Tag Archives: miss v

Dokter Kulit Bagikan 3 Cara Simpel Atasi Area ‘Miss V’ yang Menghitam


Jakarta

Banyak perempuan merasa tidak percaya diri karena area kewanitaannya tampak lebih gelap dibanding bagian tubuh lain. Menurut dokter spesialis kulit dr Astrid Teresa, SpDVE, kondisi ini wajar terjadi karena area lipatan kulit memang lebih rentan mengalami gesekan, kelembapan berlebih, hingga iritasi. Namun, ada beberapa langkah sederhana untuk mencegah perubahan warna menjadi lebih cepat.

Pertama, menggunakan produk pembersih kulit yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi. “Tanda produk mengiritasi gampang dilihat, biasanya bikin perih atau kemerahan,” jelas dr Astrid kepada detikcom Rabu (1/10/2025).

Produk yang tidak mengiritasi disebutnya akan membantu mengurangi risiko penggelapan kulit di area lipatan.


Di tengah aktivitas padat sehari-hari, gesekan pada area sensitif kerap terjadi. Karena itu, ia menyarankan untuk menghindari pakaian terlalu ketat dan memilih bahan menyerap keringat, seperti katun. Ini disebut bisa membantu kulit tetap kering dan meminimalkan gesekan.

“Jika warna area lipatan sudah terlihat lebih gelap, gunakan produk khusus untuk mencerahkan kulit sensitif. Kandungan yang relatif aman antara lain AHA, BHA, lactic acid, dan niacinamide dengan kadar rendah,” saran dia, pasca ditemui di Bodytalk Playdate Grand Launching of MGHITT Intimate Care.

“Pastikan formulanya memang dibuat untuk area lipatan, bukan produk pemutih biasa yang keras,” sebutnya.

Langkah-langkah semacam ini, diyakini bisa mencegah perubahan warna kulit sejak dini. Kuncinya adalah menjaga kebersihan, memilih produk perawatan yang tepat, dan meminimalkan faktor gesekan.

(naf/naf)



Sumber : health.detik.com

Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?


Jakarta

Bau atau aroma pada vagina memang bisa membuat tidak nyaman. Meskipun sebagian aroma sebenarnya normal, namun jika muncul bau yang tidak sedap, hal ini sering kali membuat wanita merasa khawatir.

Dikutip dari laman Prevention, vagina memang tidak seharusnya beraroma seperti bunga mawar. Namun, ada beberapa jenis aroma yang masih tergolong normal dan bisa dikenali.

“Seharusnya tidak berbau menyengat,tapi ada aroma vagina yang normal,” kata direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause Lauren Streicher, MD.


“Seorang perempuan yang diajari bahwa alat kelaminnya tidak sedap sejak usia muda lebih cenderung mencium bau [tidak sedap] ketika tidak ada yang mencurigakan,” katanya.

Ada beberapa aroma vagina lebih umum dibandingkan yang lain. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RS Winnie Palmer, Christine Greves, MD, bau ini cukup sering muncul:

  • Bau asam atau tajam
  • Bau ragi
  • Bau yang sedikit manis
  • Bau metalik
  • Bau seperti amonia
  • Bau seperti bau badan.

Penyebab Aroma Vagina

Salah satu penyebab bau vagina yang normal di antaranya adalah keringat.

Menurut dokter kandungan dan ginekolog Kiarra King, MD, FACOG, bau badan dan vagina yang berkeringat sebenarnya merupakan alasan yang sangat umum untuk bau vagina.

“Di mana pun terdapat banyak folikel rambut dan kelenjar keringat yang kita temukan di ketiak dan juga di daerah kemaluan dengan rambut kemaluan, akan selalu ada kecenderungan lebih tinggi untuk berkeringat,” jelas dr King.

“Dan jadi di mana Anda memiliki keringat dan kelembapan dan terutama di mana ada rambut yang berpotensi memerangkap kelembaban, dan bakteri, itu hanyalah pengaturan yang sempurna untuk bau,” tambahnya.

Selain itu, ketidakseimbangan flora normal di vagina juga bisa menyebabkan bau amis, iritasi, keputihan encer, atau tidak ada sama sekali. Bakteri bisa menyerang kapan saja, tapi paling parah setelah menstruasi atau berhubungan seks, sebab darah dan air mani mengganggu pH alami.

Adapun kemungkinan penyebab bau vagina yang tidak normal yaitu vaginosis bakteria, jenis peradangan vagina yang paling umum yang disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina. Hal ini menyebabkan keputihan, bau tak sedap, dan iritasi.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan encer berwarna abu-abu.

“Mungkin ada iritasi atau gatal di area vagina atau vulva [dan] mungkin ada bau yang menurut orang-orang adalah bau amis atau busuk,” kata dr King.

Sementara, penyebab langka dari bau vagina di antaranya kanker serviks, dan fistula rektovagial, hubungan antara vagina dan rektum atau anus yang seharusnya tidak ada.

Cara Mencegah Bau Vagina yang Tidak Sedap

Berikut beberapa cara mencegah bau vagina:

  1. Gunakan pembersih yang lembut. dr King menyarankan penggunaan sabun lembut tanpa pewangi atau bahkan hanya air. Lakukan pembersihan secara eksternal pada area vulva dan tidak menggunakan apapun ke dalam vagina, serta bersihkan area lipatan labia.
  2. Makan makanan seimbang. Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, produk susu, daging, serta alkohol yang berlebihan bisa mengubah aroma vagina
  3. Tetap terhidrasi. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan urine berbau amonia pekat yang bisa meninggalkan bau aneh di vagina.
  4. Kenakan pakaian ringan dan menyerap keringat. Sebab, semakin ketat pakaian, semakin banyak panas dan kelembaban terperangkap di dalam dan sekitar vulva, sehingga meninggalkan risko bau tak sedap.

Kapan Harus Waspada?

Secara umum, jika bau tidak normal terus berlanjut dan disertai gejala tambahan seperti nyeri, rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Menurut dr King apapun yang tidak biasa atau tidak nyaman dalam hal keluarnya cairan atau bau, tentu harus dievaluasi dan diperiksa.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Miss V Kendur? Jangan Khawatir, Ini 5 Cara Biar Bikin Kencang dan ‘Rapat’ Lagi

Jakarta

Beberapa wanita mungkin mengeluhkan area miss V mengendur. Kondisi ini biasanya terjadi akibat sejumlah faktor, misalnya setelah melahirkan normal atau seiring pertambahan usia.

Beberapa dari mereka juga percaya, kepuasan seks bisa dipengaruhi oleh tingkat kerapatan vagina. Tak heran, banyak juga wanita yang kemudian mencari-cari cara untuk mengencangkan kembali area intimnya. Dikutip dari Times of India, begini cara merapatkannya kembali.

1. Pelvic Tilts

Melatih otot vagina dan perut dengan cukup berbaring dan tangan lurus di samping badan. Pada gerakan ini, angkat perut, saat menekan punggung bagian atas ke lantai, usahakan untuk mengencangkan otot perut bagian bawah. Tahan posisi ini selama 3-10 detik. Rilekskan otot dan ulangi beberapa kali.


2. Latihan Kegel

Rahim, kandung kemih, usus kecil, dan rektum semuanya ditopang oleh panggul. Latihan kegel bertujuan untuk memperkuat otot-otot ini. Kencangkan otot panggul seperti sedang menahan buang air kecil, lakukan selama 5 detik.

Usahakan untuk tetap bernapas dan tidak mengencangkan otot perut, paha, serta bokong. Setelah itu, bisa tingkatkan durasi saat mengencangkan otot panggul selama 5-10 detik.

3. Yoga

Yoga Asana membantu kontraksi dan perluasan otot dasar panggul. Untuk menjaga kesehatan vagina, lakukan Titli Asana, Prasarita Padottanasana, Chakrasana, dan Supta Vajrasana. Posisi yoga yang melibatkan panggul juga bisa membantu mengencangkan vagina.

4. Squats

Squat menjadi teknik yang bagus untuk mengencangkan daerah panggul dan otot vagina, terutama bila dikombinasikan dengan senam kegel. Pertama, berdiri dengan kaki selebar bahu dan pinggul menghadap ke luar. Kemudian naik-turunkan posisi badan seperti sedang duduk di bangku. Cobalah lakukan cara ini berulang kali agar hasilnya maksimal.

5. Angkat Kaki

Cara ini yang paling mudah dilakukan. Berbaringlah dengan posisi tangan di bawah bokong. Kemudian angkat perlahan kedua kaki lurus ke atas. Pastikan pinggul terangkat setinggi mungkin. Latihan ini bisa dilakukan setiap pagi sebelum beranjak bangun dari tempat tidur.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ingin Miss V Kembali Kencang dan ‘Menggigit’? Begini Saran dari Dokter


Jakarta

Hubungan intim menjadi salah satu hal yang penting bagi pasangan suami istri. Selain bermanfaat untuk kesehatan, aktivitas ini mampu meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

Untuk mendapatkan hubungan seks yang berkualitas, organ intim terutama pada wanita harus selalu dalam keadaan baik. Namun, seiring bertambahnya usia, Miss V alias vagina semakin kehilangan elastisitasnya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk membuat vagina kembali kencang dan ‘menggigit’?


Spesialis obstetri dan ginekologi, Dr dr Fransiska Mochtar, SpOG, Subsp Obginsos, M Biomed, menyebut prosedur perawatan yang dapat merawat vagina, yakni teknik laser vaginal tightening atau intimalase (LVT).

“Ini dilakukan menggunakan laser erbium yang menghantarkan panas. Fungsinya untuk merangsang pertumbuhan kolagen pada mukosa vagina, sehingga mengencangkan otot vagina dan memperbaiki strukturnya,” terang dr Fransiska pada detikcom, Minggu (28/7/2024).

Selain itu, prosedur LVT juga bisa untuk:

  • Mengecilkan saluran vagina
  • Mengembalikan kekencangan dan kekenyalan otot vagina
  • Mengatasi keluhan sering beser
  • Mengatasi peranakan turun

“Itu semua dilakukan nyaris tanpa rasa sakit. Karena LVT bekerja secara non-ablative, tanpa sayatan, tanpa anestesi, sehingga pasien setelah tindakan dapat bebas beraktivitas,” pungkasnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Muncul Bercak Kehitaman di Area Miss V? Mungkin Ini yang Jadi Penyebabnya

Jakarta

Muncul bercak gelap pada vagina atau sering disebut ‘darkspot’ sebenarnya adalah hal yang normal. Namun dalam beberapa kasus, perlu diperhatikan bercak pada vagina dapat menandakan masalah pada kesehatan.

Dikutip dari Healthline, berikut adalah faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab munculnya bercak gelap pada vagina serta cara pengobatannya antara lain:

1. Penuaan

Saat bertambah usia, vagina dapat mengalami perubahan pada vulva dan terkadang muncul sebagai bercak gelap. Kondisi seperti ini tidak peru dikhawatirkan kecuali bercak gelap tersebut disertai oleh gejala lain seperti menstruasi yang tidak teratur maupun rasa sakit yang timbul saat berhubungan intim.


2. Perubahan hormon

Hormon seks seperti estrogen dan progesteron memiliki peranan penting saat masa pubertas dan menstruasi. Beberapa sumber terpercaya menyatakan bahwa perubahan kadar estrogen dapat mempengaruhi produksi melanin sehingga area sensitif berupa labia atau puting susu menjadi gelap.

Pada kehamilan, kondisi hormon mengalami perubahan, seperti peningkatan estrogen yang memicu bercak gelap pada vulva. Kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara.

Pengobatan untuk kondisi perubahan hormon bisa dimulai dengan konsultasi dengan dokter atau ginekolog terkait perawatan yang sesuai.

3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistil (PCOS) merupakan kondisi yang ditandai oleh siklus menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan kista ovarium. Perubahan pigmentasi kulit yang disebabkan oleh PCOS sangat berbeda dengan perubahan pigmentasi yang terjadi karena penuaan atau kehamilan.

Pada PCOS, bintik-bintik hitam pada vulva memiliki perbedaan dalam hal tekstur, warna, dan bau juga diikuti oleh gejala lain berupa darah yang keluar lebih banyak saat menstruasi, tumbuh bulu di bagian yang tidak diinginkan, dan kenaikan berat badan.

Pengobatan untuk PCOS umumnya dimulai dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk membantu mengatur kadar insulin. Beberapa cara lain seperti mengonsumsi obat kesuburan sebagai pengobatan alternatif yang dapat membantu mengurangi gejala PCOS, namun pemeriksaan dokter terlebih dulu diperlukan.

4. Acanthosis nigrifans

Acanthosis nigrifans merupakan kelainan pigmentasi kulit yang ditandai dengan bercak kulit gelap dan tebal seperti beludru. Kondisi ini seringkali muncul di area lipatan tubuh misalnya ketiak dan selangkangan.

PCOS serta penggunaan obat hormonal, maupun orang dengan penyakit diabetes dapat menjadi penyebab terjadinya acanthosis nigrifans. Orang-orang yang berisiko lebih tinggi mengalami acanthosis nigrifans yakni orang dari keturunan asli Amerika, Karibia, Afrika, Hispanik maupun orang dengan riwayat keluarga dengan acanthosis nigricans.

Pengobatan untuk acanthosis nigricans umumnya melibatkan pengembalian kadar insulin menjadi normal. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat melibatkan penggunaan obat yang dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

5. Kanker vulva

Kanker vulva adalah jenis kanker yang menyerang vulva, yakni area luar alat kelamin wanita, disertai dengan berbagai gejala seperti munculnya benjolan, tahi lalat, atau bercak pada vulva. Bercak pada kanker vulva dapat terlihat rata atau meninggi serta seringkali terlihat berbeda dari kulit sekitarnya.

Meskipun gejala yang muncul belum tentu disebabkan oleh kanker vulva, biasanya kanker vulva mengalami gejala lain berupa pendarahan, nanah, atau keluarnya cairan lain dari vulva disertai rasa gatal dan terbakar. Perawatan untuk kanker vulva dapat berupa terapi laser non-invasif atau bahkan pembedahan tergantung pada seberapa besar sel kanker telah menyebar.

Kemoterapi dan radiasi mungkin juga diperlukan untuk membantu menghentikan penyebaran kanker ke area tubuh lainnya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sering Bercinta Bikin Miss V Tak Lagi ‘Menggigit’? Nggak Juga, Ini Loh Pemicunya

Jakarta

Vagina kendur dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Sebagian orang mengira vagina kendur disebabkan oleh terlalu sering berhubungan seks. Namun, apakah benar keseringan bercinta bisa bikin vagina tak lagi ‘menggigit’?

Dikutip dari Health, otot vagina memang akan meregang saat berhubungan seks untuk memungkinkan penetrasi. Tapi setelah penetrasi selesai, vagina akan kembali ke ukuran normal.

Jadi meskipun sering bercinta, vagina tidak akan kehilangan elastisitasnya. Lantas, apa yang menyebabkan vagina bisa menjadi kendur?


Ada dua hal yang bisa membuat vagina kehilangan ‘cengkramannya’, yakni pertambahan usia dan persalinan.

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, organ-organ tubuh akan mulai mengalami penurunan fungi. Begitu juga dengan vagina wanita.

Saat wanita mulai memasuki usia paruh baya, atau menjelang menopause, kadar estrogen di dalam tubuhnya akan mulai berkurang. Estrogen adalah hormon yang mengatur pelumasan dan ketebalan dinding vagina.

Jika hormon ini menurun, maka vagina lubrikasi pada vagina akan berkurang. Tak hanya itu, dinding vagina bagian dalam juga akan menipis. Hal inilah yang membuat vagina menjadi kering dan terasa kendur.

Selain estrogen, kolagen juga akan ikut menurun seiring pertambahan usia. Kolagen merupakan protein yang membantu menjaga elastisitas otot dan tulang, termasuk otot dasar panggul (pelvis). Otot dasar panggul yang lemah membuat wanita kesulitan untuk mengencangkan vaginanya, termasuk ketika penetrasi.

2. Persalinan

Vagina juga bisa kehilangan elastisitasnya setelah persalinan. Sebab, persalinan bisa meregangkan otot-otot vagina dan melemahkan pelvis. Alhasil, vagina menjadi meregang dan terasa longgar.

Selain itu, prosedur persalinan tertentu juga bisa membuat vagina menjadi kendur secara permanen. Misalnya, prosedur forceps atau menjepit kepala bayi untuk menariknya keluar dari vagina.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan wanita untuk mengembalikan kerapatan vaginanya, antara lain:

  • Senam kegel
  • Olahraga pelvis
  • Vaginal cone
  • High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)
  • Laser
  • Vaginoplasty

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sering Masukkan Jari ke Miss V Bisa Merobek Selaput Dara? Begini Kata Dokter


Jakarta

Ada banyak pertanyaan soal seks yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Salah satunya terkait memasukkan jari ke Miss V atau disebut fingering. Aktivitas seksual ini biasanya dilakukan untuk memberikan rangsangan seksual pada wanita.

Namun, banyak orang menyebut bahwa memasukkan jari ke dalam vagina bisa merobek selaput dara. Benarkah begitu?

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Fredy Lisnan, SpOG, menjelaskan hymen atau selaput dara adalah jaringan tipis yang ada di pintu masuk liang vagina. Ini seringkali menjadi indikator adanya aktivitas seksual pada wanita.

Jika memasukkan jari ke dalam vagina, ada kemungkinan terjadi robekan pada selaput dara.


“Jika memasukkan jari ke dalam vagina seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual, memang akan ada kemungkinan terjadi robekan di selaput dara,” jelas dr Fredy pada detikcom, Rabu (19/6/2024).

Namun, selaput dara setiap wanita bisa berbeda-beda. Ada beberapa bentuk selaput dara, yakni:

  • Annular, seperti cincin, bentuk yang paling umum.
  • Cribriform, berbentuk lubang-lubang kecil di sudutnya.
  • Imperforate, tidak ada lubang sama sekali.

Menurut dr Fredy, bentuk selaput dara ini yang akan berpengaruh pada wanita saat melakukan penetrasi pertama kalinya. Ada yang mungkin merasakan sakit, dan ada juga yang tidak mengeluhkan nyeri sama sekali.

“Sementara itu, untuk bahaya lainnya memasukkan jari ke vagina adalah adanya resiko infeksi dari jari yang tidak bersih. Tanda-tanda adanya infeksi dapat berupa bau amis, keputihan yang tidak wajar, dan rasa nyeri di perut bagian bawah,” tuturnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Bahan Alami untuk Atasi Bau Tak Sedap pada Miss V

Jakarta

Vagina adalah salah satu organ yang penting pada tubuh wanita. Vagina merupakan bagian dari sistem reproduksi, bersama dengan rahim, ovarium, dan serviks.

Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan diri dan mempertahankan bau khasnya. Hal ini dipengaruhi oleh kadar pH dan bakteri baik yang ada di vagina. Aroma vagina pada setiap wanita berbeda-beda lantaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti pola makan, hormon, dan lain sebagainya.

Terkadang, aroma vagina bisa berubah menjadi amis. Hal ini biasanya mengindikasikan adanya potensi masalah kesehatan seperti infeksi atau perubahan hormon. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bau amis pada vagina di antaranya vaginosis bakterialis, infeksi jamur, infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, dan menopause.


Ada beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap pada miss v, seperti dikutip HealthShot:

1. Jus Cranberry

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan perubahan bau pada vagina. Namun, studi yang dilakukan pada 2017 menunjukkan konsumsi jus yang terbuat dari cranberry dapat membantu mengatasi perubahan bau vagina akibat kondisi tersebut.

Studi yang dipublikasikan di Journal of Nutrition itu juga menemukan cranberry dapat menurunkan risiko ISK berulang sebesar 26 persen.

“Konsumsi jus cranberry tanpa pemanis untuk mencegah dan meringankan gejala infeksi,” ujar konsultan obstetri dan ginekologi dr Rekha Sukala.

2. Biji Fenugreek

Biji fenugreek dikenal sebagai bahan yang bersifat antimikroba. Beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi air fenugreek dapat membantu membersihkan sistem imun tubuh dan berpotensi mengurangi bau amis pada vagina.

Selain itu, fenugreek juga dapat membantu mengatur hormon, sehingga berkontribusi pada kesehatan vagian yang lebih baik.

3. Bawang Putih

Menambahkan bawang putih mentah ke dalam masakan dapat membantu melawan bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap pada vagina. Manfaat yang sama juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi kapsul bawang putih.

“Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat, yang dapat membantu melawan infeksi dan mengurangi risiko bau vagina,” ucap Sukala.

4. Makanan yang Mengandung Probiotik

Probiotik adalah zat yang dapat membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan flora vagina. Mengonsumsi makanan yang kaya probiotik dapat menunjang bakteri baik di vagina dalam menjaga kebersihan Miss V, serta mencegah pertumbuhan organisme berlebih yang memicu bau.

Adapun makanan yang mengandung probiotik seperti yogurt, tempe, miso, acar, dan keju.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Lagi Ngetren Wanita di AS Suntik DNA Salmon ke Miss V, Biar Apa?


Jakarta

Memiliki kehidupan seks yang menggairahkan meski sudah berumur menjadi impian pasutri. Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan hasrat seksual mereka.

Termasuk tren baru di Amerika Serikat saat para wanita ramai-ramai mengunjungi klinik kecantikan meminta layanan suntik DNA salmon ke vaginanya.

“Banyak wanita lanjut usia datang kepada saya dan mengatakan bahwa mereka tidak lagi memiliki gairah seksual apa pun,” kata Amanda Azzopardi, perawat estetika yang menjalankan klinik di London, Liverpool, dan North Wales, kepada Daily Mail.


“Jadi, kami melakukan ‘O-shot’ dan mereka melaporkan orgasme yang lebih kuat dan lebih sering, peningkatan pelumasan alami, dan gairah seksual yang lebih besar,” tambahnya.

Prosedur ‘O-shot’ adalah perawatan non-bedah yang dimaksudkan untuk meremajakan vagina dan meningkatkan gairah seksual. Biasanya hasilnya terliat setelah dua hingga empat sesi.

Beberapa jenis suntikan digunakan untuk prosedur ini, termasuk darah pasien sendiri atau DNA salmon.

Seiring bertambahnya usia, kulit mereka sering kehilangan elastisitasnya, yang dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan nyeri saat berhubungan seks.

Molekul DNA salmon yang dimurnikan dan disterilkan, secara resmi disebut polinukleotida, juga memiliki efek anti-inflamasi yang pada dasarnya meremajakan kulit, di bagian tubuh mana pun.

“Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan bahwa sperma salmon membantu memperbaiki kerusakan sel, [mempercepat] penyembuhan luka, dan mengurangi peradangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa protein yang ditemukan dalam sperma salmon membantu mengurangi tanda-tanda penuaan,” kata Dr Kenneth Beer, dokter kulit kosmetik di West Palm Beach, Florida, kepada The Post.

Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science menemukan bahwa DNA salmon mengandung kadar air yang lebih tinggi, peningkatan elastisitas kulit, kadar kolagen yang lebih kuat, dan peningkatan produksi asam hialuronat.

(kna/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Jangan Panik, Ini 6 Penyebab Miss V Mengeluarkan Cairan Seperti Air

Jakarta

Keluarnya cairan seperti air dari Miss V merupakan hal normal dan bisa menjadi pertanda vagina sehat. Sebab, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan areanya sendiri dari kuman atau bakteri.

Cairan tersebut dikenal sebagai keputihan. Sebagian besar wanita pasti mengalami keputihan beberapa kali dalam seminggu, tapi ada juga yang merasakannya hanya sesekali.

Normalnya, perempuan mengeluarkan 1-4 mililiter atau sekitar setengah sendok teh cairan keputihan setiap hari. Angka itu bisa meningkat saat memasuki waktu hamil, haid, atau tengah menjalani program pil KB.


Keputihan yang normal terlihat seperti air, putih telur, atau susu, lalu tidak menimbulkan bau menyengat. Namun, jika warna atau tekstur cairan tidak normal dan diiringi rasa perih atau nyeri ketika keluar, hal tersebut bisa jadi pertanda ada masalah kewanitaan.

Lantas, apa penyebab munculnya cairan seperti air dari vagina? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Penyebab Keluarnya Cairan Seperti Air dari Miss V

Apabila Miss V mengeluarkan cairan seperti air namun terasa berbeda dari biasanya, jangan panik. Mengutip laman Very Well Health, berikut sejumlah penyebabnya:

1. Masa Ovulasi

Penyebab yang pertama karena memasuki masa ovulasi. Sebagai informasi, ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, berkisar 14 hari sebelum hari pertama haid.

Menjelang ovulasi, cairan keputihan mirip dengan putih telur dengan tekstur yang kental, sedikit berlendir, dan berwarna jernih. Saat mendekati ovulasi, vagina memproduksi lendir hingga 30 kali lebih banyak daripada setelahnya.

2. Meningkatnya Gairah Seksual

Memasuki puncak orgasme, kelenjar di vagina akan menghasilkan cairan encer tak berwarna sebagai pelumas alami saat berhubungan intim. Dalam kondisi tersebut, Keputihan merupakan hal normal dan biasanya akan hilang dalam waktu satu jam.

3. Kehamilan

Saat wanita sedang hamil, area serviks dan dinding vagina akan melunak. Dengan begitu, tubuh dapat meningkatkan produksi cairan guna membantu mencegah mikroorganisme agar tidak menyebar lewat vagina ke rahim.

Jadi, wajar apabila vagina mengeluarkan cairan seperti air. Memasuki minggu terakhir kehamilan, bentuk cairan tersebut dapat berubah dari bening menjadi putih.

4. Ketidakseimbangan Hormon

Mengutip K Health, ketidakseimbangan hormon dapat terjadi ketika sistem endokrin menghasilkan terlalu sedikit atau banyak hormon tertentu dalam aliran darah.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh stres, pola makan yang buruk, hingga masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan efek samping seperti keputihan yang encer.

5. Menopause

Keluarnya cairan seperti air dari Miss V juga bisa dipengaruhi oleh menopause. Sedikit informasi, menopause disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen karena pertambahan usia.

Hal tersebut menyebabkan vagina kerap mengeluarkan cairan yang lebih encer. Meski begitu, detikers tak perlu khawatir dengan kondisi ini asalkan tidak dibarengi rasa sakit dan bau.

6. Pertanda Infeksi

Keputihan yang encer biasanya merupakan tanda vagina sehat. Meski begitu, jika keputihan yang keluar disertai rasa gatal atau nyeri di vagina, kondisi tersebut bisa menandakan kandidiasis.

Sebagai informasi, kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Tapi jangan khawatir, sebab infeksi ini dapat diobati dengan obat antijamur.

Ada beberapa gejala kandidiasis yang terjadi pada vagina seperti:

  • Timbul rasa gatal
  • Terasa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Keputihan seperti keju dan mengeluarkan bau tidak sedap, yakni sedikit asam.

Apabila carian keputihan tiba-tiba mengeluarkan bau busuk dan warnanya berubah, hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya infeksi, seperti trikomoniasis, klamidia, atau gonore.

Itu dia enam penyebab Miss V mengeluarkan cairan seperti air. Semoga artikel ini dapat menambah informasi detikers!

(ilf/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy