Tag Archives: kulli syai –

Dimana Ruh saat Manusia Tertidur?


Jakarta

Tidur adalah salah satu bentuk istirahat yang Allah berikan kepada manusia. Melalui tidur, tubuh bisa kembali segar dan pikiran menjadi lebih tenang. Namun dalam Islam, tidur tidak hanya dianggap sebagai waktu untuk beristirahat. Ada hal penting yang terjadi saat seseorang tidur, yaitu berkaitan dengan ruh atau jiwa. Lalu, ke mana ruh pergi saat manusia tertidur?

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 60,

وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ ثُمَّ اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ


Arab latin: Wa huwal-lażī yatawaffākum bil-laili wa ya’lamu mā jaraḥtum bin-nahāri ṡumma yab’aṡukum fīhi liyuqḍā ajalum musammā(n), ṡumma ilaihi marji’ukum ṡumma yunabbi’ukum bimā kuntum ta’malūn(a).

Artinya: Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian, Dia membangunkan kamu padanya (siang hari) untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dimana Ruh saat Kita Tertidur?

Dalam buku Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah karya Imam al-Ghazali, dijelaskan bahwa tidur adalah keadaan yang mirip dengan kematian. Seseorang yang tertidur seperti berada di antara hidup dan mati. Ketika bangun, itu seperti dibangkitkan kembali dari kematian. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Az-Zumar ayat 42:

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Arab latin: Allāhu yatawaffal-anfusa ḥīna mautihā wal-latī lam tamut fī manāmihā, fayumsikul-latī qaḍā ‘alaihal-mauta wa yursilul-ukhrā ilā ajalim musammā(n), inna fī żālika la’āyātil liqaumiy yatafakkarūn(a).

Artinya: Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap kali seseorang tidur, Allah mengambil ruhnya. Ruh orang yang memang telah ditetapkan ajalnya tidak dikembalikan. Sementara ruh orang yang masih diberi kehidupan, akan dikembalikan sampai tiba waktunya nanti.

Dijelaskan juga bahwa orang yang tidur dapat melihat sesuatu yang tidak dapat dipahami saat ia sadar. Inilah yang disebut mimpi. Saat tidur, ruh seakan masuk ke alam lain yang tidak bisa dijangkau oleh akal saat terjaga. Oleh karena itu, mimpi bisa terasa sangat nyata dan berbeda dari kenyataan.

Luqman Al-Hakim pernah memberi nasihat kepada anaknya:

“Wahai anakku, jika engkau ragu akan kematian, maka janganlah engkau tidur. Sebagaimana engkau tidur, demikian pula engkau akan mati. Dan jika engkau ragu akan kebangkitan, maka janganlah engkau bangun. Sebagaimana engkau bangun dari tidur, demikian pula engkau akan dibangkitkan setelah mati.”

Pesan ini mengingatkan bahwa tidur adalah gambaran kecil dari kematian. Maka, orang yang menyadari hal ini seharusnya tidak lalai dan selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.

Rasulullah SAW juga mencontohkan bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap sebelum tidur. Dalam sebuah riwayat dari ‘Aisyah RA, disebutkan bahwa ketika hendak tidur, Nabi meletakkan kepalanya di atas tangan kanannya, lalu membaca doa dan mengingat kematian:

Allāhumma rabbas-samāwātis-sab’i wa rabbal-‘arsyil-‘azhīm. Rabbanā wa rabba kulli syai’in wa mālikah.

“Ya Allah, Tuhan langit yang tujuh dan Tuhan ‘Arsy yang agung. Tuhan kami, Tuhan segala sesuatu dan Raja atas segala sesuatu.”

Doa ini menunjukkan bahwa Nabi SAW mengajarkan agar sebelum tidur, seseorang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan menyadari bahwa hidup bisa berakhir kapan saja.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Usai Kena Pemutusan Hubungan Kerja, Dibaca agar Dapat yang Lebih Baik



Jakarta

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) memang menjadi hal pahit bagi para pekerja, apalagi terkadang dilakukan secara mendadak. Ketika mengalami PHK di tempat kerja, coba amalkan doa agar segera mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.

Siapapun ingin mendapatkan pekerjaan yang baik sehingga bisa mendapatkan penghasilan yang halal dan membawa keberkahan. Apalagi dalam Islam, umat Islam diwajibkan untuk bekerja.

Mengutip buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, pekerjaan adalah suatu usaha, tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh manusia secara sengaja untuk mencapai satu tujuan. Pekerjaan yang halal adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aturan Islam.


Setiap muslim wajib mengusahakan untuk mencari dan melakukan pekerjaan yang halal. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Jumuah ayat 10,

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Mencari harta yang halal itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.”

Doa Usai Terkena PHK

Nasib memang tidak bisa diprediksi, terkadang seseorang telah memiliki pekerjaan yang baik namun terkena dampak PHK. Sebagai seorang muslim harus meyakini bahwa hal ini sebagai ujian dari Allah SWT.

Daripada mengeluh atau marah, ada baiknya untuk bersabar dan melakukan ikhtiar agar kembali mendapatkan pekerjaan. Salah satu bentuk ikhtiar yakni berdoa kepada Allah SWT agar diberikan pekerjaan yang lebih baik.

Merangkum buku Panduan Doa dan Dzikir Haji dan Umrah yang Dicontohkan Rasulullah dan Para Ulama karya H. Deden Hafid Usman, berikut bacaan doa agar mendapat pekerjaan yang baik:

1. Doa agar Mendapat Pekerjaan yang Baik

اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِيْ، وَوَسِّعْ خُلُقِيْ، وَطَيِّبْ لِيْ كَسَبِيْ، وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَلاَتَذْهَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئٍ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْ

Bacaan latin: Allahummaghfirlii dzanbii, wa wassi’ khuluqi, wa thayyib lii kasabii, wa qanni’nii bima razqtanii, wa laa tadz-hab qalbii syai-in sharraftahu ‘annii

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, muliakanlah akhlakku, berikanlah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku bersyukur saat menerima apa pun yang Engkau anugerahkan kepadaku, dan janganlah Engkau buatku mengingat sesuatu yang telah Engkau palingkan dariku,” (HR Ibnu An-Najjar).

2. Doa agar Mendapat Pekerjaan yang Berkah

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمَ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُدَاهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ

Bacaan latin: Ashbahna wa ashbahal mulku lillahi rabbil ‘alamin. Allahumma inni as’aluka khaira hadzal yaumi fathahu wa nashrahu wa nurahu wa barakatahu wa hudahu wa a’udzubika min syarri ma fihi wa sharri ma ba’dahu

Artinya: Telah berpagi-pagi kami dan telah berpagi-pagi kerajaan bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau kebaikan hari ini, kemenangannya, pertolongannya, cahayanya, keberkahannya, dan petunjuknya. Dan aku memohon perlindungan kepada Engkau dari kejahatan sesuatu yang ada di dalamnya dan kejahatan sesuatu sesudahnya. (HR Abu Dawud).

3. Doa agar Dilancarkan Rezeki

اَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ طَيِّباً وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً

Bacaan latin: Allahummar zuqni thoyyiban wasta’-milnii shoolihan

Artinya: “Ya Allah, berilah rezeki yang baik kepadaku dan pekerjakanlah diriku pada yang baik.” (HR An Nasa’i).

4. Doa Memohon Kesabaran atas Takdir

اَللّٰهُمَّ اِرْضَنِيْ بِمَا رَضِيْتَ لِي، وَ عَافِنِي فِيْمَا أَبْقَيْتَ حَتَّى لاَ أُُحِبُّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلَا تَأْخِيرَ مَا عَجَّلْتَ.

Bacaan latin: Allaahumma irdhanii bimaa radhita lii, wa ‘aafinii fiimaa abqaita hatta laa uhibbu ta’jiila maa akhkharta, walaa ta’khira maa ‘ajjalta.

Artinya: “Ya Allah, buatlah aku ridha dengan kondisi yang Engkau ridhai untukku, dan berikanlah saya kesehatan selama masih Engkau biarkan hidup hingga aku tidak terburu- buru mendapatkan sesuatu yang Engkau tunda, dan tidak ingin menunda sesuatu yang engkau segerakan.”

5. Doa agar Mendapat Rezeki Berlimpah

َاَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالًا وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Bacaan latin: Allaahumma innii as-aluka an tarjuqanii rijqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin walaa masyaqqatin walaa dhairin walaa nashabin, innaka ‘alaa kulli syai-‘in qadiirun.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon agar engkau menganugrahiku rezeki yang halal, luas, dan baik tanpa harus berletih-letih dan bersusah payah, sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com