Tag Archives: maulid nabi 2023

Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Sebentar lagi umat Islam akan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yakni pada 12 Rabiul Awal. Dalam menyambut hari tersebut, umat Islam bisa memanjatkan bacaan doa Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW biasa disebut dengan Maulid Nabi. Semua umat Islam mengetahui bahwa hari ini diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal. Orang-orang bahkan sudah merayakannya sejak awal bulan Rabiul Awal, jelas Yusuf Al-Qaradhawi dalam Ibnul Qaryah wal Kuttab, Malamih Sirah wa masirah.

Perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari menyedekahkan makanan atau sembako kepada orang sekitar, membacakan kisah-kisah semasa hidup Rasulullah SAW, ataupun dengan membaca doa Maulid Nabi Muhammad SAW.


Doa yang dipanjatkan ketika memperingati hari lahir Rasulullah SAW biasanya berupa sholawat. Bacaan sholawat itu bisa berupa sholawat Maulid Simtudduror, Maulid Ad-Diba’i, Maulid Al-Barzanji, Maulid Azab, sholawat Bushairi, dan Maulid Ad Diya’ullami, seperti dijelaskan dalam buku Berkah Pena Bertinta Emas karya Zainal Ilmi.

Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad: Sholawat Maulid Simtudduror

Dinukil dari buku yang berjudul Kitab Shalawat Terbaik & Terlengkap oleh Ustadz Rusdianto, berikut bacaan sholawat Maulid Simthud Durar.

Sholawat Pembuka

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bismillahirrahmanirrahim

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا لَاحَ فِي الْأُفْقِ نُورُ كَوْكَبٌ

Latin: Maa laaha fil ufuqi nuuru kaukab

Artinya: Selama cahaya bintang bersinar di ufuk

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

الْفَاتِحِ الْخَاتِمِ الْمُقَرَّبْ

Latin: Al-faatihil khaatimil muqarrab

Artinya: Pemuka, penutup, dan hamba yang didekatkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

الْمُصْطَفَى الْمُجْتَى الْمُحَبَّبْ

Latin: Al-mushthafal mujtabal muhabbab

Artinya: Insan pilihan dan hamba yang terkasih

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا لَاحَ بَدْرُ وَغَابَ غَيْهَبْ

Latin: Maa laaha badrun wa ghaaba ghaihab

Artinya: Selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا رِيحُ نَصْرِ بِالنَّصْرِ قَدْ هَبْ

Latin: Maa riiha nashrin bin nashri qad hab

Artinya: Selama angin pertolongan menghembuskan pertolongan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا سَارَتِ الْعِيْسُ بَطْنَ سَبْسَبْ

Latin: Maa saaratil ‘iisu bathna sabsab

Artinya: Selama unta masih berjalan di padang sahara

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَكُلِّ مَنْ لِلْحَبِيْبِ يُنْسَبْ

Latin: Wa kuli man lilhabiibi yunsab

Artinya: Dan, setiap orang yang bernasab kepada beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَكُلِّ مَنْ لِلنَّبِي يَصْحَبْ

Latin: Wa kuli man linnabiyyi yash-hab

Artinya: Dan, setiap orang yang menjadi sahabat beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاغْفِرْ وَسَامِحْ مَنْ كَانَ أَذْنَبْ

Latin: Waghfir wa saamih man kaana adznab

Artinya: Ampunilah dan maafkanlah orang yang telah berbuat dosa

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَبَلَّغِ الْكُلَّ كُلَّ مَطْلَبْ

Latin: Wa ballighil kulla kulla mathlab

Artinya: Dan, sampaikanlah semuanya kepada segala yang diinginkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاسْلُكْ بِنَا رَبِّ خَيْرَ مَذْهَبْ

Latin: Wasluk binaa rabbi khaira madzhab

Artinya: Dan, tempuhkanlah untuk kami jalan yang terbaik, ya Tuhan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاصْلِحْ وَسَهَلْ مَا قَدْ تَصَعَبْ

Latin: Washlih wa sahhil maa qad tasha’ab

Artinya: Perbaikilah dan mudahkanlah segala yang sulit

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

أَعْلَى الْبَرَايَا جَاهَا وَأَرْحَبْ

Latin: A’lal baraayaa jaahan wa arhab

Artinya: Makhluk yang tertinggi dan terluas kedudukannya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

أَصْدَقِ عَبْدِ بِالحَق أَعْرَبُ

Latin: Ashdaqi ‘abdin bil haqqi a’rab

Artinya: Hamba yang paling jujur yang menyampaikan kebenaran

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

خَيْرِ الْوَرَى مَنْهَجًا وَأَصْوَبْ

Latin: Khairil waraa manhajan wa ashwab

Artinya: Manusia yang paling baik dan benar manhajnya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا ظَيْرَ يُمْن عَنِّى فَأَطْرَبْ

Latin: Maa thaira yumnin ghan-nan fa athrab

Artinya: Selama burung keberkahan berdendang dan bernyanyi

Sholawat Kedua

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَشْرَفِ بَدْرٍفِى الْكَوْنِ اَشْرَقْ

Latin: Asyrafi badrin fil kauni asyraq

Artinya: Bulan purnama termulia yang bersinar di semesta

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَكْرَمِ دَاعٍ يَدْعُوْ اِلَى الْحَقْ

Latin: Akrami daa’in yad’uu ilal-haq

Artinya: Penyeru terbaik yang mengajak kepada kebenaran

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَلْمُصْطَفَى الصَّادِقِ الْمُصَدَّقْ

Latin: Almushthafaash shaadiqil mushaddaq

Artinya: Insan pilihan, yang benar dan dibenarkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَحْلَى الْوَارَى مَنْطِقًاوَاَصْدَقْ

Latin: Ahlal waraa manthiqan wa ashdaq

Artinya: Manusia yang paling manis dan paling tutur katanya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَفْضَلِ مَنْ بِالتُّقَى تَحَقَّقْ

Latin: Afdhali man bit tuqaa tahaqqaq

Artinya: Orang yang paling utama yang mewujudkan ketakwaan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَنْ بِالسَّخَاوَالْوَفَاتَخَلَّقْ

Latin: Man bis sakhaa wal wafaa takhallaq

Artinya: Pemilik akhlak dermawan dan setia

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاجْمَعْ مِنَ الشَّمْلِ مَاتَفَرَّقْ

Latin: Wajma’ minasy syaamli maa tafarraq

Artinya: Dan persatukanlah setiap yang tercerai dari kumpulannya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاصْلِحْ وَسَهّلْ مَاقَدْتَعَوَّقْ

Latin: Washlih wa sah-hil maa qad ta’awwaq

Artinya: Perbaiki dan mudahkanlah segala yang terhambat

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَافْتَحْ مِنَ الْخَيْرِكُلَّ مُغْلَقْ

Latin: Waftah minal khaairi kulla mughlaq

Artinya: Bukalah segala kebaikan yang terkunci

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاَلِهِ وَمَنْ بِاٌلنَّبِيّ تَعَلَّقْ

Latin: Wa aalihi wa man bin-nabii ta’allaq

Artinya: Dan atas keluarganya serta yang cinta kepada Nabi

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاَلِهِ وَمَنْ لِلْحَبِيْبِ يَعْشَقْ

Latin: Wa aalihi wa man lilhabbiib ya’syaq

Artinya: Dan atas keluarganya serta yang merindukan beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَمَنْ بِحَبْلِ النَّبِيّ تَوَثَّقْ

Latin: Wa man bihablin nabii tawatstsaq

Artinya: Dan yang berpegang dengan tali Nabi

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

يَارَبّ صَلّ عَلَيْهِ وَسَلّمْ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaihi wa sallim

Artinya: Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada beliau

Selanjutnya dapat membacakan kisah Maulid Nabi.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Siti Aminah saat Mengandung Nabi Muhammad



Jakarta

Siti Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW, mengalami sejumlah peristiwa tak biasa saat mengandung putranya. Kisah Siti Aminah saat mengandung Nabi Muhammad SAW ini termuat dalam kitab-kitab Sirah Nabawiyah.

Diceritakan dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Siti Aminah binti Wahab dipinang oleh seorang pemuda yang berasal dari keluarga terpandang di Makkah bernama, Abdullah bin Abdul Muthalib.

Sama seperti Abdullah, Aminah binti Wahab, juga merupakan seorang yang terpandang di kotanya. Ia adalah putri dari pemimpin Bani Zurah. Dirinya bahkan dijuluki sebagai “Si Bunga Quraisy.” Lalu keduanya pun menikah.


Beberapa bulan setelah pernikahan Siti Aminah dengan suaminya, ia mendapat pesan lewat mimpinya bahwa kehamilan dirinya berbeda dari wanita lainnya.

Siti Aminah bermimpi seolah-olah melihat sinar yang terang benderang mengelilingi dirinya. Seakan-akan ia juga melihat istana di Basrah dan Syam. Bahkan ia juga mendengar suara yang berkata, “Engkau telah hamil, dan akan melahirkan seorang manusia termulia di kalangan umat ini!”

Dalam riwayat dari Ibu Sa’ad dan baihaqi, dari Ibnu Ishaq, ia berkata,

“Aku mendengar bahwa saat Aminah hamil, ia berkata, ‘Aku tidak merasa bahwa aku hamil, dan aku tidak merasa berat sebagaimana dirasakan oleh wanita hamil lainnya. Hanya saja, aku tidak merasa haid, dan ada seseorang yang datang kepadaku, ‘Apakah engkau merasa hamil?’ Aku menjawab, “Tidak tahu. Kemudian, orang itu berkata, ‘Sesungguhnya, engkau telah mengandung seorang pemuka dan nabi dari umat ini. Dan, hal itu pada hari Senin. Dan, tandanya, ia akan keluar bersama cahaya yang memenuhi istana Basrah di negeri Syam. Apabila sudah lahir, berilah nama Muhammad.”

Aminah berkata, “Itulah yang membuatku yakin kalau aku telah hamil. Kemudian, aku tidak menghiraukannya lagi hingga saat masa melahirkan dekat, ia datang lagi dan mengatakan kata-kata yang pernah aku utarakan. Aku memohon perlindungan untuknya kepada Dzat Yang Maha Esa dari kejelekan orang yang dengki.”

Kisah Siti Aminah saat mengandung Nabi Muhammad SAW tidak berhenti sampai di situ. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa di setiap bulan usia kandungannya, beberapa orang nabi datang menyambangi beliau melalui mimpi, dan menyampaikan salam serta kegembiraan atas anugerah Allah SWT dan kehadiran nabi agung penyelamat manusia.

Pada usia kandungan yang ketiga, Siti Aminah didatangi oleh Nabi Idris AS yang memberi kabar gembira, “Sungguh beruntung engkau, wahai Aminah. Berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung nabi agung yang kelak menjadi pemimpin yang sangat agung.”

Pada usia kandungan yang keempat, Siti Aminah didatangi oleh Nabi Nuh AS seraya memberi kabar, “Sungguh beruntung engkau, wahai Aminah. Berbahagialah karena engkau sudah mengandung nabi agung yang kelak dianugerahi Allah SWT pertolongan dan kemenangan besar.”

Begitu pun seterusnya hingga usia kandungan Siti Aminah berusia sembilan bulan. Secara urut, pada usia kandungan lima bulan Nabi Hud AS datang pada Aminah, lalu bulan berikutnya adalah Nabi Ibrahim AS, lalu Nabi Ismail AS, lalu Nabi Musa AS, dan bulan kesembilan ia didatangi oleh Nabi Isa AS.

Bahkan hingga saat sudah waktunya Nabi Muhammad SAW lahir, Siti Aminah tidak pernah merasakan letih maupun kepayahan.

Malam yang membahagiakan datang. Akhirnya pada hari Senin malam menjelang dini hari, 12 Rabiul Awal, tahun Gajah, Siti Aminah melahirkan anaknya.

Di dalam kesendirian tanpa didampingi sang suami yang sudah tiada, Allah SWT mengutus empat orang wanita agung yang membantu persalinan Nabi Muhammad SAW.

Empat orang itu adalah Siti Hawa, Sarah istri Nabi Ibrahim AS, Asiyah binti Muzahim, dan Ibunda Nabi Isa AS, Maryam. Kelak, keempat wanita agung ini yang akan pula menemani Khadijah al-Kubra ath- Thahirah dalam prosesi kelahiran Az-Zahra al-Mardhiyah Ummu Aimmah.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Pemberian Nama Nabi Muhammad yang Berawal dari Mimpi



Jakarta

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir untuk umat manusia yang membawa ajaran yang menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul sebelumnya. Ada kisah tersendiri di balik pemberian nama Nabi Muhammad SAW.

Kisah lahirnya Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang sangat menakjubkan bagi seluruh alam dan tidak hanya kepada manusia.

Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah, 570 M, seabagaimana dijelaskan oleh Yoli Hemdi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Qur’an.


Di hari kelahiran beliau, semua orang dan keluarga sangat berbahagia. Bahkan pamannya, Abu Lahab, mengirimkan budaknya Tsuwaibah untuk menyusui Nabi Muhammad selama beberapa hari. Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib juga sangat gembira mendengar kelahiran cucu dari putra yang paling dia cintai, Abdullah, yang sudah lebih dahulu wafat.

Setelah lahir ke dunia ini, Abdul Muthalib membawa bayi Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Ka’bah. Ia lalu memberi nama bayi itu “Muhammad” yang memiliki arti “terpuji.”

Sementara itu, dalam buku Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-Sumber yang Otentik oleh DR. Mahdi Rizqullah Ahmad, menyebutkan bahwa Aminah, ibunda Rasulullah SAW, memberi beliau nama “Ahmad.”

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Ali RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Aku diberi nama Ahmad.”

Dalam riwayat lain, al-Waqidi yang sanadnya bersambung kepada Abu Ja’far Muhammad ibn Ali, Ibnu Sa’ad menceritakan, “Ketika tengah mengandung Muhammad, Aminah diperintahkan untuk memberi nama Ahmad bagi bayi yang dikandungnya.”

Selain itu, Abu Nu’aim meriwayatkan, Buraidah dan Ibnu Abbas berkata, “Aminah bermimpi dalam tidurnya. Ia mendengar seseorang berkata kepadanya, ‘Engkau sedang mengandung manusia paling suci dan penghulu seluruh alam semesta ini. Maka, apabila engkau telah melahirkannya, berilah anakmu itu nama Ahmad, Muhammad,…, dan seterusnya.'”

Terdapat pula riwayat lain yang memperkuat riwayat di atas. Ibnu Ishaq dan al-Baihaqi dalam kitab ad-Dalâ’il meriwayatkan, Aminah mengaku pernah didatangi oleh seseorang ketika dirinya sedang mengandung Muhammad.

Orang itu berkata kepadanya,

“Apabila anak ini telah lahir, berilah ia nama Muhammad. Sesungguhnya namanya di dalam kitab Taurat dan Injil adalah Ahmad. Semoga dengan nama itu ia dipuji oleh seluruh penghuni langit dan bumi. Sedangkan namanya di dalam al-Qur`an adalah Muhammad.” Demikianlah, maka Aminah pun menamai bayinya Muhammad.

Pada akhir riwayat dijelaskan, ia memberitahukan kepada mertuanya, Abdul Muthalib, tentang perintah yang mengharuskan dirinya memberi nama Muhammad untuk bayi yang lahir dari rahimnya.

Setelah mendengar pernyataan dari menantunya Aminah, Abdul Muthalib lalu melontarkan sebuah syair yang akhir baitnya berbunyi, “…nama Ahmad telah terukir di lisan setiap insan.” Ibnu Asakir turut meriwayatkan hal ini.

Nama Nabi Muhammad SAW adalah nama yang dipilihkan langsung oleh Allah SWT. Nama “Ahmad” adalah nama yang langsung disebutkan oleh Allah SWT untuk beliau sedangkan nama Muhammad adalah pemberian dari kakek beliau, jelas buku Ajari Anakmu Berenang, Berkuda, dan Memanah karya Yuli Farida.

Nama “Ahmad” tertera dalam firman Allah SWT dalam surah Ash-Shaff ayat 6 yang berbunyi,

وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

Artinya: (Ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira tentang seorang utusan Allah yang akan datang setelahku yang namanya Ahmad (Nabi Muhammad).” Akan tetapi, ketika utusan itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Sosok Wanita yang Membantu Kelahiran Nabi Muhammad


Jakarta

Kelahiran Nabi Muhammad SAW diwarnai dengan berbagai macam peristiwa yang tidak biasa dan menakjubkan. Banyak tanda-tanda pada diri tubuh calon rasul itu ataupun pada lingkungan sekitarnya.

Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim atau sudah tidak memiliki ayah. Abdullah bin Abdul Muthalib sudah dulu wafat saat pergi berdagang tanpa melihat putranya lahir terlebih dahulu.

Aminah binti Wahab, ibu Nabi Muhammad SAW, tentu saja melahirkan anak yang di dalam kandungannya itu tanpa didampingi oleh suaminya. Lalu siapa yang membantu persalinan tersebut?


Sosok Wanita yang Membantu Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Sosok wanita yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah pembantu Aminah binti Wahab, Barakah Ummu Aiman. Aminah juga dibantu oleh bidan bersalin bernama asy-Syifa, jelas buku Jalan Damai Rasulullah: Risalah Rahmat bagi Semua yang ditulis oleh Fuad Abdurahman.

Saat itu adalah hari Senin menjelang fajar, Aminah, ibunda Rasulullah SAW, sudah mulai merasakan tanda-tanda kelahiran. Dirinya dibantu oleh Barakah Ummu Aiman yang merupakan pembantunya sendiri.

Hari itu bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal atau 29 Agustus 571 M, di mana purnama sudah hampir bulat sempurna. Ummu Aiman lantas memanggil seorang bidan bernama Asy-Syifa binti Auf untuk membantu dan menemani Aminah untuk melahirkan.

Saat persalinan berlangsung, Allah SWT juga mengutus empat orang wanita agung yang turut membantu persalinan Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah Siti Hawa, Sarah istri Nabi Ibrahim, Asiyah binti Muzahim, dan Maryam, ibunda Nabi Isa AS, seperti disebutkan dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya oleh Abdurrahman bin Abdul Karim.

Sosok wanita yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah Siti Hawa. Ia berkata kepada Aminah, “Sungguh beruntung engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan nabi agung junjungan alam semesta, Al-Musthafa SAW. Kenalilah olehmu, sesungguhnya aku ini Hawa, ibunda seluruh umat manusia. Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menemanimu.”

Sosok wanita yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kedua adalah Siti Sarah. Ia berkata kepada Aminah, “Sungguh, berbahagialah engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan nabi agung, seorang nabi agung yang dianugerahi kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya.”

“Nabi agung yang ilmunya sebagai sumber ilmunya para nabi dan para kekasih-Nya. Nabi agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Dan, ketahuilah olehmu, wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Sarah, istri Nabiyullah Ibrahim AS. Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menemanimu,” lanjutnya.

Harum yang sangat wangi menyertai kedatangan sosok wanita yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW yang ketiga. Ia adalah Asiyah binti Muzahim.

Asiyah berkata, “Sungguh, berbahagialah engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan nabi agung, kekasih Allah yang paling agung dan insan sempurna yang paling utama mendapati pujian dari Allah Swt. dan dari seluruh makhluk- Nya. Perlu engkau ketahui, sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim, yang diperintahkan oleh Allah SWT menemanimu.”

Sosok wanita yang membantu kelahiran Nabi Muhammad SAW yang terakhir datang kepada Aminah, parasnya sungguh cantik dan penuh wibawa. Ia adalah ibunda Nabi Isa AS, Siti Maryam.

Ia berkata, “Sungguh, berbahagialah engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan nabi agung yang dianugerahi Allah SWT mukjizat yang sangat agung dan sangat luar biasa. Beliaulah junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya untuk beliau semata segala bentuk shalawat Allah SWT dan salam sejahtera-Nya yang sempurna. Ketahuilah olehmu, wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam, ibunda Isa As. Kami semua ditugaskan oleh Allah SWT untuk menemanimu demi menyambut kehadiran nabi suci, Al-Musthafa SAW.”

Setelah itu, lahirlah seorang bayi yang menjadi calon rasul yang sangat mulia. Kelahiran itu disambut baik oleh semua orang. Bahkan saat Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW, mendapat kabar kelahiran cucunya, ia langsung bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT di Ka’bah.

Akhirnya, bayi itu diberi dengan sebuah nama yang belum pernah dikenal di kalangan Arab, yaitu Muhammad.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com