Tag Archives: keutamaan

4 Golongan yang Dirindukan Surga, Apakah Kamu Salah Satunya?


Jakarta

Menjadi golongan yang dirindukan surga adalah harapan bagi setiap muslim yang ingin mendapatkan tempat mulia di akhirat. Disebutkan dalam sebuah hadits, surga merindukan empat golongan manusia.

Surga disebut-sebut merindukan orang-orang dengan amalan tertentu, yang membuat mereka menjadi golongan istimewa di mata Allah SWT. Lantas, siapa saja yang termasuk dalam empat golongan yang dirindukan surga?

Hadits tentang 4 Golongan yang Dirindukan Surga

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa surga memiliki rasa rindu kepada orang-orang istimewa. Ada empat golongan yang dirindukan surga karena amal dan kebaikan mereka. Berikut adalah haditsnya yang dikutip dari buku Risalah Ramadhan (Risalah dari Perjalanan Malam Ramadhan) tulisan Furqon Al-Kalam.


Rasulullah SAW bersabda,

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ إِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِي الْقُرْآنِ, وَحَافِظِ النِّسَانِ وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ، وَصَائِمٍ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya: “Surga itu merindukan empat golongan: orang yang membaca Al-Qur’an, orang yang menjaga lisan, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang yang berpuasa pada bulan Ramadan.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Penjelasan Hadits 4 Golongan yang Dirindukan Surga

Hadits tersebut menjelaskan tentang empat golongan yang dirindukan surga dan memberikan penjelasan yang mendalam tentang karakteristik orang-orang yang memperoleh keistimewaan tersebut. Berikut adalah penjelasan dari hadits mengacu pada sumber sebelumnya.

1. Orang yang Membaca Al-Qur’an dengan Tekun (Taalil Qur’an)

Salah satu golongan yang dirindukan surga adalah mereka yang senantiasa mentilawahkan Al-Qur’an dengan tekun. Tidak hanya membaca, namun juga memahami dan mengamalkan ajaran di dalamnya. Pada hadits tersebut menggunakan kata talil Qur’an, yang berarti lebih dari sekadar pembaca biasa. Orang yang masuk golongan ini adalah mereka yang melibatkan hati dan pikiran dalam setiap tilawahnya, menjadikan Al-Qur’an pedoman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga surga pun merindukan mereka.

Membaca Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang memiliki banyak keutamaan dan alasan mengapa umat Islam harus melakukannya. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya membaca Al-Qur’an seperti dikutip dari buku Jika Surga Neraka (tak Pernah) Ada tulisan Wawan Susetya:

  • Petunjuk hidup. Al-Qur’an adalah kalimat Allah SWT yang terakhir, menjadi pedoman dan tuntunan bagi umat manusia.
  • Relevan sepanjang masa. Ajaran Al-Qur’an tidak akan bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan.
  • Mudah dipahami. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa yang mudah dimengerti.

2. Orang yang Menjaga Lisan (Wa Haafidzii Lisan)

Orang yang menjaga ucapannya agar tidak berkata kasar, mencaci, atau menghina termasuk salah satu golongan yang dirindukan surga. Allah SWT mengaruniakan manusia dengan kemampuan berbicara, dan itu adalah nikmat besar yang harus dijaga dengan baik. Dalam surah Al-Mu’minun ayat 3, disebutkan bahwa orang yang menjauhkan diri dari perkataan yang sia-sia dan tidak berguna adalah salah satu syarat untuk masuk Surga Firdaus.

وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ

Artinya: “Orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,”

Mengontrol lisan memiliki makna yang dalam karena seseorang yang tidak mampu menjaga ucapannya bisa terjebak dalam perbuatan dosa seperti dusta, ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), atau hasud (dengki). Pepatah “diam itu emas” menegaskan betapa pentingnya berbicara hanya untuk kebaikan.

Jika tidak mampu menjaga ucapan, seseorang bisa jatuh ke dalam sikap buruk yang merusak hati dan amalan, sehingga menjauhkan mereka dari rahmat Allah SWT dan surga.

3. Orang yang Memberi Makan Mereka yang Kelaparan (Wa Muth’mimul Jii’an)

Mereka yang senantiasa berbagi makanan kepada orang yang kelaparan termasuk dalam golongan yang dirindukan surga. Amal ini jika dilakukan dengan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah SWT, dijanjikan akan dibalas dengan pahala yang melimpah di akhirat. Bahkan, memberi makanan kepada mereka yang berbuka puasa memiliki pahala setara dengan orang yang menjalankan puasa tersebut.

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk peduli terhadap mereka yang kelaparan dan kurang mampu, karena perhatian ini menjadi salah satu ibadah yang mendatangkan pahala besar. Di akhirat kelak, mereka yang menjalankan amal ini dengan penuh keikhlasan akan mendapat tempat istimewa di sisi Allah SWT, yakni surga.

4. Orang yang Puasa Ramadan Penuh Keimanan (Wa Shooimiina Fi Syahri Ramadhan)

Terakhir, golongan yang dirindukan surga adalah orang-orang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan. Ramadan adalah bulan yang istimewa, seluruh kebaikan terkumpul, doa dikabulkan, dan dosa diampuni.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa jika umatnya mengetahui keutamaan Ramadan, mereka akan berharap sepanjang tahun adalah bulan Ramadan, “Kalau sekiranya umatku mengetahui apa-apa (kebaikan) di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka menginginkan agar sepanjang tahun bulan Ramadan.”

Ketaatan dan keikhlasan dalam menjalani puasa selama bulan Ramadan membuat surga merindukan mereka, karena di bulan ini kebaikan, pengampunan, dan rahmat Allah SWT begitu melimpah. Doa yang dipanjatkan akan dikabulkan, dosa yang dilakukan akan diampuni, dan ketaatan kepada Allah SWT bisa diterima.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus AS, Muslim Bisa Baca Saat Merasa Kesulitan


Jakarta

Ada doa yang dibaca Nabi Yunus AS ketika ia mengalami kesulitan. Doa ini dipanjatkan agar Allah SWT menolong dirinya yang sedang berada di dalam perut ikan hiu.

Keimanan dan kesabaran Nabi Yunus AS menjadikan dirinya bisa selamat keluar dari perut ikan hiu. Mengutip buku Doa Andalan Para Nabi karya Musthafa Murad disebutkan, pertolongan Allah SWT ini berkat keimanan, ketaatan, zikir dan ketulusan Nabi Yunus AS dalam meminta pertolongan.

Rasulullah SAW melalui sabdanya menjelaskan keutamaan membaca doa Nabi Yunus AS. Dari Sa’ad ibn Abi Waqash RA mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Nama Allah yang paling agung -bila Dia diseru dengannya pasti mengabulkan- adalah doa Nabi Yunus ibn Matta.”


Sa’ad ibn Abi Waqash bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah doa tersebut hanya milik Yunus, atau untuk seluruh kaum muslim?” Beliau menjawab, “Secara khusus ia milik Yunus, dan secara umum ia milik kaum muslim. Karena itu, berdoalah dengannya. Bukankah Allah berfirman, ‘Kemudian ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim.” Maka, Kami perkenankan doanya dan Kami selamatkan ia dari kedukaan. Demikian pula Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman: Doa ini merupakan syarat dari Allah bagi orang yang ingin berdoa kepada-Nya dengan nama tersebut.”

Mengutip buku Kaya Melimpah Dengan Doa Para Nabi karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy disebutkan bahwa doa ini mustajab apabila dipanjatkan dengan segala kerendahan diri dan pengharapan yang tinggi.

Bacaan Doa Nabi Yunus: Arab, Latin dan Artinya

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Arab latin: Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Bacaan doa Nabi Yunus tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya’ ayat 87. Berikut ayat lengkapnya,

Surat Al-Anbiya Ayat 87

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

Keutamaan Doa Nabi Yunus AS

Doa Nabi Yunus AS termasuk doa yang memiliki banyak keutamaan. Merangkum buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor, S.Ag. berikut beberapa keutamaan doa Nabi Yunus AS berdasar hadits.

1. Dikabulkan Doa

Diriwayatkan oleh Imam Nasa’i, dari Abi Said bin Abi Waqash RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Doa ikan paus Nun, yaitu doanya Nabi Yunus AS ketika ia berada dalam perutnya, ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhoolimiin.’ Maka, tiada seorang muslim pun yang berdoa dengannya dalam meminta sesuatu perkara, selain dijabah (dikabulkan) apa yang dimintanya.”(Dinukil dari Tafsir Qurtubi, 8/314)

2. Dijauhkan dari Kesusahan

Disebutkan riwayat dari Sa’id bin Musayyab RA, ia berkata, “Aku mendengar dari Said bin Malik RA berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Asma Allah yang apabila berdoa dengan membacanya maka pastilah Allah mengabulkannya. Apabila meminta pasti Dia pun memberi, yaitu doa Nabi Yunus AS bin Mata.’

Maka aku pun berkata, ‘Ya Rasulullah, apakah doa itu khusus bagi Nabi Yunus AS bin Mata atau untuk sekalian kaum muslimin?’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Benar, ia adalah doa khusus Nabi Yunus AS bin Mata dan umumnya juga untuk sekalian kaum muslimin. Apabila salah seorang di antara kamu berdoa dengannya, maka apakah kamu tidak mendengar firman Allah SWT, ‘Maka berserulah (berdoa) Yunus di dalam kegelapan (dalam perut ikan), Laa ilaaha illaa anta, maka Kami kabulkan ia dan Kami angkat ia dari kesusahannya.’

Maka demikian pula Allah akan menyelamatkan kaum mukminin. Demikian itulah Allah memastikan bagi siapa yang berdoa dengannya.” (Dinukil dari Tafsir Thabari, 17/82)

3. Amalan yang Ganjarannya Syahid

Al Imam Zainuddin bin Abdul Aziz, di dalam kitabnya Fathul Mu’in, diriwayatkan, “Barangsiapa yang membaca doa, Laa ilaaha illaa anta.. (doa Nabi Yunus AS) sebanyak empat puluh kali ketika ia sedang sakit, maka apabila ia meninggal dunia karena sakitnya itu, ia akan diberi ganjaran oleh Allah SWT seperti ganjarannya para syuhada. Dan apabila ia sembuh dari sakitnya itu, maka ia akan mendapat ampunan Allah SWT Semoga Allah SWT mengampuni kita semua dan menyelamatkan dari azab neraka.” (Dinukil dari Kitab Fathul Mu’in, h.144)

4. Selamat dari Kesulitan Hidup

Syekh Salim An Nafarowi dalam kitabnya Al Fawaakihud Dawaani, menerangkan, bahwa siapa yang membaca, “Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhoolimiin” (doa Nabi Yunus AS), maka ia aman dari kesulitan atau kesusahan hidupnya.

5. Dijauhkan dari Perasaan Sedih

Syekh Salim juga mengutip pendapat lain, bahwa pengarang kitab Jauharoh mengatakan, “Sesungguhnya doa itu memberi banyak manfaat, sebagaimana Al-Qur’an memberi janji-janji bagi siapa yang mendengarnya dan mengamalkan isinya.

Siapa yang dalam keadaan bingung, susah, bersedih hati atau stres, maka bacalah doa karena hakikat doa itu, ialah mengajukan permohonan kepada Dzat yang Membukakan segala kesulitan dan menolak segala macam bala (malapetaka, azab).

Doa itu bermanfaat bagi orang yang masih hidup dan bagi mereka yang sudah meninggal dunia. Doa pula yang menjadi perantara untuk menyampaikan suatu permintaan, sekalipun permintaannya datang dari dada kaum kafir, Allah pasti mengabulkannya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi SAW, dari Anas RA: “Sesungguhnya doanya orang yang dizhalimi itu makbul (terkabul).” (HR. Ahmad)

Wallahua’lam

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca sholawat merupakan suatu amalan kebaikan yang berbentuk pujian atau doa sebagai ungkapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap muslim diwajibkan untuk senantiasa mengingat perjuangan dan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW dengan bersholawat.

Bahkan, terdapat satu ayat yang menyebutkan bahwa Allah SWT dan para malaikat pun bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 56,


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَتَبِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَتَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Arab Latin: innallâha wa malâ’ikatahû yushallûna ‘alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Mengutip buku Di Bawah Bimbingan Ilahi karya Sholihin H.Z, terdapat 3 doa malaikat Jibril yang diaminkan oleh malaikat Jibril, salah satunya adalah celaka bagi seorang hamba enggan mengucapkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Jibril berkata, “Hinalah seseorang yang (namamu) disebutkan padanya namun ia tidak mengucapkan sholawat,” kemudian Rasulullah SAW berkata, “Amin”.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Barang siapa memohonkan sholawat atasku sekali, Allah SWT bersholawat atasnya sepuluh kali (HR. Muslim)

Salah satu dari berbagai macam sholawat yang dapat diamalkan umat Islam adalah sholawat Jibril. Sholawat ini memiliki bacaan yang sangat pendek, namun keutamaan yang diberikan bagi pembacanya sangatlah banyak. Berikut bacaan sholawat Jibril.

Bacaan Sholawat Jibril: Arab, Latin, dan Artinya

صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

Arab Latin: Shallallahu ‘alâ Muhammad

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmatNya kepada Nabi Muhammad.”

Keutamaan Membaca Sholawat Jibril

Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat karya Syukron Maksum, jika sholawat Jibril ini dibaca secara rutin, maka pembacanya akan dicintai oleh semua orang dan 70 pintu rahmat akan dibukakan untuknya.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Imam Sya’roni bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Barang siapa membaca sholawat ini (sholawat Jibril), maka ia telah membuka 70 pintu rahmat untuk dirinya dan Allah akan menitipkan cinta-Nya pada hati manusia sehingga mereka tidak akan marah kepadanya, kecuali orang yang menyimpan kemunafikan di dalam hatinya.”

Adapun menurut riwayat dari As-Sakhawi, ada seorang laki-laki dari Syiria yang ingin mengunjungi Nabi SAW, ayahnya telah tua renta dan buta, namun ingin melihat Nabi SAW.

Lalu ayahnya disarankan untuk membaca sholawat Jibril di atas. Setelah membaca sholawat Jibril tersebut, sang ayah kemudian dapat melihat Rasulullah SAW dalam mimpinya, bahkan bisa meriwayatkan hadits dari beliau.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Allahumma Thowwil Umuurona dan Amalan agar Panjang Umur


Jakarta

Allahumma thowwil umuurona adalah bacaan doa minta panjang umur. Di bawah ini akan kita ulas doa allahumma thowwil umuurona versi pendek dan versi panjang.

Simak juga hakikat tentang panjang umur, serta amalan-amalan yang dapat memperpanjang umur, lengkap dengan hadits-haditsnya.

Bacaan Doa Allahumma Thowwil Umuurona

Berikut ini bacaan doa allahumma thowwil umuurona versi pendek dan panjang:


Doa Allahumma Thowwil Umuurona Versi Pendek

Dikutip dari buku Hafalan Doa Pendek Sehari-hari oleh Ibnu Muslih Djuremi, bacaan doa allahumma thowwil umuurona versi pendek adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ طَوِّلُ عُمُوْرَنَا فِي طَاعَتِكَ وَطَاعَةِ رَسُولِكَ وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.

Arab latin: Allahumma thowwil ‘umuurona fii thaa’atika wa thaa’ati rasuulika waj’alnaa min ‘ibaadikash shaalihiin.

Artinya: “Ya Allah, panjangkanlah umur kami dalam menaati-Mu dan menaati rasul-Mu, serta jadikanlah kami dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih.”

Doa Allahumma Thowwil Umuurona Versi Panjang

Bacaan doa allahumma thowwil umuurona versi panjang adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: “Allahumma thowwil umuurona, wa shohhih ajsaadana, wa nawwir quluubana, wa sabbit imanana wa ahsin a’malana, wa wassi’ arzaqona, wa ilal khoiri qorribna wa ‘anisy-syarri abidna, waqdhi khawaa-ijana fiddiini waddunyaa wal aakhirati innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.”

Artinya: “Ya Allah, panjangkan umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkan iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkan kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Hakikat Panjang Umur Sesuai Hadits Rasulullah

Pada dasarnya umur seseorang adalah rahasia Allah SWT. Tidak ada yang mengetahui berapa panjang usia seseorang kecuali Allah. Lantas bagaimana pandangan Rasulullah SAW mengenai panjangnya umur seseorang?

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah tentang usia seseorang yang dilansir dari situs Masjid Istiqlal:

Manusia Punya Batas Umur

Dalam surat Al-A’raf, Allah berfirman bahwa setiap manusia memiliki batasan umur.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS Al-A’raf: 34).

Dengan demikian, jika ajal manusia telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha menundanya. Begitu pula sebaliknya, jika ajalnya belum tiba, manusia tidak akan mati meski berusaha mempercepat kematiannya.

Umur Bisa Diperpanjang Atas Kehendak Allah

Dalam haditsnya, Rasulullah sempat menjelaskan mengenai penambahan umur. Beliau bersabda:

لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ، وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ، إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ، وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا خَيْرًا

Artinya: “Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdoa agar cepat mati sebelum kematian itu benar-benar datang kepadanya. Sesungguhnya jika salah seorang di antara kamu sekalian mati, maka terputuslah amalnya. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah umur seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya.” (HR Al-Bukhari).

Salah satu amalan yang bisa memperpanjang umur adalah berbuat baik kepada orang tua dan menjalin silaturahmi.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ،قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ، وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezkinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambug silaturrahim (kekerabatan).” (HR Ahmad).

Dalam buku Bagaimana Panjang Umur Penuh Berkah? oleh Muhammad bin Ibrahim An-Nu’aim disebutkan ada tiga kemungkinan maksud dari panjang umur tersebut, yakni:

  • Panjang umur dalam arti sebenarnya.
  • Umur yang berkah, sehingga seperti melakukan amalan bertahun-tahun.
  • Sebutan yang baik setelah meninggal.

Larangan Berdoa Minta Kematian

Rasulullah SAW juga melarang kita memohon kematian. Sebab bisa jadi kebaikannya bisa bertambah saat masih hidup.

لا يَتَمَنَّى أحدكم الموت، إما محسن فلعله يزداد، وإما مسيء فلعله يَسْتَعْتِبُ

Artinya: “Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan kematian. Jika dia orang yang berbuat baik, maka bisa jadi kebaikannya akan semakin bertambah, dan jika dia orang yang berbuat buruk, maka boleh jadi dia akan memohon ampunan.” (HR Al-Bukhari).

Umur Panjang yang Percuma

Sering kita dengar seseorang berdoa agar panjang umur, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun pada dasarnya umur yang panjang akan menjadi percuma jika tidak melakukan amal baik.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Artinya: Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” Dia bertanya lagi, Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya.” (HR Ahmad).

3 Amalan Agar Panjang Umur

Dalam situs Kemenag Sulsel, dijelaskan ada tiga amalan yang bisa memperpanjang umur seseorang.

1. Sedekah

Amalan pertama adalah bersedekah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya sedekah orang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khatimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran dan sifat berbangga diri darinya.” (HR Thabrani).

2. Silaturahmi

Yang kedua adalah bersilaturahmi. Silaturahmi juga memiliki keutamaan memperluas rezeki. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang artinya:

“Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya dia bersilaturahmi.” (HR Bukhari).

3. Berbakti Kepada Orang Tua

Amalan selanjutnya adalah berbakti kepada orang tua. Hal ini sudah sepatutnya dilakukan anak, karena ridha orang tua adalah ridha Allah.

“Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturahmi dengan sesama.” (HR Ahmad)

Itulah bacaan doa allahumma thowwil umuurona dan amalan-amalan agar panjang umur, lengkap dengan ayat dan haditsnya. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Mandi Besar setelah Haid Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaannya


Jakarta

Doa mandi besar setelah haid juga disebut sebagai niat mandi besar. Sebelum mandi besar, sudah sepantasnya muslim membaca doa tersebut karena menjadi salah satu rukun yang perlu ditunaikan.

Menukil dari buku Fikih oleh Udin Wahyudin, rukun mandi wajib ada dua yaitu membaca doa atau niat mandi wajib sebelum menghilangkan hadats. Kedua, mengalirkan air ke seluruh badan.

Sementara itu, haid merupakan kondisi biologis yang dialami setiap wanita. Diterangkan oleh Sayyid Abdurrahman bin Abdul Qadir Assegaf dalam Kitab Haid, Nifas, dan Istihadhah terjemahan Ahmad Atabik dan Abdul Majid bahwa haid menjadi penanda organ reproduksi wanita sehat.


Wanita muslim dalam kondisi haid tidak diperbolehkan melakukan beberapa ibadah seperti salat, puasa dan membaca Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 222,

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran,” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Bacaan Doa Mandi Besar setelah Haid

Berikut bacaan doa mandi besar atau niat mandi besar setelah haid seperti dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh Hambali.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta’ala.”

Tahapan Mandi Besar setelah Haid

Berikut beberapa tata cara mandi besar yang disebutkan dalam buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin,

  1. Berwudhu
  2. Membaca doa mandi besar setelah haid
  3. Basuh air dari ujung kepala sampai kaki sebanyak tiga kali
  4. Mengguyur anggota tubuh bagian kanan tiga kali, lalu bagian kiri sebanyak tiga kali
  5. Menggosok seluruh anggota tubuh
  6. Menyela bagian dalam rambut
  7. Bagi perempuan berambut panjang tidak wajib membuka ikatan rambutnya, tetapi wajib membasahi akar rambut dengan air
  8. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar daerah-daerah lipatan tubuh
  9. Lanjutkan mandi seperti biasa dan bilas sampai bersih
  10. Jika hendak melaksanakan salat setelah mandi besar, maka harus berwudhu kembali

Doa setelah Mandi Besar yang Bisa Diamalkan

Selain doa mandi besar setelah haid yang dibaca sebagai niat, ada juga bacaan yang dapat diamalkan setelah selesai mandi. Bacaan ini dinukil dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab susunan Isnan Ansory.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”

Keutamaan Mandi Besar

Melalui hadits Rasulullah SAW kepada Fatimah binti Abu Hubaish disebutkan tentang keutamaan mandi besar yaitu sebagai syarat mengerjakan salat dan tawaf. Beliau bersabda,

“Apabila masa haidmu datang maka tinggalkanlah salat dan jika telah suci maka mandi dan salatlah.” (HR Bukhari)

Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid

Meski tidak diperbolehkan melakukan ibadah seperti puasa, salat, dan membaca Al-Qur’an, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan muslim sewaktu haid. Apa saja? Berikut bahasannya yang dinukil dari Buku Lengkap Fiqh Wanita oleh Abddul Syukur al-Azizi.

  1. Sedekah
  2. Istighfar
  3. Mempelajari ilmu agama
  4. Membaca Al-Qur’an melalui ponsel atau tablet. Ini diperbolehkan selama tidak menyentuh mushaf

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ayat Kursi Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya


Jakarta

Ayat Kursi adalah salah satu ayat yang sangat istimewa dalam Al-Qur’an dan kerap dibaca oleh umat Islam untuk mendapatkan perlindungan serta ketenangan batin. Ayat kursi terdapat dalam surah Al-Baqarah tepatnya pada ayat 255.

Ayat Kursi memuat pesan mendalam tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas. Ayat ini diyakini memiliki banyak keutamaan, mulai dari penjagaan diri dari gangguan setan hingga peningkatan keimanan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lengkap bacaan Ayat Kursi dalam teks Arab, latin, terjemahannya, serta keutamaan-keutamaannya yang luar biasa. Yuk, simak hingga akhir!


Bacaan Lengkap Ayat Kursi: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Sebagai salah satu ayat paling mulia dalam Al-Qur’an, Ayat Kursi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Untuk mempermudah dalam menghafal dan memahami, berikut ini kami sajikan bacaan lengkap Ayat Kursi dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Latinnya: Allāhulaa ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm(u), lāta’khużuhū sinatuw walā naum(un), lahūmā fissamāwāti wamā fil-arḍ(i), mandżalladżī yasyfa’u ‘indahū illā bi’idżnih(ī), ya’lamumā baina aidīhim wamā khalfahum, walā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimāsyā'(a), wasi’a kursiyyuhussamāwāti wal-arḍ(a), walā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wahuwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

Mengapa Dinamakan Ayat Kursi?

Tafsir Ibnu Katsir, dalam terjemahan oleh M. Abdul Goffar dkk., menjelaskan bahwa penyebab dinamakan Ayat Kursi untuk surah Al-Baqarah ayat 255 merujuk pada keagungan dan tingginya kedudukan ayat ini.

Pendapat ini didukung oleh hadits-hadits shahih, yang memperkuat pandangan bahwa Ayat Kursi merupakan ayat paling utama dalam Al-Qur’an.

Imam Ahmad meriwayatkan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجَرِيرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَبَاحٍ، عَنْ أُبَيٍّ -هُوَ ابْنُ كَعْبٍ-أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ: “أَيُّ آيَةٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ أَعْظَمُ”؟ قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَرَدَّدَهَا مِرَارًا ثُمَّ قَالَ أُبَيٌّ: آيَةُ الْكُرْسِيِّ. قَالَ: “لِيَهْنك الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ لَهَا لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ تُقَدِّسُ الْمَلِكَ عِنْدَ سَاقِ الْعَرْشِ”

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa’id Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Abdullah ibnu Rabah, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, “Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.”

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi memang tak diragukan lagi, terutama karena kandungan maknanya yang begitu dalam dan kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya.

Menurut buku Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi tulisan Dr. Fadhl Ilahi, Rasulullah SAW telah menjelaskan keistimewaan Ayat Kursi melalui berbagai hadits, yang dapat dikelompokkan ke dalam lima poin utama.

1. Ayat Paling Agung

Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung di dalam Al-Qur’an.

2. Mengandung Nama Allah SWT yang Agung

Di dalam Ayat Kursi, terdapat asma Allah SWT yang sangat mulia, yakni Al-Hayyu dan Al-Qoyyum.

3. Setan Menjauh

Bagi yang rutin membaca Ayat Kursi, setan akan menghindarinya. Ayat ini menjadi tameng yang kuat dalam melindungi diri dari gangguan makhluk halus dan energi negatif.

4. Perlindungan setelah Shalat Fardhu

Membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu memberikan perlindungan yang luar biasa dari Allah SWT hingga waktu shalat berikutnya tiba. Hal ini seakan memberikan rasa aman dan ketenangan batin bagi yang mengamalkannya.

5. Dekat dengan Surga

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang membaca Ayat Kursi setelah shalat wajib tidak akan terhalang menuju surga kecuali oleh kematian. Artinya, amal ini mempererat kedekatan dengan surga dan menghindarkan dari halangan kecuali ajal.

Waktu Sunnah Mengamalkan Ayat Kursi

Pada dasarnya, tidak ada batasan waktu khusus untuk membaca Ayat Kursi, karena setiap waktu dianggap baik untuk melafalkan ayat yang mengandung firman Allah SWT ini. Mengingat bahwa membaca Ayat Kursi adalah perbuatan mulia, kapan pun dilaksanakan, tetap menjadi ibadah yang berpahala.

Namun, menurut pandangan para ulama, ada waktu-waktu tertentu yang lebih dianjurkan atau afdhal untuk mengamalkan Ayat Kursi, sehingga sangat disarankan bagi seorang Muslim untuk membaca Ayat Kursi pada saat-saat tersebut.

Berikut adalah waktu sunnah yang dianjurkan oleh para ulama mengutip buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis tulisan Ramadhan AM.

  1. Setelah shalat wajib. Dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi setiap kali selesai melaksanakan shalat fardhu.
  2. Sebelum Tidur. Disarankan membaca Ayat Kursi ketika hendak beristirahat di malam hari.
  3. Saat pagi dan sore. Membaca Ayat Kursi menjelang pagi dan sore disunnahkan sama seperti dzikir di pagi dan petang.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Rasanya Rutin Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil 450 Kali Tiap Hari


Jakarta

Nabi Ibrahim AS dikisahkan membaca sebuah kalimat dzikir saat api membakar dirinya atas perintah Raja Namrud. Api tersebut lantas menjadi dingin hingga tak melukai Sang Ulul Azmi,sekaligus meningkatkan keimanan para pengikutnya.

Bacaan dzikir apa itu?

Ialah “hasbunallah wani’mal wakil”, dzikir yang pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, dua kekasih Allah SWT.


Muslim juga dapat membaca dzikir tersebut saat mengharapkan perlindungan dan pertolongan-Nya. Di sisi lain, mereka yang rutin mengamalkan kalimat itu juga bisa memperoleh berbagai manfaat lain. Apa saja?

Manfaat Hasbunallah Wanikmal Wakil

Mengutip buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus oleh Muhammad Arifin Rahman, keistimewaan mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil diungkap oleh Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seorang waliyullah asal Maroko. Yakni sebagai berikut:

  • Memperoleh pertolongan Allah SWT.
  • Mendapatkan kekayaan dan kecukupan saat terdesak.
  • Dicintai banyak orang.
  • Senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
  • Memperoleh kemuliaan yang langgeng.
  • Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim.
  • Dapat memberi solusi saat mengalami kebuntuan.
  • Bisa mendamaikan perselisihan.
  • Memperbanyak pendapatan.
  • Dihormati dan dipatuhi oleh banyak orang.
  • Menjaga harta benda aman dari pencuri.

Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil: Arab, Latin, Arti

Berikut tulisan hasbunallah wani’mal wakil dalam bahasa Arab beserta artinya:

1. Versi Pendek

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung.”

2. Versi Panjang

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nasir

ArtInya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baik penolong.”

Cara Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili menganjurkan muslim mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil sebanyak 450 kali setiap harinya. Menurutnya, dengan begitu Allah SWT akan mencukupi semua kebutuhan pengamalnya, dianugerahi kekayaan, melindunginya dari segala keburukan, serta selalu menolongnya.

“Barang siapa ingin dicukupi segala kebutuhannya, dilindungi dari kejelekan semua makhluk, selalu mendapat pertolongan, dan dianugerahi kekayaan, maka bacalah ‘hasbunallah wani’mal wakil’ setiap hari sebanyak 450 kali,” jelas Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seperti ditulis oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi dalam bukunya.

Muslim dapat membacanya kapan saja dalam sehari, tapi utamanya setelah sholat fardhu dan di sepertiga malam. Karena pada kedua waktu tersebut terdapat keutamaan tersendiri sebagaimana sabda Nabi SAW.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))

Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah shalat wajib.” (HR Tirmidzi).

Selain rutin membacanya setiap hari, hendaknya muslim juga senantiasa berdoa kepada Allah SWT, beramal sholeh, dan menjauhi diri dari segala kemaksiatan.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Penutup Acara Rapat yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Doa penutup acara rapat bisa diamalkan muslim selesai kegiatan. Sebagai umat Islam, sudah sepantasnya kita berdoa kepada Allah SWT sebagaimana tercantum dalam surah Al Gafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”


Menurut buku Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera oleh M Khalilurrahman Al-Mahfani, secara bahasa doa berasal dari kata “da’aa-yad’uu-du’aa-an” yang maknanya memohon atau meminta. Sementara itu, dari segi istilah doa diartikan permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Berikut beberapa doa penutup acara rapat yang dapat dibaca muslim sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Doa Penutup Acara Rapat: Arab, Latin dan Arti

1. Doa Penutup Acara Rapat Versi Pertama

Terdapat berbagai macam doa penutup acara rapat, salah satunya seperti yang dinukil dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subḥānakallahumma rabbī wa biḥamdika lā ilaha illa anta astagfiruka wa atūbu ilaik.

Artinya: “Maha Suci Engkau, Ya Allah wahai Rabbku, dan dengan memuji-Mu, tiada Ilah selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

2. Doa Penutup Acara Rapat Versi Kedua

Selain bacaan di atas, terdapat doa penutup acara versi lainnya seperti tercantum dalam kitab Hisnul Muslim tulisan Syaikh Sa’id bin Wahf Al-Qahthani terjemahan Qosdi Ridlwanullah.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ.

Arab latin: Rabbigfirlī wa tub ‘alayya innaka antat-tawwābul-gafūr

Artinya: “Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengampun.” (HR Tirmidzi no 3/153 dan Ibnu Majah no 2/321)

Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memanjatkan bacaan di atas sebanyak 100 kali sebelum berdiri meninggalkan suatu majelis.

3. Doa Penutup Acara Rapat Versi Ketiga

Turut disebutkan dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H Hamdan Hamedan terkait doa penutup acara rapat yang disebutkan Ibnu Umar RA riwayat Tirmidzi,

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Arab latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.” (HR Tirmidzi)

4. Doa Penutup Acara Rapat Versi Keempat

Doa penutup acara rapat selanjutnya diambil dari surah As Saffat ayat 180-182, berikut bacaannya.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Demikian beberapa doa penutup acara rapat yang bisa diamalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Surat Al-Waqiah untuk Rezeki Lengkap Latin dan Artinya


Jakarta

Surat Al-Waqiah biasa diamalkan untuk kekayaan. Umat Islam yang membacanya bisa menutup dengan doa surat Al-Waqiah untuk rezeki.

Surat Al-Waqiah adalah surat ke-56 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 96 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Makkah.

Al-Waqiah terletak pada juz ke-27. Nama “Al-Waqiah” diambil dari lafaz dalam ayat pertama surat ini, yang berarti “hari kiamat.”


Meski memiliki tema tentang akhir zaman, surat Al-Waqiah tidak hanya berbicara kejadian-kejadian di hari akhir. Surat ini mengandung penjelasan tentang pahala yang akan diterima oleh orang-orang beriman yang taat serta ancaman bagi mereka yang ingkar.

Selain itu, surat Al-Waqiah juga menguraikan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dalam penciptaan manusia, alam, tumbuhan, api, dan berbagai sumber rezeki lainnya.

Mengutip buku Agar Rizki Berlimpah dan Hidup Berkah tulisan Muhammad Fadlun, Rasulullah SAW menyebut surat Al-Waqiah sebagai “Surat Kekayaan” atau Surat Ghina, yang berarti surat kaya sehingga surat ini dapat membuka pintu rezeki bagi siapa pun yang membacanya.

Untuk memperoleh keutamaan tersebut, ada bacaan doa setelah membaca surat Al-Waqiah yang bisa diamalkan. Mengutip kitab Khulashoh Nabawiy, berikut bacaan doa surat Al-Waqiah untuk rezeki.

Doa Surat Al-Waqiah untuk Rezeki

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (ثلاثاء) اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Allahumma shun wujuhana bil yasar wala tuhinna bil iqtar fanastarziqa tholibi rizqika wa nasta’thifa syiroro kholqika wa nasytaghila bihamdi man a’tho na wa nubtala bi zammi man man ana wa anta min wara-i zalika ahlul ‘atho-i wal man-‘i. Allahumma kama shunta wujuhana ‘anis sujudi illa laka fa shunna ‘anil hajati illa ilaika bijudika wa karomika wa fadhlika ya arhamarrohimin aghninii bifadhlika ‘amman siwaak. wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi.

Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapapun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan.”

Usai membaca doa tersebut, dapat melanjutkan dengan doa berikut:

الّلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَأَسْرَارِهَا أنْ تُيَسِّرَلِيْ رِزْقِي كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِن خَلْقِكَ يَا ألله يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma inni as aluka bihaqqi suuratil waaqi’ah wa asroorihaa antu yassiroli rizki kamaa yassartahu li katsiirin min kholqika yaa Alloh yaa robbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezeki ku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya robbal ‘alamin.”

Waktu Sunnah Membaca Surat Al-Waqiah

Membaca surat Al-Waqiah tidak hanya mendatangkan manfaat besar, tetapi juga dianjurkan untuk dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang dipercaya lebih afdhal. Berikut adalah beberapa waktu yang disunnahkan untuk membaca surat Al-Waqiah.

1. Malam Hari

Malam hari menjadi salah satu waktu yang dianjurkan untuk membaca surat Al-Waqiah. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka orang tersebut tidak akan tertimpa kemiskinan. Surat Al-Waqiah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anakmu.”

Senada dengan hadits tersebut, ada pula riwayat lain yang menyatakan, “Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah di setiap malam, niscaya ia tidak akan tertimpa oleh kemiskinan selamanya.”

Dengan membaca surat Al-Waqiah setiap malam, seorang muslim diharapkan dapat memperoleh perlindungan dari kesulitan ekonomi dan ketenangan dalam kehidupannya.

2. Pagi dan Sore Hari

Dalam kitab Khazinatul Asrar, Imam Ja’far menjelaskan, membaca surat Al-Waqiah di pagi hari sebelum memulai aktivitas, seperti berangkat bekerja atau mencari rezeki, Allah SWT akan melapangkan jalan rezekinya dan memenuhi kebutuhannya.

Tak hanya itu, bagi yang melafalkan surat Al-Waqiah di pagi dan sore hari, Allah SWT akan melindunginya dari kelaparan dan dahaga. Selain itu, ia akan diberi keteguhan hati, sehingga tidak perlu khawatir terhadap orang-orang yang hendak mencelakainya atau menyebarkan fitnah. Bahkan, setiap fitnah yang dilancarkan padanya akan berbalik kepada pihak yang memfitnah.

3. Membaca 41 Kali Setiap Hari

Dalam Khawashul Quran disebutkan bahwa membaca surat Al-Waqiah sebanyak 41 kali dalam satu majlis diyakini dapat mendatangkan berbagai kemudahan, terutama dalam urusan rezeki. Bagi siapa pun yang mengamalkan bacaan ini sebanyak 41 kali usai salat Ashar dalam satu majelis, Allah SWT akan memudahkan tercapainya kebutuhan dan keinginan, terutama yang berkaitan dengan kelapangan rezeki.

Selain itu, bagi yang menginginkan rezeki yang datangnya tak terduga, dianjurkan untuk membaca surat Al-Waqiah sebanyak 40 kali setiap hari selama 40 hari berturut-turut tanpa terputus. Amalan ini dipercaya dapat membuka pintu rezeki secara berkesinambungan dan memberi berkah pada kehidupan sehari-hari.

4. Membacanya Setiap Waktu

Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad SAW memberikan motivasi kepada umatnya untuk membiasakan membaca surat Al-Waqiah. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang (membiasakan) membaca surat Al-Waqiah, maka dia tidak akan miskin selamanya.”

Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah

Selain disebutkan dalam hadits di atas, ada banyak keutamaan lain yang terkandung dalam surat Al-Waqiah. Dirangkum dari buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis karya Ramadhan AM berikut di antaranya:

1. Rezeki menjadi lebih lancar dan dimudahkan oleh Allah SWT.

2. Terhindar dari kemiskinan dan segala bentuk kesulitan ekonomi.

3. Dijauhkan dari kesulitan serta kesengsaraan dalam hidup.

4. Diberi kelancaran dalam berbagai urusan karier.

5. Bagi pedagang atau pebisnis, usaha mereka akan dilapangkan dan berkembang pesat.

6. Hati mereka dipenuhi dengan cahaya keimanan dan ketenangan.

7. Menjadi pribadi yang beruntung di dunia dan akhirat.

8. Bagi pemimpin, mereka akan diberkahi dengan wibawa dan karisma yang kuat.

9. Semua harapan dan doa mereka diijabah oleh Allah SWT.

10. Mendapatkan derajat tinggi di hadapan Allah SWT.

11. Kehidupan keluarga mereka dipenuhi ketenteraman dan kedamaian.

12. Hati menjadi lapang dan tenang, dengan manfaat dan keberkahan lainnya yang masih banyak terdapat dalam surat Al-Waqiah.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com