Tag Archives: masalah seksual

Dokter Urologi Bicara Durasi Ejakulasi, 2 Menit Sudah ‘Klimaks’ Normal Nggak Sih?


Jakarta

Ejakulasi merupakan pertanda seorang laki-laki sudah mencapai titik orgasme atau klimaks seksual. Waktu ejakulasi setiap pria bisa berbeda-beda, lebih cepat maupun sebaliknya.

Spesialis urologi Dr dr Ponco Birowo SpU(K), PhD menyebut cepat atau lambatnya seseorang mencapai tahap klimaks, sebenarnya bukan masalah, selama sang istri masih bisa menerima.

“Kalau dari ejakulasi itu amat sangat relatif. Prinsipnya kalau istrinya oke, suaminya oke, ya nggak masalah. Ada yang ejakulasinya lama 1-2 jam tapi dia (istrinya) merasa nggak puas, ya itu jadi masalah,” kata dr Ponco saat berbincang dengan detikcom di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).


“Walaupun ejakulasinya cepet, tapi istrinya udah ok ya nggak masalah. Kalau kita pakai standar, dikatakan itu (durasi ejakulasi normal) 1,5 menit. Tapi angka 1,5 menit ini sangat relatif, nggak bisa jadi patokan. Walaupun dia 5 atau 10 menit, tapi istrinya nggak puas, ya jadi masalah juga,” sambungnya.

dr Ponco menambahkan untuk para laki-laki sebaiknya juga menjaga kualitas sperma yang dimiliki, yakni dengan selalu menjaga gaya hidup sehat.

“Kita mesti cek gaya hidupnya dia dulu, yang paling penting adalah merokok yang bisa memengaruhi kualitas sperma,” kata dr Ponco.

Kedua adalah sedentary lifestyle atau gaya hidup bermalas-malasan. Menurut dr Ponco laki-laki yang jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga ternyata dapat menurunkan kualitas sperma.

Setelah itu, lanjut dr Ponco adalah menjaga apa-apa saja yang dikonsumsi. Lebih baik menghindari makanan olahan dan cepat saji.

“Jauhi makanan pewarna, pemanis, pengawet seperti itu. Bahan makanan olahan yang diawetkan, misalnya sosis atau mi instan itu secara umum kan nggak sehat,” katanya.

Menurut dr Ponco, memberikan waktu yang cukup pada tubuh untuk istirahat atau tidur bisa membantu menjaga produksi sperma yang berkualitas.

“Sama pola hidup yang satunya lagi istirahat, paling bagus ya paling nggak 8 jam sehari ya istirahat (tidur),” tutur dr Ponco.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Waduh, 10 Pekerjaan Ini Bisa Tingkatin Risiko Disfungsi Ereksi!


Jakarta

Ternyata pekerjaan tertentu dapat berisiko pada kehidupan seks seseorang, lho. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang dapat dikaitkan dengan masalah di ranjang. Lantas, pekerjaan jenis apa sih yang rupanya bisa mengganggu kualitas seks?

Studi menunjukkan bahwa kerja shift dapat berdampak pada kesehatan seksual pekerjanya. Hal ini merupakan akibat dari kualitas pola tidur seseorang yang buruk sehinggaa dapat mempengaruhi hormon tubuhnya.

“Ada beberapa cara kerja shift yang dapat berdampak pada tubuh Anda, dan khususnya kehidupan seks Anda,” ungkap alhi farmasi Jana Abelovska, dikutip dari The Sun, Senin (30/10/2023).


Jana menjelaskan bahwa kerja shift dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh seseorang. Ritme sirkadian adalah jam tubuh yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon. Jika ritme ini terganggu, produksi hormom seks akan terdampak.

“Kerja shift dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda. Ini adalah jam tubuh yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon Anda, yang jika terganggu oleh jam kerja yang tidak teratur, dapat berdampak pada produksi hormon seks seperti testosteron dan estrogen,” imbuhnya.

Tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan, berkurangnya libido, dan masalah pada fungsi seksual. Namun, bekerja dalam shift juga dapat mengganggu waktu tidur yang menyebabkan seseorang kekurangan tidur.

Dr Katherine Rodriguez, dari Baylor College of Medicine, mengatakan bahwa masalah ini khususnya terjadi pada mereka yang bekerja di malam hari. Ia menjelaskan bahwa gangguan ritme sirkadian secara signifikan mengganggu fungsi ereksi pada pria.

“Pria dengan gangguan tidur kerja shift memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk, dengan pria yang bekerja shift malam memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk lagi. Temuan ini menunjukkan bahwa gangguan ritme sirkadian dapat secara signifikan berdampak pada fungsi ereksi,” ungkapnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Elsevier’s Journal of Sexual Medicine mengamati bagaimana gangguan tidur pada kerja shift berdampak pada risiko disfungsi ereksi. Mereka mengamati 754 pria yang dirawat karena disfungsi ereksi, 204 di antaranya bekerja dengan sistem kerja shift, dimulai sebelum jam 7 pagi atau setelah jam 6 sore.

Kerja shift bukan hanya masalah bagi pria. Penelitian lain yang juga diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine mengamati 120 wanita yang bekerja di dua rumah sakit di Iran.

Penelitian ini mengamati staf perawat wanita yang bekerja shift menemukan bahwa mereka memiliki tingkat hasrat seksual, gairah, lubrikasi, orgasme, dan kenikmatan yang lebih rendah karena kurang tidur.

10 Pekerjaan yang Dapat Mempengaruhi Kehidupan Seks karena Pola Kerja Shift

  • Polisi
  • Pemadam kebakaran
  • Perawat
  • Dokter
  • Pilot
  • Supir truk
  • Pekerja konstruksi
  • Pelayan
  • Koki
  • Bartender

NEXT: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Bagi Para Pekerja Shift

Para ahli merekomendasikan pekerja shift untuk meningkatkan kualitas tidur mereka dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam jurnal medis Sleep, termasuk:

  • memprioritaskan tidur dengan menjadwal ulang kegiatan sehari-hari
  • menyempatkan tidur selama 7-9 jam per hari
  • membuat jadwal tidur dan rutinitas tidur
  • tidur siang
  • menciptakan lingkungan tidur yang nyaman
  • mengurangi paparan cahaya sebelum tidur
  • mengurangi konsumsi alkohol, nikotin, kafein, dan jenis obat lainnya
  • menghindari makanan berat dan minum terlalu banyak air selama shift malam
  • berolahraga secara teratur
  • mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tidur seperti relaksasi

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy