada Jumat (17/9/2025) di Jabodetabek terdapat di wilayah berikut:

  • Kota Tangerang
  • Kota Tangerang Selatan
  • Kabupaten Tangerang
  • Jakarta Barat
  • Jakarta Selatan
  • Jakarta Timur
  • Kepulauan Seribu
  • Kabupaten Bekasi
  • Kota Bekasi
  • Kabupaten Bogor
  • Kota Bogor
  • Kota Depok.

Dengan kemungkinan ini, warga Jabodetabek bisa menghadapi perubahan suhu tiba-tiba. Detikers bisa melindungi diri dengan menjaga kecukupan cairan, mengonsumsi makanan bergizi, dan upaya lain untuk menjaga kesehatan tubuh.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang


Jakarta

Banyak orang yang mungkin tidak tahu kalau golongan darah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu. Golongan darah mengkategorikan darah berdasarkan kandungannya, termasuk faktor Rhesus atau Rh dan antigen.

Golongan darah seseorang diturunkan secara genetik dari orang tua. Hal ini menghasilkan kombinasi yang berbeda, dan belum tentu memiliki golongan darah yang sama persis dengan orang tua.

Sistem golongan darah ABO mencakup empat golongan darah yang berbeda. Setiap golongan darah penting karena orang-orang dari setiap golongan darah dapat mengalami keadaan darurat medis di beberapa titik.


Dikutip dari MedicineNet, golongan darah bergantung pada antibodi dan antigen dalam darah. Antigen adalah kombinasi protein dan gula pada permukaan sel darah merah.

Lantas, kondisi kesehatan apa yang terkait dengan masing-masing golongan darah?

1. Kehilangan Memori dan Fungsi Otak

Fungsi otak berhubungan dengan gen ABO. Jika memiliki golongan darah A, B, atau AB, orang itu 82 persen lebih mungkin mengalami masalah memori dan kognisi.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan demensia dan terkait dengan stroke. Salah satu kemungkinannya adalah golongan darah dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Semua ini dapat menyebabkan masalah kognitif.

2. Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

Darah dipompa melalui jantung, jadi ada hubungan antara jantung dan golongan darah. Golongan darah dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan serangan jantung.

Jika bukan golongan darah O, gen ABO dapat membuat seseorang berisiko terkena masalah jantung. Hal ini terutama berlaku jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi.

Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner pada golongan darah A, B, dan AB.

3. Kanker

Banyak faktor yang berkaitan dengan risiko kanker yang tinggi. Tetapi, jika bergolongan darah A, lebih berisiko tinggi terkena kanker lambung.

Gen ABO telah dikaitkan dengan kanker lain, seperti kanker payudara, prostat, hati, kolorektal, paru-paru, dan serviks. Hubungan ini telah ada selama lebih dari 60 tahun, dan belum ada penjelasan mengapa gen tersebut berperilaku seperti ini.

Lantas, golongan darah apa yang paling sehat?

Golongan darah adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko keseluruhan seseorang terhadap penyakit medis tertentu. Meski tidak ada yang pasti, golongan darah dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi medis tertentu.

Pada intinya, tidak ada golongan darah yang benar-benar ‘paling sehat’, karena masing-masing memiliki profil kesehatan yang unik dengan beberapa kelebihan dan kekurangan. Orang dengan golongan darah O memang memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan kanker tertentu, seperti kanker lambung hingga demensia.

Tetapi, orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap pembekuan darah dan tukak lambung. Maka dari itu, semuanya kembali bagaimana seseorang melindungi diri dari penyakit dan menerapkan pola hidup yang sehat.

Pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah, ikan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh akan membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima, begitu pula dengan aktivitas fisik yang teratur.

Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga berkontribusi pada gaya hidup sehat.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Makin Banyak Anak Muda Kena Kanker, Studi Ini Bongkar Alasannya


Jakarta

Kenaikan kasus kanker baru di kalangan orang muda telah menimbulkan kekhawatiran di antara pasien dan dokter mengenai penyebabnya. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kasus kanker onset dini sebagian besar disebabkan oleh skrining yang lebih baik dan lebih rutin, sementara angka kematian di kalangan orang muda tidak banyak berubah.

Dari 33 jenis kanker, 14 kanker menunjukkan peningkatan angka pada setidaknya satu kelompok usia yang lebih muda.

Namun, para ahli dari sebuah studi baru yang terpisah menunjukkan bahwa sebagian besar peningkatan ini mungkin disebabkan oleh diagnosis berlebih.


Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, para peneliti mengamati delapan kanker dengan insiden yang meningkat paling cepat, termasuk kanker tiroid, anus, ginjal, usus halus, kolorektal, endometrium, pankreas, dan mieloma yang terjadi di antara orang dewasa di bawah usia 50 tahun.

Meskipun insiden kanker payudara invasif dan kanker ginjal meningkat pada wanita di bawah 50 tahun, angka kematian untuk kedua jenis kanker tersebut pada semua kelompok usia justru menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Dr H Gilbert Welch, salah satu penulis studi, menyimpulkan bahwa peningkatan kasus sebagian besar karena dokter kini mencari kanker lebih keras.

“Sebenarnya tidak ada lebih banyak kanker di luar sana,” kata Welch dikutip dari NBC News. “Kami hanya menemukan hal-hal yang selalu ada. Itu sangat berlaku pada kanker tiroid dan ginjal.”

Skrining kanker lebih muda

Kemajuan dalam teknologi skrining dan rekomendasi skrining pada usia yang lebih muda telah memungkinkan dokter untuk mendeteksi tumor pada tahap paling awal.

Peningkatan ‘pengawasan diagnostik’ ini terlihat jelas dalam perubahan pedoman skrining:

Kanker Payudara: Pada tahun lalu, rekomendasi usia skrining pertama diturunkan dari 50 tahun menjadi 40 tahun.

Kanker Kolon: Pada tahun 2021, usia yang direkomendasikan untuk memulai skrining diturunkan dari 50 tahun menjadi 45 tahun.

Dr Ahmed Jemal dari American Cancer Society mengatakan bahwa kenaikan tingkat insiden tidak dapat sepenuhnya disematkan pada skrining yang lebih baik. Gaya hidup juga turut berperan, termasuk pola makan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

Terobosan Medis! Ilmuwan AS Ciptakan Embrio Bayi dari Sel Kulit Manusia


Jakarta

Para ilmuwan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya berhasil menciptakan embrio manusia tahap awal dengan memanipulasi DNA dari sel kulit manusia dan kemudian membuahinya dengan sperma.

Teknologi ini berpotensi menjadi solusi bagi masalah infertilitas akibat faktor usia atau penyakit, karena memungkinkan hampir setiap jenis sel tubuh digunakan sebagai awal kehidupan.

Namun, para ahli menegaskan teknik ini masih memerlukan penyempurnaan signifikan, yang bisa memakan waktu hingga satu dekade sebelum layak diterapkan di klinik fertilitas.


Meski disebut sebagai terobosan ilmiah yang mengesankan, para pakar mengingatkan perlunya diskusi terbuka dengan masyarakat tentang batas dan arah kemajuan ilmu ini.

Sebelumnya, proses reproduksi manusia sederhana terjadi karena sperma pria bertemu sel telur wanita, lalu terbentuk embrio, dan sembilan bulan kemudian lahirlah bayi.

Namun, para ilmuwan kini mengubah cara pandang tentang awal kehidupan. Dalam eksperimen terbaru ini, prosesnya justru dimulai dari sel kulit manusia.

Tim peneliti dari Oregon Health and Science University (OHSU) mengambil inti sel (nukleus) dari sel kulit, bagian yang menyimpan seluruh kode genetik tubuh manusia, lalu memasukkannya ke dalam sel telur donor yang sudah dihapuskan materi genetiknya.

Tahapan ini mirip dengan teknik yang dulu digunakan untuk menciptakan Dolly the Sheep, mamalia pertama di dunia hasil kloning yang lahir pada tahun 1996.

Namun, sel telur hasil proses ini belum siap dibuahi oleh sperma, karena sudah memiliki satu set lengkap kromosom. Biasanya, setiap manusia mewarisi 23 kromosom dari masing-masing orang tua, sehingga totalnya menjadi 46 kromosom. Sel telur hasil manipulasi ini sudah memiliki semua 46 kromosom, sehingga tidak bisa langsung dibuahi.

Langkah berikutnya adalah membuat sel telur membuang setengah dari kromosomnya, melalui proses yang disebut peneliti sebagai ‘mitomeiosis’, gabungan dari dua istilah, mitosis dan meiosis, yakni dua cara utama sel membelah diri.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini menunjukkan bahwa para ilmuwan berhasil menghasilkan 82 sel telur fungsional dari proses tersebut. Sel-sel telur itu kemudian dibuahi dengan sperma, dan sebagian berhasil berkembang hingga tahap awal pembentukan embrio. Namun, tidak ada yang dikembangkan melebihi tahap enam hari.

“Kami berhasil melakukan sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil,” ujar Prof. Shoukhrat Mitalipov, Direktur Pusat Terapi Sel Embrionik dan Gen Terapan di OHSU, dikutip dari BBC.

Meski begitu, teknik ini masih jauh dari sempurna. Sel telur yang dihasilkan secara acak membuang sebagian kromosom, sehingga tidak selalu menghasilkan 23 pasang kromosom normal seperti yang dibutuhkan untuk mencegah kelainan genetik. Akibatnya, ada sel yang memiliki kromosom ganda atau bahkan kehilangan beberapa kromosom sama sekali.

Selain itu, tingkat keberhasilannya masih rendah, sekitar 9 persen, dan kromosom belum menjalani proses penting yang disebut crossing over, yakni pertukaran materi genetik yang memastikan stabilitas DNA.

“Kami masih harus menyempurnakan teknik ini. Namun pada akhirnya, saya yakin ke sanalah arah masa depan, karena semakin banyak pasien yang tidak bisa memiliki anak secara alami.” Prof Mitalipov, yang dikenal sebagai salah satu pionir dunia dalam bidang penelitian sel embrionik.

Teknologi ini merupakan bagian dari bidang penelitian yang berkembang pesat bernama in vitro gametogenesis, yakni upaya menciptakan sel sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.

Pendekatan ini masih berada pada tahap penemuan ilmiah, belum untuk penggunaan klinis. Namun, tujuannya adalah membantu pasangan yang tidak dapat menjalani program bayi tabung (IVF) karena tidak memiliki sel sperma atau sel telur yang bisa digunakan.

Metode ini berpotensi memberi harapan bagi perempuan lanjut usia yang sudah tidak memiliki sel telur sehat, pria dengan jumlah sperma rendah, atau pasien yang menjadi infertil akibat pengobatan kanker.

Lebih jauh lagi, teknologi ini juga mengubah batasan tradisional tentang asal-usul genetik dan konsep orang tua biologis. Sel kulit yang digunakan dalam teknik ini tidak harus berasal dari perempuan, bisa juga dari laki-laki.

(suc/kna)



Sumber : health.detik.com

Terungkap Minuman yang Tingkatkan Risiko Kerusakan Liver hingga 60 Persen


Jakarta

Sebuah studi baru mengungkap minuman yang ternyata meningkatkan risiko kerusakan liver atau hati, bahkan hingga 60 persen. Minuman tersebut tidak terkait alkohol, tetapi dampak kerusakannya pada organ tubuh bisa serupa dengan kondisi liver seorang peminum berat.

Dinamai Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD). Kondisi ini menyebabkan sirosis, jaringan parut lanjut pada liver, yang memicu kanker.

Kondisi ini juga disebut penyakit liver steatotik terkait disfungsi metabolik, atau
metabolic dysfunction-associated steatotic liver disease (MASLD), salah satu penyebab utama kanker hati. Diperkirakan, NAFLD telah meningkat sebesar 50 persen di Amerika Serikat dalam tiga dekade terakhir. Saat ini, sekitar 38 persen populasi menghadapi kondisi tersebut.


“Minuman manis dengan gula telah lama diteliti, sementara alternatif ‘diet’-nya sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat,” kata penulis utama studi, Lihe Liu, mahasiswa pascasarjana di departemen gastroenterologi di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Soochow, di Suzhou, China.

“Studi kami menunjukkan minuman yang dipasarkan rendah gula saja sebenarnya terkait dengan risiko MASLD, bahkan pada tingkat asupan sesederhana satu kaleng per hari,” kata Liu dalam sebuah pernyataan.

Penelitian ini dipresentasikan pada hari Senin di Berlin dalam acara United European Gastroenterology Week, sebuah konferensi tahunan European Society of Gastrointestinal Endoscopy.

“Temuan ini menantang persepsi umum bahwa minuman ini tidak berbahaya dan menyoroti perlunya mempertimbangkan kembali perannya dalam pola makan dan kesehatan liver, terutama karena MASLD muncul sebagai masalah kesehatan global,” kata Liu.

Studi mengamati hampir 124.000 orang tanpa penyakit liver yang berpartisipasi dalam UK Biobank, sebuah studi penelitian biomedis besar yang mengamati orang-orang di Inggris Raya. Jenis dan frekuensi konsumsi minuman dinilai menggunakan kuesioner diet 24 jam pada berbagai titik selama studi 10 tahun tersebut.

“Studi ini menunjukkan minuman ringan biasa maupun minuman diet dapat membahayakan liver seiring waktu, sementara memilih air putih atau minuman tanpa pemanis dapat membantu melindunginya,” kata pakar dalam studi.

“Bagi saya, studi ini jauh lebih berbobot daripada studi sebelumnya karena desain prospektifnya, yang melibatkan banyak subjek, tes yang tervalidasi untuk diagnosis MASLD, dan tindak lanjut yang panjang.”

Pada minuman manis, kandungan gula yang lebih tinggi menyebabkan lonjakan glukosa darah dan insulin yang cepat, yang dapat meningkatkan berat badan. Kelebihan gula juga dapat mendorong penumpukan lemak di hati.

Meskipun rendah kalori, minuman manis yang disebut cocok untuk diet tetap dapat memengaruhi kesehatan liver melalui beberapa jalur.

“Minuman manis dapat mengubah mikrobioma usus, mengganggu rasa kenyang, meningkatkan preferensi terhadap makanan manis, dan bahkan merangsang sekresi insulin,” kata Liu.

“Namun, air putih menghidrasi tubuh tanpa memengaruhi metabolisme, membantu rasa kenyang, dan mendukung fungsi metabolisme secara keseluruhan.Itulah sebabnya pengurangan risikonya serupa, terlepas dari minuman manis mana yang diganti, ini menunjukkan bahwa air putih adalah minuman standar yang paling sehat.”

(naf/kna)



Sumber : health.detik.com

Jarang Disadari, 4 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Bikin Libido ‘Anjlok’

Jakarta

Penurunan libido atau gairah seksual adalah hal normal yang bisa sewaktu-waktu dialami setiap orang. Namun jika hal ini terjadi berkepanjangan, saatnya memeriksa faktor-faktor yang bisa jadi pemicunya.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi libido, seperti pertambahan usia, perubahan hormon, stres, dan lain sebagainya. Terkadang, kebiasaan yang dilakukan sehari-hari juga bisa ‘membunuh’ gairah untuk bercinta.

Lantas, kebiasaan apa saja yang tanpa disadari bisa membuat libido menurun? Dikutip dari Huffpost dan GoodRx, berikut pembahasannya.


1. Sering Scrolling Smartphone

Tak sedikit orang yang menghabiskan waktu luang dengan scrolling media sosial dan internet. Namun, kebiasaan sederhana ini ternyata bisa berdampak terhadap libido loh.

Pakar terapi seks Kelifern Pomeranz mengatakan menghabiskan terlalu banyak waktu berselancar di dunia digital dapat mengurangi waktu untuk membina hubungan dengan pasangan.

“Meskipun interaksi online memberikan kita rasa nyaman, sangat penting untuk mengalokasikan waktu secara luring untuk membina hubungan yang lebih dalam dengan pasangan,” ungkapnya.

Pomeranz menambahkan terus menerus memeriksa smartphone dan media sosial dapat membuat seseorang merasa terisolasi secara sosial, sehingga memicu stres yang dapat mengurangi gairah seksual.

2. Kebanyakan Duduk

Duduk terlalu lama telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, seperti jantung, diabetes, dan kanker. Tak hanya itu, duduk terus menerus juga dapat memengaruhi hasrat seksual seseorang.

Pomeranz mengatakan gaya hidup sedentary juga dapat mengurangi stamina seksual seseorang.

“Studi menunjukkan ada korelasi langsung antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatkan kesehatan terhadap fungsi seksual. Selain itu, ketidakaktifan dapat berdampak buruk pada suasana hati, harga diri, dan persepsi pasangan,” imbuhnya.

3. Kurang Minum Air Putih

Beberapa orang mungkin tidak menyadari betapa pentingnya asupan air bagi kehidupan seks mereka. Seksolog Goody Howard menjelaskan hidrasi merupakan bagian penting dari gairah, orgasme, dan kenikmatan seksual.

“Gairah adalah berhubungan dengan aliran darah, dan sirkulasi darah secara tidak langsung dipengaruhi jumlah cairan yang dapat digunakan dalam tubuh,” katanya.

Minum air yang cukup juga mendukung pelumasan vagina, ereksi, stamina, dan orgasme yang lebih baik. Usahakan untuk sedikitnya minum 2 liter atau delapan gelas air setiap hari.

4. Kurang Tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, termasuk pada fungsi seksual seseorang. Sebuah studi menemukan pria yang kurang tidur mengalami penurunan hormon testosteron, yang kemudian dapat menyebabkan libido menurun.

Testosteron rendah juga dapat memengaruhi fertilitas pria dan menurunkan peluang untuk memiliki keturunan. Karenanya, usahakan untuk tidur yang cukup sedikitnya tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Seberapa Sering Pria Harus Keluarkan Sperma dalam Seminggu?


Jakarta

Ejakulasi sering menjadi topik yang dibicarakan seputar kesehatan seksual pria. Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan apakah ada kaitan frekuensi ejakulasi dengan kesehatan pria.

Adakah batasan dalam seminggu, seberapa sering pria harus mengeluarkan sperma? Penelitian menunjukkan ejakulasi tidak hanya memberikan kepuasan seksual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan.

Dikutip dari laman Men’s Health, pria umumnya ejakulasi 21 kali dalam sebulan. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal European Urology, lebih dari 31.000 pria terlibat dalam penelitian yang meminta mereka melaporkan frekuensi ejakulasi mereka.


Hasilnya, pria yang ejakulasi lebih sering memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat, bahkan hingga sepertiga lebih kecil.

Penulis penelitian ini menyatakan bahwa mereka mengevaluasi hubungan antara frekuensi ejakulasi di usia dewasa dan khusus pada tren kanker prostat di Amerika Serikat. Meskipun tidak ada pedoman medis yang spesifik mengenai berapa kali pria harus berejakulasi, studi ini menekankan bahwa aktivitas seksual yang lebih sering, termasuk ejakulasi, dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Secara umum, ejakulasi yang sering dianggap aman, dan tidak ada jumlah pasti yang direkomendasikan.

Dikutip dari laman Medical NewsToday, menunda ejakulasi malah berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan akibat penumpukan air mani di prostat dan vesikula seminalis.

Berikut sederet manfaat dari ejakulasi:

  • Menurunkan tingkat stres melalui pengaruh pada hormon kortisol.
  • Meredakan rasa sakit melalui pelepasan hormon tertentu.
  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Menurunkan tekanan darah melalui aktivitas fisik.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi antibodi.
  • Meningkatkan kualitas tidur dengan melepaskan hormon prolaktin dan memperkuat hubungan intim dengan pasangan.

Secara keseluruhan, meskipun tidak ada rekomendasi medis yang jelas tentang seberapa sering seorang pria harus berejakulasi, menjaga frekuensi yang sehat dapat memberikan berbagai manfaat penting. Ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kanker prostat, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Disimak Ya Ladies, 7 Makanan Ini Bisa Atasi Miss V Kering


Jakarta

Ketika vagina kering, melakukan hubungan seks akan terasa menyakitkan. Terkadang, vagina menjadi luka dan berdarah yang mengakibatkan seks tidak berjalan dengan baik dan nyaman. Bahkan, sebagian wanita lebih memilih untuk menghindari melakukan hubungan seks daripada menahan rasa sakit akibat vagina kering.

Sebenarnya, wanita yang memasuki masa menopause memiliki permasalahan vagina kering lebih sering. Namun, pada wanita muda juga bisa mengalami vagina kering akibat gaya hidup yang tidak sehat. Apalagi, mengkonsumsi makanan tertentu yang juga mempengaruhi kelembapan pada vagina.

Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mengatasi vagina kering yaitu dengan merubah pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bisa mengembalikan kelembapan vagina.


Dikutip dari The Health Site, berikut beberapa makanan yang bisa mengembalikan kelembapan pada vagina wanita:

1. Biji rami

Mengkonsumsi biji rami dapat meningkatkan kadar estrogen dan membantu mengurangi kekeringan pada vagina. Biji rami memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi dan kaya akan fitoestrogen. Selain itu, rutin mengkonsumsi biji rami dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko kanker pada wanita.

2. Biji-bijian

Permasalahan utama vagina menjadi kering akibat ketidakseimbangan hormon. Mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat mengatur keseimbangan hormon. Hal ini dapat menjaga vagina agar tetap sehat dan terlumasi dengan baik.

3. Kacang

Pistachio, walnut, dan almond merupakan jenis kacang yang mengandung asam lemak esensial dan vitamin E. Mengkonsumsi makanan ini dengan rutin dapat membantu mengembangkan dinding dan otot vagina menjadi lebih kuat sehingga vagina dapat terlumasi secara alami.

4. Kedelai

Kedelai memiliki kandungan yang membantu permasalahan kekeringan pada vagina, seperti omega-3, asam folat, zat besi, vitamin, dan mineral. Mengkonsumsi kedelai dapat membantu memulihkan fungsi estrogen yaitu menjaga organ reproduksi wanita agar tetap sehat dan mengembalikan kelembaban vagina secara alami. Tak hanya itu, kedelai juga memiliki manfaat untuk wanita menopause, seperti meringankan rasa lelah, keringat yang berlebihan, dan rasa panas yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh.

5. Apel

Buah apel memiliki kandungan fitoestrogen yang membantu menjaga kelembaban vagina dan mengurangi risiko adanya iritasi. Wanita dapat mengkonsumsi buah apel secara rutin setiap harinya untuk memperbaiki kadar pelumas dan fungsi seksual menjadi lebih baik. Pelumas alami ini bisa membantu menjaga kesehatan vagina menjadi lebih lembab agar terlindungi dari penetrasi yang dilakukan saat berhubungan seks.

6. Lidah buaya

Mengkonsumsi lidah buaya sebagai jus dapat meningkatkan pelumas pada vagina. Tak hanya itu, menjadikannya sebagai pelumas juga diperbolehkan saat melakukan hubungan seks. Sebab, lidah buaya memiliki manfaat sebagai perawatan kulit bahkan menjaga kesehatan dan kadar pH vagina.

7. Ikan

Seperti yang diketahui, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang membantu vagina menjadi terlumasi secara alami. Tak hanya itu, mengkonsumsi ikan juga mengurangi rasa gatal pada vagina akibat kekeringan. Wanita dapat mengkonsumsi ikan salmon, sarden atau makarel secara rutin untuk menjaga lendir vagina dan mencegah vagina menjadi kering. Maka dari itu, sangat penting bagi wanita untuk memastikan vagina cukup terlumasi saat melakukan hubungan seks untuk menghindari infeksi pada lapisan vagina.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Libido Pria, Bikin Stamina Makin Membara


Jakarta

Hormon testosteron memegang peran penting dalam menjaga fertilitas atau kesuburan, fungsi seksual, kesehatan tulang, dan otot pada pria. Kadar hormon ini pada umumnya bisa mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur.

Namun, faktor lain seperti kondisi medis, gaya hidup, dan pola makan juga bisa turut menyebabkan penurunan atau ketidakseimbangan hormon ini. Faktor lain, seperti stres dan berat badan yang berlebih atau obesitas juga bisa menjadi penyebab penurunan produksi hormon testosteron.

Selain mengonsultasikan pada dokter, ada sejumlah cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya adalah dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup.


Berikut adalah 5 makanan yang bisa bantu tingkatkan produksi hormon testosteron dalam tubuh, dikutip dari Medical News Today.

1. Jahe

Jahe telah dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan herbal sejak dahulu. Riset di era modern telah membuktikan bahwa rempah ini bisa meningkatkan fertilitas pada laki-laki.

Sebuah riset pada 2012 menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara rutin selama tiga bulan terbukti dapat meningkatkan kadar hormon testosteron hingga 17,7 persen pada laki-laki dengan permasalahan kesuburan. Dalam riset yang sama, jahe dinilai bermanfaat dalam meningkatkan kualitas dan kesehatan sperma.

2. Oyster

Oyster atau tiram memiliki kandungan zinc yang melimpah. Zinc adalah kandungan yang memegang peran penting dalam meningkatkan kesehatan sperma dan organ reproduksi.

Pria dengan kondisi kekurangan zinc lebih rentan terhadap kondisi hipogonadisme, yaitu kondisi tubuh yang tidak bisa memproduksi hormon testosteron dalam jumlah yang seharusnya. Hal ini juga bisa menyebabkan kemandulan.

3. Buah delima

Buah delima telah menjadi simbol dari fertilitas atau kesuburan sejak lama. Selain itu, kadar antioksidan yang terkandung dalam buah ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung dan meredakan stres yang berlebih.

Berdasarkan riset pada 2012, konsumsi buah delima dapat meningkatkan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita. Sebanyak 60 partisipan mengonsumsi jus delima murni selama dua minggu dan hasilnya memperlihatkan adanya peningkatan kadar testosteron dalam liur hingga 24 persen.

4. Ikan dan minyak ikan

Ikan, terutama ikan yang berlemak baik, memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang baik untuk tubuh. Beberapa contoh ikan yang mengandung lemak yang baik bagi tubuh adalah salmon, sarden, ikan herring, dan ikan trout.

Sebuah studi pada 2016 mengungkap bahwa minyak yang dihasilkan dari ikan bisa meningkatkan kualitas air mani dan peningkatan kadar testosteron pada hewan.

5. Extra-virgin olive oil

Minyak zaitun memiliki segudang manfaat baik bagi tubuh, termasuk menurunkan risiko terhadap penyakit jantung dan kanker. Selain itu, minyak ini juga kaya akan vitamin E dan antioksidan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ reproduktif pria.

Dalam sebuah penelitian, konsumsi minyak ini terbukti dapat memicu produksi hormon testosteron pada pria dewasa dan menstimulasi testis untuk memproduksi hormon tersebut.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Makanan Pendongkrak Testosteron, Bikin Pria Moncer di Ranjang


Jakarta

Hormon testosteron memegang peran penting dalam menjaga fertilitas atau kesuburan, fungsi seksual, kesehatan tulang, dan otot pada pria. Kadar hormon ini pada umumnya bisa mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur.

Namun, faktor lain seperti kondisi medis, gaya hidup, dan pola makan juga bisa turut menyebabkan penurunan atau ketidakseimbangan hormon ini. Faktor lain, seperti stres dan berat badan yang berlebih atau obesitas juga bisa menjadi penyebab penurunan produksi hormon testosteron.

Selain mengonsultasikan pada dokter, ada sejumlah cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya adalah dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup.


Berikut adalah 5 makanan yang bisa bantu tingkatkan produksi hormon testosteron dalam tubuh, dikutip dari Medical News Today.

1. Jahe

Jahe telah dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan herbal sejak dahulu. Riset di era modern telah membuktikan bahwa rempah ini bisa meningkatkan fertilitas pada laki-laki.

Sebuah riset pada 2012 menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara rutin selama tiga bulan terbukti dapat meningkatkan kadar hormon testosteron hingga 17,7 persen pada laki-laki dengan permasalahan kesuburan. Dalam riset yang sama, jahe dinilai bermanfaat dalam meningkatkan kualitas dan kesehatan sperma.

2. Oyster

Oyster atau tiram memiliki kandungan zinc yang melimpah. Zinc adalah kandungan yang memegang peran penting dalam meningkatkan kesehatan sperma dan organ reproduksi.

Pria dengan kondisi kekurangan zinc lebih rentan terhadap kondisi hipogonadisme, yaitu kondisi tubuh yang tidak bisa memproduksi hormon testosteron dalam jumlah yang seharusnya. Hal ini juga bisa menyebabkan kemandulan.

3. Buah delima

Buah delima telah menjadi simbol dari fertilitas atau kesuburan sejak lama. Selain itu, kadar antioksidan yang terkandung dalam buah ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung dan meredakan stres yang berlebih.

Berdasarkan riset pada 2012, konsumsi buah delima dapat meningkatkan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita. Sebanyak 60 partisipan mengonsumsi jus delima murni selama dua minggu dan hasilnya memperlihatkan adanya peningkatan kadar testosteron dalam liur hingga 24 persen.

4. Ikan dan minyak ikan

Ikan, terutama ikan yang berlemak baik, memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang baik untuk tubuh. Beberapa contoh ikan yang mengandung lemak yang baik bagi tubuh adalah salmon, sarden, ikan herring, dan ikan trout.

Sebuah studi pada 2016 mengungkap bahwa minyak yang dihasilkan dari ikan bisa meningkatkan kualitas air mani dan peningkatan kadar testosteron pada hewan.

5. Extra-virgin olive oil

Minyak zaitun memiliki segudang manfaat baik bagi tubuh, termasuk menurunkan risiko terhadap penyakit jantung dan kanker. Selain itu, minyak ini juga kaya akan vitamin E dan antioksidan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ reproduktif pria.

Dalam sebuah penelitian, konsumsi minyak ini terbukti dapat memicu produksi hormon testosteron pada pria dewasa dan menstimulasi testis untuk memproduksi hormon tersebut.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy