Tag Archives: momongan

Dokter Urologi Ungkap Ciri-ciri Sperma Sehat, Bisa Dilihat dari Warnanya


Jakarta

Kesuburan pria terletak pada sperma sebagai elemen penting dalam reproduksi. Sperma yang sehat dan subur akan memperlancar proses pembuahan. Sebaliknya, sperma yang tidak subur cenderung kesulitan membuahi sel telur yang berada di rahim wanita.

Mengenali ciri sperma yang sehat dan subur bermanfaat khususnya bagi pasangan suami-istri yang ingin segera memiliki momongan.

Spesialis urologi Dr dr Ponco Birowo, SpU(K), PhD mengatakan salah satu ciri yang bisa dilihat adalah warna air maninya. Apabila air mani seorang pria berwarna seperti putih mutiara, hal ini bisa menandakan seseorang memiliki sperma yang sehat.


Kendati begitu, dr Ponco menyebut warna air mani seperti itu tak menjamin juga bahwa seorang pria memiliki sperma yang sehat. Karenanya membutuhkan alat bantu seperti mikroskop untuk mengetahui lebih lanjut terkait kualitas dari sperma.

“Pas kita cek di mikroskop ternyata nggak ada spermanya atau spermatozoanya itu jelek kualitasnya. Jadi ibaratnya kalau kita, semangka nih, buat semangka itu kan ada merah-merahnya atau yang kuning ya, ada bijinya, bijinya itu nggak kelihatan. Yang bisa kita lihat cuman semangka dagingnya warnanya merah atau kuning gitu ya,” katanya kepada detikcom, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

“Sama juga tadi dengan ciri-cirinya gimana? Sebenarnya kalau dengan mata awam atau dengan penglihatan kita itu sulit. Harus dengan alat bantu yaitu dengan mikroskop,” imbuhnya lagi.

dr Ponco juga mewanti-wanti jika warna sperma berubah menjadi kemerahan. Hal ini bisa mengindikasikan ada darah di dalam sperma. Begitu juga jika sperma berwarna kuning atau kecokelatan, kemungkinan ada infeksi.

“Jadi yang paling bisa membedakan bahwa ini sperma sehat dan ini sperma tidak sehat jadi warna itu tadi,” katanya lagi.

(suc/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Kebiasaan yang Bisa Turunkan Kualitas Sperma, Termasuk Sering Ngopi


Jakarta

Kualitas sperma yang buruk bisa membuat laki-laki kesulitan untuk mendapatkan momongan. Menurunnya kualitas sperma ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah gaya hidup yang buruk.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Upik Anggraheni, SpOG, Subsp F E R mengatakan ada beberapa kebiasaan laki-laki yang tanpa disadari bisa menurunkan kualitas spermanya. Salah satunya adalah seringnya minum kopi.

“Laki-laki yang suka minum kopi, itu harus hati-hati. Kafein itu bisa membuat gangguan pembuluh darah. Kafein tidak hanya di kopi, tapi juga ada di teh, soda, dan coklat,” ujar dr Upik saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).


“Memang kopi (kafeinnya) paling tinggi. Anjuran dari fertility association itu adalah 100 mg kafein per hari yang boleh dikonsumsi pasangan yang sedang promil,” sambungnya.

dr Upik melanjutkan, kebiasaan lainnya yang tidak disadari dapat menurunkan kualitas sperma adalah merokok, obesitas, dan pola tidur yang kurang baik atau sering begadang.

“Merokok. Ada kok perokok tapi istrinya bisa hamil, memang banyak. Tapi nggak sedikit juga yang tidak. Kalau sudah setahun berusaha nggak hamil-hamil dan dia (suami) perokok, sebaiknya langsung periksa,” kata dr Upik.

“Kedua gemuk. Gemuk ini lebih ke faktor risiko. Sama seperti rokok, obesitas BMI-nya lebih dari 25. Kemudian pola kerjanya, suka begadang, suka minum kopi itu harus hati-hati,” sambungnya.

Olahraga yang teratur, lanjut dr Upik bisa mulai dilakukan oleh para laki-laki untuk menghindari hal ini. Lalu, pola tidur juga harus diperbaiki, minimal tidur 7 jam dalam sehari. Serta sudah harus tidur di antara pukul 10 hingga 2 pagi.

Selain kebiasaan, dr Upik menyarankan kepada para laki-laki untuk segera memeriksakan kualitas spermanya ke dokter jika pernah mengalami trauma di daerah kemaluan. Pasalnya, hal ini juga bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas sperma.

“Ditambah lagi jika dia sebelumnya pernah trauma, kecelakaan dan ada luka atau trauma di daerah kemaluan. Itu juga harus hati-hati atau dia sudah tahu nih kalau testisnya lebih kecil sebelah, nah itu harus periksa,” tutupnya.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apakah Berhubungan Intim Pakai Kondom Masih Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

Jakarta

Tak sedikit pasangan suami istri yang mungkin ingin menunda memiliki momongan, sehingga menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondom adalah alat kontrasepsi eksternal yang dapat membantu mengurangi risiko kehamilan. Tak hanya itu, kondom juga dapat melindungi seseorang dari risiko penyakit menular.

Kondom sudah ditemukan sejak 1.000 masehi. Namun, saat itu kondom masih terbuat dari bahan alami dan bukan bahan sintetis seperti sekarang.


Umumnya, penggunaan kondom bertujuan agar air mani dan sperma tidak masuk ke rahim, sehingga mencegah kehamilan. Namun, apakah alat kontrasepsi ini benar-benar efektif untuk mencegah kehamilan?

Apakah Kondom Efektif Mencegah Kehamilan?

Faktanya, tidak ada satupun alat kontrasepsi yang 100 persen efektif mencegah kehamilan. Dikutip dari Medicine Net, tingkat efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan adalah 98 persen. Namun, kebanyakan orang mengatakan kondom hanya efektif sekitar 85 persen. Artinya, 15 dari 100 wanita bisa saja hamil meski sudah menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Ada beberapa hal yang memengaruhi tingkat efektivitas kondom. Pertama, ada atau tidaknya alat kontrasepsi tambahan yang digunakan bersama kondom. Jika kondom dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lain, seperti pil KB atau IUD, tentu efektivitasnya semakin tinggi dan peluang kehamilan lebih kecil.

Faktor lain yang memengaruhi adalah cara penggunaannya tepat atau tidak. Dikutip dari Planned Parenthood, kehamilan bisa terjadi jika cairan preejakulasi atau precum mencapai sel telur sebelum kondom dipasang dengan benar.

Begitu pula dengan penggunaan kondom yang rusak, robek, atau bocor. Karenanya, kualitas dan pemakaian kondom harus diperhatikan.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy