Tag Archives: kisah orang – orang sabar

Kisah Juraij, Sang Ahli Ibadah yang Mendapat Doa Buruk Ibunya



Jakarta

Kisah Juraij termasuk yang cukup populer. Ia dikenal sebagai seorang ahli ibadah yang kemudian difitnah oleh perempuan yang menggodanya. Ini tak lepas dari doa sang ibu.

Mengutip buku Kisah Orang-orang Sabar yang ditulis Nasiruddin, kisah Juraij disampaikan oleh Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Juraij adalah seorang ahli ibadah. Ia berdiam diri dalam tempat ibadahnya. Suatu kali ibunya datang sementara ia sedang salat, lalu memanggilnya, “Hai Juraij.”

Mendengar suara sang ibu, ia tetap salat seraya mengucap, “Ya Rabbi. Ibuku atau salatku!” Lalu ia terus melanjutkan salatnya. Ibunya lalu pulang.


Kejadian ini berulang beberapa kali di keesokan harinya, Juraij tetap melanjutkan salatnya dan tidak mengindahkan panggilan sang ibu.

Selang beberapa kali tak mendapat sambutan dari sang anak, ibunda Juraij lalu berdoa, “Allahumma, janganlah Engkau mengambil nyawanya hingga melihat wajah perempuan-perempuan pelacur.”

Juraij Digoda Perempuan Pelacur

Orang-orang bani Israil telah mengetahui bahwa Juraij adalah sosok yang dikenal sebagai ahli ibadah.

Sampai pada suatu hari, seorang perempuan pelacur yang berparas cantik berkata pada teman-temannya, “Jika kalian mau, maka aku akan menggodanya.”

Ia lantas menggoda Juraij namun pemuda ini tidak tergoda sama sekali. Di dekat tempat Juraij terlihat seorang penggembala yang sedang berteduh.

Penggembala ini akhirnya tergoda dengan paras cantik si perempuan tersebut. Keduanya melakukan perbuatan zina hingga perempuan tersebut hamil.

Perempuan tersebut hamil dan beberapa bulan kemudian ia melahirkan. Ia mengatakan bahwa bayi yang dilahirkannya itu adalah anak dari Juraij. Tentu saja yang dilontarkan ini adalah kalimat fitnah.

Orang-orang kemudian mendatangi Juraij dan menyeretnya keluar. Tempat ibadah Juraij juga dibakar habis.

Juraij yang kebingungan itu kemudian bertanya pada penduduk yang menyerangnya, “Apa urusan kalian?”

Mereka lalu menjawab, “Engkau melakukan perbuatan zina dengan perempuan pelacur ini dan telah melahirkan anak dari engkau.” Ia kemudian bertanya, “Di manakah anak itu?”

Mereka lalu mendatangkan anak itu dan Juraij berkata, “Biarkan aku melakukan salat.” Kemudian ia melakukan salat. Setelah selesai, Juraij menemui anak itu seraya memukul perutnya, lalu bertanya, “Siapakah ayahmu?”

Anak itu menjawab, “Fulan sang penggembala.”

Dalam buku Tuntunan dan Kisah-Kisah Teladan: Berbakti kepada Orang Tua karya Aiman Mahmud diceritakan bahwa jawaban sang bayi itu membuat penduduk meminta maaf kepada Juraij.

Mereka berkata, “Kami akan membangun tempat ibadah baru untukmu dari emas.” Juraij lantas menjawab, “Tidak, bangunlah dari tanah seperti semula.”

Imam Nawawi mengomentari hadits tentang kisah Juraij ini, “Dalam hadits ini terkandung kisah Juraij dan sikapnya yang lebih mementingkan salat daripada menjawab panggilan ibunya. Kemudian sang ibu mendoakan buruk untuknya dan Allah pun mengabulkan doa ibunya tersebut.”

Ulama berpendapat, “Hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa seharusnya Juraij menjawab panggilan ibunya , sebab saat itu ia sedang melaksanakan salat sunnah, sementara meneruskan salat sunnah hukumnya adalah sunnah, bukan wajib. Di samping itu, menjawab panggilan ibu dan berbakti padanya (hukumnya) wajib, dan durhaka kepadaya hukumnya haram. Saat itu dia dapat mempercepat salatnya, menjawab panggilan ibunya, kemudian meneruskan salatnya lagi.”

Wallahu a’lam.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Zunairah, Sosok Budak Abu Jahal yang Tabah


Jakarta

Sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini, seorang budak sering dipandang rendah oleh manusia. Namun di sisi Allah SWT, mereka bisa menjadi sangat mulia, terhormat, dan lebih tinggi derajatnya daripada orang merdeka dengan kekayaannya, terutama jika budak tersebut memiliki hati yang bersih dan selalu taat kepada Allah SWT.

Salah satu budak muslimah yang mulia di mata Allah SWT adalah Zunairah, seorang budak muslimah yang penuh kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan. Keteguhannya dalam agama Islam membuatnya semakin yakin akan pertolongan Allah SWT, meskipun ia terus-menerus menghadapi berbagai ujian.

Salah satu kisah Zunairah yang menggambarkan betapa besar kesabaran dan keteguhannya adalah ketika tuannya, Abu Jahal, mengetahui bahwa ia telah mengikuti seruan Nabi Muhammad SAW dan memeluk Islam, ia dianiaya dan disiksa oleh Abu Jahal dengan cara yang sangat kejam. Namun, Zunairah menghadapinya dengan pendirian yang sangat kuat dan kokoh tauhidnya kepada Allah SWT. Inilah kisah selengkapnya.


Kisah Zunairah yang Tabah Menghadapi Siksaan Abu Jahal

Mengutip buku Kisah Orang-orang Sabar yang disusun oleh Nasiruddin, kisah Zunairah ini terjadi ketika Abu Jahal melihat perubahan sikap Zunairah yang sangat sulit untuk diajak bercanda dan seringkali menyendiri, berbeda dengan biasanya. Setelah diselidiki, betapa murkanya Abu Jahal. Ternyata, Zunairah telah menjadi pemeluk agama baru yang disebarkan oleh keponakannya sendiri, Nabi Muhammad SAW.

Diceritakan dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW yang disusun oleh Moenawar Khalil, bahwa setelah mengetahui hal tersebut, Abu Jahal mendatangkan para pemuka musyrik Quraisy untuk menyeret Zunairah ke hadapannya. Lalu Abu Jahal berkata padanya, “Benarkah kamu sekarang mengikuti seruan Muhammad yang celaka itu?”

Ia menjawab dengan tegas, “Ya, aku benar-benar mengikuti seruan Muhammad, aku percaya kepada seruannya dan aku benar-benar mengikuti pimpinan Muhammad.”

Sambil mencemooh, Abu Jahal menengok kepada para pemuka Quraisy itu dan berkata, “Hai kaum Quraisy! Adakah engkau mengikuti apa-apa yang didatangkan oleh Muhammad?”

Mereka menyahut, “Tidak! Sekali-kali kami tidak akan mengikuti Muhammad orang celaka itu!” Abu Jahal berkata lagi, “Seandainya apa-apa yang diseru oleh Muhammad itu benar lagi baik, tentunya kita telah mengikuti lebih dulu kepadanya daripada Zunairah, tentunya begitu, bukan?”

Kemudian dimulailah siksaan bertubi-tubi terhadap Zunairah. Penganiayaan yang dilakukan begitu kejam hingga membutakan matanya. Saat Zunairah sudah buta, Abu Jahal dan kawan-kawannya mencoba mempengaruhinya dengan berkata, “Kamu menjadi buta itu tidak lain karena kamu dimurkai oleh Latta dan Uzza!”

Namun Zunairah tidak goyah. “Mereka dusta! Latta dan Uzza tidak dapat memberi mudharat dan tidak pula memberi manfaat kepada kita!” jawab Zunairah dengan tegas.

Abu Jahal terus berupaya melecehkan dan menghasut Zunairah, “Oh, Zunairah! Ingatlah kamu kepada Latta dan Uzza! Karena dialah berhala-berhala nenek moyangmu dahulu! Tidakkah kamu takut kepadanya, kalau ia nanti memurkai kamu? Engkau sekarang telah buta tidak lain karena engkau sudah sekian hari ini tidak pernah melihat dan memuja Latta dan Uzza, bukan? Ingatlah hai Zunairah, jangan kamu terus-menerus mengikuti Muhammad!”

Dengan senyuman dan keteguhannya, jawab Zunairah secara lantang, “Berhala-berhala Latta dan Uzza itulah yang lebih buta daripada aku. Apa gunanya kedua berhala itu engkau puja? Sebabnya aku sekarang menjadi buta ini ialah suatu perkara dari Tuhanku sendiri. Tuhanku lebih kuasa menjadikan aku dapat melihat kembali, sebab Dialah yang menciptakan aku.”

Pada malam harinya, Allah SWT menganugerahkan mukjizat dengan mengembalikan penglihatan Zunairah. Keesokan harinya, Abu Jahal dan kawan-kawannya terkejut mendapati Zunairah dapat melihat kembali, lantas mereka berkata, “Ini dari sihir Muhammad!”

Siksaan pun terus berlanjut, namun Zunairah tetap kokoh dengan keimanannya. Sampai pada akhirnya, Abu Bakar, sahabat setia Rasulullah SAW membeli Zunairah dan memerdekakannya semata karena Allah SWT.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com