Tag Archives: makan

Perawatan Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah, Begini Mekanismenya


Jakarta

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, memastikan biaya perawatan rumah sakit bagi anak yang menjadi korban keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditanggung oleh pemerintah.

Hal ini diungkapkannya saat menjawab pertanyaan di konferensi pers di Jakarta Selatan terkait Penanggulangan KLB pada Program Prioritas Makan Bergizi Gratis.

“Nanti ini ditanggung biayanya oleh pemerintah dan hal ini oleh BGN,” katanya, Kamis (2/10/2025).


Senada, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan ada dua mekanisme penanggulangan biaya.

“Bila sudah terjadi (KLB), jadi ada dua daerah menetapkan KLB di daerah kota dan kabupaten, dan ketika pemerintah kota dan kabupaten sudah menetapkan (KLB) maka itu pemerintah daerah bisa mengklaim pendanaan itu ke asuransi,” ujar Dadan dalam kesempatan yang sama.

“Lalu bagi daerah-daerah yang tidak menetapkan KLB seluruh biaya sejauh ini ditanggung oleh badan gizi nasional,” tandasnya.

Di sisi lain, Menkes juga mendapat mandat untuk memperbaiki sistem pengawalan program makan bergizi gratis, khususnya terkait korban keracunan pangan. Menkes menyebut tak menutup kemungkinan ke depan pencatatan laporan keracunan MBG akan mirip dengan catatan COVID-19 harian maupun mingguan.

“Kita akan menggunakan angka sistem laporan yang sekarang sudah terjalin untuk keracunan pangan dari puskesmas dan Dinkes, baik apakah itu setiap hari, setiap minggu ada dan angkanya akan dikonsolidasikan antara BGN dan Kemenkes,” katanya dalam konferensi pers.

“Kalau perlu misalnya ada update harian mingguan bulanan seperti yang dulu kita lakukan saat COVID-19,” tandas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut pemerintah akan terus melakukan gerak cepat atas laporan kejadian luar biasa keracunan pangan.

(suc/kna)



Sumber : health.detik.com

Doa untuk Orang yang Diundang Makan, Ungkapan Syukur dan Terima Kasih


Yogyakarta

Makan bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga merupakan momen yang memiliki berbagai makna dalam kehidupan. Makanan juga merupakan bagian dari rezeki yang patut disyukuri.

Dalam berbagai tradisi dan kepercayaan, diucapkanlah doa sebelum atau setelah makan sebagai ekspresi rasa syukur, penghormatan, dan makna yang lebih dalam.

Di balik kebiasaan sederhana ini, tersembunyi makna-makna mendalam yang mengajarkan kita tentang penghargaan terhadap hidangan dan hubungan antarmanusia.


Doa Orang yang Diundang Makan

Mendapat jamuan makan ketika bertamu ke rumah sesama muslim merupakan sebuah rezeki. Rasulullah SAW selalu mencontohkan untuk memberikan doa kepada orang yang menyuguhkan makanan.

Dikutip dari buku Al-Adzkar: Doa dan Dzikir dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya Imam Nawawi bahwa dalam riwayat Shahih Muslim bahwa Rasulullah SAW berkunjung ke rumah ayah Abdullah bin Busr, kemudian ayah Abdullah memberikan jamuan kepada Rasulullah SAW.

Setelah Rasulullah memakan hidangan tersebut, ayah Abdullah berkata, “Mohon doakanlah kami.” Kemudian Rasulullah SAW berdoa,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kepada mereka keberkahan rezeki yang Engkau berikan kepada mereka. Ampunilah mereka dan rahmatilah mereka.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Masih mengutip dari sumber buku yang sama, bahwa ketika Rasululah SAW berkunjung ke rumah Sa’ad Abu Daud, beliau diberikan roti dan kismis. Setelah memakannya, Rasulullah SAW bersabda,

“Orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumah kamu, orang-orang yang berbuat kebaikan telah memakan makanan kamu dan para malaikat telah mendoakan kamu.” (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Mengutip buku Kamus Praktis Muslim dari A Sampai Z karya Abdullah bin Ahad Al-‘Allaf Al-Ghamidi bahwa doa tamu yang diundang makan untuk tuan rumah yaitu,

اللهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي

Artinya: “Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberiku makan dan berilah minum orang yang telah memberiku minum.” (HR Muslim)

Makna Doa Bagi Orang yang Memberi Makanan

Dari kebiasaan sederhana ini memberikan makna mendalam yang mengingatkan muslim mengenai aspek spiritual dalam tindakan sehari-hari, seperti:

– Mengingat akan pemberian dan rezeki

Di balik doa orang yang diundang makan terdapat ungkapan rasa syukur yang mendalam. Ketika seseorang mengucapkan doa sebelum makan, ia mengakui bahwa rezeki dan makanan yang disajikan merupakan pemberian dari Allah SWT

– Ungkapan penghormatan kepada tuan rumah

Doa yang diucapkan oleh orang yang diundang makan merupakan bentuk penghormatan kepada tuan rumah.

– Terjalinnya hubungan sosial

Makan bersama merupakan salah satu momen yang dapat digunakan untuk menjalin kedekatan dan menjadi bagian dari silaturahmi dengan sesama.

– Terjalinnya hubungan dengan Allah SWT

Dengan doa orang yang diundang makan, seorang muslim akan menghubungkan diri dengan Allah SWT ketika berdoa meminta berkah-Nya.

Doa orang yang diundang makan memiliki kedalaman makna yang melampaui sekadar kata-kata. Doa ini mengajarkan tentang syukur, penghormatan, hubungan sosial, dan hubungan dengan Allah SWT.

Dalam momen-momen sederhana seperti makan bersama, doa menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki dimensi spiritual yang dapat menghubungkan kita dengan Yang Maha Kuasa dan dengan sesama manusia.

Dengan mengucapkan doa, kita menghadirkan makna yang lebih dalam dalam momen yang tampaknya biasa-biasa saja. Jika diundang makan atau disuguhkan makanan, jangan lupa berdoa ya Detikers!

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Lupa Baca Bismillah Saat Makan? Lakukan Hal Ini Agar Tetap Berkah



Jakarta

Bismillah adalah kalimat yang sering diucapkan oleh umat muslim sebelum melakukan sesuatu, termasuk sebelum makan.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang seringkali luput dari perhatian. Salah satunya adalah lupa membaca bismillah saat akan makan.

Padahal, membaca bismillah sebelum makan adalah salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini penting karena membawa berkah pada makanan.


Namun, bagaimana jika lupa baca bismillah saat makan? Simak penjelasan berikut.

Lupa Baca Bismillah Saat Makan?

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan jika lupa baca bismillah saat makan, agar tetap mendapatkan berkah dari Allah SWT:

– Ucapkan bismillah saat ingat

Dikutip dari buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, jika seseorang lupa membaca bismillah di awal makan, maka ia dapat membacanya saat ingat meskipun di tengah makan.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang dari kalian memakan makanan maka hendaklah ia membaca, “Bismillah”, dan jika ia lupa membacanya di awal makan, maka hendaklah ia membaca, “Bismillah fii awwalihi wa akhiri.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Dengan mengucapkan bismillah saat ingat, seseorang akan menunjukkan bahwa dia masih mengingat Allah SWT dan mengharap berkah dari-Nya. Selain itu, dengan membaca bismillah akan menutup celah bagi syaithan untuk ikut makan bersama.

– Ucapkan doa setelah makan

Setelah selesai makan, hendaknya mengucapkan doa setelah makan sebagai bentuk rasa syukur dan pujian kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rezeki.

Dikutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, doa yang dapat dibaca setelah selesai makan yaitu:

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الّٰذِي اٰطٰعٰمٰنٰا و سٰقٰانٰا و جٰعٰلٰنٰا مُسْلِمِيْن

Bacaan latin: Alhamdulillaahil ladzi ath’amnaa wa saqaana wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan telah menjadikan kau termasuk dalam golongan orang-orang yang muslim” (HR Abu Daud)

Keutamaan Membaca Bismillah Sebelum Makan

Dikutip dari buku Penuntun Makan Minum Cr Rasul karya M. Zaka Alfarisi, jika seseorang membaca bismillah sebelum makan, maka makanannya akan berkah dan setan tidak akan ikut makan bersamanya.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ سِرَّهُ أَنْ لَا يَجِدَ الشَّيْطَانُ عِنْدَهُ طَعَامًا وَلَا مَقِيلًا وَلَا مَبِيْتًا فَلْيُسَلَّمْ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ وَلْيَسْم عَلَى طَعَامِهِ

Artinya: “Barang siapa yang ingin agar setan tidak bisa ikut makan di sampingnya, tidak bisa ikut beristirahat, dan tidak bisa ikut bermalam, maka hendaklah ia mengucap salam saat masuk ke dalam rumahnya dan membaca bismillah saat ia makan.” (HR Ath-Thabarani)

Dikutip dari buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, membaca bismillah ketika makan adalah salah satu cara untuk mendapatkan kekuatan agar menang melawan setan.

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang kalian masuk ke dalam rumahnya dan ia menyebut nama Allah ketika memasukinya dan ketika makan, maka setan berkata, “Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makanan bagi kalian.” Namun jikaia masuk ke dalam rumahnya tanpa menyebut nama Allah, maka setan berkata, “kalian mendapatkan tempat bermalam,” dan jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka setan berkata, “kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad)

Akibat Lupa Membaca Bismillah Sebelum Makan

Dikutip dari buku 165 Kebiasaan Nabi SAW karya Abduh Zulfidar Akaha, bahwa ada seorang sahabat yang lupa membaca bismillah ketika makan. Dia baru teringat setelah makanannya hampir habis dan tinggal sesuap lagi.

Tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa dan berkata, “Sesungguhnya tadi setan turut makan bersamanya, tetapi setelah dia menyebut nama Allah, setan itu langsung memuntahkan isi perutnya.” (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Mau Makan dan Adabnya yang Perlu Diperhatikan


Jakarta

Sebelum makan, kaum muslimin dianjurkan untuk memanjatkan doa. Berdoa juga termasuk ke dalam salah satu adab yang dilakukan sebelum dan sesudah makan.

Sebelum makan dan minum hendaknya disertai niat agar dapat menjadi kekuatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Menukil dari Mutiara Ihya’ Ulumuddin susunan Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Iwan Kurniawan, Allah SWT berfirman dalam surah Al Mu’minun ayat 51:

يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ


Artinya: “Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Terkait makanan yang dikonsumsi, Islam mengajarkan umatnya untuk makan makanan yang halal dan baik. Dijelaskan dalam buku Makanan dan Minuman dalam Al-Quran karya Mifta Novikasari, makanan yang halal belum tentu baik bagi tubuh, karenanya Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk memilih makanan yang baik sebagai ikhtiar untuk senantiasa menjaga tubuh dan kesehatan.

Doa Mau Makan: Arab, Latin dan Artinya

Menukil buku Zikir dan Doa Penting Sehari-hari karya Al-Habib Al-Alamah Umar bin Hafizh, berikut doa mau makan yang dapat dipanjatkan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Sebelum Makan

بِسْمِ اللهِ آوَلُهُ وَآخِرُهُ

Arab latin: Bismillahi awwaluhu wa akhiruhu.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, untuk awal dan akhir (makan).”

Bacaan di atas disandarkan dari hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang kalian hendak makan, sebutlah nama Allah Ta’ala, jika terlupa katakanlah (doa di atas).”

Adab ketika Makan dan Minum

Berikut sejumlah adab makan dan minum yang dirangkum dari arsip detikHikmah.

1. Membaca Basmalah

Melafalkan basmalah sebelum makan dan minum termasuk ke dalam adab yang utama ketika makan. Hal ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena merupakan satu bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

Mengutip buku Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah SAW tulisan Mochammad Syahrowi Yazid, dalam sebuah riwayat, Abu Hafs Umar Bin Abu Salamah berkata:

“Ketika aku berada dalam bimbingan Rasulullah SAW, pernah suatu kali tanganku bergerak di atas piring ke segala arah, hingga Rasulullah pun berkata kepadaku, ‘Wahai anak laki-laki, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah dari makanan yang dekat denganmu,’ Maka, demikianlah cara makanku sejak saat itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Menggunakan Tangan Kanan

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan dengan tangan kanan. Beliau dikenal suka melakukan segala kegiatan dengan tangan kanan.

Dari Abdullah Bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

3. Tidak Sambil Berdiri

Makan dan minum sambil berdiri tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Anas Bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut perbuatan makan sambil berdiri sebagai perbuatan yang buruk. Rasulullah SAW bersabda,

“Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji,” (HR Muslim).

Larangan makan dan minum sambil berdiri bukan tanpa alasan. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya selain etika sopan santun. Makan dan minum sambil berdiri akan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga akan mengakibatkan sel-sel kerongkongan mengalami iritasi.

4. Tidak Meniup Makanan dan Minuman yang Panas

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan,” (HR. Bukhari).

Alasan dilarangnya meniup makanan dan minuman yang panas karena dapat membahayakan kesehatan. Setelah dilakukan beberapa penelitian ilmiah, udara yang keluar melalui tiupan atau hembusan nafas merupakan udara rusak serta penuh dengan zat karbon dioksida.

Akibatnya, makanan bisa terpapar bakteri helicobacter pylori yang menyebar melalui pernafasan. Bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan lapisan lambung yang berakhir menjadi tukak lambung.

5. Tidak Berlebihan

Sesuatu yang berlebihan dilarang dalam ajaran Islam. Sifat berlebihan berdampak negatif dan merugikan, termasuk dalam kegiatan makan dan minum.

Islam mengatur tata cara makan dan minum, termasuk anjuran agar tidak makan dan minum secara berlebihan. Bahkan, dalam Al-Qur’an surah Al A’raaf ayat 31, Allah SWT berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan,”

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Makan dan Adabnya Sesuai Tuntunan Rasulullah


Jakarta

Makan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam Islam, Rasulullah SAW mengajarkan doa makan dan adab makan yang bisa dilakukan umatnya.

Doa makan bisa dipanjatkan sebelum dan setelah makan. Apabila lupa membaca doa sebelum makan, Rasulullah SAW juga telah mengajarkan doa begitu teringat.

Dikutip dari buku Doa Harian Pilihan untuk Anak karya Muhammad Rayhan, berikut bacaan doa sebelum makan, doa sesudah makan, dan doa ketika lupa membaca doa makan.


Doa sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Allaahumma baarik lanaa fiima rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban nar.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

Doa sesudah Makan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab-latin: Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami sebagai seorang muslim.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Makan

بِسْمِ اللهِ أَوَّلُهُ وَ آخِرُهُ

Arab-latin: Bismillaahi awwaluhu wa aakhiruhu.

Artinya: “Dengan nama Allah (di) permulaannya dan (di) akhirnya.”

Ada sejumlah riwayat yang menceritakan adab makan yang dilakukan dan diajarkan Rasulullah SAW. Dalam buku Penuntun Makan Minum Cara Rasul karya M. Zaka Alfarisi terdapat suatu kisah Umar bin Abu Salma makan bersama Rasulullah SAW.

Diceritakan, saat itu Umar masih kecil, ketika melihat makanan membuatnya sangat berselera, ia tidak tahan lagi, dan segera mengambil makanan yang sudah terhidang itu.

Karena hal itu, tidak ada satu pun mangkok yang terlewat, ia mengambil makanan dari mangkok terdekat hingga yang terjauh. Melihat hal ini Rasulullah SAW menggelengkan kepala, namun beliau masih maklum karena Umar bin Abu Salam masih kecil.

Rasulullah SAW pun berkata, “Nak, baca dulu bismillah. Makan dengan tangan kanan. Dan ambillah makanan-makanan yang dekat dengan mu.” (HR Bukhari)

Selain membaca basmalah, berikut adab makan lainnya dalam Islam seperti dikutip dari buku Adab Muslim Sehari Semalam karya al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan.

  • Memilih makanan yang halal. Hal ini termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 168. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨

Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”

  • Berniat ketika makan dan minum menjadi orang yang bertakwa dalam beribadah kepada Allah SWT, supaya dari yang dimakan dan diminum menjadi pahala.
  • Mencuci kedua tangan sebelum dan setelah makan.
  • Tidak makan dan minum dari wadah/piring emas dan perak. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Huzaifah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“… Dan janganlah kalian minum dengan emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan wadah tersebut, maka sesungguhnya bejana tersebut bagi mereka di dunia dan bagi kita di akhirat.”

  • Ucapkan “Bismillah” ketika mulai makan makan dan ucapkan “Alhamdulillah” ketika selesai makan.
  • Makan dengan tangan kanan, dan carilah makanan yang terdekat.
  • Sunah makan dengan tiga jari dan menjilatinya sesudah makan. Kesunahan ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata,

“Rasulullah SAW makan dengan tiga jari lalu menjilat-jilat tangannya sebelum membersihkannya.”

  • Sunah mengambil butiran makanan yang jatuh, lalu membuang yang kotor darinya, dan memakan yang bersih. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Apabila sebutir makanan jatuh, maka ambilah lalu buanglah yang kotor darinya, lalu makanlah (yang bersih) dan janganlah kalian tinggalkan makanan untuk setan.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Sebelum dan Sesudah Makan, Dibaca Sebagai Ungkapan Syukur


Jakarta

Makanan adalah bentuk rezeki yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya, termasuk manusia. Sebagai ungkapan terima kasih, sudah sepatutnya umat Islam mensyukuri makanan dengan doa.

Makanan yang halal merupakan bagian dari nikmat. Sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk mencari rezeki yang halal, termasuk dalam bentuk makanan.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul doanya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)


Merangkum buku Makanan dan Minuman dalam Islam oleh Fahd Salem Bahammam, dijelaskan hukum dasar semua makanan dan minuman adalah mubah dan haalal kecuali yang diharamkan dan membahayakan baagi kesehatan, anggota tubuh manusia dan agamanya.

Allah telah memberikan anugerah tak terhingga kepada manusia dengan menjadikan semua yang diciptakan di muka bumi ini boleh digunakan kecuali yang diharamkannya.

Doa Sebelum dan Setelah Makan

Dalam beberapa hadits dijelaskan anjuran membaca doa sebelum dan setelah makan. Doa ini ditujukan sebagai ungkapan syukur sekaligus mengharapkan keberkahan dari makanan yang disantap.

Rasulullah SAW berkata kepada Umar bin Abi Salamah, “Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu”. (HR. Bukhari)

Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu lupa menyebut “Bismillah” pada awal makan hendaklah mengucapkan: ‘Bismillaahi awwalahu waa hizah’. “Bismillah pada awal dan akhirnya”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Allaahumma baarik lanaa fiima rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban nar.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

Doa sesudah Makan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab-latin: Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami sebagai seorang muslim.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Makan

بِسْمِ اللهِ أَوَّلُهُ وَ آخِرُهُ

Arab-latin: Bismillaahi awwaluhu wa aakhiruhu.

Artinya: “Dengan nama Allah (di) permulaannya dan (di) akhirnya.”

Adab Makan dalam Ajaran Islam

Merangkum buku Adab Muslim Sehari Semalam karya al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan, berikut beberapa adab makan yang diajarkan Rasulullah SAW.

1. Memilih makanan halal

Ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 168. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨

Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”

2. Mencuci tangan

Mencuci kedua tangan sebelum dan setelah makan merupakan adab yang harus diperhatikan ketika makan.

3. Tidak menggunakan wadah emas dan perak

Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Huzaifah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“… Dan janganlah kalian minum dengan emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan wadah tersebut, maka sesungguhnya bejana tersebut bagi mereka di dunia dan bagi kita di akhirat.”

4. Makan menggunakan tangan

Disunnahkan makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilatinya sesudah makan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata,
“Rasulullah SAW makan dengan tiga jari lalu menjilat-jilat tangannya sebelum membersihkannya.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa sesudah Makan Sesuai Sunnah dan Adabnya dalam Islam


Jakarta

Umat Islam dianjurkan berdoa setiap akan dan setelah melakukan aktivitas, termasuk sesudah makan. Membaca doa sesudah makan termasuk sunnah Rasulullah SAW.

Doa sesudah makan merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Bahkan, sekadar mengucapkan “Alhamdulillah” saja sudah menjadi wujud penghormatan dan pujian kepada Allah SWT atas rezeki yang dinikmati.

Salah satu keutamaan membaca doa sesudah makan adalah mendapatkan keridhaan Allah SWT seperti yang dikutip dari buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih tulisan Anshari Taslim. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,


“Sesungguhnya Allah sungguh ridha terhadap seorang hamba yang bila memakan suatu makanan maka dia memuji Allah (mengucap “Alhamdulillah”) lantaran makanan itu, atau ketika dia meminum suatu minuman maka dia memuji Allah lantaran minuman itu.” (HR Muslim)

Lantas, bagaimana adab membaca doa sesudah makan? Apa tata cara yang perlu dilakukan dan apa saja keutamaannya? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Bacaan Doa sesudah Makan: Arab, Latin dan Artinya

Berikut adalah doa sesudah makan yang dikutip dari buku Penuntun Doa, Yuk! karangan Abu Ihsan lengkap dengan Arab, latin dan artinya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab latin: Alhamdu lillaahil-ladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa minal-muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang memberi makan dan minum kepada kami dan telah menjadikan kami orang Muslim.”

Adab-adab Makan

Berikut adalah beberapa adab makan yang dianjurkan dalam sumber sebelumnya:

  1. Disunnahkan untuk makan dengan tangan kanan, bukan tangan kiri.
  2. Jangan lupa memulai makan dengan doa sebelum makan sebagai bentuk permohonan keberkahan dari Allah SWT.
  3. Tidak makan sambil berjalan atau tidur-tiduran.
  4. Makanlah dengan porsi yang pas, niatkan untuk menghabiskan agar tidak ada makanan yang terbuang.
  5. Dianjurkan untuk berbagi makanan dengan teman atau orang lain.
  6. Apa pun jenis makanan yang tersedia kita tidak boleh menghina makanan, kita harus menghargainya sebagai rezeki dari Allah SWT.
  7. Makan dengan sikap yang tenang dan tidak rakus atau tamak.
  8. Setelah selesai, bacalah doa sesudah makan untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
  9. Menghabiskan makanan di piring, jangan biarkan makanan tersisa di piring
  10. Jika minuman terlalu panas, biarkan dingin dengan cara dikipasi, bukan ditiup.
  11. Minumlah dengan tenang tanpa bernapas di gelas.
  12. Hindari tidur setelah makan karena dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Tata Cara Makan yang Benar

Berikut tata cara makan yang benar sesuai ajaran Islam:

  1. Sebelum makan, sangat dianjurkan mencuci tangan hingga bersih guna menjaga kebersihan dan kesehatan.
  2. Jika lupa membaca doa sebelum makan, bacalah doa ketika ingat agar tetap mendapatkan keberkahan.
  3. Saat minum, selalu gunakan tangan kanan sebagai sunnah Rasulullah SAW.
  4. Minumlah dengan sopan, tidak sekaligus dalam satu tegukan, tetapi perlahan dan dalam beberapa tegukan.
  5. Makanlah dengan tenang dan hindari makan secara berlebihan hingga terlalu kenyang.
  6. Setelah selesai makan, cucilah tangan Anda kembali agar tetap bersih dan terhindar dari kotoran atau bau makanan.

Keutamaan Makan Mengikuti Sunnah Rasul

Ada banyak keutamaan makan mengikuti sunnah Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan dalam sumber sebelumnya. Pertama, makan dan minum yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW akan dinilai sebagai ibadah, sehingga aktivitas sederhana ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, makan dengan cara sunnah juga membawa keberkahan dalam makanan, baik dari segi kesehatan maupun manfaatnya bagi tubuh.

Selain itu, makan sesuai sunnah dapat memudahkan seseorang dalam beribadah, karena tubuh yang sehat adalah penunjang utama untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Makan dengan cara yang diajarkan Nabi Muhammad SAW juga diyakini dapat mencegah penyakit, karena mengajarkan pola makan yang tidak berlebihan.

Terakhir, makan sesuai sunnah akan menjauhkan setan dari diri kita, sehingga tidak mudah diganggu atau terjebak dalam hal yang tidak bermanfaat. Dengan memahami keutamaan makan dengan cara sunnah, seorang muslim tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tetapi juga meraih ridha Allah SWT.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com