Tag Archives: mr p

Ereksi ‘Uhuy’ Pagi Hari Ganggu Persiapan Sahur? Dokter Punya Tips Menjinakkannya


Jakarta

Kaum pria punya siklus hormonal yang memicu nocturnal penile tumescence (NPT), yakni ereksi ‘spontan’ yang bisa muncul tanpa rangsang apapun di pagi hari. Terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan.

Pada hari biasa, hal ini normal-normal saja dialami. Namun di bulan puasa, ereksi yang tidak diharapkan seperti ini kerap bikin tidak nyaman saat harus menjalankan berbagai aktivitas termasuk menyiapkan sahur.

Apakah ada cara yang efektif untuk menjinakkan ereksi spontan semacam ini? Sebenarnya ada, akan tapi pakar disfungsi ereksi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU lebih menyarankan untuk melihat hal itu dari sisi positifnya.


“Jujur, kalau itu wajib ada. Itu normal banget bagi laki-laki,” kata dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (15/3/2024).

Jalan terbaik, siram air dingindr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU – Urolog

“Begitu itu nggak ada, siap-siap mohon maaf ya, itu tanda-tanda awal untuk disfungsi ereksi,” tambahnya.

Dalam pemeriksaan disfungsi ereksi, dr Akbari menyebut bahwa pertanyaan pertama yang akan disampaikan ke pasien adalah ada tidaknya ereksi di pagi hari. Berbagai penelitian mengatakan, tanda-tanda disfungsi ereksi kerap diawali dengan hilangnya ereksi di pagi hari.

Namun jika memang dirasa cukup mengganggu, sebenarnya bisa-bisa saja dikendalikan. Bisa dengan mengalihkan pikiran ke hal-hal lain, atau jika perlu bisa dengan sedikit ‘paksaan’ terhadap Mr P yang sedang berdiri.

“Jalan terbaik, siram air dingin,” saran dr Akbari.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Posisi Bercinta Pemilik Mr P Kecil, Tetap Bisa Bikin Istri Terpuaskan

Jakarta

Bagi beberapa orang, ukuran penis dianggap sebagai faktor yang memengaruhi kepuasan bercinta. Konon, semakin besar ukuran penis maka semakin besar pula kenikmatan yang dirasakan saat bercinta.

Terlepas betul atau tidaknya pernyataan itu, faktanya memang banyak pria yang sensitif soal ukuran penis. Apalagi bagi mereka yang memiliki ukuran penis yang terbilang kecil atau di bawah rata-rata. Hal tersebut kerap memengaruhi kepercayaan diri dalam memuaskan pasangan di ranjang.

Namun, ukuran penis tidak harus menjadi penghalang saat memadu kasih dengan pasangan. Dengan melakukan hubungan intim pada posisi tertentu, pria dengan Mr P yang kecil juga masih bisa memberikan kepuasan kepada pasangan. Dikutip dari Men’s Health, berikut posisi bercinta untuk pria dengan penis kecil yang dapat memberi kenikmatan maksimal.


1. Doggy Style

Sebuah survei mengungkapkan bahwa doggy style merupakan gaya bercinta yang paling disukai banyak pasangan. Selain tidak sulit untuk dilakukan, doggy style diklaim dapat memberikan penetrasi yang lebih dalam, sehingga kenikmatan bercinta jadi makin maksimal.

Untuk melakukan doggy style, istri hanya perlu berlutut sambil menopang tubuh dengan telapak tangan atau siku, sementara suami melakukan penetrasi dari belakang. Suami bisa memegang pinggul, pinggang, atau bahkan meremas payudara istri dari belakang untuk menambah rangsangan. Jika istri mengizinkan, suami juga bisa sedikit menjambak rambut istri untuk semakin menambah intensitas.

2. Face-Off

Face-off adalah posisi bercinta yang cocok untuk pria dengan penis berukuran kecil. Alih-alih penetrasi, posisi ini lebih mengutamakan gerakan saat penis berada di dalam vagina. Selain itu, posisi ini juga memungkinkan pasangan untuk berciuman dan merangsang titik sensitif, sehingga semakin menambah gairah.

Untuk melakukan posisi ini, suami hanya perlu duduk di kursi, sofa, atau pinggir kasus. Kemudian, istri ‘menduduki’ suami untuk melakukan penetrasi. Suami kemudian bisa mengontrol tempo dengan memegang dan menggerakkan pinggul istri.

3. Little Dipper

Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam serta akses untuk merangsang klitoris. Pakar terapi seks, Ian Kerner, PhD, mengungkapkan klitoris memiliki ujung saraf yang lebih banyak dibanding vagina, namun jarang mendapat rangsangan lewat posisi bercinta yang standar.

“Karena itu posisi yang memungkinkan rangsangan klitoris dan penetrasi vagina yang dalam (seperti Little Dipper) idea bagi orang-orang dengan penis yang kecil,” ujarnya.

Untuk melakukan posisi ini, istri perlu duduk di atas suami untuk bisa melakukan penetrasi. Kemudian, suami mengangkat tubuhnya sambil bertumpu pada kasur, sofa, atau kursi tempat sandaran. Jika dilakukan dengan benar, maka pasutri yang melakukan posisi ini sekilas terlihat seperti huruf T.

4. Cowgirl

Ada banyak alasan mengapa posisi cowgirl kerap dianggap sebagai salah satu yang terbaik. Mulai dari memberikan rangsangan terhadap klitoris, hingga memungkinkan istri untuk mengetahui dan menemukan titik rangsangan pada tubuhnya sendiri. Belum lagi beragam variasi yang bisa memberikan sudut penetrasi yang berbeda, membuat cowgirl selamanya menjadi salah satu posisi favorit bagi banyak pasutri.

Untuk melakukan posisi ini, suami hanya tinggal berbaring telentang di kasur atau lantai. Istri kemudian bisa ‘menaiki’ tubuh suami untuk melakukan penetrasi. Jika posisi ini dirasa kurang pas, coba lakukan variasi, seperti squatting cowgirl, untuk memungkinkan penetrasi yang lebih dalam serta akses rangsangan klitoris yang lebih banyak.

5. G-Whiz

Ada dua alasan mengapa posisi G-Whiz memuaskan untuk dilakukan. Pertama, pinggang istri sedikit terangkat pada posisi ini, sehingga memungkinkan suami untuk mengendalikan intensitas penetrasi. Kedua, posisi ini memungkinkan suami maupun istri mengeksplor sisi dominan dan submisifnya, sehingga membuat aktivitas seksual menjadi lebih erotis.

Untuk melakukan posisi ini, istri perlu berbaring di tempat tidur atau lantai. Lalu, naikkan kedua lutut hingga sejajar dengan dada, sehingga pinggul menjadi sedikit terangkat. Saat melakukan penetrasi, suami juga bisa menyandarkan kedua kaki istri ke dadanya untuk menambah kedalaman sudut penetrasi.

6. Flatiron

Flatiron bisa dibilang sebagai salah satu variasi doggy style. Jika doggy style lebih menekankan pada kedalaman penetrasi, flatiron lebih fokus pada gesekan antara penis dan dinding vagina saat penetrasi.

“Karena pinggang wanita berada dalam posisi yang lebih tertutup ketimbang terbuka, maka gesekan pada dinding vagina menjadi lebih besar,” tutur pakar terapi seks dan keluarga, Holly Richmond, PhD.

Untuk melakukan posisi ini, istri terlebih dulu berbaring tengkurap di atas kasur atau permukaan yang datar. Kemudian, sambil sedikit mengangkat pinggul istri, suami melakukan penetrasi dari belakang. Pada posisi ini, istri bisa merapatkan kedua kakinya, sehingga menciptakan sensasi dinding vagina yang lebih sempit. Agar lebih nyaman, istri juga bisa menempatkan bantal di bawah perut sebagai penyangga.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Cara Alami Mengatasi Mr P Loyo, Tak Harus Minum Obat Kuat

Jakarta

Performa seksual seorang pria kerap diasosiasikan dengan kemampuan penisnya untuk ‘berdiri maksimal’ dan mempertahankan ereksi. Banyak yang percaya, penis yang ‘tangguh’ dapat memberikan kepuasan bercinta yang lebih maksimal.

Karenanya, tidak heran jika pria merasa risih ketika penisnya loyo dan tidak bisa perform dengan maksimal. Alhasil, segala cara dilakukan untuk mengembalikan ‘keperkasaan’. Salah satunya dengan mengonsumsi obat kuat.

Namun, obat kuat tak harus selalu menjadi solusi mengatasi penis yang loyo. Ada sejumlah cara alami yang bisa dilakukan para pria untuk mengatasi penis yang loyo.


Mengatasi penis yang loyo

Dikutip dari WebMD, berikut kiat untuk mengatasi penis loyo yang bisa diterapkan.

1. Menjaga asupan makanan sehari-hari

Salah satu cara paling sederhana untuk mengatasi penis yang loyo adalah dengan menjaga pola makan sehari-hari. Terutama, mengurangi kebiasaan makanan yang tidak baik untuk kesehatan jantung.

Pasalnya, makanan yang tidak baik untuk jantung juga dapat menyebabkan gangguan ereksi. Ini karena makanan-makanan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh arteri koroner, yang mana juga menimbulkan dampak terhadap aliran darah ke penis. Akibatnya, penis tidak bisa ereksi dengan sempurna karena kekurangan suplai darah yang dibutuhkan.

Beberapa kebiasaan makan yang dapat memicu hal tersebut di antaranya jarang mengonsumsi buah dan sayuran, terlalu banyak mengonsumsi gorengan, makanan berlemak, dan makanan olahan.

2. Mempertahankan berat badan ideal

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko penyakit yang memengaruhi fungsi ereksi penis. Misalnya, diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan kerusakan pada saraf di seluruh tubuh. Jika kerusakan terjadi pada saraf yang menyokong penis, maka dapat memicu disfungsi ereksi. Karenanya, penting menjaga berat badan tetap ideal sehingga mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat memicu disfungsi ereksi.

3. Menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap stabil

Seiring waktu, tekanan darah dan kolesterol tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Jika kerusakan terjadi pada pembuluh yang menyuplai darah ke penis, maka hal ini dapat berujung pada disfungsi ereksi.

Karena itu, pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala guna mengetahui kadar kolesterol dan tekanan darah, sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.

4. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan organ hati, saraf, dan mengganggu keseimbangan hormon seks pada pria. Semua hal tersebut dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi dan membuat penis menjadi loyo di ranjang.

5. Berolahraga secara rutin dan teratur

Ada beragam jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah penis loyo. Misalnya, berlari, berenang, dan latihan aerobik lainnya.

Tapi ingat, perhatikan pula jenis olahraga yang dilakukan. Olahraga yang memberikan tekanan besar pada perineum, area antara skrotum dan anus, dapat memengaruhi pembuluh darah dan saraf yang menyokong penis dan memicu terjadinya disfungsi ereksi.

6. Hindari posisi bercinta yang riskan

Percaya atau tidak, beberapa kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh cedera saat melakukan aktivitas seksual. Karena itu, tidak perlu tergesa-gesa saat melakukan aktivitas seksual, dan hindari posisi bercinta yang berisiko.

7. Berhenti merokok

Ada sejumlah cara rokok memengaruhi kemampuan ereksi penis. Pertama, merokok dapat menyebabkan kerusakan dan penyumbatan pada pembuluh yang mengalirkan darah ke penis. Alhasil, penis tidak dapat ereksi maksimal meski sudah terangsang.

Tak hanya itu, kandungan nikotin dalam rokok juga dapat membuat pembuluh arteri menyempit, sehingga menghambat aliran darah ke penis.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

8 Cara Agar Mr P Kuat Ereksi, Bikin Tahan Lama di Ranjang


Jakarta

Kebanyakan pria akan merasa kurang percaya diri jika tidak bisa memuaskan pasangan saat bercinta. Rasanya frustasi dan memalukan jika merasa tidak punya kendali atas tubuh Anda sendiri, terutama dalam hal seks.

Terutama saat penis susah ereksi yang kuat, keras, dan bisa tahan lama. Tidak heran jika masalah ereksi kerap dikaitkan dengan stres dan kecemasan.

“Secara umum, ereksi yang buruk disebabkan oleh salah satu dari lima hal: penurunan aliran darah, kadar hormon yang tidak normal, pengobatan, fungsi saraf yang tidak normal, dan yang terakhir adalah komponen mental,” jelas ahli urologi sekaligus spesialis kesehatan seksual dan reproduksi pria, Dr Justin Houman, MD.


Tetapi, masih ada banyak cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu ereksi penis tahan lama:

1. Kurangi Stres

Dikutip dari Men’s Health, tingkat stres mungkin berkontribusi pada performa suami di ranjang. Hingga akhirnya itu bisa menyebabkan stres.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tingkat stres tinggi lebih sering mengalami disfungsi ereksi. Selain itu, kinerja seksual terlihat meningkat setelah protokol manajemen stres diterapkan pada para partisipan.

Ini tidak pernah semudah kedengarannya, namun mengambil langkah untuk menghilangkan stres dapat membuat ereksi bisa lebih tahan lama.

2. Senam Kegel

Ahli urologi dan penasihat medis Promescent, Robert Valenzuela, MD, mengatakan otot dasar panggul berperan dalam aktivitas seksual. Kontraksi otot dasar panggul (disebut Kegel) membantu meningkatkan tekanan penis dan kekakuan penis.

Sederhananya, senam Kegel yaitu kontraksi dan pelepasan otot dasar panggul dapat membantu memperkuat ereksi.

3. Perhatikan Pola Makan

Makanan yang buruk bagi jantung ternyata juga buruk bagi penis. Ini masuk akal, karena karena jantung dan penis bergantung pada aliran darah agar dapat berfungsi dengan baik.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2020, pola makan Mediterania yang mencakup buah-buahan, biji-bijian, lemak yang menyehatkan jantung seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun, anggur merah, dan sayuran adalah awal yang baik.

“Hubungan antara pola makan Mediterania dan peningkatan fungsi seksual telah terbukti secara ilmiah,” Irwin Goldstein, MD, direktur pengobatan seksual di Rumah Sakit Alvarado di San Diego.

4. Jangan Lupa Olahraga

Menurut ahli urologi di Klinik Cleveland, Ryan Berglund, MD, aliran darah adalah kunci ereksi yang sehat, dan tidak ada yang mendorong aliran darah seperti olahraga aerobik. Tidak hanya membuat tetap bugar, tetapi juga membangun oksida nitrat tubuh, yang membantu mempertahankan ereksi.

5. Berhenti Merokok

Berdasarkan literatur tahun 2015 menemukan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena disfungsi ereksi dibandingkan populasi pemilik penis lainnya. Ada juga beberapa bukti bahwa merokok mempengaruhi kekuatan dan ukuran ereksi.

“Selain merusak pembuluh darah, merokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan penis itu sendiri, sehingga kurang elastis dan mencegah peregangan,” kata direktur pengobatan seksual di RS Alvarrado, San Diego.

6. Minum Kopi

Kopi ternyata bisa membantu ereksi bisa semakin tahan lama. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston menemukan, pria yang mengonsumsi kafein setara dengan 2-3 cangkir kopi per hari lebih kecil kemungkinannya untuk menderita disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang lebih suka bangun dengan minuman bebas kafein.

7. Sering Jalan Kaki

Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan pria yang berjalan kaki hanya 3 km sehari memiliki tingkat masalah ereksi yang lebih rendah. Endapan yang menyumbat atau mengeraskan arteri penis juga dapat melemahkan ereksi.

“Pria cenderung menganggap arteri mereka sebagai pipa sederhana yang bisa tersumbat, padahal sebenarnya ada lebih dari itu,” kata Laurence Levine, MD, ahli urologi di Rush-Presbyterian Medical Center di Chicago.

Lapisan pembuluh darah tersebut merupakan area yang sangat aktif secara biologis di mana bahan kimia dibuat dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Semakin banyak berolahraga, semakin sehat, bersih, dan fleksibel lapisan tersebut.

8. Tidur yang Cukup

Setiap malam saat tidur, pria mengalami ereksi selama tiga hingga lima jam. Seseorang mungkin memperhatikan fenomena ini saat terakhir kali buang air kecil pada jam 4 pagi.

Tidak hanya untuk meningkatkan tenaga, tidur yang cukup juga bisa menjaga agar penis tetap ternutrisi dengan darah yang mengandung oksigen.

“Secara teori, semakin banyak ereksi di malam hari, jaringan ereksi Anda akan semakin fleksibel. Dan itu dapat membantu menjaga ereksi tetap kuat seiring berjalannya waktu,” jelas Goldstein.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tak Seperti yang Dibayangkan, Ternyata Ini Ukuran Rata-rata Mr P Kata Dokter


Jakarta

Bagi pria, ukuran Mr P alias penis menjadi hal yang cukup diperhatikan. Namun, kebanyakan orang melebih-lebihkan ukuran rata-rata penis pria.

Banyak yang mengklaim bahwa ukuran penis pria bisa mencapai sekitar 12 sentimeter, bahkan dalam kondisi ereksi. Untuk membuktikannya, seorang dokter bernama Jen Caudle menyajikan detail ukuran rata-rata penis yang sebenarnya.

“Saya ingin memberikan sedikit pengetahuan tentang ukuran rata-rata penis yang sebenarnya,” kata dokter tersebut, dikutip dari New York Post.


“Salah satu alasannya adalah karena menurut saya kebanyakan orang atau lebih tepatnya banyak orang berpikir bahwa rata-rata ukuran penis jauh lebih panjang dan lebih besar daripada yang sebenarnya,” sambungnya.

Selain itu, menurutnya ada banyak tekanan masyarakat untuk melakukan hal tertentu demi mendapatkan ukuran penis yang ideal. Memang berapa ukuran rata-rata penis yang sebenarnya?

“Ukuran rata-rata penis pada kondisi tidak ereksi adalah 3,6 inci (9 cm), dan ukuran rata-rata penis yang ereksi adalah 5,17 inci (13 cm). Apakah Anda tahu ini sebenarnya lebih pendek dari yang banyak orang bayangkan,” jelasnya.

Meski begitu, Dr Caudle meminta agar para pria untuk tidak khawatir jika memiliki ukuran penis yang menurutnya tidak ideal. Pasalnya, ukuran penis seringkali tidak berhubungan dengan kenikmatan seksual saat bercinta.

Menurutnya, hal terpenting dalam berhubungan seks adalah bagaimana kedua pasangan memberikan kenikmatan satu sama lain dan saling mendukung.

“Yang penting adalah menjadi dirimu sendiri,” tegasnya.

Mengetahui penjelasan dari Dr Caudle, banyak pria yang merasa terkejut dengan data tersebut. Mereka menyadari bahwa banyak orang yang memang terlalu melebih-lebihkan ukuran rata-rata penis seorang pria.

Namun, ada banyak orang yang juga memiliki pendapat yang sama dengan Dr Caudle, bahwa ukuran penis tidak begitu penting.

“Yooo aku di atas rata-rata (tapi aku masih minder),” tulis netizen.

“Seperti halnya uang, yang penting adalah apa yang Anda lakukan dengannya,” sindir netizen lainnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Cara Hilangkan Rasa Sakit pada Mr P Usai Bercinta, Aman dan Anti Repot!

Jakarta

Beberapa pria mengeluhkan rasa sakit pada area Mr P setelah bercinta, misalnya karena ada luka atau lecet. Seringkali menjadi pertanyaan, lantas bagaimana cara yang aman untuk mengatasi nyeri ini? Apakah cukup didiamkan saja, atau ada trik yang bisa dicoba agar Mr P tak nyeri lagi?

Memang jika didiamkan, nyeri pada Mr P ini bisa mempengaruhi cara berjalan atau duduk. Namun tak perlu cemas, rasa sakit pada Mr P usai berhubungan seks bisa diatasi dengan beberapa cara. Dikutip dari The Health Site, inilah berbagai cara untuk meredakan rasa sakit pada penis setelah berhubungan intim:

1. Istirahat

Tidak diragukan lagi, langkah pertama untuk meredakan nyeri pada Mr P seusai bercinta adalah dengan beristirahat. Ketika penis terasa nyeri seusai berhubungan seks, berikan waktu rehat setidaknya 24 hingga 36 jam.


2. Kompres air dingin

Menggunakan waslap atau sapu tangan yang dicelupkan ke air dingin dapat meredakan rasa sakit pada Mr P. Mulailah dengan mengusap penis secara perlahan hingga rasa sakitnya berkurang.

3. Berendam di air hangat

Merendam penis ke dalam air hangat menjadi salah satu cara mudah untuk meredakan rasa nyeri. Penggunaan air hangat, pasti akan mengendurkan berbagai otot Mr P sehingga bisa meredakan rasa sakit setelah berhubungan seks.

4. Hindari penggunaan pakaian ketat

Untuk membantu mengatasi rasa sakit pada penis setelah berhubungan seks, sebaiknya hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat. Pasalnya, luka lecet mungkin semakin terasa sakitnya jika tergesek pakaian ketat.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Awas, 5 Kebiasaan Sepele yang Tak Disangka Bisa Bikin Mr P ‘Menciut’

Jakarta

Bagi kebanyakan pria, ukuran penis adalah sesuatu yang sangat memengaruhi kepercayaan diri, termasuk untuk urusan seks. Pasalnya, ada stereotip bahwa semakin besar ukuran penis, maka semakin mudah pula untuk memuaskan pasangan saat bercinta. Tak hanya itu, banyak juga yang percaya kalau wanita lebih suka dengan pria yang memiliki ukuran alat vital yang besar.

Namun, penis ternyata juga bisa menyusut dan mengecil loh. Faktanya, ada sejumlah kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari bisa mengurangi ukuran alat vital pria. Umumnya, hal ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Apa saja sih?

Kebiasaan yang Bisa Bikin Mr P Menciut

1. Jarang Makan Buah dan Sayur

Buah dan sayur mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satunya adalah antioksidan, zat yang turut menunjang kesehatan alat reproduksi.


Antioksidan dapat membantu memelihara kesehatan pembuluh darah dan melindunginya dari efek radikal bebas. Sebagaimana yang diketahui, untuk bisa ereksi penis harus mendapat aliran darah. Jika aliran darah ke penis terganggu akibat masalah di pembuluh darah, maka hal ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi yang bisa membuat ukuran penis ‘menyusut’ saat ereksi.

2. Sering Makan Junk Food

Kebiasaan lain yang dapat membuat penis menciut adalah keseringan mengonsumsi junk food. Rata-rata, junk food diolah dengan menggunakan bahan-bahan yang tinggi kalori, garam, lemak jenuh, dan kolesterol. Zat-zat tersebut dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, sehingga secara tidak langsung memengaruhi fungsi seksual pria.

Garam, misalnya. Garam atau sodium merupakan zat utama yang dapat memicu darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke bagian tubuh, termasuk penis, menjadi terhambat.

Selain garam, lemak dan kolesterol yang terkandung dalam junk food juga bisa memicu terjadinya penumpukan dalam pembuluh darah yang bisa menghambat aliran darah.

3. Jarang Berolahraga

Olahraga memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan pembuluh darah. Karenanya, orang yang jarang berolahraga sangat rentan mengalami masalah pada pembuluh darah, yang bisa berujung ke gangguan ereksi.

Pasalnya, orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki sirkulasi darah yang tidak baik, serta rentan mengalami penyumbatan pembuluh darah. Jika dikombinasikan dengan kebiasaan makan junk food serta jarang mengonsumi buah dan sayur, hal ini tentunya bisa sangat berdampak pada kesehatan organ reproduksi pria.

4. Merokok

Sudah bukan rahasia lagi kalau merokok bisa memicu gangguan kesehatan. Selain bisa menyerang paru-paru dan jantung, efek samping merokok juga bisa membuat ukuran penis menciut loh.

Pasalnya, kandungan nikotin dan zat kimia yang ada dalam rokok bisa memicu terjadinya penumpukan lemak atau plak pada pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi terhambat. Hal inilah yang bisa membuat penis kesulitan untuk ereksi meski mendapat rangsangan seksual.

5. Jarang Membersihkan Gigi

Sebuah studi menemukan kalau kesehatan mulut dan gigi ternyata sangat berpengaruh terhadap organ vital pria. Studi yang dilakukan pada 2012 itu mengungkapkan orang yang jarang menggosok gigi dan membersihkan mulut memiliki risiko lebih besar mengalami disfungsi ereksi yang membuat ukuran penis menciut.

Pasalnya, bakteri yang menumpuk di mulut ternyata bisa berpindah ke dalam tubuh dan memicu peradangan pada pembuluh darah. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah yang kemudian memicu terjadinya disfungsi ereksi.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasta Gigi Bisa Perbesar Mr P Secara Alami, Mitos atau Fakta?

Jakarta

Tak sedikit pria yang ingin memiliki ukuran penis yang besar. Pasalnya, ukuran penis sering dianggap sebagai tolak ukur ‘keperkasaan’ seorang pria dalam berhubungan seks.

Karenanya, tidak heran jika banyak pria yang tidak segan-segan melakukan berbagai macam cara demi memiliki organ vital yang besar. Berbagai macam metode pun dicoba, mulai dari melakukan prosedur medis hingga menggunakan bahan-bahan alami, termasuk pasta gigi.

Percaya atau tidak, ada sejumlah orang yang meyakini kalau pasta gigi dapat memperbesar penis secara alami. Bahkan, tutorial meramu pasta gigi untuk memperbesar penis juga dapat ditemukan di pencarian online. Tapi, apa benar pasta gigi bisa digunakan untuk memperbesar alat vital pria? Simak berikut ini.


Pasta Gigi untuk Perbesar Penis, Mitos atau Fakta?

Jawabannya adalah mitos! Pasta gigi tidak bisa digunakan sebagai obat untuk memperbesar penis. Pakar urologi Paul C Thur, MD, menjelaskan pasta gigi justru bisa membahayakan jika dioles ke kulit penis.

“Pasta gigi mengandung bahan kimia, pemutih, dan berbagai macam minyak, seperti peppermint, yang pedas dan bisa membakar kulit yang sensitif,” jelasnya, dikutip dari Healthline, Kamis (28/12/2023).

Lebih lanjut, Thur mengatakan jika jaringan kulit penis mengalami kerusakan, maka dapat menyebabkan selulitis atau infeksi bakteri yang berpotensi serius.

“Pada beberapa kasus, ini bisa menyebabkan kecacatan, seperti luka di penis. Hal tersebut dapat membuat penis kehilangan kemampuan merasakan rangsangan,” imbuhnya.

Selain itu, mengoleskan pasta gigi ke penis juga bisa berdampak buruk pada pasangan wanitanya. Pasalnya, bahan kimia dan zat pemutih yang terkandung dalam pasta gigi bisa menempel di vulva atau dinding vagina sehingga memicu terjadinya iritasi.

Cara Memperbesar Penis Secara Alami

Meski pasta gigi tidak bisa digunakan sebagai obat pembesar alat vital, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk memperbesar penis secara alami. Berikut beberapa yang bisa dicoba:

1. Diet

Terkadang, proporsi tubuh yang tidak seimbang bisa membuat penis tampak lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Karena itu, dengan memiliki berat dan ukuran badan yang ideal bisa membuat penis tampak lebih besar.

Selain itu, orang yang menjalani diet kerap dituntut mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan kalium. Kalium atau potasium dapat membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan hormon, termasuk hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan penis.

2. Bawang Putih

Bawang putih memiliki banyak sekali khasiat bagi pria, termasuk untuk urusan seksualitas. Bahan alami ini dapat meningkatkan hormon testosteron yang memengaruhi gairah seksual. Tak hanya itu, bawang putih juga bisa meningkatkan jumlah sperma, sehingga secara tidak langsung bisa meningkatkan kesuburan.

Bawang putih juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi. Kandungan L-arginin yang ada pada bawang putih dapat meningkatkan kadar oksida nitrat yang bisa meningkatkan peredaran darah dalam tubuh, termasuk ke penis.

3. Ginkgo Biloba

Selain bawang putih, bahan herbal lain yang bisa dikonsumsi untuk menunjang fungsi seksual pria adalah ginkgo biloba. Ginkgo biloba merupakan tanaman yang sejak lama dipercaya sebagai obat kuat alami oleh masyarakat China dan Korea.

Mengonsumsi ginkgo biloba dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk penis, sehingga diyakini bisa memperbesar ukuran penis saat ereksi.

4. Berhenti Merokok

Rokok tidak hanya menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung saja. Efek samping rokok juga bisa memicu disfungsi seksual dan memengaruhi ukuran penis saat ereksi.

Ini disebabkan oleh kandungan kimia yang ada dalam rokok. Bahan-bahan kimia tersebut dapat memicu terbentuknya plak atau penumpukan lemak pada pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah dalam tubuh, termasuk yang menuju penis, menjadi terhambat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan penis sulit untuk ereksi.

Jadi dengan berhenti merokok, maka secara tidak langsung akan berkontribusi pada kesehatan seksual dan memperbesar ukuran penis.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Penyebab Ukuran Mr P Menyusut, Salah Satunya gegara BB Naik

Jakarta

Pernah mendengar bahwa ukuran Mr P bisa menyusut? Hal itu rupanya bukan cuma mitos, melainkan betul-betul bisa terjadi lho. Beragam kemungkinan penyebabnya pun bisa dijelaskan secara medis.

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi penyusutan ukuran Mr P. Salah satu yang paling ditemukan kasusnya, yakni gaya hidup tidak sehat. Pasalnya, kebiasaan buruk seperti merokok dan malas berolahraga dapat meningkatkan risiko hipertensi serta obesitas. Kedua kondisi ini tentu mempengaruhi ukuran penis.

Selain itu kebiasaan merokok juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di semua bagian tubuh, yang salah satunya dapat membatasi ereksi.


Bukan hanya itu, inilah beberapa penyebab terjadinya penyusutan penis dikutip dari Verywell Health:

1. Penuaan

Beberapa kondisi terkait penuaan dapat memengaruhi ukuran penis yang mengalami ereksi. Salah satunya berkenaan dengan kadar testosteron, yang umumnya menurun satu persen setiap tahun ketika pria berusia 30 tahun ke atas. Meski tak terlalu memengaruhi ereksi, tapi penurunan ini membuat penis tampak lebih kecil dan melemah.

2. Kenaikan BB

Lemak berlebih pada tubuh sebenarnya tidak benar-benar mengubah ukuran penis. Namun obesitas dapat mengubah persepsi ukuran penis, ketika sebagian atau seluruh bagian vital ini tertutup oleh lipatan kulit dan penumpukan jaringan lemak di sekitar pangkal penis.

3. Operasi prostat

Secara sengaja ataupun tidak, beberapa jenis operasi dapat menyebabkan penyusutan ukuran penis. Termasuk prostatektomi radikal yang mengangkat seluruh prostat pada pengidap kanker prostat. Perkembangan jaringan parut yang menempel di sekitar pangkal penis, mengakibatkan hilangnya ukuran penis hingga 15 persen.

4. Penyakit peyroni

Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan lekukan pada penis tidak normal. Penyakit peyronie sering dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun. Tak hanya bisa mengakibatkan disfungsi ereksi, kondisi ini juga membuat penis menyusut hingga 1 cm karena retraksi jaringan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kenali Small Penis Syndrome, Banyak Dialami Pria yang Cemas Mr P Terlalu Kecil

Jakarta

Pengidap sindrom penis kecil tidak sesungguhnya memiliki Mr P yang kecil, tetapi mengalami kecemasan terus-menerus tentang ukuran Mr P mereka. Orang dengan kondisi ini khawatir bahwa ukuran genitalnya terlalu kecil atau menganggap orang lain akan mencemooh mereka karena ukurannya.

Dikutip dari Medical News Today, beberapa dokter menyebut sindrom penis kecil sebagai gangguan dismorfik penis atau penile dysmorphic disorder (PDD). Adapun kondisi ini termasuk sebagai variasi dari gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphic disorder (BDD).

Apa itu Sindrom Penis Kecil?

Orang dengan sindrom penis kecil atau PDD tidak benar-benar memiliki Mr P yang kecil. Namum, mereka sangat cemas dengan ukuran Mr P mereka.


Memiliki Mr P yang kecil sendiri bukanlah diagnosis medis. Terlebih, sangat jarang seseorang mengidap mikropenis hingga mengganggu fungsi seksual mereka.

PDD adalah salah saju jenis BDD, yakni gangguan yang mendistorsi persepsi seseorang terhadap tubuhnya. BDD dapat memicu kecemasan yang luar biasa pada seseorang mengenai penampilannya.

Orang dengan PDD merasa malu dan cemas dengan ukuran Mr P-nya. Mereka mungkin secara keliru percaya bahwa mereka memiliki mikropenis, bahkan ketika ukuran Mr P mereka normal.

Gejala Sindrom Penis Kecil

Perlu diketahui bahwa merasa khawatir sesekali akan ukuran Mr P merupakan hal yang umum pada pria, terutama jika mereka merasa tertekan akibat melihat alat kelamin pria yang lebih besar dalam pornografi.

Namun, orang dengan sindrom ini secara obsesif mengkhawatirkan ukuran Mr P mereka.
Beberapa gejalanya termasuk:

  • Terus-menerus membandingkan ukuran Mr P mereka dengan orang lain, termasuk yang diperlihatkan media
  • Meyakini bahwa Mr P-nya sangat kecil meskipun sebenarnya tidak
  • Memiliki persepsi yang menyimpang tentang ukuran Mr P
  • Memiliki penilaian yang sangat tinggi pada ukuran Mr P
  • Merasa malu minder dengan ukuran Mr P
  • Mengalami kesulitan berhubungan seks karena kecemasan tersebut
  • Berkurangnya fungsi seksual, termasuk dalam mengalami ereksi atau orgasme.

Beberapa orang dengan sindrom penis kecil memiliki gejala gangguan dismorfik tubuh (BDD), seperti:

  • Terobsesi dengan penampilan
  • Perilaku berulang atau kompulsif yang berkaitan dengan penampilan, seperti dandan atau membeli pakaian
  • Tidak nyaman dengan penampilan
  • Depresi atau kecemasan tentang penampilan

Meskipun tampak serupa, sindrom penis kecil bukanlah diagnosis medis, sedangkan dokter dapat mendiagnosis seseorang menderita BDD.

Cara Mengatasi Sindrom Penis Kecil

Jika merasa cemas atau khawatir dalam level yang ringan hingga sedang, mencari informasi tentang ukuran rata-rata Mr P atau bertanya kepada dokter tentang apa yang dianggap sebagai mikropenis dapat membantu.

Jika seseorang khawatir tentang performa seksualnya, mereka mungkin akan merasa lebih nyaman dengan dukungan dan kepastian dari pasangan mereka. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita heteroseksual merasa puas dengan ukuran penis pasangannya.

Perawatan medis dapat membantu pria dengan BDD atau kecemasan tentang ukuran Mr P. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Cognitive behavioral therapy (CBT)
  • Memahami dan mengatasi pemicu/trigger
  • Terapi seks atau konseling pasangan

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy