Tag Archives: keluarga

7 Doa agar Keluarga Dilindungi dari Mara Bahaya



Jakarta

Keluarga adalah pondasi utama dalam kehidupan setiap individu. Setiap orang tentu ingin keluarganya aman dan selamat dimanapun berada.

Namun, di tengah-tengah kehidupan yang penuh kehangatan dan cinta pasti akan ada rintangan dan bahaya yang bisa datang kapan saja. Allah SWT memang sudah menetapkan takdir kita. Akan tetapi doa keselamatan yang selalu kita baca akan mengiringi setiap langkah kita agar selamat dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, doa menjadi sarana yang penting untuk memohon perlindungan dari mara bahaya kepada Allah SWT. Lantas, bagaimana doa agar keluarga dilindungi dari mara bahaya?


Doa agar Keluarga Dilindungi dari Bahaya

1. Doa agar Keluarga Dilindungi dari Kejahatan

Mengutip buku Doa Rindu Jodoh dan Momongan oleh Mohammad Irsyad, berikut doa agar keluarga dilindungi dari kejahatan,

اَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَعَظَمَتِهِ وَبِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ وَبِعِزَّةِ اللَّهِ مِنْ شَرِّ وَسُلْطَانِهِ وَبِعِزِّ جَلَالِ اللَّهِ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا تَحْتَ الثَّرَى وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ رَبِّي أَخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيمُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ مَلْجَأَ كُلِّ هَارِبٍ وَمَأْوَى كُلِّ خَائِفٍ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. أَقِي بِهَا نَفْسِيْ وَدِيْنِي وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ وَجَمِيعِ نَعَمِ الهِيْ وَمَوْ لَايَ وَسَيِّدِي عِنْدِي

Bacaan latin: A’udzu bi’izzatillaahi wa ‘azhamatihi wa bi’izzatillaahi wa qudratihi wa bi’izzatillaahi min syarri wa sulthaanihi wa bi’izzi jalaalillahi maa khalaqa wa dzara-a wa min syarri kulli daabbatin rabbi akhidzun binaashiyatihaa inna rabbi ‘alaa shiraathil mustaqiim. Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi malja-a kulli haaribin wa ma’ waa kulli khaa-ifin laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Aqii bihaa nafsi wa dii-nii wa ahlii wa maalii wa jamii’i na’ami ilahii wa mau laaya wa sayyidii ‘indii.

Artinya: “Aku berlindung dengan kekuasaan Allah dan ke- besaran-Nya, dengan keperkasaan Allah dan kerajaan-Nya, serta dengan kemuliaan, keagungan dan dengan keperkasaan Allah, dari kejahatan apa saja yang diciptakan, yang meniup dan mengadakan dari kejahatan yang timbul (dari bawah bumi, serta kejahatan segala yang melata, yang kesemuanya itulah Tuhanku-lah yang menguasai urusannya. Se- sungguhnya, Tuhanku mengajak kepadamu jalan yang lurus). Tiada daya dan upaya, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, tempat berlindung semua pelarian, tempat pengungsi semua orang yang takut. Tiada daya dan upaya, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dengan itulah aku melindungi diriku, agamaku, keluargaku dan harta kekayaanku, serta seluruh karunia yang telah dika- runiakan Tuhanku sebagai Pelindung dan Tuan di sisiku.”

2. Doa agar Keluarga Selamat dari Penipuan

عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Bacaan latin: Alallaahi tawakkalna robbanaa laa taj’alnaa fitnatan lilqoumidz dzholimiina wa najjanaa birohmatika minal qoumil kaafiriina

Artinya: “Kepada Allah kami bertawakal. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari tipu daya orang-orang kafir.”

3. Doa agar Keluarga Selamat dari Keburukan

Mengutip buku Risalah Doa & Zikir Keluarga oleh Tim Madinatul Ilmi, berikut doa agar keluarga selamat dari keburukan,

اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَمِنْ رَوَعَاتِي، وَأَقِلَّ عَثَرَانِي وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحتِي

Bacaan latin: Allaahummastur ‘auraatii wa min row-‘aatii. Wa aqilla ‘atsarooti wahfazhnii min baini yadayya wa min kholfii, wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fauqii. Wa ‘auudzu bikaa an ughtaala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, tutuplah cacat, hilangkanlah kekhawatiran, dan kurangilah kesalahan-kesalahanku. Peliharalah diriku dari segala kejelekan, baik dari arah muka, belakang, kanan, kiri, atas, maupun bawah yang datang secara tiba-tiba.”

4. Doa agar Keluarga Selamat dari Musibah dan Kecelakaan

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَ شَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

Bacaan latin: Allaahumma inni a’uudzu bika min jahdil balaa-i wa darkisy syaqoo-i wa suu-il qodhoo-i wa syamaatatil a’doo-i

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang berat, kecelakaan yang menimpa, ketentuan yang jelek, dan kejahatan musuh yang zalim.”

5. Doa agar Keluarga Terhindar dari Ancaman Pencuri

اللهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ اللَّهُ حَفِيظٌ قَدِيمٌ أَزَلِيٌّ قَيُّوْمٌ لَا يَنَامُ

Bacaan latin: Allaahuu lathiifun bi’ibaadihi. Allaahu hafiizhun qodiimun azaliyyun qoyyumun laa yanaamu.

Artinya: “Allah Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya. Allah Maha Penjaga. Allah Mahadahulu, Azali, Hidup, Mahaberdiri Sendiri, dan tidak tidur.”

6. Doa agar Keluarga Jauh dari Bahaya dan Kesengsaraan

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bacaan latin: Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’as mihi syai’un fil ardhi wa laa fis samaa-al wa huwas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang tidak ada yang bisa membahayakan bersama nama-Nya sesuatu apa pun yang ada di bumi dan di langit. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

7. Doa agar Keluarga Diberi Keselamatan Lahir Batin

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللهُمَ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اَللَّهُمَ عَافِنِي فِي بَصَرِي ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ ، اللهُم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Bacaan latin: Allaahumma aa’finii fii badanii. Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii. Allaahumma ‘aafinii fii bashorii. Allaahumma inni a’uudzu bika minal kufri. Allaahumma inni a’udzubika minal ‘adzaabil qubri. Laa ilaaha illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, berilah keselamatan pada badanku, pendengaranku, dan penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang pantas disembah, kecuali Engkau.”

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Pindah Rumah dan Menempati Rumah Baru agar Betah dan Berkah


Jakarta

Dianjurkan setiap sebelum melakukan aktivitas apapun mulai dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Supaya mendapatkan perlindungan dari bahaya, pertolongan dari kesulitan, dan terhindar dari ancaman di masa depan.

Begitulah yang harus dilakukan sebelum berpindah rumah, umat Islam mesti membaca doa pindah rumah, dan doa-doa lainnya yang sesuai ketika ingin pindah ke rumah baru.

Ketahuilah bahwa Allah SWT pernah memerintahkan langsung untuk berdoa pada setiap situasi. Allah SWT berfirman surah Al-Gafir ayat 60:


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Berikut ini doa pindah rumah yang bisa Muslim panjatkan ketika hendak menempati rumah baru atau pindah ke kontrakan baru.

Doa Pindah Rumah

Mengutip buku Panduan Lengkap Doa untuk Muslimah karya Fathuri Ahza Mumtaza disebutkan doa pindah rumah menurut HR. Muslim.

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ الْأَرَضِينَ السَّبْعِ وَمَا أَقلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِينَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرٌ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرُ أَهْلِهَا، وَخَيْرُ مَا فيها، أَهْلِهَا بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ وَشَرِّ مَا فِيهَا

Arab-latin: “Allaahumma rabba as-samaawaati as-sab’i wa maa adzlalna wa rabba al-aradhiina as-sab’i wa maa aqlalna wa rabba asysyayaathiina wa maa adl-lalna wa rabba ar-riyaaha wa maa dzaraina. As-aluka khaira hadzihi al-qaryati wa khairi ahlihaa wa khaira maa fiihaa wa a’uudzu bika min syarri ahlihaa wa syarri maafiihaa.”

Artinya: “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di permukaannya, Tuhan yang menguasai setan- setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.” (HR. Al-Hakim).

Doa agar Rumah Baru agar Diberkahi

Mengutip laman Nadhatul Ulama (6/7) umat Islam dianjurkan untuk membaca doa supaya rumah diberkahi Allah SWT sebelum menempati rumah baru.

اَللّٰهُمَّ يَا مَنْ فَلَقَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى بْنِ عِمْرَانَ وَنَجَّى يُوْنُسَ مِنْ بَطْنِ الْحُوْتِ وَسَيَّرَ الْفُلْكَ لِمَنْ شَاءَ أَنْتَ الْعَالِمُ بِعَدَدِ قَطْرِ الْبِحَارِ وَذَرَّاتِ الرِّمَالِ يَا خَالِقَ أَصْنَافِ عَجَائِبِ الْمَخْلُوْقَاتِ أَسْأَلُكَ الْكِفَايَةَ يَا كَافِيَ مَنْ اِسْتَكْفَاهُ يَا مُجِيْبَ مَنْ دَعَاهُ يَا مُقِيْلَ مَنْ رَجَاهُ أَنْتَ الْكَافِيْ لَا كَافِيَ إِلَّا أَنْتَ، اِكْفِنِيْ شَرَّمَا أَخَافُ وَأَحْذَرُ وَامْلَأْ مَنْزِلِيْ هٰذَا خَيْرًا وَبَرَكَةً وَصَلِّ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Latin: Allahumma ya man falaqal bahra li Musa bin ‘Imran, wa najjz Yunusa min bathnil ḫut, wa sayyaral fulka li man sya-a, antal ‘alimu bi ‘adadi qathril biḫari, wa dzarratir rimal. Ya Khaliqa ashnafi ‘aja’ibil makhluqat. As’alukal kifayah, ya kafiya man istakfah, ya Mujiba man da’ah, ya muqila man rajah. Antal kafi, la kafiya illa anta. Ikfini syarra ma akhafu wa ahdzar. Wamla’ manzili hadza khairan wa barakah. Washalli ‘ala nabiyyika wa rasulika sayyidina Muḫammadin wa alihi wa shaḫbih wa sallim.

Artinya: “Ya Allah yang membelah lautan untuk Musa bin ‘Imran, dan menyelamatkan Yunus dari perut ikan besar, yang menjalankan perahu kepada siapa pun yang dikehendaki. Engkau mengetahui jumlah tetesan air laut dan satuan-satuan kerikil.”

“Wahai zat yang menciptakan beberapa macam keajaiban makhluk-makhluk. Aku memohon kepada-Mu kecukupan, wahai zat yang mencukupi hamba yang memintakan kecukupan kepada-Nya. Wahai zat yang mengabulkan hamba yang berdoa kepada-Nya, yang mengampuni hamba yang mengharap rahmat-Nya, Engkau maha mencukupi.”

“Tiada yang mencukupi selain-Mu. Cukupilah aku dari keburukan sesuatu yang aku khawatirkan, penuhilah tempatku ini dengan kebaikan dan keberkahan. Sholawat salam semoga tercurah kepada nabi dan utusan-Mu, junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada para keluarga serta sahabatnya.”

Kala Rasulullah Melarang Sahabat Pindah ke Dekat Masjid

Mengutip buku Ensiklopedia Hadits Ibadah karya Syamsul Rijal Hamid terdapat dalil yang melarang umat Islam untuk pindah di dekat masjid.

Jabir RA menceritakan bahwa di sekitar masjid masih ada tanah- tanah kosong. Kemudian Bani Salamah ingin berpindah tempat tinggal ke kawasan yang berdekatan dengan masjid.

Lalu sampailah berita tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka, beliau bertanya, “Aku mendengar kalian ingin pindah (rumah) ke lingkungan yang dekat dengan masjid. Benarkah berita itu?”

“Benar, wahai Rasulullah,” jawab Bani Salamah. “Kami bermaksud begitu.”

Rasulullah SAW lalu bersabda, “Wahai Bani Salamah, tetap sajalah di tempatmu itu sebab setiap langkah kakimu (ke masjid) pasti dicatat sebagai pahala yang besar.” (HR. Muslim)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Laki-Laki: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal serta mengingatkan kita akan kehidupan setelah mati.

Menurut buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, ziarah merupakan amalan sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti mengunjungi.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Aku (Nabi SAW) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarah kuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk.” (HR Hakim)


Doa Ziarah Kubur Orang Tua Laki-Laki

Bagi seorang anak, menziarahi kubur orang tua adalah bentuk bakti dan penghormatan yang dapat dilakukan. Berikut doa yang bisa dipanjatkan bagi orang tua laki-laki (ayah) dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Bacaan latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim)

Manfaat Ziarah Kubur

Ziarah kubur memiliki manfaat untuk penziarah dan mayitnya. Mengutip buku Yaasiin & Tahlil Dilengkapi Talqin, Panduan Ziarah Kubur, dan Berbagai Doa Harian Penenteram Hati karya Ustadz Imam Mubarok Bin Ali, berikut berbagi manfaat tersebut.

Manfaat bagi Peziarah

  • Mengingatkan pada kematian
  • Mengingatkan orang yang berziarah terhadap balasan dan hari kiamat
  • Melaksanakan dua perintah Rasulullah SAW sekaligus
  • Menjadikan hati tidak terpaut dengan dunia dan zuhud terhadap gemerlap dunia

Manfaat bagi Ahli Kubur

  • Menyenangkan hati ahli kubur
  • Meringankan siksaan ahli kubur

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

4 Doa untuk Kedua Orang Tua yang Masih Hidup dan Sudah Meninggal


Jakarta

Memanjatkan doa untuk orang tua merupakan salah satu cara berbakti yang bisa dilakukan anak. Doa ini bisa dipanjatkan untuk orang tua yang masih hidup maupun sudah meninggal.

Allah SWT juga menunjukkan cara berbakti kepada kedua orang tua yang tercantum dalam firman-Nya surah Al-Isra’ ayat 23-24,

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا‏ (٢٣) وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا ؕ‏ (٢٤)


Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

Dikutip dari buku Berbakti kepada Ayah Bunda karya Ahmad Isa Asyurda, seorang laki-laki bertanya kepada Sufyan RA “Berapa kali kah seorang anak mendoakan orang tuanya, apakah sekali dalam sehari, tiap bulan, atau setahun sekali?” Sufyan RA menjawab, “Betapa baiknya jika engkau mendoakan kedua orang tua setiap selesai membaca syahadat di dalam salat.”

Sementara itu para tabi’in berpendapat, “Siapa yang mendoakan orang tuanya lima kali dalam sehari semalam, ia telah menunaikan kewajiban kepada keduanya.”

Sebagaimana firman Allah SWT dalam potongan surah Luqman ayat 14,

… أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَى الْمَصِيرُ

Artinya: “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Dalam riwayat lain, Anas RA berkata bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba enggan mendoakan orang tuanya, rezekinya akan tersendat-sendat.” (HR Hakim dan Ad-Dailami dalam Musnadil Firdaus)

Bacaan Doa untuk Kedua Orang Tua

Merangkum dari buku Sayangi Ibumu karya Ahfa Waid dan buku Cara Nabi Mengatasi Masalah Hidup karya Abdillah F. Hasan, berikut 4 doa yang dapat diamalkan untuk orang tua yang masih hidup dan yang sudah meninggal:

1. Doa Kasih Sayang untuk Orang Tua

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.

Arab latin: Allahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa.

Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (ibu dan bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku pada waktu kecil.”

2. Doa untuk Kesembuhan Orang Tua yang Sedang Sakit

اللَّهُمَّ رَبِّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.

Arab latin: Allahumma rabbinnaasi adzhibilbaasa, isyfi antasy syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqaman.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah As-Syafi (Sang Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua di Hari Akhir

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Arab latin: Rabbannaghfirli wa li wa li dayya wa lil mukminina yauma yaquumul hisaab

Artinya: “Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

4. Doa agar Keluarga Dijauhkan dari Orang Zalim

رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَلِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَتِ وَلَا تَزِدِ الظَّلِمِينَ إِلَّا تَبَارًا

Arab latin: Rabbighfirlii waliwaalidayya waliman dakhala baitiya mu’minan walilmukminiina wal mukminaati walaa tazididzaalimiina illa tabaaraa

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki- laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.”

Demikian doa-doa yang dapat diamalkan untuk kedua orang tua. Doa-doa tersebut bukan hanya membawa orang tua dalam keberkahan di dunia saja, tapi juga pada di akhirat kelak.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Surah Yusuf untuk Ibu Hamil Ayat 1-16 Beserta Artinya


Jakarta

Membaca Surah Yusuf saat hamil sering dipercaya memiliki berbagai manfaat, terutama bagi ibu hamil yang berharap agar buah hati mereka kelak memiliki karakter yang baik seperti Nabi Yusuf AS.

Surah Yusuf untuk ibu hamil memang kerap dijadikan amalan dengan harapan anak yang lahir kelak dianugerahi ketampanan, akhlak mulia, dan keberanian seperti kisah Nabi Yusuf AS yang tertulis dalam ayat-ayat Al-Quran.

Di dalam Surah Yusuf, kisah tentang keteguhan hati, kesabaran, serta kasih sayang orang tua sangat relevan untuk memberikan inspirasi bagi calon ibu.


Ingin tahu lebih lanjut bagaimana Surah Yusuf ayat 1-16 ini bisa bermanfaat bagi ibu hamil? Simak bacaan beserta artinya untuk membantu memperdalam pemahaman Anda dan menjaga kehamilan dengan ibadah yang kuat.

Seputar Surah Yusuf dan Keutamaannya untuk Ibu Hamil

Surah Yusuf adalah surah ke-12 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 111 ayat. Surah ini termasuk dalam kelompok surah Makkiyah, yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Dikutip dari buku Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil tulisan K. Akbar Saman dkk., dinamakan Surah Yusuf karena isinya menceritakan perjalanan hidup Nabi Yusuf AS, yang penuh dengan ujian, cobaan, hingga akhirnya mencapai kejayaan. Kisah dalam surah ini diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu bentuk mukjizat.

Riwayat yang terkandung dalam Surah Yusuf mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengkhianatan oleh saudara-saudaranya, Nabi Yusuf AS yang dijebak dan dimasukkan ke dalam sumur, hingga akhirnya menjadi salah satu pemimpin Mesir.

Kisah ini tidak hanya sarat dengan pelajaran moral, tetapi juga mengandung pesan tentang keteguhan iman, kesabaran, serta keikhlasan.

Bagi umat Islam, terutama bagi ibu hamil, membaca Surah Yusuf dianggap membawa berkah tersendiri. Hal ini dipercaya karena Nabi Yusuf AS dikenal dengan sifat-sifat terpuji seperti ketaatannya kepada orang tua, ketampanan jasmani, serta kebijaksanaannya dalam memimpin.

Harapan bagi ibu yang membaca surah ini selama masa kehamilan adalah agar anak yang dilahirkan mewarisi akhlak dan sifat-sifat baik dari Nabi Yusuf AS.

Waktu yang Dianjurkan Membaca Surah Yusuf untuk Ibu Hamil

Selama masa kehamilan, menjaga kondisi fisik dan jiwa yang baik sangat penting bagi ibu hamil, karena janin dalam kandungan dapat merasakan getaran emosional dari orang tua, khususnya ibu.

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca Al-Qur’an, khususnya surah-surah tertentu yang diyakini memberikan keberkahan bagi ibu hamil dan janinnya.

Dikutip dari buku Muslimah Selamat Dunia Akhirat yang disusun oleh Mahmud asy-Syafrowi, salah satu surah dalam Al-Qur’an yaitu surah Yusuf, khususnya ayat 1 hingga 16, dianjurkan untuk dibaca oleh ibu hamil karena dipercaya dapat memberikan ketenangan dan kebaikan bagi janin.

Disarankan untuk membaca surah ini setiap hari, terutama pada malam hari sebelum tidur, sebagai bentuk ikhtiar spiritual agar anak yang lahir memiliki sifat-sifat baik seperti ketampanan dan kebijaksanaan Nabi Yusuf AS.

Surah Yusuf ini bisa dibaca terutama saat usia kehamilan memasuki 20 minggu ke atas. Hal ini karena pada usia tersebut, janin sudah bisa mendengar suara dari luar rahim, sehingga ayat-ayat yang dibaca ibu dapat diperdengarkan kepada janin agar terbiasa mendengar bacaan Al-Qur’an.

Bacaan Surah Yusuf untuk Ibu Hamil Ayat 1-16: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah bacaan surah Yusuf untuk ibu hamil ayat 1-16 yang dapat dijadikan amalan, lengkap dengan teks Arab, Latin, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

الٓر ۚ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۚ

Latinnya: Alif Lām Rā. Tilka āyātu al-kitābi al-mubīn(i).

1. Artinya: “Alif Lām Rā. Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang nyata (jelas petunjuknya).”

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Latinnya: Innā anzalnāhu qur’ānan ‘arabiyyan la’allakum ta’qilūn(a).

2. Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Al-Qur’an berbahasa Arab agar kamu memahaminya.”

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ

Latinnya: Naḥnu naquṣṣu ‘alaika aḥsana al-qaṣaṣi bimā awḥaynā ilayka hāżā al-qur’ān(a), wa in kunta min qablihī lamina al-ghāfilīn(a).

3. Artinya: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang-orang yang lalai.”

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Latinnya: Iż qāla yūsufu li-abīhi yā abati innī ra’aitu aḥada ‘asyara kaukabaw wa asy-syamsa wa al-qamara ra’aituhum lī sājidīn(a).

4. Artinya: “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; aku melihat mereka sujud kepadaku.'”

قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Latinnya: Qāla yā bunayya lā taqṣuṣ ru’yāka ‘alā ikhwātika fa yakīdū laka kaidā(n), innas-syaiṭān(a) lil-insāni ‘aduwwun mubīn(un).

5. Artinya: “Dia (Ya’qub) berkata, ‘Wahai anakku, jangan ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, karena mereka akan membuat tipu daya terhadapmu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.'”

وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ ۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Latinnya: Wa każālika yajtabīka rabbuka wa yu’allimuka min ta’wīli al-aḥādīṡi wa yutimmu ni’matahū ‘alaika wa ‘alā āli ya’qūba kamā atammahā ‘alā abawaika min qablu ibrāhīma wa isḥāq(a), inna rabbaka ‘alīmun ḥakīm(un).

6. Artinya: “Dan demikianlah, Tuhanmu memilihmu (untuk menjadi nabi), mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi, serta menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakannya kepada kedua kakekmu sebelumnya, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

لَقَدْ كَانَ فِيْ يُوْسُفَ وَاِخْوَتِهٖٓ اٰيٰتٌ لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ

Latinnya: Laqad kāna fī yūsufa wa ikhwatihī āyātul lis-sā’ilīn(a).

7. Artinya: “Sungguh, dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang bertanya.”

اِذْ قَالُوْا لَيُوْسُفُ وَاَخُوْهُ اَحَبُّ اِلٰٓى اَبِيْنَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ ۗاِنَّ اَبَانَا لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Latinnya: Iż qālū layūsufu wa akhūhu aḥabbu ilā abīnā minnā wa naḥnu ‘uṣbah(tun), inna abānā lafī ḍalālin mubīn(in).

8. Artinya: “(Ingatlah) ketika mereka (saudara-saudara Yusuf) berkata, ‘Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita, padahal kita adalah satu kelompok yang kuat. Sesungguhnya ayah kita berada dalam kesesatan yang nyata.'”

اُقْتُلُوْا يُوْسُفَ اَوِ اطْرَحُوْهُ اَرْضًا يَّخْلُ لَكُمْ وَجْهُ اَبِيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا مِنْۢ بَعْدِهٖ قَوْمًا صٰلِحِيْنَ

Latinnya: Uqtulū yūsufa awiṭraḥūhu arḍay yakhlu lakum wajhu abīkum wa takūnū mim ba’dihī qauman ṣāliḥīn(a).

9. Artinya: “Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat yang jauh agar perhatian ayah kalian tertuju kepadamu saja, dan setelah itu (kalian dapat) menjadi orang-orang yang baik.'”

قَالَ قَآىِٕلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوْا يُوْسُفَ وَاَلْقُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ

Latinnya: Qāla qā’ilum minhum lā taqtulū yūsufa wa alqūhu fī gayābati al-jubb(i) yaltaqiṭhu ba’ḍu as-sayyārati in kuntum fā’ilīn(a).

10. Artinya: “Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dalam sumur agar dia dipungut oleh beberapa musafir jika kamu hendak berbuat (sesuatu).'”

قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلٰى يُوْسُفَ وَاِنَّا لَهٗ لَنٰصِحُوْنَ

Latinnya: Qālū yā abānā mā laka lā ta’mannā ‘alā yūsufa wa innā lahū lanāṣiḥūn(a).

11. Artinya: “Mereka berkata, ‘Wahai ayah kami, mengapa engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal kami benar-benar menginginkan kebaikan baginya?'”

اَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَّرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Latinnya: Arsilhu ma’anā gaday yarta’ wa yal’ab wa innā lahū laḥāfiẓūn(a).

12. Artinya: “Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi agar dia bersenang-senang dan bermain-main, dan sesungguhnya kami benar-benar akan menjaganya.'”

قَالَ اِنِّيْ لَيَحْزُنُنِيْٓ اَنْ تَذْهَبُوْا بِهٖ وَاَخَافُ اَنْ يَّأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَاَنْتُمْ عَنْهُ غٰفِلُوْنَ

Latinnya: Qāla innī layaḥzununī an tażhabū bihī wa akhāfu ay ya’kulahūż-żi’bu wa antum ‘anhu gāfilūn(a).

13. Artinya: “Dia (Ya’qub) berkata, ‘Sesungguhnya aku merasa sedih kamu membawanya pergi, dan aku khawatir serigala akan memakannya sementara kamu lengah darinya.'”

قَالُوْا لَىِٕنْ اَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ اِنَّآ اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ

Latinnya: Qālū la’in akalahuż-żi’bu wa naḥnu ‘uṣbatun innā iżal lakhāsirūn(a).

14. Artinya: “Mereka berkata, ‘Jika serigala memangsanya, padahal kami kelompok yang kuat, sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi.'”

فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Latinnya: Falammā żahabū bihī wa ajma’ū ay yaj’alūhu fī gayābati al-jubb(i), wa auḥainā ilayhi latunabbi’annahum bi-amrihim hāżā wa hum lā yasy’urūn(a).

15. Artinya: “Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, ‘Engkau kelak pasti akan memberitahukan kepada mereka tentang perbuatan mereka ini, sedangkan mereka tidak menyadari.'”

وَجَآءُوْٓ اَبَاهُمْ عِشَآءً يَّبْكُوْنَ

Latinnya: Wa jā’ū abāhum ‘isyā’ay yabkūn(a).

16. Artinya: “(Kemudian) mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis.”

Kandungan Surah Yusuf

Surah Yusuf memiliki banyak pelajaran penting yang sarat makna, terutama bagi umat Islam.

Berikut adalah beberapa kandungan dari surah Yusuf yang sudah kami rangkum dari buku Bingkisan Cantik untuk Ibu Hamil karangan Ulfah Khaerani:

  1. Ajaran tentang akhlak yang baik
  2. Keimanan kepada Allah SWT
  3. Ajaran tentang tauhid
  4. Pengabulan doa bagi orang yang ikhlas
  5. Mimpi yang baik berasal dari Allah SWT
  6. Kewajiban orang tua

Demikianlah bacaan surah Yusuf ayat 1-16 yang bisa diamalkan untuk ibu hamil, dengan harapan agar anak yang dikandung memiliki sifat-sifat baik dari Nabi Yusuf AS. Semoga bermanfaat.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

15 Golongan Orang yang Doanya Mustajab dan Tidak Akan Ditolak, Siapa Saja?


Jakarta

Doa yang mustajab sesungguhnya adalah doa yang dipanjatkan dengan tulus, penuh harapan, dan disertai keyakinan akan kekuasaan Allah SWT.

Selain terdapat waktu, dan tempat yang mustajab dalam berdoa, ada hal lain yang perlu diperhatikan agar doa seseorang diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT, yaitu kekuatan dari golongan orang yang doanya mustajab. Siapakah golongan orang-orang itu?

15 Golongan Orang yang Doanya Mustajab

Inilah 15 orang istimewa yang doanya mustajab, dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan yang ditulis oleh Deni Lesmana.


1. Doa Orang yang Sedang Berpuasa

Doa dari orang yang berpuasa, yang melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, serta menjaga seluruh anggota tubuhnya dari yang terlarang, sangat istimewa di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi akan dikabulkan oleh Allah, yaitu doa imam yang adil, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya.” (HR. Ahmad, Tarmudzi, dan Ibnu Majah)

2. Doa Pemimpin yang Adil

Memiliki pemimpin yang adil adalah impian setiap rakyat, karena ia menjadi pelindung di tengah kesulitan dalam negaranya. Ia merupakan teladan yang baik, mendukung yang lemah, serta memperbaiki keadaan yang buruk.

Pemimpin seperti ini akan senantiasa dirahmati oleh Allah SWT dan didoakan oleh rakyatnya karena keadilan dan kebijaksanaannya. Bahkan menurut riwayat, pemimpin yang adil akan ditempatkan di surga bersama dengan para nabi dan orang-orang saleh.

3. Doa Orang yang Dianiaya atau Dizalimi

Orang yang zalim akan mendapatkan balasan dari Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Sementara itu, mereka yang dizalimi memiliki posisi yang istimewa di hadapan Allah SWT, dan doa mereka dianggap sangat mustajab di sisi-Nya.

Hal ini berdasarkan salah satu pesan Nabi SAW kepada sahabatnya, Mu’adz bin Jabal RA saat diutus untuk berdakwah ke Yaman, beliau bersabda,

“Dan waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi. Karena tidak ada hijab/penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari)

4. Doa Orang yang Sedang Ditimpa Sakit

Saat mengunjungi orang yang sakit, seringkali orang yang menjenguk berdoa agar mereka cepat sembuh. Di samping itu, orang sakit juga istimewa di sisi Allah SWT, dan doa mereka sangat mustajab.

Maka saat menjenguk orang sakit, selain mendoakannya, jangan sungkan untuk minta didoakan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW,

“Jika engkau menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar ia berkenan mendoakanmu, karena doanya seperti doa malaikat.” (HR. Ibnu Majah)

5. Doa Orang Tua kepada Anaknya

Doa dari orang tua, terutama ibu, untuk anaknya adalah sesuatu yang sangat mustajab. Dalam suatu riwayat pun disebutkan, bahwa rida Allah SWT kepada anak bergantung pada rida kedua orang tuanya.

Sehingga, doa yang satu ini diyakini tidak ada tandingannya di sisi Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga doa yang diterima oleh Allah secara langsung, yaitu doa orang yang dianiaya, doa seorang musafir, dan doa orangtua kepada anaknya.” (HR. Turmudzi, Ahmad, dan Abu Daud)

6. Doa Anak Saleh untuk Orang Tuanya

Seorang anak yang saleh selalu mendoakan orang tuanya, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Selain berdoa saat orang tuanya telah wafat, ia pun senantiasa bersedekah, membuat amal kebajikan, dan mendoakan keduanya.

Oleh karena itu, doa anak yang saleh ini mustajab di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah (pahala) amalnya, kecuali tiga amal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

7. Doa Anak Yatim

Anak yatim memiliki posisi yang sangat istimewa dalam Islam. Seorang muslim pun dianjurkan untuk menghormati dan menyayangi mereka.

Sebab, doa anak yatim merupakan salah satu doa yang mustajab. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah SAW dan mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya, ‘Sukakah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah wajahnya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Ath-Thabrani)

8. Doa yang Dilakukan secara Berjamaah

Ibadah yang dilakukan secara bersama-sama memiliki keutamaan yang tinggi. Sebagaimana salat yang dilaksanakan berjamaah akan mendapatkan pahala 27 derajat.

Oleh karena itu, doa yang dipanjatkan secara berjamaah, sudah pasti akan mustajab. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah berkumpul sekelompok orang (muslim) kemudian sebagian dari mereka berdoa dan diamini oleh sebagian yang lain kecuali Allah mengabulkannya.” (HR. Hakim)

9. Doa Orang yang Berhaji dan Umrah

Doa yang dipanjatkan oleh orang yang berhaji atau umrah termasuk doa yang istimewa. Karena, keistimewaan orang yang berhaji dan umrah juga setara dengan orang yang sedang berperang di jalan Allah SWT.

Di antara keistimewaan itu adalah mustajabnya doa yang dipanjatkan. Rasulullah SAW bersabda,

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah, mereka adalah tamu Allah SWT. Allah telah menyeru mereka, dan mereka pun menyambutnya. Jika mereka meminta kepada Allah, Allah SWT pun akan memperkenankan permohonannya.” (HR. Ibnu Majah)

10. Doa Penghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar bagi umat Islam. Dan mereka yang belajar, mengajar, dan penghafalnya memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT, seperti halnya dengan hafidzul Qur’an yaitu orang-orang yang menghafalkan Al-Qur’an.

Maka tidak diragukan lagi doa dari seorang penghafal Al-Qur’an termasuk doa yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda,

“Penghafal Al-Qur’an mempunyai doa yang ketika dibaca akan dikabulkan.” (HR. Baihaqi)

11. Doa Orang yang Banyak Berzikir

Dalam buku Dahsyatnya Puasa Sunah karya Amirulloh Syarbini, Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang sering berzikir dengan menyebut nama-Nya. Oleh karena itu, doa mereka tidak akan ditolak. Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga orang yang tidak ditolak doanya oleh Allah SWT, yaitu (1) Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, (2) Doa orang yang dianiaya, dan (3) Doa pemimpin yang adil.” (HR. Baihaqi)

12. Doa Orang yang dalam Perjalanan

Allah SWT mengasihi orang yang sedang dalam perjalanan dengan mengijabah doa-doanya. Sesuai sabda Rasulullah SAW,

“Ada tiga doa yang mustajab tanpa diragukan lagi, yaitu (1) Doa orang yang dianiaya, (2) Doa orang yang dalam perjalanan, dan (3) Doa kedua orang tua kepada anak-anaknya.” (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

13. Doa Saudara dari Tempat yang Jauh

Meskipun jarak sering kali menghalangi pertemuan keluarga, mereka tetap dapat saling mendoakan satu sama lain, karena doa seorang saudara yang jauh sangat mustajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Sesungguhnya doa orang Islam bagi saudaranya di tempat yang jauh adalah mustajab, di dekat kepalanya terdapat malaikat yang bertugas, setiap saat ia berdoa yang baik untuk saudaranya, malaikat membaca amin (semoga terkabulkan apa yang engkau ucapkan) dan bagimu seperti apa yang engkau ucapkan.” (HR. Bukhari dan Ahmad)

14. Doa Orang yang Tertimpa Cobaan

Orang yang tertimpa musibah atau cobaan sesungguhnya adalah orang yang diberi keuntungan oleh Allah SWT. Salah satu keuntungan tersebut adalah mustajabnya doa yang mereka panjatkan.

Rasulullah SAW bersabda, “Ambillah keuntungan dari doa orang yang menderita karena mendapat cobaan.” (HR. Sai’id ibn Mansur)

15. Doa Orang yang Sering Memberikan Pertolongan

Seseorang yang memiliki sikap peduli yang tinggi dan sering memberi pertolongan kepada orang lain, doanya juga akan mustajab di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa yang berkehendak doanya mustajab, dan kesedihannya terhapus, maka hendaklah membantu orang yang sedang dalam kesukaran.” (HR. Ahmad)

Itulah 15 golongan orang yang doanya mustajab dan tidak akan ditolak di sisi Allah SWT. Jika bertemu 15 golongan orang-orang ini, jangan lupa minta didoakan ya!

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Kumpulan Doa Meminta Jodoh, Bisa dengan Menyebut Namanya


Jakarta

Ada sebuah istilah yang populer di masyarakat, yakni ‘jodoh di tangan Tuhan.’ Pada dasarnya, jodoh manusia memang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Dalam Islam, setiap manusia telah ditentukan pasangan hidupnya oleh Allah SWT. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Az-Zariyat ayat 49 yang berbunyi:

وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ


Arab latin: Wa min kulli syai`in khalaqnā zaujaini la’allakum tażakkarụn

Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”

Jodoh merupakan takdir yang tercatat di Lauhul Mahfudz. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

“Allah telah mencatat ketentuan-ketentuan ciptaan-Nya 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Namun, umat muslim juga perlu berusaha dan berikhtiar untuk menjemput jodohnya. Selain itu, dianjurkan juga untuk berdoa agar orang yang dicintainya saat ini kelak menjadi jodohnya.

Nah, ada sejumlah doa yang bisa dibaca untuk meminta jodoh, bahkan di dalam doa tersebut bisa menyebut nama orang yang kamu cintai. Simak kumpulan doa untuk meminta jodoh dalam artikel ini.

Kumpulan Doa Meminta Jodoh Kepada Allah SWT

Apabila kamu belum mendapatkan jodoh hingga sekarang, cobalah untuk berdoa kepada Allah SWT. Kamu bisa berdoa agar diringankan jodoh sekaligus dipertemukan dengan seseorang yang baik dan bisa membimbingmu sesuai ajaran Islam.

Mengutip buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap oleh Ustaz H Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut kumpulan doa untuk meminta jodoh:

1. Doa Meminta Jodoh dengan Menyebut Namanya

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ

..(sebut nama orang dimaksud)..اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ

كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ

فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: Allahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzi laa haula wa laa quwwata illaa bika.

Allahumma sakhirli … (sebut nama orang dimaksud, misal fulan bin fulan)… kama sakhkhorta firauna li musa.

Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda.

Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu.

Ya Allah tundukkan (sebut nama, misal fulan bin fulan) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud.

Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.”

2. Doa Meminta Jodoh

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي حِكْمَتَكَ وَأَنشُرْ عَلَيَّ مِنْ خُزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .

Arab latin: Alahummaftah lii hikmataka wansyur ‘alayya min khazaa-ini rahmatika yaa arhamar raahimin

Artinya: “Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Pengasih dan Penyayang.”

3. Doa Meminta Jodoh

يُقَرِّبُنِي إلى حُبِّكَ. اللَّهُمَّ حَبِّيْنِي إِلَيْكَ وَإِلَى مَلَائِكَتِكَ وَأَنْبِيَائِكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أُحِبُّ إِلَيَّ مِنْ نُفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي وَوَلَدِي وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ عَلَى الضَّمَاءِ.

Arab latin: Allahumma inni as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wa hubba kulli ‘amalin yaqrribunii ilaa hubbika. Allaahumma habbibni ilaika wa ilaa malaa ikatika wa anbiyaa-ika wa jamii’a khalqika. Allaahummaj’al hubbaka uhibbu ilayya min nafsii wa ahlii wa maalii wa waladii wa minal maa-il baaridi ‘alazh zhamaa-i

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon cinta kepada-Mu dan cinta orang yang cinta kepada-Mu, dan cinta kepada semua amal perbuatan yang mendekatkan aku kepada cinta kepada-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang cinta kepada-Mu, cinta kepada malaikat-Mu, semua nabi-Mu, dan semua makhluk-Mu. Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku, kepada hartaku dan air tawar yang dingin bagi orang yang kehausan.”

4. Doa Meminta Jodoh Seorang Istri yang Baik

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا وَأَنزَوْجُ بِمَا وَتَكُوْنَ صَاحِبَةً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

Arab latin: Rabbi hablij milladunka zaujatan thaiiyabatan akhthubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuuna shaahibatal lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah

Artinya: “Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat.”

5. Doa Meminta Jodoh Seorang Suami yang Baik

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنَ صَاحِباً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. اَللَّهُمَّ افتح لى حِكْمَةً وَانْشُرْ عَلَيَّ مِنْ خَزَائِنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. رَبِّ إِنِّى لما أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ . حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

Arab latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah. Allahummaf tahlii hikmatan wansyur ‘alayya min khazaa-inii rahmatika yaa arhamar raahimiin. Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairim faqiirun. Hasbunallaah wani’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir. Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa

Artinya: “Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Ya Allah, bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Tuhan, sungguh aku sangat fakir atas pemberian anugerah-Mu. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Jodoh Identik dengan Cerminan Diri

Mengutip buku Hukum Keluarga Islam di Indonesia oleh Ansari, jodoh identik dengan cerminan diri sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 26:

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa perempuan yang buruk dikirimkan untuk laki-laki yang buruk pula. Lalu sebaliknya, perempuan yang baik maka dikirimkan untuk laki-laki yang berperilaku baik juga.

Demikian kumpulan doa untuk meminta jodoh dengan menyebut namanya. Semoga dapat membantu detikers agar diringankan jodohnya.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Melakukan Hubungan Suami Istri, Muslim Sudah Tahu?


Jakarta

Doa setelah melakukan hubungan suami istri dapat diamalkan usai berhubungan intim. Doa ini bisa dibaca agar Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dari gangguan setan.

Dalam Islam, hubungan intim suami istri merupakan hal yang diatur dalam secara syariat. Berhubungan suami istri bukan sekedar menyalurkan hasrat biologis tetapi juga harus memperhatikan cara dan larangannya.

Hukum Berhubungan Suami Istri

Merujuk buku Fiqh Keluarga Terlengkap karya Rizem Aizid, dalam sudut pandang fikih, hubungan suami istri dibagi menjadi empat yakni wajib, sunnah, makruh dan haram. Artinya hukum berhubungan suami istri dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.


Hukum berhubungan suami istri dapat berubah dari wajib ke sunnah, dari sunnah ke makruh, dari sunnah ke wajib, dari sunnah ke haram dan sebagainya.

Mengutip buku Fikih Wanita karya Ustaz Muiz al Bantani, melakukan hubungan suami istri hukumnya adalah wajib. Hal ini merujuk pada salah satu hadits Rasulullah SAW,

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang laki-laki mengajak istrinya untuk menyalurkan hajat nya, maka hendaklah ia mendatangi suaminya, meskipun ia sedang berada di tungku perapian.” (HR Ibnu Syaibah, Tirmidzi, Thabrani)

Islam mengajarkan bagaimana cara berhubungan suami istri yang baik dan doa bagi pasangan. Ada tiga doa yang diajarkan ketika berhubungan suami istri yakni doa sebelum berhubungan, doa ketika mengeluarkan air mani dan doa setelah selesai melakukan hubungan suami istri.

Doa sebelum dan Ketika Berhubungan Suami Istri

Merangkum buku Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam: Panduan bagi Orang Tua, Guru, Ulama, dan Kalangan Lainnya karya Yusuf al-Madanī Tabrizi, berhubungan seksual dalam Islam memiliki sentuhan spiritual. Ketika hendak melakukannya, seorang muslim memulainya dengan berdzikir kepada Allah SWT, menyebut nama-Nya, salat dan berdoa.

Dikutip dari Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustadz H. Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut beberapa doa yang bisa diamalkan ketika hendak berhubungan suami istri hingga sesudahnya.

Berikut doa yang dibaca sebelum berhubungan suami istri, yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنْبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Latin: Bismillah, Allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtanaa.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau berikan kepada kami.”

Ketika berhubungan suami istri kemudian keluar air mani, dapat membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ نُطْفَتَنَا ذُرِّيَةً صَالِحِةً

Latin: Allahummaj’al nuthfatan dzurriyatan shaalihatan.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah air mani kami keturunan yang baik.”

Doa Sesudah Berhubungan Suami Istri

Setelah melakukan hubungan suami istri, pasangan bisa membaca doa berikut,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا

Latin: Alhamdulillahilladzii khalaqa minal maa-i basyaran.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan wanita dan air (mani).”

Apabila suami istri ingin mengulangi jima, keduanya tidak perlu mandi besar tetapi cukup berwudhu saja. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْيَعُوْدَ فَلْيَتَوَضًا. رواه مسلم

Artinya: “Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya, kemudian ia ingin mengulanginya lagi, berwudhulah satu kali di antara yang dua kali itu.” (HR Muslim).

Suami istri hendaknya selalu mengusahakan untuk membaca doa sebelum dan setelah berhubungan agar Allah SWT senantiasa melindungi. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca doa, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Ketika Nabi Ibrahim Berdebat dengan Kaumnya Soal Tuhan yang Harus Disembah



Jakarta

Nabi Ibrahim AS merupakan satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui kaum muslimin. Sebagai utusan Allah SWT, banyak pelajaran dan hikmah dari kisah hidupnya selama menjadi nabi dan rasul.

Menurut Qashash al-Anbiyaa oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefullah MS, nama lengkap Nabi Ibrahim AS adalah Ibrahim bin Tarikh. Ia merupakan keturunan dari keluarga Nahur, Shrug, Raghu, Faligh, ‘Abir, Syalih, Arfakhsyadz, Sam, dan Nuh.

Nabi Ibrahim AS juga disebut sebagai rasul ulul azmi yang mana gelar ini diberikan bagi rasul Allah SWT yang kedudukannya tinggi. Selain itu, ia juga dijuluki Abun Anbiya yang artinya ayahanda para nabi.


Ada kisah menarik terkait Nabi Ibrahim AS yang dikisahkan dalam surah Al An’Am ayat 75-83. Ini mengenai Ibrahim AS yang berdebat dengan kaumnya terkait Tuhan yang berhak disembah.

Allah SWT berfirman,

“Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.

Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”

Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit dia berkata (kepada kaumnya), “Inilah Tuhanku.” Akan tetapi, ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk kaum yang sesat.”

Kemudian, ketika dia melihat matahari terbit dia berkata (lagi kepada kaumnya), “Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan tetapi, ketika matahari terbenam dia berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari yang kamu persekutukan.”

Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.

Kaumnya membantah. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada yang kamu persekutukan dengan-Nya, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?”

Bagaimana mungkin aku takut kepada yang kamu sekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut menyekutukan sesuatu dengan Allah yang Dia (sendiri) tidak pernah menurunkan kepadamu alasan apa pun. Maka, golongan yang manakah dari keduanya yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka) jika kamu mengetahui?”

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), merekalah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mendapat petunjuk.

Itulah keterangan yang Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan orang yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS Al An’am: 75-83)

Ibnu Katsir menafsirkan, dialog di atas dalam surah Al An’am merupakan sanggahan yang Nabi Ibrahim AS ajukan kepada kaumnya terkait keyakinan mereka yang menyembah benda-benda langit seperti bintang. Ibrahim AS menjelaskan bahwa benda-benda tersebut tidak layak dijadikan Tuhan karena mereka makhluk ciptaan Allah SWT.

Benda-benda langit itu bisa muncul dan tenggelam serta lenyap dari alam ini. Sementara Tuhan yang Maha Esa kekal dan abadi, tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Allah SWT.

Nabi Ibrahim AS mengatakan kepada kaumnya bahwa bintang-bintang tersebut tidak mungkin dijadikan Tuhan. Ada yang menyebut bintang yang dimaksud adalah Lucifer atau Bintang Fajar.

Lebih lanjut Ibrahim AS juga menerangkan tentang bulan yang bercahaya lebih besar daripada bintang. Penjelasan ia tingkatkan lagi pada matahari yang bersinar paling terang di antara benda langit lain.

Nabi Ibrahim AS menjelaskan seluruh benda langit itu tunduk, digerakkan, dan dikuasai berdasarkan kehendak Tuhan sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Fushilat ayat 37.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah menyembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika hanya Dia yang pantas untuk disembah.” (QS Fushshilat: 37)

Dalam surah Al An’am ayat 78-80, Allah SWT berfirman:

“Kemudian, ketika dia melihat matahari terbit dia berkata (lagi kepada kaumnya), “Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan tetapi, ketika matahari terbenam dia berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari yang kamu persekutukan.”

Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.

Kaumnya membantah. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada yang kamu persekutukan dengan-Nya, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?” (QS. Al-An’am: 78-80)

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut Nabi Ibrahim AS menyampaikan bahwa ia tidak peduli tuhan-tuhan yang kaumnya sembah kecuali Allah SWT. Ia mengatakan semua tuhan yang kaumnya sembah tidak memiliki manfaat, tidak dapat mendengar, dan tidak memiliki akal. Mereka hanyalah benda-benda yang diatur dan dikendalikan oleh Tuhan layaknya seperti bintang dan benda langit lainnya.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com