Tag Archives: klimaks

Dokter Urologi Bicara Durasi Ejakulasi, 2 Menit Sudah ‘Klimaks’ Normal Nggak Sih?


Jakarta

Ejakulasi merupakan pertanda seorang laki-laki sudah mencapai titik orgasme atau klimaks seksual. Waktu ejakulasi setiap pria bisa berbeda-beda, lebih cepat maupun sebaliknya.

Spesialis urologi Dr dr Ponco Birowo SpU(K), PhD menyebut cepat atau lambatnya seseorang mencapai tahap klimaks, sebenarnya bukan masalah, selama sang istri masih bisa menerima.

“Kalau dari ejakulasi itu amat sangat relatif. Prinsipnya kalau istrinya oke, suaminya oke, ya nggak masalah. Ada yang ejakulasinya lama 1-2 jam tapi dia (istrinya) merasa nggak puas, ya itu jadi masalah,” kata dr Ponco saat berbincang dengan detikcom di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).


“Walaupun ejakulasinya cepet, tapi istrinya udah ok ya nggak masalah. Kalau kita pakai standar, dikatakan itu (durasi ejakulasi normal) 1,5 menit. Tapi angka 1,5 menit ini sangat relatif, nggak bisa jadi patokan. Walaupun dia 5 atau 10 menit, tapi istrinya nggak puas, ya jadi masalah juga,” sambungnya.

dr Ponco menambahkan untuk para laki-laki sebaiknya juga menjaga kualitas sperma yang dimiliki, yakni dengan selalu menjaga gaya hidup sehat.

“Kita mesti cek gaya hidupnya dia dulu, yang paling penting adalah merokok yang bisa memengaruhi kualitas sperma,” kata dr Ponco.

Kedua adalah sedentary lifestyle atau gaya hidup bermalas-malasan. Menurut dr Ponco laki-laki yang jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga ternyata dapat menurunkan kualitas sperma.

Setelah itu, lanjut dr Ponco adalah menjaga apa-apa saja yang dikonsumsi. Lebih baik menghindari makanan olahan dan cepat saji.

“Jauhi makanan pewarna, pemanis, pengawet seperti itu. Bahan makanan olahan yang diawetkan, misalnya sosis atau mi instan itu secara umum kan nggak sehat,” katanya.

Menurut dr Ponco, memberikan waktu yang cukup pada tubuh untuk istirahat atau tidur bisa membantu menjaga produksi sperma yang berkualitas.

“Sama pola hidup yang satunya lagi istirahat, paling bagus ya paling nggak 8 jam sehari ya istirahat (tidur),” tutur dr Ponco.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Tanda Wanita Pura-pura ‘Klimaks’, Salah Satunya Bisa Terlihat di Wajah

Jakarta

Orgasme merupakan fase puncak yang selalu ingin dicapai oleh pria maupun wanita saat berhubungan intim. Saat keduanya mencapai titik orgasme, maka tingkat keintiman dalam hubungan seks bisa meningkat.

Namun, ada kalanya wanita berpura-pura merasakan orgasme saat sedang bercinta. Apa sih alasannya?

Ada banyak hal yang membuat wanita berpura-pura orgasme saat bercinta. Misalnya, untuk menyenangkan perasaan pasangan, atau ingin cepat-cepat mengakhiri sesi bercinta.


Padahal, berpura-pura orgasme dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap pasangan maupun diri sendiri. Lantas, seperti apa ciri-ciri wanita yang pura-pura orgasme saat berhubungan intim?

Tanda Wanita Pura-pura Orgasme

Tanda wanita berpura-pura orgasme dapat dilihat dari gestur tubuh. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri wanita yang berpura-pura orgasme:

1. Tidak ada kontraksi vagina

Saat wanita mengalami orgasme, otot-otot vagina akan mengalami kontraksi dan ‘mencengkram’ penis. Dikutip dari laman Healthsite, wanita yang akan mencapai orgasme bisa mengalami 10 hingga 15 kali kontraksi vagina.

Jika wanita mengalami orgasme tanpa adanya kontraksi vagina, maka pria harus hati-hati. Bisa jadi itu artinya wanita berpura-pura orgasme.

2. Puting payudara tidak membesar

Saat merasakan rangsangan seksual, tubuh wanita akan mengalami sejumlah perubahan. Misalnya, perubahan ukuran pada puting payudara.

Sekilas hal ini memang tidak terlalu terlihat. Namun pada wanita yang terangsang secara seksual, apalagi sampai mencapai orgasme, maka puting payudaranya akan tampak sedikit ‘mancung’ dan mengeras.

Jika perubahan ini tidak terjadi, artinya pasangan wanita tidak merasakan rangsangan seksual yang dibutuhkan untuk bisa mencapai orgasme, atau malah sama sekali tidak merasakan rangsangan seksual apapun.

3. Tubuh tidak bergetar

Sama seperti pria, tubuh wanita juga akan sedikit bergetar saat mengalami orgasme. Hal ini terjadi akibat kontraksi otot saat mencapai klimaks. Karenanya, orgasme yang tidak disertai ‘getaran’ bisa menjadi tanda kalau pasangan wanita pura-pura orgasme.

4. Menghindari kontak mata

Saat orgasme, tubuh wanita akan melepaskan hormon oksitosin yang membuatnya ingin bermesraan dengan pasangan pria, misalnya dengan menatap wajah pasangan.

Namun, wanita yang pura-pura orgasme cenderung menghindari melakukan hal tersebut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh rasa bersalah karena sudah membohongi pasangannya. Jadi, jika pasangan wanita menghindari kontak mata setelah seks, maka hal itu bisa menjadi tanda kalau dia baru saja berpura-pura orgasme.

5. Napas teratur

Seiring mencapai orgasme, irama napas biasanya akan semakin bertambah cepat. Saat sudah mencapai orgasme, biasanya butuh waktu sekitar satu menit agar napas bisa kembali normal.

Namun pada orgasme palsu, irama napas wanita dapat kembali normal dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan, wajahnya tidak terlihat seperti orang yang baru saja tersengal.

6. Wajah dan tubuh tidak memerah

Saat mengalami orgasme, wajah dan tubuh wanita akan menunjukkan gejala berupa kemerahan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang mencapai titik puncaknya saat sedang orgasme. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah ‘sex flush’.

Pada wanita, sex flush biasanya akan muncul di sekitar payudara dan kemudian menyebar ke area seperti dada, wajah, tangan, hingga telapak kaki. Sex flush juga bisa membuat klitoris berubah warna menjadi merah gelap.

Jika gejala-gejala kemerahan di atas tidak terjadi setelah orgasme, maka besar kemungkinan pasangan wanita pura-pura orgasme saat bercinta.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Khusus Pasutri! 4 Posisi Seks Ini Bikin Bercinta Makin ‘Panas’, Mudah Capai Klimaks

Jakarta

Mungkin mengejutkan untuk mengetahui bahwa orgasme berlangsung hanya sekitar 10 detik pada pria dan sekitar dua kali lipatnya pada wanita.

Terlebih, bagi sebagian besar populasi kaum hawa, kenikmatan seksual tersebut sulit untuk dicapai, terlepas dari apakah posisi seksnya tepat atau tidak. Sebaliknya pada pria, orgasme dalam berhubungan seks jarang menjadi masalah bagi mereka. Jumlah pria yang mengalami kesulitan dalam mencapai klimaks pun jauh sedikit.

Lantas, bagaimana sih supaya wanita lebih mudah mencapai klimaks dan mendapatkan kenikmatan seksual tersebut secara bersama-sama?


Perlu diketahui bahwa klitoris merupakan zona kenikmatan bagi wanita dan secara biologis merupakan pusat dari kenikmatan tersebut. Pasalnya, klitoris sendiri merupakan bagian tubuh yang akan berubah menjadi penis seandainya janin berkembang menjadi bayi laki-laki di dalam rahim.

Oleh sebab itu, klitoris adalah kunci ketika berbicara mengenai posisi seks terbaik untuk cepat mencapai klimaks. Dikutip dari Hindustan Times, berikut adalah 4 posisi seks yang dapat dicoba.

1. Free-as-air

Posisi free-as-air atau bebas seperti di udara membuat wanita tidak terbebani dan memudahkan kedua pasangan untuk menyentuh klitoris. Posisi ini dilakukan dengan pria berbaring telentang, wanita menghadap ke arahnya dan merendahkan diri agar penetrasi terjadi. Posisi ini juga merupakan posisi yang baik untuk meningkatkan keintiman kedua pasangan selama bercinta.

2. Coital Adjusted Technique (CAT)

Posisi ini dilakukan dengan bertatapan muka, sang pria ‘menunggang’ lebih tinggi daripada posisi misionaris. Dalam posisi ini, pria tidak masuk sepenuhnya ke dalam wanita. Sebaliknya, batang atau akar Mr P ditarik dengan kuat ke arah klitoris yang menghasilkan sensasi luar biasa melalui organ kecil tersebut.

3. Pinner

Beberapa wanita menganggap posisi ini sebagai posisi yang paling mudah bagi mereka untuk mencapai kenikmatan seksual. Dalam posisi ini, pasangan pria melakukan penetrasi pada wanita dari belakang, sementara wanita dapat menyentuh dirinya sendiri (klitoris) selama penetrasi.

4. Spoons

Posisi spoons dilakukan dengan kedua pasangan berbaring miring ke arah yang sama seperti hendak berpelukan. Seperti namanya, posisi ini terlihat mirip dengan sendok yang bertumpuk di laci perkakas.

Posisi ini memberikan akses langsung ke klitoris sehingga dapat membantu wanita lebih cepat orgasme. Terlebih, seorang pasangan tidak perlu menahan berat badan pasangan lainnya pada posisi ini.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Cara Maksimalkan Gairah Bercinta, Ampuh Bikin Istri Orgasme Berkali-kali


Jakarta

Berhubungan intim merupakan aktivitas yang wajar dan wajib dilakukan oleh pasangan suami istri secara rutin. Selain untuk memperkuat ikatan antara pasangan suami istri, berhubungan seks juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya mengurangi stres.

Untuk membuat hubungan intim semakin menyenangkan dan juga menggairahkan, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan pasutri untuk memaksimalkan gairah bercinta. Bahkan bisa bikin istri orgasme berkali-kali lho. Dikutip dari TheHealthSite, berikut informasinya.

1. Ciptakan suasana romantis


Sebelum memulai sesi bercinta, sangat penting bagi pria untuk mengetahui apakah wanita juga menginginkannya. Mengetahui suasana hati pasangan menjadi kunci untuk mulai bercinta dengan benar.

Ketika wanita merasa stres atau kelelahan, orgasme sekali pun tidak akan terjadi. Namun menciptakan suasana romantis dengan memberinya pelukan, menambahkan lampu lilin, serta menambah wewangian aromatik di kamar tidur bisa mengembalikan mood-nya untuk bercinta.

2. Beri ciuman dan sentuhan

Ciuman dan sentuhan sangat membantu wanita untuk menjaga hasrat dalam dirinya. Cara ini membuat gairahnya tetap memuncak selama sesi bercinta.

3. Meluangkan waktu lebih lama untuk foreplay

Butuh foreplay lebih lama untuk membuat wanita orgasme berkali-kali saat berhubungan seks. Jangan terburu-buru, bangkitkan gairah pasangan secara perlahan dengan melakukan foreplay.

Berikan rangsangan klitoris dan G-spot pada pasangan hingga hubungan intim menjadi lebih menyenangkan dan memuaskan.

4. Gunakan pelumas

Untuk mencapai orgasme, seorang wanita memerlukan rasa nyaman dan menganggap pengalaman bercinta menyenangkan. Manfaatkan pelumas jika dibutuhkan, karena area miss V sangat sensitif. Bisa saja menyebabkan nyeri saat berkali-kali mencapai titik kepuasan.

Nyeri pada area ini akan mengurangi kenikmatan saat bercinta, bahkan hubungan intim bisa terasa menyakitkan.

5. Ubah posisi seks

Jika pria hanya menyukai salah satu posisi bercinta, jangan berharap wanita juga akan merasakan hal yang sama. Cobalah mengganti posisi yang baru untuk membantunya menjaga gairah tetap hidup. Mengeksplor posisi bercinta memungkinkan pasangan untuk mencapai orgasme dari posisi yang baru.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Stop Kebiasaan Pura-pura Orgasme! Ternyata Bisa Bikin Efek Buruknya


Jakarta

Beberapa wanita mungkin terbiasa berpura-pura orgasme demi ‘menyenangkan’ hati pasangannya. Memang faktanya, wanita cenderung lebih sulit mencapai puncak kenikmatan saat bercinta dibanding pria.

Tetapi bagaimana jika pura-pura orgasme ternyata justru bisa memberikan efek buruk bagi fisik maupun mental?? Menurut para ahli dan tentunya dengan berbagai penelitian yang dikutip dari Heathshots, berikut beberapa implikasi jangka panjang dari berpura-pura orgasme:

Mempengaruhi hubungan dengan pasangan

Ketika orgasme, tubuh melepaskan oksitonin yaitu hormon yang mengembangkan ikatan antar kedua pasangan. Inilah salah satu alasan pasangan bisa saling terbuka dan bercerita satu sama lain. Jika seseorang memalsukan orgasmenya, maka hormon ini tidak akan dilepaskan dalam tubuh.


Pasangan kehilangan kepercayaan

Sebagian orang menganggap bercinta menjadi hal yang sangat sakral. Walhasil, perasaan tidak mampu untuk memuaskan pasangan mungkin memicu perasaan tak nyaman. Walhasil terdapat risiko, pasangan juga akan kehilangan kepercayaan saat pura-pura orgasme yang dilakukan terbongkar.

Pasangan memutuskan hubungan

Hal ini menjadi dampak dari tidak adanya ikatan dan kepercayaan di antara kedua pasangan. Akan timbul permasalahan komunikasi yang akhirnya bisa merusak hubungan.

Selain berdampak pada mental dan emosional, berpura-pura orgasme juga memiliki konsekuensi secara fisik. Jika terus-menerus memalsukan orgasme, ada kemungkinan seseorang akan kesulitan mengalami orgasme yang sesungguhnya.

“Untungnya Anda tidak mengalami kelainan bentuk fisik apapun, tapi ya, berpura-pura orgasme dapat menurunkan libido wanita. Jika seseorang mempraktikkannya dalam jangka waktu yang lama, maka mereka mungkin juga kehilangan yang asli,” jelas Dr Danny Laliwala seorang konsultan obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Jaslok, Mumbai.

Berpura-pura orgasme mungkin terlihat bermanfaat, tetapi hal itu pula dapat merusak banyak hal bagi kedua pasangan. Ketika ada masalah tentang hubungan seks, sebaiknya bicarakan baik-baik dengan pasangan untuk menemukan solusi yang tepat.

(sao/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Hal yang Bikin Wanita Susah Capai ‘Klimaks’ saat Bercinta


Jakarta

Sering mendengar bahwa sebagian besar wanita kesulitan mencapai puncak kenikmatan saat bercinta? Rupanya hal itu bukan cuma mitos. Faktanya, 10 hingga 15 persen wanita memang tidak mengalami orgasme, bahkan belum pernah merasakan sensasi orgasme saat berhubungan seks.

Sebenarnya apa sih yang membuat wanita kesulitan mencapai orgasme? Benarkah salah satu pemicunya adalah kurangnya ‘skill’ pasangan dalam memberikan kenikmatan? Dikutip dari Entertainment Times, berikut sejumlah kemungkinan penyebabnya:

1. Disfungsi orgasme

Disfungsi orgasme adalah istilah medis untuk ketidakmampuan seseorang mencapai orgasme atau merasa sangat-sangat sulit, meskipun sudah cukup diberikan rangsangan seksual. Hal ini lebih umum dialami wanita, bahkan dikenal sebagai gangguan orgasme wanita.


Terdapat berbagai faktor yang mendorong terjadinya gangguan tersebut, mulai dari emosional, psikologis atau bahkan fisik.

2. Tidak mempercayai pasangan

Jika wanita belum bisa mempercayai pasangan secara penuh, kemungkinan orgasme tidak akan dialami. Efeknya, wanita tidak bisa merasa lepas dan menikmati momen saat bercinta.

Untuk itu, diperlukan rasa mempercayai pasangan sepenuhnya agar dapat mencapai kenikmatan saat berhubungan seks.

3. Kurang percaya diri

Rasa tidak percaya diri menyebabkan kurangnya kesadaran seksual karena merasa malu dengan tubuh yang dimilikinya. Jika terus fokus terhadap lemak perut atau buah dada yang membuatnya kurang percaya diri, kenikmatan saat bercinta mungkin tidak bisa dirasakan.

Kritik semacam itu seringkali menjadi suara internal yang menjauhkan pikiran dari tindakan seksual.

4. Tidak cukup foreplay

Wanita lebih membutuhkan foreplay jika dibandingkan dengan pria. Wanita dan pria dianalogikan seperti air dan api. Artinya, wanita memanas perlahan seperti air sementara pria dapat memicu hasrat secepat api. Jadi untuk mencapai orgasme, cobalah luangkah waktu lebih lama untuk foreplay sebelum mulai bercinta.

5. Stres

Stres menjadi hal negatif yang bisa terus tumbuh dan mempengaruhi semuanya. Secara psikologi stres membuat seseorang merasa kurang aman hingga kesulitan menikmati seks.

Saat mengalami stres, tubuh berada dalam mode berlawanan yang menyebabkan respon seksual menjadi tidak penting.

6. Kondisi medis

Berbagai kondisi medis seperti diabetes hingga menopause bisa mempengaruhi kehidupan seks wanita. Berbagai faktor seperti usia, dapat mempengaruhi siklus respons seksual sehingga merasa sulit untuk menikmati kehidupan seks yang sehat.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Jenis Orgasme, Mana yang Bikin Istri Lebih Cepat Capai Klimaks?

Jakarta

Wanita memiliki sejumlah zona sensitif yang bisa membuat gairah lebih tinggi ketika dirangsang. Otomatis, orgasme menjadi lebih mudah digapai. Menurut Vanessa Marin, seorang psikoterapis dan terapis seks, para pria perlu mengetahui beberapa faktor di balik proses wanita mencapai orgasme.

“Orgasme wanita didasarkan pada beberapa faktor kompleks termasuk keintiman, hormon, dan pengalaman sebelumnya,” katanya, dikutip dari Womens Health Mag, Jumat (15/9/2023).

Selain itu, terdapat sejumlah teknik yang bisa dilakukan seperti berikut.


1. Rangsangan klitoris

Klitoris merupakan struktur kecil padat saraf yang terletak di bagian atas lubang vagina yang berfungsi untuk memberikan kenikmatan seksual. Hal pertama yang harus dilakukan yakni dengan menyentuh klitoris atau melalui labia.

“Mulailah cukup jauh darinya dan kemudian putar lebih dekat ke sama sampai akhirnya melewatinya, dan kemudian keluar kembali,” kata Marin. Setelahnya, catat kapan dan bagaimana tubuh merespons, dengan bereksperimen pada berbagai jenis sentuhan hingga ditemukan yang cocok untuk mencapai kenikmatan.

2. G-Spot

Dr Loanzon menjelaskan bahwa G-spot adalah area yang sangat sensitif secara hipotesis di dinding vagina anterior (atau depan) dari spons uretra yang dirangsang selama aktivitas seksual. Meski demikian keberadaannya masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

Tidak ada kesepakatan tentang lokasi, ukuran, maupun sifatnya, namun sebagian besar wanita (62,9 persen) yang disurvei sebagai bagian dari tinjauan sistemik tersebut memiliki G-spot dan ini diidentifikasi dalam sebagian besar studi klinis.

3. Orgasme puting

Orgasme puting merupakan pelepasan gairah seksual yang berpusat pada rangsangan puting dan bukan disebabkan oleh klitoris maupun penetrasi secara langsung.

“Puting adalah zona sensitif seksual dengan ribuan ujung saraf,” kata Debra Laino DHS, seorang pendidik seks bersertifikat AASECT, seksolog klinis bersertifikat dewan, dan terapis hubungan. Puting dapat mengirimkan pesan ke korteks sensorik di otak yang menjadi area yang sama dengan rangsangan yang ditimbulkan dari alat kelamin.

O’Reily merekomendasikan untuk bereksperimen mulai dari tepi luar menggunakan bagian belakang jari, dan lingkari perlahan hingga ke tengah. Selain itu menggulung puting diantara ibu jari dan jari telunjuk juga dapat dilakukan.

4. Orgasme campuran

Penggabungan rangsangan klitoris dengan beberapa jenis rangsangan lain, menjadi cara yang tepat untuk membuat wanita lebih mudah klimaks. Merangsang puting dan klitoris secara bersamaan dapat dilakukan untuk mencapai orgasme campuran, tetapi kombinasi klitoris dan G-spot menjadi yang paling umum.

(Nala Andrianingsih/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ini yang Terjadi pada Tubuh Wanita saat Orgasme, Bikin ‘Mabuk Kepayang’


Jakarta

Orgasme sering kali dideskripsikan sebagai perasaan intens dan memuncak di dalam tubuh, bahkan disebut-sebut bak melihat bintang. Namun, tak jarang mereka yang belum merasakan hal ini menjadi penasaran tentang kebenaran tersebut.

Orgasme sebenarnya akan terasa berbeda bagi tiap orang, bahkan bisa berbeda bagi orang yang sama di waktu yang berbeda. Seksolog juga mengatakan, mereka yang memiliki vulva dapat mengalami 14 jenis orgasme.

Meski begitu, terdapat beberapa kesamaan dari mereka yang merasakan orgasme. Dikutip dari Refinery29, berikut adalah beberapa tanda seseorang mengalami orgasme.


1. Tubuh terasa menegang dan melepaskan sesuatu

Beberapa orang mengatakan orgasme terasa seperti bersin. Pasalnya, kedua pengalaman tersebut dimulai dengan penumpukan ketegangan, diikuti dengan pelepasan yang tiba-tiba. Keduanya adalah refleks, hanya saja yang satu terasa jauh lebih baik daripada yang lain.

2. Merasa senang dan santai

Saat orgasme, otak dibanjiri dengan hormon perasaan baik, seperti oksitosin dan dopamine yang dapat memberikan rasa puas. Bersama-sama, hormon ini akan meningkatkan perasaan euforia, ikatan, empati, dan kedekatan.

3. Mengantuk

Dengan cara yang sama, orgasme dapat membuat seseorang merasa rileks dan mengantuk. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa orang yang mengalami orgasme sebelum tidur dilaporkan mendapat istirahat malam yang lebih baik.

Meski penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi penulis penelitian ini mengatakan bahwa kita mungkin dapat berterima kasih kepada oksitosin.

4. Kejang otot

Banyak orang mengalami semacam kontraksi otot tak sadar selama atau setelah orgasme. Beberapa menggambarkan ini sebagai ‘menggigil’. Ini bisa terjadi di dinding vagina, tapi bisa juga terjadi di bokong, paha, kaki, dan otot perut.

5. Pernapasan dan detak jantung berubah

Selama atau setelah orgasme, seseorang mungkin akan bernapas lebih dalam dan detak jantung menjadi lebih lambat. Sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa rata-rata detak jantung orang paling tinggi terjadi saat awal orgasme dan akan kembali normal sekitar 10 sampai 20 menit setelahnya.

6. Kulit memerah

Banyak orang mungkin menemukan kulit di wajah, leher, dan dada mereka memerah seperti tomat dan terasa panas saat disentuh. Ini juga sering disebut sebagai ‘sex flush’ dan perona pipi.

7. Tubuh terasa sensitif

Setelah orgasme, banyak orang melaporkan bahwa alat kelamin mereka terasa sensitif, bahkan sangat sensitif sehingga mereka tak ingin disentuh setidaknya selama beberapa menit. Jika ingin tetap melanjutkan bercinta, carilah area lain dari tubuh untuk beberapa saat sebelum kembali ke vulva.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy