Tag Archives: kanker prostat

6 Hal yang Terjadi Pada Tubuh saat Pasutri Mendadak Jarang Bercinta

Jakarta

Seks adalah salah satu ‘rutinitas’ yang dilakoni oleh pasangan suami istri. Selain untuk kepuasan dan menjaga keharmonisan, seks juga dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Lantas, apa yang terjadi jika pasutri mendadak jarang berhubungan seks? Berhenti bercinta untuk sementara waktu memang tidak memiliki pengaruh yang serius terhadap tubuh. Namun, jika seseorang berhenti bercinta dalam waktu yang sangat lama, maka efek sampingnya bisa menyerang kesehatan fisik dan mental.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang terjadi pada tubuh ketika berhenti bercinta dalam waktu yang lama.


1. Stres dan Cemas Meningkat

Dikutip dari WebMD, seks dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Ini karena seks melepaskan hormon bahagia, seperti dopamin dan endorfin, yang membuat relaks tubuh dan mengurangi stres.

Karenanya, orang yang berhenti bercinta dalam waktu lama bisa lebih rentan mengalami stres. Kehidupan seks yang aktif juga dapat membuat seseorang lebih sehat dan bahagia, sehingga jauh dari kecemasan.

2. Gangguan pada Jantung

Penelitian menemukan orang yang berhubungan seks sekali sebulan atau kurang memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung, dibanding orang yang melakukannya dua kali seminggu. Salah satu alasannya adalah karena seks bertindak sebagai aktivitas fisik yang membantu melancarkan sirkulasi darah.

Selain itu, seks juga dapat menurunkan tingkat stres, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Penurunan Daya Ingat

Seseorang yang berhenti bercinta juga rentan mengalami penurunan daya ingat. Pasalnya, seks secara rutin dapat membantu meningkatkan kemampuan daya ingat, terutama pada orang yang berusia antara 50-89 tahun.

Belum diketahui secara pasti kaitan antara seks dan daya ingat. Namun, peneliti menduga seks dapat meningkatkan perkembangan sel otak yang berhubungan dengan ingatan.

Penelitian juga menunjukkan seks dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama immunoglobulin A yang terdapat pada lapisan mukosa (selaput lendir) dan melindungi tubuh dari ancaman virus, bakteri, dan zat berbahaya penyebab penyakit.

Pria yang jarang berhubungan seks ternyata memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Harvard menemukan pria yang ejakulasi kurang dari 7 kali dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat 20 persen lebih tinggi dibanding pria yang ejakulasi 21 kali per bulan.

Studi yang sama dilakukan di Australia menemukan pria yang ejakulasi 7 kali dalam seminggu memiliki risiko kanker prostat 36 persen lebih rendah.

6. Risiko Gangguan Seksual Meningkat

Baik pria maupun wanita yang jarang bercinta juga punya risiko lebih tinggi mengalami gangguan fungsi seksual. Pada wanita yang memasuki masa menopause, dinding vagina mereka dapat menipis dan kering jika tidak rutin berhubungan seks.

Penelitian juga menunjukkan pria yang bercinta kurang dari satu kali dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena disfungsi ereksi dibanding pria yang bercinta setiap minggu.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Minuman Ajaib yang Bikin Ereksi Makin Gahar, Termasuk Jus Tomat

Jakarta

Gairah seks pasangan suami istri dapat menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa saja berpengaruh pada kualitas hubungan seksual.

Salah satu yang mempengaruhi kualitas dan gairah seksual adalah masalah disfungsi ereksi. Meski begitu, hal ini masih bisa diatasi dengan perubahan pola makan dan nutrisi yang cukup.

“Nutrisi, termasuk apa yang kita makan dan minum, berperan penting dalam kesehatan seksual,” kata dr Amy Pearlman, salah satu pendiri Prime Institute dan ahli urologi bersertifikat di Florida Selatan, dikutip dari Eat This.


Mengkonsumsi minuman yang berkhasiat bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Ini membantu meningkatkan aliran darah, mencegah kerusakan sel yang melepaskan oksida nitrat, dan membantu menjaga kesehatan serta vitalitas secara keseluruhan.

Berikut beberapa minuman yang bisa membuat ereksi semakin ‘tahan lama’:

1. Air Putih

Air putih mungkin menjadi minuman yang paling sering dikonsumsi. Selain baik untuk tubuh, kebutuhan air yang cukup setiap hari ternyata bisa membantu menjaga fungsi seksual.

“Air sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi seksual. Dan tetap terhidrasi dengan baik akan meningkatkan aliran darah yang tepat, yang penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi,” terang Pearlman.

2. Kopi

Secangkir atau dua cangkir kopi dikaitkan dengan penurunan risiko mengalami disfungsi ereksi pada pria. Efek ini tampaknya berlaku bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.

“Pastikan untuk memperhatikan gula yang kerap ditambahkan ke dalam kopi. Sebab, gula bukanlah bahan tambahan terbaik untuk diet saat ingin berfokus pada kesehatan seksual,” kata dia.

3. Jus Tomat

Selain baik untuk kulit, ternyata jus tomat juga mengandung senyawa yang dapat membantu agar penis ereksi lebih lama. Tomat mengandung likopen yang sangat berperan bagi kehidupan seks.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Andrology, tomat yang memiliki kadar likopen yang lebih rendah dalam makanan mereka sebenarnya diketahui memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi.

Manfaat lain likopen yang terkait dengan kesehatan pria adalah potensinya untuk membantu menjaga kesehatan prostat. Faktanya, sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Medicine menemukan bahwa likopen dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat.

4. Jus Semangka

Untuk mempertahankan ereksi, dibutuhkan aliran darah yang baik ke bagian penis. Untuk menjaga aliran darah tersebut, mungkin disarankan untuk mengkonsumsi jus semangka. Semangka mengandung asam amino yang dapat membantu penis tetap ereksi.

“Jus semangka menghasilkan cairan yang mengandung citrulline, asam amino yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke banyak area tubuh, termasuk penis, yang dapat membantu orang mencapai ereksi dalam kasus tertentu,” kata Lauren Manaker, MS, RDN, ahli diet terdaftar dan penulis Fueling Male Fertility dan The First Time Mom’s Pregnancy Cookbook.

Faktanya, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Urology menemukan bahwa suplemen citrulline membantu 12 dari 24 peserta dengan disfungsi ereksi ringan meningkatkan ‘fungsi ereksi normal’ selama periode 1 bulan.

5. Smoothie

Tak hanya enak, smoothie juga menjadi minuman yang cocok untuk kesehatan penis. Minuman ini mengandung banyak antioksidan, seperti vitamin C dan E, yang terbukti meningkatkan fungsi ereksi dengan mencegah kerusakan pada sel-sel yang memproduksi oksida nitrat.

“Vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi, dan vitamin E dapat ditemukan dalam minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, serta buah dan sayuran seperti mangga dan alpukat. Jadi dengan bahan-bahan bergizi ini, Anda dapat membuat smoothie yang menyegarkan,” pungkas Pearlman.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tak Disangka-sangka, Ini 5 Manfaat Seks yang Jarang Diketahui

Jakarta

Seks bukan sekadar aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan. Bercinta, bagi banyak pasangan dapat membangun hubungan yang lebih kuat antara dua orang dengan mengurangi segala hal negatif yang ada.

Hormon oksitosin yang dilepaskan selama momen intim antar pasangan mampu meningkatkan kepercayaan dan rasa persahabatan yang lebih kuat. Hal ini membuat seks tak hanya sekadar bersenang-senang di ranjang, namun juga memiliki banyak manfaat.

Dikutip dari WebMD, berikut adalah 5 manfaat kesehatan dari bercinta.


1. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Pakar kesehatan seksual Yvonne K Fulbright, PhD mengatakan mereka yang aktif secara seksual memiliki kekebalan tubuh yang bagus, sehingga jarang sakit. Orang yang berhubungan seks memiliki tingkat pertahanan tubuh yang lebih tinggi terhadap kuman hingga virus.

“Orang yang aktif secara seksual memiliki waktu sakit lebih sedikit,” ujar Fulbright dikutip dari Web MD.

2. Mengurangi Rasa Sakit

Profesor dari University of New Jersey, Barry Komisaruk phD mengatakan orgasme dapat menurunkan rasa sakit pada seseorang.

“Kami menemukan bahwa rangsangan pada vagina dapat menghalangi nyeri kronis pada punggung dan kaki dan banyak wanita mengatakan kepada kami bahwa rangsangan pada alat kelamin dapat mengurangi kram menstruasi, nyeri rematik, dan dalam beberapa kasus bahkan sakit kepala,” kata Komisaruk.

Pria yang sering ejakulasi (setidaknya 21 kali sebulan) lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat. Hal ini terbukti pada penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.

4. Meningkatkan Kualitas Tidur

Psikiater di West Hollywood, California Sheenie Ambardar, MD mengatakan seks dapat membuat seseorang mendapatkan tidur yang berkualitas. Hal ini karena adanya hormon prolaktin yang dilepaskan oleh tubuh.

“Setelah orgasme, hormon prolaktin dilepaskan yang bertanggung jawab atas perasaan rileks dan mengantuk setelah berhubungan seks,” kata Ambardar.

5. Meredakan Stres

Setiap sentuhan dan pelukan pada saat bercinta, tubuh akan melepaskan hormon yang dapat membuat perasaan menjadi lebih bahagia. Gairah seksual melepaskan zat kimia otak yang meningkatkan sistem kesenangan dan penghargaan di otak.

“Seks dan keintiman dapat meningkatkan harga diri dan kebahagiaan,” ujar Ambardar.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bisa Begini Dampaknya Jika Tak Buang Air Kecil usai Bercinta

Jakarta

Ada beberapa “ritual” wajib yang perlu dilakukan setelah berhubungan intim, mulai dari mencuci tangan, membersihkan alat kelamin, dan lainnya. Melakukan hal tersebut bertujuan untuk menjaga diri tetap bersih dan mencegah penyebaran bakteri atau virus.

Tak hanya itu, pasangan suami istri juga dianjurkan untuk buang air kecil setelah bercinta. Apa sih alasannya?

Dikutip dari Business Insider, tidak buang air kecil setelah bercinta dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), khususnya pada wanita. Profesor obstetri dan ginekologi dari New York University, dr Frederick Naftolin menjelaskan wanita pada dasarnya memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK.


Hal ini lantaran posisi vagina berdekatan dengan uretra dan anus. Uretra adalah saluran yang berfungsi mengeluarkan urine dari dalam tubuh.

Wanita umumnya memiliki uretra yang lebih pendek dibandingkan pria. Hal ini membuat bakteri yang ada di anus dapat berpindah dengan mudah ke uretra, dan kemudian masuk ke kandung kemih.

Lalu, kenapa tidak buang air kecil bisa meningkatkan risiko ISK? Naftolin mengatakan saat berhubungan intim, bakteri yang ada di vagina atau rektum dapat lebih mudah masuk ke uretra.

“Saat orang melakukan hubungan intim atau bahkan foreplay, gesekan di sekitar uretra akan membuatnya meradang, dan uretra mulai mengeluarkan pelumas dan cairan sebagai respons. Cairan tersebut kemudian menjadi medium bagi bakteri untuk masuk ke sana (uretra),” ungkapnya.

Apakah Pria Juga Perlu Buang Air Kecil Setelah Bercinta?

Naftolin menuturkan meski pria juga dianjurkan untuk buang air kecil setelah bercinta, mereka tidak perlu selalu melakukannya. Sebab, pria memiliki urethra yang lebih panjang dibandingkan wanita.

“Mereka (pria) memiliki saluran yang lebih panjang antara bagian luar dan kandung kemih, jadi mereka jarang terkena ISK,” kata Naftolin.

Kendati demikian, pria berisiko mengalami kanker prostat akibat seks. Ini terjadi ketika penis sering mengalami kontak dengan anus, misalnya saat melakukan seks anal. Karenanya, Naftolin menyarankan untuk menggunakan kondom selama bercinta untuk menghindari infeksi.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tak Perlu Viagra, Ini 5 Obat Kuat Alami yang Bikin Pria Makin Gaspol Nggak Ada Remnya


Jakarta

Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi (DE) menjadi beberapa masalah seksual yang umum dialami pria. Ejakulasi terjadi saat pria mengeluarkan sperma atau mencapai orgasme kurang dari satu menit.

Sementara disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan ereksi dalam waktu lebih lama. Gangguan ereksi yang terjadi sesekali terbilang cukup wajar. Namun, bila berlangsung beberapa kali dalam seminggu, hal itu merupakan tanda-tanda dari disfungsi ereksi. Selain itu, jika tak segera ditangani, dua hal itu dapat berdampak buruk pada kehidupan seksual dan hubungan bersama pasangan.

Karena hal tersebut, para pria mencari berbagai cara untuk mengatasinya, seperti mengonsumsi obat kuat. Berikut beberapa obat kuat alami yang bekerja dengan cara memperlancar aliran darah dari jantung menuju penis sehingga mempertahankan fungsi ereksi.


1. Semangka

Semangka kaya akan citrulline. Citrulline adalah asam amino yang dapat membuat penis lebih kuat dan tahan lama.

Citrulline memiliki fungsi yang sama dengan obat kuat viagra, yakni meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membuat pria lebih mudah ereksi.

2. Jahe

Sirkulasi darah yang buruk ke penis akan menghambat ereksi. Jahe diklaim dapat mengatasi masalah tersebut.

Senyawa gingerol fitonutrien dalam jahe akan membantu melebarkan pembuluh darah agar sirkulasi darah ke penis lancar.

Manfaat lain dari jahe adalah meningkatkan gairah seksual, menjaga jumlah sperma, mengatasi ejakulasi dini, hingga mencegah kanker prostat.

3. Beri-berian

Studi pada 2016 yang dilakukan pada 25.096 pria paruh baya menunjukan hasil penurunan disfungsi ereksi 9-11 persen jika mereka mengonsumsi buah beri secara rutin. Sebab, buah ini mempunyai senyawa flavonoid tinggi yang berguna membersihkan dan memperlancar aliran darah. Kadar flavonoid paling tinggi umumnya juga terdapat pada jeruk, apel, pir, dan sitrus.

4. Kacang-kacang

Ketika kolesterol jahat yang menumpuk di arteri akan menghalangi aliran darah ke penis. Oleh karenanya, kenari dan almond hadir untuk meminimalisir hal tersebut karena tinggi High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang berguna menyerap kolesterol jahat.

5. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam mengandung oksida nitrat untuk mencegah penyumbatan arteri dan peradangan. Selain bayam, sayuran lain yang tinggi senyawa nitrat adalah selada dan lobak.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Seberapa Sering Pria Masturbasi? Kalau Kata Pakar Seks Sih Begini


Jakarta

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan oleh (umumnya) pria atau wanita secara mandiri. Masturbasi dilakukan dengan memberi rangsangan seksual kepada alat kelamin sendiri dengan sentuhan, gosokan, atau pijatan. Masturbasi merupakan salah satu cara menyalurkan hasrat seksual selain kepada pasangan. Lantas, berapa frekuensi masturbasi yang dianjurkan bagi pria?

Dikutip dari Mind Body Green, data dari Survei Nasional Kesehatan dan Perilaku Seksual yang dikumpulkan oleh FiveThirtyEight terhadap pria berusia 25-29 tahun menemukan frekuensi masturbasi sebagai berikut.

  • 17 persen tidak melakukan masturbasi dalam setahun terakhir.
  • 15 persen melakukan masturbasi beberapa kali per tahun hingga bulanan.
  • 25 persen melakukan masturbasi beberapa kali per bulan hingga mingguan.
  • 23 persen masturbasi 2-3 kali per minggu.
  • 20 persen melakukan masturbasi lebih dari 4 kali per minggu.

“Ada banyak variasi dalam berapa banyak orang melakukan masturbasi dan itu berfluktuasi sepanjang hidup kita karena hal-hal seperti kesehatan, stres, jadwal, keinginan, kemitraan dengan orang lain, dan sebagainya,” kata terapis seks dan hubungan Shadeen Francis, LMFT.


Menurut pakar urologi Jamin Brahmbhatt, MD, tidak ada standar yang ditetapkan untuk frekuensi masturbasi. Ia mengatakan masturbasi bisa dilakukan harian, mingguan, atau bulanan tergantung preferensi pribadi.

Sebuah studi pada 2016 menemukan pria yang ejakulasi 21 kali sebulan atau lebih secara signifikan lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang ejakulasi 4 hingga 7 tujuh kali per bulan.

Namun bukan berarti setiap pria harus masturbasi sesering itu. Ini merupakan tanda bahwa masturbasi secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Bisakah Pria Masturbasi Berlebihan?

Meskipun terbukti memberi dampak positif bagi tubuh, masturbasi yang berlebihan justru bisa mengganggu kehidupan sehari.

“Tidak ada ukuran objektif berapa banyak orang harus melakukan masturbasi. Namun, jika kebiasaan masturbasi menyebabkan Anda tertekan secara mental, emosional, relasional, atau fisik, itu merupakan indikator bahwa Anda mungkin melakukan masturbasi berlebihan,” terang Francis.

Berikut adalah tanda bahwa masturbasi terlalu berlebihan menurut Francis:

  1. Masturbasi terasa seperti kebutuhan, bukan pilihan.
  2. Masturbasi tidak lagi terasa menyenangkan karena nyeri, mati rasa, atau hilangnya sensasi yang menyenangkan.
  3. Masturbasi mengganggu kemampuan Anda untuk memiliki kehidupan seks yang memuaskan dengan pasangan.
  4. Frekuensi masturbasi menentukan seberapa Anda akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari

Jika Anda merasakan tanda-tanda di atas, segera kurangi frekuensi masturbasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

8 Manfaat Morning Sex buat Pasutri, Pengganti Olahraga hingga Melepas Stres


Jakarta

Sebagai pasutri, kapan biasanya Anda melakukan hubungan intim? Sebagian besar mungkin menjawab pada malam hari sebelum tidur.

Tidak salah memang. Namun, tahukah Anda bahwa melakukan seks di pagi hari memiliki segudang manfaat.

Dikutip dari Vinmec, terdapat beberapa keuntungan jika pasutri melakukan seks di pagi hari. Apa saja?


1. Menaikkan imun tubuh

Banyak penelitian menunjukkan berhubungan seks di pagi hari meningkatkan produksi antibodi IgA. Antibodi ini berfungsi menjaga kekebalan selaput lendir dan membantu tubuh melawan infeksi. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk berhubungan seks jika ingin meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Meningkatkan memori

Berhubungan intim di pagi hari membantu merangsang aktivitas otak dalam produksi hormon seks. Hal ini membantu meningkatkan fokus dan otak tetap terjaga sepanjang hari.

3. Setara dengan olahraga pagi

Seks di pagi hari membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan olahraga seperti joging selama 30 menit. Seks di pagi hari membantu tubuh melepaskan hormon untuk mengendurkan otot dan menjaga energi positif untuk memulai hari. Rata-rata, berhubungan seks membakar 240 kalori pada pria dan 180 kalori pada wanita.

4. Meningkatkan gairah seksual

Bercinta di pagi hari membantu tubuh memproduksi hormon seks yang disebut oksitosin dan dopamin. Hormon tersebut meningkatkan rasa kepuasan dan gairah seksual.

5. Melepas stres

Penelitian menunjukkan seks di pagi hari efektif dalam mengurangi stres hingga 7 hari. Peneliti menyebut seks di pagi hari menghasilkan perasaan bahagia terbaik.

6. Mengurangi risiko penyakit

Penelitian menemukan bercinta minimal 3 kali seminggu membantu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke hingga 50%. Manfaat berhubungan seks meningkat hingga 70% bagi mereka yang rutin melakukannya di pagi hari. Berhubungan intim di pagi hari juga meningkatkan kualitas sperma, persentase pembuahan, dan mengurangi risiko kanker prostat.

7. Mencegah penuaan

Orgasme saat bercinta di pagi hari memiliki banyak manfaat. Orgasme membantu sirkulasi darah, meningkatkan kadar estrogen yang membantu mencegah penuaan, menyehatkan kulit dan rambut menjadi lebih sehat. Wanita pun tampak lebih awet muda.

8. Memperpanjang durasi bercinta

Pria memiliki kadar testosteron tertinggi dalam sehari ketika pagi. Kondisi ini membantu meningkatkan gairah seks dan ereksi sehingga membuat durasi seks lebih lama.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

10 Efek Tak Terduga Jika Pasutri Jarang Bercinta, Nomor 2 Paling Ditakutkan


Jakarta

Berhubungan intim adalah hal yang umum dilakukan bagi pasutri. Aktivitas seksual ini bahkan bermanfaat untuk meningkatkan keintiman bersama pasangan. Namun, beberapa faktor dan kondisi tertentu bisa membuat seseorang tidak lagi berhubungan intim. Apa yang akan terjadi jika seseorang jarang melakukan hubungan intim?

Dikutip dari Vinmec, kurang atau tidak adanya seks dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa masalah dengan kehidupan, termasuk kesehatan. Berikut informasinya.

1. Merasa cemas

Seks menurunkan jumlah hormon yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres. Kehidupan seks yang aktif membuat Anda lebih bahagia sehat. Hal ini juga membantu mengurangi tingkat stres dalam hidup. Namun, seks yang sudah lama tidak dilakukan bisa meningkatkan rasa cemas dan stres.


2. Jantung mungkin tidak bekerja dengan baik

Penelitian menunjukkan orang yang berhubungan seks satu kali dalam sebulan atau kurang dari itu memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi daripada mereka yang melakukannya dua kali seminggu atau lebih. Pasalnya, bercinta seperti ‘berolahraga’ yang bisa membuat tubuh lebih sehat secara fisik dan mental.

3. Kehilangan memori

Ini tidak seserius seperti lupa meletakkan barang-barang, tetapi bisa memengaruhi kehidupan seseorang. Itu karena seks berkaitan dengan ingatan, terutama jika berusia 50-89 tahun.

4. Sistem kekebalan tubuh melemah

Bercinta setiap minggu bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh daripada mereka yang jarang berhubungan seks. Hal ini dikarenakan bercinta bisa meningkatkan zat anti-bakteri yang disebut imunoglobulin A, atau IgA. Orang yang berhubungan seks lebih dari 2 kali seminggu memiliki kadar IgA lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks.

5. Memengaruhi hubungan dengan pasangan

Seks membantu ‘mengikat’ seseorang dengan pasangannya untuk waktu yang lama. Tanpanya, Anda mungkin kehilangan kepuasan dalam hubungan tersebut. Jarang berhubungan seks dapat mempersulit membangun kepercayaan dan pengertian kepada pasangan.

6. Menurunkan kesehatan prostat

Sebuah penelitian menemukan pria yang ejakulasi kurang dari 7 kali sebulan lebih mungkin terkena kanker prostat daripada pria yang ejakulasi 21 kali sebulan. Namun, perlu diperhatikan bahwa berhubungan seks tanpa pelindung dan sering berganti-ganti pasangan juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).

7. Sulit tidur

Selama berhubungan seks, wanita mendapatkan dorongan estrogen yang lebih tinggi yang membantu tidur lebih nyenyak. Akan tetapi, tidak berhubungan seks dapat membatasi produksi hormon pemicu tidur seperti prolaktin dan oksitosin.

8. Merasa lelah dan nyeri

Hal ini terjadi karena wanita tidak mengalami orgasme yang menyebabkan tubuh melepaskan endorfin dan hormon lain. Hormon tersebut membantu meredakan sakit kepala, punggung, dan nyeri kaki. Mereka juga dapat membantu meredakan nyeri sendi dan kram menstruasi.

9. Meningkatkan masalah seksual

Beberapa penelitian menunjukkan pria yang berhubungan seks kurang dari 1 kali seminggu memiliki kemungkinan 2 kali lebih tinggi terkena disfungsi ereksi (DE), dibandingkan mereka yang aktif secara seksual setiap minggu.

10. Menaikkan tekanan darah

Jarang berhubungan seks berpotensi menaikkan tekanan darah. Hal ini karena seks dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan mengurangi kecemasan, sehingga menjaga tekanan darah dalam kisaran normal.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy