Tag Archives: kanker

10 Ciri Menopause Awal yang Paling Banyak Dialami Wanita


Jakarta

Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi pada wanita secara alami. Dikutip dari Healthline, masa ini biasanya dimulai ketika seorang wanita sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut. Umumnya, kondisi ini dialami oleh wanita berusia 45 sampai 55 tahun, meski tak menutup kemungkinan bisa terjadi lebih awal pada kasus tertentu.

Setiap wanita memiliki pengalamannya sendiri dalam menghadapi menopause. Pada umumnya, gejala menopause semakin terlihat atau terasa bila menopause terjadi dalam periode waktu yang singkat atau secara tiba-tiba.

Kondisi tertentu yang bisa berdampak pada kesehatan ovarium atau tempat penyimpanan telur dan penghasil hormon pada wanita, seperti kanker, biasanya mempengaruhi gejala yang muncul. Gaya hidup seperti kebiasaan merokok juga bisa berdampak.


Ciri-ciri awal menopause yang paling umum terjadi atau dirasakan adalah sebagai berikut.

1. Menstruasi yang lebih sedikit

Kadar darah saat menstruasi yang lebih tinggi atau rendah dari yang biasanya dirasakan.

2. Gejala vasomotor atau VMS

Pada umumnya meliputi hot flashes, night sweats, dan flushing. Hot flashes atau sensasi panas yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh bagian atas. 75 persen wanita mengalami gejala ini saat memasuki masa menopause.

3. Night sweats atau berkeringat di malam hari

Night sweats adalah keringat yang sering muncul saat malam hari. Biasanya datang secara tiba-tiba dan bisa disertai dengan gejala lain, seperti demam atau menggigil. Flushing adalah kondisi kemerahan pada wajah tanpa adanya infeksi atau peradangan tertentu.

4. Kesehatan mental yang terganggu

Gangguan pada kesehatan dan kestabilan mental seseorang juga seringkali dirasakan saat memasuki masa menopause, seperti depresi, kecemasan, insomnia atau kesulitan tidur, dan kesulitan untuk berkonsentrasi.

5. Gangguan pada pertumbuhan rambut

Menopause juga seringkali menyebabkan kerontokan atau penipisan pada rambut. Selain itu, menopause juga bisa memicu pertumbuhan rambut di area lain tubuh, seperti pada wajah, leher, dada, dan punggung.

6. Peningkatan berat badan

Banyak wanita yang memasuki masa ini mengeluhkan adanya peningkatan berat badan secara signifikan.

7. Permasalahan pada organ reproduksi

Vagina kering juga bisa menjadi salah satu permasalahan yang timbul akibat menopause. Menurunnya produksi hormon pada tubuh bisa menyebabkan vagina menjadi kering. Vagina yang kering bisa menimbulkan rasa gatal dan sakit. Tak hanya pada vagina, infeksi saluran kemih juga kerap dialami oleh banyak wanita.

8. Menurunnya gairah seksual

Perubahan kadar hormon pada tubuh memegang peran besar dalam fungsi seksual seseorang. Ketika mengalami penurunan kadar hormon estrogen dan testosteron, wanita bisa mengalami kesulitan dalam terangsang.

9. Rasa sakit atau nyeri

Wanita yang mengalami menopause biasanya mengalami rasa sakit di bagian kepala, sendi, maupun payudara.

10. Kulit terasa lebih kering

Tak hanya vagina yang mengalami kering, kulit tubuh juga seringkali menjadi lebih kering. Selain itu, area sekitar mulut dan mata juga mengalami hal yang sama.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Mengenal Neovagina, ‘Vagina Buatan’ yang Biasa Dipakai Transgender


Jakarta

Belakangan ini, neovagina menjadi topik pembahasan yang ramai dibincangkan warganet. Neovagina adalah proses pembuatan liang vagina. Vagina hasil konstruksi atau rekonstruksi vaginoplasty disebut sebagai neovagina.

Dikutip dari Pratisandhi, prosedur ini biasanya dijalankan pada mereka yang tak terlahir dengan vagina atau memiliki kelainan kondisi vagina tertentu.

Artinya, neovagina tak hanya bagi transgender, tetapi juga pada wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, yakni wanita dengan sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH) sehingga tidak memiliki bentuk vagina, serviks, dan rahim secara sempurna layaknya wanita pada umumnya.


Layaknya organ intim normal, neovagina juga membutuhkan rangkaian perawatan agar menjaganya terhindar dari gangguan komplikasi atau infeksi. Perawatan tersebut berupa:

1. Membutuhkan bantuan pelumas

Neovagina pada umumnya tidak memiliki kemampuan untuk melumaskan diri sendiri layaknya vagina. Untuk itu, dibutuhkan bantuan pelumas eksternal, terutama ketika berhubungan seksual.

2. Douching

Vagina adalah organ yang memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Vagina juga memiliki bakteri Laktobasilus yang berperan dalam menjaga keseimbangan pH di vagina dan melindunginya dari bakteri atau jamur. Namun, lain halnya dengan neovagina. Neovagina membutuhkan proses pembersihan secara manual untuk menghindarinya dari infeksi bakteri dan jamur.

Douching adalah proses membersihkan vagina dengan menggunakan cairan yang umumnya mengandung berbagai bahan kimia. Sejumlah neovagina membutuhkan pembersihan secara rutin untuk menghindarinya dari bau yang tak sedap.

3. Konsultasi rutin

Mengingat bahwa rangkaian prosedur operasi ini berpotensi besar menimbulkan komplikasi bila tak diperhatikan dengan baik, maka konsultasi rutin sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa neovagina dalam kondisi yang sehat dan baik. Dikutip dari Medical News Today, orang dengan neovagina mungkin berisiko akan mengalami pertumbuhan kanker pada jaringan sel tersebut.

Selain pengecekan neovagina, pemeriksaan terhadap penyakit menular seksual atau PMS juga dibutuhkan secara rutin. Namun, pemeriksaan PMS pada dasarnya penting untuk dilakukan oleh semua orang, tak hanya untuk orang-orang dengan neovagina.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Cara Ini Diyakini Bisa Bikin Ukuran Mr P Membesar Secara Alami, Apa Saja?


Jakarta

Sejumlah pria mencoba cara ini-itu untuk memperbesar ukuran alat vitalnya. Pasalnya banyak orang beranggapan, kepuasan bercinta dipengaruhi oleh ukuran Mr P. Lantas, adakah cara alami yang bisa dicoba untuk memperbesar ukuran Mr P?

Pada dasarnya, aktivitas seks yang berkualitas tak melulu dipengaruhi oleh ukuran. Tentu saja, faktor stamina dan kerekatan hubungan juga mempengaruhi kualitas momen bercinta. Namun memang, kerap kali beredar anggapan di masyarakat bahwa seseorang harus memiliki penis berukuran besar agar bisa membuat pasangannya puas maksimal.

Tapi tenang dulu. Rupanya ada beberapa cara alami yang diyakini ampuh memperbesar ukuran Mr P. Apa saja?


1. Rajin Makan Sayur dan Buah

Jelas, asupan sayur dan buah memiliki banyak dampak baik buat tubuh. Rupanya, antioksidan yang dikandung sayuran dan buah juga diyakini bisa bikin pria memiliki ukuran penis lebih besar. Pasalnya, antioksidan bekerja melawan komponen perusak sel dalam tubuh.

2. Sering-sering Konsumsi Bawang Putih

Sering mendengar bahwa bawang putih punya sederet manfaat baik bagi tubuh seperti melawan kanker? Tak hanya itu, sering mengkonsumsi bawang putih juga diyakini bisa membantu memperbesar ukuran Mr P.

Tapi ingat, bawang putih ini hanya boleh digunakan dengan cara dimakan. Pasalnya jika dioleskan langsung ke alat vital, justru ada risiko timbul rasa terbakar dan reaksi alergi.

3. Konsumsi Ginkgo Biloba

Ginkgo biloba adalah tanaman herbal dari china dan dipercaya dapat memperbesar ukuran penis. Mengkonsumsi ginkgo diyakini dapat meningkatkan aliran darah menuju penis sehingga sirkulasi di area penis menjadi terjaga.

4. Jalani Diet

Tak cuma untuk menurunkan berat badan, diet juga bisa membantu pria memperbesar ukuran penisnya. Pria dapat mengkonsumsi makanan yang sehat, berserat, dan kaya akan kalium. Pasalnya, kalium dapat menjaga hormon tetap seimbang yang nantinya berpengaruh pada ukuran penis. Contoh makanan yang dapat dikonsumsi seperti kacang-kacangan, kuning telur, dan alpukat.

5. Kompres dengan Air Hangat

Cara terakhir, yakni kompres dengan air hangat. Pasalnya, cara satu ini diyakini bisa memperlancar sirkulasi darah ke penis. Suhu yang hangat akan meningkatkan aliran darah sehingga penis akan terlihat lebih besar. Namun hati-hati, cara ini tidak dapat dilakukan setiap hari karena dapat mengganggu produksi sperma.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy