Tag Archives: mendidik anak

Jangan Cuma Ibu, Ayah Juga Harus Berperan dalam Mendidik Anak


Jakarta

Mendidik anak bukan hanya sekedar mengawasi. Ayah juga dapat turut serta dalam mengantar anak dan juga mendidik anak.

Keterlibatan ayah dalam pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab ibu atau sekolah. Ayah memiliki peran sentral dalam mendukung perkembangan intelektual, emosional, dan spiritual anak.

Dalam konteks pendidikan, ayah berperan sebagai figur otoritas, pemberi motivasi, serta pembimbing dalam aspek akademis dan keagamaan.


Dalam Al-Qur’an, ayah disebutkan sebagai pemimpin utama keluarga yang bertanggung jawab untuk mendidik dan membimbing anak-anaknya dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan akademis dan agama.

Salah satu ayat yang menunjukkan hal ini adalah dalam surat Luqman (ayat 12-13), di mana Luqman memberikan nasihat kepada anaknya tentang kewajiban menyembah Allah dan menjauhi kesyirikan, yang menunjukkan bagaimana ayah harus terlibat dalam pendidikan agama anak-anaknya.

Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 12-13 yang berbunyi:

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا لُقۡمٰنَ الۡحِكۡمَةَ اَنِ اشۡكُرۡ لِلّٰهِؕ وَمَنۡ يَّشۡكُرۡ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ حَمِيۡدٌ‏ ١٢

Artinya: Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”

وَاِذۡ قَالَ لُقۡمٰنُ لِا بۡنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِاللّٰهِ ؕ اِنَّ الشِّرۡكَ لَـظُلۡمٌ عَظِيۡمٌ‏ ١٣

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menekankan pentingnya keterlibatan kedua orang tua dalam mendidik anak, namun ia juga secara khusus mengungkapkan bahwa ayah memiliki peran penting dalam mendidik anak untuk menjadi individu yang berakhlak mulia dan beriman.

Dalam konteks ini, ayah bertugas mengarahkan anak menuju kebaikan, dengan memberikan contoh serta nasihat yang bijak. Hamka dalam Falsafah Hidup mengungkapkan bahwa ayah adalah sosok yang sangat berperan dalam mencetak masa depan anak-anaknya. Pendidikan yang dimulai dari rumah, dengan adanya keterlibatan ayah dalam berbagai aspek kehidupan anak, akan menghasilkan anak-anak yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan akhlak yang baik.

Pentingnya Kolaborasi Ayah dan Ibu dalam Mendidik

Ali Sumitro dalam Peran Ayah dalam Pendidikan Anak Perspektif Al-Qur’an menjelaskan bahwa pendidikan anak merupakan tugas mulia yang tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, melainkan sebuah amanah yang harus dijalankan bersama oleh kedua orang tua.

Kolaborasi antara ayah dan ibu dalam mendidik anak menjadi hal yang sangat penting, karena keduanya membawa peran yang saling melengkapi dalam proses pembentukan karakter, moral, dan intelektual anak.

Ayah dan ibu, meskipun memiliki peran yang berbeda, keduanya memiliki kontribusi yang tak terpisahkan dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Dalam perspektif Al-Qur’an, kedua orang tua diamanatkan untuk saling bekerja sama dalam memberikan pendidikan yang terbaik, baik dalam aspek spiritual, emosional, maupun sosial. Sinergi antara ayah dan ibu yang harmonis akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak secara optimal.

Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga, dan menunjukkan bahwa ayah dan ibu memiliki peran yang tidak terpisahkan dalam mendidik anak.

Kolaborasi keduanya tidak hanya pada tingkat fisik dan materi, tetapi juga dalam pendidikan moral dan spiritual. Seperti yang disebutkan dalam surah At-Tahrim: 6, Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ayat ini menegaskan bahwa kewajiban untuk menjaga keluarga dari api neraka adalah tugas bersama antara ayah dan ibu. Ayat ini mengajarkan bahwa orang tua harus bekerja sama dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, menjaga anak- anak agar tetap berada di jalan yang benar.

(lus/dvs)



Sumber : www.detik.com

Tips Mendidik Anak sesuai Ajaran Islam



Jakarta

Setiap orang tua tentu ingin memiliki buah hati yang soleh dan soleha. Untuk mendapatkan anak yang demikian, tentu ada usaha yang harus dilakukan.

Anak adalah anugerah bagi keluarga. Mendidik anak dengan cara yang baik merupakan tugas orang tua. Termasuk mendidik anak secara Islami.

Habib Ja’far menjelaskan tips mendidik anak sesuai ajaran Islam. Semua ditayangkan dalam detikKultum detikcom, Minggu (31/3/2024).


Keluarga adalah salah satu perhiasan terindah dalam hidup, bahkan harta yang paling berharga adalah keluarga. Hal ini menjadi sesuatu yang tercatat dalam Al-Qur’an.

“Di dalam Al-Qur’an, tidak sedikit cerita tentang keluarga, bahkan ada surat yang bercerita tentang keluarga. Contohnya keluarga Imran, dalam surat Ali Imran. Kemudian surat Al-Kahfi yang menceritakan keluarga Ashabul Kahfi. Kemudian surat Luqman, bercerita tentang keluarga Luqman Al Hakim,” jelas Habib Ja’far.

Adanya surat-surat dalam Al-Qur’an yang secara khusus membahas tentang keluarga menjadikan keluarga sebagai sesuatu yang penting dalam Islam.

Dalam Islam, menjaga diri sendiri dan keluarga adalah hal yang paling penting dilakukan.

“Menjaga umat, menjaga rakyat, dan sebagainya itu boleh dilakukan setelah menjaga keluargamu,” jelas Habib Ja’far.

Sebagai bagian dari keluarga, menjaga anak juga menjadi hal yang sangat penting. Anak merupakan sesuatu yang terindah.

“Dalam Al-Qur’an dikatakan, anak beserta harta itu adalah perhiasan bagi dunianya seorang ibu, seorang ayah,” kata Habib Ja’far.

Dalam Surat Al-Furqan ayat 74, Allah SWT berfirman,

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًاā

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

“Mendidik anak menjadi sangat penting, saking pentingnya kata Nabi SAW, kalau Fatimah putriku, mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya,” jelas Habib Ja’far menyebutkan sebuah hadits.

Mendidik anak dengan baik menjadi tanggung jawab orang tua.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja’far: Tips Mendidik Anak sesuai Ajaran Islam bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja’far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

6 Keutamaan Mendidik Anak Menurut Rasulullah, Salah Satunya Mendapat Balasan Surga



Jakarta

Mendidik anak adalah tugas mulia dan kewajiban yang diemban oleh setiap orang tua. Anak adalah amanah dari Allah SWT, dan tugas memastikan mereka tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang baik adalah tanggung jawab orang tua.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan setiap orang tua untuk mendidik anaknya. Anjuran tersebut sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits.

Rasulullah SAW bersabda, “Didiklah anak-anak kamu pada tiga perkara: mencintai Nabi kamu, mencintai ahli baitnya, dan membaca Al-Qur’an. Sebab orang-orang yang mengemban tugas Al-Qur’an itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari yang tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya beserta para nabi-Nya dan orang-orang yang suci.” (HR Thabrani)


Mendidik anak memiliki keutamaan yang mulia seperti yang tertera dalam hadits. Berikut kumpulan hadits tentang keutamaan mendidik anak.

Hadits Tentang Keutamaan Mendidik Anak

1. Terhindar dari api neraka

Dikutip dari buku Mendidik Anak Perempuan karya Abdul Mun’im Ibrahim, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun dari umatku yang menanggung hidup tiga orang anak perempuan atau tiga saudara perempuan, dan berlaku baik kepadanya, kecuali mereka itu akan menjadi benteng baginya dari api neraka.” (HR Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mempunyai tiga anak perempuan, kemudian ia bersabar terhadap mereka, dengan memberi mereka makan, memberi mereka minum, dan memberi mereka pakaian dari jerih payahnya, niscaya mereka itu akan menjadi penjaga baginya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR Ahmad dan lainnya)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda, “Siapa yang diberikan rezeki anak-anak perempuan, kemudian ia berbuat baik kepada mereka, niscaya mereka akan menjadi penjaga dari neraka baginya.”

2. Mendapat balasan surga

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menanggung kehidupan dua anak perempuan, niscaya saya dan dia masuk surga seperti kedua hal ini – dan Nabi SAW memberi isyarat dengan dua jari beliau.” (HR Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mempunyai dua saudara perempuan, atau dua anak perempuan, kemudian berbuat baik kepada keduanya selama keduanya bersamanya, niscaya aku dan dia berada di surga seperti ini – dan beliau pun menunjukkan dua jari beliau.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Siapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan, kemudian dia memperlakukan mereka dengan baik, mencukupi kebutuhan mereka dan menyayangi mereka, niscaya baginya surga.”

3. Mendapatkan mahkota yang lebih bercahaya dari matahari

Mengutip buku Langkah Praktis Mendidik Anak Sesuai Tahapan Usia oleh Abdullah Ibnu Sa’d Al-Falih, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka pada hari kiamat kelak Allah akan memakaikan sebuah mahkota di kepala kedua orangtuanya yang binar cahayanya lebih baik daripada binar cahaya matahari yang menerangi rumah-rumah di dunia, lalu bagaimana dengan orang yang mengamalkannya itu sendiri? (HR Abu Dawud dan Al-Hakim)

4. Kedudukannya akan ditinggikan oleh Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh seorang manusia akan ditinggikan derajatnya di surga (kelak) maka dia bertanya: Bagaimana aku bisa mencapai semua ini? Maka dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan istighfar (permohonan ampun kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu.” (HR Ibnu Majah)

5. Lebih baik dari sedekah

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha'” (HR At-Tirmidzi)

6. Lebih baik dari adab yang baik

Dilansir dari laman NU Online, Rasulullah SAW bersabda, “Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik.” (HR At-Tirmidzi)

(dvs/dvs)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Rizky Andar

15 Doa Sehari-Hari untuk Anak, Bisa Diajarkan pada Buah Hati di Rumah



Jakarta

Mengajarkan anak untuk berdoa merupakan salah satu pendidikan dasar yang menjadi tanggung jawab orang tua. Ada sejumlah doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan.

Disebutkan dalam buku Mendidik Anak karya Ahmad Syarifuddin, mendidik anak saleh akan menjadi amal jariyah bagi orang tuanya yang tidak akan putus amalnya hingga meninggal dunia. Hal ini bersandar pada hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


Artinya: “Jika manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya (kedua orang tua).” (HR Muslim)

Dilansir dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari untuk Anak karya Murodh Nurikhsan, berikut bacaan doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan pada buah hati di rumah.

Bacaan Doa Sehari-Hari untuk Anak

1. Doa untuk Kedua Orang Tua

رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tua ku. Kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu masih kecil.”

2. Doa sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati.”

3. Doa ketika Bangun Tidur

الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba’da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat.”

4. Doa Masuk Kamar Mandi

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”

5. Doa Keluar Kamar Mandi

الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ

Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil-adza wa ‘aafaani

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku.”

6. Doa sebelum Makan

للَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Alaahumma barik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untukku dalam sesuatu yang Engkau rezekikan kepadaku, dan peliharalah aku dari siksa neraka.”

7. Doa sesudah Makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang Muslim.”

8. Doa Keluar dari Rumah

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Bismillahi, tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

9. Doa Masuk Rumah

اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ خَيْرَالْمَوْلِجِ وَخَيْرَالْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Allahumma innii as-aluka khoirol mauliji wa khoirol makhroji bismillaahi wa lajnaa wa bismillaahi khorojnaa wa’alallohi robbina tawakkalnaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu baiknya tempat masuk dan baiknya tempat keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakal.”

10. Doa Masuk Masjid

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatika

Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

11. Doa Keluar Masjid

اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii as-aluka min fadhlika

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.

12. Doa sebelum Belajar

اَللّٰهُمَّ اخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَاَكْرِمْنَا بِنُوْرِالْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَتِكَوَسَهِّلْ لَنَآ اَبْوَابَ فَضْلِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Alloohumma Akhrijnaa Min Dzulumaatilwahmi Wa Akrimnaa binuuril Fahmi Waftah’alainaa Bima’rifatika Wasahhil Lanaa Abwaaba Fadl-lika Ya Arhamar Roohimiin.

Artinya: “Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dengan cahaya kepahaman, bukakanlah pengertian ilmu pada kami dan bukakanlah untuk kami pintu-pintu anugerah-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

13. Doa setelah Belajar

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ، فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma inni astaudi’uka ma ‘allamtanihi fardudhu ilayya ‘inda hajati ilaihi wa laa tansanihi ya rabbal ‘alamin

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan pada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah padaku saat aku membutuhkannya dan janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya, wahai Tuhan semesta alam.”

14. Doa ketika Bercermin

اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

Allâhumma kamâ hassanta khalqî fahassin khuluqî

Artinya: “Hai Tuhanku, sebagaimana telah Kau Baguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku.”

15. Doa ketika Turun Hujan

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِع

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Itulah 15 doa sehari-hari untuk anak yang bisa diajarkan pada buah hati di rumah, semoga bermanfaat!

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com