Tag Archives: kisah nabi

Mukjizat Nabi Ishaq, Dikaruniai Panjang Umur dan Ilmu yang Tinggi



Jakarta

Nabi Ishaq AS merupakan salah satu nabi yang diutus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Nabi Ishaq AS adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan Siti Sarah.

Semasa hidupnya, Nabi Ishaq AS dikaruniai beberapa mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT. Nabi Ishaq AS termasuk utusan Allah SWT yang memiliki umur panjang.

Mukjizat Nabi Ishaq AS

Allah SWT memberi anugerah kepada Nabi Ishaq AS berupa mukjizat atau kelebihan. Beberapa kisah dan mukjizat Nabi Ishaq diterangkan dalam Al-Qur’an.


Mukjizat Kelahiran Nabi Ishaq AS

Dikutip dari buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat sejak Adam A.S hingga Muhammad S.A.W karya Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syams, Nabi Ishaq AS adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan Siti Sarah.

Allah SWT berfirman dalam surah Ash-Shaffat ayat 112-113,

وَبَشَّرْنٰهُ بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ . وَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰٓى اِسْحٰقَۗ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَّظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ مُبِيْنٌ ࣖ

Artinya: “Kami telah memberinya kabar gembira tentang (akan dilahirkannya) Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang saleh. Kami melimpahkan keberkahan kepadanya dan Ishaq. Sebagian keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.”

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, berita kelahiran Nabi Ishaq AS disampaikan oleh para malaikat kepada Nabi Ibrahim AS dan Siti Sarah ketika hendak menuju Madain tempat kaum Luth, untuk membinasakan mereka karena kekafiran dan kekejian mereka.

Kelahiran Nabi Ishaq AS menjadi sebuah mukjizat Allah SWT karena usia Nabi Ibrahim AS dan Sarah sudah sangat tua. Usia Sarah pada saat melahirkan Nabi Ishaq AS adalah 90-an.

Kisah tersebut terdapat dalam surah Hud ayat 69-73, https://www.detik.com/hikmah/quran-online/hud

وَلَقَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰى قَالُوْا سَلٰمًا ۖقَالَ سَلٰمٌ فَمَا لَبِثَ اَنْ جَاۤءَ بِعِجْلٍ حَنِيْذٍ ٦٩ فَلَمَّا رَآٰ اَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ اِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْ اِنَّآ اُرْسِلْنَآ اِلٰى قَوْمِ لُوْطٍۗ ٧٠ وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ ٧١ قَالَتْ يٰوَيْلَتٰىٓ ءَاَلِدُ وَاَنَا۠ عَجُوْزٌ وَّهٰذَا بَعْلِيْ شَيْخًا ۗاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ ٧٢ قَالُوْٓا اَتَعْجَبِيْنَ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ رَحْمَتُ اللّٰهِ وَبَرَكٰتُهٗ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِۗ اِنَّهٗ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ ٧٣

Artinya: “Sungguh, utusan Kami (malaikat) benar-benar telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia (Ibrahim) menjawab, “Selamat.” Tidak lama kemudian, Ibrahim datang dengan membawa (suguhan) daging anak sapi yang dipanggang. Ketika (Ibrahim) melihat tangan mereka tidak menjamahnya, dia mencurigai dan memendam rasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat) berkata, “Jangan takut! Sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut (untuk menghancurkan mereka).” Istrinya berdiri, lalu tersenyum. Kemudian, Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishaq (akan lahir) Ya’qub (putra Ishaq). Dia (istrinya) berkata, “Sungguh mengherankan! Mungkinkah aku akan melahirkan (anak) padahal aku sudah tua dan suamiku ini sudah renta? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang ajaib.” Mereka (para malaikat) berkata, “Apakah engkau merasa heran dengan ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat dan berkah Allah (yang) dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Dia Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

Mukjizat Panjang Umur

Dikutip dari buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat sejak Adam A.S Hingga Muhammad S.A.W karya Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syams, Nabi Ishaq AS termasuk salah satu nabi yang dianugerahi panjang umur oleh Allah SWT.

Nabi Ishaq AS membantu sang ayah, Nabi Ibrahim AS menyebarkan dakwahnya. Allah SWT mengutus Nabi Ishaq untuk meneruskan dakwah Nabi Ibrahim kepada umatnya di tanah Palestina setelah Nabi Ibrahim wafat.

Nabi Ishaq menyerukan kaum di Palestina untuk menyembah Allah, mendirikan sholat, mengingatkan akan akhirat, dan perintah-perintah baik lainnya.

Nabi Ishaq AS diketahui wafat pada usia 170 tahun.

Dikaruniai Nabi Yaqub sebagai Anak

Nabi Ishaq AS belum menikah di usia 40 tahun. Sang ayah, Nabi Ibrahim AS kemudian meminta pelayannya untuk mencarikan istri bagi Nabi Ishaq AS.

Kemudian Nabi Ishaq AS menikah dengan seorang wanita Irak bernama Rifkah. Keduanya kemudian dianugerahi dua anak laki-laki kembar yang kemudian diberi nama Ish dan Yaqub.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Kisah Abu Hurairah dan Kurma, Bukti Baktinya pada Ibunda


Jakarta

Para sahabat nabi memiliki sifat, sikap, dan perilaku yang tidak kalah mulia daripada suri tauladan mereka, Rasulullah SAW. Salah satu sahabat yang berhati mulia dan sangat berbakti kepada orang tuanya adalah Abu Hurairah RA.

Bagaimanakah kisah Abu Hurairah RA dan kurma demi ibunya itu? Berikut kisah ringkasnya.

Kisah Abu Hurairah RA dan Kurma Demi Ibunda

Kisah Abu Hurairah RA dan kurma demi ibundanya ini menunjukkan betapa cintanya dan sayangnya ia kepada ibunya. Sehingga ia rela untuk membagi makanan yang bahkan dirinya masih kekurangan.


Kisah ini diambil dari buku Golden Stories: Kisah-Kisah Indah dalam Sejarah Islam oleh Mahmud Musthofa Saad. Suatu waktu, Abu Hurairah RA pernah berkata, “Suatu ketika, aku keluar dari rumahku menuju masjid. Aku tidak keluar kecuali karena lapar.”

Beberapa saat kemudian, Abu Hurairah RA bertemu dengan para sahabat Rasulullah SAW. Mereka mengatakan, “Wahai Abu Hurairah, faktor apa yang mendorongmu keluar sekarang ini?”

Ia menjawab, “Tiada yang mendorongku keluar kecuali rasa lapar.”

Mereka mengatakan lagi, “Demi Allah, tidak ada yang mendorong kami keluar kecuali karena kelaparan.” Lalu Abu Hurairah RA bersama para sahabat itu pun beranjak hendak menghadap kepada Rasulullah SAW.

Melihat kedatangan tersebut, maka Rasulullah SAW bertanya, “Faktor apa yang mendorongmu keluar sekarang ini?”

Abu Hurairah dan lainnya menjawab, “Wahai Rasulullah, kami datang karena lapar.”

Lalu Rasulullah SAW meminta sepiring kurma, kemudian memberikan dua buah kurma kepada masing-masing sahabat yang hadir seraya mengatakan, “Makanlah kedua buah kurma ini dan kemudian minumlah air sesudahnya. Karena keduanya akan mencukupi kebutuhan kalian pada hari ini.”

Abu Hurairah RA kemudian memakan satu buah. Sedangkan satu buah lainnya disimpannya di pangkuannya. Melihat hal itu ini, Rasulullah SAW pun menegurnya, “Wahai Abu Hurairah, mengapa kamu sisakan buah ini?”

“Aku menyisakannya untuk ibuku.” jawab Abu Hurairah RA.

Lalu Rasulullah SAW memerintahkan, “Makanlah ia. Karena aku akan memberimu dua buah kurma lagi untuknya.”

Siapakah Abu Hurairah RA?

Abu Hurairah RA berasal dari kabilah Daus yang tinggal di daerah Yaman. Ia masuk Islam pada tahun ketujuh hijriah atau 7 H seperti dikutip dari buku Cahaya Abadi Muhammad SAW 3 oleh M. Fethullah Gulen.

Abu Hurairah RA adalah sahabat yang selalu mendampingi Nabi Muhammad SAW selama empat tahun hingga wafatnya beliau. Dirinya menjadi mualaf setelah kepala suku Daus yang memiliki nama Thufail bin Amr menyatakan keislamannya kepada Nabi Muhammad SAW.

Setelah menjadi seorang muslim, Thufail bin Amr menyebarkannya kepada sukunya sehingga banyak dari mereka masuk Islam. Abu Hurairah RA juga ikut dalam perjalanan hijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW setelah menyatakan keislamannya.

Nama asli Abu Hurairah RA adalah Abd Asy-Syams yang memiliki arti hamba Matahari. Setelah Rasulullah SAW mengetahui ini saat Perang Khaibar, beliau mengganti nama tersebut menjadi Abdurrahman.

Suatu saat, Rasulullah SAW melihat seekor kucing kecil di kamar Abu Hurairah RA. Lantas beliau memanggil Abu Hurairah RA dengan sebutan, “Ya Aba Hurairah!”

Inilah awal mula bagaimana nama Abdurrahman menjadi Abu Hurairah yang berarti bapak kucing kecil. Walaupun sebenarnya ia lebih suka dipanggil dengan Abu Hirr (Bapak Kucing), namun karena kecintaannya kepada Rasulullah SAW, ia rela untuk dipanggil dengan Abu Hurairah.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Wafatnya Ibunda Rasulullah SAW pada Usia Nabi Berapa?


Jakarta

Sebelum diangkat menjadi seorang nabi, Rasulullah Muhammad SAW sudah mendapat banyak cobaan dari Allah SWT. Salah satunya adalah menjadi yatim piatu di usia enam tahun.

Ayah Nabi Muhammad SAW sudah lebih dahulu meninggal saat Rasulullah SAW masih di dalam kandungan. Dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi SAW dalam kandungan baru dua bulan.

Abdullah bin Abdul Muthalib Wafat saat Nabi SAW Masih dalam Kandungan

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibu yang bernama Aminah binti Wahab. Nabi Muhammad lahir dari keturunan pilihan di antara kabilah-kabilah Arab, yaitu keturunan Ismail bin Ibrahim AS.


“Ayahnya bernama Abdullah bin Abd al-Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Keturunan Ismail bin Ibrahim AS.” Tulis H. Murodi dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII.

Menjelang usianya yang ke-24, Abdullah menikahi seorang perempuan bernama Aminah bin Wahab. Keduanya dikaruniai seorang anak, yaitu Muhammad SAW. Namun, Abdullah belum pernah bertemu dengan anaknya itu lantaran ia sudah wafat terlebih dahulu.

Abdullah meninggal dunia di Madinah dalam usia 25 tahun, di kediaman pamannya dari Bani Najjar.

Saat itu Abdullah sedang pergi ke Madinah untuk membeli kurma dan dijualnya kembali ketika di kotanya. Namun, sesampainya di Madinah ia jatuh sakit, lalu meninggal dunia.

Di saat yang sama, istrinya ia tinggal di rumah dan masih mengandung anaknya, Muhammad. Artinya, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi seorang yatim bahkan sebelum beliau lahir ke dunia.

Wafatnya Ibunda Rasulullah SAW pada Usia Nabi yang ke Berapa?

“Ibu Nabi SAW, Aminah binti Wahab dari Bani An-Najjar, meninggal dunia saat beliau berusia enam tahun. Ada yang mengatakan empat tahun.” Jelas buku Syarah Safinatun Naja: Ringkasan Akidah, Sirah Nabawiyah, Ibadah dalam Madzhab Asy-Syafi’i oleh Amjad Rasyid.

Dalam sumber sebelumnya disebutkan, Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, tahun Gajah, atau bertepatan pada 20 April 571 M. Setelah lahir, beliau diasuh oleh ibunya sendiri.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga disusui oleh Tsuwaibah Aslamian, mantan budak Abu Lahab. Selanjutnya Muhammad juga disusui oleh Halimah Sa’diyah binti Abu Dzu’aib di perkampungan Bani Sa’ad.

Cobaan kembali menimpa Nabi Muhammad SAW ketika usianya menginjak enam tahun.

Suatu saat, Aminah binti Wahab melakukan perjalanan dari Madinah ke Makkah bersama anaknya, Muhammad. Di Madinah, ia mengunjungi paman-paman dan saudara-saudaranya dari pihak ayah, yaitu keturunan Bani Adi bin Najjar.

Namun, dalam perjalanan kembali ke Makkah tersebut, Aminah binti Wahab meninggal dunia di Abwa. Wafatnya Ibunda Rasulullah SAW pada Usia Nabi yang ke enam tahun.

Dalam buku Meneladani Akhlak Rasul dan Para Sahabat oleh A. Fatih Syuhud, Aminah binti Wahab meninggal dunia pada tahun 47 sebelum hijriah atau bertepatan dengan tahun 577 masehi.

Setelah ditinggal orang tua untuk selamanya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib hingga usia menginjak delapan tahun.

Abdul Muthalib meninggal dunia di usia Nabi SAW yang kedelapan tahun. Selanjutnya Muhammad dirawat oleh pamannya, Abu Thalib hingga tumbuh dewasa.

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Kisah Masa Remaja Nabi Muhammad SAW hingga Dijuluki Al-Amin


Jakarta

Kisah hidup Nabi Muhammad SAW sangat menarik untuk diulik. Kehidupan beliau tidak hanya diwarnai dengan suka, namun juga penuh duka.

Nabi Muhammad SAW sudah menjadi seorang yatim piatu ketika usianya menginjak enam tahun. Beliau lalu diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, selama dua tahun hingga usianya mencapai delapan tahun.

Selama usia itu pula, Abdul Muthalib wafat dan meninggalkan Nabi Muhammad SAW sendirian. Akhirnya beliau dirawat oleh pamannya, Abu Thalib, sekalipun ia mempunyai banyak tanggungan keluarga dan harta yang sedikit, seperti dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X karya Abu Achmadi dan Sungarso.


Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW tumbuh sebagai anak yang penuh kejujuran dan selalu menjalankan amanah yang diberikan kepadanya. Karakter ini terbentuk selama beliau menjadi anak yang sangat bergantung pada pamannya yang hidup serba terbatas.

Nabi Muhammad SAW bahkan mendapatkan gelar dari orang-orang Quraisy sebagai Al-Amin yang berarti orang yang dapat dipercaya. Sampai-sampai, ketika beliau datang kepada mereka, orang-orang akan menyeru dengan keras, “Telah datang Al-Amin.”

Pasalnya, semasa Rasulullah SAW beliau rajin menggembala kambing bersama anak-anak yang tergolong miskin, sifat sabar, tabah, kasih sayang, serta suka menolong makhluk yang lemah muncul dalam dirinya.

Saat usia Nabi Muhammad SAW menginjak 12 tahun, Abu Thalib mengajaknya untuk pergi ke negeri Syams untuk berdagang.

Ketika keduanya berada di Kota Bushra, seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira mendatangi rombongan dagang tersebut lalu memperhatikan Nabi Muhammad SAW.

Pendeta itu menyadari bahwa anak yang dia lihat bukanlah manusia biasa. Ia melihat ada tanda-tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad SAW muda. Ia lantas mengatakan kepada Abu Thalib untuk segera membawa keponakannya kembali ke Makkah karena anak itu kelak akan menjadi seorang rasul.

Masa Remaja Nabi Muhammad SAW

Kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW dimulai ketika beliau sudah bisa mencari biaya hidup sendiri. Beliau bekerja sebagai penggembala kambing milik beberapa orang Quraisy dan mendapatkan upah dari pekerjaan tersebut.

Pada masa remaja Nabi Muhammad SAW, beliau juga pernah ikut berperang bersama pamannya, Abu Thalib dalam Perang Fijar di Nakhlan antara Makkah dan Madinah. Perang Fijar adalah perang yang terjadi antara Bani Kinanah dan kaum Quraisy.

Setelah terjadi Perang Fijar, tata hukum di Kota Makkah menjadi berantakan dan tidak benar. Hal ini disebabkan karena Abdul Muthalib wafat sehingga terjadilah kesewenang-wenangan di Makkah.

Akhirnya, masyarakat Makkah membuat sebuah persumpahan yang dinamai dengan Hilful-Fudul yang bertujuan untuk melindungi setiap orang, baik penduduk kota Makkah maupun orang asing, dan dibentuk pula organisasi untuk itu.

Nabi Muhammad SAW terpilih menjadi salah seorang pemimpin dalam organisasi Hilful-Fudul ini. Dan di dalam organisasi ini pula terlihatlah betapa besar kasih sayang beliau terhadap sesama manusia.

Selain sifat kasih sayangnya yang terkenal, Muhammad remaja juga dikenal sebagai pemuda yang memiliki budi pekerti yang halus serta sifat yang amat mulia.

Nabi Muhammad SAW juga mendapatkan gelar sebagai Al-Amin berkat jasanya dalam menyelesaikan perseteruan antarsuku dalam hal meletakkan Hajar Aswad di tempatnya, Ka’bah.

Kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW juga dilengkapi dengan sifat beliau yang gagah berani, tangkas, dan satria, serta senantiasa maju tak gentar dalam menghadapi musuh.

Selain itu, beliau juga memiliki sifat sabar yang amat tebal ketika menghadapi berbagai cobaan, kuat memegang cita-cita, dan teguh hatinya.

Kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW juga dikenal dengan kesederhanaannya. Ia hanya hidup untuk taat kepada Allah SWT tanpa mementingkan kehidupan dunia.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Azab bagi Kaum Nabi Luth yang Diceritakan Al-Qur’an


Jakarta

Kaum Nabi Luth AS adalah salah satu kaum yang dikenal dalam sejarah agama sebagai kaum yang mendapatkan azab dari Allah SWT. Kisah ini menggambarkan peristiwa tragis yang menimpa kaum Nabi Luth AS karena perilaku mereka.

Kisah Azab bagi Kaum Nabi Luth

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, Nabi Luth AS adalah putra dari Haran bin Tarih. Nabi Luth AS singgah di kota Sodom di negeri Ghaur Zaghar atas perintah dan izin dari pamannya yang bernama Ibrahim Al-Khalil.

Kota Sodom merupakan kota yang dihuni oleh orang-orang yang sangat keji, ingkar, dan berwatak sangat buruk. Sebab itulah, Allah SWT mengutus Nabi Luth AS untuk memberikan peringatan dan mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.


Perbuatan buruk yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth AS ini adalah melakukan homoseksual dan meninggalkan para wanita yang diciptakan Allah SWT untuk campuri.

Perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Allah SWT melarang hambanya untuk melakukan perbuatan tersebut karena dapat merusak tatanan sosial dan moral dalam masyarakat. Selain itu, kaum Nabi Luth AS juga melakukan perampokan dan tidak melarang perbuatan keji.

Meskipun Allah SWT telah memerintahkan Nabi Luth AS untuk mengajak kaum Sodom menuju jalan yang benar, mereka menolaknya dan memilih untuk tetap berada di jalan kesesatan.

Untuk itu, Nabi Luth AS berdoa kepada Allah SWT agar kaumnya itu diberikan azab. Doa Nabi Luth AS tersebut terdapat dalam surah Al-Ankabut ayat 29,

اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ٢٩

Artinya: “Pantaskah kamu mendatangi laki-laki (untuk melampiaskan syahwat), menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!”

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Luth AS tersebut dan memberikan azab dimana tidak ada seorang pun dari kaum Nabi Luth AS tersebut yang dapat menghindari azab Allah SWT itu.

Nabi Luth AS dan keluarganya berhasil meninggalkan kota tersebut sebelum Allah SWT memberikan azab atas perintah yang disampaikan oleh malaikat. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 73-77,

فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَۙ ٧٣ فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ ٧٤ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُتَوَسِّمِيْنَۙ ٧٥ وَاِنَّهَا لَبِسَبِيْلٍ مُّقِيْمٍ ٧٦ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَۗ ٧٧

Artinya: Maka, mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur ketika matahari terbit. Maka, Kami menjungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami menghujani mereka dengan tanah yang membatu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan (dengan saksama) tanda-tanda (itu). Sesungguhnya (negeri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang mukmin.

Allah SWT mengubah Kota Sodom tersebut menjadi danau yang tidak bermanfaat. Danau tersebut berbau menyengat dan airnya tidak bisa dimanfaatkan.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Singkat 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui



Jakarta

Islam mengenal 25 nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Setiap nabi dan rasul memiliki kisah dan mukjizatnya sendiri yang menjadi teladan bagi umat Muslim.

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir, berikut adalah kisah singkat dan mukjizat dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui.

1. Nabi Adam AS

Nabi Adan AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Adam diberi tugas oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi, mengajarkan nama-nama segala sesuatu, dan beribadah kepada-Nya.


Mukjizat ataupun keistimewaan yang diberikan kepada Nabi Adam AS yaitu diciptakan langsung melalui Tangan-Nya, ditiupkan langsung roh ciptaan-Nya, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya, lalu diajarkan langsung oleh Allah SWT nama-nama segala sesuatu.

2. Nabi Idris AS

Nabi Idris AS merupakan orang pertama yang menulis dengan menggunakan alat tulis. Beliau juga merupakan manusia pertama yang diberikan tanggung jawab kenabian setelah Nabi Adam dan Seth.

3. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS adalah nabi yang diutus Allah SWT untuk memperingatkan kaumnya tentang kemusyrikan mereka.

Mukjizat Nabi Nuh AS adalah membuat bahtera atau kapal besar untuk menyelamatkan dirinya dan pengikutnya dari banjir besar yang diturunkan Allah SWT sebagai hukuman atas perbuatan orang-orang yang ingkar.

4. Nabi Hud AS

Allah SWT mengutus Nabi Hud AS untuk menjadi seorang nabi yang membimbing kaumnya yang tinggal di daerah yang dikenal sebagai Ad agar kembali ke jalan Allah SWT. Kaum Ad merupakan penyembah berhala pertama setelah bencana banjir.

Mukjizat Nabi Hud AS yaitu selamat dari azab yang Allah SWT berikan kepada kaum Ad.

5. Nabi Saleh AS

Kaum Nabi Saleh AS yang bernama Kaum Tsamud merupakan kaum penyembah berhala. Oleh karena itu, Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS untuk menjadi seorang nabi dan mengajak kaumnya untuk beribadah kepada-Nya.

Mukjizat Nabi Saleh AS yaitu mengeluarkan unta betina dari dalam batu besar dengan izin Allah SWT.

6. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS menjadi salah satu nabi yang paling dihormati dalam Islam. Allah SWT menguji kesetiaannya dengan berbagai ujian, termasuk perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Namun Allah SWT menggantikannya dengan seekor domba sebagai pengorbanan.

Mukjizat Nabi Nuh AS yaitu kebal ketika dibakar api oleh Raja Namrud.

7. Nabi Luth AS

Allah SWT mengutus Nabi Luth AS untuk menyampaikan ajarannya kepada kaum Sodom, kaum yang dikenal dengan perbuatan buruk mereka termasuk homoseksual. Karena kaum Sodom ini menentang ajaran Nabi Luth AS, maka Allah SWT memberikan azab kepada kaum Sodom dan menjadikan tempat tinggal mereka menjadi danau berbau yang tidak bermanfaat.

Mukjizat Nabi Luth AS adalah diamankan dari kehancuran ketika Allah SWT menghancurkan kaumnya yang terlibat dalam perbuatan homoseksual.

8. Nabi Ismail AS

Nabi Ismail AS merupakan putra dari Nabi Ibrahim AS yang hampir dikorbankan sebagai tanda ketaatan Ibrahim kepada Allah SWT. Namun Allah SWT telah menggantinya dengan seekor domba.

Mukjizat Nabi Ismail AS yaitu kakinya mengeluarkan mata air zamzam dan kisahnya merupakan perintah untuk berkurban.

9. Nabi Ishaq AS

Nabi Ishaq AS adalah putra Nabi Ibrahim AS yang menikah dengan Ribka dan memiliki dua putra kembar dalam usia lebih dari 40 tahun.

Mukjizat Nabi Ishaq AS yaitu mendapat keturunan dalam usia tua.

10. Nabi Yaqub AS

Nabi Yaqub AS merupakan putra kedua Nabi Ishaq AS. Yaqub AS memiliki saudara kembar yang bernama Esau, dimana Esau sangat iri kepada Yaqub AS karena lebih dimanja oleh ayahnya, Nabi Ishaq AS. Karena ibu mereka tau bahwa Esau ingin mencelakai Ishaq AS, maka beliau meminta Ishaq AS untuk pergi ke Harran.

Namun, setelah kembali dari Harran, Esau membawa 400 bala tentara guna melawan Yaqub AS. Nabi Yaqub pun berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Ketika Yaqub AS berhadapan dengan Esau, Esau langsung menghampirinya, memeluknya, dan menciumnya. Mereka pun larut dalam tangisan.

Mukjizat Nabi Yaqub AS adalah memiliki umur panjang (180 tahun).

11. Nabi Yusuf AS

Nabi Yusuf AS merupakan salah satu putra Nabi Yaqub AS yang diutus oleh Allah SWT menjadi nabi. Beliau dimusuhi oleh sebelas saudaranya karena hanya dia lah yang tertampan, mendapatkan wahyu dari Allah SWT, dan diutus menjadi nabi.

Karena itulah saudara Nabi Yusuf AS membuangnya ke dalam sumur, namun dia diselamatkan oleh para sahabat.

Mukjizat Nabi Yusuf AS adalah memiliki doa yang mustajab dan berwajah tampan.

12. Nabi Ayub AS

Nabi Ayub AS merupakan nabi yang diuji Allah SWT dengan penyakit kulit yang sangat parah. Namun beliau dengan sabar dan tabah dengan ujian tersebut. Akhirnya Allah SWT pun mengangkat ujian tersebut dan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada Nabi Ayub AS.

Mukjizat Nabi Ayub AS adalah memiliki kesabaran yang besar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Ketika Nabi Ayub AS menghentakkan kaki ke tanah, keluarlah mata air yang dingin dan menyembuhkan penyakitnya itu.

13. Nabi Syu’aib AS

Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib AS untuk mengajak kaum Madyan agar mengikutinya dan meyakini Allah SWT sebagai tuhan untuk disembah. Nabi Syu’aib juga memerintahkan kaum Madyan agar menghentikan penipuan dalam perdagangan dan menghormati hak-hak orang lain.

Nabi Syu’aib AS memiliki mukjizat seperti mampu mendatangkan azab atas izin Allah SWT.

14. Nabi Musa AS

Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk membebaskan para budak Bani Israel dari Fir’aun.

Nabi Musa AS memiliki mukjizat yang berupa tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular dan membelah Laut Merah. Dengan itu, Nabi Musa AS dan budak Bani Israel dapat terbebas dari kejaran Fir’aun.

15. Nabi Harun AS

Nabi Harun AS merupakan sepupu Nabi Musa AS yang menemaninya melawan Fir’aun. Nabi Harun AS juga membersamai Nabi Musa AS dan kaum Bani Israel ketika dikejar Fir’aun.

Allah SWT telah mengkaruniai Nabi Harun AS kemampuan bahasa yang baik.

16. Nabi Zulkifli AS

Dikutip dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul karya Anita Sari, dkk,, Nabi Zulkifli AS merupkan nabi yang selalu jujur dan menepati janji sehingga doanya selalu dikabulkan. Nabi Zulkifli AS merupakan satu-satunya orang yang mampu memenuhi persyaratan yang diminta rajanya untuk berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.

17. Nabi Daud AS

Nabi Daud AS merupakan seorang nabi yang menjadi raja yang adil dan bijaksana. Nabi Daud AS memiliki bahasa yang baik dan mampu berdakwah dengan gemilang. Beliau juga pandai dalam mengolah besi.

18. Nabi Sulaiman AS

Nabi Sulaiman AS merupakan seorang raja yang adil dan bijaksana. Beliau memiliki mukjizat mampu berdialog dengan hewan seperti burung dan semut.

19. Nabi Ilyas AS

Allah SWT mengutus Nabi Ilyas AS untuk mengajak penduduk Ba’labak agar kembali ke jalan Allah SWT dan meninggalkan berhala.

20. Nabi Ilyasa AS

Nabi Ilyasa AS mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk berdakwah kepada umatnya, Bani Israel, agar kembali ke jalan Allah SWT.

21. Nabi Yunus AS

Allah SWT mengutus Nabi Yunus AS untuk mengajak kaumya di Ninawi (wilayah Mosul) agar beriman kepada Allah SWT. Namun karena tidak ada yang mendengar Nabi Yunus, maka Allah SWT memberikan azab kepada kaum Nabi Yunus AS tersebut.

Nabi Yunus berlayar ke lautan. Namun karena kapal tersebut kelebihan beban, maka Nabi Yunus terjun ke laut karena undian yang dilakukan oleh para penumpang kapal itu.

Allah SWT pun mengutus seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus AS tanpa memakan atau meretakkan tulangnya. Nabi Yunus AS masih hidup ketika sudah berada di perut ikan paus tersebut dan beliau senantiasa bertasbih.

Ikan paus tersebut lalu melemparkan Nabi Yunus AS ke daratan hingga ia merasa kesakitan.

22. Nabi Zakaria AS

Nabi Zakaria merupakan seorang nabi yang belum memiliki keturunan dalam usia yang tua. Karena itulah, Nabi Zakaria AS berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan. Allah SWT pun mengabulkan doanya dan menganugrahkan seorang putra yang saleh.

23. Nabi Yahya AS

Nabi Yahya AS adalah putra Nabi Zakaria AS yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Yahya AS untuk menjalankan lima perintah.

Perintah tersebut yaitu selalu menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukannya, selalu melaksanakan sholat, selalu melaksanakan puasa, selalu membayar zakat, dan selalu mengingat Allah SWT dan berdzikir.

24. Nabi Isa AS

Nabi Isa AS dilahirkan oleh Maryam tanpa ayah. Maryam merupakan seorang perempuan yang tidak pernah menikah atau bersentuhan dengan laki-laki. Hal ini merupakan mukjizat.

Nabi Isa AS berjuang menyiarkan agama yang benar dan membongkar kesalahan serta kesesatan pendeta-pendeta Yahudi yang telah menyimpang.

25. Nabi Muhammad AS

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Nabi Muhammad AS merupakan nabi terakhir dan penutup dari para nabi. Sejak kecil, beliau telah menjadi seorang yatim piatu. Setelah tumbuh besar, beliau diutus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran Islam.

Dalam menyebarkan agama Islam, beliau menghadapi segala cobaan namun beliau menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Nabi Muhammad menjadi panutan dari seluruh umat Islam di seluruh dunia.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Kisah Diciptakannya Nabi Adam AS pada Hari Jumat


Jakarta

Hari Jumat adalah hari yang sangat penting bagi umat Islam. Banyak hal terjadi dan akan terjadi pada hari Jumat. Salah satunya adalah diciptakannya Nabi Adam AS pada hari Jumat.

Hal ini berdasarkan sebuah hadits shahih Muslim, yang diriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah RA berkata, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga.” (HR Muslim)


Pernyataan diciptakannya Nabi Adam AS pada hari Jumat juga diterangkan oleh Puspa Swara dan Syamsul Rizal Hamid dalam bukunya yang berjudul 1500++ Hadis & Sunah Pilihan.

Hadits itu berbunyi: “Abu Hurairah RA memberitahukan, Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla menciptakan bumi pada hari Sabtu. Allah menciptakan gunung-gunung di bumi pada hari Ahad. Allah menciptakan pepohonan pada hari Senin, Allah menciptakan cahaya pada hari Rabu. Allah menyebarkan binatang di bumi pada hari kamis. Dan Allah menciptakan Adam pada hari Jumat setelah Ashar.'” (HR Muslim)

Sumber sebelumnya juga menyebutkan bahwa selain diciptakannya Nabi Adam AS, hari Jumat juga merupakan hari akan terjadinya kiamat.

Abu Hurairah RA berkata, Nabi SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau diturunkan dari surga, dan pada hari itu juga akan terjadi Kiamat.” (HR Ahmad)

Kisah Diciptakannya Nabi Adam AS pada Hari Jumat

Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dengan tujuan menjadikannya sebagai khalifah di bumi. Artinya sebagian dari keturunan Adam akan menjadi pemimpin atau penguasa dari sebagian yang lainnya, seperti dikutip dari Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya yang diterjemahkan oleh Sefulloh MS.

Hal ini dilandaskan dalam firman-Nya di surah Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi,

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Penciptaan Nabi Adam AS ini mendapat berbagai reaksi dari Malaikat dan Iblis. Abdullah bin Umar bercerita, para malaikat mengira menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi hanya akan mendatangkan pertumpahan darah, sebagaimana bangsa jin terdahulu.

Sementara itu, iblis tidak mau melakukan perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam karena sifatnya yang sombong dan merasa lebih berharga daripada Adam. Allah SWT menceritakan perkara ini dalam surah Al-A’raf ayat 11-12,

وَلَقَدْ خَلَقْنٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ لَمْ يَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan kamu (Adam), kemudian Kami membentuk (tubuh)-mu. Lalu, Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak termasuk kelompok yang bersujud. Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Wafatnya Nabi Yahya AS yang Dibunuh saat Ibadah


Jakarta

Nabi Yahya AS termasuk 25 nabi dan rasul yang wajib diimani umat Islam. Beberapa kisahnya semasa hidup turut diceritakan dalam Al-Qur’an dan buku-buku kisah nabi, salah satunya kisah wafatnya Nabi Yahya AS.

Nabi Yahya AS adalah putra satu-satunya Nabi Zakaria AS dan merupakan mukjizat yang diberikan Allah SWT kepadanya. Bagaimana tidak? Nabi Zakaria AS memiliki anak ketika usianya sangat lanjut dan bahkan istrinya adalah seorang wanita mandul. Hal ini dijelaskan dalam buku Riwayat 25 Nabi dan Rasul oleh Gamal Komandoko.

Diceritakan dalam buku tersebut, jetika Nabi Yahya AS dilahirkan, keadaan Bani Israil sedang berada di bawah penjajahan bangsa Romawi. Saat itu Raja Herodes menjabat sebagai wakil kekaisaran Romawi yang berkedudukan di Palestina. Ia merupakan pemimpin yang amat kejam, bengis, dan tidak mengenal perikemanusiaan.


Pada saat itu juga, Bani Israil terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok mayoritas adalah kaum Bani Israil yang tidak lagi menjadikan Allah SWT sebagai Tuhan dan sesembahan, sedangkan kelompok minoritas tetap berpegang teguh pada ajaran Taurat dan Zabur.

Nabi Yahya AS dikenal sebagai pemuda yang saleh. Ia sering berjuang bersama ayahnya untuk mengemban risalah Allah SWT yakni dengan menyadarkan kaum Bani Israil kepada jalan yang benar.

Nabi Yahya AS muda benar-benar bisa merasakan permusuhan dan pertentangan yang dilakukan kaumnya kepadanya dan ayahnya. Terlebih lagi ketika tokoh-tokoh Bani Israil bersekutu dengan Raja Herodes untuk menentang dakwah mereka.

Allah SWT lalu mengangkat Yahya AS menjadi seorang nabi yang mengajarkan ajaran kitab Taurat kepada kaumnya. Beberapa dari kaum tersebut tersadar atas perbuatan dosa mereka, sehingga Nabi Yahya AS melakukan pertobatan atas mereka.

Nabi Yahya AS memercikkan air dari sungai Yordan di atas kepala orang yang hendak bertobat. Kegiatan yang disebut dengan pembaptisan ini memiliki maksud sebagai tanda pertobatan dan bukan pencucian dosa-dosa. Oleh karena itu, Nabi Yahya AS dikenal sebagai Yahya Sang Pembaptis.

Kisah Wafatnya Nabi Yahya AS

Kisah wafatnya Nabi Yahya AS berawal dari berita menggemparkan dari Raja Herodes yang hendak menikahi anak tirinya sendiri yang bernama Herodia.

Pernikahan antara Raja Herodes dan putrinya, Herodia sudah mendapatkan persetujuan dari istri Herodes yang juga merupakan ibu Herodia. Oleh sebab itu, tidak ada lagi orang yang berani untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya.

Berbeda dari semua orang, Nabi Yahya AS justru sangat menentang pernikahan antar keluarga ini. Pernikahan ini merupakan perbuatan yang terlarang dalam kitab Taurat dan tentu saja Nabi Yahya AS harus meluruskannya.

Nabi Yahya AS tidak gentar untuk menentang pernikahan Raja Herodes tersebut. Ia menyatakan dengan lantang apa yang akan diperbuat oleh Raja Herodes adalah sebuah kesalahan.

Raja Herodes pun sangat murka dengan Nabi Yahya AS. Ia berniat untuk menangkap dan menjatuhkan hukuman terberatnya karena keberanian Nabi Yahya AS menentang kehendaknya.

Berbeda dari ayahnya, Herodia berusaha membujuk Nabi Yahya AS dengan cara yang berbeda. Ia memanfaatkan kecantikan dan tubuhnya yang bagus untuk merayu Nabi Yahya AS dan hendak melakukan hal yang tidak pantas.

Nabi Yahya AS pun menolak dengan tegas ajakan Herodia tersebut. Hal ini berujung pada kemarahan Herodia dan fitnah yang menyebar berkaitan dengan Nabi Yahya AS. Ia dituduh ingin menikahi Herodia sehingga ia membuat peraturan bahwa pernikahan dengan ayahnya sendiri dilarang di dalam Taurat.

Mendengar aduan dari anaknya dan calon istrinya tersebut, Raja Herodes lantas marah besar. Ia memerintahkan para prajuritnya untuk menangkap dan membunuh Nabi Yahya AS.

Para prajurit pun menemukan Nabi Yahya AS. Ia sedang beribadah kepada Allah SWT. Tanpa basa basi, prajurit itu pun langsung menebaskan pedangnya ke arah kepala Nabi Yahya AS.

Nabi Yahya AS wafat seketika karena terpenggal kepalanya. Ia wafat sebagai seorang syuhada yang selalu membela agama Allah SWT.

Kisah wafatnya Nabi Yahya AS tersebut tidak diceritakan dalam Al-Qur’an maupun hadits nabi, melainkan dari israiliyat–sebuah riwayat Bani Israil yang bersumber dari orang Yahudi dan Nasrani. Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Berapa Lama Nabi Nuh Berdakwah? Ini Kisah Perjuangannya



Jakarta

Kisah Nabi Nuh AS adalah salah satu kisah penting yang termaktub dalam Al-Qur’an. Nabi Nuh AS memiliki kisah terkait masa dakwahnya yang cukup panjang.

Dikutip dari buku Pengantar Studi Ilmu Dakwah karya Abu Al-Fath Al-Bayanuni dan M. A. Bayayuni, Nabi Nuh AS merupakan utusan Allah SWT pertama yang dakwah dan risalahnya tercatat dalam Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 59-64,


لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ٥٩ قَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهٖٓ اِنَّا لَنَرٰىكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ٦٠قَالَ يٰقَوْمِ لَيْسَ بِيْ ضَلٰلَةٌ وَّلٰكِنِّيْ رَسُوْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ٦١ اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنْصَحُ لَكُمْ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٦٢ اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوْا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ٦٣ فَكَذَّبُوْهُ فَاَنْجَيْنٰهُ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ فِى الْفُلْكِ وَاَغْرَقْنَا الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا عَمِيْنَ ࣖ ٦٤

Artinya: “Sungguh, Kami telah mengutus Nuh (sebagai rasul) kepada kaumnya, lalu ia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah (karena) tidak ada tuhan bagi kamu selain Dia.” Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah) aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (hari Kiamat). Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu (berada) dalam kesesatan yang nyata.” Dia (Nuh) menjawab, “Hai kaumku, tidak ada padaku kesesatan sedikit pun, tetapi aku adalah rasul dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu risalah (amanat) Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. Apakah kamu (tidak percaya dan) heran bahwa telah datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu kepada seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu, agar kamu bertakwa, dan agar kamu mendapat rahmat?” (Karena) mereka mendustakannya (Nuh), Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera serta Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).”

Sejarah dakwah Nabi Nuh AS juga diabadikan dalam surah Nuh. Allah SWT berfirman tentang salah satu strategi dakwah Nabi Nuh AS dan sistem tadarruj yang dikembangkannya dalam surah Nuh.

Nabi Nuh AS dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dengan penuh kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi pertentangan kaumnya dalam kurun waktu yang lama. Karena Nabi Nuh AS merupakan nabi yang memiliki umur paling panjang.

Allah berfirman dalam surah Al Ankabut ayat 14 tentang usia Nabi Nuh AS,

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٤

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.”

Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam buku Nuh: Peradaban Manusia Kedua menyatakan bahwa Nabi Nuh AS telah menasehati, memerintahkan, dan memperingatkan kaumnya untuk menyembah Allah SWT. Namun mereka menentangnya dan semakin sesat serta menyombongkan diri. Namun, kesabaran Nabi Nuh AS semakin bertambah.

Nabi Nuh AS menghabiskan waktu untuk berdakwah selama 950 tahun untuk menyerukan tauhid dan keikhlasan beribadah kepada Allah SWT serta mendorong untuk takut dan taat kepada-Nya.

Dakwah yang sangat panjang ini membangun metode, pemikiran, gaya atau teknik, perdebatan, pertentangan, cobaan, dan pelajaran bagi para nabi.

Nabi Nuh AS merupakan nabi yang istimewa dan menjadi suri tauladan untuk kaum muslim atas kesabaran dan ketabahannya dalam menghadapi kaum musyrikin yang menentangnya, hingga datanglah pertolongan Allah SWT atas kaumnya yang kafir.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Kisah Hindun, Perempuan Kejam Pemakan Jantung Paman Nabi yang Masuk Islam


Jakarta

Hindun binti Utbah adalah wanita yang sangat kejam. Dialah yang membunuh paman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Hamzah bin Abdul Mutholib. Tak hanya membunuh, Hindun juga merobek tubuh dan memakan jantung Hamzah. Namun, kemudian ia mendapat hidayah dan masuk Islam.

Salah satu kisah menakjubkan tentang hidayah Allah SWT kepada hamba-Nya yang terpilih datang dari Hindun binti Utbah. Ia merupakan wanita yang jahil, yang membuat dirinya tega membunuh paman Nabi SAW dan memakan jantungnya.

Bagaimana kisah Hindun binti Utbah yang akhirnya mendapat hidayah dari-Nya dan masuk Islam? Berikut selengkapnya.


Hindun binti Utbah bin Rabi’ah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf adalah wanita yang sangat kejam, sebagaimana diceritakan dalam buku Meniti Berkah dalam Setiap Langkah (Kisah Hebat Para Sahabiyah, Ilmuan Muslimah, dan Muslimah Nusantara) yang ditulis oleh Ririn Astutiningrum.

Hindun binti Utbah memiliki watak yang keras, teguh pendirian, mahir bersyair, dan fasih dalam komunikasi. Di sisi lain, ia sangat membenci dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, Islam dan menjadi salah satu wanita Quraisy yang paling keras menentang dakwah Rasulullah SAW.

Kekejaman dari istri Abu Sufyan bin Harb ini semakin terkenal ketika Perang Uhud terjadi. Ia menyewa seorang budak bernama Wahsy bin Harb untuk membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW.

Hindun binti Harb memang sudah lama memendam dendam kepada Hamzah bin Abdul Muthalib. Hal ini disebabkan lantaran Hamzahlah yang sudah membunuh ayah dan saudara Hindun saat Perang Badar terjadi.

Wahsy bin Harb pun melaksanakan tugas dari majikannya tersebut. Ia menusuk tubuh Hamzah yang dikenal sebagai Sang Singa Allah SWT dengan sebuah tombak. Hamzah akhirnya gugur di peperangan tersebut.

Melihat musuh bebuyutannya sudah diam tak bernyawa lagi, Hindun binti Utbah segera berlari mendekatinya. Kemudian dia dengan kejam merobek dada Hamzah hingga keluar jantungnya.

Hindun binti Utbah kemudian mengunyah jantung Hamzah dan meludahkannya. Ia ungkapkan semua dendamnya dengan aksi tersebut. Kejadian inilah yang membuat Hindun binti Utbah mendapat julukan sebagai “perempuan pemakan jantung.”

Kisah Hindun binti Utbah Masuk Islam

Siapa yang menyangka? Hindun binti Harb yang sangat kejam dan membenci Islam ini, akhirnya menjadi seorang muslim.

Tahun demi tahun berlalu. Kaum muslimin yang mulanya terusir dari tanahnya sendiri, Makkah, kini sudah menjelma menjadi peradaban yang besar.

Delapan tahun setelah hijrah ke Madinah, yakni bertepatan pada bulan Ramadhan tahun 630 Masehi, Rasulullah SAW memimpin 10.000 pasukan kaum muslimin memasuki Makkah.

Hal ini tentunya membuat orang-orang kafir ketakutan. Mereka melakukan perlawanan semampunya yang tak sebanding dengan kekuatan Islam kala itu.

Suami Hindun binti Utbah, Abu Sufyan bin Harb, menghadap Rasulullah SAW pada malam sebelum beliau memasuki Makkah. Di sana ia bersyahadat dan akhirnya masuk Islam.

Abu Sufyan lalu kembali ke kaumnya sambil berteriak,

“Sungguh kaum muslimin telah datang dengan pasukan yang amat besar. Kalian tidak akan mampu melawannya. Sesungguhnya aku telah masuk Islam. siapa yang ke rumahku, maka dia akan selamat!”

Mendengar hal itu, Hindun binti Utbah sangat marah. Ia pun meneriaki suaminya dengan berkata,

“Engkau sungguh seburuk-buruk pemimpin kaum ini! Wahai kalian semua, bunuhlah laki-laki yang tidak berguna ini!”

Abu Sufyan lalu membantah perkataan istrinya itu. Ia kemudian memerintahkan kaumnya untuk masuk ke rumahnya atau masjid di sana.

Orang-orang kafir yang bersembunyi itu dilanda dengan ketakutan dan kepanikan. Mereka seketika ingat perbuatan keji terhadap umat Islam dahulu. Mereka takut kalau umat Islam dan Rasulullah SAW datang untuk membalas dendam kepada mereka.

Namun yang terjadi malah kebalikannya. Rasulullah SAW memasuki Makkah dengan begitu berwibawa dan penuh kasih. Tak ada kekerasan sedikit pun yang kaum muslimin lakukan terhadap orang-orang kafir.

Rasulullah SAW datang menuju Ka’bah dan menghancurkan berhala-berhala yang ada di sana. Beliau juga menghancurkan gambar Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Pada akhirnya, banyak orang kafir yang terpesona dengan cara dakwah Rasulullah SAW tersebut sehingga banyak dari mereka yang memutuskan untuk masuk Islam. Salah satu di antaranya adalah Hindun binti Utbah.

Ya, Hindun binti Utbah akhirnya masuk Islam. Ia disarankan oleh suaminya untuk menghadap kepada Rasulullah SAW bersama Usman bin Affan dan wanita yang lainnya.

Hindun binti Utbah datang dengan menggunakan cadar. Ia malu dan takut atas perbuatan jahatnya dahulu. Namun, Rasulullah SAW tetap mengetahui bahwa yang bertemu dengannya itu adalah Hindun.

Rasulullah SAW berkata padanya, “Dulu tidak ada penghuni rumah yang lebih aku ingin hinakan selain penghuni rumahmu. Sekarang, tidak ada penghuni rumah yang lebih dimuliakan daripada penghuni rumahmu.”

Demikianlah kisah Hindun binti Utbah yang masuk Islam. Dirinya meninggal pada tahun 20 Hijriah dalam keadaan memeluk Islam.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com