Tag Archives: karim

Keutamaan Silaturahmi di Bulan Ramadan



Jakarta

Banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan menjalin tali silaturahmi. Adiwarman A. Karim menjelaskan dalil dalam Al-Qur’an dan hadits tentang keutamaan serta manfaat silaturahmi.

Salah satu manfaat silaturahmi adalah memperpanjang umur serta melancarkan rezeki. Hal tersebut diungkapkan Adiwarman A. Karim selaku Praktisi Ekonomi Syariah dalam Mutiara Ramadan detikcom, Rabu (5/4/2023).

“Silaturahim banyak jenisnya, apalagi di bulan Ramadan. Kita harus banyak silaturahim,” kata Adiwarman.


Manfaat silaturahim ini diungkapkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits,

“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR. Al-Bazzar, Hakim).

Lebih lanjut, Adiwarman juga menyebutkan silaturahim banyak jenisnya. “Yang penting jalani silaturahim. Bagaimana bisnis bisa maju kalau nggak silaturahim, bener nggak? Bagaimana orang bisa ingat kita, bagaimana orang bisa kenal kita kalau nggak silaturahim?” ujarnya.

Manfaat silaturahmi yang kedua adalah mendapatkan pahala yang besar. Disebutkan Rasulullah SAW bahwa pahala menjalin silaturahmi lebih besar daripada membebaskan seorang budak.

Dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 10, Allah berfirman tentang balasan kebaikan bagi orang-orang yang berbuat baik.

قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

“Dengan silaturahim kita memasukkan rasa bahagia kepada hati orang lain. Ini amalan yang paling cepat sampai kepada Allah SWT,” sambung Adiwarman.

Manfaat apalagi yang bisa didapatkan dengan silaturahmi? Yuk Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Jenis-jenis Silaturahmi dan Manfaatnya di Bulan Ramadan tonton DI SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Mutiara Ramadan Adiwarman A. Karim: Ikhtiar Mendapatkan Banyak Rezeki



Jakarta

Ada banyak jenis rezeki yang diberikan Allah SWT. Harta, kesehatan, anak yang sholeh dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah juga termasuk bagian dari rezeki.

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Minggu (9/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang ikhtiar mendapatkan rezeki yang berlimpah dan penuh berkah.

Pada topik kali ini, Adiwarman menjelaskan bahwa rezeki dari Allah sudah diatur sesuai kehendaknya. Tugas manusia adalah berusaha menjemput rezeki tersebut.


“Rezeki itu sudah ditakar, nggak akan tertukar. Allah yang atur. Ada orang yang seumur-umur miskin terus, ada orang yang seumur-umur kaya terus, ada yang miskin nanti tuanya dia kaya. macam-macam skenario hidupnya,” ujar Adiwarman.

Lebih lanjut, Adiwarman menjelaskan bahwa ada tingkatan dari rezeki yang diberikan Allah SWT. Ia juga menegaskan bahwa rezeki tidak selalu berbentuk harta.

“Dalam ilmu tasawuf disebutkan bahwa rezeki yang paling rendah adalah harta, rezeki yang paling tinggi kesehatan, rezeki yang utama anak yang soleh dan sholehah, rezeki yang patut disyukuri adalah husnul khatimah, kita menutup akhir hayat kita dengan akhir yang baik,” jelas Adiwarman.

Adiwarman juga mengutip ayat Al-Qur’an dalam surat Ibrahim ayat 7, yang berbunyi:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Arab-Latin: Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Ada tiga tugas seorang mukmin dalam mencari rezeki:

1. Ikhtiar sebaik-baiknya dalam mencari rezeki
2. Berdoa
3. Ridha dengan pemberian Allah SWT

Rasulullah SAW bahkan mengatakan bahwa ada dosa yang bisa dihapus dengan mencari rezeki.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya diantara dosa-dosa, ada yang tidak bisa dihapus dengan pahala puasa, salat haji, dan umroh, namun hanya bisa dihapus dengan kesusah payahan dalam mencari nafkah”. (H.R Bukhari).

Adiwarman menjelaskan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW tersebut bahwa ikhtiar itu akan menggugurkan dosa-dosa, ikhtiar itu akan mengundang keberkahan dari doa kita dan ikhtiar itu akan mengundang ridho-nya Allah SWT.

Simak video selengkapnya tentang rezeki yang banyak dan berkah di Mutiara Ramadan: Cara Mendapat Rezeki Lebih Banyak tonton DI SINI.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Mutiara Ramadan Adiwarman A. Karim: Cara Aman Berinvestasi Syariah



Jakarta

Investasi syariah menjadi pilihan banyak muslim karena mengusung hukum ajaran Islam dalam prosesnya. Sebenarnya bagaimana tips dan cara berinvestasi secara syariah?

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Senin (10/4/2023), Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang investasi syariah, termasuk tips dan cara berinvestasinya.

“Investasi syariah insyaAllah syariah. Tabungan syariah, tabungan syariah, bank syariah, ngga usah nanya lagi, udah pasti syariah,” ujar Adiwarman.


Lebih lanjut, Adiwarman menjelaskan beberapa hal yang menjadi ciri investasi syariah. “Di Indonesia, setiap produk jasa keuangan syariah mendasarkan dirinya pada fatwa-fatwa dewan syariah MUI. Yang kedua, di institusi tersebut ada dewan pengawas syariahnya. Yang ketiga ada OJK yang jagain agar regulasi tidak dilanggar,” terang Adiwarman.

Selain ciri tersebut, seorang yang ingin berinvestasi syariah juga harus memperhatikan beberapa tips. Adiwarman membagikan tipsnya berikut:

1. Pastikan Legalitasnya

Sekarang banyak penipuan terkait produk syariah. Menurut Adiwarman, perkara yang harus diperhatikan, apakah dia mendapat legalitas dari pihak yang berwenang, dalam hal ini OJK.

2. Cek Syariahnya

Cara melakukan pemeriksaan jaminan syariah, yakni dengan memastikan apakah ada dewan syariah MUI dalam lembaga jasa keuangan tersebut.

3. Lihat Kinerjanya

Hal selanjutnya yang harus menjadi bahan pertimbangan ketika hendak berinvestasi syariah adalah melihat kinerja dari lembaga tersebut. Sebab, ada lembaga keuangan yang legal dan syariah namun kinerjanya buruk.

Tiga kriteria ini harus menjadi bahan pertimbangan sebelum memulai investasi syariah.

“Saat ini banyak sekali lembaga jasa keuangan yang menawarkan produk syariah. Dengan memilih dan menggunakan produk syariah tadi kita sudah menyatakan keberpihakan kita terhadap, pertama pada legalitas yang berlaku di Indonesia, kita juga menundukkan diri kita pada sistem hukum yang berlaku. Dengan demikian jika sewaktu-waktu ada persoalan yang terjadi, kita dilindungi oleh regulasi yang ada,” jelas Adiwarman.

Simak video selengkapnya tentang investasi syariah di Mutiara Ramadan: Mau Berinvestasi Aman? Ini Cara Investasi Secara Syariah tonton DI SINI.

(dvs/rah)



Sumber : www.detik.com

Hal-hal yang Menghilangkan Keberkahan Puasa



Jakarta

Banyak amalan yang bisa dikerjakan ketika bulan Ramadan, dan ada pula yang harus dihindari agar ibadah puasa penuh berkah. Adiwarman A. Karim menjelaskan beberapa hal yang harus dihindari agar pahala dan keberkahan Ramadan tidak berkurang.

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Selasa (11/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam. Perbuatan ini dapat menghilangkan pahala serta keberkahan puasa.

“Dalam fikih muamalah ada kaidah yang berbunyi: untuk urusan muamalah semuanya boleh, kecuali yang dilarang. Oleh karena itu untuk urusan muamalah, kita tidak perlu mencari apakah dahulu Rasulullah SAW dan sahabat pernah mencontohkan, tidak perlu. Yang harus dipegang adalah apakah hal ini ada larangannya atau nggak, kalau tidak ada, lakuin,” ujar Adiwarman.


Lebih lanjut, Adiwarman mengatakan dalam Al-Qur’an ada urusan muamalah yang mengatur tentang harom lidzatihi dan harom lighairi.

Haram lidzatihi maksudnya adalah hukum asal makanan itu sendiri sudah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini Adiwarman menyebutkan empat hal yang termasuk haram lidzatihi.

“Dalam Al-Qur’an, urusan muamalah yang termasuk harom lizatihi ada 4, nggak boleh makan babi, khamar, darah dan bangkai. Udah 4 itu. Nggak usah mikir-mikir rekayasa makanan, misalnya daging babi rasa sapi, tetap haram,” ujar Adiwarman.

Sementara itu ada yang termasuk haram lighairihi yakni bendanya halal (tidak haram) namun cara penanganan atau memperolehnya tidak dibenarkan oleh ajaran Islam. Haram lighairihi maksudnya hukum asal makanan itu sendiri sudah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits

Adiwarman menjelaskan haram lighairihi ada 7 macam, diantaranya yakni riba, penipuan dan transaksi yang tidak jelas.

Mau tahu apa saja yang termasuk dalam haram lighairihi? Simak video selengkapnya tentang perbuatan yang harus dihindari saat puasa di Mutiara Ramadan: Hal-hal yang Menghilangkan Keberkahan Puasa tonton DI SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Ekonomi Islam yang Berjalan Harmonis



Jakarta

Dalam ajaran Islam, ada sistem ekonomi yang dijalankan sesuai syariah. Sejak zaman Rasulullah SAW, sudah terbukti bahwa ekonomi syariah ini dapat berjalan dengan harmonis.

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Rabu (12/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang ekonomi Islam yang berjalan sesuai syariah sehingga keberadaannya memberikan manfaat dan keberkahan bagi banyak orang.

Adiwarman A. Karim selaku praktisi ekonomi syariah mengangkat kisah sahabat Rasulullah SAW yakni Salman Al Farisi yang dikenal sebagai pengusaha sukses. Saat Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, Salman Al Farisi termasuk sahabat yang ikut serta.


“Saking cintanya kepada Islam, dia tinggal semua hartanya semua bisnisnya di Makkah. Karena orang Makkah bilang, ente boleh ikutan hijrah ke Madinah tapi semua harta nggak boleh dibawa ke Madinah,” kata Adiwarman.

Lebih lanjut, Adiwarman menjelaskan bahwa Salman Al Farisi datang ke Madinah tanpa membawa apapun. Namun karena ia merupakan sosok yang cerdas dan pandai berbisnis, akhirnya ia mencoba menerapkan sistem ekonomi syariah di Madinah.

“Beliau lihat pasar di Madinah, pasar orang Yahudi. Dia lihat ada tanah kosong, dia beli tanah kosong tersebut untuk dibuat pasar, dibuat petak-petak, dibuat lapak. Salman bikin pasar, orang nggak perlu sewa lapak. Jualan dulu, nanti kemudian baru bagi hasil,” beber Adiwarman.

Melihat sistem yang berlaku di pasar besutan Salman, akhirnya banyak orang yang tertarik berjualan di pasarnya. Hal ini akhirnya membuat orang Yahudi merasa terganggu.

Seorang sahabat kemudian mendatangi Rasulullah, dan berkata, “Kami ini dagang, untungnya kecil, sementara orang yahudi kalau dagang untungnya besar, padahal barangnya sama.” Rasulullah bilang, “Kok bisa begitu?” “Iya karena orang Yahudi mengurangi timbangan sehingga untungnya besar.””

Rasulullah kemudian bersabda,

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَانَقَصَ قَوْمٌ الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِلَّا أُخِذُوْابِاالسِّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمَؤُوْنَةِ وَجَوْرِالسُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوْازَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ اِلَّا مُنِعُواالْقَطْرَمِنَ السَّمَاءِوَلَوْ لَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوْا.

Artinya: Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa kaum itu dengan kemarau berkepanjangan, dan beratnya beban hidup mahalnya makanan, dan zalimnya penguasa atas kaum itu. Dan tidak pula suatu kaum menolak mengeluarkan zakat kecuali mereka juga di halangi turunnya hujan dari langit, akan tetapi jika bukan karena kasihan terhadap hewan-hewan pasti tidak akan diturunkan hujan.

Adiwarman melanjutkan kisahnya, dalam dua tahun ekonomi Yahudi dapat dikalahkan. “Di sini kita lihat keadilannya dalam ekonomi Islam.”

Mau tahu cara berdagang secara syariah? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Kunci Ekonomi Islam yang Selalu Harmonis tonton DI SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Sembunyikan 3 Hal Ini Agar Puasa Makin Berkah



Jakarta

Banyak amalan yang bisa dilakukan saat bulan Ramadan, demikian juga beberapa hal yang harus disembunyikan. Apa saja?

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (13/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang hal-hal yang harus disembunyikan untuk membuat ibadah puasa lebih berkah.

“Dalam transaksi tidak boleh menipu, cikal bakalnya adalah keadilan. Tidak ada yang boleh ditipu, karena melakukan penipuan dalam transaksi tidak boleh dilakukan,” ujar Adiwarman.


Lebih lanjut, praktisi ekonomi syariah ini juga memberikan penjelasan dari Imam Syafi’i tentang keutamaan menyembunyikan 3 hal.

1. Sembunyikan kefakiranmu dan kemiskinanmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang berkecukupan.

2. Sembunyikan kemarahanmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang ridho atas apa yang dilakukan orang lain termasuk saat kita dizolimi orang.

3. Sembunyikan rasa sedihmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang selalu bahagia.

“Kalau kita bisa melakukan, maka tegakkanlah keadilan itu, jangan main tipu, jangan main curang,” ujar Adiwarman.

Mau tahu lebih lanjut tentang keutamaan menyembunyikan beberapa hal yang membuat puasa makin berkah? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Sembunyikan 3 Hal Ini Agar Puasa Lebih Berkah

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Zakat Membuat Hidup Lebih Berkah



Jakarta

Zakat menjadi salah satu perintah Allah SWT yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim. Dengan menunaikan zakat, artinya kita membersihkan harta dan jiwa sehingga hidup akan menjadi lebih berkah.

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (13/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang zakat yang mampu membuat hidup lebih berkah.

“Zakat ini macam-macam bentuknya, tapi yang penting itu zakat diwajibkan oleh Allah bagi umatnya untuk membersihkan jiwa kita,” kata Adiwarman yang merupakan praktisi ekonomi syariah.


Lebih lanjut, Adiwarman menjelaskan hakikat dari zakat yang dikeluarkan oleh umat muslim ini. Harta yang diperoleh dengan kerja keras ini harus dikeluarkan zakatnya.

“Kita bayar zakat, yang kita keluarkan harta tapi sebenarnya yang kita bersihkan adalah jiwa kita. Karena dengan jiwa yang bersih ini maka dengan demikian harta kita akan jadi barokah, hidup kita jadi barokah,” lanjut Adiwarman.

Ia juga menegaskan bahwa harta yang kita peroleh sebenarnya tidak sepenuhnya menjadi hak kita. Terdapat hak orang lain yang wajib diberikan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang pertolongan yang datang karena seseorang berbuat baik terhadap sesama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian (layak) ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki, kecuali karena adanya orang-orang lemah diantara kalian?” (HR. Al-Bukhari).

Dan di dalam riwayat lain dengan redaksi: “Sungguh kalian dimenangkan (ditolong) dan diberi rezeki, adalah berkat orang-orang lemah dari kalian” (HR. Ahmad).

Lalu dalam riwayat lain lagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menolong (memenangkan) ummat ini, adalah karena orang-orang lemahnya, berkat doa mereka, shalat mereka, dan keikhlasan mereka” (HR. An-Nasai).

Adiwarman juga mengutip hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan puasa di bulan Ramadan dan juga membayar zakat fitrah.

“Bulan Ramadan, ada zakat fitrah. Bulan Ramadan ini Allah SWT menggugurkan dosa kita. Siapa-siapa yang berpuasa di bulan ramadan karena iman maka Allah ampuni dosanya,” ujar Adiwarman.

Penjelasan ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni” . (HR. Bukhari dan Muslim).

Mau tahu lebih lanjut tentang keutamaan zakat fitrah? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Zakat, Cara Hidup Lebih Berkah tonton DI SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Sulaiman Mengusir Semut, Jangan Dibunuh!


Jakarta

Doa Nabi Sulaiman untuk mengusir semut dapat menjadi salah satu cara alternatif dalam mengatasi kehadiran semut di rumah. Semut adalah serangga kecil yang sering kita temui di berbagai tempat, termasuk di dalam rumah.

Semut termasuk hewan yang dilarang dibunuh. Dalam kitab Hadis Qudsi susunan Imam an-Nawawi dan Imam Qasthalani yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy terdapat sebuah hadits yang menyatakan hal ini, Ibnu Abbas berkata:

“Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat binatang, yaitu semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad.”


Selanjutnya Al-Qasthalani menyatakan bahwa larangan membunuh semut itu dikhususkan kepada semut besar, sedangkan semut kecil diperbolehkan untuk membunuhnya. Imam Malik menyatakan bahwa makruh hukumnya membunuh semut kecuali jika ia membahayakan dan tidak dapat menolaknya kecuali dengan membunuhnya.

Mengutip buku Hadis Shahih Bukhari-Muslim Jilid 3 oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, larangan membunuh semut juga diceritakan dalam salah satu hadits Abu Hurairah, beliau bersabda:

“Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Seekor semut menyengat seorang nabi dan para nabi yang ada, lalu dia memerintahkan untuk mendatangi sarang semut, maka dibakarlah sarang semut itu. Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Apakah hanya seekor semut menyengat kamu, lalu engkau membakar satu umat dari umat-umat yang bertasbih (mensucikan Allah)?” (HR Bukhari)

Dari uraian di atas, Islam melarang membunuh semut. Oleh sebab itu penting sekali bagi kita mengetahui doa Nabi Sulaiman saat mengusir semut sebagai alternatif untuk tidak membunuh semut.

Doa Nabi Sulaiman Mengusir Semut

Bersumber dari buku karya Adil Mustafa Abdul Karim yang berjudul Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur’an, doa mengusir semut telah diajarkan Nabi Sulaiman kepada rombongannya saat berada di lembah di negeri Syam yang banyak dihuni semut. Kisah ini tercantum dalam surah An-Naml ayat 18:

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Arab latin: Hattaa idzaa atau ‘alaa waadin-namli qaalat namlatuy yaa ayyuhan-namludkhulụ masaakinakum, laa yahṭimannakum sulaimaanu wa junuduhụ wa hum laa yasy’urụn

Artinya: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”

Nabi Sulaiman dan Tentara Semut

Ada sebuah kisah antara Nabi Sulaiman dan tentara semut sebagaimana diceritakan dalam Tafsir Qashashi Jilid III karya Syofyan Hadi. Suatu hari, Nabi Sulaiman mengumpulkan pasukan dari berbagai golongan, termasuk jin, manusia, dan burung, untuk mengadakan parade.

Melihat Nabi Sulaiman dan rombongannya yang sangat banyak, ratu semut memerintahkan pasukannya untuk menghindar dan memberi jalan. Semut-semut tersebut kemudian bersembunyi di dalam lubang-lubang agar tidak terinjak Nabi Sulaiman dan rombongannya.

Sebagai Nabi yang diberi mukjizat dapat berbicara dengan hewan, Nabi Sulaiman mendengar perkataan yang diucapkan semut-semut itu. Beliau kemudian membaca doa agar hewan kecil itu diberi petunjuk oleh Allah SWT.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Penjaga Arasy saat Lupa Bacaan Tasbih dan Tahmidnya


Jakarta

Arasy merupakan singgasana Allah SWT yang sangat besar yang berada di atas langit ketujuh. Arasy dijaga oleh malaikat penjaga yang senantiasa berzikir memuliakan Allah SWT.

Namun, pada suatu hari, terdapat kejadian yang membuat malaikat tersebut terlupa akan bacaan zikirnya. Yakni ketika ia mendengar tangis Rasulullah SAW saat bertemu dengan seorang Arab Badui.

Simak kisah selengkapnya berikut ini yang dikutip dari kitab Silsilah al-Qashash, karya Saleh al-Munajjed yang terdapat dalam buku Kumpulan Kisah Teladan yang disusun oleh Prof. Dr. Hasballah Thaib, MA dan H. Zamakhsyari Hasballah, Lc, MA, Ph.D.


Tangis Rasulullah yang Membuat Penjaga Arasy Lupa Bacaan Zikirnya

Suatu hari, Rasulullah SAW sedang melakukan tawaf di Ka’bah. Ketika itu, beliau mendengar seseorang di hadapannya yang bertawaf sambil berzikir, “Ya Karim! Ya Karim!”

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW ikut meniru orang itu dan mengucapkan, “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang tersebut kemudian berhenti di sudut Ka’bah dan kembali berzikir, “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW yang berada di belakangnya mengulangi lagi zikir tersebut, “Ya Karim! Ya Karim!”

Merasa dirinya diejek, orang itu menoleh ke belakang dan melihat seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah, yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Orang itu pun berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejekku hanya karena aku ini orang Badui? Kalau bukan karena ketampanan dan kegagahanmu, aku akan melaporkanmu kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata, “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

Orang itu menjawab, “Belum.”

Rasulullah SAW bertanya, “Lalu bagaimana kamu beriman kepadanya?” Orang Arab Badui itu menjawab, “Aku beriman kepada kenabiannya meski aku belum pernah melihatnya, dan aku membenarkan bahwa dialah utusan Allah walaupun aku belum pernah bertemu dengannya.”

Rasulullah SAW berkata, “Wahai orang Arab, ketahuilah bahwa aku ini adalah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Mendengar hal tersebut, orang Badui itu terkejut dan berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?”

Rasulullah SAW menjawab, “Ya.”

Seketika itu, orang tersebut tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW segera menariknya dan berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti ini biasa dilakukan seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi orang yang takabur atau minta dihormati, tetapi untuk membawa berita gembira bagi yang beriman dan membawa peringatan bagi yang mengingkarinya.”

Kemudian, Malaikat Jibril turun membawa pesan dari langit, “Wahai Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Katakan kepada orang Arab itu agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti dan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.'”

Setelah mendengar pesan tersebut, orang Arab Badui itu berkata, “Demi keagungan Allah, jika Allah memperhitungkan amal hamba-Nya, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya.” Orang itu melanjutkan, “Jika Allah menghitung dosa hamba, maka hamba akan menghitung betapa besar maghfirah-Nya. Jika Dia menghitung kebakhilan hamba, maka hamba akan menghitung betapa luas kedermawanan-Nya.”

Mendengar ucapan itu, Rasulullah SAW menangis, hingga air matanya membasahi janggutnya.

Lalu, Malaikat Jibril turun lagi dan berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Berhentilah engkau menangis. Karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya hingga Arasy bergoncang. Katakan kepada orang Arab itu bahwa Allah tidak akan menghisabnya, tidak akan menghitung kemaksiatannya, dan dia akan menjadi temanmu di surga.'”

Mendengar kabar tersebut, orang Arab Badui itu menangis haru karena tidak mampu menahan rasa syukur dan kebahagiaan.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com