Tag Archives: medicine

Pria Pemilik Mr P Terpanjang Ada di Negara Ini, Ukurannya Bisa Sentuh 17 Cm

Jakarta

Ukuran penis atau Mr P menjadi hal yang penting bagi banyak pria. Tidak sedikit yang mengaitkan ukuran penis dengan tingkat keperkasaan kaum Adam.

Untuk menentukan ukuran penis terbesar di dunia, kompendium kumpulan data Data Panda yang didasarkan pada laporan tahun 2014 dalam jurnal BJU International Sexual Medicine mengurutkannya dalam peringkat. Para peneliti meninjau studi yang ada dari seluruh dunia, yang berdasar pada hasil pengukuran yang dilakukan para profesional kesehatan.

Hasil ini didapatkan dari pengukuran sampel yang terdiri dari lima orang atau lebih. Dikutip dari NYPost, berikut 10 negara dengan pria yang memiliki ukuran penis terpanjang di dunia:


  1. Sudan: 7,07 inci (17,95 cm)
  2. Republik Demokratik Kongo: 7,05 inci (17,90 cm)
  3. Ekuador: 6,93 inci (17,60 cm)
  4. Republik Kongo: 6,83 inci (17,34 cm)
  5. Ghana: 6,81 inci (17,29 cm)
  6. Nigeria: 6,69 inci (16,99 cm)
  7. Venezuela: 6,66 inci (16,91 cm)
  8. Lebanon: 6,62 inci (16,81 cm)
  9. Kolombia: 6,59 inci (16,73 cm)
  10. Kamerun: 6,55 inci (16,63 cm)

Bagaimana di Indonesia?

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan ukuran penis standar orang Indonesia berkisar 10 sampai 12 cm saat dalam kondisi ereksi.

“Kalau untuk Indonesia itu, ukuran standarnya ketika ereksi itu kisaran 10-12 cm,” beber dr Haekal saat ditemui beberapa waktu lalu.

Meski begitu, dr Haekal menegaskan ukuran penis tidak mempengaruhi kepuasan seks. Hal terpenting bagi pria saat berhubungan seksual adalah ereksi yang maksimal.

“Itu mitos. Kalau penisnya panjang, gede, tapi lembek, buat apa. Nggak bisa menstimulasi G-spot perempuan. Yang penting itu keras optimal. Kerasnya itu seperti timun lah,” sambungnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dear Pasutri, Ini 4 Trik yang Tak Boleh Terlewat Agar Orgasme Bersamaan

Jakarta

Orgasme tidak hanya memberikan rasa puas dalam bercinta. Ada banyak manfaat kesehatan yang tersimpan dari orgasme, sehingga klimaks ini seringkali dijadikan tujuan pada sesi di atas ranjang.

Umumnya, orgasme antara wanita dan laki-laki seringkali tidak bisa datang bersamaan. Dikutip dari Healthshots, setiap orang tentu memiliki waktu yang berbeda untuk mencapai klimaks. Orgasme seksual yang terjadi bersama-sama akan berefek positif pada hubungan.

“Mencapai klimaks pada saat yang bermanfaat karena dapat membantu memperdalam ikatan yang Anda miliki dengan pasangan,” kata Anu Goel, seorang pakar seks.


Lantas, bagaimana cara mendapatkan orgasme bersamaan ketika bercinta?

1. Jalin Komunikasi

Setiap orang wajib mengetahui apa yang membuat pasangannya bergairah, sehingga diperlukan komunikasi yang baik untuk bisa mendapatkan orgasme.

Penting untuk memahami yang ingin pasangan dapatkan dalam bercinta, mungkin saja ada beberapa zona sensitif seksual yang terlewatkan. Pembicaraan nakal sebelum bercinta juga bisa membantu untuk menambah gairah seks.

2. Foreplay

Pemanasan sebelum masuk ke sesi bercinta bisa saja mendatangkan orgasme. Hal ini karena wanita tidak selalu orgasme dengan seks penetrasi, dan foreplay memainkan peran penting dalam membantu mereka mencapai klimaks.

Klitoris harus difokuskan karena sering kali membantu wanita mencapai klimaks dengan cepat. Sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Sexual Medicine, mengklaim bahwa pusat kenikmatan seksual wanita berada di klitoris.

3. Menikmati Waktu Bercinta

Tidak sedikit orang yang kesulitan untuk menikmati momen bercinta. Bahkan, beberapa dari mereka hanya fokus pada hasil dan ingin segera menyelesaikan sesi bercintanya.

Padahal, menikmati waktu bersama pasangan serta memahami bagaimana tubuh merespons sentuhan dapat menjadi salah satu trik untuk mencapai orgasme simultan.

4. Gunakan Pelumas

Menggunakan pelumas dapat membantu mencapai orgasme dengan cepat. Pelumas juga dapat meningkatkan rangsangan seksual pada wanita. Selain itu, pelumas dapat membantu untuk menyesuaikan waktu orgasme dengan pasangan.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Minuman Ajaib yang Bikin Ereksi Makin Gahar, Termasuk Jus Tomat

Jakarta

Gairah seks pasangan suami istri dapat menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa saja berpengaruh pada kualitas hubungan seksual.

Salah satu yang mempengaruhi kualitas dan gairah seksual adalah masalah disfungsi ereksi. Meski begitu, hal ini masih bisa diatasi dengan perubahan pola makan dan nutrisi yang cukup.

“Nutrisi, termasuk apa yang kita makan dan minum, berperan penting dalam kesehatan seksual,” kata dr Amy Pearlman, salah satu pendiri Prime Institute dan ahli urologi bersertifikat di Florida Selatan, dikutip dari Eat This.


Mengkonsumsi minuman yang berkhasiat bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Ini membantu meningkatkan aliran darah, mencegah kerusakan sel yang melepaskan oksida nitrat, dan membantu menjaga kesehatan serta vitalitas secara keseluruhan.

Berikut beberapa minuman yang bisa membuat ereksi semakin ‘tahan lama’:

1. Air Putih

Air putih mungkin menjadi minuman yang paling sering dikonsumsi. Selain baik untuk tubuh, kebutuhan air yang cukup setiap hari ternyata bisa membantu menjaga fungsi seksual.

“Air sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi seksual. Dan tetap terhidrasi dengan baik akan meningkatkan aliran darah yang tepat, yang penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi,” terang Pearlman.

2. Kopi

Secangkir atau dua cangkir kopi dikaitkan dengan penurunan risiko mengalami disfungsi ereksi pada pria. Efek ini tampaknya berlaku bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.

“Pastikan untuk memperhatikan gula yang kerap ditambahkan ke dalam kopi. Sebab, gula bukanlah bahan tambahan terbaik untuk diet saat ingin berfokus pada kesehatan seksual,” kata dia.

3. Jus Tomat

Selain baik untuk kulit, ternyata jus tomat juga mengandung senyawa yang dapat membantu agar penis ereksi lebih lama. Tomat mengandung likopen yang sangat berperan bagi kehidupan seks.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Andrology, tomat yang memiliki kadar likopen yang lebih rendah dalam makanan mereka sebenarnya diketahui memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi.

Manfaat lain likopen yang terkait dengan kesehatan pria adalah potensinya untuk membantu menjaga kesehatan prostat. Faktanya, sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Medicine menemukan bahwa likopen dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat.

4. Jus Semangka

Untuk mempertahankan ereksi, dibutuhkan aliran darah yang baik ke bagian penis. Untuk menjaga aliran darah tersebut, mungkin disarankan untuk mengkonsumsi jus semangka. Semangka mengandung asam amino yang dapat membantu penis tetap ereksi.

“Jus semangka menghasilkan cairan yang mengandung citrulline, asam amino yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke banyak area tubuh, termasuk penis, yang dapat membantu orang mencapai ereksi dalam kasus tertentu,” kata Lauren Manaker, MS, RDN, ahli diet terdaftar dan penulis Fueling Male Fertility dan The First Time Mom’s Pregnancy Cookbook.

Faktanya, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Urology menemukan bahwa suplemen citrulline membantu 12 dari 24 peserta dengan disfungsi ereksi ringan meningkatkan ‘fungsi ereksi normal’ selama periode 1 bulan.

5. Smoothie

Tak hanya enak, smoothie juga menjadi minuman yang cocok untuk kesehatan penis. Minuman ini mengandung banyak antioksidan, seperti vitamin C dan E, yang terbukti meningkatkan fungsi ereksi dengan mencegah kerusakan pada sel-sel yang memproduksi oksida nitrat.

“Vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi, dan vitamin E dapat ditemukan dalam minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, serta buah dan sayuran seperti mangga dan alpukat. Jadi dengan bahan-bahan bergizi ini, Anda dapat membuat smoothie yang menyegarkan,” pungkas Pearlman.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bercinta Tak ‘Sepanas’ Biasanya? Ini 5 Hal yang Bisa Bikin Libido Suami Drop

Jakarta

Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri. Dalam banyak kasus, libido suami yang drop dapat mengganggu kesenangan pasangan ketika bercinta.

Sebenarnya apa sih faktor-faktor yang dapat menyebabkan menurunnya libido suami? Berikut ini adalah beberapa di antaranya dikutip dari Healthline:

1. Masalah Tidur

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa pria yang memiliki masalah tidur seperti sleep apnea cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih rendah. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi ketika pernapasan terhenti sementara dalam beberapa periode ketika tidur.


Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aktivitas seksual dan libido. Dalam studi tersebut, tim peneliti menemukan hampir sepertiga pria yang mengalami sleep apnea parah mengalami penurunan kadar testosteron.

Penelitian lain menyebut kadar testosteron menurun 10-15 persen setelah seminggu jam tidur dibatasi menjadi lima jam per malam.

2. Usia Bertambah

Tingkat testosteron yang berkaitan dengan libido berada di titik tertinggi ketika seorang pria memasuki usia akhir remaja. Semakin tua, mungkin diperlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk orgasme, ejakulasi, atau bahkan terangsang.

Ereksi yang terjadi mungkin tidak sekeras biasanya dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk mengatasi masalah ini, coba konsultasikan dengan profesional kesehatan terpercaya.

3. Penyakit Kronis

Masalah penyakit kronis juga dapat menjadi salah satu pemicu libido suami menjadi drop. Beberapa jenis penyakit kronis yang dimaksud meliputi diabetes tipe dua, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga masalah organ seperti paru-paru, jantung, ginjal, dan hati kronis.

Jika memiliki masalah penyakit kronis di atas, pertimbangkan menemui dokter untuk mengelola masalah kesehatan tersebut. Berbicara dengan pasangan untuk menemukan cara agar tetap intim juga diperlukan.

4. Stres

Stres dan tekanan situasi dapat menurunkan hasrat seksual. Ini berkaitan erat dengan hormon yang ada pada tubuh, hingga pembuluh darah arteri yang menyempit ketika stres. Penyempitan ini membatasi aliran darah dan berpotensi meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Research and Essays mendukung gagasan bahwa stres mempunyai efek langsung pada masalah seksual. Tidak hanya pada suami, ini juga dapat terjadi pada istri.

Penelitian lain mengungkapkan gangguan stres pasca trauma atau yang lebih dikenal dengan PTSD juga meningkatkan risiko disfungsi seksual sebanyak tiga kali lipat.

Stres merupakan sesuatu yang sulit dihindari. Lakukan latihan teknik manajemen stres seperti latihan pernapasan dan meditasi. Jika masih sulit menangani stres, cobalah pergi ke ahli kesehatan jiwa.

5. Tidak Olahraga

Jarang berolahraga atau tidak sama sekali dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual, hingga memengaruhi gairah dan hasrat. Berolahraga secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan menurunnya libido suami.

Olahraga ringan dapat menurunkan kadar kortisol di malam hari dan mengurang stres. Kebiasaan ini dapat mengurangi stres dan membantu meningkatkan gairah seks.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Manfaat Orgasme usai Bercinta, Termasuk Tingkatkan Suasana Hati hingga Kualitas Tidur


Jakarta

Orgasme tidak hanya memberikan rasa nikmat dalam bercinta. Faktanya, tersimpan beragam manfaat orgasme untuk kesehatan, mulai dari memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

“Orgasme adalah puncak gairah seksual dan menyebabkan perasaan nikmat yang intens,” kata Monique De Four Jones, MD, kepala asosiasi persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Wanita Katz di New York.

Dikutip dari Everyday Health, berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh seseorang ketika mengalami orgasme rutin.


1. Membuat suasana hati lebih baik

Saat orgasme, tubuh akan melepaskan dopamin yang juga dikenal sebagai hormon ‘bahagia’ atau ‘merasa senang’. Hal ini bisa dipicu oleh apa saja yang membuat seseorang bahagia, salah satunya orgasme.

“Dopamin bekerja di area otak untuk memberi Anda perasaan senang, puas, dan motivasi. Ini juga mengaktifkan jalur penghargaan di otak yang menyebabkan kita lebih menginginkan aktivitas ini,” kata De Four Jones.

Dopamin dan hormon peningkat suasana hati lainnya yang dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk serotonin , vasopresin , dan oksitosin (hormon ‘cinta’) juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah survei kecil yang terbit pada Mei 2023 di jurnal Sleep, ditemukan 75 persen peserta melaporkan tidur malam yang lebih baik setelah mereka berhubungan seks atau orgasme menjelang waktu tidur.

“Karena orgasme dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres, hal ini diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur,” kata De Four Jones.

3. Memperkuat dasar panggul

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada Mei 2022 mengamati 55 wanita yang telah melahirkan satu anak dan menjalani persalinan normal tanpa komplikasi.

Sekitar setengahnya disarankan untuk melakukan senam Kegel setiap hari (metode yang dikenal untuk memperkuat dasar panggul). Sementara separuh lainnya diinstruksikan untuk memulai orgasme melalui stimulasi diri sendiri atau pasangan bersamaan dengan senam kegel.

Para peneliti menilai partisipan setiap bulan, selama enam bulan dan menemukan bahwa fungsi seksual dan kemampuan untuk mengendurkan dasar panggul secara signifikan lebih tinggi pada kelompok orgasme.

“Saya tidak yakin apakah ada cukup data yang secara kuat mendukung penguatan orgasme pada dasar panggul. Tapi saya yakin itu tidak ada salahnya,” kata De Four Jones.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Orgasme yang teratur ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan jantung. Hal ini dibuktikan lewat studi observasional yang diterbitkan pada Maret 2022 di European Journal of Preventive Cardiology.

Para peneliti mewawancarai 495 penyintas serangan jantung berusia 65 tahun ke atas tentang aktivitas seksual mereka selama masa pemulihan. Ditemukan bahwa kembali ke aktivitas seksual normal atau meningkat selama enam bulan pertama dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 35 persen selama dua dekade berikutnya.

5. Meredakan sakit

“Diyakini bahwa sejumlah besar endorfin yang dilepaskan saat orgasme dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap rasa sakit,” jelas De Four Jones.

Dalam sebuah studi observasi terhadap 304 orang penderita migrain dan 96 orang dengan cluster headaches, 60 persen penderita migrain melaporkan nyeri berkurang dengan aktivitas seksual selama serangan. Sedangkan, 37 persen penderita cluster headaches, 37 persen merasa lebih baik.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Kondisi yang Bisa Muncul usai Bercinta, Termasuk Sakit Kepala

Jakarta

Bercinta tak selalu menyenangkan. Bagi sebagian orang, seks justru memicu sejumlah keluhan fisik yang dirasa mengganggu.

Beberapa kondisi atau keluhan yang dirasakan merupakan reaksi alami yang dikeluarkan tubuh setelah bercinta. Meski terasa tidak nyaman, reaksi-reaksi yang muncul tersebut sebenarnya normal.

Lantas, apa saja kondisi atau gejala klinis yang bisa terjadi pascaseks, dan bagaimana cara mengatasinya? Dikutip dari Everyday Health, berikut penjelasannya.


1. Sakit kepala

Percaya atau tidak, seks memang bisa menyebabkan sakit kepala. Gejala ini bisa muncul baik saat berhubungan seks maupun orgasme.

National Headache Foundation menjelaskan saat tubuh menegang dan bergairah selama berhubungan seksual, otot di kepala dan leher dapat menyebabkan kepala berdenyut. Sakit kepala hebat juga bisa terjadi tepat sebelum klimaks, kemungkinan sebagai respons terhadap peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Cara mengatasi:

Profesor neurologi dari Fakultas Kedokteran Connecticut University, Brian Grosberg, MD, mengatakan sakit kepala saat berhubungan seks dapat diatas dengan cara menghentikan aktivitas seksual atau mengambil peran yang lebih pasif saat bercinta.

“Anda (juga) dapat mengobatinya dengan pereda nyeri, antiradang, atau pengobatan khusus migrain jika Anda mengalami migrain. Jika sakit kepala terjadi secara rutin, periksakan diri ke dokter,” ujarnya.

2. Asma kambuh

Bagi beberapa pengidap asma, seks dapat memicu kambuhnya serangan asma. Direktur Asthma and Allergy Associates di Pennsylvania, Sandra Gawchik, DO, mengatakan seks adalah aktivitas fisik yang intensitasnya serupa dengan jalan cepat.

“Selama berhubungan seks, gejala-gejala seperti sesak dada, kesulitan bernapas, batuk, atau mengi dapat muncul tiba-tiba,” ucapnya.

Studi kecil yang diterbitkan dalam BMJ Open Respiratory Research menemukan asma parah dapat secara signifikan memengaruhi keintiman pada pasangan. Kelelahan luar biasa yang dialami banyak penderita asma, serta kekhawatiran orgasme dapat menyebabkan serangan asma, berkontribusi terhadap performa seksual dan memengaruhi hubungan dengan pasangan.

Cara mengatasi:

Untuk mencegah asma saat berhubungan seks, pastikan asma terkontrol dengan baik sesuai dengan pengobatan yang dianjurkan dokter.

Menggunakan inhaler sebelum bercinta, dan mengubah posisi seks juga dapat membantu mengurangi kekambuhan.

“Posisi di bawah dapat menyebabkan masalah karena dada Anda akan tertekan, cobalah untuk berada di atas atau di samping,” kata Gawchik.

3. Mood swing

Pernah merasa sedih atau cemas setelah bercinta? Ternyata, hal ini cukup normal terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah post-coital dysphoria (PCD), atau kesedihan pascaseks.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine, peneliti mengamati 230 wanita dan menemukan 46 persen di antara mereka mengalami PCD pada beberapa titik kehidupan. Bahkan, 5 persen dari mereka mengaku sering mengalami hal tersebut.

“Kesedihan, kecemasan, atau kegelisahan pasca-seks dapat terasa membingungkan dan tidak nyaman, terutama bagi mereka yang terbiasa merasakan kenikmatan dan kedekatan dengan pasangannya setelah aktivitas seksual,” kata profesor psikologi di Weill Medical College, Cornell University, New York, Elizabeth A Grill, PsyD.

Cara mengatasi:

Kabar baiknya, PCD hanya berlangsung singkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan emosional antara lain dengan melakukan latihan pernapasan, mendengarkan musik, atau berbicara dengan pasangan tentang perasaan yang dirasakan.

Jika PCD terus berlanjut, berkonsultasilah dengan psikolog untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab serta cara mengatasinya.

4. Honeymoon Cystitis

Honeymoon cystitis istilah untuk menggambarkan infeksi saluran kemih yang dapat dialami oleh pasangan baru menikah.

Kondisi ini disebabkan oleh perpindahan berbagai jenis bakteri yang ada di penis ke dalam uretra. Honeymoon cystitis cenderung dialami oleh wanita ketimbang pria, lantaran wanita memiliki bentuk uretra yang lebih pendek.

Cara mengatasi:

Honeymoon cystitis dapat dicegah dengan penggunaan kondom saat berhubungan seks. Selain itu, buang air kecil setelah seks juga dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin hinggap di saluran kemih.

Menghindari seks anal juga dapat mengurangi risiko honeymoon cystitis. Sebab, bakteri di anus bisa berpindah ke lubang kemih melalui penis sebagai perantara.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Jantung Lebih Sehat hingga Bikin Awet Muda


Jakarta

Rutin bercinta ternyata tidak hanya membuat hubungan dengan pasangan semakin harmonis, tetapi sejumlah riset mengaitkannya dengan kesehatan tubuh, bahkan organ-organ vital. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis kandungan Amy Wetter.

“Seks dapat bermanfaat bagi kesehatan karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk tidur yang lebih nyenyak, stres yang lebih rendah, peningkatan harga diri, penurunan tekanan darah, dan pereda nyeri,” ujarnya, dikutip dari Everyday Health.

Berikut adalah deretan manfaat untuk kesehatan tubuh bagi pasangan suami istri yang rutin bercinta.


1. Peningkatan kesehatan jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

Sebuah studi observasional yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa seks dapat meningkatkan pemulihan jangka panjang setelah serangan jantung. Orang-orang yang lebih sering berhubungan seks memiliki risiko kematian 35 persen lebih rendah dalam dua dekade berikutnya.

Seks sebenarnya dianggap sebagai bentuk olahraga yang baik. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa pria membakar rata-rata 4 kalori per menit selama sesi seks rata-rata 25 menit, dan wanita membakar 3 kalori.

2. Meringankan rasa sakit

Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang berada dalam sembilan bulan pertama hubungan romantis terkena nyeri termal di laboratorium. Mereka diperlihatkan foto-foto pasangan dan momen romantis mereka, serta permainan kata sebagai selingan.

Peserta melaporkan bahwa melihat pasangan romantis secara signifikan mengurangi rasa sakit, dan pencitraan otak menunjukkan bahwa hal itu juga meningkatkan aktivitas di area yang terkait dengan sistem penghargaan otak.

3. Mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah

“Seks dapat membantu menghilangkan stres dengan meningkatkan endorfin dan hormon lain yang meningkatkan suasana hati,” kata Wetter.

Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di Sexual Medicine menemukan bahwa berhubungan seks pada malam sebelum pembacaan tekanan darah menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah sistolik.

4. Mengurangi risiko kanker prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

5. Tidur lebih nyenyak

Seks yang baik akan memberikan pengaruh kepada kualitas tidur seseorang. Hal ini karena adanya pelepasan beberapa hormon.

“Seks dapat meningkatkan kualitas tidur dengan pelepasan hormon yang disebut oksitosin, prolaktin, dan endorfin,” kata Wetter.

6. Suasana hati yang lebih bahagia

Setelah berhubungan seks, seseorang cenderung akan memiliki pandangan yang lebih positif. Ada alasan biokimia untuk mengalami peningkatan suasana hati sebagai manfaat seks, mulai dari neurotransmiter yang mungkin dilepaskan selama hubungan seks yang sehat hingga peningkat suasana hati yang terkandung dalam air mani itu sendiri.

Selain itu, seks yang baik juga bisa memberikan perasaan senang dan mampu membantu menjalin ikatan yang lebih baik dengan pasangan.

7. Kulit bercahaya dan tampak lebih muda

Pada saat bercinta, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan adanya peningkatan aliran darah ke wajah. Sehingga, ini akan membuat wajah seseorang menjadi lebih cerah. Meskipun ini hanya bersifat sementara.

“Hal ini menyebabkan pembuluh darah membesar dan membuat tampak cerah,” jelas Wetter.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apakah Berhubungan Intim Pakai Kondom Masih Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

Jakarta

Tak sedikit pasangan suami istri yang mungkin ingin menunda memiliki momongan, sehingga menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondom adalah alat kontrasepsi eksternal yang dapat membantu mengurangi risiko kehamilan. Tak hanya itu, kondom juga dapat melindungi seseorang dari risiko penyakit menular.

Kondom sudah ditemukan sejak 1.000 masehi. Namun, saat itu kondom masih terbuat dari bahan alami dan bukan bahan sintetis seperti sekarang.


Umumnya, penggunaan kondom bertujuan agar air mani dan sperma tidak masuk ke rahim, sehingga mencegah kehamilan. Namun, apakah alat kontrasepsi ini benar-benar efektif untuk mencegah kehamilan?

Apakah Kondom Efektif Mencegah Kehamilan?

Faktanya, tidak ada satupun alat kontrasepsi yang 100 persen efektif mencegah kehamilan. Dikutip dari Medicine Net, tingkat efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan adalah 98 persen. Namun, kebanyakan orang mengatakan kondom hanya efektif sekitar 85 persen. Artinya, 15 dari 100 wanita bisa saja hamil meski sudah menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Ada beberapa hal yang memengaruhi tingkat efektivitas kondom. Pertama, ada atau tidaknya alat kontrasepsi tambahan yang digunakan bersama kondom. Jika kondom dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lain, seperti pil KB atau IUD, tentu efektivitasnya semakin tinggi dan peluang kehamilan lebih kecil.

Faktor lain yang memengaruhi adalah cara penggunaannya tepat atau tidak. Dikutip dari Planned Parenthood, kehamilan bisa terjadi jika cairan preejakulasi atau precum mencapai sel telur sebelum kondom dipasang dengan benar.

Begitu pula dengan penggunaan kondom yang rusak, robek, atau bocor. Karenanya, kualitas dan pemakaian kondom harus diperhatikan.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy