Tag Archives: menuntut ilmu

Kumpulan Doa Menuntut Ilmu, Amalkan sebelum Belajar


Jakarta

Umat Islam dianjurkan untuk berdoa dalam mengerjakan segala sesuatu, termasuk ketika menuntut ilmu. Dengan membaca doa, niscaya ilmu yang didapat akan bermanfaat dan berkah.

Menurut buku Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah susunan Abdul Hamid M Djamil Lc, ilmu berasal dari bahasa Arab, العِلْـمُ yang artinya mengetahui. Kata العِلْـمُ merupakan masdar dari kata عَلِمَ – يَعْلَمُ . Orang yang berilmu disebut alimun (mengetahui).

Anjuran menuntut ilmu sendiri tercantum dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,


“Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak kayak seperti meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah)

Berkaitan dengan itu, ada sejumlah doa menuntut ilmu yang bisa dipanjatkan oleh kaum muslimin. Berikut bacaannya.

1. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat

Mengutip dari buku Amalan Mujarab Pencerdas Otak karya Ipnu Rinto Nugroho, berikut bacaan doa memohon ilmu yang bermanfaat.

اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Arab latin: Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu As-Sunni)

2. Doa agar Ditambahkan Ilmu dan Diberikan Pemahaman Luas

Selain doa menuntut ilmu di atas, ada juga bacaan lainnya yang bisa dipanjatkan seperti dinukil dari buku Cerita dan 50 Doa Sehari-hari Anak Muslim oleh Endang Firdaus dkk.

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

Arab latin: Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaan

Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu bagi kami dan berilah keluasan pemahaman.”

3. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Pemahaman

Kemudian, ada doa lainnya yang bisa dibaca ketika akan menuntut ilmu. Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati karangan Thoriq Aziz Jayana.

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

Arab latin: Rodlitu billahi robba, wabi islaamidina, wabimuhammadin nabiyya warasulla Robbi zidni ilman nafi’a warzuqni fahma

Artinya: “Aku ridha Allah SWT menjadi Tuhanku, dan Islam menjadi agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabiku. Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu, rezeki dan pemahaman.”

4. Doa agar Diberi Kecerdasan

Merujuk pada buku yang sama, berikut doa yang dipanjatkan untuk meminta kecerdasan.

اللَّهُمَّ أَلْهِمْني رُشْدِي ، وَأَعِذْنِي مِنْ شَرِّ نَفْسِي

Arab latin: Allaahumma alhimnii rusydii wa a’idznii min syarri nafsii

Artinya: “Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungilah aku dari kejahatan.”

5. Doa Memohon agar Diperkaya Ilmu

Selanjutnya, doa ini dipanjatkan untuk memohon agar diperkaya ilmu oleh Allah SWT. Berikut bacaannya seperti tersemat dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VII tulisan Harjan Syuhada dan Fida’ Abdillah.

اللَّهُمَّ أَغْنِنَا بِالْعِلْمِ وَزَيِّنَّا بِالْحِلْمِ وَأَكْرِمْنَا بِالتَّقْوٰى وَجَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ

Arab latin: Allahumma aghnina bil ilmi wazayyinna bil hilmi wa akrimnaa bittaqwa wajammilnaa bil’aafiyah.

Artinya: “Ya Allah, kayakanlah diri kami dengan ilmu, hiasilah kami dengan kesabaran, muliakan kami dengan takwa, dan baguskanlah kami dengan kesehatan.”

Itulah sejumlah doa yang bisa dipanjatkan untuk menuntut ilmu. Jangan lupa dibaca, ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Setelah Menuntut Ilmu, Bisa Dibaca Sesudah Belajar



Jakarta

Bacaan doa setelah menuntut ilmu sudah seharusnya diketahui dan dihafalkan oleh umat Islam. Menuntut ilmu atau belajar termasuk salah satu kewajiban umat manusia.

Selain itu, setiap muslim juga dianjurkan untuk senantiasa berdoa dalam sehari-hari sebagai sarana untuk berkomunikasi dan meminta permohonan kepada Allah SWT.

Termasuk ketika hendak memulai dan mengakhiri kegiatan belajar, membaca doa sangatlah dianjurkan agar diberi kemudahan dalam menyerap ilmu yang telah dipelajari serta supaya ilmu tersebut dapat membawa keberkahan.


Hadits riwayat Ibnu Majah menunjukkan Rasulullah SAW menyatakan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, dan siapa saja yang meletakkan ilmu tidak pada tempatnya, maka ibarat kalung permata, mutiara, dan emas yang diikatkan pada seekor babi.

Dalam hadits lain juga menerangkan pentingnya menuntut ilmu sebagai berikut.

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُو َفِى سَبِيْل ِاللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya: Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang. (HR. Tirmidzi)

Sebelum mulai menuntut ilmu, umat muslim dapat mengawalinya dengan membaca doa sebagaimana dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat karya Nurdin Hasan sebagai berikut:

رَضَيْتُ بالله رَبَّ وَبِالاسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّد نَبِيًّا وَرَسُوْلاً رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِّسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي رَبِّي زِدْنِي عِلْمًا

Latin: Radhiitu billaahi robba wa bil islaami diinaa wa bi muhammadin nabiyyaw warasuulaa. Robbisy rohli shadri wa yassirlii amrii wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahuu qaulii robbii zidnii ilman.

Artinya: “Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam itu sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad iitu sebagai Nabi dan Utusan Allah. Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, ya Allah tambahkanlah ilmuku.”

Sesudah belajar, umat muslim dapat mengakhirinya dengan membaca doa pula. Lantas, seperti apa bacaan doa setelah menuntut ilmu? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa bacaan doa setelah menuntut ilmu yang bisa diamalkan.

Bacaan Doa Setelah Menuntut Ilmu

1. Doa Pertama

سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ الَيْكَ

Latin: Subhaanaka allaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Artinya: “Maha suci Engkau, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

2. Doa Kedua

اللَّهُمَّ إِنِّي اسْتَوْدَعْتُكَ مَا عَلَّمْتُهُ فَرْدُدُهُ لِي عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Latin: Allaahumma innii istauda’tuka maa ‘allamtuhuu faardud-hu lii ‘indaa haajatii ilaihi yaa rabbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, aku titipkan kepada-Mu apa yang telah aku pelajari, maka aku mohon kembalikanlah kepadaku ketika aku membutuhkannya, wahai Tuhan semesta alam.”

3. Doa Ketiga

اللهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَعَلَّمْنَا الَّذِي يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Latin: Allaahumman fa’naa bimaa ‘allamtanaa wa ‘allimnaal ladzii yanfa’unaa wa zidnaa ‘ilmaan walhamdulillaahi ‘alaa kulli haalin.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami kemanfaatan bagi apa yang telah Engkau ajarkan pada kami. Ya Allah ajarkanlah pada kami sesuatu yang bermanfaat bagi kami dan tambahkanlah ilmu pada kami segala puji hanya milik Allah pada setiap saat.”

4. Doa Keempat

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتَّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Latin: Allahumma arinal haqqa haqqa warzugnat tiba’ah wa arinal batila batila warzuqaj tinabah.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehingga kami dapat selalu mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami sesuatu yang salah (batil) sehingga kami dapat selalu menjauhinya.”

5. Doa Kelima

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Latin: Alllaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqon toyyiban wa ‘amalan mutaqobbalan.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang tidak tertolak.”

Itulah beberapa bacaan doa setelah menuntut ilmu yang bisa diamalkan sehari-hari. Semoga bermanfaat ya, detikers!

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Belajar dan Adabnya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa setelah belajar bisa dipanjatkan usai menuntut ilmu. Dalam Islam, belajar merupakan kewajiban kaum muslimin.

Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

“Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, dan siapa saja yang meletakkan ilmu tidak pada tempatnya, maka ibarat kalung permata, mutiara, dan emas yang diikatkan pada seekor babi,” (HR Ibnu Majah)


Pada hadits lainnya dikatakan bahwa mereka yang pergi menuntut ilmu sama halnya dengan berada di jalan Allah SWT.

“Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang,” (HR Tirmidzi)

Kumpulan Doa Setelah Belajar

Mengutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat susunan Nurdin Hasan dan arsip detikHikmah, berikut sejumlah doa setelah belajar yang bisa dipanjatkan.

1. Doa Setelah Belajar Versi Pertama

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتَّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Arab latin: Allahumma arinal haqqa haqqa warzugnat tiba’ah wa arinal batila batila warzuqaj tinabah.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehingga kami dapat selalu mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami sesuatu yang salah (batil) sehingga kami dapat selalu menjauhinya.”

2. Doa Setelah Belajar Versi Kedua

اللهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَعَلَّمْنَا الَّذِي يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Arab latin: Allaahumman fa’naa bimaa ‘allamtanaa wa ‘allimnaal ladzii yanfa’unaa wa zidnaa ‘ilmaan walhamdulillaahi ‘alaa kulli haalin.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami kemanfaatan bagi apa yang telah Engkau ajarkan pada kami. Ya Allah ajarkanlah pada kami sesuatu yang bermanfaat bagi kami dan tambahkanlah ilmu pada kami segala puji hanya milik Allah pada setiap saat.”

3. Doa Setelah Belajar Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي اسْتَوْدَعْتُكَ مَا عَلَّمْتُهُ فَرْدُدُهُ لِي عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Allaahumma innii istauda’tuka maa ‘allamtuhuu faardud-hu lii ‘indaa haajatii ilaihi yaa rabbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, aku titipkan kepada-Mu apa yang telah aku pelajari, maka aku mohon kembalikanlah kepadaku ketika aku membutuhkannya, wahai Tuhan semesta alam.”

4. Doa Setelah Belajar Versi Keempat

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Arab latin: Alllaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqon toyyiban wa ‘amalan mutaqobbalan.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang tidak tertolak.”

5. Doa Setelah Belajar Versi Kelima

سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ الَيْكَ

Arab latin: Subhaanaka allaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Artinya: “Maha suci Engkau, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Mengutip Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum susunan Furqon Syarief Hidayatulloh, berikut sejumlah adab menuntut Ilmu.

1. Meluruskan Niat

Niat yang baik menentukan kualitas dan hasil yang tengah dikerjakan seorang muslim. Sebaik-baiknya niat adalah menjadikan momen mencari ilmu hanya untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT dan bukan penghargaan manusia.

2. Ihsan

Ihsan atau usaha terbaik harus dilakukan tiap muslim saat menuntut ilmu. Usaha terbaik (ihsan) akan mendapat hasil yang juga baik sesuai hadits Rasulullah SAW.

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Artinya: “Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih.” (HR Tirmidzi)

3. Tawakal

Setelah melakukan usaha terbaik, tiap muslim menyerahkan hasilnya sesuai ketentuan Allah SWT sesuai sifat tawakal. Syekh Shahhat bin Mahmud Ash Shawi mengungkapkan, tawakal artinya percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.

Apapun yang ditetapkan-Nya atas usaha dalam mencari ilmu, seorang muslim sudah sepatutnya menerima hal itu dengan keikhlasan. Sebab, semua yang dikehendaki Allah SWT pasti mengandung hikmah di baliknya.

4. Menaati Perintah Allah SWT

Sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk memerhatikan aturan yang telah disyariatkan dalam Islam dan meningkatkan ketaatannya kepada Allah dan rasul-Nya. Terutama dalam menuntut ilmu, seorang muslim diharapkan untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa.

Guru dari seorang imam besar mazhab Imam Syafi’i, Waqi, menyarankan muridnya untuk berhenti melakukan dosa. Menurut Waqi, pengetahuan adalah cahaya Allah SWT dan Allah SWT tidak mau cahayanya menyinari dosa.

Demikian doa setelah belajar beserta adabnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Hadits Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China, Benarkah Ada?


Jakarta

Salah satu hadits populer yang kerap digunakan oleh para khatib dan da’i adalah hadits yang berbunyi, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.” Benarkah ada hadits yang demikian?

Hadits tersebut diketahui bersumber dari Anas bin Malik RA. Hadits tersebut juga termaktub dalam tulisan Ibnu ‘Addi dalam Al Kamil, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbihan, Al Khathib dalam Tarikh Baghdadh, Al Baihaqiy dalam Al Madkhal, dan Ibnu Abdil Barr dalam Al Jami’.

Berikut bunyi hadits yang dimaksud,


أُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ يا الْصِيْنِ

Artinya: “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.”

Sementara, dikutip dari Hadits Tarbawi oleh Abu Ubaidah, hadits tersebut merupakan potongan dari hadits lengkap yang berbunyi,

أُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ يا الْصِيْنِ فَإِنَّ الْعِلْمَ فَرِضَة عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنَحَتِهَا لِطَلِبِ رِضَا عًا بِمَا يَطْلُبُ

Artinya: “Carilah ilmu sekalipun di negeri China, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridha terhadap amal perbuatannya.”

Dikutip dari Abdul Bakir, S.Ag dalam buku 150 Hadits Dha’if yang Sering Dijadikan Dalil, hadits ini disebut sebagai hadits dhaif jiddan atau lemah sekali. Al Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman mengatakan bahwa hadits tersebut populer matannya namun bersanad lemah.

“Telah diriwayatkan dari beberapa jalan namun seluruhnya dhaif,” demikian jelasnya.

Senada dengan itu, Ibnu Adi’ menambahkan, ia tidak tahu ada yang meriwayatkannya selain al-Hasan bin Athiyyah dari Abu Atikah dari Anas.

Al-Bazzar juga mengatakan Abu Atikah adalah sosok yang tidak dikenal, dan tidak diketahui dari mana dia berasal. Untuk itu disebutkan, hadits ini tidak memiliki asal atau la ashla lahu.

Al Bukhari bahkan mengatakan bahwa Abu Atikah adalah munkar al hadits. Sependapat dengan Ibnu Hibban dalam Al Majruhin yang mengatakan bahwa Abu Atikah adalah munkar al hadits jiddan.

As-Suyuti dalam Al-La’all’ Al-Mashnu’ah menyebutkan dua jalur lain bagi hadits ini dengan tujuan menguatkan. Ternyata, hasil kedua jalur tersebut sama dhaifnya bahkan lebih parah.

Jalur yang pertama, terdapat seorang pendusta, yaitu Ya’qub bin Ishaq Al-‘Asqalaniy. Jalur kedua, terdapat yang suka memalsukan hadits, Al-Juwaibariy.

Dengan demikian, As Suyuti mengatakan bawa hadits ini bathil, tidak boleh diamalkan, tidak boleh dijadikan hujjah dan tidak boleh diyakini sebagai sabda Rasulullah SAW.

Ada beberapa hadits lainnya yang menyebutkan anjuran bagi muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu. Hal ini mengindikasikan, ilmu dalam pandangan Islam dianggap sebagai sebuah kebutuhan untuk mengetahui kebenaran dan ditempatkan pada posisi yang tinggi. Berikut di antaranya:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

1. Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ

2. Artinya: “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang,” (HR Tirmidzi)

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

3. Artinya: “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

4. Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah)

العلم قبل القول و العمل

5. Artinya: “Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas.” (HR Bukhari).

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

6. Artinya: “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

7. Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridaan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud)

Berdasarkan hadits menuntut ilmu yang telah dipaparkan di atas, Syekh Al-Zarjuni dalam kitabnya Ta’limul Muta’allim menekankan niat dalam menuntut ilmu itu harus didasari keikhlasan. Sebab, menuntut ilmu dilakukan semata-mata untuk mencari rida Allah SWT dan kehidupan akhirat.

(rah/nwk)



Sumber : www.detik.com

5 Hadits Keutamaan Menuntut Ilmu, Salah Satunya Dimudahkan Masuk Surga


Jakarta

Menuntut ilmu termasuk anjuran dalam Islam. Terkait hal ini bahkan dijelaskan dalam sejumlah dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Hukum menuntut ilmu sendiri bagi muslim adalah wajib sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi,

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR Muslim)


Dijelaskan dalam buku Syarah Hadits Keutamaan Menuntut Ilmu karya Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa warisan terbaik bukan harta yang ditinggalkan, melainkan ilmu yang bermanfaat. Begitu mulianya ilmu dalam pandangan Islam.

Merangkum arsip detikHikmah dan buku Inilah! Wasiat Nabi Bagi Para Penuntut Ilmu oleh Drs Wendi Zarman, berikut sejumlah hadits yang menyebut terkait keutamaan menuntut ilmu.

1. Termasuk Sedekah Jariyah

“Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

2. Mendapat Ridho Allah SWT

“Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud).

3. Dimudahkan Masuk Surga

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

4. Warisan Para Nabi

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Disambut Rasulullah SAW

“Selamat datang wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penutup ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaugi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (Shahih: HR Ath-Thabrani no. 7347 dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

6 Hadits tentang Menuntut Ilmu, Salah Satunya Memudahkan Jalan Menuju Surga


Jakarta

Dalam Islam, menuntut ilmu jadi perintah yang harus dipahami oleh kaum muslimin. Allah SWT berfirman dalam surah Ar Rahman ayat 33,

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ ۝٣٣

Artinya: “Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah).”


Menurut buku Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah susunan Abdul Hamid M Djamil Lc, kewajiban menuntut ilmu terbagi ke dalam dua macam yaitu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Ilmu yang masuk ke dalam fardhu ‘ain ialah tauhid, fikih, dan tasawuf.

Adapun, ilmu yang termasuk dalam kategori fardhu kifayah merujuk pada ilmu tafsir, ilmu usul fikih, ilmu hitung, dan lain sebagainya. Saat menuntut ilmu pun, ada sejumlah adab yang harus diperhatikan oleh kaum muslimin.

Selain dalam ayat Al-Qur’an, menuntut ilmu juga disebutkan dalam sejumlah hadits. Berikut hadits tentang menuntut ilmu yang dikutip dari buku Inilah! Wasiat Nabi Bagi Para Penuntut Ilmu karya Drs Wendi Zarman.

1. Ilmu Termasuk Warisan Para Nabi

Ilmu adalah warisan para nabi, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi,

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR Abu Dawud)

Orang yang menuntut ilmu diganjar dengan pahala yang berlipat-lipat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits:

“Siapa yang mengajak kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.” (HR Muslim)

3. Ilmu Adalah Amalan Jariyah

Ilmu termasuk ke dalam amalan jariyah. Artinya, ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir pahalanya meski orang tersebut sudah meninggal dunia.

“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak saleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim)

4. Rasulullah SAW akan Menyambut Penuntut Ilmu

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Selamat datang wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penutup ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi) karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (HR Ath-Thabrani)

Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya bagi kaum muslimin sebagaimana bunyi sabda beliau dalam hadits riwayat Ibnu Majah.

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

Itulah sejumlah hadits tentang menuntut ilmu yang dapat dipahami oleh kaum muslimin. Deretan hadits tersebut membuktikan betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Penutup Majelis, Dibaca Usai Mencari Ilmu agar Berkah



Jakarta

Membaca doa bisa diamalkan kapanpun, termasuk saat menghadiri majelis ilmu. Sebagaimana yang dianjurkan bagi muslim, menimba ilmu adalah sebuah kewajiban dan Allah SWT meninggikan derajat orang yang berilmu.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah Ayat 11,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam Islam, majelis ilmu memiliki kedudukan yang penting. Rasulullah SAW bahkan mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga.

Mengutip buku Adab dalam Majelis oleh Hafidz Muftisany disebutkan bahwa majelis ilmu yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah pertemuan yang membahas ilmu agama maupun ilmu umum.

Ketika berada dalam majelis ilmu, ada adab yang perlu diperhatikan. Diantara adab dalam majelis itu salah satunya yakni membaca doa penutup majelis.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang duduk di sebuah majelis dan banyak berkata terjadi kegaduhan di dalamnya (bersenda gurau), kemudian sebelum berdiri ia mengucapkan, (doa penutup majelis), niscaya akan diampuni dosanya selama ia berada di majelisnya itu,” (HR Tirmidzi).

Doa Penutup Majelis Ilmu Sesuai Sunnah

1. Doa Penutup Majelis Versi Pertama

سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ

Bacaan latin: Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik

Artinya: “Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untukMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu.” (HR Tirmidzi).

2. Doa Penutup Majelis Versi Kedua

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Bacaan latin: Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS As Saffat ayat 180-182).

3. Doa Penutup Majelis Versi Panjang

Berdasarkan keterangan hadits yang dikisahkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW jarang meninggalkan majelis ilmu sebelum membaca doa ini untuk para sahabatnya (HR Tirmidzi).

Doa yang dimaksud juga mengandung permohonan agar diberi keselamatan dunia dan akhirat. Mengutip H. Hamdan Hamedan, MA dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit, berikut bacaan doa penutup majelis yang dimaksud selengkapnya.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Bacaan latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami,” (HR Tirmidzi).

Itulah beberapa doa penutup majelis yang bisa dibaca usai mencari ilmu. Doa ini tentu saja berisi harapan agar Allah SWT memberikan keberkahan atas ilmu yang didapat.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Daftar Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu



Jakarta

Pendidikan adalah pondasi penting untuk memajukan peradaban. Bahkan dalam Al-Qur’an dan hadits dijelaskan soal kewajiban menuntut ilmu.

Menuntut ilmu juga menjadi kewajiban setiap muslim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan ilmu adalah pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.

Ilmu yang dimaksud dalam Islam tentu tidak terbatas pada ilmu agama saja, bisa juga pengetahuan umum seperti sains, budaya, dan teknologi.


Ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu

Berikut ini ayat Al-Qur’an dan hadits kewajiban menuntut ilmu yang ditulis oleh Bukhari Umar dalam bukunya berjudul Hadis Tarbawi: Pendidikan Dalam Perspektif Hadis.

1. Hadits Kewajiban Menuntut Ilmu

Rasulullah SAW bersabda:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل َّمَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ

وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَ عَلِّمُوْهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوْهُ

النَّاسَ فَإِنِّ ي امْرُؤٌ مَقْبُوضٌ وَالْعِلْمُ سَيُنْتَقَصُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ

اثْنَانِ فِي فَرِيضَةٍ لَا يَجِدَانِ أَحَداً يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا

Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Rasulullah bersabda, ‘Tuntutlah ilmu pengetahuan dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu kewarisan dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah Al-Qur’an dan ajarkanlah kepada orang lain. Saya ini akan mati. Ilmu pengetahuan akan berkurang dan cobaan akan semakin banyak, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara dua orang tentang suatu kewajiban, mereka tidak menemukan seorangpun yang dapat menyelesaikannya.” (HR. Ad-Darimi, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi)

Hadis di atas mempunyai tiga perintah belajar yaitu: Perintah mempelajari al-‘alm, al-fara’id, dan Al-Qur’an.

Ibnu Mas’ud berpendapat ilmu yang dimaksud adalah ilmu syariat dan segala jenisnya, al-fara’id adalah ketentuan-ketentuan. Ketentuan Islam secara umum, maupun ketentuan perihal harta warisan, serta mempelajari Al-Qur’an termasuk menghafalnya.

Rasulullah SAW pernah khawatir bilamana beliau wafat, sedangkan umatnya tidak peduli terhadap ilmu pengetahuan, maka tidak akan ada lagi orang yang mengerti agama, sehingga akan kebingungan.

Berikut ini hadis lainnya sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ حُسَيْنِ بْنِ عَلِّي قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْ هِ وَسَلَّمَ طَلَبُ

الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Husain bin Alwi Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Menunut ilmu wajib bagi setiap orang Islam.” (HR Baihaqi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la, Al-Qudha’i, dan Abu Nu’aim Al-Ashbahani).

2. Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Al-Qur’an

Ketika Allah menyuruh manusia menuntut ilmu, Allah menggunakan bermacam kata, terkadang menggunakan kata perintah supaya manusia membaca. Dalam surah Al-Alaq Ayat 1-5 Allah memakai perintah mengamati alam semesta. Ada juga Allah menggunakan kata motivasi seperti Surah Al-Mujadilah Ayat 11.

Surah Al-Alaq ayat 1-5:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢

Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmu Lah Yang Mahamulia,”

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena”

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥

Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat-ayat diatas menjadi jawaban kenapa ilmu pengetahuan begitu penting dalam kehidupan manusia, Allah memerintahkan sebelum melakukan pekerjaan dan ibadah lainnya, sebaiknya belajar membaca dulu.

Surah Al-Mujadilah Ayat 11:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Manfaat Menuntut Ilmu

Manfaat menuntut Ilmu berdasarkan hadits yang dilansir oleh Muhaemin dalam buku berjudul Quran Hadist yaitu:

1. Pahala Seperti Jihad

Orang yang menuntut ilmu akan mendapatkan pahala seperti jihad di jalan Allah SWT, sesuai hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu:

عَنْ أَنَسِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص : مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ

كَانَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Dari Anas ra ia berkata, “Rasulullah saw. berkata, ‘Orang yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali ke rumahnya.'” (H.R. at-Tirmidzi)

2. Dilipatgandakan Kebaikannya

Orang yang menuntut ilmu mendapat dua hal, dilipatgandakan kebaikannya, dan diumpamakan derajatnya lebih baik daripada orang yang melakukan shalat 100 rakaat.

يَا أَبَا ذَر لَا نَتَعْدُ وَ فَتَعَلَّمَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ

تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ

Hai Abu Żar, keluarmu dari rumah di pagi hari untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik daripada kamu mengerjakan shalat seratus rakaat. (HR. Ibnu Majah)

Demikianlah pembahasan ayat Al-Qur’an dan hadits soal kewajiban menuntut ilmu, sudah jelas menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Sebelum Belajar Beserta Adabnya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa sebelum belajar dipanjatkan ketika seseorang hendak menuntut ilmu. Biasanya, amalan ini dibaca oleh siswa sekolah.

Dalam Islam, muslim yang menuntut ilmu memiliki kedudukan tinggi. Karenanya, pada sebuah hadits dikatakan menuntut ilmu adalah kewajiban.

Mengutip buku 1100 Hadits Terpilih susunan Muhammad Faiz Almath, berikut bunyi haditsnya:


“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR Muslim)

Adapun, membaca doa sebelum belajar termasuk adab menuntut ilmu. Doa tersebut diharapkan memudahkan otak dalam menerima dan menyerap setiap pelajaran yang diberikan guru.

Bacaan Doa Sebelum Belajar

Mengutip buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap susunan Ustaz Amrin Ali Al-Kasyaf dan buku Al-Ma’tsurat & Doa-Doa Pilihan susunan Syeikh Hasan Al-Bana berikut sejumlah doa sebelum belajar yang bisa diamalkan kaum muslimin.

1. Doa Sebelum Belajar Versi Pertama

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

Arab latin: Rodlitu billahi robba, wabi islaamidina, wabimuhammadin nabiyya warasulla Robbi zidni ilman nafi’a warzuqni fahma

Artinya: “Aku ridha Allah SWT sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasulku. Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pemahaman yang baik.”

2. Doa Sebelum Belajar Versi Kedua

اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي ، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي ، وَزِدْنِي عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Arab latin: Allahummanfa’ni bima ‘allamtani wa ‘allimni ma yanfa’uni wa zidni ‘ilman walhamdulillahi ‘ala kulli halin

Artinya: “Ya Allah, berilah kemanfaatan atas segala ilmu yang Engkau ajarkan pada saya. Berilah saya ilmu yang bermanfaat dan tambahkanlah ilmu pada saya. Segala puji bagi Allah dalam setiap waktu.”

3. Doa Sebelum Belajar Versi Ketiga

اَللّٰهُمَّ اخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَاَكْرِمْنَا بِنُوْرِالْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَتِكَوَسَهِّلْ لَنَآ اَبْوَابَ فَضْلِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: Allahumma akhrijnaa min dhulumaatil wahmi, wa akrimnaa binuuril fahmi, waftah ‘alainaa bima’rifatil ilmi, wasahhil lanaa abwaaba fadhlika yaa arhamar raahimin

Artinya: “Ya Allah, keluarkanlah kami dari gelapnya keraguan, dan muliakanlah kami dengan cahaya kepahaman. Bukakanlah untuk kami dengan kemakrifatan ilmu dan mudahkanlah pintu karuniaMu bagi kami, wahat Dzat yang Maha Pengasih.”

4. Doa Sebelum Belajar Versi Keempat

اَللّٰهُمَّ اَلْهِمْنَاعِلْمًانَفْقَهُ بِهِ اَوَامِرَكَ وَنَوَاهِيَكَ وَارْزُقْنَافَهْمًانَعْلَمُ بِهٖ كَيْفَ نُنَاجِيْكَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَا. اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَافَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِلْهَامَ الْمَلاَءِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma alhimnaa ‘ilman nafqatu bihi awaa miraka wa nawaahiyaka warzuqnaa fahman na’lamu bihii kaifa nunaa jiika birahmatika yaa arhamar raahimiina

Allaahummar zuqnaa fahman nabiyyiina wa hifdhal mursaliina wa ilhaamal malaa ikatil muqarrabiina birahmatika yaa arhamar raahimiina.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami ilham berupa ilmu, yang dengannya aku dapat memahami segala perintah dan larangan-Mu, dan karuniailah kami pemahaman, yang dengannya kami dapat mengetahui bagaimana kami bermunajat kepada-Mu, Wahai Dzat yang Paling Pengasih.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami pemahaman seperti pemahaman para Nabi, daya hapal seperti daya hafal para Rasul, dan ilham seperti ilham para malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, berkat rahmat Engkau, wahai Dzat yang Paling Pengasih di antara para pengasih.”

5. Doa Sebelum Belajar Versi Kelima

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Arab latin: Allahumma innii a’uudzu bika min ‘ilmin laa yanfa’u wa min qolbin laa yakhsya’u wa minnafsi la tasy’u, wamin da’watin la yustajhabu laha

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, doa yang tidak didengar, dan amal yang tidak diterima.”

6. Doa Sebelum Belajar Versi Keenam

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Arab latin: Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash-sholihiin

Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkan lah ilmu kepadaku, dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, Dan jadikan lah aku termasuk golongannya orang-orang yang soleh.”

Ketika menuntut ilmu, ada sejumlah adab yang harus diperhatikan oleh muslim. Berikut bahasannya yang dinukil dari Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum susunan Furqon Syarief Hidayatulloh.

1. Berdoa

Sebelum menuntut ilmu, hendaknya muslim membaca doa agar diberi keberkahan oleh Allah SWT dalam menyerap ilmu. Doa-doa di atas dapat menjadi referensi bacaan yang dipanjatkan.

2. Husnuzan

Husnuzan artinya berprasangka baik. Dalam menuntut ilmu, muslim harus berhusnuzan kepada Allah SWT atas ketetapan-Nya. Hendaknyai hal ini diterapkan meskipun hasil dari proses pembelajarna dan pengembangan ilmu tidak sesuai dengan yang direncanakan.

3. Ihsan

Ihsan adalah usaha terbaik yang harus dilakukan muslim ketika menuntut ilmu. Ihsan akan mendapat hasil yang baik juga sebagaimana bunyi hadits Nabi SAW,

“Sungguh Allah SWT telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik. Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan yang akan disembelih.” (HR Tirmidzi)

Itulah sejumlah doa yang dapat dibaca sebelum belajar beserta adabnya. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com