Tag Archives: keutamaan

Urutan Cara Mengirim Yasin untuk Orang Sakit


Jakarta

Mengirim Surah Yasin untuk orang sakit menjadi salah satu cara memberikan doa dan dukungan spiritual yang diharapkan dapat membawa ketenangan, perlindungan, dan kemudahan bagi yang sedang diuji oleh penyakit.

Cara mengirim Yasin untuk orang sakit sering kali dilakukan dengan berbagai metode, baik dibacakan secara langsung di dekatnya atau dibacakan dari jauh. Mengutip dari buku Fadhilah & Keutamaan Al-Isrâ’, Al-Kahfi, Yâsîn yang diterbitkan oleh Shaf Electronic Publishing, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca surah Yasin untuk Allah, maka Dia akan mengampuninya dan memberinya pahala sebanyak 12 kali orang membaca seluruh Al-Qur’an. Bila orang sakit dibacakan surah Yasin, maka Allah akan menurunkan untuk setiap huruf yang terdapat dalam surah ini seribu malaikat yang berdiri berbaris di hadapannya sambil memintakan ampunan, menyaksikan pencabutan nyawanya, mengusung janazahnya, melaksanakan shalat untuknya, dan menyaksikan penguburannya. Bila orang sakit yang berada dalam sakaratul maut membaca atau dibacakan untuknya surah Yasin, maka Malaikat Ridhwan, penjaga surga, akan mendatanginya di ranjangnya dengan seteguk minuman surga yang akan membuatnya puas dan meninggal dalam keadaan puas (tidak dahaga), dibangkitkan dalam keadaan puas, dan tidak membutuhkan lagi (untuk minum) di telaga para nabi hingga ia akan masuk surga dalam keadaan puas.”


Hadits ini menunjukkan bahwa membaca surah Yasin di sisi orang yang sakit atau sedang menghadapi sakaratul maut memiliki nilai yang begitu mulia, hingga malaikat pun turun untuk menyertainya.

Cara Mengirim Yasin untuk Orang Sakit

Berikut adalah urutan cara-cara mengirim surah Yasin untuk orang sakit Menurut artikel berjudul Tradisi Pembacaan Yasin 41 Studi Living Qur’an karya Tia Subu Simamora dkk yang terbit di Jurnal GARUDA Kemdikbud:

1. Menjelaskan Niat

Pembaca dapat menentukan niat awal untuk mengirim bacaan Yasin sebagai bentuk ikhtiar memohon kesembuhan untuk orang yang sakit atau kelancaran sakaratul maut bagi yang sakit.

2. Pembacaan Istighfar dan Tawasul

Sebelum mulai membaca surah Yasin, pembaca dapat mengucapkan istighfar tiga kali diikuti dengan doa tawasul. Tawasul dilakukan untuk memohon perantaraan kebaikan para nabi dan orang-orang saleh agar doa lebih mudah dikabulkan.

Berikut adalah bacaan tawasul dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah.

إلى حَضْرَةِ النَّبِيِّ المُصْطَفَى مُحَمَّدٍ رَّسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وعلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذُرِّيَاتِهِ وَأَزْوَاجِه وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِينَ وَلِكَافَّةِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ شَيْءٌ اللَّهُ لَهُ وَلَهُمُ الْفَاتِحَة

ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ آبَاءِنَا وَأُمَّهَا تِنَا وَإِلَى أَرْوَاحِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنَيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ لْأَرْضِ إِلى مَعَا رِهَا خصوصا احمد الديربي الفا تحة

3. Menyebut Nama Orang Sakit dalam Doa

Setelah bertawasul, selanjutnya adalah membaca doa khusus untuk orang sakit diucapkan dengan menyebutkan nama lengkapnya.

Tujuan doa ini adalah agar bacaan Yasin disampaikan khusus kepada orang sakit dengan harapan diberikan kemudahan dalam kesembuhan dari sakitnya atau sakaratul maut.

4. Membaca Surah Al-Fatihah

Sebelum memulai Yasin, pembaca dapat membaca surah Al-Fatihah terlebih dahulu.

5. Membaca Ta’awudz

Setelah itu, pembacaan ta’awudz dilakukan untuk mengawali bacaan Yasin.

6. Membaca Surah Yasin

Surah Yasin dapat dibaca secara bersama-sama atau sendiri.

7. Mengucapkan Shalawat

Setelah selesai membaca Yasin, selanjutnya adalah membaca shalawat sebagai penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

8. Berdoa untuk Orang Sakit

Doa setelah membaca surah Yasin dipanjatkan dengan harapan agar Allah SWT memberikan ketenangan, kesembuhan, atau mempermudah sakaratul maut jika sudah waktunya.

Doa Setelah Membaca Surah Yasin

Berikut adalah doa yang biasa dibaca setelah Surah Yasin seperti yang dikutip dari arsip DetikHikmah.

اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab-latin: Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa.

Allahummaj’alnaa wa iyyaa hum fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin’ aniid wa dzii ‘ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma jamilnaa bil’aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i.

Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal ‘aalamiin.

Wasalallahumma ala abdika warasulika saiyadinaa wamaulanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallam. war zuqna kamalal mutaba’ati lahu dhohiron wa bathinan fi ‘afiyatin wa salamatin birohmatika ya arhamar rohimina.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemeliharaan-Mu dan kami menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah, jadikanlah kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan syetan pendurhaka, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kedhaliman dan dari pada kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perindahkanlah kami dengan keselamatan dan kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketakwaan dan istiqomah. Lindungilah kami dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar sesuatu doa.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami, sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta.

Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan kami dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara dhahir dan batin, di dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang.”

Manfaat Membaca Surah Yasin

Selain bermanfaat untuk orang sakit, surah Yasin juga memiliki banyak keutamaan lain yang luar biasa. Berikut adalah beberapa manfaat membaca surah Yasin:

  1. Pahala setara membaca Al-Qur’an 10 kali
  2. Sebagai jantungnya Al-Qur’an
  3. Dijamin ampunan dosa
  4. Mengurangi siksa kubur
  5. Pendamping di saat sakaratul maut
  6. Memberikan keutamaan mati syahid

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Hujan Lebat, Amalan supaya Tidak Terjadi Banjir


Jakarta

Hujan adalah salah satu nikmat dari Allah SWT yang membawa berkah bagi kehidupan makhluk di bumi. Dalam Islam, hujan diakui sebagai rahmat yang mendatangkan kebaikan.

Namun, ketika hujan turun dalam intensitas tinggi hingga menyebabkan kekhawatiran seperti banjir, masyarakat dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan dan keselamatan dari bahaya yang mungkin terjadi.

Berdoa saat hujan memiliki keutamaan khusus karena hujan adalah momen turunnya rahmat dari Allah SWT. Selain itu, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa yang dipanjatkan saat hujan lebat adalah doa yang diijabah oleh Allah SWT. Sebagaimana sabdanya:


“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika hujan.” (HR. Hakim)

Hadits ini menjelaskan bahwa waktu turunnya hujan adalah salah satu momen terbaik untuk memohon ampun, meminta keselamatan, keberkahan, serta rahmat dari Allah SWT.

Doa ketika Hujan Lebat

Berikut adalah doa-doa yang dianjurkan dalam Islam saat menghadapi hujan lebat, seperti yang dikutip dari buku Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq.

Doa agar Hujan Turun Menjadi Berkah

Ketika hujan mulai turun, umat Islam dianjurkan untuk berdoa agar hujan yang turun membawa kebaikan. Rasulullah SAW mengajarkan doa sederhana berikut:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat.”

Doa ini dibaca untuk memohon kepada Allah SWT agar hujan yang turun tidak membawa kerusakan atau bahaya, melainkan kebaikan yang bermanfaat bagi semua makhluk.

Doa agar Hujan Tidak Menimbulkan Bahaya

Ketika hujan mulai deras hingga menimbulkan kekhawatiran, Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk memohon keselamatan dan memindahkan hujan ke tempat yang lebih membutuhkan.

اللَّهُمّحَوَالَيْنَاوَلَاعَلَيْنَا,اللَّهُمَّعَلَىالْآكَامِوَالْجِبَالِوَالظِّرَابِوَبُطُونِالْأَوْدِيَةِوَمَنَابِتِالشَّجَر

Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari)

Dalam doa ini, kita memohon kepada Allah SWT untuk mengalihkan hujan yang turun ke tempat yang lebih cocok atau yang lebih membutuhkannya, demi menjaga keamanan dan terhindar dari bahaya.

Doa saat Hujan dengan Angin Kencang

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa syarri maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

Doa saat Hujan Disertai Petir

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.

Artinya: “Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir, Doa Nabi Musa Minta Jodoh


Jakarta

Ada banyak amalan yang dapat dilakukan muslim agar segera dipertemukan dengan jodoh. Salah satunya yaitu doa Nabi Musa AS minta jodoh dalam Surat Al-Qasas ayat 24, yang bunyinya “Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir”.

Doa itu dibaca Nabi Musa ketika sampai di Kota Madyan dalam keadaan miskin dan tanpa pasangan. Setelah mengamalkannya, beliau dianugerahi jodoh dari Allah SWT yaitu putri Nabi Syu’aib AS, mengutip buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah oleh Quraish Shihab.

Oleh sebab itu, sebagian ulama menyebut doa Nabi Musa dalam satu ini sebagai doa memohon jodoh. Simak bacaan dan cara mengamalkan doa Nabi Musa minta jodoh di bawah ini.


Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir: Arab dan Artinya

رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ

Arab latin: Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir.

Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rezeki) yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS Al-Qasas: 24)

Cara Mengamalkan Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir

Dikutip dari buku Kumpulan Doa Khusus Wanita karya Arina Milatal Haq, Syekh Muhdhar menganjurkan rutin membaca doa Nabi Musa minta jodoh sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan.

Doa dapat diamalkan kapan saja dalam sehari, tetapi lebih utama selepas menunaikan sholat fardhu dan di sepertiga malam. Sebab kedua waktu tersebut memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))

Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah shalat wajib.” (HR Tirmidzi).

Di samping rutin membacanya setiap hari, muslim hendaknya senantiasa berdoa khusus meminta jodoh kepada Allah SWT, beramal sholeh, serta menjauhi diri dari segala kemaksiatan.

Manfaat Lain Doa Nabi Musa AS Minta Jodoh

Selain memohon jodoh, mengutip buku Tadabbur Doa Sehari-Hari oleh Jumal Ahmad, doa tersebut dapat dipanjatkan ketika dalam kondisi sulit dan sangat membutuhkan pertolongan Allah SWT. Niscaya Dia akan menolong hamba-Nya dan memenuhi kebutuhannya dengan rezeki yang tak terduga-duga.

Cara mengamalkannya sama dengan sebelumnya, doa Nabi Musa dalam Surat Al-Qasas ayat 24 bisa rutin dibaca sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan setelah sholat fardhu atau di sepertiga malam.

(azn/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Penenang Hati dan Pikiran yang Gelisah


Jakarta

Dalam ajaran Islam, memiliki hati yang terbuka dan lapang sangatlah penting. Hati yang lapang membantu seseorang menjadi lebih tenang dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi.

Setiap hari, umat Islam dianjurkan untuk berdoa memohon kelembutan hati kepada Allah SWT. Dengan doa ini, seseorang dapat memperoleh ketenangan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.

Doa penenang hati juga membantu menenangkan perasaan yang gelisah. Amalan ini menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon bantuan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.


Doa Penenang Hati

Bacaan doa penenang hati terdapat dalam Al-Qur’an. Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd dalam bukunya yang berjudul Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat juga menuliskan doa ini. Berikut bacaan doa penenang hati lengkap, Arab, latin, dan artinya:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul ‘uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī

Artinya, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS Taha: 25-28)

Doa di atas adalah doa yang dipanjatkan Nabi Musa ‘alaihissallam kepada Allah SWT saat menghadapi Firaun. Dikisahkan dalam Al-Qur’an, Allah telah mengutus Nabi Musa AS untuk menghadapi Firaun yang telah melampaui batas dan mengklaim dirinya sebagai tuhan.

Menghadapi musuh yang begitu kuat, Nabi Musa AS merasa kesulitan dan bahkan sering kali terancam akan dibunuh. Oleh karena itu, Nabi Musa ‘alaihissallam senantiasa memanjatkan doa pembuka hati setiap hari, memohon kemudahan dan perlindungan dari Allah dalam menghadapi Firaun, karena hanya kepada Allah-lah tempat meminta.

Keutamaan Berdoa

Setiap muslim dapat memohon segala sesuatu kepada Allah melalui doa, termasuk permintaan agar Allah SWT memberikan ketenangan hati dan pikiran. Ada sebuah hadits yang menjelaskan keutamaan berdoa, Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepada Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan ‘afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian.” (HR At-Tirmidzî)

Menurut penjelasan seperti dikutip dari situs Kementerian Agama RI, hadits tersebut menunjukkan bahwa doa adalah kunci utama untuk memperoleh rahmat dari Allah SWT. Ketika seseorang diberi kesempatan untuk berdoa, itu berarti Allah SWT telah membuka pintu-pintu kebaikan baginya dan menunjukkan kasih sayang-Nya.

Selain itu, doa juga memiliki kekuatan besar untuk mengubah takdir dan menghadirkan kebaikan, baik terhadap apa yang sudah maupun yang belum terjadi. Karena itulah, setiap hamba dianjurkan untuk senantiasa berdoa, memohon keselamatan, kesehatan, dan perlindungan yang dicintai Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar, Arab, Latin, Arti, dan Maknanya


Jakarta

Sayyidul istighfar merupakan salah satu bacaan istighfar yang memiliki kedudukan tertinggi, sehingga disebut sebagai induk dari segala istighfar. Membaca sayyidul istighfar ini sangat dianjurkan, dan memiliki keutamaan besar, karena julukannya yang begitu istimewa sebagai raja dari segala permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Dalam Islam, bacaan istighfar sangat beragam, mulai dari bacaan singkat hingga bacaan panjang. Namun, dari banyaknya bacaan istighfar tersebut, sayyidul istighfar menempati posisi yang paling istimewa karena besarnya makna dan keutamaannya.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar, menukil sebuah hadits dari Syaddad ibnu Aus ra., yang menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda bahwa raja istigfar (sayyidul istighfar) adalah apabila seorang hamba mengucapkan doa berikut ini.


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ علي ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzu bika min syarri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bi dzambi, faghfir li fa’innahu la yaghfiru adzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan diriku dan aku adalah hamba-Mu, aku telah berada dalam ikrar dan janji-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku; maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”

Rasulullah SAW lanjut menegaskan dalam sabdanya ini bahwa barang siapa yang mengucapkan sayyidul istighfar ini di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada siang hari itu juga sebelum petang hari, maka ia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan kepadanya, lalu ia mati sebelum pagi hari, maka ia juga termasuk ahli surga.

Makna Sayyidul Istighfar

Dalam bukunya, Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga, H. Ahmad Zacky El-Syafa mengutip pendapat dari Imam At-Thibi yang menyatakan bahwa doa di atas dijuluki sebagai sayyidul istighfar karena maknanya mencakup semua hal yang berkaitan dengan tobat.

Ibnu Abi Jamrah berkata, “Di dalam doa ini terdapat pengakuan uluhiyyah (tauhid) kepada Allah semata, pengakuan bahwa Dia adalah Al-Khaliq (pencipta), pengakuan perjanjian dan pengharapan janji, berlindung dari pelanggaran seorang hamba kepada dirinya, menyandarkan semua nikmat kepada pembuatnya dan menyandarkan dosa pada dirinya, antusias pada maghfirah dan pengakuan bahwa tiada satu pun yang dapat melakukan semua itu selain Allah. Keindahan susunan kata dan makna yang dirangkai oleh Rasulullah SAW dalam doa ini menjadikannya layak dijuluki sebagai sayyidul istighfar.”

Namun, seperti yang ditegaskan lagi oleh Muhammad bin Allan As-Siddiqy, agar istighfar ini benar-benar mencapai derajatnya yang tertinggi, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu niat yang tulus dan benar (shahih), fokus dan kesungguhan hati (tawajjuh), serta adab yang baik dalam berdoa. Tanpa terpenuhinya ketiga syarat ini, bacaan tersebut belum bisa dikatakan sebagai sayyidul istighfar.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Witir: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Membaca doa setelah sholat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, memohon perlindungan dari segala keburukan, dan memohon ampunan atas dosa-dosa.

Sholat Witir adalah sholat sunnah malam yang dianjurkan bagi setiap muslim berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Hurairah.

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ


Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku untuk selalu puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua rakaat Dhuha dan mengerjakan sholat Witir sebelum aku tidur.” (Muttafaq ‘Alaih)

Mengacu pada Buku Panduan Shalat Doa & Dzikir karya Ustaz A. Solihin As Suhaili, sholat witir adalah sholat sunnah malam dengan rakaat ganjil. Hukumnya sangat dianjurkan (sunnah muakkad) oleh sebagian ulama.

Dalam hadits dijelaskan, “Sholat witir adalah amalan yang mesti dilaksanakan, bukan wajib dilaksanakan, maka siapa yang ingin sholat witir lima rakaat, maka hendaklah ia melaksanakan dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia laksanakan, dan siapa yang ingin sholat witir satu rakaat, maka hendaklah ia laksanakan.” (HR Abu Ayyub Al-Anshari)

Sholat Witir dilaksanakan pada malam hari, mulai setelah Isya hingga sebelum Subuh.

