Tag Archives: mr p

Masalah Kesehatan Pria yang Bisa Terlihat saat Ereksi di Pagi Hari


Jakarta

Penis mengalami ereksi saat bangun tidur pada pagi hari merupakan kejadian umum yang dialami oleh para pria. Penyebab pria mengalami ereksi pagi atau morning wood dapat terjadi karena beberapa faktor yakni relaksasi otak, stimulasi fisik, dan kadar hormon testosteron meningkat.

Ereksi di pagi hari adalah fenomena yang umum terjadi pada pria dan seringkali dianggap sebagai tanda kesehatan seksual yang baik. Namun, meskipun ereksi di pagi hari dapat memberikan petunjuk mengenai kesehatan seksual, tidak semua masalah kesehatan pria dapat dideteksi hanya dengan melihat ereksi pagi.

Ereksi umumnya terjadi selama tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) yang terjadi secara siklus selama tidur. Saat tidur REM, sistem saraf pusat mengirimkan sinyal ke penis yang menyebabkan ereksi. Ini adalah proses yang normal dan biasanya tidak berkaitan dengan rangsangan seksual.


Namun, jika ereksi di pagi hari tidak terjadi atau terjadi dengan frekuensi yang berkurang, ini mungkin dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah psikologis lainnya.

Dikutip dari Men’s Health, jika pria mengalami kesulitan dalam mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seks dan tidak mengalami ereksi di pagi hari, hal ini memungkinkan adanya aliran darah yang bermasalah. Kondisi ini bisa menjadi pertanda dari penyakit yang mendasarinya seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, dan pembuluh darah yang tersumbat.

Selain itu, terdapat faktor lain seperti gangguan hormon, masalah sirkulasi, dan gangguan saraf yang menyebabkan pria tidak bisa melakukan ereksi di pagi hari.

Penting untuk diingat bahwa ereksi pagi yang tidak terjadi atau berkurang bukanlah indikator tunggal untuk menentukan masalah kesehatan. Jika Anda mengalami kekhawatiran atau masalah kesehatan seksual, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkompeten untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Macam-macam Bentuk Mr P Pria, Dari Pensil hingga Paprika


Jakarta

Beberapa pria mungkin ada yang merasa insecure lantaran memiliki bentuk penis dan ukuran yang berbeda. Padahal terlepas dari besar-kecil ukuran dan bentuknya, tak perlu berkecil hati. Pasalnya, setiap pria memiliki bentuk dan ukuran penis yang berbeda satu sama lain. Ini merupakan kondisi yang wajar.

Dikutip dari Daily Mail, pakar seks Darren Breen mengungkap ada tujuh bentuk penis pada pria. Apa saja?

1. Pensil

Penis yang berbentuk mirip pensil memiliki ketebalan yang hampir seragam dan kelenjar penis yang sempit. Panjang penis bervariasi, namun umumnya sangat panjang dan lebih tipis.


2. Paprika

Breen menyebut penis yang berbentuk seperti paprika ‘luar biasa pendek’. Panjangnya sekitar 3-4 inci atau setara 7,6-10 cm. Namun, penis sangat tebal di seluruh batangnya.

3. Kerucut

Bentuk ini menandakan adanya penyempitan linier dari batang ke ujung penis. Terkadang, hal ini terkait dengan ‘phimosis’ atau pengencangan kulup yang begitu ketat sehingga tidak dapat ditarik sama sekali. Dengan kata lain, adanya penyempitan perluasan normal kepala penis.

4. Pisang

Kalau yang satu ini seperti kurva ke kiri atau kanan. Bentuk ini mungkin terjadi karena seseorang pernah mengalami cedera.

“Ini bisa juga menjadi ‘kurva’ bawaan. Mereka dilahirkan dengan itu atau disebut penyakit peyronie,” tambah Breen.

tujuh persen dari semua pria akan mengalami episode peyronie di beberapa titik dalam hidup dan disebabkan oleh jaringan parut berlebih yang berkembang setelah cedera. Jaringan parut menyebabkan kelainan berbentuk lateral atau jam pasir.

5. Palu

Bentuk ini memiliki batang penis yang lebih ramping. Semakin mengarah ke kepala penis, bentuknya menjadi lebar.

“Ini adalah pangkal sempit yang melebar. Gravitasi membuatnya lebih sulit untuk terangkat ke atas saat ereksi. Terlihat sedikit seperti jamur dengan tangkai pangkal yang sempit. Kelenjarnya luar biasa lebar,” jelas Breen.

6. Sosis

Ada juga pria yang memiliki penis dengan bentuk sosis. Bentuk ini memiliki ketebalan dan panjang yang seragam.

7. Timun

Bentuk ini memiliki ketebalan sepanjang batang penis. Penis memiliki ketebalan lebih dari biasanya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Bicara Kemungkinan Lutut ‘Kopong’ gegara Keseringan Masturbasi


Jakarta

Masturbasi atau onani adalah cara untuk mendapat rangsangan dengan menyentuh area sensitif atau organ vital. Aktivitas ini guna memenuhi dan memuaskan gairah seksual pada seseorang. Meski tergolong normal, masturbasi sering diperdebatkan manfaat dan efek sampingnya.

Pria yang terlalu sering melakukan masturbasi biasanya akan mudah merasa lelah. Selain itu, keseringan masturbasi selama ini juga sering dikaitkan dengan lutut yang sering kaku dan timbul bunyi ‘krek’. Masyarakat awam menyebutnya lutut ‘kopong’.

Bagaimana Faktanya?


Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K) menjelaskan kekeliruan yang beredar mengenai masturbasi dan kaitannya dengan lutut kopong.

“Lutut kopong ini istilah yang salah ya sebenarnya, nggak ada lutut kopong,” kata dr Ferdiansyah.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu juga menyebut istilah yang pas untuk menjelaskan kondisi tersebut adalah osteoporosis.

“Jadi lutut itu, misalkan ada kelainan, kalau sudah menua disebut namanya osteoporosis, atau kalau ada kelemahan biasanya karena nggak olahraga. Jadi antara masturbasi dan lutut kopong tidak ada hubungannya sama sekali,” tegas dia.

Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Untuk mencegah kondisi ini, obat-obatan, pola makan sehat dan olahraga menahan beban dapat membantu mencegah pengeroposan tulang atau memperkuat tulang yang sudah lemah.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Perubahan yang Terjadi pada Penis Seiring Pertambahan Usia

Jakarta

Seperti halnya bagian tubuh lain, penis tentu akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan ini mencakup pada aspek penampilan, fungsi dan potensi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Sebagian besar perubahan umumnya normal dan tidak memerlukan perhatian medis. Namun, dalam banyak kasus, penis berubah karena dipengaruhi oleh kondisi tubuh, seperti berkurangnya sirkulasi, perubahan hormonal, perubahan sifat kulit, dan faktor lainnya.

Kondisi Penis Saat Usia Lanjut

Setelah penis berhenti tumbuh saat usia tua, plak pada penis mulai terbentuk di arteri dan kadar testosteron mulai turun, perubahan pada penis pun mulai bisa terlihat.


Pada kondisi lain, penyusutan penis dapat terjadi seiring bertambahnya usia, namun hal ini tidak mempengaruhi fungsi penis dan tidak perlu ditangani dengan pengobatan medis.

Atrofi testis atau istilah untuk menyebut penyusutan testis juga merupakan bagian normal dari penuaan. Kondisi ini dibarengi dengan hilangnya elastisitas kulit di seluruh tubuh. Penis kemudian akan terlihat kendur dan terlihat lebih keriput seiring bertambahnya usia.

Penurunan aliran darah juga dapat mencerahkan warna penis di kemudian hari.

Fungsi Seksual

Seiring bertambahnya usia, perubahan fungsi seksual akan terjadi, terutama dalam frekuensi dan sifat ereksi.

Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi cukup lama untuk memuaskan pasangan, atau disfungsi ereksi (DE), lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Pada usia lanjut, penis akan cenderung menjadi kurang sensitif selama bertahun-tahun. Itu berarti, seseorang di usia tua lebih banyak membutuhkan waktu untuk menerima rangsangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Normalnya Mr P Kuat ‘Berdiri’?


Jakarta

Durasi ereksi saat berhubungan seks pada pria relatif bervariasi. Lamanya ereksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rangsangan seksual, kesehatan fisik, dan emosional.

Normalnya, ereksi terjadi ketika aliran darah ke penis meningkat. Hal ini menyebabkan penis mengeras dan membesar, memungkinkan penetrasi dan hubungan seksual yang memuaskan.

Saat berhubungan seksual, durasi ereksi yang cukup untuk mencapai gairah seksual sekitar 3 sampai 7 menit. Namun, perlu diperhatikan durasi ereksi demi mencapai kenikmatan saat berhubungan seks dapat beragam, tergantung pada kebutuhan seseorang.


Ereksi juga bisa terjadi setelah ejakulasi. Kondisi ini disebut dengan periode refraktori, yaitu periode ketenangan seksual pada pria. Durasi refraktori rata-rata 15 sampai 35 menit dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, tingkat kelelahan, dan faktor-faktor psikologis.

Di luar itu, pria juga mengalami ereksi tanpa rangsangan, kondisi ini terjadi secara fisiologis selama tidur. Durasi ereksi tanpa rangsangan ini, umumnya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit per kejadian. Dengan demikian, ereksi tanpa rangsangan tidak berlangsung lebih lama daripada ereksi dengan rangsangan.

Jika seseorang mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 3 hingga 4 jam, barulah dianggap tidak normal. Kondisi itu disebut dengan priapismus, yaitu merupakan keadaan darurat medis, lantaran dapat merusak jaringan penis.

Penting untuk diingat bahwa setiap pria memiliki keunikan dan variasi dalam pola ereksi dan durasinya. Jika seseorang memiliki kekhawatiran terhadap ereksi, baik terkait durasi atau adanya masalah kesehatan seksual, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.

(Agisna Riawan/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Segini Rata-rata Panjang Penis Pria RI Menurut Dokter


Jakarta

Ukuran penis sering dianggap sebagai tolak ukur kejantanan seorang pria. Banyak pria berpikir bahwa ukuran penis yang panjang dan besar akan memberikan kenikmatan lebih saat berhubungan seksual.

Hal tersebut keliru, banyak wanita yang tidak selalu mendapatkan kepuasan dari panjang penis pria, melainkan keintiman antara pasutri. Namun, di sisi lain, adapula kondisi penis yang dikategorikan kecil karena masalah genetik atau riwayat penyakit.

Lantas berapa sih rata-rata ‘normal’ ukuran penis pria di Indonesia?


Rata-rata Ukuran Mr P Pria Indonesia

dr Gampo Alam Irdam Sp.UK dari RSCM Kencana, seorang spesialis urologi menyatakan bahwa ukuran rata-rata penis pria Indonesia cenderung lebih pendek jika dibandingkan dengan pria Afrika. Salah satu faktor yang dikaitkan dengan hal ini adalah genetik tinggi badan rata-rata pria.

Namun, dr Gampo Alam Irdam juga menyebutkan bahwa belum ada penelitian yang pasti mengenai ukuran normal penis pria di Indonesia. Meskipun ada beberapa penelitian yang dilakukan di Surabaya dan Semarang, fokus penelitian tersebut lebih pada ukuran penis pada anak-anak.

Meski begitu, sebagian besar ukuran penis pria di Indonesia termasuk dalam kisaran yang normal. Berdasarkan beberapa data, rata-rata panjang penis di Indonesia dalam kondisi ereksi berkisar antara 11,6 sentimeter hingga 11,8 sentimeter.

Selain itu, dr Irdam juga menyebutkan beberapa kondisi kesehatan yang dapat membuat ukuran penis terlihat lebih kecil. Contohnya, kondisi penis setelah tindakan sirkumsisi atau pada pasien obesitas saat penis cenderung tertarik ke belakang.

Ada juga kondisi kesehatan lain yang disebut micropenis, umumnya terjadi karena kelainan hormonal sejak lahir.

“Micropenis apabila panjang penis kurang dari 7,5 sentimeter sejak diregangkan, disertai dengan tanda-tanda karena kurangnya hormon testosteron tersebut, buah zakar tidak membesar,” ungkap dr Irdam.

Pria yang mengidap kondisi micropenis perlu mendapatkan penanganan dari dokter sebelum memasuki usia dewasa, yaitu pemberian injeksi hormon testosteron.

“Tapi kalau dia datangnya sudah akil baligh, sudah tidak ada tempatnya lagi diberikan,” jelasnya.

Terkadang, beberapa pria menganggap bahwa ukuran penis mereka termasuk dalam kategori micropenis, akibatnya pria tersebut memilih terapi ilegal dalam upaya memperbesar penis. Namun, terapi semacam itu dapat menimbulkan efek samping dan komplikasi.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bapak-bapak Mohon Waspada, 3 Variasi Seks yang Berisiko Picu Mr P Patah

Jakarta

Penis patah dalam istilah medis disebut fraktur penis. Kondisi ini adalah cedera serius ketika penis yang ereksi ditekuk secara paksa, walhasil timbul pecahnya selaput yang mengelilingi corpora cavernosa, atau jaringan spons yang terisi darah selama ereksi.

Beberapa posisi seks memang berpotensi menyebabkan patah penis. Untuk menghindari hal ini terjadi, pria harus berhati-hati saat mencoba posisi seks ini.

Doggy Style

Sebuah studi berjudul Relationship between Sexual Position and Severity of Penile Fracture dalam International Journal of Impotence Research menyebut bahwa posisi seks doggy style sebagai posisi paling berbahaya menimbulkan fraktur penis.


“41 persen kasus patah tulang penis terjadi karena posisi ini,” ungkap studi tersebut.

Posisi ini mungkin umum dilakukan setiap pasangan, tetapi faktanya posisi seks doggy style sangat berisiko jika pasangan yang melakukan penetrasi terlalu keras dan ‘meleset’ dari target yang dituju, malah mengenai tulang kemaluan atau perineum.

Cow Girl

Posisi berhubungan intim cowgirl bisa berisiko jika penis pasangan yang melakukan penetrasi keluar dan kemudian bengkok atau terpelintir saat masuk kembali.

Posisi ini dilakukan dengan pria yang tertidur terlentang, kemudian penetrasi dilakukan dengan posisi wanita di atas pria.

Missionary

Posisi seks ini terlihat sangat sederhana tetapi bisa berisiko jika penis pasangan yang melakukan penetrasi keluar dan kemudian bengkok atau terpelintir saat masuk kembali, atau jika kaki pasangan diangkat terlalu tinggi menyebabkan penis menekuk.

Mempertahankan sudut pandang yang tepat dan berhati-hati sangatlah penting dilakukan. Fraktur penis jarang terjadi, tetapi satu kesalahan dapat menyebabkan cedera serius dan menyakitkan yang memerlukan perhatian medis segera.

(Faesal Mubarok/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kisah Pria dengan Kondisi Mikropenis, Frustrasi Sampai Malu Pakai Kondom

Jakarta

Seorang pria memiliki penis berukuran kecil atau disebut mikropenis. Pada kondisi ini, penis berukuran lebih kecil dibanding ukuran penis normal pada umumnya. Pria tersebut adalah Ant Smith (50), seorang penyair asal London Timur.

Dikutip dari The Sun, penyair itu menulis syair berjudul ‘Shorty’ dan menggunakan humornya untuk mengatasi masalah yang sering kali tabu tentang bagian pribadi pria, termasuk ukuran rata-rata penis. Pasalnya, ia seringkali merasa malu lantaran penisnya berukuran jauh lebih kecil dibandingkan penis milik pria pada umumnya.

Tak disangka, puisi buatannya itu mendapat tanggapan yang luar biasa dari para pria yang memiliki pengalaman serupa tetapi sebelumnya malu untuk mengungkapkannya.


Pada 2015, ia kembali menjadi sorotan ketika mengadakan pesta internasional di London bernama Small Penis Party sebagai bagian dari film dokumenter tentang masalah tersebut.

Ia menyatakan telah menghabiskan lebih dari 30 tahun hidupnya mengkhawatirkan ukuran penisnya, tetapi tidak diketahui apakah penis Smith adalah yang terkecil di dunia.

“Tumbuh dewasa itu sangat memalukan bagi saya. Dengan tinggi sekitar 3,5 inci (8,8 cm) itu tidak terlalu kecil tetapi tampak jauh lebih kecil daripada orang lain. Saya diejek di sekolah dan itu membuat saya sangat sadar diri sehingga saya tidak berhubungan seks sampai saya berusia 21 tahun.” kata Smith.

“Saya akan merasa malu jika kondom terlepas karena penis saya terlalu kecil untuk tetap memakainya. Itu bukan sesuatu yang bisa Anda diskusikan secara terbuka dengan teman-teman Anda,” sambungnya.

Smith mengatakan banyak yang mengaitkan ukuran penis dengan seberapa ‘pria’ orang tersebut. Menurutnya itu adalah omong kosong. Istrinya pun meyakinkan Smith bahwa meski kecil, ukuran tersebut tidak ada bedanya.

“Saya mengatasi masalah ini dengan humor dan menulis puisi tentang keinginan kecil saya yang disebut ‘Shorty,’ ” ungkapnya.

Selain puisi tersebut, ia juga menulis buku tentang pengalamannya berjudul The Small Penis Bible. Buku tersebut berisi kisah nyata hidup Smith yang dibumbui humor. The Small Penis Bible juga disebut menjawab segala sesuatu tentang kecemasan ukuran penis, pembesaran penis, dan hidup dengan penis kecil.

NEXT: Apa itu sebenarnya mikropenis?

Mengenal Mikropenis

Dikutip dari Cleveland Clinic, mikropenis adalah istilah medis untuk penis yang kecil, tetapi berstruktur normal. Faktor hormonal atau genetik dapat menyebabkan kondisi ini. Selama tidak ada masalah kesehatan lain, mikropenis dapat berfungsi normal. Pengidap mikropenis masih bisa buang air kecil (kencing) dan ereksi.

Mikropenis sangat jarang terjadi. Kondisi ini memengaruhi sekitar 0,6 persen pria di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 1,5 dari 10 ribu bayi lahir dengan mikropenis.

Tenaga medis menentukan ukuran mikropenis dengan panjang penis yang diregangkan (SPL). Cara yang tepat untuk menetapkan SPL adalah dengan meregangkan penis dengan lembut, pegang dekat dengan tubuh dan ukur dari ujung ke pangkal penis. Orang dikategorikan mengidap mikropenis jika panjangnya kurang dari 2,5 standar deviasi di bawah rata-rata. Misalnya:

Rata-rata panjang penis yang diregangkan (SPL) untuk pria dewasa adalah 5,25 inci (13,3 cm). SPL 3,67 inci (9,3 cm) atau kurang menunjukkan mikropenis dewasa.

SPL rata-rata untuk bayi baru lahir adalah 1,4 inci (3,5 cm). SPL 0,75 inci (1,9 cm) atau kurang menunjukkan mikropenis bayi.

Perawatan mikropenis yang paling umum adalah terapi testosteron dan pembedahan. Pria dari segala usia dapat melakukan perawatan ini. Peluang keberhasilan lebih besar jika kondisi mikropenis ini terdeteksi sejak dini dan beroleh penanganan sedini mungkin.

(Celine Kurnia/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Cara Bikin Mr P Tak Gampang Loyo dan Tetap Gagah, Nomor 1 Wajib Dilakukan!


Jakarta

Sulit mempertahankan ereksi pada pria disebut juga disfungsi ereksi. Kondisi ini terjadi ketika penis tidak bisa mempertahankan ereksi atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali. Selain menurunkan rasa percaya diri pria, disfungsi ereksi juga dapat mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Medicine, 85 persen pria pemilik penis berusia antara 20 dan 39 tahun mengatakan bahwa mereka ‘selalu’ atau ‘hampir selalu’ bisa mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Sementara 15 persen pria di puncak kehidupan mereka mengalami kesulitan menjadi keras, setidaknya sesekali.

“Secara umum, ereksi yang buruk disebabkan oleh salah satu dari lima hal, penurunan aliran darah, kadar hormon yang tidak normal, obat-obatan, fungsi saraf yang tidak normal, dan yang terakhir adalah komponen mental,” jelas Dr Justin Houman, MD, ahli urologi bersertifikat dan spesialis kesehatan seksual dan reproduksi pria.


Lalu, bagaimana cara agar penis tetap kekar dan gagah meski berhubungan seks selama beronde-ronde?

1. Perbanyak Olahraga

Ahli urologi di klinik Cleveland, Ryand Berglund, MD, mengatakan aliran darah adalah kunci ereksi yang sehat. Salah satu cara mendorong aliran darah agar tetap lancar adalah olahraga, misalnya senam aerobik.

Selain membuat tubuh tetap bugar, olahraga juga dapat membangun oksida nitrat tubuh, yang membantu mempertahankan ereksi.

“Pengendara sepeda yang menghabiskan waktu lama di kursi sepeda mereka mungkin mengalami lebih banyak masalah dengan disfungsi ereksi (ED),” kata Erin Michos, MD, seorang profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.

“Hal ini karena bersepeda dapat menekan arteri pudenda yang mengalirkan darah ke penis. Menggunakan jok sepeda khusus (split-seat) bersamaan dengan mengenakan celana pendek khusus dapat membantu mencegah DE,” tutur Ingber yang dikutip dari Men’s Health, Minggu (23/7/2023).

2. Berhenti Merokok

Sebuah literatur 2015 menemukan bahwa perokok berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi daripada daripada yang bukan perokok. Ada juga beberapa bukti bahwa merokok mempengaruhi kekuatan ereksi dan ukurannya.

“Selain merusak pembuluh darah, merokok dapat merusak jaringan penis itu sendiri, membuatnya kurang elastis dan mencegahnya meregang,” kata Direktur pengobatan seksual di Rumah Sakit Alvarado di San Diego, Irwin Goldstein, MD.

3. Minum Kopi

Sebuah studi oleh Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston menemukan bahwa pria yang mengonsumsi kafein setara dengan 2-3 cangkir kopi per hari, lebih kecil kemungkinannya mengidap disfungsi ereksi daripada mereka yang lebih suka bangun dengan minuman bebas kafein.

4. Lebih Banyak Berjalan

Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa pria yang berjalan hanya 2 mil sehari memiliki tingkat masalah ereksi setengah dari pria yang tidak banyak bergerak. Goldstein menjelaskan ini termasuk dua puluh menit jogging atau 30 menit latihan angkat beban.

“Apa yang baik untuk kesehatan jantung Anda baik untuk pembuluh darah ke penis Anda,” tambah Houman.

Endapan yang menyumbat atau memperkeras arteri penis juga dapat melemahkan ereksi. Semakin banyak berolahraga, semakin sehat, bersih, dan fleksibel lapisan tersebut.

“Pria cenderung menganggap arteri mereka sebagai pipa sederhana yang dapat tersumbat, tetapi ada lebih banyak hal yang terjadi daripada itu,” kata Laurence Levine, MD, ahli urologi di Chicago’s Rush-Presbyterian Medical Center.

“Lapisan pembuluh darah itu adalah area yang sangat aktif secara biologis di mana bahan kimia dibuat dan dilepaskan ke aliran darah,” lanjutnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Cara Biar Mr P Terlihat Lebih Besar, Nggak Perlu Obat


Jakarta

Bagi beberapa pria, ukuran penis bisa menjadi ‘kebanggaan’ atau sesuatu yang menurunkan rasa percaya diri. Jika merasa kurang percaya diri dengan ukuran penis, ketahui bahwa ukuran alat kelamin tidak melulu menjadi penentu kejantanan seseorang.

Namun, jika ingin penis terlihat besar dan panjang, ada beberapa cara yang disarankan oleh Dr Rena Malik, seorang ahli urologi, ahli bedah panggul, dan pendidik seks.

1. Memotong rambut kemaluan

“Beberapa orang yang memiliki rambut sangat kasar atau tebal, sebenarnya bisa menyembunyikan sebagian besar penis Anda,” kata Malik, dikutip dari Men’s Health, Rabu (7/6/2023).


Cukup dengan memotong rambut kemaluan, maka si ‘adik’ pun dapat terlihat lebih panjang.

2. Menurunkan berat badan

Malik menjelaskan bahwa jaringan ereksi penis meluas jauh ke dalam panggul di belakang tulang kemaluan dan ke daerah perineum. Saat terjadi penambahan berat badan, seseorang dapat memiliki lemak di sekitar area tersebut sehingga membuatnya tampak lebih kecil.

3. Mengelola stres

“Otot halus penis berada di bawah apa yang kita sebut ‘kontrol adrenalin’, dan artinya ketika Anda memiliki adrenalin tinggi, seperti sedang stres atau cemas, otot Anda akan meremas, menyebabkan kontraksi pada penis,” ungkapnya.

Dr Malik pun menyarankan untuk mengelola stres dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu mengendurkan otot-otot tersebut.

4. Ereksi

Terus mengalami ereksi berarti aliran darah terus menerus mengalir ke jaringan penis. Jika lama tidak ereksi, hal ini dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen di jaringan tersebut, mengurangi elastisitas.

“Tidak ada obat, suplemen herbal, atau krim yang akan membuat penis Anda lebih besar,” tegas Malik. “Jadi simpan uang hasil jerih payah Anda untuk hal lain.”

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy