Tag Archives: miss v

Kenali 10 Penyebab Benjolan di Miss V Bagian Luar, dari Kista sampai Herpes

Jakarta

Bagi wanita, vagina adalah salah satu area tubuh yang perlu dijaga kesehatan dan kebersihannya. Sebab, masalah pada vagina bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas, terlebih aktivitas seksual.

Detikers yang pernah merasakan ada benjolan pada vagina mungkin merasa khawatir. Sebab, benjolan pada vagina adalah salah satu tanda masalah kesehatan pada vagina.

Benjolan di vagina bisa disebabkan oleh beragam hal. Mengutip Healthline, benjolan di vagina merupakan kondisi yang cukup umum ditemui dan biasanya bukanlah hal yang serius. Tetapi, benjolan di vagina bisa juga merupakan tanda butuh perawatan medis.


Penyebab Muncul Benjolan di Vagina

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan benjolan di vagina.

1. Kista di Vulva

Vulva adalah bagian vagina yang terlihat dari luar. Di area ini, terdapat banyak kelenjar. Jika kelenjar tersumbat, kista dapat terbentuk.

Ukuran kista berbeda-beda, tetapi biasanya terasa seperti benjolan kecil dan keras. Biasanya kista tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terinfeksi.

Kista pun umumnya hilang tanpa pengobatan. Tetapi, jika kista terinfeksi, dokter biasanya akan memberikan antibiotik.

2. Kista di Vagina

Organ reproduksi wanita, baik yang bagian internal maupun eksternal, kerap disebut vagina oleh masyarakat awam. Secara medis, vagina sebenarnya merujuk pada organ internal yang tak terlihat dari luar.

Kista di vagina adalah benjolan di dinding vagina yang berukuran kecil seperti kacang polong. Biasanya kista ini muncul setelah melahirkan atau karena luka pada vagina.

Sama seperti kista pada vulva, kista di vagina biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Umumnya kista pada vagina bukanlah hal yang serius, kecuali jika menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Terkadang, kista pada vagina harus dikeluarkan dengan operasi.

3. Fordyce Spot

Fordyce spot adalah benjolan-benjolan kecil berwarna putih atau kuning yang muncul di bagian dalam vulva. Benjolan ini juga bisa muncul di bibir atau pipi.

Fordyce spot umumnya muncul saat memasuki masa puber dan akan muncul semakin banyak seiring pertumbuhan. Fordyce spot umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya.

4. Varises

Varises adalah kondisi pelebaran atau pembengkakan pembuluh vena di bagian vulva. Varises muncul sebagai benjolan berwarna kebiruan atau vena yang membengkak di area vulva.

Varises tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi terkadang benjolan akan terasa berat, gatal, atau mengeluarkan darah.

Varises mengakibatkan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual atau saat berdiri terlalu lama. Dokter spesialis operasi pembuluh darah vena dapat menangani kondisi ini.

Kondisi varises kerap dialami oleh ibu hamil. Bagi ibu hamil, varises tidak butuh penanganan khusus, sebab akan hilang sendiri setelah melahirkan.

5. Rambut Kemaluan Tumbuh ke Dalam

Mencukur bulu kemaluan dengan shaving atau waxing meningkatkan risiko rambut kemaluan tumbuh ke bagian dalam. Hal ini bisa membentuk benjolan kecil berbentuk bulat yang terkadang menimbulkan rasa gatal dan sakit.

Benjolan pun bisa berisi nanah dan kulit di sekitarnya berubah lebih gelap.

Umumnya, kondisi ini akan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Tetapi, jika muncul inflamasi, sebaiknya pergi ke dokter karena hal itu bisa menjadi tanda infeksi.

6. Skin Tag

Skin tag atau acrochordon juga dikenal dengan istilah daging tumbuh. Skin tag adalah pertumbuhan jaringan yang menggantung di kulit. Skin tag bisa muncul di berbagai lipatan kulit tempat kulit bergesekan, seperti ketiak, selangkangan, anus, paha, kelopak mata, leher, atau di bawah payudara.

Skin tag biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika bergesekan dengan sesuatu dan menjadi iritasi.

Jika terasa mengganggu, skin tag bisa dihilangkan dengan operasi atau laser.

7. Lichen Sclerosus

Menurut National Health Service (NHS) UK, lichen sclerosus adalah kondisi yang mengakibatkan munculnya bercak-bercak putih yang gatal di area genitalia atau bagian tubuh lain. Kulit pun menjadi lebih mudah terluka atau berdarah.

Lichen sclerosus dapat terjadi pada siapa saja, tetapi jauh lebih umum muncul pada wanita yang sudah menopause.

Gejala lichen sclerosus bisa diobati dengan krim steroid yang diberikan dokter. Tetapi, gejalanya bisa muncul lagi setelah pengobatan, sehingga krim perlu digunakan lagi.

8. Herpes Genital

Herpes genital juga dikenal sebagai herpes simplex, infeksi yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). Virus ini menular melalui kontak kulit yang intim.

Gejala yang bisa kambuh adalah:

  • Bisul yang terasa pedih, melepuh, dan bahkan bisa bernanah atau berdarah
  • Rasa sakit atau gatal di area kemaluan
  • Kelenjar bengkak
  • Demam.

Gejala herpes genital umumnya akan sembuh lalu kembali lagi. Seiring waktu, kebanyakan orang dengan kondisi ini akan merasakan gejala-gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan.

Untuk saat ini, belum ada obat untuk herpes genital, tetapi gejala-gejalanya bisa ditangani dengan pengobatan antiviral.

9. Kutil Kelamin

Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) dan menular melalui kontak intim. Gejala yang muncul antara lain:

  • Sekelompok benjolan-benjolan kecil yang sewarna dengan kulit
  • Sekelompok kutil yang berdekatan
  • Rasa gatal atau terbakar.

Kutil bisa dihilangkan dengan krim, laser, atau operasi. Beberapa jenis HPV bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Jika mengalami kutil kelamin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis HPV yang menyebabkan kutil muncul.

10. Moluskum Kontagiosum

Penyebab lain benjolan pada vagina adalah virus Molluscum contagiosum. Mengutip Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Molluscum contagiosum ditularkan oleh kontak langsung dengan penderita. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi virus, misalnya penggunaan handuk atau pakaian dengan orang yang terjangkit.

Gejala yang timbul berupa bintil yang sewarna kulit, berbentuk bulat seperti kubah, terkadang permukaannya tampak mengilap seperti mutiara, dan pada area tengahnya terdapat cekungan. Bintil-bintil dapat terjadi pada semua area tubuh, tetapi lebih sering ditemukan pada area yang rentan terhadap gesekan pakaian atau lembap.

Setelah 6-9 bulan bintil muncul, bintil dapat sembuh sendiri melalui proses peradangan, terbentuknya bisul, lalu menjadi keropeng yang akan mengelupas.

Pengobatan moluskum kontagiosum umumnya menggunakan metode untuk menghancurkan bintil, seperti bedah beku, kuretase, bedah listrik, laser, dan obat-obatan yang sifatnya iritatif.

Benjolan pada vagina dapat disebabkan oleh berbagai hal dan merupakan hal yang cukup umum. Tetapi jika benjolan tidak hilang setelah beberapa minggu, atau jika muncul rasa sakit atau tanda-tanda infeksi, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.

(fds/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Tips Merangsang Miss V agar Cepat Basah, Istri Auto ‘Klepek-klepek’

Jakarta

Merangsang pasangan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan sebelum memulai hubungan intim. Pada wanita, tanda terangsang salah satunya dapat diketahui dari kondisi vagina yang basah.

Ketika terangsang, vagina akan mengeluarkan cairan yang bertindak sebagai pelumas alami dan melancarkan penetrasi. Selain mencegah risiko nyeri dan luka akibat penetrasi, vagina yang basah juga dapat meningkatkan kenikmatan yang dirasakan saat berhubungan seks. Dengan kata lain, semakin basah vagina maka semakin tinggi pula kemungkinan untuk bisa mencapai orgasme.

Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan pria untuk merangsang vagina agar cepat basah? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tips yang bisa dijajal.


1. Memberikan Stimulasi

Salah satu cara paling umum untuk merangsang vagina agar cepat basah adalah ‘memainkannya’ dengan jari. Tak hanya itu, cara ini juga bisa dilakukan untuk menemukan G-Spot di dalam vagina sebelum memulai penetrasi.

2. Berikan ‘Ciuman’

Selain dengan jari, pria juga bisa memberikan rangsangan dengan melakukan seks oral pada vagina. Pria bisa memulai dengan memberikan ciuman di sekitar area vagina, atau menggunakan lidah untuk merangsang klitoris dan bagian dalam vagina.

3. Temukan G-Spotnya

G-Spot adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan area di dalam vagina yang bisa memberikan rangsangan luar biasa. Meski begitu, menemukan titik spesial ini tidaklah semudah yang dibayangkan.

Seringkali, pria harus mengulang beberapa kali sampai benar-benar menemukan G-Spot tersebut. Jika sudah berhasil menemukan titik ini, maka pria bisa merangsangnya dengan menggunakan jari atau lidah agar vagina pasangan cepat basah.

4. Belai Area di Sekitar Vagina

Membuat vagina basah tidak harus dilakukan dengan merangsang vagina itu sendiri. Memberikan belaian pada area di sekitar vagina juga dapat merangsang wanita dan membuat organ kewanitaan menjadi basah.

Area di sekitar vagina, seperti di atas tulang kemaluan, paha bagian dalam, dan bibir vagina dipenuhi dengan ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap sentuhan. Bagi sebagian wanita, sentuhan pada area tersebut dapat memberikan gairah yang tak kalah dahsyat dibanding rangsangan vagina itu sendiri.

5. Memainkan Zona Erotis

Salah satu cara merangsang vagina yang efektif untuk sebagian besar wanita adalah dengan memberi ‘perhatian; pada klitorisnya. Klitoris wanita memiliki jutaan ujung saraf yang sangat sensitif terhadap sentuhan. Karenanya, sedikit sentuhan saja biasanya sudah cukup untuk membuat wanita ‘klepek-klepek’ dan mood untuk bercinta.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Warna Area Miss V Berubah Gelap, Normal atau Tidak Ya?

Jakarta

Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan, termasuk pada alat vital. Pada wanita, salah satu yang dapat terjadi adalah perubahan warna vagina yang menjadi lebih gelap.

Beberapa wanita mungkin akan panik dan menganggap hal tersebut sebagai tanda penyakit. Lantas, apakah warna vagina yang lebih gelap merupakan sesuatu yang normal atau tidak?

Dikutip dari Healthline, pakar dermatolog dari New York, Hadley King, MD menjelaskan warna gelap pada labia vagina adalah sesuatu yang normal. Fenomena ini dikenal juga sebagai hiperpigmentasi.


“Pada kebanyakan orang yang mengalami pubertas, kulit pada area kemaluan akan menjadi lebih gelap dibanding kulit lainnya. Warnanya bisa berbeda-beda pada setiap orang, tidak ada warna yang ‘normal’, tapi dia cenderung lebih gelap dibanding area tubuh lain,” tutur King.

Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan Miss V berubah warna menjadi gelap? Berikut penjelasannya.

1. Faktor Hormon

Kulit memiliki sel bernama melanosit yang berfungsi untuk membentuk melanin. Pada area vagina, sel melanosit tersebut lebih sensitif terhadap perubahan hormon.

“Area kemaluan dapat berubah menjadi lebih gelap sebagai respons terhadap perubahan hormon yang terjadi sepanjang waktu. Misalnya saat pubertas, kehamilan, dan penuaan,” ucap pakar obstetri dan ginekologi dari Texas, Tamika Cross, MD.

2. Gesekan dan Peradangan

Perubahan warna pada vagina juga bisa disebabkan oleh gesekan. Misalnya, gesekan saat berhubungan intim.

“Seks dan segala sesuatu yang menyebabkan gesekan pada area tersebut dapat menyebabkan perubahan warna,” ujar dokter bedah anus Evan Goldstein, DO.

Gesekan juga bisa memicu terjadinya peradangan pada kulit, yang kemudian dapat menyebabkan hiperpigmentasi.

3. Pertambahan Usia

Pertambahan usia merupakan salah satu penyebab perubahan warna vagina yang paling umum. Cross menjelaskan hal tersebut bisa dipicu oleh trauma berulang selama dan perubahan hormon yang terjadi sepanjang kehidupan.

4. Resistensi Insulin

Pengidap resistensi insulin, khususnya mereka yang memiliki kelebihan berat badan, dapat mengalami kondisi yang disebut Acanthosis nigricans. Acanthosis nigricans dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada beberapa bagian tubuh, termasuk vulva vagina, paha bagian dalam, dan leher belakang.

5. Infeksi

Pada beberapa kasus, warna vagina yang menggelap bisa disebabkan oleh infeksi jamur pada vulva. Infeksi tersebut meninggalkan bekas, sehingga vagina menjadi lebih gelap.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Makanan yang Bermanfaat untuk Jaga Kesehatan Miss V, Wajib Rutin Dikonsumsi

Jakarta

Kesehatan organ kewanitaan sangat berpengaruh terhadap aktivitas seksual. Pasalnya, vagina yang tidak sehat dapat memicu sejumlah masalah yang dapat mengurangi kenikmatan bercinta, atau bahkan menghilangkan hasrat untuk melakukan aktivitas seksual.

Misalnya, vagina kering. Seiring dengan pertambahan usia, jumlah hormon estrogen pada tubuh wanita akan menurun. Akibatnya, lubrikasi pada vagina juga ikut berkurang sehingga membuat penetrasi menjadi menyakitkan.

Selain itu, vagina yang tidak sehat juga rentan terinfeksi bakteri. Infeksi tersebut dapat membuat vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap, sehingga menghilangkan gairah untuk bercinta.


Karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan Miss V. Salah satu cara yang paling simpel adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan yang dapat secara alami membantu menunjang dan menjaga kesehatan vagina.

Apa saja makanan tersebut? Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.

1. Telur

Makanan untuk menjaga kesehatan vagina tidaklah sulit untuk didapatkan. Salah satu yang cukup sering ditemui sehari-hari adalah telur.

Kuning telur mengandung vitamin D yang dapat mengurangi risiko infeksi pada vagina. Berdasarkan penelitian, wanita yang mengalami masalah kesehatan pada vaginanya kebanyakan kekurangan vitamin D. Untuk mencegah hal tersebut, sebuah studi yang dipublikasikan di Indian Journal of Medical Research menyarankan wanita untuk mengonsumsi telur setiap hari.

2. Buah sitrus

Buah sitrus, seperti jeruk dan lemon, termasuk salah satu jenis makanan yang dapat membantu menjaga vagina tetap sehat. Terutama, dari risiko infeksi dan keputihan.

Ini karena kandungan vitamin C yang ada pada buah sitrus. Studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Medicine Research mengungkapkan mengonsumsi vitamin C setiap hari dapat menurunkan risiko infeksi vagina hingga bahkan setengahnya.

3. Daging ikan

Daging ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menunjang kesehatan vagina. Sejumlah studi menyebutkan, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan hormon estrogen dan lubrikasi pada vagina, khususnya saat menopause.

Tak hanya itu, asam lemak omega-3 disebut juga dapat mencegah risiko endometriosis.

4. Nanas

Jika vagina berbau menjadi salah satu masalah yang kerap dialami, maka mengonsumsi nanas bisa menjadi salah satu solusinya. Pasalnya, buah ini kaya akan vitamin C, vitamin B, dan serat yang dapat melindungi dari infeksi yang bisa membuat vagina mengeluarkan bau tidak sedap.

5. Yogurt

Kandungan bakteri baik yang ada pada yogurt dapat membantu menyeimbangkan kesehatan jamur dan mencegah infeksi pada vagina.

Tak hanya itu, mengonsumsi yogurt juga dapat menyeimbangkan pH vagina, sehingga tetap terlubrikasi dengan baik dan terhindar dari bau yang tidak sedap.

6. Jahe

Jahe mengandung antimikroba yang tak hanya bermanfaat untuk usus, tapi juga vagina. Selain menjaga vagina tetap sehat, kandungan antimikroba pada jahe juga melindungi dari risiko infeksi dan bau tidak sedap.

Mengolah jahe menjadi ramuan untuk menyehatkan vagina pun tidak sulit. Cukup tambahkan potongan jahe yang sudah dibersihkan ke dalam segelas air hangat atau minuman teh.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bisul di Area Miss V, Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya

Jakarta

Bisul adalah benjolan pada kulit yang berisi nanah dan menimbulkan nyeri. Dalam dunia medis, bisul disebut juga dengan furunkel.

Bisul dapat muncul di mana saja, termasuk pada vagina. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan munculnya bisul di area Miss V. Bahkan, beberapa dapat menjadi indikasi kondisi medis yang perlu segera mendapat penanganan.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah faktor yang bisa memicu bisul di vagina.


1. Infeksi bakteri

Seringkali, bisul area Miss V disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Staphylococcus aureus, atau yang dikenal juga dengan staph.

Bakteri ini dapat menginfeksi kantung yang berisi rambut dan kelenjar minyak (folikel rambut) di area kewanitaan, sehingga menyebabkan terjadinya bisul. Ketika folikel rambut terinfeksi, maka kondisi ini disebut juga dengan folikulitis.

2. Luka di kulit

Selain menginfeksi folikel rambut, bakteri staph juga dapat masuk ke kulit lewat luka di sekitar vagina. Luka dapat disebabkan cedera, atau karena bercukur. Ketika bakteri staph masuk ke dalam luka, maka dapat menyebabkan infeksi yang kemudian menimbulkan bisul di area Miss V.

3. Iritasi akibat pakaian

Penggunaan pakaian dalam yang tidak tepat juga dapat menyebabkan bisul pada kulit vagina. Pakaian dalam yang terlalu ketat misalnya, dapat membuat area kemaluan menjadi lebih lembab dan menggesek kulit. Akibatnya, kulit di sekitar vagina mengalami iritasi dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

4. Kista

Penyebab bisul di area Miss V lainnya adalah kista kelenjar bartholin. Kista jenis ini dipicu oleh infeksi pada kelenjar bartholin yang terletak di bawah kulit dekat lubang vagina. Jika kelenjar ini tersumbat, maka dapat menyebabkan terjadinya kista, dan kista tersebut dapat terinfeksi. Infeksi itulah yang kemudian menimbulkan bisul di vagina.

Meski umumnya bukan menjadi kondisi yang serius, bisul di area Miss V dapat menjadi indikasi infeksi menular seksual (sexually transmitted infections/STI). Adapun infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan bisul di vagina di antaranya seperti herpes dan kutil kelamin.

Karena itu, segera periksa ke dokter jika mendapati bisul atau benjolan pada kulit sekitar vagina.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Pasutri Tak Bercinta dalam Waktu Lama

Jakarta

Seks berperan penting dalam memelihara kesehatan pasutri secara keseluruhan. Namun, apa sih yang akan terjadi kalau seseorang berhenti berhubungan seks?

Ternyata, tubuh dan pikiran dapat mengalami beberapa efek samping ketika tidak melakukan aktivitas seksual dalam waktu yang lama. Terlebih, kesehatan seksual seseorang juga dapat terancam, lho. Lantas, apa saja efek sampingnya?

Dikutip dari HealthShots, berikut adalah 5 efek samping tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama.


1. Berkurangnya libido dan gairah

Aktivitas seksual yang teratur dapat membantu menjaga gairah seks yang sehat. Ketika jeda waktu yang lama berlangsung dalam hubungan seksual, hal ini dapat menyebabkan penurunan libido sehingga seseorang akan lebih sulit untuk terangsang dan merasakan hasrat seksual.

Penurunan hasrat seksual ini dapat memperburuk kondisi karena semakin lama jeda waktu berlangsung, semakin sulit untuk mendapatkan kembali hasrat seksual.

2. Disfungsi ereksi dan kecemasan akan performa

Bagi pria, waktu yang lama tanpa aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi (DE) atau memperburuk masalah yang sudah ada. Kurangnya rangsangan seksual yang terjadi secara berkala dapat mempengaruhi aliran darah ke Mr P dan kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

Selain itu, seseorang cenderung akan merasa cemas akan performanya di ranjang lantaran telah lama tidak berhubungan seks. Alhasil, hal ini semakin memperburuk masalah.

3. Vagina kering dan rasa sakit ketika seks

Wanita dapat mengalami kekeringan vagina sebagai akibat dari aktivitas seksual yang jarang dilakukan. Gairah seksual dan hubungan seksual yang teratur meningkatkan produksi pelumas alami, yang membantu memudahkan penetrasi dan membuat aktivitas seksual menjadi lebih menyenangkan.

Tanpa rangsangan seksual yang teratur, jaringan vagina dapat menjadi kering dan kurang elastis, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan bahkan robekan kecil selama hubungan seksual.

4. Otot dasar panggul yang melemah

Aktivitas seksual yang teratur membantu mengencangkan dan memperkuat otot-otot dasar panggul atau pelvic floor muscle. Otot-otot ini memainkan peran penting dalam mempertahankan kontrol kandung kemih, mendukung organ panggul, dan meningkatkan kenikmatan seksual.

Tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama dapat menyebabkan melemahnya otot-otot ini. Walhasil, seseorang dapat berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang berkaitan dengan organ panggul dan berkurangnya kepuasan seksual.

5. Masalah emosional dan hubungan

Keintiman seksual adalah aspek penting dari hubungan emosional dan ikatan dalam rumah tangga. Kesenjangan yang berkepanjangan dalam aktivitas seksual dapat merenggangkan hubungan emosional di antara pasangan, sehingga menimbulkan perasaan frustrasi, ketidakpuasan, dan bahkan kebencian.

Kurangnya keintiman seksual juga dapat memengaruhi kepuasan hubungan secara keseluruhan, komunikasi, dan kedekatan, yang berpotensi mengakibatkan konflik dan penurunan kualitas hubungan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Makanan untuk Menghilangkan Bau Miss V, Biar Makin Mesra Sama Suami

Jakarta

Masalah pada vagina dapat memengaruhi kualitas hubungan percintaan dengan pasangan. Bahkan, beberapa gangguan pada vagina bisa ‘membunuh’ hasrat untuk melakukan aktivitas seksual.

Salah satunya adalah vagina yang berbau. Vagina yang tidak sehat bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap, sehingga menghilangkan keinginan untuk bercinta. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau perubahan pH vagina.

Ada banyak faktor yang bisa memicu hal tersebut, salah satunya adalah makanan. Faktanya, apa yang kita konsumsi sehari-hari dapat berdampak pada setiap organ tubuh, termasuk vagina. Bahkan, sebuah studi menyebutkan kesehatan perut sangat memengaruhi kondisi vagina.


Makanan untuk Menghilangkan Bau Miss V

Lalu, apa saja makanan yang harus dikonsumsi untuk menghilangkan bau tidak sedap pada vagina? Dikutip dari Healthshots, berikut pembahasannya.

1. Jahe

Jahe adalah salah satu tanaman yang sejak lama dimanfaatkan sebagai obat alami. Khasiat jahe untuk kesehatan tidak lepas dari zat antioksidan dan antimikroba yang terkandung di dalamnya.

Senyawa antioksidan dan antimikroba itu juga dapat membantu mendukung kesehatan vagina, dan mencegah infeksi. Dengan demikian, vagina terhindar dari risiko bau yang tidak sedap.

2. Yogurt

Yogurt mengandung lactobacillus, sejenis bakteri baik yang juga terdapat di perut, saluran kencing, dan vagina. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Antimicrobial Chemotherapy, lactobacillus dapat membantu mengembalikan keseimbangan jamur di vagina, dan mencegah infeksi akibat jamur yang dapat menyebabkan vagina berbau tidak sedap.

3. Cranberry

Sama seperti jahe, khasiat buah cranberry untuk kesehatan Miss V berasal dari kandungan antioksidannya. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, kandungan antioksidan dapat membantu mencegah terjadinya infeksi yang bisa memicu bau tidak sedap pada vagina.

Tak hanya itu, cranberry juga bersifat asam dan dapat membantu menjaga keseimbangan pH vagina.

4. Nanas

Nanas mengandung sejumlah nutrisi yang dapat menunjang kesehatan organ kewanitaan, seperti vitamin C, B, dan serat. Tak hanya itu, mikronutrien tersebut juga dapat membantu mempertahankan aroma alami vagina, serta mencegah terjadinya infeksi.

5. Apel

Lagi-lagi, kandungan antioksidan yang ada dalam apel menjadi alasan mengapa buah berwarna merah ini baik untuk kesehatan Miss V. Selain itu, apel dapat merangsang aliran darah pada vagina, sehingga membantunya tetap sehat dan ‘segar’.

Sebuah studi yang dipublikasikan di F&S Science juga menyebut kandungan zat pada apel dapat mencegah pembentukan fibroid rahim, serta meningkatkan gairah seksual.

6. Lemon

Lemon merupakan salah satu buah asam yang kaya akan vitamin C. Dua hal tersebut membuat buah sitrus ini dapat membantu menjaga pH vagina dan mencegah munculnya bau yang tidak sedap.

Bahkan, studi yang dipublikasikan pada African Journal of Primary Healthcare and Family Medicine menunjukkan mengonsumsi jus lemon dapat mencegah penyakit menular seksual dan mengencangkan vagina pasca melahirkan.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Cara Jaga Kesehatan Miss V Biar Makin ‘Menggigit’

Jakarta

Selain berperan dalam proses kehamilan dan persalinan, vagina juga menjadi organ utama yang digunakan untuk melakukan aktivitas seksual. Karenanya, kesehatan vagina harus senantiasa dijaga.

Tidak hanya untuk melindungi dari risiko infeksi dan penyakit, tetapi juga demi mempertahankan agar vagina tetap rapat dan ‘nge-grip’ sehingga memberi kenikmatan saat bercinta dengan pasangan.

Cara Menjaga Vagina Tetap Sehat dan Rapat

Ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk menjaga vagina tetap sehat dan rapat. Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.


1. Bersihkan bagian luar vagina

Membersihkan vagina secara rutin adalah hal paling penting yang harus dilakukan oleh setiap wanita. Baik itu setelah buang air kecil, buang air besar, atau setelah berhubungan intim.

Namun, perlu diingat, cukup hanya membersihkan bagian luar atau vulva vagina saja. Jangan membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau sabun karena dapat merusak pH vagina.

2. Hindari ‘douching’

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mencuci bagian dalam vagina dapat berisiko bagi kesehatan. Nah, praktik membersihkan vagina seperti ini disebut juga dengan istilah ‘douching’.

Vagina memiliki semacam bakteri baik yang membantu membersihkan bagian dalam vagina itu sendiri. Karenanya, organ tersebut tidak membutuhkan bantuan dari luar, seperti air atau sabun.

Membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau sabun dapat merusak pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan membuat vagina bisa mengeluarkan aroma tidak sedap.

3. Pilih celana dalam yang tepat

Celana dalam berbahan dasar katun memungkinkan sirkulasi udara dan dapat menyerap keringat dengan lebih baik. Hal ini dapat mencegah bakteri yang ada pada keringat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Hindari pula mengenakan celana dalam berbahan nilon karena dapat memerangkap panas dan keringat, yang membuat bakteri bisa berkembang biak dengan mudah.

4. Senam kegel

Seiring pertambahan usia, vagina akan mulai bertambah ‘longgar’ dan kehilangan elastisitasnya. Salah satu cara untuk mengembalikannya adalah dengan senam kegel.

Senam kegel adalah latihan yang bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul. Selain bisa membantu mengencangkan vagina, senam kegel juga diyakini dapat memperbaiki fungsi kandung kemih, mengatasi gangguan buang air kecil, hingga melancarkan proses persalinan.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Bau Tak Normal Pada Miss V yang Wajib Diwaspadai


Jakarta

Normalnya, vagina memiliki aroma yang khas dan dapat berubah-ubah sebagai respons terhadap seks, menstruasi, serta kehamilan. Namun, perlu diwaspadai, jika vagina mengeluarkan bau tidak sedap yang kuat dengan disertai keluarnya cairan, bisa menjadi tanda masalah kesehatan.

Bau vagina seringkali bergantung pada tingkat pH, karena pH yang tepat mencegah terjadinya infeksi yang bisa mengakibatkan bau tidak sedap pada vagina. Di sisi lain ketidakseimbangan flora vagina menyebabkan area kewanitaan ini berbau amis, apek, dan umumnya tidak sedap. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut jenis bau vagina yang dikatakan normal dan abnormal.

1. Bau agak asam atau tajam

Vagina dengan bau agak asam atau tajam ini tergolong normal dan menjadi tanda bahwa tingkat pH pada flora vagina sedikit lebih asam daripada biasanya. Aroma ini dikaitkan dengan bakteri baik di area kewanitaan.


Sebagian orang menggambarkan baunya seperti ragi mirip dengan roti.

2. Bau sedikit manis atau pahit

Bau vagina normal lainnya yakni aroma yang sedikit manis atau pahit seperti roti jahe. Kondisi ini menjadi tanda bahwa tingkat pH telah berubah, sehingga mengeluarkan aroma yang sedikit manis.

3. Bau bahan kimia

Terkadang vagina bisa memiliki bau yang mirip dengan bahan kimia seperti amonia. Vagina yang berbau seperti amonia bisa saja menjadi tanda ada penumpukan sisa urine di alat kelamin atau vulva. Selain itu, bau ini juga dapat menjadi tanda dehidrasi.

4. Bau badan

Pada beberapa kasus, bisa saja aroma vagina sama seperti bau badan. Bau seperti ini biasanya dialami ketika seseorang mengalami stres, karena kondisi ini menghasilkan cairan atau keringat berlebih.

5. Bau amis

Bacterial vaginosis (BV) dan trikomoniasis, bertanggung jawab atas bau amis yang ada di vagina. Bau ini mungkin semakin kuat setelah berhubungan seks.

Gejala umum lainnya yang harus diwaspadai yakni keputihan berwarna putih keabu-abuan dan keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan.

6. Bau busuk

Ketika seseorang lupa melepas tampon hingga beberapa hari, akan tercium bau seperti daging busuk pada vagina. Selain menimbulkan bau busuk, kondisi ini juga bisa menyebabkan iritasi dan juga infeksi pada area kewanitaan.

Area kewanitaan setiap orang memiliki aroma yang unik dan itu sangat normal. Namun, vagina dengan bau tidak sedap hingga berhari-hari dengan disertai gejala lainnya, menjadi tanda dari masalah kesehatan yang cukup serius.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Jangan Anggap Sepele, 6 Tanda Miss V Punya Masalah Serius


Jakarta

Sudah menjadi rahasia umum, jika bagian intim wanita terbilang sensitif. Tak heran jika wanita harus lebih peduli pada vagina, terlebih beberapa hal dapat menimbulkan masalah reproduksi yang serius.

Dikutip dari Health Shots, inilah permasalahan vagina yang harus diketahui.

1. Infeksi Jamur


Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur candida yang cenderung menetap di beberapa tubuh, seperti di mulut, tenggorokan, usus, hingga vagina. Berbagai faktor termasuk kehamilan, diabetes tidak terkontrol, atau sistem kekebalan yang lemah bisa merusak keseimbangan bakteri pada vagina sehingga menyebabkan jamur berkembang biak. Saat vagina lembap, pertumbuhan jamur juga semakin cepat.

Banyak wanita dengan infeksi jamur, mengeluhkan gatal, nyeri, pegal, bau tidak sedap pada vagina, serta merasa tidak nyaman saat buang air kecil.

2. Miss V Kering

Kelembapan vagina sangat penting, terutama di area reproduksi bagian atas vagina. Kelenjar bartholin menghasilkan kelembapan ekstra untuk memberikan pelumasan yang baik selama berhubungan seks.

Sementara itu, kurangnya kelembapan pada area kewanitaan dapat mengakibatkan rasa sakit saat berhubungan intim.

3. Keputihan Tidak Normal

Keputihan yang terjadi secara terus-menerus dengan jumlah banyak bisa menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan, seperti vaginosis. Tak hanya itu, kondisi ini juga menyebabkan iritasi dan membuat vagina berbau busuk.

Warnanya bisa kehijauan, merah muda, atau bahkan cokelat. Intinya jika melihat atau mencium sesuatu yang mencurigakan di area ini, segera mencari bantuan medis.

4. Vulvodynia

Pada masalah ini, wanita akan mengalami nyeri kronis atau rasa tidak nyaman di bagian vulva tanpa mengetahui penyebabnya. Gejala yang dirasakan seperti perih, pegal-pegal, bahkan bengkak. Situasi ini perlu segera ditangani karena bisa mengakibatkan kecemasan serta menjauhkan dari keintiman bersama pasangan.

5. Gonore

Infeksi menular seksual ini sebagian besar tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, dapat menyebabkan keputihan, nyeri saat buang air kecil, serta menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan seks.

Pada wanita, gonore bisa menyebar ke rahim ataupun saluran tuba, hingga menyebabkan penyakit radang panggul.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy