Tag Archives: maryam

Bacaan, Waktu Pengucapan dan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Syahadat adalah rukun Islam pertama. Setiap muslim wajib mengucap syahadat dengan penuh keyakinan, baik ketika memeluk Islam maupun saat membacanya dalam tahiyat salat.

Allah SWT berfirman dalam surah Ibrahim ayat 27 terkait dua kalimat syahadat,

يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ ࣖ ٢٧


Artinya: “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”

Syahadat: Arab, Latin dan Artinya

Menurut buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kaffah oleh Dr Moch Syarif Hidayatullah, terdapat dua macam syahadat, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.

1. Syahadat Tauhid

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.”

2. Syahadat Rasul

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhaduanna muhammadar rasuulullah

Artinya: “Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Apabila kedua syahadat di atas digabung, maka menjadi syahadatain atau dua kalimat syahadat. Berikut bacaannya jika digabungkan,

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Waktu Pengucapan Syahadat

Menukil dari buku Akidah Akhlak oleh Fida’ Abdillah dan Yusak Burhanudin, berikut sejumlah waktu pengucapan syahadat yang bisa dipahami muslim.

  1. Saat azan dan iqamah bayi baru lahir
  2. Ketika menyatakan keislamannya, dalam hal ini maksudnya mualaf
  3. Saat salat fardhu dan sunnah
  4. Waktu sakaratul maut
  5. Azan dan iqamah ketika akan salat fardhu

Keutamaan Mengamalkan Syahadat

Ada sejumlah keutamaan yang didapat muslim jika mengamalkan syahadat. Berikut bahasannya yang dikutip dari buku Tidak Semua Syahadat Diterima Allah karya Badiatul Muchlisin Asti.

1. Pintu Masuk Islam

Syahadat menjadi pintu masuk atau titik tolak seseorang masuk agama Islam. Karenanya, dua kalimat syahadat dijadikan rukun Islam yang pertama.

Rasulullah SAW bersabda,

“Islam dibangun di atas lima: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, memberikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Terlindungi Darah dan Hartanya

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa syahadat dapat membuat seseorang terlindungi dari darah dan hartanya. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mereka mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melaksanakan itu, berarti mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, sedangkan hisab mereka menjadi wewenang Allah Ta’ala.” (HR Bukhari dan Muslim)

3. Diharamkan dari Neraka

Turut diterangkan dalam buku Ensiklopedia Amal Saleh susunan Tim AHNAF bahwa syahadat membuat seseorang diharamkan dari neraka. Rasulullah SAW bersabda dari Anas bin Malik RA berkata,

“Tak seorangpun yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur dalam hatinya, kecuali Allah mengharamkannya disentuh api neraka.” (HR Bukhari)

4. Syarat Utama Masuk Surga Allah

Dalam hadits lainnya dikatakan bahwa syarat utama masuk surga Allah SWT adalah membaca dua kalimat syahadat. Berikut bunyinya,

“Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah, utusan-Nya, kalimat-Nya yang disampaikan pada Maryam, dan ruh dari-Nya, juga bersaksi bahwa surga benar adanya serta neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga seperti apa pun amalnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Tafsir Ali Imran 190-191 tentang Kebesaran Allah


Jakarta

Surat Ali Imran ayat 190-191 membahas tentang kebesaran Allah SWT dalam penciptaan langit dan bumi. Selain itu, kedua ayat ini turut menjelaskan tentang pentingnya memiliki akal bagi manusia.

Ali Imran sendiri merupakan surat ketiga dalam mushaf Al-Qur’an. Surat Ali Imran diturunkan pada 9 Hijriyah di Madinah sehingga termasuk golongan surat Madaniyyah. Di dalamnya, surat Ali Imran memuat kisah tentang Keluarga Imran yaitu ayah dari Maryam.


Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191: Arab, Latin dan Arti

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la’aayaatil li’ulil-albaab.

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS Ali Imran: 190)

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu’ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).

Artinya:”(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran: 191)

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191

Menurut Tafsir Kemenag RI, surat Ali Imran ayat 190-191 membahas tentang penciptaan langit dan bumi sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Hanya orang-orang yang berakal yang dapat memahami ini.

Melalui surat Ali Imran ayat 190-191 dijelaskan bahwa orang-orang berakal atau disebut ulul albab adalah orang-orang yang memikirkan ciptaan Allah SWT, merenungkannya, dan mengambil manfaat dari ayat-ayatNya. Orang-orang berakal ini berzikir kepada Allah menggunakan lisan, hati, dan anggota tubuh sambil menjalankan aktivitas sehari-hari.

Menukil dari buku Makna Hati, Pendekatan Tafsir Sufi yang disusun Khoirul Anwar, ulul albab dalam surat Ali Imran ayat 190-191 adalah mereka yang melakukan tadzakkur dan tafakkur. Mereka senantiasa mengingat Allah dan memikirkan ciptaan Sang Khalik.

Orang yang tadzakkur dan tafakkur maka sampai kepada hikmah mengetahui dan menghayati bahwa di balik fenomena alam dan segala sesuatu di dalamnya menunjukkan keberadaan Allah SWT. Karenanya, mereka tidak akan melupakan Sang Khalik di mana pun dan kapan pun meski sibuk.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, surat Ali Imran ayat 190-191 bertujuan menyadarkan manusia tentang kekuasaan Allah SWT sekaligus mengajak mereka mempertebal keimanan sebagai seorang hamba.

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya dan Kisah di Baliknya



Jakarta

Rezeki merupakan kehendak Allah SWT. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa rezeki telah diatur oleh Allah semenjak hambanya masih berada dalam kandungan.

Tidak hanya manusia, pun rezeki makhluk-makhluk Allah lainnya. Mulai dari harta, kesehatan, nikmat iman, hingga keluarga yang harmonis tergolong ke dalam rezeki yang Allah berikan.

Menurut buku Mengetuk Pintu Rezeki tulisan Irwan Kurniawan MAg dikatakan bahwa Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluknya, namun rezeki tidak datang dengan sendirinya. Dengan demikian, manusia dibekali oleh akal dan pikiran agar bisa menjemput rezekinya masing-masing.


Berkaitan dengan itu, ada doa yang dibaca oleh Nabi Isa AS menjelang hari raya, seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH Sulaeman bin Muhammad Bahri.

Doa Nabi Isa memohon rezeki jelang hari raya itu tersemat dalam surat Al Maidah ayat 114, berikut bunyinya:

قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Arab latin: Qāla ‘īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā ‘īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn

Artinya: “Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-mu. Berilah rezeki lah. Engkaulah pemberi rezeki,”

Menukil dari Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), doa tersebut dipanjatkan Nabi Isa AS agar Allah menurunkan ia dan kaum Hawariyyun hidangan dari langit. Beliau berharap agar waktu ketika hidangan tersebut turun maka menjadi hari raya bagi mereka dan generasi yang akan datang.

Selain itu, hal ini juga menjadi tanda kekuasaan Allah SWT. Nabi Isa AS lantas mengakhiri doanya dengan ucapan, “Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki yang Paling Utama,”.

Turunnya hidangan di hari raya itu menjadi hari untuk mengenang rahmat Allah. Nantinya, mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan Allah SWT.

Hukum Mengamalkan Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya

Menukil dari laman resmi Muhammadiyah, menurut hemat Majelis Tarjih dan Tajdid, dalam konteks ayat itu Allah SWT benar-benar menurunkan hidangan yang berupa roti dan daging atau buah-buahan dari langit atas izin-Nya. Hari turunnya hidangan itu pada pagi hari atau petang hari Minggu (Ahad), karenanya orang Nasrani menjadi hari tersebut sebagai hari raya.

Membaca ayat tersebut dalam bentuk doa tidak ada salahnya, selama permohonan yang dimaksud untuk mendapat berkah dari Allah bukan untuk meminta hidangan dari langit. Mengapa demikian? Karena turunnya hidangan itu termasuk bentuk mukjizat Nabi Isa AS yang diberikan oleh Allah SWT.

Kala itu, kaum Hawariyun menguji Nabi Isa AS apakah beliau benar-benar rasul Allah, sehingga mereka meminta bukti mukjizat konkrit yang dapat disaksikan dengan indera penglihatan mereka.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Kisah Perjuangan Maryam Melahirkan Nabi Isa di Bulan Dzulhijjah


Jakarta

Nabi Isa AS adalah salah satu dari 5 nabi bergelar Ulul Azmi (Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim AS, dan Nabi Nuh AS) karena keimanan dan ujian yang mereka dapatkan.

Dilansir dalam buku Ulul Azmi: 5 Kisah Nabi yang Luar Biasa karya Nurul Ihsan disebutkan bahwa Nabi Isa AS merupakan keturunan dari Daud. Beliau dilahirkan tanpa adanya seorang ayah. Nabi Isa AS lahir dari rahim seorang wanita bernama Maryam. Banyak orang menuduh kalau Maryam berbuat zina karena lahirnya Nabi Isa AS.

Proses kelahiran Nabi Isa AS terabadikan dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 22-26:


فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا (22) فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُنِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25) فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَينَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا (26)

Artinya: “Maryam pun mengandung (Nabi Isa), kemudian ia pergi ke tempat yang jauh. Saat ia ditimpa sakit akan melahirkan, ia bersandar di batang pohon kurma seraya berkata: Duhai seandainya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang dilupakan. Makhluk yang berada di bawahnya berseru: Janganlah engkau bersedih. Rabbmu telah membuatkan aliran sungai kecil di bawahmu. Goyangkanlah pohon kurma itu, niscaya akan berjatuhan kurma-kurma muda yang mudah dijangkau. Silakan makan, minum, dan senangkan hatimu. Apabila ada seseorang yang melihatmu, isyaratkanlah dengan menyatakan bahwa aku bernadzar puasa kepada ar-Rahmaan (Allah Yang Maha Penyayang) sehingga aku tidak berbicara (dahulu) dengan manusia siapapun.” (Q.S Maryam ayat 22-26).

Kelahiran Nabi Isa AS

M. Faizi dalam buku Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul menjelaskan bahwa kelahiran Nabi Isa AS adalah pertanda berakhir seorang nabi diutus dari Bani Israil dan tanda berawalnya tahun Masehi.

Nabi Isa AS lahir sekitar tahun 622 tahun sebelum hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Makkah ke kota Madinah. Beliau lahir di Baitlahm (Betlehem), dekat Baitul Maqdis, daerah Palestina di bulan Dzulhijjah.

Nabi Isa AS lahir dari seorang ibu bernama Maryam binti Imran. Lahir tanpa seorang ayah dalam artian bahwa Allah SWT memberikan mukjizatnya kepada Maryam dalam keadaan perawan dapat melahirkan seorang anak tanpa ayah.

Saat Maryam hamil dia merasa cemas dan khawatir, karena di masa itu hamil tanpa suami adalah aib yang dapat mencoreng nama baiknya, maka mendekati kehamilannya, Maryam pun meninggalkan rumahnya. Di bawah sebatang pohon kurma kering, jauh dari rumahnya, Maryam melahirkan Isa AS.

Sekalipun sudah berusaha meninggalkan rumahnya, berita kelahirannya tetap sampai di telinga para penduduk, hingga dia dituduh berzina oleh mereka.

Mukjizat pertama dari Allah SWT pun turun kepada Nabi Isa AS yang saat itu masih balita. Ketika seharusnya manusia seumur nya belum mampu berbicara, Isa AS kecil diberikan kemampuan untuk mengucapkan kebenaran.

Perkataan Nabi Isa AS disebutkan dalam surah Maryam ayat 30-34:

قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا

Artinya: 30. “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,”

وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا

Artinya: 31. “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”

وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا

Artinya: 32. “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

Artinya: 33. “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ ٱلْحَقِّ ٱلَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ

Artinya: 34. “Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.”

Isa AS mengatakan bahwa ibunya (Maryam) tidak melakukan kesalahan apapun, kelahirannya semata-mata karena kemampuan dan izin dari Allah SWT.

Bagaimana Maryam Hamil?

Mengutip buku Nabi Isa Dan Bunda Maryam dalam Pandangan Ulama Islam karya Abu Utsman Kharisman dijelaskan proses kehamilan Maryam tanpa peran seorang pria.

Dari Wahb bin Munabbih (Seorang Tabi’i):”Kemudian (Malaikat Jibril) meniupkan di kerah baju Maryam hingga sampailah tiupan itu ke rahimnya, hingga ia hamil.” (Diriwayatkan oleh AtThobariy dalam tafsirnya)

Percakapan Maryam dengan Yusuf an-Najjar yang sama-sama mengurus rumah ibadah pada zaman itu. Yusuf yang mengathui bahwa Maryam adalah wanita sholehah lagi baik imannya bertanya dengan kata-kata kiasan kepada Maryam.

· Apakah mungkin tumbuh tanaman tanpa adanya benih?

· Apakah mungkin tumbuh pohon tanpa adanya hujan yang mengiringinya?

· Apakah bisa terlahir seorang anak tanpa ada ayahnya?

Maka terjadilah percakapan antara Maryam dan Yusuf.

Maryam menjawab, “Ya, tidakkah Anda mengetahui bahwasanya Allah Ta’ala menumbuhkan tanaman pada hari penciptaannya tanpa didahului dengan benih? Sedangkan benih yang ada saat ini adalah berasal dari tanaman yang Allah tumbuhkan tanpa bermula dari benih sebelumnya.”

Selanjutnya Maryam berkata, “Tidakkah Anda mengetahui bahwasanya Allah dengan kekuasaan-Nya menumbuhkan pohon tanpa hujan. Dan Dia dengan kekuasaan itu menjadikan hujan sebagai penyebab kehidupan bagi pohon setelah Dia menciptakan masing- masing secara tersendiri. Ataukah Anda berkata: Allah tidak menumbuhkan pohon hingga harus minta pertolongan pada air, yang kalau tanpa air Dia tidak mampu menumbuhkannya?”

Yusuf an-Najjar berkata, “Aku tidak berkata demikian. Namun aku mengetahui bahwasanya Allah Tabaroka Wa Ta’ala dengan Maha Berkehendak sesuai kekuasaan-Nya, Dia berfirman: Jadilah, maka akan terjadi.”

Maryam pun menjawab, “Tidakkah Anda mengetahui bahwasanya Allah Tabaroka Wa Ta’ala menciptakan Adam dan istrinya tanpa ada induk wanita maupun laki (sebelumnya)?”

Yusuf pun yakin bahwa apa yang terjadi pada Maryam adalah sesuai kehendak dan kekuasaan Allah. Ia pun tidak bertanya lebih lanjut.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Ciri Wanita yang Dirindukan Surga dan Sosoknya dalam Islam


Jakarta

Ada sebuah riwayat yang menyebutkan jaminan surga untuk sejumlah wanita muslim di dunia. Ciri wanita tersebut dapat dipedomani muslim demi mencapai surga-Nya.

Mengenai wanita-wanita yang dijamin masuk surga ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Sebaik-baik wanita surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR Ibnu Hibban, Ahmad, Abu Ya’la, Ath-Thabrani, Abu Daud, dan Al-Hakim)

Lantas, bagaimana cara menjadi wanita muslim yang dapat dirindukan surga seperti mereka?


5 Ciri Wanita Muslim yang Dirindukan Surga

Ada beberapa ciri-ciri wanita yang dirindukan surga yang dapat diteladani muslim. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits,

“Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, ‘Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka’.” (HR Ahmad)

Berdasarkan riwayat tersebut ditambah dengan penjelasan dari buku Wanita Yang Dirindukan Surga karya M. Fauzi Rachman. Berikut ciri-ciri muslimah yang dirindukan surga.

1. Menjaga Salat 5 Waktu

Salat fardu adalah kewajiban setiap umat Islam. Amalan ini juga menjadi yang pertama kali dihisab pada hari akhir kelak. Tak heran, muslimah yang menjaga salat lima waktunya akan dirindukan oleh surga.

2. Berpuasa di Bulan Ramadan

Puasa termasuk ke dalam rukun Islam. Wanita dapat melaksanakan puasa meski ada halangan biologis karena haid, mereka masih diberi kesempatan untuk melunasi utang puasanya di luar bulan Ramadan.

3. Menjauhi Zina

Zina merupakan perbuatan keji dan dosa besar dalam Islam. Untuk itu, wanita yang tidak pernah mendekati zina akan termasuk ke dalam golongan wanita yang dirindukan surga.

4. Menaati Suami

Setelah menikah, seorang muslim harus menaati suaminya. Suami yang dimaksud ialah yang dapat menuntun keluarganya menuju kebaikan, baik dari dunia maupun akhirat.

5. Wanita yang Sabar

Allah SWT menjelaskan dalam surah Al Ahzab ayat 35, ada sejumlah kriteria untuk mendapat ampunan dan pahala yang besar, salah satunya yakni wanita yang sabar. Dengan demikian, sabar akan mengantarkan pada ampunan Allah SWT dan dari ampunan itu maka seseorang bisa mendapat rahmat-Nya yang berupa surga.

Terkait kriteria ini, Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35:

اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya: Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar.

Sosok Wanita yang Dijamin Masuk Surga

1. Khadijah binti Khuwailid

Wanita pertama yang dirindukan surga ada Khadijah binti Khuwailid atau Siti Khadijah merupakan istri dari Nabi Muhammad SAW yang namanya disebut dalam percakapan antara Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril. Seperti yang diceritakan oleh Abu Hurairah RA,

“Khadijah adalah wanita yang akan menghidangkan sebuah tempayan berisi makanan dan minuman kepadamu di surga. Sampaikanlah salamku kepadanya, bahwa dia kelak akan masuk surga yang penuh dengan kenikmatan dan tiada terdengar suara jerit penderitaan di sana.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dirangkum dari buku 99 Pesan Rasulullah untuk Perempuan: Terapi Hati untuk Wanita yang Mendambakan Surga karya Lestari Ummu Al-Fatih menceritakan kisah dari Khadijah binti Khuwailid.

Siti Khadijah merupakan sosok wanita suci dan mulia yang pertama beriman kepada Allah SWT. Ia memiliki sifat pemurah dan peduli pada orang miskin.

Bahkan Siti Khadijah merupakan sosok wanita tangguh dan kaya raya yang rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya demi berdirinya ajaran Islam.

2. Fatimah binti Muhammad

Selanjutnya, ada Fatimah Az Zahra merupakan putri kesayangan Nabi Muhammad SAW. Fatimah Az Zahra dikenal sebagai anak yang taat kepada orang tuanya.

Merangkum buku Ternyata Wanita Lebih Mudah Masuk Surga karya Iis Nuraeni Afgandi dan buku Kamulah Wanita Karier yang Hebat karya Arum Faiza dkk, Bukan hanya itu, ia juga seorang wanita muslim yang sangat sabar, cerdas, kuat imannya, serta taat kepada suaminya.

3. Maryam binti Imran

Kemudian, ada Maryam bin Imran yang merupakan ibunda dari Nabi Isa AS. Maryam merupakan sosok wanita yang patut jadi teladan saat beribadah. Ia selalu beribadah sepanjang hari kepada Allah SWT.

Sehingga suatu hari Allah SWT meniupkan satu ruh pada rahimnya, akhirnya Maryam pun hamil tanpa proses kehamilan seperti perempuan pada umumnya. Kabar kehamilan Maryam ini disampaikan langsung oleh Malaikat Jibril.

4. Siti Asiyah binti Muzahim

Terakhir ada Siti Asiyah bin Muzahim, Ia merupakan istri dari Fir’aun. Meskipun Siti Asiyah memiliki suami kafir namun menjadi wanita yang dirindukan surga Allah SWT.

Mengutip Arum Faiza dalam buku 11 Kisah Wanita Super Hebat di Masa Lalu: Menjadi Wanita Kuat, Cerdas, dan Taat, awalnya Asiyah menolak untuk dijadikan istri oleh Fir’aun namun penolakan itu berakhir dengan penyiksaan sadis dan keji terhadap kedua orang tuanya.

Akhirnya, Asiyah pun menerima lamaran Fir’aun. Sebagai, seorang perempuan salehah, ia selalu memohon kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari Fir’aun dan kaumnya yang zalim.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah At Tahrim ayat 11,

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ

Artinya: “Allah juga membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu istri Fir’aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam surga, selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”

Doa Asiyah pun dikabulkan oleh Allah SWT, kemudian diutuslah malaikat untuk memperlihatkan tempatnya di surga. Hingga pada akhirnya, Asiyah pun wafat sebagai seorang syuhada yang dijaminkan surga.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com