Tag Archives: miss v

Miss V Terasa Kendur? Tenang, Ini 5 Cara Buat Bikin ‘Rapat’ Lagi


Jakarta

Beberapa wanita mengeluh area miss V-nya mengendur, misalnya setelah melahirkan normal atau seiring pertambahan usia. Beberapa dari mereka juga percaya, kepuasan seks bisa dipengaruhi oleh tingkat kerapatan vagina. Tak heran, banyak juga wanita yang kemudian mencari-cari cara untuk mengencangkan kembali area intimnya.

Sebenarnya, ada beberapa kemungkinan penyebab vagina mengendur. Misalnya karena faktor usia, masalah hormon, obesitas, persalinan normal berulang kali, dan olahraga berat. Kondisi ini juga disebut dengan vaginal relaxation syndrome.

Olahraga seperti bersepeda menjadi salah satu penyebab paling sering dari vagina yang mengendur. Tapi, ada olahraga lain yang juga bisa mengencangkan vagina. Dikutip dari Times of India, gerakan olahraga ini bagus untuk mengencangkan otot panggul dan vagina.


1. Pelvic Tilts

Melatih otot vagina dan perut dengan cukup berbaring dan tangan lurus di samping badan. Pada gerakan ini, angkat perut, saat menekan punggung bagian atas ke lantai, usahakan untuk mengencangkan otot perut bagian bawah. Tahan posisi ini selama 3-10 detik. Rilekskan otot dan ulangi beberapa kali.

2. Latihan Kegel

Rahim, kandung kemih, usus kecil, dan rektum semuanya ditopang oleh panggul. Latihan kegel bertujuan untuk memperkuat otot-otot ini. Kencangkan otot panggul seperti sedang menahan buang air kecil, lakukan selama 5 detik. Usahakan untuk tetap bernapas dan tidak mengencangkan otot perut, paha, serta bokong. Setelah itu, bisa tingkatkan durasi saat mengencangkan otot panggul selama 5-10 detik.

3. Yoga

Yoga Asana membantu kontraksi dan perluasan otot dasar panggul. Untuk menjaga kesehatan vagina, lakukan Titli Asana, Prasarita Padottanasana, Chakrasana, dan Supta Vajrasana. Posisi yoga yang melibatkan panggul juga bisa membantu mengencangkan vagina.

4. Squats

Squat menjadi teknik yang bagus untuk mengencangkan daerah panggul dan otot vagina, terutama bila dikombinasikan dengan senam kegel. Pertama, berdiri dengan kaki selebar bahu dan pinggul menghadap ke luar. Kemudian naik-turunkan posisi badan seperti sedang duduk di bangku. Cobalah lakukan cara ini berulang kali agar hasilnya maksimal.

5. Gerakan Angkat Kaki

Cara ini yang paling mudah dilakukan. Berbaringlah dengan posisi tangan di bawah bokong. Kemudian angkat perlahan kedua kaki lurus ke atas. Pastikan pinggul terangkat setinggi mungkin. Latihan ini bisa dilakukan setiap pagi sebelum beranjak bangun dari tempat tidur.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Vaginismus Penyebab Pasangan Gancet: Jenis, Penyebab, dan Penanganannya

Jakarta

Vaginismus adalah kondisi medis pada wanita saat otot di sekitar vagina menegang tanpa disadari. Kondisi ini bisa mengakibatkan penis captivus, yang berujung pada pasangan gancet. Kondisi ini adalah saat penis tersangkut di vagiana ketika berhubungan seks.

Bagi wanita yang mengalami kondisi medis ini, ada beberapa cara untuk mengetahui penyebab, gejala, dan juga cara menanganinya. Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap mengenai apa itu vaginismus.

Pengertian Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi medis yang terjadi ketika otot vagina menegang dan mengencang tanpa disadari saat ada sesuatu yang memasukinya. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada penderitanya saat sedang melakukan hubungan seksual atau memasang tampon ke dalam vagina. Vaginismus merupakan disfungsi seksual yang mempengaruhi kira-kira 0,5-1% wanita.


Menurut buku Organ Reproduksi Wanita (2023), vaginismus adalah kejang otot yang terjadi di sepertiga bagian luar vagina. Pubococcygeus muscle group merupakan bagian otot yang berkaitan dengan vaginismus. Pada dasarnya, bagian otot tersebut berfungsi mengontrol vagina ketika proses penetrasi, orgasme, buang air kecil maupun besar, serta proses persalinan normal.

Dikutip dari National Health Service UK, vaginismus dapat menyebabkan infertilitas dan dapat mempengaruhi persepsi wanita tentang kewanitaannya, potensinya sebagai ibu, dan juga dapat mempengaruhi prognosis ibu dan janin.

Penyebab Vaginismus

Secara umum, vaginismus disebabkan oleh dua faktor utama, yakni faktor fisik dan faktor psikologis. Kendati demikian, menurut buku yang ditulis oleh Ernawati dkk tersebut, penyebab utama terjadinya vaginismus cenderung lebih mengarah ke faktor psikologis interpersonal.

Faktor Psikologis

Beberapa pemicu vaginismus secara psikologis antara lain:

  • Perasaan takut untuk melakukan hubungan seksual
  • Perasaan cemas yang berkaitan dengan hubungan seksual dengan pasangan
  • Ketakutan terhadap kehamilan
  • Mengalami trauma akibat pemerkosaan atau pelecehan seksual.

Faktor Fisik

Sementara itu, vaginismus yang disebabkan oleh faktor fisik antara lain sebagai berikut:

  • Infeksi di sekitar organ reproduksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi jamur
  • Kondisi kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosus
  • Persalinan
  • Menopause yang membuat vagina menjadi kering dan tidak elastis
  • Riwayat operasi panggul
  • Riwayat operasi kandungan
  • Kurangnya pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual
  • Lubrikasi vagina yang tidak mencukupi
  • Efek samping dari pengobatan.

Jenis-jenis Vaginismus

Vaginismus dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Vaginismus primer

Vaginismus primer adalah jenis vaginismus yang dapat berlangsung seumur hidup. Dikutip dari National Health Service UK, dalam kasus vaginismus primer, tidak mungkin memasukkan benda apapun ke dalam vagina.

2. Vaginismus sekunder

Vaginismus sekunder umumnya disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti infeksi, persalinan, menopause, atau riwayat operasi pada area panggul. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis. Pada kasus ini, penderita vaginismus sekunder pernah berhasil dalam penetrasi seksual, namun berikutnya tidak bisa dilakukan lagi.

3. Vaginismus global

Jenis vaginismus ini menyebabkan penderitanya merespon terhadap semua jenis hubungan seksual, baik itu penetrasi vagina, seks oral, ataupun masturbasi. Vaginismus global bisa bersifat primer maupun sekunder.

4. Vaginismus situasional

Pada vaginismus situasional, otot-otot vagina hanya menegang pada kondisi dan situasi tertentu saja. Misalnya, penderita merasa baik-baik saja saat memasukkan tampon ke dalam vagina, tetapi merasakan nyeri dan sakit saat berhubungan seksual.

Gejala Vaginismus

Dilansir dari laman WebMD, seks yang menyakitkan (dispareunia) sering kali menjadi gejala utama vaginismus. Rasa sakit yang terjadi saat penetrasi biasanya akan hilang setelah penarikan. Meski demikian, beberapa wanita dengan kondisi kejang otot parah akan tetap merasakan sakit.

Berikut ini gejala-gejala vaginismus:

  • Sulit melakukan penetrasi
  • Nyeri di bagian vulva
  • Kejang otot, bahkan sesak napas saat melakukan hubungan seksual.
  • Kehilangan hasrat seksual.

Cara Diagnosis Vaginismus

Cara yang tepat untuk mendiagnosis vaginismus adalah berkonsultasi dengan dokter. Umumnya dokter akan memeriksa riwayat medis pasien, melakukan pemeriksaan ginekologi, dan melihat gejala yang dialami pasien. Perlu diketahui, tidak ada tes yang definitif untuk mendiagnosis vaginismus.

Cara Mengobati Vaginismus

Cara menangani vaginismus berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Namun, sejumlah metode untuk penanganan vaginismus secara umum adalah sebagai berikut:

1. Edukasi dan konseling

Edukasi dilakukan oleh dokter dengan memberikan penjelasan mengenai anatomi seksual. Dokter juga akan memberikan konsultasi untuk mengurangi rasa cemas atau takut pada penderita vaginismus.

2. Psikoterapi

Psikoterapi bertujuan membantu pasien dalam mengidentifikasi, mengekspresikan, dan menyikapi berbagai faktor emosional pemicu vaginismus.

3. Latihan otot panggul

Senam kegel dinilai dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol otot dasar panggul.

4. Vaginal dilator therapy

Vaginal dilator therapy merupakan terapi dengan alat bantu berbentuk tabung untuk membantu meregangkan vagina, memberikan efek relaksasi sekaligus mengurangi rasa nyeri saat berhubungan intim.

5. Pemberian obat topikal

Obat topikal yang mengandung lidokain biasanya diberikan guna meredakan rasa nyeri pada vagina saat berhubungan.

6. Latihan penetrasi

Latihan penetrasi dapat dilakukan menggunakan dilator plastik atas saran dokter. Cara menggunakannya adalah dengan mendiamkan alat tersebut selama 10 hingga 15 menit agar otot vagina terbiasa dengan tekanan.

Demikian penjelasan mengenai penyebab, gejala, dan cara menangani vaginismus. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat.

(row/row)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Macam-macam Bentuk Miss V yang Perlu Diketahui, Tak Semuanya Sama


Jakarta

Bentuk miss v atau vagina setiap wanita bisa berbeda-beda, termasuk juga segi warna, ukuran, hingga aroma. Salah satu perbedaan mencolok dari vagina adalah bentuk labia atau “bibir vagina”.

Labia memiliki dua bagian, yakni labia mayora dan minora. Labia mayora adalah bibir vagina bagian luar yang memiliki tekstur tebal dan berlemak.

Sementara, bibir vagina bagian dalam atau disebut labia minora, memiliki tekstur yang tipis dan ukuranya lebih kecil.


Dikutip dari Cosmopolitan, terdapat tujuh bentuk atau tipe vagina. Seperti apa?

1. Labia Minora Asimetris

Jika labia bagian dalam lebih panjang, lebih tebal, atau lebih besar, labia tersebut dianggap asimetris. Bentuk vagina dengan labia yang seperti ini sangat umum pada perempuan.

2. Labia Minora Menonjol

Labia minora yang menonjol biasanya berukuran lebih panjang dari dan menonjol keluar dari labia mayora. Jenis labia minora menonjol ini biasanya membuat bentuk miss vlebih jelas atau mengintip keluar.

3. Labia Mayora Melengkung

Bentuk selanjutnya mungkin saja akibat dari labia mayora yang melengkung. Umumnya digambarkan seperti tapal kuda terbalik, yakni kurva bundar yang bertemu secara merata di ujungnya.

Pada bentuk ini, labia minora biasanya berbentuk terbuka dan menonjol di bawah labia mayora.

4. Labia Kecil dan Tertutup

Ini adalah jenis yang terbilang jarang dimiliki dan paling ‘diinginkan’ karena terbilang indah, seperti vagina ‘Barbie’. Vagina barbie adalah vagina yang tertutup rapat sempurna dengan labia tak terlihat dan labia mayora (vagina bagian luar) tidak terlalu ‘chubby’ dan tembem.

pada bentuk vagina yang satu ini, labia minora sepenuhnya tertutup dan tersembunyi di dalam labia mayora. ‘Bibir’ vagina luar di sini cenderung kurang rata dan menempel pada tulang kemaluan.

5. Labia Mayora Menonjol

Labia mayora yang menonjol biasanya terlihat lebih menjulur ke bawah. Bentuk vagina ini kulit mungkin tebal dan bengkak atau tipis dan agak longgar.

6. Labia Kecil dan Terbuka

Bentuk ini ditandai dengan labia mayora yang rata dan bersandar pada tulang kemaluan. Pada bentuk ini, biasanya memperlihatkan sedikit labia minora.

7. Labia Minora Lebih Terlihat

Bentuk vagina yang satu ini ditandai dengan labia mayora dan labia minora yang berukuran sama. Labia minora tidak terlihat karena menggantung di luar lipatan luar.

Namun, labia minora akan terlihat ketika seorang wanita duduk atau menarik kedua sisi labia mayora.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Cara Mengatasi Miss V Kering untuk Mencegah Rasa Sakit Saat Berhubungan Intim


Jakarta

Vagina terasa kering saat berhubungan intim menjadi salah satu alasan bercinta terasa menyakitkan. Vagina yang kering saat berhubungan intim bisa memicu lecet di area tersebut.

American College of Obstretician and Gynecologist (ACOG), mengatakan bahwa hampir tiga dari empat wanita akan merasakan rasa sakit saat berhubungan seks di beberapa titik selama hidup mereka. Salah satu hal yang memicu yakni kurangnya lubrikasi ketika berhubungan seks.

Kadar estrogen yang rendah juga bisa menjadi penyebab kekeringan pada vagina. Estrogen merupakan hormon yang membuat vagina tetap terlumasi dan elastis.


Dikutip dari Everyday Health, perawatan pada vagina kering harus disesuaikan dengan penyebabnya. Namun secara umum meminum banyak air dan menghindari infeksi atau hal yang dapat mengiritasi jaringan juga dapat dilakukan.

Cara Mengatasi Miss V Kering Saat Berhubungan Intim.

Dalam beberapa kasus, dokter merekomendasikan perawatan lokal seperti sisipan estrogen vagina. Selain itu berikut beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi vagina kering saat bercinta.

1. Memakai pelumas

Memakai pelumas pada vagina dapat membantu mengatasi kekeringan dan rasa sakit saat berhubungan seks. Produk pelumas yang berbahan petroleum jelly bisa dipilih saat vagina terasa kering saat bercinta.

2. Foreplay

Melakukan foreplay sebelum berhubungan seks dapat membantu mengatasi kekeringan di area kewanitaan dan membuat hubungan intim menjadi lebih menyenangkan.

3. Konsumsi vitamin A

Vitamin A dapat membantu mengatasi kekeringan vagina. Asupan ini bisa ditemukan pada wortel, sayuran berdaun hijau, ubi, brokoli, juga blewah.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Muncul Bunyi Aneh saat Bercinta, Normalkah? Begini Penjelasan Medisnya


Jakarta

Beberapa orang merasa kaget saat mendengar bunyi aneh dari area miss V saat bercinta. Tak jarang suara ini bikin pasangan canggung di tengah-tengah momen bercinta. Padahal secara medis, bunyi tersebut adalah hal wajar lho.

Menurut penulis buku A Guide to Sexual Health and Pleasure, dr Tlaleng Mofokeng, bunyi pada vagina disebabkan oleh udara terperangkap saat penetrasi.

“Bunyi pada vagina berasal dari kondisi di mana udara dapat terperangkap di dalam dan kemudian dipaksa keluar selama penetrasi. Saat berhubungan seks, memasukkan penis ke dalam vagina dapat menyebabkan penumpukan tekanan udara tersebut,” jelas dr Tlaleng.


Ketika udara yang terperangkap keluar dari sekitar penis, akan timbul suara yang terdengar seperti dinding vagina yang saling berbenturan.

Efek suara ini sering terjadi dan dapat ditemui pada puncak gairah dan kenikmatan. Memang, suara tersebut bisa jadi terdengar aneh dan memalukan. Namun tenang, kondisi tersebut bukan suatu masalah.

Untuk meminimalkan efek suara vagina saat penetrasi, cobalah lakukan penetrasi secara perlahan. Dengan begitu, proses udara yang keluar terjadi lebih lambat, suara yang mungkin muncul pun semakin pelan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Jadi Kendur gegara Keseringan Bercinta, Mitos atau Fakta Sih?


Jakarta

Banyak wanita, bahkan pria, percaya bahwa semakin sering seorang wanita melakukan hubungan seksual, vagina wanita tersebut akan menjadi kendur dan melebar. Padahal sebenarnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.

“Vagina bersifat elastis dan memiliki kemampuan untuk meregang selama berhubungan seks. Namun, ukurannya kembali normal setelah berhubungan. Berhubungan seks secara teratur, tidak peduli seberapa sering Anda melakukannya, tidak akan membuat vagina menjadi kendur,” jelas salah satu dokter kandungan terkemuka di Mumbai.

Ketika wanita merasa bergairah, tubuh biasanya secara alami menghasilkan pelumas untuk memudahkan penetrasi dan menjaga kenyamanan selama berhubungan seksual. Selesai aktivitas penetrasi, vagina secara alami akan kembali ke kondisi aslinya. Ini berarti, meskipun berhubungan seksual secara rutin, baik dengan frekuensi tinggi maupun rendah, vagina tidak akan mengalami kendur.


Perubahan pada area vagina mungkin terjadi ketika seorang wanita baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Selaput dara, yakni lapisan tipis yang menutupi pembukaan vagina, bisa robek pada saat itu. Namun, beberapa wanita mungkin telah mengalami robekan pada selaput dara sebelum berhubungan seksual, karena aktivitas fisik atau olahraga.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi vagina adalah proses persalinan atau melahirkan. Pada saat persalinan, kondisi vagina akan meregang untuk mempermudah kelahiran bayi. Beberapa wanita merasa bahwa setelah melahirkan, vaginanya tidak serapat sebelumnya. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu proses alami yang terjadi sebagai bagian dari perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian, frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak menyebabkan vagina kendur. Tidak perlu khawatir tentang mitos yang berkaitan dengan vagina yang kendur. Umumnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk vagina yang berbeda, yang merupakan bagian dari keunikan setiap orang.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Kiat Mengencangkan Miss V Tanpa Obat dan Operasi

Jakarta

Seiring berjalannya waktu, organ-organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi. Begitu juga dengan organ kewanitaan yang perlahan kehilangan ‘cengkramannya’ dengan semakin bertambahnya usia.

Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian wanita. Pasalnya, vagina kendor bisa membuat hubungan di ranjang dengan pasangan menjadi tidak harmonis.

Untuk menjawab kegelisahan kaum hawa tersebut, pakar kesehatan wanita dr Teresa Irwin membagikan tips untuk mengencangkan organ kewanitaan. Salah satunya adalah dengan melakukan pose yoga.


Berikut beberapa pose yoga ala dr Irwin yang bisa mengembalikan kekencangan Miss V.

1. ‘Happy Baby’

Seperti namanya, pose ini menirukan bayi yang sedang gembira. Pada pose ini, Anda berbaring telentang dan mengangkat kedua kaki.

Kemudian, tekuk kedua lutut dan gunakan tangan Anda untuk membuka kaki sambil menahan posisi tersebut.

2. Bridge

Pose ini cukup simpel untuk dilakukan. Mulailah dengan berbaring telentang, angkat panggul Anda seolah sedang melakukan thrust, dan tahan posisi tersebut selama beberapa detik.

3. ‘Goddess’

Dari posisi berdiri, buka kedua kaki dan tekuk lutut Anda. Kemudian, rentangkan kedua tangan Anda untuk membantu menjaga keseimbangan.

Selain mudah dilakukan, dr Irwin mengatakan pose ini sangat membantu untuk mengencangkan otot-otot vagina.

4. One-leg ‘Pigeon’

Mulai pose ini dengan duduk bersila. Lalu, ambil salah satu kaki, tarik ke atas ke arah yang berlawanan, dan tahan posisi tersebut selama beberapa detik.

Untuk membantu menjaga keseimbangan, Anda juga bisa bertumpu pada lantai menggunakan tangan yang lain.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Sulit ‘Basah’? 5 Pelumas Alami Ini Boleh Dicoba

Jakarta

Demi mencapai kepuasan dalam berhubungan seksual, banyak pasangan suami istri melakukan beragam cara termasuk foreplay. Foreplay biasanya dilakukan untuk membuat wanita merasa lebih relaks dan dalam kondisi siap untuk tahap penetrasi.

Hal ini juga demi menghindari rasa nyeri saat vagina dirasa terlalu kering saat penetrasi. Untuk mengatasinya, sebenarnya para pasutri juga bisa mencoba sederet pelumas alami ini.

Dikutip dari Insider, berikut beberapa pelumas alami yang mudah ditemukan di rumah dan aman untuk digunakan:


1. Minyak Zaitun

Bahan alami yang pertama adalah minyak zaitun. Tidak hanya memberikan manfaat pada masakan, tetapi minyak zaitun juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi pelumas alami.

Teksturnya mampu memberikan kelembapan selama berhubungan seksual. Namun sebaiknya, hindari penggunaan minyak zaitun bersamaan dengan kondom, karena dapat merusak lateks dan mengurangi efektivitasnya.

2. Minyak Kelapa Alami

Umumnya, minyak kelapa dikenal sebagai salah satu pelumas alami yang efektif. Namun, perlu diperhatikan seseorang harus menggunakan minyak kelapa yang murni atau tidak mengalami proses.

Karena minyak yang sudah melewati proses, mungkin mengandung bahan tambahan yang dapat memicu iritasi pada kulit. Seperti halnya minyak zaitun, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan minyak kelapa alami secara bersamaan dengan kondom.

3. Minyak Alpukat

Manfaat minyak alpukat serupa dengan minyak kelapa murni dan minyak zaitun. Selain melembapkan, minyak alpukat memiliki kelebihan daya tahan yang lebih lama dibandingkan pelumas berbasis air.

Selain itu, minyak alpukat juga memiliki aroma dan rasa yang lebih netral jika dibandingkan dengan minyak kelapa dan zaitun. Namun, sebagaimana halnya dengan minyak alami lainnya, sangat disarankan untuk menghindari penggunaannya bersamaan dengan kondom.

4. Minyak Vitamin E

Seringkali, minyak vitamin E digunakan sebagai pelembap atau dicampur dengan minyak esensial. Minyak ini memiliki sifat yang lembut pada kulit, bahkan pada area yang sensitif.

5. Gel Lidah Buaya Murni

Gel lidah buaya seringkali digunakan sebagai perawatan untuk luka bakar karena kemampuannya memberikan efek menenangkan pada kulit. Tidak hanya itu, gel lidah buaya murni juga merupakan alternatif pelumas alami yang cocok bagi seseorang dengan kulit sensitif atau area genital yang rentan. Meskipun demikian, perlu berhati-hati dan amati komposisi bahan pada produk yang digunakan.

Pastikan untuk menghindari produk yang mengandung alkohol, karena bisa menyebabkan iritasi dan kering pada kulit.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Kentut saat Bercinta Bikin Malu, Bahaya Nggak Sih?

Jakarta

Keluar angin atau kentut dari vagina kadang dialami wanita saat berhubungan seks atau berolahraga. Meski kerap membuat malu, kondisi ini umumnya tidak berbahaya.

Kentut dari vagina disebut juga queef. Kondisi ini terjadi ketika udara terperangkap di dalam rongga vagina. Pada saat tertentu, udara ini bisa keluar dari vagina dan membuat suara seperti kentut.

“Sangat normal bagi seseorang untuk buang angin 10 hingga 20 kali per hari, dan usus besar tidak terlalu peduli dengan apa lagi yang mungkin terjadi,” kata dr Elizabeth Blaney, MD, asisten profesor kedokteran di Gastroenterologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Washington.

Kondisi ini umumnya normal dan jarang menjadi masalah kesehatan atau tanda suatu penyakit. Hampir serupa dengan kentut dari anus, kentut dari vagina terkadang juga disertai suara kecil bersamaan dengan keluarnya gas. Tapi ada perbedaan mendasar, kentut dari vagina tidak berbau laiknya kentut dari anus.


“Anda tidak selalu bisa mencegah kentut saat berhubungan seks, dan sebagian besar waktu, itu tidak menunjukkan ada yang salah,” kata Blaney.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Terkadang kentut saat berhubungan seks tidak dapat dihindari, tetapi perubahan gaya hidup dapat membantu menghindari kelebihan gas yang dapat dikeluarkan saat berhubungan seks.

Berikut adalah beberapa tips dari dr Blaney untuk mencegah kentut saat berhubungan seks.

1. BAB sebelum bercinta. Hal ini biasanya dapat menghilangkan perasaan harus kentut atau kehilangan kendali atas usus saat berhubungan seks

2. Beralih posisi seks jika merasakan kentut datang. Cobalah posisi seperti misionaris membantu pantat tetap mengepal dan dapat menghindari kentut

3. Hindari posisi seks yang banyak membungkuk. Sebab membungkuk dan meregangkan dapat membuat seseorang lebih mudah kehilangan kendali atas kentut yang keluar

4. Hindari makanan pemicu kentut beberapa jam sebelum berhubungan seks, seperti bawang, brokoli, kubis Brussel, dan gandum dapat membuat sebagian orang kembung

5. Hindari minuman berkarbonasi. Minuman ini tentu membuat perut kembung dan memicu kentut

(Faesal Mubarok/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Saat Terangsang, Ukuran Miss V Ternyata Bisa Sedalam Ini


Jakarta

Vagina adalah bagian tubuh wanita yang tergolong sangat sensitif. Salah satu hal yang masih dipertanyakan banyak orang adalah terkait ukuran kedalamannya. Lantas, berapa sih ukuran rata-rata vagina, terutama saat ereksi?

Dikutip dari Insider, ukuran rata-rata vagina berkisar sekitar 7 sampai 10 cm. Namun, meski secara umum tergolong lebih tidak dalam dibandingkan ukuran penis, vagina merupakan organ tubuh yang tergolong cukup fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan berbagai situasi.

Menurut sebuah studi pada 2005, rata-rata kedalaman vagina adalah 9,6 cm. Namun, pada kondisi tertentu vagina bisa meregang, seperti saat ereksi, hamil, melahirkan, dan saat mengalami menopause.


Bahkan, kala melahirkan, vagina bisa meregang hingga 15,24 cm atau lebih untuk menyesuaikan ukuran dengan kepala dan bahu bayi.

Banyak juga yang mengira bahwa kedalaman vagina ini bisa berdampak pada tingkat kepuasan kala berhubungan seksual. Namun, nyatanya kedalaman vagina tidak berkaitan dengan kepuasan seksual.

“Bukti penelitian sejauh ini tidak menunjukkan adanya asosiasi antara kedalaman vagina dan kepuasan seksual. Mayoritas wanita akan terangsang dari klitoris, yang tidak berhubungan dengan kedalaman vagina,” jelas dr Oz Harmanli, seorang profesor dan Ketua Yale Medicine Urogynecology dan Reconstructive Pelvic Surgery.

Mendukung penelitian tersebut, sebuah studi pada 2010 juga menunjukkan bahwa kedalaman vagina tidak mempengaruhi wanita dalam beraktivitas seksual.

Faktor usia dan gaya hidup juga bisa berdampak besar pada perubahan yang dialami oleh vagina seiring berjalannya waktu, termasuk kedalaman dan keelastisannya.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy