Tag Archives: laba-laba

Kisah Nabi Muhammad Ditolong Laba-Laba dan Burung Merpati di Gua Tsur


Jakarta

Saat dalam perjalanan hijrah menuju Madinah, Nabi Muhammad SAW pernah ditolong laba-laba dan burung merpati di Gua Tsur. Beliau bersembunyi di dalam gua bersama sahabat yang menemaninya berhijrah, Abu Bakar As-Shiddiq RA.

Setelah diangkat menjadi nabi dan rasul, Nabi Muhammad SAW mendapatkan berbagai perlawanan yang keji dari kaum kafir Quraisy yang saat itu berada di zaman jahiliyah. Pada masa kenabiannya, sempat terjadi beberapa perang besar dalam menegakkan agama Islam.

Mengutip dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul karya Anita Sari dkk, dikisahkan bahwa suatu ketika kondisi di Makkah dirasa sudah tidak aman bagi umat Islam. Rasulullah SAW kemudian memerintahkan seluruh kaum muslim untuk berhijrah ke Madinah. Mulanya, beliau berangkat secara diam-diam ditemani oleh Abu Bakar RA.


Ketika dalam perjalanan menuju Madinah, Rasulullah SAW pernah bersembunyi di dalam Gua Tsur dari kejaran kaum musyrikin Makkah. Di tempat tersebut, Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dengan menempatkan laba-laba dan burung merpati di Gua Tsur.

Pada saat perjalanan menuju Madinah, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA singgah menuju Gua Tsur setelah merasakan ada sosok yang mengintai keduanya. Di situlah keduanya bersembunyi selama tiga malam lamanya.

Nabi Muhammad Ditolong Laba-Laba dan Burung Merpati

Dikisahkan dalam dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad yang disusun oleh Moenawar Khalil, kala itu kaum musyrikin mengadakan rapat untuk merundingkan cara menangkap Nabi Muhammad SAW. Mereka lalu mengutus orang-orang yang dapat menjajaki bekas tapak kaki manusia yang berjalan di atas pasir.

Tak hanya itu, mereka juga mengadakan sayembara bahwa barang siapa dapat memancung kepala Nabi Muhammad SAW sampai dapat membawanya di muka mereka, akan mendapat hadiah 100 ekor unta.

Usai menemukan bekas tapak kaki Nabi SAW dan Abu Bakar RA, ahli pencari jejak tapak kaki itu pun mengikutinya. Sesampainya di Gua Tsur, tiba-tiba bekas tapak itu berkenti dan terputus sehingga mereka pun kebingungan harus kemana selanjutnya.

Sesudah Nabi SAW dan Abu Bakar RA masuk ke dalam Gua Tsur, seketika Allah SWT menyuruh laba-laba yang berjumlah ribuan membuat sarang di muka gua serta menyuruh burung-burung merpati liar supaya bersarang dan bertelur di tempat tersebut.

Karena itulah, di depan pintu Gua Tsur dan sekitarnya penuh dengan sarang laba-laba di atasnya serta telur merpati di bawahnya. Orang-orang pencari jejak itu pun berselisih satu sama lain.

Mereka berpikir, seandainya Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA masuk ke dalam gua itu, mestinya banyak telur burung merpati yang pecah dan pasti sarang laba-laba itu hancur. Padahal, terlihat tidak satu pun telur yang pecah dan sarang laba-laba itu masih penuh di muka gua.

Salah seorang di antara mereka berkata, “Kita perlu mencoba masuk bersama-sama, coba marilah!”

Kemudian Ummayah bin Khalaf membalasnya, “Mengapa kamu hendak masuk ke dalamnya? Kalau Muhammad telah masuk, tentu sarang laba-laba itu telah luluh bukan? Ya, kalau di dalam gua itu tidak ada binatang liar dan buas atau ular berbisa. Kalau ada, tentu akan mencelakakan kamu bukan?”

Akhirnya, mereka kembali dengan tangan hampa serta hati penuh sesal. Nabi SAW yang berada di dalam gua tersebut tak sedikit pun merasa cemas maupun takut kepada mereka sebab beliau percaya bahwa Allah SWT akan memberinya pertolongan.

Abu Bakar RA kala itu mengangkatkan kepalanya ke atas dan melihat orang-orang yang sedang di atas gua, ia pun berkata kepada Nabi SAW, “Oh, jika mereka melihat kakinya ke bawah atau menundukkan kepalanya ke bawah, tentu dengan segera melihat kita ada di sini bukan?”

Rasulullah SAW pun bersabda, “Janganlah engkau menyangka bahwa aku ini sendirian bersama engkau, tetapi sesungguhnya Allah selalu bersama kita, selamanya Ia akan melindungi kita. Adapun jika mereka nanti masuk ke dalam gua ini dengan jalan melalui pintu gua itu, nanti kita melepaskan diri melalui ini (Nabi menunjukkan jarinya ke sebelah belakang).”

Padahal, sebelah belakang gua itu aslinya tidak berpintu, tetapi setelah Abu Bakar RA menoleh ke belakang, ia melihat di belakang gua itu ada pintu lebar yang dapat digunakan untuk melarikan diri dari musuh. Ia pun menjadi penuh keyakinan bahwa Allah SWT pasti akan memberi perlindungan dan pertolongan kepadanya.

Akhirnya, para pengepung dan pencari jejak itu pun bubar dan pergi dari tempat tersebut untuk kembali ke Makkah. Demikianlah bentuk pertolongan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA saat bersembunyi di Gua Tsur, wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Laba-laba Tak Boleh Dibunuh, Benarkah Berjasa pada Nabi?


Jakarta

Kisah laba-laba yang berjasa pada Nabi Muhammad SAW sering kali menjadi sorotan, khususnya terkait pertanyaan kenapa laba-laba tidak boleh dibunuh menurut Islam? Cerita ini berakar pada peristiwa penting ketika Rasulullah SAW bersembunyi di Gua Tsur untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy.

Dalam kisah tersebut, seekor laba-laba menenun jaringnya di depan pintu gua, sehingga membuat para pengejar mengira tidak ada siapa pun di dalam gua.

Laba-laba ini dipercaya berperan penting dalam melindungi Rasulullah SAW dari bahaya yang mengancam. Sehingga, dalam pandangan sebagian orang, laba-laba dianggap makhluk yang berjasa dan sebaiknya tidak dibunuh. Namun, benarkah hal ini? Bagaimana Islam melihat kisah ini dalam perspektif yang lebih luas?


Peran Laba-laba pada Masa Nabi Muhammad SAW

Dijelaskan pada buku Kisah Hewan Dalam Al-Qur’an 2 tulisan Ahmad Bahjat, kisah mengenai seekor laba-laba yang berjasa dalam melindungi Nabi Muhammad SAW selama hijrah adalah salah satu cerita yang begitu dikenang dalam sejarah Islam. Peristiwa ini terjadi saat Rasulullah SAW dan sahabatnya, Abu Bakar, dikejar oleh kaum Quraisy setelah meninggalkan Makkah dalam perjalanan hijrah ke Madinah.

Mereka mencari perlindungan di sebuah tempat yang terpencil dan strategis, yaitu Gua Tsur, sebuah gua yang terletak di bukit di sebelah selatan Kota Mekah arah ke Yaman. Gua ini dikenal sangat sunyi, angker dan jauh dari keramaian, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk bersembunyi dari pengejaran.

Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA memasuki gua tersebut, kaum Quraisy yang mengejar hampir menemukan mereka. Namun, dengan izin Allah SWT, seekor laba-laba segera menjalankan tugasnya, yaitu menenun jaring yang begitu rapat di mulut gua. Jaring tersebut sangat kuat meskipun terlihat begitu lemah dan tipis.

Keajaiban inilah yang menjadi penghalang besar bagi kaum Quraisy untuk melanjutkan pengejaran, karena mereka melihat jaring itu masih utuh dan tidak tampak tanda-tanda baru adanya orang yang masuk ke dalam gua. Kaum Quraisy pun berpikir tidak mungkin ada seseorang yang masuk ke dalam gua tersebut tanpa merusak jaring laba-laba yang ada.

Kisah ini tertuang dalam hadits dan juga didukung oleh ayat Al-Qur’an. Dalam surah At-Taubah ayat 40, Allah SWT berfirman:

اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA saat berada di gua dengan cara yang tidak terduga. Melalui laba-laba yang menenun jaringnya, Allah SWT menunjukkan bahwa pertolongan-Nya dapat datang dari makhluk sekecil apapun, bahkan dari sesuatu yang tampak rapuh seperti jaring laba-laba. Rasulullah SAW juga menguatkan Abu Bakar RA agar tidak bersedih dan tetap percaya bahwa Allah SWT selalu bersama mereka.

Dalam upaya kami melakukan riset mendalam mengenai hukum membunuh laba-laba menurut Islam, kami dari tim detikhikmah tidak menemukan dalil atau hukum yang secara eksplisit melarang pembunuhan laba-laba.

Hingga saat ini, tidak ada ayat Al-Qur’an atau hadits yang secara khusus menyebutkan larangan atau perintah terkait membunuh laba-laba. Meskipun laba-laba memiliki peran penting dalam beberapa kisah Islam, seperti membantu melindungi Nabi Muhammad SAW selama hijrah ke Gua Tsur, tidak ada ketentuan syar’i yang mengatur tentang membunuh atau tidak membunuhnya.

Namun, ada beberapa hewan yang dilarang untuk dibunuh menurut Islam berdasarkan hadits yang dikutip dari buku Blak-blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP yang ditulis oleh Jondra Pianda. Hewan-hewan yang disebutkan dalam hadits ini adalah semut, lebah, burung hud-hud, dan burung hantu. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang membunuh empat jenis hewan. Hadits ini berbunyi:

“Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW telah melarang membunuh empat macam binatang yaitu semut, lebah, burung hud-hud, dan burung hantu (sardi).” (HR. Ahmad dan lainnya).

Adapun laba-laba, meskipun tidak disebutkan dalam hadits atau dalil manapun, peranannya dalam sejarah Islam membuat kita seharusnya menghargai dan tidak serta-merta membunuhnya tanpa alasan yang jelas. Meski tidak ada larangan eksplisit, menjaga keseimbangan ekosistem adalah bagian dari adab Islam yang mengajarkan untuk tidak melakukan kerusakan di muka bumi.

Cara Mengusir Laba-laba Tanpa Membuhuhnya

Bagi Anda yang ingin menjaga kebersihan rumah tanpa harus membunuh laba-laba, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengusirnya dengan mudah. Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan di rumah agar laba-laba tidak datang kembali yang dilansir dari situs Forbes.

1. Gunakan Penyedot Debu

Bersihkan sarang laba-laba di sudut-sudut ruangan, lemari, atau di bawah furnitur menggunakan penyedot debu. Pastikan kantong debu segera dibuang untuk mencegah laba-laba kembali.

2. Gunakan Minyak Esensial Peppermint atau Eucalyptus

Campurkan minyak esensial ini dengan air, lalu semprotkan di area yang sering dikunjungi laba-laba. Mereka tidak menyukai aroma kuat dari minyak ini.

3. Semprotan Lemon dan Air

Laba-laba tidak menyukai bau jeruk. Campurkan air dengan perasan lemon, lalu semprotkan di sudut-sudut ruangan atau area lain yang sering dihuni laba-laba.

4. Semprotkan Cuka Putih

Campurkan cuka dengan air dan semprotkan di area yang sering didatangi laba-laba. Bau asam dari cuka membuat laba-laba menjauh tanpa membunuhnya.

5. Taburkan Soda Kue

Taburkan soda kue di sudut-sudut rumah atau area yang sering dihuni laba-laba. Soda kue akan membuat mereka menghindari tempat tersebut.

6. Gunakan Cangkir dan Kertas

Tangkap laba-laba dengan cangkir dan selembar kertas. Dekatkan cangkir ke laba-laba dan gunakan kertas untuk menutup bagian bawah. Setelah itu, lepaskan laba-laba di luar rumah.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com