Doa Setelah Sholat Witir

Menurut buku 300 Doa dan Zikir Pilihan yang diterbitkan Gema Insani, Rasulullah SAW membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas saat sholat Witir. Setelahnya, beliau berdzikir ‘Subhanallah malikul quddus’ sebanyak tiga kali, dengan pengucapan yang panjang dan keras pada dzikir ketiga. Kemudian, beliau melanjutkan dengan dzikir ‘Rabbul malaa’ikati warruuh’. (HR Nasa’i dan Daru Quthni)

Setelah sholat Witir, kita bisa memulai rangkaian doa dengan mengucapkan syahadat, istighfar, dan memohon ridho Allah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca wirid. Berikut bacaannya:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Arab latin: Asyhadu anlaa ilāha illallāh, Astaghfirullāh,

Allāhumma innī as’aluka ridhākawal jannah, wa a’ūdzu bika minsakhathika wannār (3 kali)

Subhānal malikil quddūs (3 kali) Subbūhun, quddūsun, rabbunā warabbul malā’ikati warrūh

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annī (3 kali)

Yā karīmu, birahmatika yā arhamarrāhimīn

Allāhumma inī a’ūdzu biridhāka min sakhathika, wabi mu’āfātika min ‘uqūbatika. Wa a’ūdzubika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Setelah selesai berwirid, kita bisa melanjutkan dengan doa-doa berikut ini:

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wanas’aluka qalban khaasyi’an wanas’aluka ‘ilman naafi’an. Wanas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas’aluka ‘amalan shaalihan. Wanas’aluka diinan qayyiman. Wanas’aluka khairan katsiiran. Wanas’alukal- ‘afwa wal- ‘aafiyah. Wanas’aluka tamaamal-aafiyah.

Wanas’alukasy-syukra alal-aafiyati wanas’alukal-ghinaa’a aninnaas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhasysyu’anaa watadharuu’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah ya allaah ya allaah ya arhamar-raahimiin.

Wa shallallaahu alaa khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihii washahbihii ajma iina walhamdullillaahi rabbil aalaamiin.

Artinya: “Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.

Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan. Kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: sholat, puasa, ibadah, kekhusyukan, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Allahumma Antassalam Beserta Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Dzikir merupakan salah satu cara umat muslim untuk menenangkan diri dan lebih dekat kepada Allah SWT. Ada banyak bacaan dzikir yang sering diucapkan oleh umat muslim, salah satunya adalah allahumma antassalam.

Dengan sering berdzikir, hal ini dapat membantu menenangkan hati dan pikiran dari segala keburukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah SWT berfirman tentang perintah dzikir kepada seluruh umatnya:

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ ٣


Artinya: “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat).”

Lalu, dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT kembali berfirman mengenai keutamaan berdzikir:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Bacaan allahumma antassalam merupakan salah satu dzikir yang sering dibaca setelah salat. Ingin tahu bacaan allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya? Simak dalam artikel ini.

Bacaan Allahumma Antassalam: Latin dan Artinya

Berikut bacaan dzikir allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya yang termuat dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq:

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan. Dari-Mu keselamatan (bersumber). Engkau Maha Agung, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim dan lainnya)

Waktu Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Bacaan dzikir allahumma antassalam merupakan bacaan yang bersumber dari Rasulullah SAW. Bacaan tersebut disunnahkan untuk dibaca setelah salam.

Dalam suatu hadits dari Tsauban RA berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika selesai salat mengucap ‘Astaghfirullah’ tiga kali, kemudian mengucap ‘Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram’.” (HR Muslim)

Selain itu, dianjurkan juga membaca dzikir allahumma antassalam setelah melaksanakan salat hajat atau salat tahajud minimal 99 kali. Kemudian, diakhiri dengan doa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk, kemudahan, dan hati yang tenang selama menjalani kehidupan.

Dalam surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman tentang anjuran berdzikir setelah melaksanakan salat:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

Keutamaan Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Dalam buku Berdzikirlah! Pasti Hatimu Akan Tenang oleh Nurul Qamariyah, ada sejumlah keutamaan dari membaca dzikir allahumma antassalam, di antaranya:

  • Menuntun seseorang pada ketenangan serta kemantapan hati dalam menjalin hubungan kerja.
  • Dijauhkan dari perbuatan jahat dan maksiat.
  • Meyakini bahwa Allah SWT satu-satunya yang berhak menyandang ‘As-Salam’.

Jika kamu konsisten membaca dzikir allahumma antassalam, insya Allah akan selalu diberikan kemudahan dan kelancaran. Apabila terjadi kesulitan dalam hidup, insya Allah akan diberikan kekuatan dan mendapat jalan keluar yang baik.

Demikian pembahasan mengenai bacaan dzikir allahumma antassalam beserta Latin dan artinya. Semoga bermanfaat.

(ilf/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar Arab, Latin, Terjemah, beserta Keutamaannya


Jakarta

Sayyidul Istighfar adalah salah satu doa yang paling istimewa, karena memiliki keutamaan besar dalam memohon ampunan Allah SWT. Bacaan ini mengandung pengakuan dosa, penyerahan diri, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Istilah Sayyidul Istighfar berarti penghulu istighfar. Rasulullah menganjurkan untuk mengamalkan bacaan ini, khususnya di pagi dan sore hari. Berikut bacaan dan keutamaan membaca Sayyidul Istighfar.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar disebut sebagai penghulu istighfar karena di dalamnya merangkum makna taubat dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT. Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar yang paling agung dan utama.


Bacaan ini mengungguli lafadz istighfar lain dari segi keutamaan hingga tingkatannya. Mengutip kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari).

Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

سيد الاستغفار أن تقول : اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت ” . قال : ” ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ، ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة ” . رواه البخاري .

Artinya: “Sayyidul Istighfar adalah Allahumma Anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. “Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari).

Mengutip buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-Orang Sibuk oleh Khairi Syekh Maulana, adapun keutamaan-keutamaan lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syekh Musthafa Ibrahim Haqqy yaitu:

1. Sayyidul istighfar merupakan sikap patuh kepada Allah SWT

Artinya, membaca istighfar merupakan bukti bahwa seseorang selalu patuh pada perintah Allah SWT. Pembacanya akan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk dariNya.

2. Sayyidul istighfar menjadi jalan bagi datangnya ampunan

Manusia tidak luput dari dosa, sehingga penting untuk membaca istighfar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Bacaan ini bisa menjadi jalan untuk masuk surga

Membaca istighfar adalah upaya manusia untuk meminta ampunan Allah. Sehingga bacaan istighfar bisa memangkas dosa-dosa yang kita perbuat, dengan izin Allah.

4. Bisa menjadi jalan bagi ditambahnya kekuatan lahir maupun batin

Kekuatan lahir adalah kesehatan badan, sementara kesehatan batin yaitu Allah senantiasa memberi ketenangan dalam hati.

5. Menjadi jalan bagi datangnya kesenangan yang bersifat baik

Kesenangan yang sebenanya adalah selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

6. Menjadi penolak bala

Istighfar bisa menjadi benteng dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, jika rajin membacanya, kita akan selalu berada dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT.

7. Menjadi jalan bagi turunnya rahmat

Rahmat Allah SWT akan terus mengalir kepada hamba yang membaca lafadz istighfar secara istiqomah. Itulah bacaan sayyidul istighfar dan keutamaan membacanya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil saat Hadapi Masalah, Allah Akan Beri Jalan


Jakarta

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil diyakini menjadi pembuka pintu pertolongan Allah SWT. Lafaz ini juga menjadi sumber kekuatan iman saat menghadapi berbagai kesulitan hidup.

Mereka yang percaya kepada Allah SWT tidak akan pernah merasa putus asa saat menghadapi ujian yang diberikan-Nya. Keyakinan akan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT selalu hadir bagi mereka yang bersabar.

Sebagai motivasi iman dan penyemangat, kalimat hasbunallah wanikmal wakil menjadi pegangan bagi orang yang beriman. Kalimat kemudian dikenal sebagai doa tawakal.


Tulisan Hasbunallah Wanikmal Wakil Arab, Latin, dan Terjemahan

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Hasbunallah wa ni’mal wakil

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil terdapat dalam Al-Qur’an. Tepatnya dalam surah Ali ‘Imran ayat 173, yang berbunyi:

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ١٧٣

Al-lażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama’ū lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānā(n), wa qālū ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl(u).

Artinya: (yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Asal Mula Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Bacaan hasbunallah wanikmal wakil memiliki sejarah mendalam terkait dengan peristiwa penting pada era Rasulullah SAW. Disebutkan dalam buku Ampuhnya Kalimat Hasbunallaah Wani’mal Wakil karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, surah Ali ‘Imran ayat 173 yang memuat bacaaan hasbunallah wanikmal wakil turun menjelang perang di Pasar Badar.

Kala itu, terjadi kesepakatan antara Rasulullah SAW dan Abu Sufyan–pemimpin kafir Quraisy–sebelum perang berlangsung. Abu Sufyan mencoba menggunakan strategi politik untuk menggoyahkan semangat kaum Muslimin di Madinah.

Ia mengutus Nu’aim, seorang pedagang, untuk menyebarkan berita bohong di Madinah. Dalam berita itu, disebutkan bahwa pasukan Abu Sufyan berjumlah jauh lebih besar dan lebih kuat dibandingkan pasukan Muslim. Namun, informasi palsu ini hanya mempengaruhi kelompok tertentu, seperti kaum Yahudi dan sebagian orang yang memiliki keimanan lemah. Mereka takut menghadapi jihad di jalan Allah.

Di sisi lain, Rasulullah SAW tetap tegar dan penuh keyakinan menghadapi ancaman tersebut. Beliau, bersama para sahabat, bersiap menghadapi pasukan Abu Sufyan meskipun harus berangkat dengan jumlah pasukan yang sedikit. Keteguhan hati mereka disertai keyakinan kuat pada pertolongan Allah SWT menjadi inspirasi bagi kaum Muslimin.

Semangat jihad Rasulullah SAW dan pasukannya semakin menguat dengan lantunan kalimat hasbunallah wanikmal wakil. Keyakinan mereka kepada Allah SWT menjadi motivasi utama yang membuat mereka pantang menyerah demi menegakkan agama Islam. Hingga akhirnya, tanpa harus melalui peperangan sengit, pasukan Abu Sufyan memilih mundur, dan kemenangan menjadi milik umat Islam tanpa peperangan yang besar.

Keutamaan Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Menurut buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus karya Muhammad Arifin Rahman, terdapat 15 manfaat luar biasa dari tulisan Hasbunallah Wanikmal Wakil. Berikut rinciannya:

1. Allah SWT akan menolong hamba-Nya dan menjadikannya dicintai oleh banyak orang.

2. Allah SWT memberikan perlindungan terbaik kepada yang berserah diri kepada-Nya.

3. Siapa pun yang melafalkannya akan memperoleh kemuliaan abadi, rezeki yang cukup, dan pertolongan dalam situasi genting.

4. Menjadikan dirinya memiliki banyak pengikut yang setia.

5. Mendapat bantuan Allah SWT untuk melumpuhkan kekuatan orang-orang zalim.

6. Menemukan solusi untuk setiap masalah, bahkan yang tampak mustahil pun dapat selalu ditemukan.

7. Mampu menyelesaikan dan mendamaikan konflik atau perselisihan.

8. Allah SWT melimpahkan rezeki dan pendapatan yang berlimpah.

9. Mendapatkan dukungan ketika diremehkan karena kemiskinan.

10. Orang-orang di sekitarnya akan tunduk dan menghormatinya.

11. Dapat menghentikan berbagai aksi demonstrasi atau kerusuhan.

12. Mendapat perlindungan atas harta, tempat tinggal, dan barang berharga dari ancaman pencuri dan kerusakan.

13. Memberikan keberhasilan dalam melobi atau bernegosiasi dengan pejabat.

14. Dimudahkan jalan untuk memperoleh kekayaan.

15. Terjaga dari segala bentuk keburukan, baik dari makhluk maupun manusia.

Waktu Membaca Hasbunallah Wanikmal Wakil

Berdasarkan arsip detikHikmah, doa tawakal atau hasbunallah wanikmal wakil dapat dilafalkan kapan saja selama memungkinkan.

Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca ketika seorang Muslim hendak berserah diri kepada Allah SWT, memohon pertolongan, dan perlindungan dari-Nya. Dengan mengucapkan doa ini, diharapkan Allah SWT akan mendengar permohonan hambanya dan memberikan bantuan serta perlindungan yang diharapkan.

Karena itu, doa hasbunallah wanikmal wakil sangat cocok dibaca ketika seorang Muslim sedang menghadapi cobaan hidup, seperti kondisi terpuruk, penderitaan, kesulitan, rasa takut, atau untuk menghilangkan kegelisahan.

Nabi Ibrahim AS pernah membaca hasbunallah wanikmal wakil saat menghadapi situasi sulit. Kala itu, ia dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya’ ayat 68-70.

Bacaan Doa ketika Menghadapi Kesulitan

Selain membaca kalimat hasbunallah wanikmal wakil, umat Islam juga dianjurkan untuk mengamalkan doa-doa lain yang dapat membantu menghadapi berbagai kesulitan hidup. Berikut adalah doa ketika menghadapi kesulitan yang dikutip dari buku Obat Anti Susah: Ibadah-ibadah Terbaik saat Engkau Diuji Kesusahan dan Kesulitan tulisan Maswan Abdullah.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Laa ilaaha illallaahul ‘adziimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘adzimm, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil kariim

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa Arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan Arasy yang mulia.”

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Membaca Al-Waqiah, Amalan Penarik Rezeki


Jakarta

Al-Waqiah adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Memiliki khasiat yang besar.

Mengutip buku Mau Kaya? Yuk, Baca Al-Waqiah karya Sukron Abdilah, surat Al-Waqiah terdiri atas 96 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Al-Waqiah diambil dari perkataan Al-Wa’qiah yang terdapat pada awalan surat, yang berarti “Hari Kiamat”.

Surat Al-Waqiah banyak dibaca dan diamalkan oleh sebagian besar umat Islam, mengingat keutamaan dan fadhillahnya. Ada beberapa hadits Rasulullah mengenai keutamaan surat Al-Waqiah,


“Barangsiapa membaca surat Al-Waqiah setiap malam, dia tidak akan mengalami kefakiran (kemelaratan)”. (HR Al-Baihaqi)

Hal serupa juga dijelaskan Ustadz Ramadhan dalam buku yang ditulisnya Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier, bahwa surat Al-Waqiah memiliki keutamaan sebagai penarik rezeki. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa membaca surah Al Waqiah setiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kemiskinan. Dan surah Al Waqiah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kamu. (HR. Abu Ubaid, Al-Harits, Abu Ya’la, dan Ibnu Murdaweh)

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya, “Ajarkanlah kepada istri-istri kalian surah Al Waqiah, karena ia surat kekayaan.”

Sedangkan dalam kitab Al-Adzkar yang disusun Imam Nawawi dan diterjemahkan oleh Ulin Nuha, diterangkan bahwa waktu yang tepat untuk membaca surat Al-Waqiah adalah setiap malam. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Sunni, Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah pada setiap malam hari, niscaya ia tidak akan tertimpa kemiskinan.”

Adapun yang menganjurkan membaca surat Al-Waqiah setelah sholat Ashar, biasanya dibaca sebanyak 14 kali. Adapun waktu lain yang mustajab untuk membaca surat Al-Waqiah yaitu setelah sholat Subuh dan Isya.

Lantas apa yang harus dilakukan setelah membaca surat Al-Waqiah? Dianjurkan untuk menutup dengan melantunkan doa kepada Allah. Berikut ini bacaan doa setelah membaca surat Al-Waqiah.

Doa Setelah Membaca Al-Waqiah

Membaca doa setelah melantunkan surat Al-Waqiah penting diamalkan umat Islam. Dalam kitab Khulashah Al-Madad An-Nabawi yang disusun oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, berikut bacaannya:

اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Allahummashun wujuu hanaa bil yasar, walatuuhinna bil iqtar, fanastarziqa thoo libii rizqika wanasta’thifa syiroro kholqika wanasy-tagila bihamdiman a’tho naa wanubtala bidzammi man mana ana wa anta min wara-i dzalika kullihi ahlul ‘atho-i wal man-‘i. Allahumma kama shunta wujuhana ‘anissujudi illa laka fashunna ‘anil haa jati illa ilaika bijudika wakaromika wafadhlika ya arhamarrohimin aghninaa bifadhlika amman siwaaka washallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi wasallam.

Artinya: “Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, dan minta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk dan sibuk memuji orang yang memberi kami dan tergoda untuk mengecam yang tidak mau memberi kami. Padahal Engkau di balik semua itu adalah yang berwenang untuk memberi atau tidak memberi.

Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan kedermawanan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapapun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga semoga Allah memberi keselamatan.”

Setelah membaca doa di atas, lanjutkan dengan doa berikut:

الّلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَأَسْرَارِهَا أنْ تُيَسِّرَلِيْ رِزْقِي كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِن خَلْقِكَ يَا ألله يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allahumma inni as aluka bihaqqi suuratil waaqi’ah wa asroorihaa antuyassiroli rizkikamaa yassartahu likatsiirin minkholqika yaa Allah yaa robbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezekiku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya robbal ‘alamin.”

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com