Tag Archives: muhammad misbah

Nabi Ibrahim Jadi Bapak Para Nabi Bergelar Khalilullah, Ini Alasannya


Jakarta

Nabi Ibrahim AS disebut sebagai bapaknya para nabi. Selain itu, beliau juga diberi gelar Khalilullah yang artinya kekasih Allah SWT.

Menukil Ibrahim Khalilullah Da’iyah At-Tauhid wa Din Al-Islam wa Al-Uswah Al-Hasanah susunan Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shallabi yang diterjemahkan Muhammad Misbah, Nabi Ibrahim AS merupakan bapak ketiga karena bapak pertama umat manusia adalah Adam AS dan yang kedua adalah Nuh AS.

Nabi Ibrahim AS lahir di wilayah Mesopotamia, sekarang dikenal sebagai Irak. Ia berkembang di tengah masyarakat yang menyembah bintang dan berhala.


Ibrahim AS tumbuh besar di tengah lingkungan penyembah berhala. Menurut beberapa riwayat, keluarganya bekerja sebagai pembuat berhala.

Meski demikian, Nabi Ibrahim AS terjaga fitrahnya. Akidahnya tidak pernah tercemari oleh kesyirikan dan pemikirannya pun bersih.

Allah SWT memuliakan Nabi Ibrahim AS dengan menjaganya dari kemusyrikan sejak kecil. Sang Khalik memberi Ibrahim AS petunjuk kepada kebenaran Allah SWT, sebagaimana firman-nya dalam surah Al Anbiya ayat 51.

۞ وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)-nya.”

Alasan penyebutan Bapak Para Nabi yang diberikan kepada Ibrahim AS karena banyaknya keturunan beliau yang menjadi nabi dan rasul. Beberapa di antaranya diterangkan dalam surah Al Ankabut ayat 27,

وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ وَءَاتَيْنَٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya: “Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.”

Nama-nama Anak Nabi Ibrahim AS

Dijelaskan oleh Adil Musthafa Abdul Halim dalam Al-Aabaa wal Abnaa fil Qur’anil Karim terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk, Nabi Ibrahim AS diketahui memiliki 13 orang anak dari keempat istrinya. Berikut nama-namanya,

  1. Nabi Ismail AS
  2. Nabi Ishak AS
  3. Madyan
  4. Zumraan
  5. Sajar
  6. Yagtsaan
  7. Nasyaq
  8. Seorang anak laki-laki yang tidak sempat diberikan nama, ia lahir dari istri Nabi Ibrahim AS yang bernama Qanthhuur binti Yaqthun al Kan’aani.
  9. Kiisaan (putra dari istrinya yang bernama Hajuun)
  10. Saruuj
  11. Umaim
  12. Luuthaanis
  13. Naanis, lahir dari istri Nabi Ibrahim AS yang bernama Hajuun binti Amiin

Diberi Gelar Khalilullah

Selain gelar Bapak Para Nabi, Ibrahim AS juga disebut sebagai Khalilullah. Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 125,

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا

Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”

Menurut Kitab Manaqib Al Anshar yang diterjemahkan oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam Al-Lu’lu’ wal Marjan 3, pemberian gelar Khalilullah dikarenakan loyalitas Ibrahim AS terhadap Allah SWT. Ibrahim AS dijadikan sebagai kekasih atau kesayangan-Nya yang semakna dengan Allah SWT menolong serta menjadikannya sebagai pemimpin nabi setelahnya.

Julukan yang disematkan pada Nabi Ibrahim ini sempat dipertanyakan oleh para malaikat. Dalam salah satu riwayat, Malaikat Jibril bertanya pada Allah SWT alasan di balik pemberian gelar Khalilullah tersebut.

“Ya Allah, mengapa Engkau memberi gelar Khalilullah kepada Ibrahim, padahal ia sibuk dengan kekayaan dan keluarganya? Dengan demikian, bagaimana mungkin ia pantas menjadi Khalilullah?”

Allah SWT menjawab, “Jangan kalian menilai secara lahiriah, tapi lihatlah hati dan amal baktinya. Karena tiada di hatinya rasa cinta selain kepadaKu. Bila kalian ingin menguji, ujilah dia.”

Hingga Malaikat Jibril kemudian turut menguji Nabi Ibrahim AS dan hasilnya terbukti bahwa kekayaan dan keluarganya tidak sedikit pun membuat Nabi Ibrahim AS lalai dalam mengabdi kepada Allah SWT.

Terdapat juga dalam hadits dari Jundub RA bahwa Rasulullah SAW bersabda terkait pemberian gelar Khalilullah kepada Ibrahim AS,

“Sesungguhnya Allah menjadikan aku sebagai Khalil sebagaimana Allah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil.” (HR Imam Abu Abdullah Al-Hakim An-Nisaburi)

Termasuk Rasul Ulul Azmi

Selain itu, Ibrahim AS juga merupakan salah satu rasul Ulul Azmi yang memiliki kedudukan istimewa di mata Allah SWT. Para rasul Ulul Azmi itu terdiri dari Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS dan Rasulullah SAW.

Terkait rasul Ulul Azmi ini turut diterangkan dalam ayat suci Al-Qur’an tepatnya pada surah As Syura ayat 13,

۞ شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

Artinya:” Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Apakah Sayyidah Aisyah Istri Rasulullah Punya Anak?


Jakarta

Rasulullah SAW menikah dengan Sayyidah Aisyah RA setelah Sayyidah Khadijah RA wafat. Aisyah RA kala itu masih sangat muda.

Dijelaskan dalam As-Sayyidah Aisyah (Umm Al-Mu’minin, Alimah Nisa’ Al-Islam karya Abdul Hamid Mahmud Thahmaz yang diterjemahkan Muhammad Misbah, Aisyah RA memiliki nama asli yang diambil dari kata Aisy.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda kepada ku, “Wahai Aisy, ini Jibril yang mengirimkan salah kepadamu.”


Pada kitab Asy-Syama’il yang ditulis oleh At-Tirmidzi disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memanggilnya dengan mengatakan, “Wahai perempuan yang diberi taufik.”

Rasulullah SAW juga sering memanggail Sayyidah Aisyah RA dengan nama Bintu Ash-siddiq dan Bintu Abu Bakar.

Nasab Aisyah RA

Aisyah RA adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Khulafaur Rasyidin pertama. Ayah Aisyah RA memiliki nama lengkap Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al-Qurasyiyyah At-Taimiyah Al-Makkiyah An-Nabawiyyah, Ummul Mukminin.

Sebagian besar ahli nasab berpendapat nama asli Abu Bakar setelah masuk Islam adalah Abdullah. Sedangkan nama sebelumnya ialah Abdul Ka’bah.

Ibu Aisyah RA adalah Ummu Ruman yang berasal dari bani Firas bin Ghanm bin Malik bin Kananah. Ia masuk Islam sejak awal, seperti perkataan Sayyidah Aisyah RA, “Sejak aku mampu menalar, aku mendapati kedua orang tuaku telah memeluk agama Islam.”

Awal Pernikahan Aisyah dengan Rasulullah

Pernikahan Sayyidah Aisyah RA dengan Rasulullah SAW berawal dari wahyu yang turun kepada Nabi SAW. Menurut riwayat yang terdapat dalam Shahih Bukhari, kala itu Rasulullah SAW bermimpi didatangi malaikat dan diperlihatkan sosok Aisyah RA yang kelak menjadi istri beliau. Mimpi ini berlangsung selama tiga malam.

Singkat cerita, Rasulullah SAW melamar Sayyidah Aisyah RA yang saat itu masih berusia 6 tahun, menurut suatu riwayat. Sayyidah Aisyah RA belum pindah ke rumah Nabi Muhammad SAW, dan Nabi Muhammad SAW belum pernah manggaulinya segera selepas pertunangan. Hal ini karena usia Sayyidah Aisyah RA yang masih muda dan banyaknya kesulitan yang dihadapi Rasulullah SAW sebelum hijrah.

Pada tahun kedua hijrah, tepatnya pada 17 Ramadan, terjadilah Perang Badar. Atas izin Allah SWT, Rasulullah SAW bersama kaum muslimin memenangkan perang. Hari setelah Perang Badar ini menjadi waktu yang tepat bagi Nabi Muhammad SAW untuk menikah.

Bulan Syawal pun menjadi saksi pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Aisyah RA. Sayyidah Aisyah RA akhirnya bisa pindah ke rumah Nabi Muhammad SAW.

Perpindahan ini menjadi peristiwa terbesar dalam hidupnya, sehingga Sayyidah Aisyah RA sangat menyukai bulan Syawal. Sebab pada bulan itu terdapat kenangan paling berharga dan mulia.

Apakah Siti Aisyah Istri Nabi Punya Anak?

Menurut penjelasan dalam buku Aisyah karya Said Al-A’zhawi An-Nadawi yang diterjemahkan Ghozi Mubarok, Sayyidah Aisyah RA tidak memiliki anak. Hal ini membuatnya juga tidak punya nama julukan (kunyah) seperti tradisi Arab pada saat itu.

Kondisi itu sempat membuat Sayyidah Aisyah RA sedih. Pada suatu hari, Sayyidah Aisyah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, setiap orang mempunyai kunyah, kecuali aku.”

Maka Rasulullah SAW memerintahkan Sayyidah Aisyah RA untuk memakai kunyah Ummu Abdillah ‘Ibunda Abdullah’ (Abdullah adalah nama keponakan Aisyah). (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Anak-anak Rasulullah SAW

Semasa hidup Baginda Nabi Muhammad SAW mempunyai tujuh anak. Enam di antaranya lahir dari istri pertama Sayyidah Khadijah RA, dan satu lainnya dari Sayyidah Mariyah al-Qibthiyah RA. Berikut ini daftar anak-anak Rasulullah SAW.

  1. Al-Qasim
  2. Zaenab
  3. Ruqayyah
  4. Ummu Kultsum
  5. Fatimah Az-Zahra
  6. Abdullah
  7. Ibrahim

Demikianlah penjelasan mengenai Sayyidah Aisyah RA tidak memiliki keturunan. Namun rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW sangatlah besar.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com