Tag Archives: kualitas tidur

5 Manfaat Bercinta buat Pasutri, Nggak Cuma Puaskan Hasrat Seksual

Jakarta

Bercinta merupakan salah satu momentum penting di dalam sebuah hubungan rumah tangga. Bercinta tidak hanya sekadar keintiman atau kesenangan bagi pasutri saja, namun nyatanya dengan rutin bercinta juga dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh.

Rutin bercinta diketahui dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh sampai dengan meningkatkan kualitas tidur. Lantas, apa saja manfaat kesehatan yang didapatkan dengan rajin bercinta? Dikutip dari WebMD, berikut adalah informasi selengkapnya:

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Bercinta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi antibodi yang dapat melindungi terhadap infeksi, termasuk human papillomavirus (HPV). Sebuah studi lain pada tahun 2021 menemukan bahwa bercinta dikaitkan dengan kemampuan tubuh yang lebih baik untuk melawan virus COVID-19.


Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Bercinta dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik sehingga dengan bercinta dengan teratur dapat membantu memperkuat kesehatan kekebalan tubuh secara menyeluruh.

2. Membantu Tidur yang Berkualitas

Berbagai hormon dapat dilepaskan oleh tubuh saat sedang bercinta, khususnya saat orgasme, yaitu prolaktin. Prolaktin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur tidur. Usai bercinta, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang sering terjadi.

Hal tersebut tidak hanya membantu tubuh untuk tertidur dengan lebih mudah, namun juga dapat mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Menghilangkan Stres

Saat tubuh sedang stres, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut dengan kortisol. Walaupun kortisol dalam jumlah kecil dapat membantu tubuh berfungsi dengan baik, namun terlalu banyak kortisol dapat membuat tubuh merasa tegang atau lelah.

Bercinta dapat melepaskan edorfin, hormon yang membuat tubuh merasa senang sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengembalikan kadar kortisol ke normal. Bercinta juga dapat merangsang pelepasan oksitosi atau ‘hormon cinta’, membantu tubuh merasa rileks dan lebih terhubung dengan pasangan.

4. Menyeimbangkan Kadar Hormon

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bercinta secara teratur dapat membantu tubuh untuk menyeimbangkan hormon reproduksi seperti estrogen dan dapat mendukung ovulasi yang konsisten pada wanita dengan siklus menstruasi normal yang tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Walaupun penelitian bervariasi mengenai frekuensi bercinta yang terbaik, namun sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang pria yang berusia 20-an dan 40-an yang ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan, maka dapat mengurangi risiko kanker prostat sampai dengan 20 persen.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apakah Bercinta Bikin Tidur Nyenyak? Ini Penjelasannya


Jakarta

Bagi sebagian orang, setelah bercinta atau berhubungan seksual biasanya jadi mudah tidur atau membuat tidur lebih nyenyak.

Ada alasan ilmiah di balik jadi gampang tertidur dan tidur nyenyak setelah berhubungan seksual.

Dikutip Healthline, banyak ahli mengatakan, meskipun belum ada bukti klinis yang kuat untuk menunjukkan bahwa bercinta dapat membuat tubuh mengantuk, namun mekanisme dasar dari zat kimia yang dilepaskan saat bercinta dapat membantu seseorang untuk tidur dengan lebih baik.


Salah satu penyebabnya adalah hormon oksitosin yang dikenal sebagai ‘hormon cinta’.

dr Amer Khan, seorang ahli saraf Sutter Health, spesialis tidur, mengatakan bahwa pelepasan oksitosin terjadi secara bersamaan dengan perasaan kasih sayang dan sentuhan kasih sayang atau sensual, yang dapat mengarah pada perasaan sejahtera yang menyenangkan dan terbebas dari stres.

“Hormon-hormon lain, seperti dopamin, prolaktin, dan prongesteron, sudah terbukti dapat memengaruhi pikiran dengan rasa lega, rileks, dan mengantuk setelah melakukan hubungan seks yang memuaskan,” Kata Kahn.

Tinjauan penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan di Universitas Ottawa juga menunjukkan bahwa bercinta sebelum tidur dapat mengurangi tingkat stres dan juga dapat membantu bagi seseorang yang mengidap insomnia untuk memulai dan mempertahankan tidurnya.

Meskipun begitu, Khan mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar untuk mengeksplorasi hal ini dengan lebih spesifik.

Ada banyak cara selain bercinta untuk terhubung dengan pasangan dan tentunya dapat menenangkan pikiran sebelum waktu tidur.

“Sebagai dokter spesialis tidur, saya akan menyarankan orang-orang untuk menikmati waktu bersama,” ucap Khan.

“Kebersamaan fisik, emosional, dan mental lebih penting daripada berfokus pada kebutuhan untuk mencapai orgasme sebelum tidur,” tutup Khan.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Manfaat Orgasme usai Bercinta, Termasuk Tingkatkan Suasana Hati hingga Kualitas Tidur


Jakarta

Orgasme tidak hanya memberikan rasa nikmat dalam bercinta. Faktanya, tersimpan beragam manfaat orgasme untuk kesehatan, mulai dari memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

“Orgasme adalah puncak gairah seksual dan menyebabkan perasaan nikmat yang intens,” kata Monique De Four Jones, MD, kepala asosiasi persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Wanita Katz di New York.

Dikutip dari Everyday Health, berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh seseorang ketika mengalami orgasme rutin.


1. Membuat suasana hati lebih baik

Saat orgasme, tubuh akan melepaskan dopamin yang juga dikenal sebagai hormon ‘bahagia’ atau ‘merasa senang’. Hal ini bisa dipicu oleh apa saja yang membuat seseorang bahagia, salah satunya orgasme.

“Dopamin bekerja di area otak untuk memberi Anda perasaan senang, puas, dan motivasi. Ini juga mengaktifkan jalur penghargaan di otak yang menyebabkan kita lebih menginginkan aktivitas ini,” kata De Four Jones.

Dopamin dan hormon peningkat suasana hati lainnya yang dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk serotonin , vasopresin , dan oksitosin (hormon ‘cinta’) juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah survei kecil yang terbit pada Mei 2023 di jurnal Sleep, ditemukan 75 persen peserta melaporkan tidur malam yang lebih baik setelah mereka berhubungan seks atau orgasme menjelang waktu tidur.

“Karena orgasme dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres, hal ini diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur,” kata De Four Jones.

3. Memperkuat dasar panggul

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada Mei 2022 mengamati 55 wanita yang telah melahirkan satu anak dan menjalani persalinan normal tanpa komplikasi.

Sekitar setengahnya disarankan untuk melakukan senam Kegel setiap hari (metode yang dikenal untuk memperkuat dasar panggul). Sementara separuh lainnya diinstruksikan untuk memulai orgasme melalui stimulasi diri sendiri atau pasangan bersamaan dengan senam kegel.

Para peneliti menilai partisipan setiap bulan, selama enam bulan dan menemukan bahwa fungsi seksual dan kemampuan untuk mengendurkan dasar panggul secara signifikan lebih tinggi pada kelompok orgasme.

“Saya tidak yakin apakah ada cukup data yang secara kuat mendukung penguatan orgasme pada dasar panggul. Tapi saya yakin itu tidak ada salahnya,” kata De Four Jones.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Orgasme yang teratur ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan jantung. Hal ini dibuktikan lewat studi observasional yang diterbitkan pada Maret 2022 di European Journal of Preventive Cardiology.

Para peneliti mewawancarai 495 penyintas serangan jantung berusia 65 tahun ke atas tentang aktivitas seksual mereka selama masa pemulihan. Ditemukan bahwa kembali ke aktivitas seksual normal atau meningkat selama enam bulan pertama dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 35 persen selama dua dekade berikutnya.

5. Meredakan sakit

“Diyakini bahwa sejumlah besar endorfin yang dilepaskan saat orgasme dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap rasa sakit,” jelas De Four Jones.

Dalam sebuah studi observasi terhadap 304 orang penderita migrain dan 96 orang dengan cluster headaches, 60 persen penderita migrain melaporkan nyeri berkurang dengan aktivitas seksual selama serangan. Sedangkan, 37 persen penderita cluster headaches, 37 persen merasa lebih baik.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy