Tag Archives: keteladanan

Menag Sebut Masyarakat Anggap ASN Kemenag Seperti Malaikat, Jadi Penjaga Moral



Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap pandangan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). Menurut Menag, publik kerap membayangkan mereka seperti malaikat yang tak boleh buat salah.

Hal itu diungkapkan Menag saat membuka pelatihan dasar Calon PNS dan orientasi PPPK Kemenag, di Jakarta. Ia menyebut, ASN di Kemenag harus bisa menjaga sikap dan bertugas secara profesional.

“ASN Kemenag sangat mulia karena kita tidak hanya terikat oleh aturan formal yang diterapkan oleh undang-undang, tetapi juga oleh posisi Kemenag sebagai penjaga moral bangsa,” ujar Nasaruddin Umar, Senin (14/7/2025).


“Sebagai penjaga moral, kita harus menjadi contoh,” lanjutnya.

Menag Nasaruddin menggambarkan posisi ASN Kemenag sebagai gambaran ideal publik terhadap keteladanan yang bersih dan luhur. Mengutip intelektual Muslim Dr. Hamka, Kemenag diibaratkan sebagai latar putih, di mana setetes noda hitam akan sangat terlihat.

“Masyarakat membayangkan ASN Kemenag seperti malaikat. Tidak boleh berbuat salah, padahal kita manusia biasa. Ini adalah pekerjaan rumah yang paling berat,” imbuhnya.

Ia menambahkan, nilai-nilai ASN pada umumnya seperti akhlak, akuntabilitas, dan kompetensi, masih belum cukup. ASN Kemenag, kata Menag, memerlukan nilai tambahan yang lebih tinggi secara moral dan spiritual.

“ASN Kemenag harus ikhlas, sabar, tawadu (rendah hati), qanaah (merasa cukup), amanah, beradab, dan bahkan mampu melemparkan senyum di saat duka. Ini sifat-sifat ilahiah yang idealnya dimiliki,” tegasnya.

Nasaruddin juga menyoroti beratnya tugas ASN Kemenag yang tidak hanya terikat jam kantor. Setelah pulang, mereka kerap memiliki tanggung jawab tambahan dalam dimensi keagamaan di tengah masyarakat.

“Bisa menjadi muazin, imam, penceramah, bahkan tempat konsultasi masyarakat. Beban moral dan sosialnya berat,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin mengingatkan pentingnya menjaga citra dan etika berpakaian sebagai bagian dari menjaga martabat ASN Kemenag. Ia memberikan contoh bahwa pakaian sederhana seperti celana pendek atau kaus oblong, yang mungkin lumrah bagi orang biasa, menjadi persoalan “muruah” atau kehormatan bagi ASN Kemenag, terutama saat berada di tempat ibadah.

“Kalau orang biasa ke pasar pakai celana pendek, itu mungkin tidak masalah. Tapi bagi ASN Kemenag, itu soal muruah. Pergi ke masjid dengan jeans dan kaus oblong juga tidak pantas,” tukas pria yang menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Keteladanan itu Ciri Kepemimpinan



Jakarta

Inilah surat Umar bin Khattab pada Abu Musa al-Asy’ari, tentang berbagai persoalan yang menyangkut kepemimpinan nasional. Penulis salin sebagian.

“Sesungguhnya, manusia itu punya hak untuk berpaling pada penguasa mereka. Maka, aku mohon perlindungan kepada Allah Swt. dari yang demikian itu.
Hindarilah sikap membabi buta dan dengki, mengikuti hawa nafsu dan sikap lebih mengutamakan dunia. Dan tegakkanlah hukum itu, walauoun hanya sesaat pada siang hari.

Apabila engkau menghadapi dua perkara, yang satu untuk Allah Swt. dan yang satunya lagi untuk dunia. Maka, utamakanlah bagianmu untuk akhirat daripada bagianmu untuk dunia. Sebab, dunia itu akan lenyap, sedangkan pahala akhirat itu adalah kekal selamanya.


Takutlah engkau kepada Allah Swt. dan takut-takutilah orang-orang fasik. Jadikanlah tangan dan kaki mereka terbelenggu ( tidak dapat mengadakan kegiatan kefasikan ). Bila terjadi pertentangan dan permusuhan antara kabilah-kabilah dan masing-masing menyebut-nyebut si Fulan dan si Fulan, itu adalah bisikan setan. Karena itu, pukullah mereka dengan pedang, sehingga mereka kembali pada perintah Allah Swt. Seruan bagi mereka hanyalah kepada Allah Swt. dan Islam.

Abadikanlah nikmat dengan bersyukur, abadikanlah ketaatan dengan berlemah lembut, abadikanlah kekuasaan dan kemenangan dengan bersikap tawadhu’ serta cinta kepada sesama manusia.

Tengoklah orang-orang muslim yang sakit, dan antarkanlah jenazahnya sampai ke kuburnya. Bukalah pintumu untuk mereka, dan urusi sendiri perkara mereka, karena engkau termasuk salah seorang dari mereka. Hanya saja Allah Swt. menjadikanmu orang yang paling berat tanggungannya.

Telah sampai berita kepada Amirul mukminin, bahwa kau dan keluargamu berlebihan dalam hal berpakaian, makanan dan berpenampilan. Berita ini telah tersebar dan sudah menjadi rahasia umum. Sedangkan kaum muslimin yang lain tak ada yang sepertimu. Karena itu, wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperiti binatang yang melewati suatu lembah yang subur yang tak mempunyai cita-cita lain – kecuali menggemukkan badannya. Padahal, kematianya juga karena kegemukannya itu.

Ketahuilah, bahwa seorang pemimpin itu akan kembali kepada Allah Swt. Maka apabila pemimpin itu menyeleweng, rakyatpun pasti menyeleweng. Sesungguhnya, orang yang paling celaka ialah orang yang menjadi sebab sengsaranya rakyat.”

Amirul mukminin memberikan nasihat tidak bersikap membabi buta dan dengki apalagi mengikuti hawa nafsu. Karena mengikuti hawa nafsu selalu akan mengutaman kepentingan dunia yg fana, maka rugilah hidupmu. Siapakah yang diberi nasihat? Dia adalah Gubernur dan Panglima di Bashrah, murid dan sahabat Rasulullah Saw. yang berasal dari Yaman.

Sesungguhnya manusia diciptakan dengan potensi keinginan yang baik (takwa) dan keinginan buruk (nafsu). Kedua keinginan tersebut menunjukkan sifat keseimbangan (at-tawazun) dan kemanusiaan (al-basyariah) dalam diri manusia. Oleh karena itu, nafsu adalah fitrah manusia, sebagaimana takwa juga adalah fitrah. Hal ini yang ditegaskan dalam Al-Qur’an, yang artinya, “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS asy-Syams: 7-8).

Sebagai bagian dari uijian Allah Swt. setiap jiwa manusia cenderung untuk berbuat dosa dan maksiat. Jika manusia dihadapkan pada pilihan yang baik atau pilihan yang buruk, ia lebih tertarik melakukan pilihan yang buruk.

Contohnya, jika ada pilihan, bekerja keras ataupun istirahat, pilihan istirahat lebih menarik. Jika ada pilihan, shalat Tahajud atau istirahat, jiwa manusia cenderung memilih istirahat. Hal ini sesuai dengan penegasan Al-Qur’an, yang artinya, “Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Yusuf: 53).

Nafsu tersebut jika dibiarkan atau tidak dikendalikan, setiap perilaku manusia akan tidak baik. Berkata tidak jujur, berbuat fitnah, mengadu domba, adalah sebagian kecil dari praktik memperturutkan nafsu.

Bisa dibayangkan, jika nafsu tersebut dibiarkan tanpa kendali, sosok manusia yang diciptakan dengan sempurna itu-akan menjadi beringas, bahkan digambarkan dalam Al-Qur’an, manusia menjadi buas seperti hewan. “Mereka mempunyai hati, tetapi tidak digunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah Swt )dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah Swt), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah Swt). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. “Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf: 79).

Jelaslah bahwa seorang pemimpin mutlak hendaknya bisa mengendalikan hawa nafsunya. Pemimpin akan lulus dalam kendalikan hawa nafsu jika mempunyai karakter yang diperkuat sbb :

1. Ketabahan, yang merupakan kemampuan bersifat kebiasaan dalam menanggung dan mengatasi kesulitan, rasa sakit, tekanan dan bahaya.
2. Upaya penjagaan diri ( ‘iffah ), merupakan kemampuan bersifat kebiasaan dalam menahan godaan kesenangan sesaat yang bisa mempengaruhi tujuan jangka panjang.
3. Kebijaksanaan ( hikmah ), kemampuan dalam bersikap hati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan.
4. Kemampuan untuk melakukan atau meraih sesuatu secara tepat, benar dan pada tempatnya.

Berikutnya adalah seruan pada menjalankan perintah Allah Swt. dan tidak melakukan kegiatan kefasikan. In syaa Allah bagi pemimpin yang menjalankan perintah-Nya dan menghindari tindakan kefasikan akan menjadikan dia seorang pemimpin yang lemah lembut, bersyukur dan tawadhu’.

Nasihat menengok orang yang sakit dan ikut antarkan jenazah sampai ke kuburnya. Membuka pintu pada masyarakat. Serta menjadi tahu diri bahwa dirinya sebenarnya sama dg masyarakat, hanya saja yang membedakan karena dirinya diberi tanggunan yang berat oleh Allah Swt. Yang tidak kalah penting adalah nasihat untuk hidup sederhana seperti masyarakat pada umumnya. Dengan sikap seperti ini, seorang pemimpin akan lebih mudah bercampur dengan masyarakat, sehingga masukan dan keluhan masyarakat dapat diperoleh dengan baik. Di ingatkan bahwa seorang pemimpin akan kembali pada-Nya. Maka janganlah beri contoh dengan melakukan tindakan menyeleweng, karena rakyat dengan mudah akan menyontoh lakukan penyelewengan. Ingatlah bahwa seorang pemimpin yang membuat rakyatnya sengsara, maka ia termasuk orang yang paling celaka. Keteladanan saat-saat menghadapi persoalan sangat diperlukan, paling tidak memberikan contoh untuk solusi. Keteladanan ini sangat penting dan akan menjadi panutan, karena masyarakat negeri ini lebih melihat sosok pemimpin.

Dalam tahun depan negeri ini akan mengalami pesta demokrasi dari pilihan kepala daerah, anggota legislatif dan kepala negara. Penulis berharap masyarakat dapat memilih para pemimpin yang sudah jelas bisa dijadikan teladan dalam kehidupannya. Keterbukaan informasi yang merupakan kewajiban penyelenggara ( KPU ) hendaknya disampaikan pada masyarakat untuk para calon tersebut. Semoga rakyat Indonesia memperoleh pemimpin yang berkualitas menjadikan negeri maju, makmur dan harmonis.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Berebut Cinta Tuhan Modalnya Ringan Jaga Ujaran!



Jakarta

Purti mahkota ‘kerajaan’ Samsung Lee Boo Jin menikah. Mempelai laki Im Woo Jae dari kalangan bawah jika dibandingkan Lee Boo Jin. Bagaimana tidak. Im Woo Jae bukan keluarga pengusaha. Apalagi termasuk keluarga konglomerat papan atasnya atas. Kuliah saja tidak. Apalagi bisa sampai berpengalaman mencicipi kampus di universitas Paman Sam.

Im Woo Jae hanyalah mantan karyawan perusahaan. Tepatnya mantan pengawal Lee Boo Jin.

Wajah bukan termasuk sangat tampan, sugih tidak, tak ada trah keturunan keluarga terpandang. Bukan anak kuliahan sehingga pasti bukan golongan lulusan universitas kenamaan. Tapi kok bisa dicintai putri konglomerat paling disegani di seluruh negeri Korea, Lee Boo Jin. Apa istimewanya?


Boleh jadi semua orang terheran-heran karena sulit dinalar. Apalagi yang sudah lama mengincar bisa menikahi Lee Boo Jin. Penasaran tak tertahankan. Untung saja tak banyak praktek paranormal yang menyarankan upaya sampingan.

Sebenarnya apa untungnya bersandingkan Lee Boo Jin. Eh tunggu dulu. Itu bisa membuat siapa pun berkesempatan menikmati banyak keistimewaan. Dia bisa mendapatkan ‘sandang-pangan-papan’ gratisan. Tidak butuh sediakan belanja bulanan. Duit tinggal terima seberapa pun dibutuhkan. Kemana saja pergi dikawal bodyguard berpengalaman. Beberapa pelayan siap standby di rumah. Pagi, siang, sore, malam, 24 jam siap mengabulkan keperluan apa pun. Sopir pribadi dan bermacam merk kendaraan mewah, sangat menarik perhatian. Belanja berapa pun, saldo ATM pasti tak pernah kehabisan.

Di mana-mana orang hormat, paling tidak karena Im Woo Jae masuk golongan hartawan jutawan yang berkelimpahan uang. Serasa kebutuhan apa pun bisa dikata tinggal bilang.

Sayangnya Im Woo Jae yang ‘kejatuhan bintang’. Belum mudah mengadaptasikan tindakan sesuai yang diinginkan keluarga Lee Boo Jin. Akhirnya Im Woo Jae mundur. Dari keluarga kerajaan Samsung.
Andai saja setiap orang bisa beruntung. Apalagi bisa lebih beruntung dari Im Woo Jae. Alangkah istimewanya?

Siapakah di antara sidang pembaca yang berminat. Atau mengira kuat tidak mungkin bisa dapat?

Benar, karena pasti sulit kejadian itu berulang. Walau ditunggu bertahun bahkan sampai beberapa abad mendatang.

Tapi siapa bilang. Mari kita coba membuka peluang yang lebih besar. Apa itu?

Berebut cinta Tuhan!

Mengapa demikian? Bukankah dengan dicintai Tuhan, harapan mendapatkan keistimewaan pasti didapat. Bahkan bisa memperoleh keistimewaan yang tidak hanya seperti pada Im Woo Jae. Keistimewaan dicintai Tuhan tidak bisa dibandingkan. Selain itu, keistimewaan dari Tuhan bisa selama-lamanya. Sampai pun dunia ini berganti dengan alam yang berbeda. Ialah kistimewaan masuk surga.

Orang yang dicintai Tuhan dia memperoleh kekayaan sejati. Ialah kekayaan yang membawa kebahagiaan hakiki. Kaya sejati adalah kaya yang tidak memerlukan lagi. Artinya orang kaya sejati tidak butuh diberi. Tetapi ia sangat senang memberi. Memberi uang, harta, pertolongan, memberi maaf, ilmu, nasihat, mendoakan, dan memberi keteladanan baik. Sebagian makna kaya tak berkesudahan ada di artikel, “Ingin Kaya Selamanya, Bagaimana Caranya?”. Artikel itu dipublikasikan detikhikmah ini.

Kesempatan dicintai Tuhan berlaku sepanjang waktu, di mana saja, kapan saja, siapa saja, tak pilih pandang. Tidak perlu memiliki banyak uang, tidak perlu lahir sebagai keturunan bangsawan, atau tidak harus memiliki segudang gelar. Tidak butuh tampan atau cantik. Tidak wajib tua dulu. Masih belia pun memiliki peluang yang seimbang.

Modalnya sangat ringan. Apa itu?

Hanya sekedar menjaga ujaran. Usahakan setiap ujaran tepat sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an. Hanya itu, cukup. Sungguh sangat ringan?

Modal ringan, menyenangkan dan membahagiakan. Betapa tidak. Siapa pun yang memiliki ujaran yang tepat pasti disayang banyak orang. Karena tepat bisa bermakna benar, baik, indah dan sesuai takaran. Hampir pasti orang demikian di mana-mana di seluruh dunia, dia akan disayang. Kecuali sebagian kecil orang. Bisa memusuhi karena hati dan matanya keliru memandang.

Pakar psikologi kenamaan salah satu universitas di negeri Paman Sam, Yale University. Menemukan bukti bahwa orang yang selalu berusaha berkata-kata yang bermakna baik akan mendapati wajah yang gloomy, aura positif, disenangi banyak orang. Secara medis itu sebagian tanda wajah yang segar, wajah simpatik, sehat dan menyenangkan. Berkata-kata yang baik, memelihara ujaran baik itu perintah Tuhan.

Al-Quran menasihatkan agar setiap orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya agar selalu memproduksi kata-kata yang tepat. Benar, baik, indah, maslahat. Tepat; kadar, waktu, dosis, kepada siapa kata-kata itu ditujukan, tentang apa, dst. Tepat di segala unsurnya.

Jaminan Al-Qur’an, jika itu dilakukan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya, maka pastilah perilakunya menjadi baik, dosa-dosanya diampuni Tuhan. Orang-orang yang demikian adalah orang yang dinilai taat kepada RasulNya, taat kepadaNya. Ialah orang yang dicintai Tuhan. Dia pasti memiliki keuntungan yang sangat-sangat besar.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang tepat, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” Al-Quran surat al-Ahzab (33), ayat 70-71.

Bila kita berkenan selalu menjaga ujaran. Memilih diam daripada berkomentar selain tepat. Semoga setiap kitalah yang sangat beruntung menjadi insan pilihan. Insan-insan yang dicintai Tuhan, Aamiin!

Abdurachman

Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati spiritual medis dan penasihat sejumlah masjid di Surabaya

Artikel ini adalah kiriman dari pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Amanah



Jakarta

Amanah mengandung makna bahwa sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain karena yakin dan percaya, bahwa di tangannya sesuatu yang diserahkan itu akan aman dan terpelihara dengan baik. Kepercayaan ini dapat berupa hal yang tidak terlihat, seperti jabatan ataupun benda yang terlihat, seperti misalnya harta. Menurut pakar tafsir Al-Razi, amanah terbagi menjadi tiga bentuk yakni amanah dengan Tuhan, amanah dengan sesama manusia, dan amanah dengan diri sendiri.

Pada hari Senin tanggal 21 Oktober 2024, di negeri tercinta ini para pembantu Presiden ( Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat setingkat Menteri ) mulai bekerja. Mereka ini telah memperoleh amanah untuk memimpin Kementerian dari Presiden. Inilah yang disebut Al-Razi sebagai amanah sesama manusia. Memegang amanah seperti memimpin Kementerian selalu melekat adanya tanggung jawab dan kekuasaan. Melaksanakan tujuan dari Kementerian akan efektif jika kekuasaan di jalankan dengan rasa keadilan dan tentu pelaksanaan tersebut harus dipertanggungjawabkan.

Jadi, ingatlah selalu bagi yang menerima amanah bukan disikapi dengan bersenang-senang berkumpul dengan keluarga dan lain sebagainya, maka bersikaplah sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 156 yang terjemahannya, “yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”


Allah SWT. memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. agar memberitahukan ciri-ciri orang-orang yang mendapat kabar gembira yaitu orang yang sabar, apabila mereka ditimpa sesuatu musibah mereka mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ) (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Dengan begitu para penerima amanah akan selalu memgingat-Nya dan menunaikan tugasnya dengan bimbingan Allah SWT.

Dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin Kementerian hendaknya selalu mengingat bahwa, kepemimpinan yang engkau jalankan merupakan / adalah keteladananmu. Kisah Umar bin Khathab mengirim surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, tentang berbagai persoalan yang menyangkut kepemimpinan. Inilah isi suratnya :

Sesungguhnya, manusia itu punya hak untuk berpaling dari penguasa mereka. Maka, aku mohon perlindungan kepada Allah dari yang demikian itu.

Hindarilah sikap membabi buta dan dengki, mengikuti hawa nafsu dan sikap lebih mengutamakan dunia. Dan tegakkanlah hukum itu, walaupun hanya sesaat pada siang hari.

Apabila menghadapi dua perkara, yang satu untuk Allah dan yang satunya lagi untuk dunia, maka utamakanlah bagianmu untuk akhirat daripada bagianmu untuk dunia. Sebab, dunia itu akan lenyap, sedangkan pahala akhirat adalah kekal selamanya. Takutlah engkau kepada Allah SWT. dan takut-takutilah orang-orang fasik. Jadikanlah tangan dan kaki mereka terbelenggu, agar tidak dapat mengadakan kegiatan kefasikan.

Abadikanlah nikmat dengan bersyukur, abadikanlah ketaatan dengan berlemah lembut, abadikanlah kekuasaan dan kemenangan dengan bersikap tawadu’ serta cinta kepada sesama manusia.

Tengoklah orang-orang muslim yang sakit, dan antarkan jenazahnya sampai ke kuburnya. Bukalah pintumu untuk mereka, dan urusi sendiri perkara mereka, karena engkau termasuk salah seorang dari mereka. Hanya saja Allah SWT. menjadikanmu orang paling berat tanggungannya.

Ketahuilah, bahwa seorang pemimpin itu akan kembali kepada Allah SWT. Maka apabila pemimpin itu menyeleweng rakyatpun pasti menyeleweng. Sesungguhnya, orang yang paling celaka ialah orang yang menjadi sebab sengsaranya rakyat.

Inti dari pesan seorang Amirul Mukminin tersebut meliputi :

1. Tidak mengikuti hawa nafsu.
2. Menegakkan hukum.
3. Mengutamakan bagian untuk akhirat.
4. Bersyukur dan tawadu.’
5. Menengok orang yang sakit dan mengantarkan jenazah sampai ke kuburnya.
6. Memberikan keteladanan.

Penulis berpesan sebagai seorang pemimpin hendaklah memegang teguh tentang :

1. Sabar. Seorang pemimpin yang mempunyai sikap sabar, tentu segala urusan akan diseleseikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan perintah-Nya dalam surah an-Nahl ayat 127 yang terjemahannya, “Bersabarlah. Kesabaranmu itu tak lain adalah berkat pertolongan Allah.”
2. Syukur. Seorang pemimpin yang bersyukur, maka ia tidak berpanjang angan-angan. Hal ini dapat menjadikan sia-sia. Dalam surah Ibrahim ayat 17, intinya adalah perintah bersyukur dan janganlah mengingkari nikmat dari-Nya.
3. Tawakal. Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah adalah menyerahkan seluruh perkara kepada Allah, bersandar pada kekuasaan-Nya dalam mengatur siklus alam semesta, mendahulukan perbuatan-Nya ketimbang perbuatan kita, dan mengitamakan kehendak-Nya diatas keinginan kita.

Ketiga faktor inilah yang menjadikan seorang pemimpin berjiwa besar. Semoga Allah SWT. selalu membimbing dan memberikan cahaya-Nya agar para pembantu Presiden dapat menjalankan amanah dengan efektif.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Hari Pahlawan 2024 untuk Upacara dan Ziarah Nasional


Jakarta

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. Perayaan hari tersebut dilakukan dengan upacara dan tabur bunga seraya memanjatkan doa.

Mengacu Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024 dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, perayaan Hari Pahlawan 2024 mengusung tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu.”

Pembacaan doa menjadi salah satu agenda dalam upacara dan ziarah nasional. Melalui doa, peserta diajak untuk merenungkan perjuangan para pahlawan dan menyatukan harapan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.


Doa yang dipanjatkan dalam upacara ini bukan hanya seremonial, melainkan juga ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada para pahlawan atas pengorbanan mereka. Doa tersebut juga menjadi wujud permohonan kepada Tuhan agar para pahlawan yang telah gugur diterima di sisi-Nya.

Berikut bacaan doa Hari Pahlawan 2024 mengacu panduan yang dikeluarkan Kemensos.

Doa Hari Pahlawan 2024

Doa Ziarah Nasional Hari Pahlawan 10 November 2024

بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الحمد لله رب العالمين حمد الشاكرين حمدًا يوافي نعمة ويكافي مزيدة يا ربنا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك . اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Rahman,

Segala puji dan syukur kepada-Mu kami persembahkan
Atas semua karunia yang telah Engkau anugerahkan
Kami bersyukur karena Engkau masih memberi kesempatan
Mengenang perjuangan dan besarnya pengorbanan para pahlawan
Masukkan mereka semua ke surga-Mu yang penuh kemuliaan
Semoga kegigihan dan pengorbanan mereka, kami jadikan teladan

Ya Allah Tuhan Yang Maha Membalas

Kami yang mewarisi bangsa ini belum mampu membalas
Jasa dan pengorbanan para pahlawan yang penuh tulus ikhlas
Yang menghadiahkan kami generasi bangsa jembatan emas
Semoga jejak pahlawan mampu kami retas sebagai bentuk balas
Membangun ibu pertiwi sepenuh daya dengan integritas tanpa batas

Ya Allah, Tuhan yang merajut Nusantara dalam bingkai kebangsaan

Rahmati para pendahulu kami dengan rida dan ampunan,
Anugerahi kami jalan keteladanan,
Muliakan kami dalam iman,
Kuatkan hati dan langkah kami meraih kejayaan,
Agar tak sia-sia air mata dan pengorbanan,
Agar tak durhaka generasi kami yang hanya melanjutkan,
Agar bangsa ini menapak tegak mengusung harapan,
Agar hidup dan kehidupan senantiasa lekat dengan kerukunan,
Agar panjang menghela napas hingga akhir zaman tanpa rintangan.

Ya Allah, Tuhan Pemilik Kalbu

Bimbing kami dalam langkah yang malu,
Agar kami bisa meneladani sikap mereka yang syahdu,
Menjaga persatuan, bak api yang menyatu,
Dalam setiap tindakan, di mana pun kami bertemu,
Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu

Ya Allah Tuhan Yang Maha Tunggal

Hanya kepada-Mu kami pasrah dan bertawakkal
Warisilah generasi bangsa kami kecukupan ilmu sebagai bekal
Lengkapilah bangsa kami dengan sumber daya manusia yang handal
Ilhamkanlah kecerdasan akal, kejujuran budi dan kesantunan moral
Sehingga terkelola kekayaan alam dan sumber daya dengan optimal
Tercipta kesinambungan pembangunan spiritual dan material
Demi tercapainya cita kemakmuran rakyat dan keadilan sosial

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Menyayangi

Atas semua karunia dan anugerah-Mu mampukan kami mensyukuri
Semoga persaudaraan, persatuan dan kesatuan terpelihara lestari
Terbangun keindahan sinergi, harmoni, kolaborasi dan toleransi
Hindarkan semua gangguan, bahaya yang mengancam eksistensi
Hantarkan negeri ini menuju keadaan yang Engkau cintai dan Engkau ridhai
Semoga semua salah dan khilaf kami Engkau ampuni

رَبَّنَا اغْفِرلنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا علا للذين آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيمٌ ربنا آتنا في الدُّنْيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار ، سبحان ربك رب العزة عما يصفون. وسلام على المرسلين والْحَمْدُ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Doa Upacara Bendera dan Tabur Bunga Hari Pahlawan 10 November 2024

يمسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الحمد لله رب العالمين حمد الشاكرين حمدا يوافي نعمة ويكافي مزيدة يا ربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك – اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه أَجْمَعِينَ

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Rahman,

Segala puji dan syukur kepada-Mu kami persembahkan
Atas semua karunia yang telah Engkau anugerahkan
Kami bersyukur karena Engkau masih memberi kesempatan
Mengenang perjuangan dan besarnya pengorbanan para pahlawan
Masukkan mereka semua ke surga-Mu yang penuh kemuliaan
Semoga kegigihan dan pengorbanan mereka, kami jadikan teladan

Ya Allah Tuhan Yang Maha Membalas

Kami yang mewarisi bangsa ini belum mampu membalas
Jasa dan pengorbanan para pahlawan yang penuh tulus ikhlas
Yang menghadiahkan kami generasi bangsa jembatan emas
Semoga jejak pahlawan mampu kami retas sebagai bentuk balas
Membangun ibu pertiwi sepenuh daya dengan integritas tanpa batas

Ya Allah, Tuhan yang merajut Nusantara dalam bingkai kebangsaan

Rahmati para pendahulu kami dengan rida dan ampunan,
Anugerahi kami jalan keteladanan,
Muliakan kami dalam iman,
Kuatkan hati dan langkah kami meraih kejayaan,
Agar tak sia-sia air mata dan pengorbanan,
Agar tak durhaka generasi kami yang hanya melanjutkan,
Agar bangsa ini menapak tegak mengusung harapan,
Agar hidup dan kehidupan senantiasa lekat dengan kerukunan,
Agar panjang menghela napas hingga akhir zaman tanpa rintangan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Tunggal

Hanya kepada-Mu kami pasrah dan bertawakkal
Warisilah generasi bangsa kami kecukupan ilmu sebagai bekal
Lengkapilah bangsa kami dengan sumber daya manusia yang handal
Ilhamkanlah kecerdasan akal, kejujuran budi dan kesantunan moral
Sehingga terkelola kekayaan alam dan sumber daya dengan optimal
Tercipta kesinambungan pembangunan spiritual dan material
Demi tercapainya cita kemakmuran rakyat dan keadilan social

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Menyayangi

Atas semua karunia dan anugerah-Mu mampukan kami mensyukuri
Semoga persaudaraan, persatuan dan kesatuan terpelihara lestari
Terbangun keindahan sinergi, harmoni, kolaborasi dan toleransi
Dalam semangat moderasi, kemuliaan insani dan kesetaraan imani
Semoga beserta rahmat-Mu jualah derap langkah bangsa ini teriringi
Hindarkan semua gangguan, bahaya yang mengancam eksistensi
Hantarkan negeri ini menuju keadaan yang Engkau cintai dan Engkau ridhai
Semoga semua salah dan khilaf kami Engkau ampuni

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلاخواتنا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا هلا للذينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا صلة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار ، سبحان ربكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وسلام

Pembacaan doa Hari Pahlawan 2024 dilakukan setelah amanat pembina upacara. Berikut urutan selengkapnya.

  • Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara.
  • Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.
  • Pengibaran bendera Merah Putih, diiringi Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara.
  • Mengheningkan cipta, dipimpin oleh Pembina Upacara.
  • Pembacaan Pancasila.
  • Pembacaan Pembukaan UUD’45.
  • Pembacaan pesan-pesan Pahlawan (ditentukan panitia).
  • Amanat Pembina Upacara.
  • Pembacaan Doa
  • Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara.
  • Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara
  • Upacara selesai.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Keteladanan Kisah Ashabul Kahfi, Sekelompok Pemuda yang Teguh Akidahnya



Jakarta

Terdapat sejumlah keteladanan yang bisa dipetik dari pemuda Ashabul Kahfi. Kisah yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26 menceritakan tentang sekelompok pemuda dengan keteguhan agama yang luar biasa.

Dalam buku Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta tulisan Sunarto dkk dijelaskan, Ashabul Kahfi terdiri dari dua kata yaitu Ashab dan Al-Kahfi. Ashab artinya penghuni, sementara Al-Kahfi adalah gua. Secara sederhana, Ashabul Kahfi dimaknai penghuni gua.

Dikisahkan kala itu, terdapat tujuh pemuda yang berasal dari kalangan rakyat biasa negeri Afasus. Mereka sangat teguh dalam mempertahankan keimanannya dari kezaliman seorang raja yang bernama Dikyanus atau Decius.


Raja Dikyanus ini digambarkan sebagai sosok pemimpin yang angkuh, biadab, dan khianat terhadap rakyatnya. Kaisar yang berasal dari bangsa Romawi itu berkuasa pada periode 249 M-251 M.

Sebelum mengetahui tentang keteladanan dari para pemuda Ashabul Kahfi, berikut akan dibahas terlebih dahulu mengenai kisah singkatnya.

Kisah Singkat Ashabul Kahfi

Saking zalimnya Raja Dikyanus, ia memerintahkan rakyatnya untuk meninggalkan agama yang mereka anut dan beralih untuk menyembah berhala. Bahkan, ia tak segan membunuh siapapun yang menentang perintahnya.

Alhasil, rakyat yang takut mau tak mau menuruti untuk menganut agama yang diminta oleh Dikyanus. Namun, lain halnya dengan kelompok pemuda Ashabul Kahfi ini.

Mereka berkeyakinan hanya Allah SWT yang pantas disembah. Karenanya, Raja Dikyanus sangat murka terhadap para pemuda itu.

“Mengapa kalian tidak mau menyembah Tuhanku?” tanya Raja Dikyanus.

Para pemuda Ashabul Kahfi lantas menjawab dengan tegas hanya Allah SWT yang wajib disembah. Ini tercantum dalam surat Al Kahfi ayat 14 yang berbunyi:

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا

Arab latin: Wa rabaṭnā ‘alā qulụbihim iż qāmụ fa qālụ rabbunā rabbus-samāwāti wal-arḍi lan nad’uwa min dụnihī ilāhal laqad qulnā iżan syaṭaṭā

Artinya: “Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran,”

Mendengar jawaban itu, Raja Dikyanus sangat marah. Ia kemudian memberikan para pemuda itu waktu untuk berpikir.

Akhirnya, ketujuh pemuda Ashabul Kahfi tersebut berpikir dan berunding. Mereka memilih untuk menyelamatkan keimanannya.

Tanpa ragu, kelompok pemuda itu menyelamatkan diri dari kezaliman Raja Dikyanus dengan mencari tempat berlindung di dalam gua. Letak gua itu di Gunung Naikhayus, dekat kota Upsus.

Mereka berdoa di dalam gua untuk bersembunyi. Allah SWT memperlihatkan kekuasaannya, para pemuda itu ditidurkan selama 309 tahun, dalam surat Al Kahfi ayat 25 Allah SWT berfirman:

وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَٰثَ مِا۟ئَةٍ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًا

Arab latin: Wa labiṡụ fī kahfihim ṡalāṡa mi`atin sinīna wazdādụ tis’ā

Artinya: “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi),”

Ketika sang raja tahu bahwa kelompok pemuda Ashabul Kahfi bersembunyi di dalam gua, ia lalu memerintahkan rakyat untuk menangkapnya. Namun, tak seorang pun yang berani masuk ke alam gua itu.

Akhirnya, Raja Dikyanus menutup gua tersebut agar kelompok pemuda tersebut mati kelaparan dan tidak mampu keluar. Bahkan setelah mereka terbangun dari tidur panjang, tidak ada satu pun yang mengetahui berapa lama mereka tertidur di dalamnya.

Kemudian, salah satu dari mereka pergi ke kota untuk membeli makanan dengan membawa mata uang yang berlaku pada masa Raja Dikyanus. Pedagang tersebut heran dan menolak uang itu, si pemuda lalu bercerita mengenai temannya yang berada di gua.

Pedagang itu lalu memberitahu bahwa Raja Dikyanus telah meninggal ratusan tahun lalu. Salah satu petugas kerasaan lalu menanyai pemuda Ashabul Kahfi yang bercerita tadi, ia juga memberi tahu bahwa kini raja yang berkuasa adalah Raja Theodosius yang beriman kepada Allah SWT.

Kejadian tentang pemuda Ashabul Kahfi dilaporkan kepada Raja Theodosius, kemudian beliau mengadakan upacara penyambutan keluarnya tujuh pemuda yang berasal dari gua selama 309 tahun.

Keteladanan yang Bisa Dipetik dari Kisah Ashabul Kahfi

Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam karya Drs H Masan AF M Pd, keteladanan yang dapat diambil dari kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi yaitu:

  1. Kebenaran akidah Islam harus dipertahankan meski mendapat banyak cobaan dan godaan
  2. Selalu ingat kepada Allah SWT di mana pun dan kapan pun dengan selalu menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
  3. Kebatilan harus dicegah dengan cara yang santun dan bijaksana
  4. Yakin akan kekuasaan dan kasih sayang Allah yang selalu melindungi hamba-Nya
  5. bersyukur atas kemudahan dan kenikmatan yang Allah berikan
  6. Selalu berhati-hati dalam melakukan berbagai pekerjaan
  7. Harus berpegang teguh terhadap pendirian yang benar

Demikian keteladanan yang bisa dipetik dari kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com