Tag Archives: menstruasi

Paksu Wajib Tahu! 5 Cara Ampuh Bikin Istri ‘Nikmat’ Bercinta Tanpa Rasa Nyeri

Jakarta

Saat pasangan suami istri berhubungan intim biasanya ada rasa kenyamanan dan kenikmatan. Namun, ternyata beberapa wanita mungkin merasakan sakit saat bercinta.

Ada beberapa penyebab yang bisa membuat pasangan merasa kesakitan. Mulai dari nyeri otot karena posisi yang tidak cocok, iritasi atau rasa terbakar pada kulit, atau kondisi ginekologis seperti vaginismus.

Meski begitu, kondisi seperti ini masih bisa dicegah ataupun diatasi. Dikutip dari Business Insider, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak sakit saat berhubungan seks.


1. Lakukan dengan perlahan

Sebagian orang mungkin memerlukan banyak ‘pemanasan’ sebelum memulainya. Direktur asosiasi Pusat Promosi Kesehatan Seksual di Universitas Indiana, Debby Herbenick, PhD, mengatakan tubuh wanita membutuhkan waktu untuk membuat vagina meregang sepenuhnya.

“Tubuh membutuhkan waktu untuk memberi ruang bagi vagina untuk mengembang. Vagina dapat meregang dari 4-7 inci (10-17 cm) saat terangsang sepenuhnya,” terang Herbenick.

Untuk mengatasinya, Herbenick merekomendasikan foreplay selama 20 menit untuk mempersiapkan tubuh dengan baik.

2. Pastikan menggunakan pelumas yang cukup

Salah satu penyebab wanita merasa kesakitan saat berhubungan seks adalah vagina yang kering. Ada beberapa penyebabnya, seperti penurunan kadar estrogen, titik-titik tertentu dalam siklus menstruasi, hingga mandi air panas sebelum berhubungan seks.

Untuk mengurangi rasa sakit, cobalah untuk menggunakan pelumas berbahan dasar silikon atau air. Menghindari pelumas yang mengandung bahan kimia atau pewangi, karena berisiko mengiritasi area kelamin dan kulit.

3. Coba posisi yang berbeda

Pada beberapa kasus, posisi seks lebih mungkin menyebabkan rasa sakit. Posisi yang memungkinkan dorongan dalam, seperti doggy style, seringkali menyakitkan bagi wanita.

Bisa mencoba posisi yang memungkinkan istri lebih mudah mengendalikan kecepatan, seperti woman on top, missionary, atau spooning. Ini bisa mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks.

4. Gunakan alat bantu

Jika sudah mengubah posisi dan tidak membuat seks lebih baik, cobalah menggunakan bantuan dari alat lain seperti bantal. Bantal sangat bagus untuk membantu menyelaraskan tubuh dalam posisi yang lebih nyaman.

5. Berhenti berhubungan seks

Rasa sakit seringkali bisa menjadi sinyal bahwa tubuh perlu istirahat. Tidak ada salahnya untuk mendengarkan tubuh dan berhenti berhubungan seks untuk sementara waktu.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kronologi Wanita Hampir Tewas gegara Tak Lepas Tampon Haid Berbulan-bulan


Jakarta

Seorang wanita bernama Kelsey Foster membagikan kisahnya hampir meninggal karena lupa melepas tampon untuk menstruasi selama dua bulan, bahkan lebih. Ia pun harus berjuang untuk hidupnya setelah didiagnosis mengidap toxic shock syndrome (TSS).

TSS adalah komplikasi infeksi bakteri jenis tertentu yang mengancam jiwa. Seringkali kondisi ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (staph), namun juga dapat disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri streptokokus grup A (strep).

TSS dapat menyerang siapa saja, termasuk pria, anak-anak, dan wanita pascamenopause. Faktor risiko TSS termasuk luka kulit, pembedahan, dan penggunaan tampon serta perangkat lain, seperti cangkir menstruasi, spons kontrasepsi, atau diafragma.


Lebih lanjut, Kelsey pun menceritakan bagaimana dirinya bisa lupa melepas tampon dan didiagnosis TSS. Wanita dari Newcastle, Australia, itu diketahui sering bolak balik ke RS selama beberapa bulan terakhir karena memiliki masalah kandung empedu dan organ hati. Kondisi ini tak ada kaitannya dengan TSS karena sudah diidapnya sedari lama.

Dirinya juga mengaku terbiasa merasa kram dan kesakitan pada perutnya lantaran mengidap endometriosis, suatu kondisi saat jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim.

Imbas hal tersebut, Kelsey selalu menghubungkan gejala kram perut dengan kondisi endometriosis atau masalah kandung empedu. Padahal, kenyataanya disebabkan karena penyakit lain.

Suatu hari, Kelsey pergi ke kamar mandi dan merasakan ada sesuatu yang ‘keluar’ dari dirinya. Awalnya ia mengira sesuatu yang ‘keluar’ tersebut merupakan gumpalan darah yang kerap dialaminya imbas endometriosis.

Namun setelah diperhatikan lagi, sesuatu yang keluar dari dirinya itu adalah tampon haid tua yang sudah berbulan-bulan ‘nyangkut’ di dalam dirinya.

“Ditemukan bahwa saya mengidap batu empedu dan kemudian kantong empedu saya kolaps. Hati saya juga menunjukkan tanda-tanda iritasi. Saya menunggu operasi dan menjalani tes. Suatu hari, aku pergi ke kamar mandi dan aku merasakan ada sesuatu yang keluar dari diriku,” imbuhnya kepada news.com.au.

“Saya tidak yakin sudah berapa lama hal itu terjadi di dalam diri saya, tapi pastinya sudah terjadi setidaknya enam minggu yang lalu, karena itulah saat terakhir saya mengalami menstruasi. Siklus menstruasi saya sangat tidak teratur,” katanya lagi.

Kelsey mengaku tak tahu bagaimana dirinya bisa lupa mengeluarkan tamponnya, namun ia sangat yakin hal tersebut disebabkan karena stres dan rutinitasnya saat menjalani pengobatan di RS.

Setelah tampon tersebut keluar dari tubuhnya, Kelsey pun memasukkannya ke dalam kantong zip-lock untuk ditunjukkan kepada dokter yang melakukan tes padanya, mengumpulkan darah, dan kemudian memastikan diagnosisnya mengidap TSS.

“Itu adalah situasi ‘Anda sangat beruntung karena Anda tidak mati’,” ungkapnya.

“Saya bersyukur saya menemukan tampon itu ketika saya menemukannya. Shock toxic dapat membunuh Anda dalam hitungan hari, saya sangat beruntung karena kondisi tersebut tidak sampai ke tahap itu,” katanya.

(suc/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Mitos atau Fakta, Bercinta saat Menstruasi Tak Bisa Hamil?


Jakarta

Salah satu mitos terkait kehamilan yang umum di kalangan masyarakat adalah seorang wanita tidak bisa hamil ketika bercinta saat masih dalam masa menstruasi.

Nyatanya, hal ini tak sepenuhnya benar. Dikutip dari Healthline, meski memang kemungkinan untuk hamil saat haid itu rendah, bukan berarti sepenuhnya tidak mungkin.

Pada dasarnya, penting untuk memahami siklus ovulasi dan masa kesuburan seorang wanita untuk mengetahui kemungkinan kehamilan.


Ovulasi adalah masa ketika ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan. Bila sperma terdapat di rahim pada masa ini dan bertemu dengan sel telur, maka kehamilan bisa terjadi.

Rata-rata, siklus ovulasi wanita berkisar 28 hingga 30 hari

Hari pertama adalah awal mulainya periode menstruasi. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada hari ke-12 dan 13. Beberapa wanita juga memiliki siklus yang lebih panjang hingga 35 hari dengan ovulasi yang terjadi pada sekitar hari ke-21.

Artinya, jika seseorang berhubungan seksual kala menstruasi, kemungkinan tidak akan berovulasi selama beberapa hari setelahnya. Namun, hal ini tak berlaku pada orang yang memiliki siklus lebih pendek. Wanita dengan siklus yang lebih pendek bisa berovulasi sekitar hari ke-7. Hal ini yang menyebabkan masih adanya kemungkinan untuk seseorang mengalami kehamilan meskipun berhubungan seks saat menstruasi.

Pertimbangan lainnya adalah bahwa sel sperma bisa hidup hingga 72 jam setelah ejakulasi. Karena itu, bila seseorang berhubungan seksual di masa akhir menstruasi, masih ada peluang terjadinya kehamilan jika berhubungan seks tanpa pelindung.

Di luar dari siklus menstruasi dan ovulasi yang beragam, beberapa wanita juga seringkali keliru dalam menilai pendarahan di vagina sebagai menstruasi. Padahal, pendarahan pada vagina bisa terjadi saat masa ovulasi.

Peluang kehamilan ketika berhubungan seks pada sekitar hari ke-13 setelah mulai menstruasi diperkirakan sekitar 9 persen. Meski peluang ini tergolong rendah, tetap dianjurkan untuk menggunakan pelindung untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Risiko Bahaya Berhubungan Seks saat Menstruasi

Perlu diketahui bahwa berhubungan seksual ketika dalam masa menstruasi tidak dianjurkan karena memiliki sejumlah risiko bahaya pada kesehatan. Berikut adalah sejumlah risiko bahaya yang bisa ditimbulkan.

1. Infeksi

Berhubungan seks saat dalam kondisi menstruasi bisa meningkatkan potensi penularan infeksi menular seks (IMS) yang mungkin tertular melalui darah, seperti hepatitis. Selain itu, vagina dalam masa menstruasi menjadi lebih sensitif. Jika kuman atau bakteri masuk ketika penetrasi, bisa saja membuat vagina infeksi.

2. Endometriosis

Dikutip dari HealthShots, seks saat dalam kondisi menstruasi juga bisa meningkatkan risiko terhadap endometriosis atau penebalan dinding rahim. Kondisi endometriosis ini juga bisa memicu sejumlah kondisi gangguan lainnya, seperti gangguan kesuburan atau infertilitas hingga tumor dan kanker.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Saat Terangsang, Kedalaman Miss V Bisa ‘Sepanjang’ Ini


Jakarta

Vagina adalah salah satu organ tubuh dengan berbagai manfaat, mulai dari jalan keluarnya bayi hingga darah menstruasi. Saat berhubungan seks, vagina berperan sebagai tempat menyalurkan hasrat seksual sekaligus jalan masuk sperma ke rahim.

Faktanya, ukuran vagina bersifat elastis. Panjang vagina dapat berubah pada situasi dan kondisi tertentu. Misalnya, ketika penis, jari, tampon, dan mainan seks dimasukkan ke dalam vagina maka dinding di dalamnya akan melebar sesuai dengan ukuran benda asing tersebut.

Dikutip dari Men’s Health, penelitian dalam British Journal of bstetrics & Gynaecology menemukan rata-rata kedalaman vagina adalah 3,77 inci atau 9,6 cm dalam kondisi normal. Saat terangsang, vagina dapat melebar antara 4,25 – 4.75 inci atau setara dengan 10,8 – 12 cm. Hal ini disebabkan kerena selama bergairah, darah mengalir ke area genital yang menyebabkan rahim dan leher rahim naik dua pertiga bagian atas vagina yang memanjang.


Vagina juga akan berubah ketika melahirkan. Untuk mengakomodasikan jalan lahir bayi, serviks, saluran vagina, dan vulva melebar hingga berdiameter sekitar 10 cm. Usai melahirkan, beberapa wanita mungkin akan mengalami vagina yang terasa longgar, kering, hingga nyeri. Namun, tak perlu khawatir, vagina akan menjadi lebih kencang dalam beberapa hari pasca melahirkan dan kembali ke bentuk semula sekitar 6 bulan setelah melahirkan.

Seiring berjalannya waktu, elastisitas vagina dapat berkurang. Hal ini disebabkan karena wanita mulai memasuki masa menopause yang membuat otot vagina melemah. Sering melakukan persalinan juga dapat mempengaruhi elastisitas vagina. Faktor lain seperti operasi, mengejan saat sembelit, dan penambahan berat badan juga bisa mempengaruhi elastisitas vagina.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sudah Menopause, Apakah Masih Bisa Orgasme saat Bercinta?


Jakarta

Bisa merasakan orgasme saat bercinta menjadi impian sebagian besar wanita. Melalui orgasme, wanita merasa berada di puncak kepuasan dalam melampiaskan gairah kepada pasangan. Seiring bertambahnya usia, wanita memasuki masa menopause. Dapatkah wanita menopause kembali merasakan orgasme?

Dikutip dari Healthline, menopause terjadi ketika wanita tidak menstruasi selama 1 tahun. Di tahun-tahun sebelumnya, wanita mengalami perimenopause yang ditandai dengan penurunan gairah, menstruasi yang tidak teratur, masalah tidur, dan hot flahes (sensasi panas pada tubuh secara tiba-tiba). Perimenopause mungkin membuat wanita khawatir terhadap perubahan kehidupan seksnya

Meskipun begitu, wanita masih mungkin melakukan hubungan seks yang berkualitas, menggairahkan, dan mencapai orgasme dengan langkah-langkah ini.


1. Pakai pelumas

Vagina biasanya kering selama dan setelah masa transisi menopause. Saat kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh mulai turun, vagina menghasilkan lebih sedikit pelumasan, bahkan saat terangsang. Penurunan pelumasan alami ini bisa membuat penetrasi terasa tidak nyaman hingga menyakitkan bagi sebagian orang.

Pelumas dapat membantu meredakan gesekan penis dengan rangsangan klitoris yang membantu wanita mencapai orgasme melalui sentuhan saja. Maka dari itu, gunakan pelumas agar aktivitas seks menjadi menyenangkan.

2. Beri beberapa rangsangan

Selama transisi menopause, aliran darah ke vagina dan klitoris berkurang. Jika biasanya membutuhkan rangsangan klitoris untuk orgasme, penurunan sensitivitas akibat menopause membuat orgasme lebih sulit dicapai. Namun, bukan berarti wanita tidak bisa mencapai orgasme. Mungkin perlu waktu sedikit lebih lama atau melakukan pendekatan baru.

Sentuhan

Mulai dengan menyentuh, menggosok, atau membelai klitoris. Minta pasangan juga untuk melakukannya. Jangan lupa gunakan pelumas.

Seks oral

Seks oral bisa menjadi cara bagus untuk mewujudkan orgasme. Seks oral merangsang klitoris dan memberi pelumasan tambahan.

Vibrator

Menggunakan vibrator secara teratur, selama seks solo atau pasangan membantu meningkatkan kepekaan dan pelumasan alami vagina, serta mempermudah orgasme.

3. Luangkan waktu untuk menyentuh dan berciuman

Mengubah hormon bisa berarti butuh waktu lebih lama untuk terangsang atau merasakan mood untuk berhubungan seks. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk permainan erotis dan keintiman non-fisik tidak hanya meningkatkan gairah, tetapi membuat wanita lebih terhubung dengan pasangan.

Beberapa hal yang bisa dicoba:

  • Saling memberi pijatan sensual kepada pasangan
  • Mandi bersama
  • Bicarakan seputar kehidupan seks

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies Merapat! Ini Sederet Makanan yang Bisa Bikin Miss V ‘Happy’


Jakarta

Sudah banyak yang tahu, asupan makanan tertentu bisa memengaruhi kesehatan seksual. Salah satu yang sering terdengar, mengkonsumsi minuman kopi sebelum sesi bercinta bisa bikin kualitas seks makin ‘on fire’.

Lantas yang juga sering menjadi pertanyaan wanita, adakah makanan tertentu yang bisa bikin vagina sehat?

Dikutip dari Women’s Health, berikut makanan yang bisa dicoba untuk mengatasi berbagai keluhan terkait kesehatan vagina:


1. Kram perut menstruasi

Sebagian wanita mengeluhkan rasa sakit saat menstruasi. Mengatasinya, cobalah konsumsi ikan. Pasalnya, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki senyawa anti-inflamasi yang dapat meringankan rasa sakit saat menstruasi.

Rasa sakit menstruasi disebabkan pelepasan senyawa peradangan yang disebut dengan prostaglandin, yang membantu otot rahim berkontraksi dan melepas jaringan.

2. Vagina kering

Beberapa wanita mengalami kekeringan di area vagina karena penurunan kadar estrogen yang membantu menjaga jaringan agar tetap elastis dan terlumasi dengan baik. Penurunan tersebut bisa disbabkan menopause, menyusui, melahirkan, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Biasanya, wanita yang sedang mengalami vagina kering akan menolak saat berhubungan seks karena vagina akan terasa sakit dan lecet.

Mengobati kondisi ini, wanita dapat mengonsumsi makanan kedelai, seperti tahu, tempe, dan edamame. Makanan ini mengandung senyawa yang memiliki kesamaan atau peniru estrogen yang disebut dengan isoflavon. Selain itu, makanan ini dapat menarik banyak cairan ke dalam vagina.

3. Infeksi jamur

Sebenarnya, vagina memiliki bakteri sehat yang membantu jaringan vagina untuk mempertahankan kadar pH yang sehat. Namun pada beberapa kasus, penggunaan antibiotik, obat diabetes, penggunaan alat kontrasepsi, dan menopause dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Namun, wanita tidak perlu panik karena mengonsumsi makanan kaya probiotik secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dan meningkatkan kadar pH yang baik pada vagina. Makanan yang mengandung probiotik yaitu yogurt, kimchi, tempe, dan miso.

4. Infeksi saluran kemih (ISK)

Wanita dapat mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri atau infeksi yang masuk ke dalam vagina. Biasanya, infeksi ini disebabkan wanira tidak pipis atau membersihkan area vagina setelah berhubungan seks.

Mengatasinya, wanita dapat mengonsumsi jus cranberry untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Jus ini mengandung senyawa yang dapat menghentikan bakteri penyebab infeksi yang menempel pada dinding kandung kemih.

Selain itu, wanita juga dapat mengonsumsi teh hijau untuk menekan risiko infeksi saluran kemih. Minuman ini memiliki efek antimikroba yang kuat untuk melawan infeksi saluran kemih. Wanita dapat mengkonsumsi dua hingga tiga cangkir teh hijau dalam sehari.

5. Memberikan kesenangan saat berhubungan seks

Untuk mendapatkan sesi bercinta yang nikmat, wanira dapat mengonsumsi apel sebelum melakukan hubungan seks. Pasalnya, apel mengandung phloridzin, yaitu senyawa pada hormon seks wanita. Apalagi, apel memiliki polifenol yang membantu meningkatkan aliran darah ke jaringan vagina sehingga wanita lebih mudah mencapai klimaks.

Selain itu, buah ini dapat dikonsumsi sekali sehari untuk meningkatkan fungsi seksual dan pelumasan alami.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies,Catat! Ini 5 Cara Menjaga Miss V dari Bau Tak Sedap


Jakarta

Pada dasarnya, vagina adalah organ yang bisa mengeluarkan berbagai jenis bau, layaknya organ tubuh lainnya. Aroma yang dikeluarkan vagina bisa berubah-ubah, bergantung pada tingkat hidrasi, makanan yang dikonsumsi, obat-obatan yang dikonsumsi, siklus menstruasi, hingga kondisi kesehatan tertentu.

Namun, vagina juga bisa mengeluarkan bau tak sedap yang bisa menandakan kondisi vagina yang tidak sehat. Umumnya, bau tak sedap yang dikeluarkan dari vagina merupakan tanda-tanda infeksi.

Dikutip dari Healthline, penyebab lainnya adalah kebersihan vagina yang tidak terjaga dengan baik, kondisi vaginosis bakterialis, perubahan hormon, dan gangguan pada vagina lainnya seperti vaginitis.


Berikut adalah 5 langkah yang bisa diterapkan ketika merasa adanya bau tak sedap yang dikeluarkan dari vagina.

1. Mandi secara rutin

Seperti yang telah disebutkan, salah satu penyebab keluarnya bau tak sedap dari vagina adalah kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Area vagina adalah daerah yang bisa mengakumulasi keringat, kulit mati, dan kotoran lainnya. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan bau tidak sedap pada vagina.

Menjaga kebersihan tubuh, terlebih organ intim, merupakan hal yang penting yang tak boleh diabaikan. Selain menjaga vagina terhindar dari bau tak sedap, kebersihan juga penting untuk menjaga vagina tetap sehat dan terhindar dari berbagai jenis infeksi.

2. Jangan mencuci bagian dalam vagina

Bagian luar vagina, yaitu bagian bibir vagina atau vulva adalah bagian yang wajib dibersihkan. Sedangkan bagian dalam vagina merupakan organ yang mampu untuk membersihkan dirinya sendiri.

Pada bagian dalam vagina, terdapat bakteri baik yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan vagina. Mencuci bagian dalam vagina bisa mengganggu keseimbangan tersebut dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur yang juga dapat berpengaruh pada bau dari vagina.

3. Perhatikan produk-produk yang digunakan

Segala jenis produk yang berkaitan dengan vagina dapat berpengaruh pada aroma yang dihasilkan, seperti sabun mandi, tisu toilet, hingga detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam. Bila merasakan adanya perubahan pada vagina setelah mengganti produk-produk tersebut, bisa jadi produk itulah penyebabnya.

4. Menjaga hidrasi tubuh

Mengonsumsi banyak air adalah hal yang penting untuk menjaga tubuh tetap sehat, termasuk kesehatan organ intim.

5. Mengatur pola makan

Pola makan yang sehat dan seimbang juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan vagina. Makanan-makanan berminyak atau makanan dengan bau menyengat, seperti asparagus, bawang putih, dan bawang bombay bisa berdampak pada bau yang dikeluarkan dari vagina.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tanda-tanda Awal Menopause Dini pada Wanita, Termasuk Vagina Kering


Jakarta

Menopause adalah kondisi berakhirnya sirlukasi ovulasi dan menstruasi pada wanita. Umumnya, kondisi ini mulai dialami ketika wanita memasuki usia 40 hingga 50 tahun.

Namun, tak sedikit juga wanita yang mengalaminya di usia yang lebih dini, yaitu pada usia 30 tahun atau bahkan sebelum berusia 30 tahun. Inilah yang disebut sebagai menopause dini.

Dikutip dari NHS, penyebab dari kondisi menopause dini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti riwayat atau keturunan keluarga, kelainan kromosom, penyakit autoimun, hingga sejumlah infeksi tertentu.


Berikut adalah sejumlah gejala yang umum dialami oleh wanita yang mengalami menopause dini.

1. Hot flashes

Hot flashes adalah sensasi atau rasa panas yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh, terutama tubuh bagian atas. Umumnya, rasa panas ini paling banyak dirasakan di area wajah dan leher.

2. Night sweat

Night sweat atau sering berkeringat saat malam hari bisa menjadi salah satu tanda-tanda seseorang mulai memasuki fase menopause. Hot flashes yang timbul saat tidur seringkali disebut juga dengan sebutan night sweat atau keringat malam.

3. Vagina kering

Vagina kering dapat menimbulkan berbagai gejala lainnya, seperti rasa gatal, rasa terbakar, iritasi, dan rasa sakit ketika berhubungan seksual. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon ketika tubuh mulai memasuki masa menopause.

4. Ketidakstabilan emosi

Selain gejala pada kesehatan fisik, menopause juga bisa berdampak pada kesehatan mental. Salah satunya adalah gangguan tidur. Hal ini juga seringkali berkaitan dengan gangguan kecemasan dan depresi yang banyak dialami oleh wanita ketika memasuki masa menopause.

Ketidakseimbangan hormon turut mempengaruhi kestabilan emosi seseorang. Selain itu, menopause juga bisa membuat seseorang jadi lebih sulit untuk berkonsentrasi dan menjadi lebih mudah lupa atau sulit untuk mengingat.

5. Penurunan gairah seksual

Kadar hormon estrogen dalam tubuh akan mengalami penurunan yang cukup drastis ketika mulai memasuki fase menopause. Bahkan, penurunan ini sudah dimulai sejak beberapa tahun sebelum benar-benar memasuki fase menopause.

Penurunan kadar hormon seks ini akan berdampak besar pada hilangnya gairah seksual dan kesulitan untuk terangsang atau orgasme pada wanita.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Hal yang Diam-diam Membunuh Gairah Seksual, Bikin Bercinta Jadi Turn Off


Jakarta

Bercinta seharusnya menjadi hal yang paling diinginkan oleh pasangan. Namun jika tiba-tiba perasaan itu hilang, artinya ada sejumlah faktor yang memang telah membunuh gairah seksual. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh pria, wanita juga dapat mengalami penurunan gairah seksual.

Dikutip dari Entertainment Times, berikut hal-hal yang dapat membuat menurunnya gairah seksual pada pria dan wanita:

1. Konsumsi alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dapat menurunkan gairah seks. Tak hanya pria, wanita yang minum alkohol menyebabkan masalah kekeringan pada vagina. Konsumsi alkohol dapat menurunkan lubrikasi sehingga vagina akan sulit mencapai orgasme.


2. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi merupakan kondisi yang mempengaruhi hubungan seksual, terkadang kondisi ini juga menjadi tanda adanya penyakit tertentu. Seseorang yang mengalami gejala disfungsi ereksi dapat menyebabkan stres dan depresi.

Adapun gejalanya dapat berupa, kesulitan dalam ereksi dan mempertahankannya selama berhubungan seksual, serta berkurangnya gairah seks dan sensitivitas di penis.

Kondisi ini umumnya terjadi pada pria di atas 40 tahun. Cara paling aman untuk memperbaiki permasalahan ini adalah merubah gaya hidup dengan mengkonsumsi makanan yang meningkatkan gairah.

3. Depresi

Gangguan pada suasa hati ini adalah respons mental seseorang dalam menghadapi permasalahan. Depresi dapat mempengaruhi metabolisme gula darah yang dapat menurunkan gairah seksual.

Jika mengalami depresi, cobalah mengatasinya dengan mengatur pola hidup dengan istirahat yang cukup, olahraga, melakukan yoga, dan bercerita kepada pasangan untuk saling membantu dalam menyelesaikan masalah.

4. Menopause

Menopause adalah kondisi yang ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi. Pada wanita, menopause mempengaruhi produksi hormon pada tubuh sehingga gairah seksual dapat mengalami perubahan atau penurunan.

Saat menopause, kadar hormon estrogen mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan aliran darah yang mengalir ke vagina menjadi sedikit yang menyebabkan vagina menjadi kering. Terkadang, kondisi ini yang menyebabkan wanita tidak menginginkan berhubungan seks karena akan terasa menyakitkan.

5. Kurang tidur

Kurang tidur dapat membuat kita sulit untuk berkonsentrasi. Saat lelah, seks menjadi kurang bergairah dan kamu tidak dapat memberikan kepuasan untuk pasangan.

Selain itu, kurang tidur juga mempengaruhi kesuburan pria. Penelitian juga mengungkapkan bahwa pria dengan kualitas tidur yang kurang memiliki air mani yang lebih rendah dibanding dengan pria yang memiliki kualitas tidur cukup.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Makanan Pembersih Miss V, Sehat dan Tetap ‘Menggigit’


Jakarta

Menjaga kebersihan vagina adalah hal yang paling penting dilakukan oleh setiap wanita. Selain itu, pola makan yang sehat dan seimbang tidak hanya menyehatkan tubuh saja, namun juga bermanfaat untuk kesehatan vagina. Ketika wanita mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, dapat menyebabkan vagina menjadi infeksi dan memiliki bau yang tidak enak.

Seperti yang diketahui oleh kebanyakan orang, vagina adalah organ reproduksi yang mempunyai peran besar dalam kehidupan wanita. Jika kesehatan vagina tidak dapat dijaga dengan benar, maka menyebabkan masalah pada sistem reproduksi. Hal tersebut yang menyebabkan wanita memiliki gangguan kesuburan dan aktivitas seksual yang terganggu.

Vagina yang sehat dengan kadar pH yang seimbang akan terhindar dari berbagai permasalahan. Namun, jika kadar pH tidak seimbang maka bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan adanya infeksi pada vagina.


Kadar pH yang tidak seimbang disebabkan oleh sabun yang memiliki wangi, hal ini yang menyebabkan keasaman alami vagina menjadi terganggu. Selain itu, pakaian yang ketat juga menyebabkan perubahan pH karena tidak adanya sirkulasi udara untuk kelembaban kulit.

Dikutip dari Healthline, berikut delapan jenis makanan yang dapat menyehatkan vagina:

1. Sayuran hijau

Mengkonsumsi sayuran hijau terbukti dapat menyehatkan tubuh dan vagina. Selain itu, sayuran dapat memperlancar sirkulasi darah karena memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Aliran darah ini dapat membantu dalam masalah vagina kering, meningkatkan gairah seksual, dan kandungan vitamin E, magnesium, dan kalsium dapat memperkencang otot vagina.

2. Ubi

Ubi kaya akan beta karoten dan vitamin A. Nutrisi yang ada pada ubi dapat memperkuat jaringan otot dinding rahim dan vagina, selain itu dapat meningkatkan kesuburan dan produksi hormon seks. Ubi memiliki kandungan vitamin, kalsium, folat, dan beta-karoten yang dapat mencegah bakteri vaginosis atau infeksi vagina lainnya dan sangat direkomendasi bagi wanita dengan PCOS.

3. Jus kranberi

Banyak penelitian yang telah memberikan saran untuk wanita mengkonsumsi jus kranberi tanpa pemanis atau kapsul ekstrak untuk mengatasi permasalahan infeksi saluran kemih. Buah kranberi memiliki antioksidan dan senyawa asam yang dapat melawan infeksi dan bakteri pada kandung kemih.
Selain itu, buah ini dapat mempertahankan keseimbangan pH vagina dan membuat vagina menjadi lebih sehat akibat infeksi yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

4. Kedelai

Kedelai seperti olahan tempe dan tahu dapat menjaga kesehatan tubuh, terutama ketika kadar estrogen berkurang yang menyebabkan wanita susah bergairah. Terdapat banyak hal yang dapat menurunkan kadar estrogen seperti mengkonsumsi obat hingga menopause. Namun, kekurangan estrogen juga menyebabkan vagina menjadi kering pasca menopause.

5. Mengkonsumsi buah

Selain menyehatkan tubuh, buah juga dapat meningkatkan aliran darah karena memiliki antioksidan yang tinggi. Buah dapat menjaga sel-sel dan mengurangi stres yang dapat meningkatkan kesuburan wanita. Kamu dapat mengkonsumsi buah yang mengandung antioksidan tinggi seperti dilema, bluberi, stroberi, apel, dan alpukat.

Alpukat terbukti dapat meningkatkan libido. Buah ini memiliki kaya akan lemak sehat dan vitamin, sehingga meningkatkan kadar estrogen, memperkuat dinding vagina dan meningkatkan keberhasilan jika wanita mengatasi permasalahan kesuburan dengan IVF,

6. Makanan kaya probiotik

Wanita dapat mengkonsumsi yogurt untuk membuat usus menjadi sehat dan mengurangi gejala adanya infeksi pada vagina. Bakteri baik yang ada pada yogurt dapat meningkatkan pH vagina dan mencegah adanya pertumbuhan bakteri yang berbahaya. Selain itu, wanita dapat mengkonsumsi kimchi ataupun teh kombucha agara jumlah bakteri baik pada vagina tetap terjaga.

7. Mengkonsumsi omega-3

Mengkonsumsi ikan yang memiliki omega-3 dapat membantu sirkulasi aliran darah untuk meningkatkan gairah seks. Selain itu, mengkonsumsi ikan juga dapat meringankan kram saat menstruasi.

Kandungan omega-3 yang terdapat pada ikan kembung, salmon, dan juga sarden dapat meningkatkan performa di ranjang. Hormon tubuh dapat meningkatkan sirkulasi darah ke alat kelamin, sehingga pasangan lebih mudah untuk bergairah.

(Jieffa Nurhaliza/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy