Tag Archives: kkhi

3 Penyakit Ini Jadi Musuh Utama Jemaah Haji Indonesia



Madinah

Penyakit jantung, paru-paru, dan stroke menjadi musuh utama jemaah haji Indonesia. Karena itu, dokter spesialis jantung Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr. Kelly SpPJ meminta jemaah haji untuk menerapkan hidup sehat selama berada di Kota Madinah agar tetap sehat sehingga bisa pulang ke Tanah Air sesuai jadwal.

“Jadi kalau penyakit itu tidak diantisipasi dari awal oleh jemaah haji akan berakibat jemaah akan dirawat lebih lama, bahkan hal terburuknya yakni bisa menjadi fatal,” ujar dr. Kelly kepada detikHikmah, Kamis (11/7/2024).

dr Kelly SpPJ, dokter spesialis penyakit jantungdr Kelly SpPJ, dokter spesialis penyakit jantung KKHI Madinah. (Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom)

Dia mengungkap, dari banyak kasus jemaah paling banyak wafat dan dirawat adalah karena infeksi paru-paru dan penyakit jantung disusul penyakit stroke secara persentase mencapai 70 persen. KKHI Madinah hingga kini terus memberikan imbauan berupa sosialisasi dengan menggelar acara senam jantung sehat kepada para jemaah.


“Kasus terbanyak saat ini sejak fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) penyakit terbanyak yang diderita jemaah adalah infeksi paru dan banyak dirawat di rumah sakit Arab Saudi (RSAS), lalu penyakit terbanyak kedua adalah jantung,” kata dr Kelly.

Kelly menyebut ada 44 pasien yang masih dirawat di RSAS dengan mayoritas infeksi paru dan jantung yang banyak diderita jemaah. Kelly mengimbau jemaah diminta juga menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan asupan yang dimakan. Salah satu hal yang harus dilakukan jamaah adalah senam haji atau sering berjalan. Idealnya dilakukan 3-5 kali dalam sepekan dengan durasi ideal selama 30 menit.

“Selain itu, jamaah haji juga harus melakukan pencegahan yang lain yaitu menghindari rokok,” kata dia.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Dear Jemaah, Saat di Madinah Utamakan Ziarah Raudhah Ya


Madinah

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan kepada para jemaah haji yang saat ini masih berada di Madinah. Jemaah haji diingatkan agar lebih mengutamakan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang di Kota Madinah.

“Jemaah haji agar lebih mengutamakan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang di Kota Madinah,” kata Anggota Media Center Kemenag, Widi Dwinanda dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).

Widi melanjutkan, pihak Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan sebanyak 191.582 tasreh jemaah haji RI. Tasreh tersebut digunakan jemaah untuk masuk ke dalam Raudhah atau area ziarah di Masjid Nabawi.


“Dilaporkan secara keseluruhan, pihak Saudi telah menerbitkan 191.582 tasreh masuk Raudhah bagi jemaah haji Indonesia,” sambungnya.

Dia mengatakan, untuk menghadirkan rasa aman dan bagian dari perlindungan jemaah, PPIH secara reguler melakukan monitoring, pengawasan, dan pengamanan keberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah, visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi untuk melihat kondisi jemaah yang masih dalam perawatan.

“Serta melakukan patroli keliling di sektor-sektor Daker Makkah serta mendata dan mengumumkan barang tercecer/tertinggal milik jemaah haji,” kata Widi.

Istimewanya Raudhah di Masjid Nabawi

Potret Raudhah di Masjid NabawiPotret Raudhah di Masjid Nabawi. (Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom)

Raudhah adalah salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Tempat ini juga dikenal dengan taman surga yang ada di Masjid Nabawi.

Dinukil dari buku Keajaiban Masjid Nabawi karya M. Irawan, di tempat itulah Rasulullah SAW beribadah, memimpin salat, dan menerima wahyu. Tempat tersebut juga digunakan oleh para sahabat untuk beribadah.

Raudah ditandai dengan tiang-tiang putih dan karpet putih. Luasnya sekitar 330 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara sampai selatan sepanjang 15 meter.

Raudhah juga disebut memiliki syafaat sehingga orang yang datang dengan membawa dosa akan banyak mengharapkan syafaat Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jemaah dianjurkan memperbanyak ibadah di Raudhah seperti salat wajib, salat sunnah, zikir dan iktikaf. Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim bersabda:

صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا المَسْجِدَ الحَرَام

Artinya: “Satu salat di masjid saya (Masjid Nabawi) ini lebih baik daripada seribu shalat ditempat lain, kecuali Masjidil Haram.”

Cara Ziarah Haji di Raudhah

Jemaah haji perlu mengantongi izin khusus untuk berziarah ke Raudhah berupa tasreh. Tasreh adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Arab Saudi yang memungkinkan jemaah haji untuk mengunjungi Raudhah.

Untuk jemaah haji Indonesia, proses masuk ke Raudhah sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui tasreh tanpa perlu mengisi dan mendaftar di aplikasi.

Tasreh hanya dikeluarkan satu kali untuk setiap kloter atau rombongan. Jika jemaah terlewat jadwal yang telah ditetapkan, jemaah tidak dapat meminta tasreh pengganti.

Melalui tasreh diatur jadwal untuk masuk ke Raudhah bersama jemaah lain. Informasi ini dapat diakses melalui aplikasi e-Hajj. Pengaturan jadwal ini bertujuan untuk mengatur kedatangan jemaah secara bertahap, sehingga setiap orang dapat berdoa dengan lebih tenang dan teratur.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

130 Ribu Lebih Jemaah Haji RI Sudah Tiba di Tanah Air


Madinah

Fase pemulangan jemaah haji masih terus berlangsung. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air yaitu berjumlah 130.209 orang, mereka tergabung dalam 332 kelompok terbang (kloter).

“Hingga tanggal 9 Juli 2024 pukul 21.00 WAS, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 130.209 orang. Mereka tergabung dalam 332 kelompok terbang,” ujar Widi Dwinanda, Tim Media Center Kementerian Agama (Kemenag) dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).

Daftar Total Jemaah yang Pulang Hari Ini

Dalam kesempatan ini, Widi juga mengabarkan jumlah jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air. Jumlah jemaah yang diterbangkan ke Tanah Air hari ini, Rabu 10 Juli 2024 sebanyak 6.330 orang yang tergabung dalam 16 kloter, dengan rincian sebagai berikut:


  • Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter
  • Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
  • Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
  • Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter
  • Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter
  • Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
  • Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
  • Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 720 jemaah/2 kloter
  • Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter
  • Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

Jemaah Diminta Prioritaskan Ziarah Raudhah

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan agar jemaah haji lebih mengutamakan ziarah di Raudhah. Setelahnya, jemaah bisa melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang ada di Kota Madinah.

“Jadwal sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi tidak bisa diulang waktunya. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi,” terang Widi.

Disebutkan, secara keseluruhan, pihak Arab Saudi telah menerbitkan 191.582 tasreh masuk Raudhah bagi jemaah haji Indonesia.

Widi turut memaparkan pihak PPIH senantiasa tetap melakukan monitoring, pengawasan, dan pengamanan keberangkatan jemaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah, visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Arab Saudi untuk melihat kondisi jemaah yang masih dalam perawatan.

“Serta melakukan patroli keliling di sektor-sektor Daker Makkah serta mendata dan mengumumkan barang tercecer/tertinggal milik jemaah haji,” pungkasnya.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Meninggal di Tanah Suci, Apakah Bisa Dibawa Pulang?



Jakarta

Menurut Data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Rabu (10/07) pukul 10.57 WIB mencatat ada 405 jemaah wafat, namun baru tersedia 404 identitas jemaah yang dipublikasi dalam sistem.

Lalu bagaimana prosedur pengurusan jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci?

Prosedur pengurusan jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci perlu melalui beberapa tahapan. Berikut beberapa prosedur yang detikHikmah himpun dalam laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) (20/06):

1. Melapor dan memeriksa informasi jenazah

Pertama yang harus dilakukan ketika ada jemaah yang wafat di Tanah Suci adalah melapor kepada ketua kloter atau muthawwif. Kemudian periksa berita kematian jemaah haji apakah sumbernya valid atau tidak.


Karena sumber berita kematian jemaah haji harus diterima dari tenaga kesehatan haji (TKH) di kelompok terbang (kloter) yang terdiri dari dokter dan perawat.

Jadi ketika ada kematian, informasi harus lengkap. Mulai dari kronologi yang menerangkan waktu, tempat dan juga termasuk riwayat penyakit yang diderita.

2. Segera membuat Certificate of Death (COD)

Setelah petugas mengetahui informasi lengkap jemaah yang wafat. Petugas harus segera membuat Certificate of Death (COD) yaitu sertifikat formulir yang menjelaskan sebab wafat dari jemaah.

Dokter kloter nantinya akan berkonsultasi dengan dokter spesialis yang ada di KKHI untuk mengisi COD. Sehingga isian dari COD tersebut sebagai bukti penyebab wafat dari jemaah haji tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

3. Proses pemakaman

Setelah mendapatkan informasi kematian, petugas langsung mengurus surat dari RS Arab Saudi. Hal ini dikarenakan jemaah haji yang wafat akan diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Untuk pengurusan jenazah seperti memandikan, mengkafani hingga menguburkan dilakukan oleh yayasan-yayasan swasta di Arab Saudi dan sifatnya gratis.

Pihak maktab juga memberikan kesempatan jenazah untuk disalati di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi jika ada permintaan dari pihak keluarga jemaah yang wafat tersebut. Mereka juga membolehkan pihak keluarga yang mendampingi untuk ikut salat ataupun mengikuti proses pemakaman.

Jemaah Wafat di Tanah Suci Tidak Dipulangkan ke Negaranya

Jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci tidak diizinkan untuk dibawa pulang ke negaranya. Sejauh ini juga belum pernah ada pemulangan jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ke tempat asal negaranya.

“Urusan pemulangan jenazah ke Indonesia sangat sulit, sehingga jemaah haji yang sudah wafat di sini itu oleh pemerintah Arab Saudi tidak diizinkan untuk dibawa pulang ke Tanah Air,” kata Abdul Hafiz, anggota tim Surveilans PPI Arab Saudi, seperti dilansir situs BPK.

Dalam Islam, seseorang yang wafat harus segera dikuburkan. Pemakaman yang dilakukan maktab tentunya sudah memenuhi syariat Islam sehingga jemaah dan keluarga tidak perlu khawatir.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Ratusan Jemaah Ikuti Senam Haji, Antisipasi Penyakit Jantung di Tanah Suci



Madinah

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menggelar sosialisasi kesehatan bagi jemaah haji yang saat ini masih di Madinah. Selain sosialisasi kesehatan, pihaknya juga menggelar senam gerakan jantung sehat.

Acara bertema ‘Ngobras Gerakan Jantung Sehat Jemaah Haji’ ini diikuti oleh ratusan jemaah haji di Arjwaan Al Saadah Hotel, Madinah. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Daker Madinah Ali Machzumi, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi Indro Murwoko, dan para tenaga kesehatan yang bertugas di klinik sektor yang ada di Madinah.

“Kegiatan ini adalah sosialisasi kesehatan jemaah haji, fokusnya adalah agar jemaah haji menjaga kondisi kesehatannya, agar bisa kembali ke Tanah Air sesuai jadwal,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Indro Murwoko, Selasa (9/7/2024).


Menurutnya, sosialisasi ini sebagai bentuk antisipasi kesehatan para jemaah sebelum mereka diberangkatkan pulang ke Tanah Air. Kata Indro, jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebagian besar menderita sakit paru-paru dan jantung.

“Karena memang kita ketahui, penyakit jantung paling banyak diderita jemaah haji dan apabila tidak diantisiapasi dari awal bisa menyebabkan jemaah sakit dan harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa menjadi fatal,” kata Indro.

Sosialisasi kesehatan dan senam jemaah haji di Madinah, Selasa (9/7/2024).Sosialisasi kesehatan dan senam jemaah haji di Madinah, Selasa (9/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Jemaah haji yang hadir mayoritas merupakan adalah lanjut usia (lansia). Mereka turut mengikuti senam haji yang dipandu oleh tenaga kesehatan. Selain itu, jemaah juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai kesehatan yang mereka keluhkan selama berada di Tanah Suci.

Mereka diimbau untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama berada di Madinah hingga menjelang kepulangannya ke Tanah Air. Jemaah diminta tak memaksakan ibadah sunnah ke Masjid Nabawi terlebih cuaca panas siang hari di Madinah cukup ekstrem mencapai 44 derajat celsius.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Menko PMK Kunjungi KKHI Madinah, Pastikan Jemaah Terlayani dengan Baik



Madinah

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Peninjauan ini memastikan pelayanan kesehatan jemaah haji terlayani dengan baik.

“Kami Meninjau beberapa penginapan kalau ada kesempatan melihat ke rumah sakit, melihat pasien yang dirawat di rumah sakit,” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy di Madinah, Sabtu (6/7/2024).

Saat berada di KKHI Madinah, Menko PMK Muhadjir Effendy yang didampingi Kadaker Madinah Ali Machzumy disambut Kasi Kesehatan dr. Karmijono langsung menuju Ruang IGD tempat jemaah dirawat.


Muhadjir menyapa satu persatu jemaah, menanyakan perkembangan kesehatan, dia juga memberikan semangat, serta mendoakan kesembuhan bagi masing-masing jemaah.

“Bapak sakit apa, segera semoga cepat sehat dan bisa pulang ke Tanah Air,” kata Muhadjir ke jemaah yang dirawat.

27 Jemaah Haji Masih Dirawat

Sementara kepala seksi (Kasi) kesehatan Daker Madinah, dr. Karmijono mengatakan saat ini jumlah jemaah yang dirawat berjumlah 27 jemaah. Dari jumlah tersebut, 7 jemaah merupakan pasien yang dibawa dari KKHI Makkah kini dirawat di KKHI Madinah.

“Di luar dari yang dirawat dan dibawa dari KKHI Makkah itu jumlahnya 22 jemaah, 2 jemaah sudah dilakukan tanazul, jadi 20 jemaah Madinah dan 7 jemaah dibawa dari KKHI Makkah jadi total jemaah yang dirawat sekarang 27 jemaah,” ujar Karmijono.

Untuk stok obat di KKHI Madinah, kata Karmijono masih terbilang aman. Jumlah keterpakaian obat dan jumlah pasien cenderung menurun. “Stok obat aman, jumlah pasien yang dirawat menurun,” imbuhnya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

KKHI Madinah Ingatkan Jemaah Olahraga Ringan Jelang Kepulangan



Madinah

Petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada para jemaah haji yang masih berada di Madinah. Sosialisasi ini terus dilakukan saat masa fase pemulangan jemaah ke Tanah Air.

“Hari ini kami ngobrol bareng jemaah yang disiapkan untuk kembali ke Tanah Air, jadi sehat untuk terbang ke Tanah Air, ” ujar dokter KKHI Madinah, dr Pipit Susilowati SpN kepada detikHikmah, Kamis (18/7/2034).

Sosialisasi Kesehatan Jemaah Haji Jelang Kepulangan ke Tanah AirSosialisasi kesehatan jemaah haji jelang kepulangan ke Tanah Air. (Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom)

Sosialisasi kesehatan ini dilakukan di sejumlah lokasi hotel para jemaah haji menginap. Adapun fokusnya mengenai 3 penyakit yang kini banyak diderita para jemaah haji, yakni penyakit paru-paru, penyakit jantung dan penyakit stroke terutama jemaah haji lanjut usia (lansia).


“Kami mensosialisasikan ke jemaah untuk menyiapkan obat-obat yang dikonsumsi rutin jemaah juga diingatkan agar banyak minum air dan olahraga ringan itu yang harus diingatkan ke jemaah,” kata Pipit.

Dalam sosialisasi ini, jemaah juga berkesempatan untuk menyampaikan pertanyaan terkait keluhan kesehatan mereka. Jemaah nampak antusias mengikuti program ngobrol sehat yang digelar KKHI Madinah ini. Sebelum acara ngobrol sehat berakhir, puluhan jemaah ikut senam haji sebagai olahraga ringan.

Untuk diketahui, dari banyak kasus jemaah paling banyak wafat dan dirawat adalah karena infeksi paru-paru dan penyakit jantung disusul penyakit stroke secara persentase mencapai 70 persen. KKHI Madinah hingga kini terus memberikan imbauan berupa sosialisasi dengan menggelar acara senam jantung sehat kepada para jemaah.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Arab Saudi Apresiasi Layanan Kesehatan Haji Indonesia



Madinah

Upaya pemerintah memberikan layanan terbaik dalam penyelenggaraan haji tahun ini mendapat apresiasi positif. Apresiasi itu tak hanya dari para jemaah haji, tapi juga dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mengapresiasi layanan kesehatan haji Indonesia di tahun ini.

“Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah,” terang Anggota Tim Media Center Kemenag, Widi Dwinanda dalam keterangannya, Minggu (14/7/2024).

“Apresiasi ini diberikan sebagai ucapan terima kasih karena KKHI Makkah, sektor, dan Pos Satelit telah memberikan kerja sama yang baik dalam penanganan jemaah haji,” lanjut Widi.


Ia mengatakan, penyerahan apresiasi dilakukan langsung oleh Asisten Direktur Jenderal Kesehatan Kemenkes Arab Saudi dr. Hatim Abdul Azizi Khoger di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Rabu, 3 Juli 2024 lalu.

“Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengakui KKHI telah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi,” katanya.

‘Kemenkes Arab Saudi tidak hanya memberikan tasreh atau surat izin untuk operasional KKHI, tetapi juga memantau kinerja operasional KKHI,” ungkapnya.

Widi menjelaskan, Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah. Jumlah tersebut terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

“Ini merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. Haji 2024 ini terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98 persen,” jelasdia.

Menurut Data sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, dari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Pada fase pemulangan jemaah, Widi menyampaikan, hingga 10 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 137.342 orang. Mereka tergabung dalam 350 kelompok terbang (kloter).

Hari ini, Minggu, 14 Juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.046 orang. Mereka tergabung dalam 18 kloter, dengan rincian sebagai berikut:

1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter

2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter

4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.179 jemaah/3 kloter

5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter

6. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter

8. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter

9. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter

10. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

KKHI Ditutup Besok, Bagaimana Nasib Jemaah Haji yang Masih Dirawat?



Madinah

Seiring dengan berakhirnya operasional pendorongan jemaah Gelombang II dari Makkah ke Madinah, pelayanan kesehatan di Makkah berakhir pada 13 Juli 2024. Lalu bagaimana dengan jemaah haji yang masih membutuhkan perawatan?

Penanganan untuk jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, jika jemaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan KKHI Madinah.


“Jika tim KKHI telah menyelesaikan tugasnya pada penyelenggaraan tahun ini, jemaah haji yang masih berada di RSAS akan diserahkan kepada Kantor Urusan Haji dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI),” terang Widi dalam press rilis Kemenag, Jumat (12/7/2024).

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), ujar Widi, kembali mengingatkan jemaah haji agar kembali memperhatikan jadwal penerbangan kepulangan ke Tanah Air yang telah ditentukan dan telah disosialisasikan perangkat kloter.

Widi juga mengimbau agar jemaah jangan sampai tertinggal pesawat. “Prioritaskan waktu untuk kesiapan kepulangan dengan tidak bepergian seperti city tour dan aktivitas belanja sehari sebelum kepulangan,” jelasnya.

Jemaah juga harus memperhatukan kesehatan supaya tetap prima jelang kepulangan. Sebaiknya jemaah tetap gunakan alat pelindung diri agar tidak terkena sengatan matahari langsung dan minum cukup agar tidak dehidrasi.

“Jika mau melakukan ibadah sunah, city tour, atau ziarah di sekitar Kota Makkah dan Madinah, periksakan kesehatan terlebih dahulu. Jika tidak memungkinkan, dalam kondisi sakit untuk ziarah, jangan memaksakan diri,” imbau dia.

(nla/lus)



Sumber : www.detik.com

Sebagai Inovasi Haji 2024, KKHI Bentuk 158 Pos Satelit Kesehatan di Makkah



Makkah

Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan sejumlah inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi jemaah haji. Salah satu inovasi utama adalah pengaktifan pos satelit di 11 sektor.

“Sebanyak 158 pos satelit, yang didirikan di 11 sektor, menjadi solusi untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ke jemaah haji. Pos-pos ini dikelola oleh Tim Kesehatan Haji (TKH) kloter dan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah,” ujar Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag, Minggu (21/7/2024).

Dengan adanya pos satelit, lanjut Widi, jemaah haji semakin mudah mengakses fasilitas kesehatan di sektor. Konsep pos satelit adalah layanan rawat jalan dan rujukan ke KKHI maupun RSAS tanpa memandang kloter jemaah. “Layanan ini ditangani bersama-sama oleh TKH kloter,” katanya


Selain pos satelit, ia mengatakan, KKHI Makkah mengadakan poliklinik risti (risiko tinggi) spesialis ke sektor. Tujuannya, mendekatkan layanan KKHI Makkah ke sektor dan mengidentifikasi jemaah dengan risiko kesehatan tinggi untuk mempertahankan status istithaah kesehatan dengan konsep KKHI menyapa sektor.

Disampaikan Widi, setelah Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang telah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan otoritas Arab Saudi, KKHI Makkah kembali memperoleh apresiasi dari sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi yang menjadi rujukan, di antaranya Saudi National Hospital, Makkah.

“Saudi National Hospital (SNH) merupakan satu dari 14 rumah sakit yang bekerjasama dengan KKHI Makkah pada musim haji tahun 1445 H/2024 M,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain menerima rujukan dari KKHI, Saudi National Hospital juga menerima rujukan dari kloter dan sektor.

“Saudi National Hospital merupakan salah satu rumah sakit yang selalu menerima rujukan jemaah haji Indonesia dengan berbagai kondisi, terutama penyakit jantung,” jelas dia.

—–

Foto:

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com