Tag Archives: malam nisfu syaban

Doa Nisfu Syaban untuk Menggugurkan Dosa, Dibaca Jelang Ramadan


Jakarta

Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban. Bulan kedelapan dalam sistem penanggalan hijriah. Malam ini dianggap istimewa oleh umat Islam.

Nisfu syaban merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata bahasa Arab, nisfu dan syaban. Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashdan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah. Sementara itu, syaban berarti bulan syaban yang merupakan bulan kedelapan dalam sistem penanggalan hijriah.

Dalam budaya Muslim, malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Beberapa contoh tindakan ibadah yang dapat dilakukan selama malam Nisfu Syaban adalah mengamalkan zikir, berdoa, berpuasa, dan melaksanakan amal ibadah lainnya.


Dilansir dari buku 32 Faidah Seputar Bulan Syaban oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid, amalan manusia akan diangkat kepada Allah SWT pada malam ini. Untuk itu, sebaiknya kita memperbanyak doa, puasa, dzikir, serta berbagai amalan baik lainnya. Adapun doa Nisfu Syaban yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut.

Doa Nisfu Syaban dalam Arab, Latin, dan Artinya

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT. Berikut ini adalah doa nisfu syaban, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaika ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thauli wal in’am, la ilaha illa anta zhahral lajina wajaral mustajirina, wama’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtana ‘indaka fI ummil kitabi asyqiya’a au mahrumina au muqattarina ‘alayna fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawatana, wahirmanana waqtitara rizqina, waktubna ‘indaka su’ada’a marzuqina muwaffaqina lil khairat. Fa innaka qulta waqaulukal haqq fi kitabikal munzali ‘ala lisani nabiyyikal mursali “Yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitab.” Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi wa sallama, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Ya Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Kau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku disisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Kau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bersholawat dan bersalam atas Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Keistimewaan Malam Nisfu Syaban

Umat Islam disarankan untuk meningkatkan amalan mereka pada malam Nisfu Syaban karena dipercaya memiliki keutamaan yang istimewa. Selain sebagai malam diangkatnya amal perbuatan manusia, malam ini juga dianggap sebagai waktu di mana dosa-dosa dapat diampuni.

Umat Islam diberi kesempatan untuk bertobat, meminta ampunan, dan kembali kepada kebenaran. Allah SWT diyakini akan memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang sungguh-sungguh bertobat dengan tulus.

Dilansir dari buku Kumpulan Artikel Syaban dan Ramadhan oleh Ammi Nur Baits, keutamaan malam nisfu syaban dijelaskan dalam hadits:

تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ” فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ: ” إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يُنَزِّلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرِ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمٍ كَلْبٍ

Artinya: Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya, “Kamu khawatir Allah dan rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Ayaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.” (HR At-Turmudzi)

Wallahu a’lam.

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Sholat Nisfu Syaban Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Banyak keutamaan yang terkandung dalam Nisfu Syaban. Karenanya, kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di momen tersebut.

Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits,

“Pada malam Nisfu Syaban Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban)


Mengutip buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW oleh Arif Rahman, kaum muslimin dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan banyak amalan. Salah satu amalan itu ialah sholat Nisfu Syaban.

Sholat yang dikerjakan berupa sholat sunnah, seperti sholat tahajud pada malam Nisfu Syaban. Sebagaimana dipahami sholat

Meski demikian, anjuran menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan seperti sholat sunnah tidak diperdebatkan olehnya. Umat Islam bisa juga mengerjakan sholat qiyamul lail seperti tahajud pada malam Nisfu Syaban.

Jumhur ulama berpendapat bahwa waktu utama pengerjaan sholat qiyamul lail adalah sepertiga malam terakhir. Dalam surat Az Zariyat ayat 18, Allah SWT berfirman:

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: “dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).”

Setelah menunaikan sholat Nisfu Syaban, ada doa yang dapat dibaca kaum muslimin. Seperti apa? Berikut bacaannya.

Doa setelah Sholat Nisfu Syaban

1. Doa setelah Sholat Nisfu Syaban Versi Pertama

Merangkum arsip detikHikmah, ada doa mustajab yang bisa dipanjatkan setelah sholat Nisfu Syaban. Diriwayatkan dalam sejumlah hadits shahih salah satunya disebutkan dalam Kitab Jami’ al-Tirmidzi, terdapat hadits dari Abu Hurairah RA.

Beliau mengatakan Nabi Muhammad SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau mengucap doa berikut:

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Arab latin: Ya Hayy ya Qayyum

Artinya: “Wahai Sang Maha hidup dan Sang Maha mandiri.”

Masih dari kitab yang sama, Anas bin Malik RA turut meriwayatkan ketika Nabi SAW sedang risau beliau mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Arab latin: Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits

Artinya: “Wahai Sang Maha Hidup, wahai Sang Maha Mandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.”

2. Doa setelah Sholat Nisfu Syaban Versi Kedua

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Arab latin: Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su’adaa-i wa in kunta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa ‘indahu ummul kitaabi

Artinya: “Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok.”

3. Doa setelah Sholat Nisfu Syaban Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Arab latin: Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum

Artinya: “Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan bahwa segala puji bagi-Mu; Tiada Tuhan selain Engkau Sang Maha Pemberi, Sang Pencipta langit dan bumi, wahai Sang Pemilik keagungan dan kedermawanan, wahai Sang Maha Hidup dan Maha Mandiri.”

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Baca Yasin di Malam Nisfu Syaban, Muslim Bisa Amalkan


Jakarta

Doa setelah membaca surat Yasin dapat diamalkan oleh setiap muslim. Doa ini juga dapat dibaca di malam Nisfu Syaban.

Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 83 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Rasulullah SAW bersabda “Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Qur’an adalah surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.” (HR Darimi dan at-Tirmidzi)


Imam Al-Ghazali mengatakan Yasin dinamai Jantung Al-Qur’an karena surah ini lebih banyak menguraikan hari Kebangkitan. Sedangkan, keimanan seseorang baru dinilai bear jika ia mempercayai hari Kebangkitan. Percaya kepada hari Kebangkitan mendorong manusia beramal baik dan tulis, meski tanpa imbalan duniawi. Keyakinan itu juga yang menghindarkan manusia dari kedurhakaan, karena jika tidak, ia akan tersiksa di akhirat.

Surat Yasin dapat dibaca kapan pun, termasuk dapat diamalkan di malam Nisfu Syaban.

Doa setelah Baca Surat Yasin

Dikutip dari buku Majmu Syarif Kamil yang disusun oleh Tim Shahih. Doa setelah baca surat Yasin terdapat dalam buku Doa dan Zikir Makbul karya Abu Hurairah Abdul Salam. Berikut bacaan doa yang dapat dilafalkan:

اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab-latin: Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa.

Allahummaj’alnaa wa iyyaa hum fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin’ aniid wa dzii ‘ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma jamilnaa bil’aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i.

Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal ‘aalamiin.

Wasalallahumma ala abdika warasulika saiyadinaa wamaulanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallam. war zuqna kamalal mutaba’ati lahu dhohiron wa bathinan fi ‘afiyatin wa salamatin birohmatika ya arhamar rohimina.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemeliharaan-Mu dan kami menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah, jadikanlah kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan syetan pendurhaka, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kezaliman dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perindahkanlah kami dengan keselamatan dan kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketakwaan dan istiqomah. Lindungilah kami dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar sesuatu doa.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami, sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta.

Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan kami dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara dhahir dan batin, di dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihi.”

Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa selingan setelah membaca surat Yasin pertama dan sebelum membaca surat Yasin kedua dan ketiga di malam Nisfu Syaban. Dia ini merujuk pada kitab Maslakul Akhyar karya Syekh Sayyid Utsman bin Yahya, berikut bacaan doanya,

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Arab latin: Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in’ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanī ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alayya fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatī, wa hirmānī waqtitāra rizqī, waktubnī ‘indaka su’adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, beserta sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Demikian doa yang dapat diamalkan setelah membaca surat Yasin di malam Nisfu Syaban.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Nisfu Syaban: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa Nisfu Syaban termasuk satu dari sekian banyak amalan yang bisa dikerjakan muslim pada pertengahan bulan Syaban. Terlebih, malam Nisfu Syaban termasuk waktu mustajab untuk berdoa menurut sejumlah ulama.

Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI), 1 Syaban 1446 H bertepatan dengan 31 Januari 2025. Dengan demikian, 15 Syaban 1446 jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.

Meski demikian, malam Nisfu Syaban sudah berlangsung sejak Kamis, 13 Februari 2025 setelah waktu Maghrib. Muslim bisa membaca doa Nisfu Syaban mulai malam ini.


Kumpulan Doa Nisfu Syaban: Arab, Latin dan Arti

Berikut sejumlah doa Nisfu Syaban yang dapat diamalkan muslim seperti dihimpun dari Terjemah dan Fadhilah Majmu’ Syarif oleh Ustaz Rusdianto, Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah susunan Siti Zamratus Sa’adah dan buku Keagungan Rajab & Sya’ban tulisan Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobar.

1. Doa Nisfu Syaban Versi Pertama

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Arab latin: Allāhumma yā dzal manni walā yumannu ‘alaika yādzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in’ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wajāral mustajīrīna, wama’manal khā’ifīn.

Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wahirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su’adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bersholawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

2. Doa Nisfu Syaban Versi Kedua

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Arab latin: Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su’adaa-i wa in kunta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa ‘indahu ummul kitaabi

Artinya: “Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok.”

3. Doa Nisfu Syaban Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Arab latin: Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum

Artinya: “Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan bahwa segala puji bagi-Mu; Tiada Tuhan selain Engkau Sang Maha Pemberi, Sang Pencipta langit dan bumi, wahai Sang Pemilik keagungan dan kedermawanan, wahai Sang Maha Hidup dan Maha Mandiri.”

4. Doa Nisfu Syaban Versi Keempat

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Arab latin: Allaahumma innaka ‘afuwwung-tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Allaahumma innii asalukal ‘afwa wal ‘aafiyata wal mu’aafaataddi imati fiddunyaa wal aakhiroh.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat.”

5. Doa Nisfu Syaban Versi Kelima

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Arab latin: Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’mati, wa ma’âdinil ‘ishmati, wa’shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla ‘annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a’thinî mâ lâ yanfa’uka, fainnaka al-wâsi’atu rahmatuhu, al-badî’atu hikmatuhu, fa a’thini as-sa’ata wad da’ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu’âfata wattaqwa, wa afrighiash-shabra wash-shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a’thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usra, wa a’imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.

Artinya: “Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.”

6. Doa Nisfu Syaban Versi Keenam

اللّٰهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ، وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤْلِيْ، وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّىٰ أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِيْ، وَرَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ.

Arab latin: Allahumma innaka ta’lamu sirrii wa ‘alaaniyati faqbal ma’dzirati, wata’lamu haajatii fa’thainii suaa-li, wata’lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a’lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang tampak dariku, maka terimalah permohonanku. Engkau mengetahui kebutuhanku, maka berilah aku apa yang aku pinta. Engkau mengetahui apa yang ada dalam jiwaku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang menenteramkan hatiku dan keyakinan yang tulus hingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku sesuatu kecuali yang telah Engkau tetapkan bagiku, dan jadikanlah aku ridha terhadap ketentuan-Mu.”

7. Doa Nisfu Syaban Versi Ketujuh

اللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ، وَوَسِعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيهَا بِبَعْضِ حَقِكَ. اللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُوْلَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لَا تَبْلُغُ الْآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرٍ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

Arab latin: Allahummaidzath-la’talailatan nishfi min sya’baana ‘alaa khalqika, fa’ud ‘alainaa bimannika wa ‘itqika, wa qaddir lanaa min fadhlika, wa wassi’ rizqaka, waj’alnaa mimman yaquumu laka fiihaa biba’dhi haqqika. Allahumma man qadhaitafiihaa biwafaatihi faqdhi ma’a dzaalika rahmataka, wa man qaddarta thuula hayaatihi faj’al ma’a dzaalika ni’mataka, wa ballighnaa maalaatablughulaamaaluilaihiyaakhaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi yaa rabbal ‘aalamiina, birahmatikayaa arhamar raahimiina. Wa shallallahu ta’aalaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin khairi khalqihi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina.

Artinya: “Ya Allah, jika Engkau telah memunculkan malam Nisfu Syaban pada makhluk-Mu maka curahkan atas kami anugerah dan pembebasan-Mu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dari keutamaan-Mu, perluaslah curahan rezeki-Mu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu termasuk orang yang bangkit melaksanakan hak-Mu. Ya Allah, orang yang Engkau tentukan takdirnya di malam itu dengan kematiannya, maka bersamakanlah dengan rahmat-Mu, dan orang yang Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmat-Mu bersamanya, dan sampaikanlah kami pada tujuan mulia yang tidak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yang bersimpuh di hadapan-Nya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Pengasih. Semoga sholawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, dan atas keluarga serta sahabat kesemuanya.”

Itulah kumpulan doa Nisfu Syaban yang bisa dibaca muslim. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Malam Ini Nisfu Syaban, Doa Disebut Mustajab dan Dosa Diampuni



Jakarta

Malam Nisfu Syaban 2025 akan dimulai petang ini hingga esok hari. Menurut sejumlah riwayat, malam tersebut adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama menunjukkan hari ini, Kamis (13/2/2025), adalah tanggal 14 Syaban 1446 Hijriah. Kemudian setelah matahari terbenam nanti, akan memasuki malam 15 Syaban yang populer disebut malam Nisfu Syaban.

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin memasukkan malam Nisfu Syaban dalam daftar malam khusus yang memiliki keutamaan. Melakukan ibadah pada malam tersebut, kata Imam al-Ghazali, hukumnya sunnah.


“Ada pertengahan malam Syaban (malam Nisfu Syaban). Pada malam itu, kaum muslim dianjurkan salat 100 rakaat, di mana setiap rakaatnya membaca Al-Fatihah dan 10 kali Al-Ikhlas,” kata Imam al-Ghazali seperti diterjemahkan Purwanto dalam buku edisi Indonesia Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah.

Keutamaan malam Nisfu Syaban dijelaskan dalam sejumlah riwayat yang salah satunya dipaparkan Imam al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub. Dikatakan, malam Nisfu Syaban diberi nama malam penghapusan dosa dan malam kehidupan berdasarkan hadits al-Mundziri,

“Barang siapa yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Syaban, maka hatinya tidak mati di saat hati orang-orang mati.”

Ulama ahli hadits dan tafsir dari mazhab Syafi’i, As-Subki, mengatakan menghidupkan malam Nisfu Syaban menghapus dosa satu tahun. Adapun, menghidupkan malam Jumat menghapus dosa seminggu dan menghidupkan malam qadar menghapus dosa seumur hidup. Oleh karenanya para ulama mengatakan menghidupkan malam-malam tersebut menjadi sebab terhapusnya dosa.

Riwayat lain menyebut Allah SWT akan mengampuni hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda, “Allah melihat para hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni penduduk bumi kecuali dua laki-laki, yaitu orang musyrik dan orang yang bertengkar.” (HR Ahmad)

Ada juga riwayat yang menyebut malam Nisfu Syaban adalah malam mustajab, doa yang dipanjatkan pada malam itu tak tertolak. Berikut bunyi haditsnya,

عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.

Artinya: Dari Abu Umamah al-Bahili, dia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”

Menurut penelusuran detikHikmah, sebagian ulama mengatakan riwayat-riwayat tentang keutamaan malam Nisfu Syaban tidak ada yang kualitasnya shahih. Sementara itu, sebagian ulama hadits, sebagaimana dikatakan Hafidz Muftisany dalam buku Mengenal Mukimin, menyebut ada riwayat yang karena banyaknya sanad ia menjadi shahih atau paling tidak hasan dan bisa dijadikan dalil.

Salah satunya riwayat yang dipaparkan al-Albani dari Muadz bin Jabal RA, Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam Nisfu Syaban Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban)

Para tabiin di negeri Syam, termasuk kalangan salaf, menghidupkan malam Nisfu Syaban. Keterangan ini dikatakan Imam al-Qasthalani dalam kitab al-Mawahib al-Ladunniyyah sebagaimana dinukil Abdul Somad dalam buku 37 Masalah Populer. Dikatakan,

أن التابعين من أهل الشام كخالد بن معدان ومكحول كانوا يجتهدون ليلة النصف من شعبان في العبادة ، وعنهم أخذ الناس تعظيمها

Artinya: “Sesungguhnya kalangan tabiin negeri Syam seperti Khalid bin Ma’dan dan Makhul bersungguh-sungguh menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan ibadah. Dari merekalah orang banyak mengambil pengagungan malam Nisfu Syaban.

Wallahu a’lam.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Malam Nisfu Syaban: Doa, Zikir dan Istighfar


Jakarta

Bacaan malam Nisfu Syaban bisa diamalkan oleh muslim. Seperti diketahui, banyak keutamaan yang terkandung dari malam Nisfu Syaban sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah termasuk dengan membaca berbagai doa.

Nisfu Syaban jatuh pada pertengahan bulan, yaitu 15 Syaban. Tahun ini, 15 Syaban bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025. Namun, malam Nisfu Syaban sudah berlangsung pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah waktu Maghrib.

Banyak keutamaan yang terkandung pada malam Nisfu Syaban. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Nisfu Syaban merupakan momen ketika Allah SWT memberi ampunan kepada makhluk-Nya, beliau bersabda:


“Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).” (HR At Thabrani)

Bacaan Malam Nisfu Syaban

Setidaknya ada sejumlah bacaan yang bisa diamalkan muslim ketika malam Nisfu Syaban. Bacaan ini terdiri dari istighfar, zikir, hingga doa-doa yang dipanjatkan usai mengerjakan salat Nisfu Syaban.

Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Kalender Harian Ibadah Sunnah oleh Mujahidin Nur, buku Ngaji Kuping karya Casudi dan buku Keagungan Rajab & Sya’ban tulisan Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobar.

1. Istighfar Nisfu Syaban

Istighfar Nisfu Syaban versi pertama ini merupakan bacaan istighfar singkat yang cukup mudah dihafalkan. Muslim dapat mengamalkannya sebanyak 70 kali,

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Arab latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

Artinya: “Hamba memohon ampun kepada Allah dan hamba meminta kepada-Nya agar diterima tobatku.”

2. Zikir Nisfu Syaban

Zikir Nisfu Syaban berikut ini bisa diamalkan sebanyak 70 kali.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Arab latin: La ilaha illallahu wala na’budu illa iyyahu mukhlishina lahuddina walau karihal musyrikun

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya.”

3. Doa setelah Salat Nisfu Syaban Versi Pertama

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Arab latin: Allāhumma yā dzal manni walā yumannu ‘alaika yādzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in’ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wajāral mustajīrīna, wama’manal khā’ifīn.

Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wahirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su’adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah berselawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

4. Doa setelah Salat Nisfu Syaban Versi Kedua

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Arab latin: Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su’adaa-i wa in kunta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa ‘indahu ummul kitaabi

Artinya: “Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok.”

5. Doa setelah Salat Nisfu Syaban Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

Arab latin: Allahumma inni as-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardh, yaa dzal jalali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum

Artinya: “Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan bahwa segala puji bagi-Mu; Tiada Tuhan selain Engkau Sang Maha Pemberi, Sang Pencipta langit dan bumi, wahai Sang Pemilik keagungan dan kedermawanan, wahai Sang Maha Hidup dan Maha Mandiri.”

6. Doa setelah Salat Nisfu Syaban Versi Keempat

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Arab latin: Allaahumma innaka ‘afuwwung- kariimung-tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Allaahumma innii asalukal ‘afwa wal ‘aafiyata wal mu’aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat.”

Amalan Lainnya pada Malam Nisfu Syaban

Merujuk pada buku Keagungan Rajab & Sya’ban, selain membaca istighfar, zikir dan doa, ada juga amalan lain yang bisa dikerjakan muslim, yaitu:

  • Bersholawat
  • Membaca surah Yasin tiga kali
  • Salat Nisfu Syaban
  • Puasa Nisfu Syaban

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com