Tag Archives: Muhammad SAW bersabda

Tingkatkan Kualitas Ibadah di Akhir Ramadan



Jakarta

Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada 10 hari terakhir Ramadan. Ustaz Zacky Mirza menjelaskan tentang amalan ibadah ritual dan ibadah sosial yang dapat ditingkatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Ustaz Zacky Mirza dalam Mutiara Ramadan detikcom, Senin (17/4/2023), menyebutkan beberapa amalan yang mempengaruhi peningkatan kualitas ibadah di penghujung Ramadan.

“Alhamdulillah kita masih diberi kesempaatan oleh Allah SWT untuk menjalani puasa di 10 hari terakhir Ramadan. Inilah momen di mana Allah SWT memberi kesempatan untuk kita memperbaiki semua ibadah kita,” ujar Ustaz Zacky.


Lebih lanjut, Ustaz Zacky Mirza juga menjelaskan macam-macam ibadah yang bisa ditingkatkan pada penghujung Ramadan ini.

1. Ibadah ritual

Ini adalah ibadah kepada Allah SWT dalam bentuk sholat, umroh, tadarus, itikaf dan lain sebagainya. Ibadah ini yang harus diperbaiki sepanjang akhir Ramadan.

2. Ibadah sosial

Selain ibadah ritual, ada juga ibadah sosial. “Di akhir Ramadan ada satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi yang mampu yaitu membayar zakat. Dengan ibadah sosial, kita menjadi seseorang yang lebih baik lagi,” ujar Ustaz Zacky Mirza.

Dengan mengutip ayat Al-Qur’an dalam surat Al Ankabut ayat 45, Ustaz Zacky Mirza menegaskan firman Allag SWT tentang keutamaan sholat.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

“Coba deh detikers, di 10 hari terakhir Ramadan, apakah sholat kita sudah bisa bikin kita menjauhi fitnah dan ghibah. Apakah dengan tadarus, baca Al-Qur’an kira-kira kita pas puasa sudah bisa menghindari amarah atau belum?,” kata Ustaz Zacky.

Menurut Ustaz Zacky Mirza, ibadah ritual dan sosial harus seimbang sehingga terbentuk kesempurnaan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إلَّا السَّهَرُ

“Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja.”

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang amalan di akhir Ramadan? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Peningkatan Kualitas Ibadah di Bulan Terakhir Ramadan bersama Ustaz Zacky Mirza di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Agar Dijauhkan dari Sifat Pelupa, Yuk Baca Setiap Hari!



Jakarta

Manusia adalah makhluk yang lemah. Ia diciptakan dengan banyak kekurangan, di samping kesempurnaannya sebagai khalifah di muka bumi. Salah satu sifat lemahnya yakni pelupa.

Oleh karenanya, Allah SWT melimpahkan kenikmatan pada manusia dengan wujud daya ingat. Daya ingat ini yang membantu manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur.

Sayangnya, manusia tidak bisa menutupi kelemahannya. Perlu pertolongan dari Allah untuk mengurangi sifat pelupa tersebut. Ada doa yang bisa dibaca agar dijauhkan dari sifat pelupa.


Doa Dijauhkan dari Sifat Lupa

Rasulullah selalu mengajarkan pada keluarga, sahabat, dan umatnya untuk selalu memanjatkan doa pada Allah apabila menemui kesulitan karena hanya hanya Allah Sang Penolong. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini,

Utsman ibn Abi al-Ash berkata, “Aku mendatangi Rasulullah SAW seraya mengadu, ‘Wahai Rasulullah, aku dulu termasuk orang yang memiliki ingatan paling kuat. Namun, ada sesuatu yang masuk ke dalam diriku sehingga sebagian ingatanku hilang’.

Kemudian beliau meletakkan tangannya di atas dadaku sambil mengucapkan,

اللهم أخرج عنه أصييط نة

Artinya: ‘Ya Allah, keluarkanlah setan darinya.’

Maka, Allah pun melenyapkan sifat pelupa dari diriku.”

Dikutip dari Rahasia Doa Mustajab oleh Ibn Qayyim dan Ibn Athaillah, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umatnya untuk membaca doa berikut setiap hari.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ

Arab-Latin: Allâhumma ij’al nafsî muthmainnatan, tu’minu bi liqâika wa tardlâ bi qadlâika).

Artinya: “Ya Allah, jadikan jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas garis yang Engkau tentukan.”

Setelah saran dari Rasulullah tersebut dibaca tiga kali sehari, pemuda tersebut mengaku, “Setelah saya membaca itu, saya tidak pernah lupa tentang apapun.”

(Lihat Habib Zain bin Ibrâhîm bin Sumaith, Al-Manhajus Sâwî, Dârul Ilmi wad Da’wah, [Hadramaut, 2005], halaman 234).

Membaca Surat Al Baqarah Ayat 286

Selain membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW, bisa juga membaca surat Al-Baqarah ayat 286,

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya: Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah.

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

Dijelaskan bahwa doa ini merupakan sebuah permohonan agar terhindar dari siksa neraka bila kita melakukan suatu perbuatan dosa tanpa unsur kesengajaan atau lupa.

Jejen Musfah dan Anis Masykhur dalam buku Doa Ajaran Ilahi memaparkan bahwa menurut riwayat Al-Baghawy, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, apabila seseorang membacanya di malam hari, maka terpeliharalah ia dari segala macam bencana,” (Tafsir Al-Khazin, I:26).

Selain hadits tersebut, banyak sekali riwayat yang menjelaskan hikmah membaca doa dengan ayat ini. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia berkata: Bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah diambil dari tempat bawah ‘Arasy (singgasana) Tuhan.”

Sementara dalam riwayat Al Hakim, disebutkan: “Orang yang tidak membacanya (dua ayat tersebut) selama tiga hari, maka setan akan mendekatinya.”

Adapun dalam kitab Shahihain, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Telah turun Jibril kepadaku, dan berkata dengan membawa perintah Tuhan, “Aku memberikan kabar gembira dengan adanya dua Nur yang aku berikan kepadamu dan belum pernah aku berikan kepada nabi-nabi sebelum mu. (Yakni) fatihat al-kitab dan penutup surat Al Baqarah,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dilihat dari sisi materinya, doa ini merupakan bentuk pengakuan manusia sebagai makhluk yang pelupa, mudah melakukan kesalahan, dan makhluk yang sangat lemah.

Lupa merupakan sifat anak cucu Adam. Oleh karena itu bila kita melanggar perintah Allah, melakukan suatu dosa, mengerjakan perbuatan haram tanpa adanya unsur kesengajaan (lupa), maka kita diharuskan cepat-cepat memohon ampun kepada-Nya.

Doa ini baik dibaca di waktu pagi dan sore hari, sebab doa ini merupakan penangkal segala kekurangan manusia yang memungkinkan dapat merusak ajaran Allah.

Selain itu, doa ini merupakan bentuk permohonan agar Allah tidak memberikan beban yang berat yang kita tidak sanggup memikulnya.

Demikian bacaan doa untuk memohon dijauhkan dari sifat pelupa. Sifat pelupa ini dapat mengganggu dan menghambat kegiatan sehari-hari. Doa ini bisa menjadi amalan yang dikerjakan setiap hari.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com