Tag Archives: keajaiban

Keajaiban Bismillah yang Dibacakan Istri Membuat Suami Munafik Bertobat



Jakarta

Ada kisah keajaiban basmallah yang dibacakan oleh istri hingga membuat suami munafiknya bertobat kepada Allah SWT. Kisah tersebut mengajarkan kepada kita mengenai perilaku orang-orang beriman ketika ditimpa suatu ujian.

Islam senantiasa mengajarkan kepada muslim dan mukmin untuk mencari pasangan hidup yang baik agamanya. Seperti dalil berikut ini.

Dilansir buku Nabila, Mutiara Halalku yang ditulis Taufik Shopi menuliskan cerita mengenai seorang istri shalehah yang menikah dengan wanita munafik.


Istri shalehah tidak merasa hidup dalam tahanan, tapi merasa hidup dalam perlindungan. Ada kisah wanita shalehah yang bersuami jelek akhlaknya (munafik). Suatu hari, suaminya bermaksud jahil terhadap istrinya.

Katanya, “Saya akan berbuat sesuatu yang membuatmu malu”. Setelah itu, sang suami menyerahkan sebuah kendi dan berpesan untuk disimpan dengan baik.

Waktu berlalu, ternyata sang suami tidak pernah menanyakan kendi itu. Dia memang sengaja agar sang istri lupa akan pesan suaminya. Bahkan kendi itu diambil suaminya, lalu dibuang ke dalam sumur.

Setelah itu ia pura-pura bertanya, “Mana kendi yang kamu simpan?”. Sang istri segera beranjak ke tempat dimana kendi itu disimpan.

Pertolongan Allah SWT segera datang. Malaikat Jibril datang untuk mengembalikan kendi itu ke tempat semula. Sehingga, tepat pada saat istrinya sampai ke tempat penyimpanan, kendi itu sudah ada lagi seperti semula, posisinya tidak berubah sama sekali.

Diambilnya kendi tersebut dengan membaca bismillah, lalu dibawanya ke hadapan sang suami. Sang suami geleng-geleng kepala; ia takjub atas keajaiban tersebut. Maka, setelah kejadian itu, sang suami bertobat.

Begitulah kehidupan wanita shalehah, selalu dalam lindungan Allah SWT. Jika Allah SWT meridhoi makhlukNya, maka la akan menjaganya dari kejahatan yang mengancam.

Mengutip buku Beli Surga dengan Al-Qur’an karya R. Wahidi dkk. Ketika menceritakan ulang kisah seorang istri selalu membaca Bismillah dari kitab Tuhfah Al-Ikhwan.

Kitab tersebut menceritakan seorang istri yang selalu mengucapkan bismillahir rahmanir rahim setiap akan melakukan sesuatu menikah dengan suami munafik.

Suami munafik itu tidak suka dengan keimanan istrinya, hingga dia selalu membenci setiap istrinya bertawasul kepada kalimat bismillah.

Suatu hari suaminya menguji sang istri dengan memberikannya sekantong emas kecil, “Simpanlah barang ini.” kata suami.

Istrinya pun menerimanya sambil mengucapkan bismillah, kemudian menyimpannya dalam kain sembari mengucapkan bismillah. Lalu dengan membaca bismillah, ia kembali menyimpan barang itu di tempat rahasia.

Suami munafik mengetahui tempat rahasia dan mengambil kantong emas kecil itu tanpa sepengetahuan istrinya, lalu melemparnya ke lautan.

Tujuan dari tindakannya ini supaya sang istri merasa malu, dan meragukan keyakinannya terhadap kalimat bismillah.

Sesudah membuang barangnya ke laut, suami kembali ke toko. Siangnya sebelum pulang ke rumah, ia menyempatkan diri untuk membeli ikan untuk dimasak sang istri.

Kemudian, sesampainnya di rumah ia berikan ikan itu, ketika istrinya akan membelah ikan tadi, ia melihat kantong emas di dalamnya, sambil mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Ia mengambilnya dan menyimpannya di tempat semula.

Malam harinya, suami munafik meminta istrinya untuk mengambil kantong emas yang ia titipkan, “Ambilkan kantong emas yang aku amanahkan kepadamu.” pintanya.

Istri lantas bergegas mengambil kantong emas sembari mengucapkan bismillah ia berikan kepada suaminya.

Sang suami pun terkejut ternyata kantong emas yang ia buang di laut ada kembali, lalu ia bersujud dalam hatinya ia bertobat kepada Allah SWT dan menjadi muslim.

Demikianlah dua kisah yang serupa mengenai seorang istri shalehah dengan keyakinan dan kesabarannya mampu membuat suami yang tadinya munafik menjadi tobat dan kembali ke jalan Allah SWT.

Tag:

kisah islami

istri shalehah

hikmah

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Kerikil yang Bertasbih di Tangan Rasulullah SAW



Jakarta

Dari banyaknya mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada Rasulullah SAW, salah satu mukjizat menarik yang dianugerahkan kepada beliau adalah batu kerikil yang bertasbih di tangannya.

Keajaiban yang dialami Rasulullah SAW ini tidak hanya menunjukkan kedekatan beliau dengan Allah SWT, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah SAW terlihat istimewa di seluruh ciptaan-Nya, termasuk benda-benda mati, hingga batu kerikil pun bertasbih di tangannya. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana mukjizat Rasulullah SAW ini terjadi, simak kisahnya berikut ini.

Kisah Kerikil yang Bertasbih di Tangan Rasulullah SAW

Dalam buku Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad, Abdul Aziz bin Muhammad As-Salam mengutip sebuah riwayat yang dikisahkan Al-Bazzar, dari Abu Dzar yang menceritakan bahwa, kisah kerikil yang bertasbih ini terjadi ketika suatu hari, Abu Dzar mengikuti Rasulullah SAW lalu duduk di samping beliau.


Mengetahui keberadaannya, kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Wahai Abu Dzar, apa yang membuatmu datang ke sini?”

Abu Dzar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”

Lalu datanglah Abu Bakar RA yang mengucapkan salam dan duduk di sebelah kanan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kembali bertanya, “Apa yang membuatmu datang ke sini, wahai Abu Bakar?”

Abu Bakar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”

Kemudian datanglah Umar yang duduk di sebelah kanan Abu Bakar. Rasulullah SAW pun bertanya kepadanya, “Wahai Umar, apa yang membuatmu datang ke sini?”

“Allah dan Rasul-Nya,” jawab Umar.

Selanjutnya, datanglah Utsman lalu duduk di sebelah kanan Umar. Kepadanya, Rasulullah SAW juga bertanya, “Wahai Utsman, apa yang membuatmu datang ke sini?” Utsman menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”

Rasulullah SAW lalu mengambil tujuh buah kerikil (ada yang mengatakan sembilan). Kerikil-kerikil yang beliau ambil itu tiba-tiba bertasbih, hingga Abu Dzar mendengar suaranya seperti suara lebah. Lalu beliau meletakkan kerikil-kerikil itu di tanah, anehnya mereka pun diam.

Selanjutnya, Rasulullah SAW mencoba meletakkannya di tangan Abu Bakar dan kerikil-kerikil itu kembali bertasbih di tangan Abu Bakar, hingga Abu Dzar mendengar suaranya masih seperti suara lebah.

Lalu beliau mengambilnya kembali dan meletakkannya di tangan Umar. Kerikil-kerikil itu pun bertasbih, hingga Abu Dzar mendengar lagi suara yang menyerupai lebah tersebut. Beliau meletakkan lagi kerikil-kerikil itu di tanah, dan mereka pun diam.

Terakhir, Rasulullah SAW mengambil kerikil-kerikil itu dan meletakkannya di tangan Utsman. Mereka pun kembali bertasbih hingga Abu Dzar mendengarnya lagi seperti suara lebah.

Setelah diletakkan kembali ke tanah, kerikil-kerikil itu pun terdiam. Mengenai kisah kerikil yang bertasbih ini, az-Zuhri berkata, “Itu adalah petunjuk tentang khilafah.”

Selain bertasbih, para sahabat pun telah meriwayatkan bahwa sebuah batu selalu memberikan salam kepada Rasulullah SAW setiap kali beliau melewatinya.

Dari Jabir bin Samurah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ الآن.

“Aku masih ingat pada sebuah batu di Makkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sekarang pun aku masih mengenalnya,” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata, “Aku pernah bersama Nabi di Makkah. Kami menuju beberapa tempat di luar Makkah antara pegunungan dan pohon-pohon. Beliau tidak melewati pohon dan batu kecuali mereka mengucapkan ‘Assalamu ‘Alaika, ya Rasulullah.” (HR. Tirmidzi)

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com