Tag Archives: keintiman

Gairah Seksual Nge-drop saat Bercinta? Coba Atasi dengan 5 Cara Ini

Jakarta

Gairah seksual atau hasrat untuk bercinta memang bisa menurun. Sewaktu-waktu, seseorang bisa merasakan enggan untuk berhubungan seksual. Penyebab munculnya kondisi ini beragam, namun jika disepelekan hal ini bisa merusak keharmonisan rumah tangga.

Dikutip dari Very Well Mind, ada banyak alasan mengapa seseorang kehilangan mood untuk bercinta. Mulai dari munculnya rasa cemas, perubahan hormonal, stres, depresi, atau adanya masalah hubungan yang belum terselesaikan.

Setelah mengetahui sederet alasan mengapa hasrat seksual menurun, berikut adalah 5 tips membangkitkan mood untuk bercinta.


1. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Sulit untuk mendapatkan mood bercinta ketika diri sendiri belum mendapatkan rasa nyaman. Ketidaknyamanan ini bisa dari berbagai faktor, termasuk rasa lelah karena aktivitas sepanjang waktu.

Kondisi ini bisa diatasi dengan mulai mengonsumsi makanan dan minuman sehat secara teratur, serta mulai meluangkan waktu untuk berolahraga. Berikanlah waktu luang untuk bersantai terlebih dulu dengan diri sendiri.

2. Mencoba Hal Baru saat Bercinta

Bosan atau gelisah bisa menjadi salah satu penyebab libido tak kunjung naik. Hal ini umumnya terjadi pada pasangan yang telah berhubungan sejak lama.

Untuk mengatasi ini, seseorang bisa mencoba kehidupan seks yang belum pernah dicoba. Bisa dengan memperkenalkan ‘sex toys’, mencoba ‘bermain peran’, atau memesan kamar hotel mewah untuk satu atau dua malam.

Selain itu, memupuk keintiman emosional dengan pasangan juga tak kalah pentingnya. Pasalnya, hubungan emosional yang baik dapat meningkatkan hasrat seksual.

3. Menentukan Jadwal Seks

Benar-benar memberikan waktu khusus untuk berhubungan seks juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan libido seseorang. Menentukan waktu tertentu dalam jadwal untuk berhubungan seks dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan seks.

4. Mengelola Stres

Stres bisa menjadi salah satu penghambat mendapatkan mood untuk berhubungan seks. Ciptakan rutinitas olahraga teratur, meditasi, dan praktikkan latihan pernapasan untuk membantu mengelola tingkat stres dan meningkatkan libido.

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk menjaga tingkat stres tetap rendah adalah cukup tidur di malam hari. Jika kurang tidur, hal itu dapat memengaruhi cara seseorang beraktivitas sepanjang hari dan di kamar tidur.

5. Bercinta di Pagi Hari

Selalu bercinta di malam hari bisa menjadi hal yang membosankan untuk mereka yang memiliki aktivitas yang sangat sibuk. Sebaliknya, luangkan waktu untuk berhubungan seks pagi hari selama beberapa minggu ke depan.

Berhubungan seks di pagi hari setelah pasangan cukup tidur dan merasa cukup istirahat bisa menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan libido.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Kesalahan yang Tak Disadari Bikin Libido Bercinta Pasutri Ngedrop

Jakarta

Bercinta bisa menjadi momen yang sangat krusial untuk pasangan suami istri. Jangan sampai momen ini rusak karena kesalahan-kesalahan yang ternyata bisa bikin gairah pasangan jadi ngedrop untuk bercinta.

Dikutip dari Practical Intimacy, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat bercinta dan dapat memengaruhi libido pasangan:

1. Terlalu Cepat

Bercinta bukan hanya soal penetrasi, jadi sebaiknya jangan buru-buru dan lakukan secara perlahan. Tubuh membutuhkan lebih banyak waktu untuk ‘pemanasan’ sebelum penetrasi dilakukan.


Agar istri bisa benar-benar terangsang misalnya, vagina membutuhkan waktu untuk terbuka dan terlumasi. Semua titik kenikmatan di tubuh istri harus ‘menyala’ terlebih dahulu sebelum akhirnya mulai bercinta.

Langsung melakukan penetrasi berarti mengurangi kenikmatan, dan juga dapat menyebabkan banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tidak perlu. Belum lagi kecemasan yang disebabkan oleh respons alami tubuh yang terburu-buru.

2. Hanya Bercinta saat Mood

Gairah membutuhkan upaya sadar, sehingga seseorang harus bisa menjaganya secara aktif, terutama dalam hubungan jangka panjang. Berarti, terkadang semangat itu bisa belum muncul selama melakukan foreplay dan itu adalah hal yang normal.

Jika bercinta hanya dilakukan saat ingin saja, maka frekuensi bercinta mungkin tidak terjadi sebanyak yang diinginkan.

Meski begitu, perlu diingat bahwa ini bukan berarti memaksakan diri. Sebaliknya ini adalah sebuah ‘undangan’ untuk kembali mengambil kekuatan dan belajar membangkitkan hasrat, alih-alih hanya menunggu secara pasif untuk mendapatkan gairah.

3. Terlalu Fokus pada Teknik

Bercinta itu bukan soal apa yang dilakukan, melainkan bagaimana menunjukkan diri untuk pasangan. Teknik bercinta tidak dapat menciptakan keintiman, sehingga jadilah apa adanya ketika bercinta.

Untuk menciptakan kedalaman dan keintiman dalam bercinta, pasangan harus hadir satu sama lain. Terlalu fokus pada teknik dapat mengalihkan perhatian diri dan pasangan sehingga justru membuat semakin jauh satu sama lain.

Fokuslah pada diri sendiri dan masuklah menuju kedalaman dan hubungan yang lebih baik.

4. Mengutamakan Orgasme

Terlalu fokus pada orgasme dapat menciptakan ekspektasi yang sangat besar untuk memiliki kemampuan baik di atas ranjang. Itu memberi tekanan untuk diri sendiri atau bahkan untuk pasangan.

Tekanan tersebut tidak membuat seks menjadi lebih baik. Bahkan orgasme tidak berubah menjadi lebih baik.

Memaksakan untuk mencapai orgasme jarang membantu diri sendiri mencapai orgasme. Tekanan menghambat pengalaman kenikmatan itu.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasutri Catat, Lakukan 4 Hal Ini Usai Bercinta Agar Hubungan Makin Mesra

Jakarta

Beristirahat atau tidur usai bercinta adalah hal yang dilakukan oleh banyak orang. Namun, memanfaatkan waktu setelah berhubungan intim untuk melakukan aktivitas bersama ternyata dapat memberikan dampak positif pada hubungan.

Dikutip dari Medical News Today, “Sexual aftercare” atau kegiatan yang dilakukan usai berhubungan intim dapat membantu memperkuat ikatan seseorang dengan pasangan seksualnya.

Setelah melakukan aktivitas seksual apapun, seseorang mungkin merasa frustasi atau terpisah dari pasangannya. Sexual aftercare bertujuan untuk memastikan setiap orang yang terlibat dalam aktivitas seksual merasa aman dan dihargai.


Berbagi waktu intim nonseksual bersama dapat membantu seseorang terhubung kembali dengan pasangannya. Momen ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan hal-hal yang mungkin biasanya tidak dibicarakan.

Sebuah studi pada 2014 juga menunjukkan perilaku kasih sayang setelah berhubungan seks dikaitkan dengan kepuasan seksual dan hubungan yang lebih tinggi.

Lantas, apa saja aktivitas pasca bercinta yang dapat dilakukan untuk membuat pasangan makin sayang? Berikut ulasannya.

1. Berpelukan

Cuddling, yang dalam bahasa Indonesia berarti berpelukan atau kelonan, kerap menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan banyak pasangan usai bercinta. Ternyata, cuddling memiliki manfaat yang besar dalam meningkatkan ikatan antara pasangan.

Sebuah studi pada 2019 menemukan orang menikah yang lebih sering berpelukan melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Berpelukan setelah berhubungan seks dapat membantu seseorang merasa lebih dekat dengan pasangannya.

Hal ini juga membantu mereka merasa aman dan rileks.

2. Berkomunikasi

Penelitian pada 2018 meneliti jumlah pria yang merasakan disforia pasca-koitus (post-coital dysphoria/PCD). PCD terjadi saat seseorang merasa ingin menangis, sedih, atau mudah tersinggung setelah berhubungan intim.

Para peneliti menemukan 41 persen pria yang disurvei pernah mengalami PCD di beberapa titik dalam hidup mereka, dan 3-4 persen masih mengalami PCD secara teratur.

Berkomunikasi setelah berhubungan seks dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi PCD. Sebuah studi pada 2016 menemukan individu mengalami perbaikan suasana hati dan peningkatan keintiman saat mendiskusikan perasaannya setelah berhubungan seks.

3. Mandi atau Berendam Bersama

Menghabiskan waktu dengan mandi bersama bisa menjadi pengalaman yang sangat intim bagi pasangan. Sebagian orang mungkin menikmati bertelanjang bersama pasangannya dalam situasi nonseksual.

Selain memperkuat ikatan, membersihkan diri setelah berhubungan intim dapat membantu mencegah risiko infeksi penyakit menular seksual.

4. Bersantai Bersama

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melepas lelah usai bercinta, misalnya:

  • Menonton film atau acara televisi
  • Makan camilan atau minum minuman
  • Bermain game bersama
  • Menghabiskan waktu nonseksual bersama dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Hindari 4 Hal Ini Usai Bercinta, Bisa Rusak Keharmonisan-Ganggu Organ Intim

Jakarta

Bercinta merupakan momen yang penting untuk pasangan suami istri. Melakukannya secara rutin, bisa menjadi salah satu langkah yang baik untuk meningkatkan keharmonisan, kesehatan fisik, serta jiwa.

Dikutip dari Business Insider, berikut adalah sederet hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah bercinta. Bisa rusak keharmonisan hingga berdampak pada kesehatan organ reproduksi.

1. Langsung Ambil Ponsel

Setelah bercinta sebaiknya hindari untuk langsung mengambil ponsel atau menonton televisi. Momen-momen setelah bercinta menjadi waktu krusial untuk menjalin ikatan yang lebih erat dengan pasangan.


“Kehadiran bersama pasangan meningkatkan hubungan intim Anda. Salah satu hormon yang dilepaskan setelah berhubungan seks, yang disebut oksitosin, adalah hormon pengikat,” kata obgyn Dr Carolyn DeLucia.

Setelah bercinta, tubuh akan melepaskan dopamin dan oksitosin. Kedua jenis hormon tersebut menciptakan hubungan antara sistem saraf yang memproses isyarat wajah, suara, dan sistem penghargaan.

Membuka media sosial atau menonton televisi membatasi peluang untuk menikmati perasaan bahagia setelah bercinta. Jadi nikmatilah momen tersebut selagi bisa.

2. Lupa Buang Air Kecil

Buang air kecil setelah bercinta menjadi hal yang penting untuk organ reproduksi, khususnya vagina. Aktivitas seksual dapat mendorong bakteri ke uretra yang dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih atau saluran kemih.

“Mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan seks merupakan ide yang baik, karena aktivitas tersebut diketahui dapat membantu bakteri berpindah dari belakang ke depan, dari area anus ke vagina atau uretra. Buang air kecil akan membersihkan area tersebut, sehingga menurunkan risiko infeksi,” ucap DeLucia.

3. Kenakan Pakaian Ketat

DeLucia menuturkan mengenakan pakaian ketat bukanlah ide baik yang bisa dilakukan setelah berhubungan intim. Menurutnya, lebih baik pasangan tidak mengenakan apapun atau hanya mengenakan pakaian longgar setelah bercinta, sehingga tubuh dapat membersihkan dirinya sendiri secara alami.

“Karena biasanya ada kelebihan cairan tubuh dan gesekan menyebarkan bakteri, sebaiknya biarkan cairan mengalir dan udara mengalir dengan lancar,” katanya.

4. Douching

Meskipun douching atau membersihkan vagina dengan alat khusus setelah berhubungan sering dianggap aman dan sehat untuk mencegah kehamilan atau infeksi menular seksual, ahli justru kurang menyarankannya. Doching dapat mengubah flora normal vagina dan justru meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Selain itu, ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur serta vaginosis bakterial, kondisi yang disebabkan oleh peradangan vagina saat terjadi pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

“Douching membasmi flora bakteri alami sehingga area tersebut menjadi rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur,” ucap DeLucia.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bukan Desahan, Seksolog Ungkap Pertanda Wanita Benar-benar Capai Klimaks


Jakarta

Orgasme merupakan fase puncak yang ingin dicapai saat pasangan suami istri berhubungan seks. Saat keduanya mencapai titik orgasme, tingkat keintiman dalam hubungan seks dapat meningkat.

Namun, ada kalanya wanita dapat berpura-pura orgasme atau sering disebut fake orgasm. Lantas, apa alasan yang membuat wanita pura-pura orgasme ketika bercinta dengan pasangan?

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan ada beberapa alasan yang membuat seorang wanita pura-pura orgasme saat bercinta. Salah satunya adalah untuk memuaskan pasangan.


“Penyebabnya adalah perempuan takut dianggap kalau dia tidak puas, atau mungkin dia merasa sudah capek. Tapi, kondisinya si laki-lakinya kok belum juga orgasme, jadi dia pura-pura teriak-teriak saja seolah sudah mencapai orgasme,” jelas dr Haekal saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Menurutnya, kemampuan seorang pria dalam memuaskan pasangan akan berdampak pada rasa bangganya. Hal itu yang membuat wanita akan merasa aneh dan takut jika merasa tidak puas akan hubungan seks tersebut.

Namun, dr Haekal menekankan bahwa pria sebenarnya bisa merasakan apakah pasangannya sudah orgasme atau belum. Hal ini ditandai dengan gerakan orgasmic platform.

“Saat perempuan orgasme, itu ditandai dengan kontraksi ritmik pada sepertiga depan otot rongga vagina. Itu namanya gerakan orgasmic platform,” terang dia.

Ketika gerakan itu terjadi, kontraksi pada rongga vagina akan terasa seperti meremas-remas penis. Kondisi itulah yang menandakan seorang wanita telah orgasme saat berhubungan seksual.

“Itulah kondisi yang terjadi pada perempuan yang sedang mengalami orgasme,” pungkasnya.

(sao/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Frekuensi Bercinta Ideal untuk Pasutri, Sekali Seminggu Cukup Nggak Ya?


Jakarta

Frekuensi pasangan suami istri dalam berhubungan intim bisa sangat bervariasi. Hal ini memunculkan pertanyaan, sebenarnya seberapa sering frekuensi bercinta yang ‘sehat’ untuk pasangan suami istri?

Dikutip dari Very Well Health, ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi frekuensi bercinta pasutri. Beberapa di antaranya seperti usia, durasi hubungan, stres, kondisi hubungan emosional, hingga libido masing-masing individu.

Sebuah survei yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa rata-rata frekuensi seksual menurut kelompok umur adalah sebagai berikut:


  • Usia 18-24: Sekitar 37 persen pria dan 52 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.
  • Usia 25-34: Sekitar 50 persen pria dan 50 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.
  • Usia 35-44: Sekitar 50 persen pria dan 53 persen wanita berhubungan seks setidaknya sekali seminggu.

Hal tersebut menunjukkan frekuensi rata-rata kebanyakan berada di angka satu kali seminggu.

Sebuah survei lain yang dilakukan pada tahun 1989 hingga 2014 menemukan adanya penurunan terbesar dalam frekuensi seksual dapat dilihat pada orang berusia 50-an. Satu studi lain di Dublin menemukan bahwa 75 persen orang berusia 50-64 tahun masih aktif secara seksual, dibandingkan dengan 23 persen orang berusia 75 tahun ke atas.

Meskipun rata-rata melakukan hubungan intim sebanyak satu kali seminggu, tetap hal yang normal apabila pasangan berhubungan intim di bawah angka tersebut. Studi di Dublin juga mengungkapkan bahwa sebanyak 36 persen orang dewasa yang aktif secara seksual melakukan seks 1-2 kali dalam sebulan dan ‘hanya’ sebanyak 33 persen orang dewasa yang aktif secara seksual melakukan hubungan seksual sekali atau dua kali setiap minggu.

Perlu diingat oleh setiap pasangan suami istri, bahwa kehidupan seks yang baik tidak ditentukan oleh seberapa sering mereka bercinta. Melainkan ditentukan oleh kepuasan bersama, keterbukaan komunikasi, keintiman emosional, dan keseimbangan dalam memuaskan satu sama lain dengan preferensi yang berbeda.

Pada akhirnya, kehidupan seks yang sehat adalah tentang kepuasan dan kedekatan, bukan untuk mencapai target angka tertentu.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Termasuk Kurangi Stres-Tingkatkan Kualitas Tidur

Jakarta

Bercinta sering dipandang sebagai aktivitas untuk memuaskan hasrat berahi. Namun, manfaat seks tidak berhenti sampai di situ saja.

Sejumlah studi menunjukkan seks dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Bahkan, bercinta secara rutin dan teratur dikaitkan dengan penurunan risiko depresi hingga penyakit jantung.

Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dari berhubungan seks secara rutin? Dikutip dari WebMD, berikut ulasannya.


1. Meredakan Stres

Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Dalam jumlah kecil, kortisol membantu tubuh agar berfungsi dengan baik. Namun jika jumlahnya terlalu tinggi, dapat membuat tubuh merasa tegang atau lelah.

Ketika berhubungan seks, tubuh akan melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengembalikan kadar kortisol ke normal.

Seks juga merangsang pelepasan oksitosin yang membuat seseorang menjadi rileks dan terhubung secara emosional dengan pasangan, sehingga menurunkan tingkat stres lebih jauh lagi.

2. Meningkatkan Kualitas Tidur

Seks juga mendorong pelepasan hormon prolaktin, hormon yang berperan dalam mengatur tidur.

Setelah bercinta, lonjakan prolaktin akan memicu munculnya rasa kantuk dan rileks. Hal ini tidak hanya membantu untuk terlelap, tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Meningkatan Sistem Imun Tubuh

Seks dapat menunjang sistem imum dengan meningkatkan produksi antibodi yang melindungi tubuh dri infeksi. Sebuah studi kecil yang dilakukan Wilkes University di Pennsylvania menemukan mahasiswa yang berhubungan seks tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki antibodi imunoglobulin A yang meningkatkan kemampuan imun tubuh dalam melawan virus dan bakteri.

Studi lain yang dilakukan pada 2021 juga menemukan seks dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan virus COVID-19.

4. Meredakan Nyeri

Hormon yang dilepaskan saat berhubungan seks juga dapat membantu meredakan nyeri pada tubuh. Saat bercinta, endorfin dapat berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dan menghambat transmisi sinyal rasa sakit.

Survei yang dilakukan pada 2013 oleh Munster University juga menemukan seks dapat meringankan gejala nyeri yang disebabkan oleh serangan migrain.

5. Mendukung Kesehatan Mental

Selama berhubungan seks, tubuh akan melepaskan hormon-hormon meningkatkan suasana hati, seperti endorfin, oksitosin, dan dopamin. Hormon-hormon ini tak hanya mengurangi stres, tapi juga dapat memperdalam keintiman emosional yang dirasakan terhadap pasangan.

Semua hal tersebut berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.

6. Memperkuat Dasar Panggul

Saat mencapai orgasme, otot dasar panggul secara alami berkontraksi dan rileks. Hal ini secara tidak langsung melatih dan memperkuat otot tersebut.

Otot dasar panggul berfungsi untuk menopang berbagai organ dalam tubuh, seperti kandung kemih, usus, rahim, dan prostat. Otot-otot ini juga mendukung fungsi dan performa seksual yang lebih baik.

7. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Seks dapat meningkatkan detak jantung, sehingga merangsang sirkulasi dan membantu menjaga tekanan darah berada di kisaran yang sehat. Beberapa penelitian juga menunjukkan berhubungan seks secara teratur dapat menurunkan risiko masalah jantung pada pria yang lebih muda dan sehat.

Sedangkan bagi wanita, penelitian menunjukkan kualitas pengalaman seksual (bukan seberapa sering berhubungan seks) yang baik dikaitkan dengan penurunan risiko masalah jantung.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tips Mengembalikan Gairah Seks, Biar Sesi Bercinta di Ranjang Tetap ‘Panas’

Jakarta

Gairah seksual seseorang sewaktu-waktu bisa saja menurun. Penyebabnya bermacam-macam dan bahkan sering disepelekan, sehingga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.

Dikutip dari Very Well Mind, ada banyak alasan mengapa seseorang tidak mood untuk bercinta. Mulai dari adanya rasa cemas, perubahan hormonal, stres, depresi, atau adanya masalah hubungan yang belum terselesaikan.

Setelah mengetahui sederet alasan mengapa gairah mendadak ‘ngedrop’, berikut adalah 5 tips membangkitkan mood untuk bercinta.


1. Buat Diri Merasa Nyaman

Sulit untuk mendapatkan mood bercinta ketika diri sendiri belum mendapatkan rasa nyaman. Mungkin seseorang sedang melalui fase sedang merasa lelah sepanjang waktu.

Kondisi ini bisa diatasi dengan mulai mengonsumsi makanan dan minuman sehat secara teratur, serta mulai meluangkan waktu untuk berolahraga. Berikanlah waktu luang untuk bersantai terlebih dulu dengan diri sendiri.

2. Mencoba Hal Baru

Bosan atau gelisah bisa menjadi salah satu penyebab libido tak kunjung naik. Hal ini umumnya terjadi pada mereka yang telah berhubungan sejak lama.

Seseorang bisa mencoba kehidupan seks yang belum pernah dicoba. Bisa dengan memperkenalkan ‘sex toys’, mencoba ‘bermain peran’, atau memesan kamar hotel mewah untuk satu atau dua malam.

Selain itu, memupuk keintiman emosional dengan pasangan juga tak kalah pentingnya. Pasalnya, hubungan emosional yang baik dapat meningkatkan hasrat seksual.

3. Cari Waktu Terbaik untuk Seks

Benar-benar memberikan waktu khusus untuk berhubungan seks juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan libido seseorang. Menentukan waktu tertentu dalam jadwal berhubungan seks dapat membuat perbedaan signifikan dalam kehidupan seks.

4. Mengelola Stres

Stres bisa menjadi salah satu penghambat mendapatkan mood untuk berhubungan seks. Ciptakan rutinitas olahraga teratur, meditasi, dan praktikkan latihan pernapasan untuk membantu mengelola tingkat stres dan meningkatkan libido.

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk menjaga tingkat stres tetap rendah adalah cukup tidur di malam hari. Jika kurang tidur, hal itu dapat memengaruhi cara seseorang beraktivitas sepanjang hari dan di kamar tidur.

5. Mengubah Jadwal Seks

Selalu bercinta di malam hari bisa menjadi hal yang membosankan untuk mereka yang memiliki aktivitas yang sangat sibuk. Sebaliknya, luangkan waktu untuk berhubungan seks pagi hari selama beberapa minggu ke depan.

Berhubungan seks di pagi hari setelah pasangan cukup tidur dan merasa cukup istirahat bisa menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan libido.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Posisi Bercinta Paling Nikmat untuk Wanita, Rangsangannya Capai Klimaks

Jakarta

Soal seks, wanita memang cenderung punya lebih banyak tuntutan. Selain membangun hubungan secara emosional, memilih posisi bercinta yang tepat juga perlu dilakukan agar wanita bisa meraih kenikmatan maksimal saat berhubungan intim.

Faktanya, ada sejumlah gaya bercinta yang bisa memberikan kenikmatan lebih bagi wanita. Hal ini disampaikan oleh pakar terapi seks bersertifikat, Aliyah Moore, PhD.

“Posisi tertentu lebih cocok untuk kenikmatan wanita karena posisi tersebut memungkinkan stimulasi baik secara langsung maupun tidak langsung pada zona-zona sensitif seksual utama, seperti klitoris atau G-spot,” ujarnya dikutip dari Prevention, Kamis (25/7/2024).


“Wanita sering kali lebih menyukai posisi yang memberikan stimulasi tersebut untuk meningkatkan kenikmatan mereka,” sambungnya.

Lantas, apa saja posisi bercinta terbaik yang bisa memberikan kenikmatan lebih besar bagi wanita? Dikutip dari Prevention, berikut pembahasannya.

1. Missionary dengan Bantal

Bosan dengan missionary biasa? Cobalah variasi yang satu ini.

Moore mengungkapkan meletakkan bantal di bawah pinggul wanita saat melakukan missionary dapat memungkinkan penetrasi yang lebih dalam dan peningkatan rangsangan klitoris.

“Dukungan dan elevasi tambahan dapat mengintesifikasikan sensasi dan meningkatkan kenikmatan,” ujarnya.

2. Cowgirl

Berbicara tentang gaya bercinta terbaik untuk wanita, cowgirl pasti jadi salah satu yang paling sering disebut. Bagaimana tidak, posisi ini benar-benar memberikan kebebasan bagi wanita saat berhubungan seks, mulai dari mengatur ritme, gerakan, hingga kedalaman penetrasi.

Tak hanya itu, posisi ini juga menyebabkan gesekan pada klitoris, yang kerap menjadi kunci wanita mengalami orgasme.

3. Reverse Cowgirl

Posisi ini memberikan keuntungan yang sama dengan cowgirl. Namun alih-alih berhadapan, wanita duduk sambil membelakangi pria saat melakukan penetrasi.

Keunggulan reverse cowgirl adalah posisi ini memungkinkan wanita menstimulasi payudara dan klitoris sambil melakukan penetrasi.

4. Lotus

Posisi ini sangat cocok bagi pasangan yang ingin merasakan keintiman saat bercinta. Pada posisi ini, pasangan duduk berhadapan. Pria akan melakukan penetrasi sambil duduk bersila, sementara wanita duduk di pangkuan sambil melingkarkan kakinya ke pinggang pasangannya.

Pada posisi ini, pria dan wanita bisa saling memberikan stimulasi dengan menyentuh titik sensitif di dada atau payudara, mencium bibir pasangan, dan lain sebagainya.

5. Doggy Style

Doggy style adalah salah satu gaya bercinta yang paling digemari banyak pasangan. Pasalnya, posisi ini dapat memberikan penetrasi yang lebih dalam dibanding posisi seks lain.

“Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk merangsang G-spot,” ucap Moore.

Posisi ini juga memiliki banyak variasi yang membuatnya semakin panas, seperti standing doggy, flatiron, dan masih banyak lagi.

6. Spooning

Sedang bergairah tapi terlalu mager? Spooning mungkin bisa jadi pilihan untuk melampiaskan hasrat.

Dalam posisi ini, wanita berbaring miring sambil pria melakukan penetrasi dari belakang. Selain memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, posisi ini juga menawarkan keintiman dan rasa nyaman.

“Wanita dapat mengendalikan tekanan dan sudut penetrasi dengan menyesuaikan posisi kakinya,” tutur Moore.

7. Butterfly

Posisi butterfly tidak jauh berbeda dengan missionary biasa. Dalam posisi ini, wanita akan berbaring di pinggir tempat tidur, meja, atau perabot lainnya, sementara pria melakukan penetrasi sambil berdiri.

Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, serta akses untuk menstimulasi klitoris.

“Sudut masuk dan tekanan terhadap tulang kemaluan dapat menghasilkan kenikmatan yang inten,” tandas Moore.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tips Memulai Komunikasi Intim dengan Pasangan, Tingkatkan Kualitas Seks

Jakarta

Masalah seks dan kepuasan secara seksual dapat menjadi sebuah tekanan dalam hubungan dan pernikahan. Masalah tersebut bisa terjadi karena komunikasi intim yang kurang baik antarpasangan.

Di sisi lain masih banyak dari pasangan yang bingung untuk bagaimana memulai komunikasi tersebut. Sehingga tak sedikit dari mereka yang justru menghindarinya.

Komunikasi soal seksual yang terbuka dengan pasangan ternyata mampu meningkatkan kualitas seks. Jujur kepada pasangan dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tips untuk memulai berbicara tentang seks dengan pasangan.

1. Memulai Secara Perlahan

Seseorang harus memulainya dengan lembut ketika ingin membicarakan soal seks dengan pasangan. Mulailah dengan tujuan untuk merasa lebih dekat dan terhubung.

Hindari menyalahkan, lewati kritik, dan fokuslah pada hal-hal yang dapat dilakukan berdua untuk membuat kehidupan seks lebih memuaskan.

2. Fokus pada Keintiman

Kasih sayang dan keintiman sama pentingnya dengan frekuensi bercinta. Carilah cara untuk membangun keintiman dan merasa lebih terhubung di luar hubungan intim. Serta bicarakan juga kebutuhan akan jenis kasih sayang dan perhatian lainnya.

3. Memilih Waktu yang Tepat

Membicarakan hal yang sensitif seperti ini harus diikuti dengan pemilihan waktu yang tepat pula. Biasanya akan lebih mudah membicarakan soal seks saat tidak ada ketegangan dalam hubungan.

Waktu-waktu yang bisa dipilih di antaranya ketika malam kencan, ketika berada di mobil, atau ketika pasangan terlihat memiliki emosional yang baik.

4. Berani Mengekspresikan Diri

Bicaralah dengan jujur satu sama lain tentang ekspektasi, ketakutan, keinginan, dan kekhawatiran. Bagikan pemikiran dan perasaan terdalam mengenai hubungan seksual dan bantu pasangan merasa cukup aman secara emosional untuk melakukan hal yang sama.

5. Sering Berkomunikasi

Pembicaraan seks, bukanlah percakapan yang bisa dilakukan satu kali saja. Hal ini harus menjadi diskusi yang berkelanjutan dan menjadi sesuatu yang normal di sebuah hubungan. Mengingat kebutuhan dan keinginan bisa berubah seiring waktu.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy