Tag Archives: kisah nabi adam as

Segini Tinggi Nabi Adam AS Menurut Hadits Nabi SAW



Jakarta

Dalam sejumlah hadits disebutkan terkait tinggi Nabi Adam AS, manusia pertama di bumi yang Allah SWT ciptakan. Ciri fisiknya juga digambarkan dalam beberapa riwayat.

Menukil dari Qashash Al Anbiyaa’ susunan Ibnu Katsir yang diterjemahkan Dudi Rosyadi, Adam AS diciptakan dari tanah yang diambil dari hamparan bumi dengan warna beragam. Mulai dari putih, merah dan hitam.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Sad ayat 71-71,


إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”

Disebutkan dalam kitab An Na’im Al-Jinsi Li Ahli Al-Jannah susunan Syaikh Abdullah bin Qasim Al-Qasimi terjemahan H Masturi Irham Munawar dan H Malik Supar, tinggi Nabi Adam AS ialah 60 hasta. Apabila dikonversi, maka setara dengan 27,4-30 meter.

Berikut bunyi haditsnya,

“Para penduduk surga ketika masuk surga, tingginya seperti Adam, 60 dzira (hasta), tampan seperti Yusuf, di usia seperti Isa sekitar 33 tahun, memiliki lisan seperti Nabi Muhammad SAW, badan tidak berbulu, berpenampilan muda, dan bercelak.” (HR Ibnu Abid Dunya)

Dalam hadits lainnya turut dijelaskan terkait tinggi Nabi Adam AS. Dari Abu Hurairah RA berkata Nabi SAW bersabda,

“Allah telah menciptakan Adam AS berdasarkan bentuk-Nya, tingginya 60 hasta. Kemudian (Allah) berfirman, “Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepadamu. Itulah kehormatanmu dan keturunanmu.

Lalu, (Adam) mengucapkan, “Assalamualaikum,” maka, (para malaikat) mengucapkan, “Assalamualaika wa rahmatullah,” (para malaikat) menambahkan ‘warrahmatullahi,’

Maka, setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Ditiupkannya Ruh pada Tubuh Nabi Adam AS



Jakarta

Nabi Adam AS adalah nabi dan rasul yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an. Dirinya juga dikenal sebagai manusia yang pertama kali Allah SWT ciptakan.

Merujuk pada sebuah hadits shahih Muslim, Adam AS diciptakan pada hari Jumat. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga.” (HR Muslim)


Dijelaskan dalam buku Mukjizat Hadits Nabi yang ditulis Dana Nur, 60 hasta bila dikonversi ke dalam ukuran meter kurang lebih mencapai 27,4320 meter yang kemudian dibulatkan menjadi 30 meter.

Dalam sebuah riwayat dikatakan,

“Tingginya tubuh Adam adalah 60 hasta dengan lebar 7 hasta,” (HR Ahmad)

Ibnu Katsir melalui karyanya yang berjudul Kisah Para Nabi menyebut bahwa Adam AS diciptakan langsung dari tangan Allah SWT. Hal ini dimaksudkan agar iblis tidak sombong kepada Nabi Adam AS.

Adam AS diciptakan dengan tanah yang diambil dari hamparan bumi dengan warna beragam, yaitu putih, merah, dan hitam. Karenanya, kita di dunia dilahirkan dalam keadaan dan warna kulit yang beragam.

Allah SWT berfirman dalam surah Shad ayat 71,

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.”

Kemudian, saat Allah SWT meniupkan ruh Adam AS ke dalam tubuhnya, Dia menceritakannya pada surah Shad ayat 72.

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

Artinya: “Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”

Lalu, ketika ruh Nabi Adam AS masuk dari kepala, ia bersin. Mendengar itu, malaikat mengucapkan alhamdulillah yang artinya segala puji bagi Allah sebagaimana dikatakan dalam hadits yang berbunyi:

“Setelah Allah meniupkan ruh ke dalam jasad Adam hingga ketika ruh itu sampai di kepalanya, Adam pun bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Tabaraka wa Ta’ala menjawab: ‘Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu)” (HR Ibnu Hibban)

Saat tiba waktunya ruh Adam AS masuk ke mata, sang nabi melihat buah-buahan yang terdapat di surga. Sebelum ruh Nabi Adam AS tiba di kakinya, ia sudah loncat lebih dulu karena ingin mendekati buah-buahan tersebut. Karenanya, pada surah Al Anbiya ayat 37 Allah SWT menjelaskan sifat manusia yang tergesa-gesa.

خُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُو۟رِيكُمْ ءَايَٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ

Artinya: “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”

Wallahu a’lam bishawab

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Adam AS Saat Turun ke Bumi, Diingatkan Waktu Sholat oleh Ayam



Jakarta

Ketika Nabi Adam AS turun ke bumi, ia merasa bingung karena semuanya gelap. Berbeda dengan di surga yang terang benderang. Beliau pun berdoa kepada Allah cara supaya dibangunkan untuk ibadah. Berikut ini cerita ayam dalam kisah nabi Adam AS.

Allah SWT menciptakan Adam AS sebagai khalifah di bumi. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 30 :

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣٠


Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Cerita Ayam dalam Kisah Nabi Adam AS

Menurut buku 25 Kisah Hewan Bersama Para Nabi karya Dian Noviyanti, mengisahkan pertama kalinya Nabi Adam AS menginjakan kakinya di bumi.

Pada saat pertama kali Nabi Adam turun ke bumi, dunia masih diliputi oleh suasana gelap gulita, berbeda dengan surga yang terang benderang.

Lalu, Adam mulai bertanya, “Bagaimana aku tahu kapan waktu ibadah ku kepada Allah?”

Mendengar permohonan Adam, Allah turunkan seekor hewan ke bumi, binatang tersbeut ialah ayam jago.

Disebutkan bahwa ayam bukanlah hewan yang baru diciptakan, melainkan binatang yang sudah lama tinggal di surga.

Wujud asli ayam tersebut adalah malaikat Ad-dik (berbentuk mirip seperti ayam jago) di langit. Malaikat yang berada di pintu rahmat, bertubuh besar, saking besarnya kedua kakinya mencapai dasar bumi, serta sepasang sayap yang memenuhi jagat raya.

Ketika malaikat itu bertasbih menyerukan nama Allah, maka diwaktu bersamaan ayam-ayam di bumi ikut bertasbih. Setan pun lari menyembunyikan diri dan menutup telinga rapat-rapat saat mendengar tasbih dikumandangkan.

Pada saat waktu sholat tiba, malaikat akan bertasbih yang diiringi oleh ayam-ayam di bumi, maka Adam pun bangkit dari tidurnya, berwudhu, dan berdoa kepada Allah SWT.

Sebagaimana hadits di bawah ini:

“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kamu mendengar (suara) kuda meringkik (di malam hari), maka mohonlah perlindungan Allah, karena dia melihat setan (iblis).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Larangan Mencela Ayam Jago

Menurut buku 77 Pesan Nabi untuk Anak Muslim karya Abu Alkindie Ruhul Ihsan, seorang muslim dilarang untuk mencela ayam jago ketika ia berkokok.

Ayam berkokok karena ikut membantu membangunkan orang beribadah pada saat malam dan di waktu Subuh.

Imam Nawawi dalam karyanya Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, menuliskan sebuah hadits. Kami telah meriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan sanad yang shahih, dari Zaid bin Khalid RA dia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena dia membangunkan orang untuk sholat.”

Demikian pembahasannya, kisah ayam dalam kehidupan Nabi Adam AS mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga waktu ibadah. Sejak awal penciptaan, Allah SWT telah memberikan tanda-tanda dan petunjuk bagi manusia melalui alam dan makhluk-Nya.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com