Tag Archives: Muhammad

Doa Menghilangkan Pikiran Kotor dan Diberi Ketenangan Hati


Jakarta

Ada doa yang dapat diamalkan untuk menjaga agar dijauhkan dari pikiran kotor. Pikiran kotor bisa saja terlintas saat melihat atau mengalami hal buruk yang tidak sesuai dengan harapan.

Setiap manusia diciptakan dengan akal pikiran dan hati. Pikiran setiap orang tergantung pada hatinya. Ada kalanya terlintas pikiran kotor yang menjadi penghalang dari datangnya pahala.

Pikiran kotor bisa membawa pada keburukan, oleh karenanya usahakan untuk terus berlatih menjaga pikiran agar selalu bersih dan terjaga. Pikiran kotor termasuk prasangka buruk atau dalam Islam dikenal dengan sebutan suudzon.


Untuk menjauhkan dari pikiran kotor, setiap muslim harus meyakini bahwa setiap takdir dan ketetapan Allah SWT adalah yang terbaik.

Mengutip buku Jangan Khawatir, Allah Bersamamu yang ditulis Muhammad Farid Wajdi disebutkan bahwa segala sesuatu yang berasal dari Allah SWT itu baik, meskipun terkadang manusia menganggapnya buruk. Anggapan ini berasal dari dangkalnya pemikiran manusia yang menilai adanya takdir baik dan takdir buruk. Padahal, semua takdir dan ketetapan Allah SWT adalah baik.

Dalam surat Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman tentang larangan berburuk sangka dan berpikiran kotor,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dalam buku Belajar untuk Berakhlaq, Dr. Zubairi menjelaskan suudzon dan berpikiran kotor termasuk dalam perbuatan buruk serta akhlak tercela.

Umar Bin Khattab RA menyatakan, “Janganlah kamu menyangka dengan satu katapun yang keluar dari seorang saudaramu yang mukmin kecuali dengan kebaikan yang engkau dapatkan bahwa kata-kata itu mengandung kebaikan.”

Doa Menghilangkan Pikiran Kotor

Dari Ziyad bin ‘Ilaqih dari pamannya mengatakan bahwa Rasulullah SAW membaca doa menghilangkan pikiran kotor berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ

Bacaan latin: Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar”. (HR. Tirmidzi)

Doa Agar Diberi Ketenangan Hati

Doa ini juga dapat diamalkan agar mendapat ketenangan hati sehingga dijauhkan dari pikiran kotor. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam Arab-Latin dan Artinya


Jakarta

Doa tahiyat akhir lengkap sampai salam dan tata caranya harus dipahami muslim. Sebab, bacaan ini dipanjatkan ketika salat wajib.

Diterangkan dalam buku Kitab Lengkap panduan Shalat yang disusun M Khalilurrahman Al-Mahfani dkk, doa tasyahud ini berisi tahiyat atau ucapan penghormatan kepada Allah SWT serta salam kepada Rasulullah SAW dan dua kalimat syahadat. Membaca doa ini termasuk rukun salat yang tidak boleh tertinggal sebagaimana dikatakan oleh ulama mazhab Syafi’i.

Lantas, bagaimana doa tahiyat akhir sampai salam yang bisa dilafalkan?


Bacaan Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam Arab-Latin

1. Doa Tahiyat Akhir

Berikut doa tahiyat akhir sampai salam yang bisa dibaca muslim seperti dinukil dari buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Abdul Kadir Nuhuyanan dkk.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ

Arab latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannama wamin ‘adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya Dajjal.”

2. Bacaan Salam

Adapun, bacaan salam berbunyi sebagai berikut:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Arab latin: Assalaamu alaikum wa rahmatullah.

Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”

Posisi Duduk Tahiyat Akhir yang Benar

Mengutip dari buku Sifatu Wudhui An-Nabi karya Syaikh Muhammad Fahd dan Syaikh bin Baz yang diterjemahkan Geis Umar Bawazier, Nabi Muhammad SAW duduk tawarruk ketika tahiyat akhir. Sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadits,

“Beliau (Nabi SAW) duduk tawarruk pada tasyahudnya yang terakhir.” (HR Bukhari)

Sementara itu posisi tawarruk yang benar disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, “Untuk cara duduk tawaruk yang benar sesuai sunnah Rasulullah SAW sendiri dirincikan dalam hadits: ‘Beliau meletakkan pinggulnya ke tanah, yaitu membebankan pada pinggul kirinya, dan menjulurkan setengah telapak kaki kirinya dari bawah betis yang kanan sekedarnya’.” (HR Abu Dawud)

Selain itu, turut diterangkan dalam riwayat Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW membentangkan hasta tangannya di atas tangan kanan. Berikut bunyi haditsnya,

“Nabi SAW membentangkan hasta tangan kanannya di atas paha yang kanan dan tidak memalingkan (menjauhkan) darinya, sehingga batas sikunya berada di pangkal paha. Lalu beliau menggenggam dua jarinya, yaitu jari kelingking dan jari manisnya serta melingkarkan jari tengah dan jempolnya seraya berdoa.” (HR Ahmad dan Ahlu Sunan)

Pada riwayat lainnya dari Muslim, tangan kiri Rasulullah SAW pada jemarinya terbuka di atas paha kiri, “Adapun tangan yang kiri, jari jemarinya terbuka di atas paha kiri. Beliau menghadapkan jari-jarinya ke kiblat dalam tasyahud, mengangkat tangan, rukuk serta sujud. Juga di dalam sujudnya, beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat.” (HR Muslim)

Itulah doa tahiyat akhir lengkap sampai salam disertai posisi duduknya yang benar. Jangan sampai terlewat ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk dan Keluar Masjid Arab-Latin Versi Panjang-Pendek



Jakarta

Doa masuk dan keluar masjid menjadi amalan yang bisa dibaca setiap muslim. Doa ini berisi ucapan salam yang penuh kebaikan.

Banyak aktivitas ibadah yang bisa dikerjakan di masjid, seperti salat, tadarus ataupun berkumpul dalam majelis ilmu.

Mengutip buku Masjid karya Teguh Purwantari, masjid merupakan istilah yang ditujukan untuk menyebut tempat ibadah umat Islam. Kata masjid berasal dari bahasa Arab, sajada yang artinya bersujud. Dengan demikian masjid berarti tempat bersujud.


Seorang muslim yang hendak masuk ke area masjid ataupun hendak meninggalkan masjid dianjurkan untuk membaca doa.

Menurut buku Doa dan Adab di Masjid Serta Tata Cara Azan dan Iqamah: Seri Doa dan Zikir oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy, ada hadits yang berisi anjuran mengucapkan salam dan doa saat masuk dan keluar masjid. Hadits tersebut bersumber dari Abu Humaid atau Abu Usaid yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Apabila seseorang di antara kalian memasuki masjid, hendaklah mengucapkan salam kepada Nabi SAW, kemudian mengucapkan, ‘Ya Allah, bukakanlah untukku semua pintu rahmat-Mu.’ Dan apabila ia keluar, hendaknya mengucapkan, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian dari kemurahan-Mu’.” (HR. Muslim)

Doa Masuk dan Keluar Masjid Sesuai Sunnah

Merangkum buku Zikir dan Doa Penghuni Surga oleh Supriyadi, berikut bacaan doa masuk masjid.

1. Doa Masuk Masjid agar Terbuka Pintu Rahmat

اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Latin: Allahummaftha lii abwaaba rahmatik

Artinya: “Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.” (HR Muslim)

2. Doa Masuk Masjid Versi Panjang

أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

Latin: A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakan lah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Ketika hendak keluar masjid maka disunnahkan untuk membaca doa berikut:

1. Doa Memohon Ampunan saat Keluar Masjid

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Latin: Allaahumma innii as’aluka min fadhlik

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.” (HR Muslim)

2. Doa Keluar Masjid Versi Panjang

أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

Latin: A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba fadhlik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakan lah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Adab ketika di Masjid

Mengutip buku Ringkasan Kitab Adab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika berada di masjid. Berikut beberapa diantaranya:

1. Dianjurkan Bersegera Pergi ke Masjid

Semasa hidup, Rasulullah SAW memotivasi umatnya untuk bersegera pergi ke masjid. Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Seandainya manusia tahu keutamaan yang ada pada adzan dan barisan pertama shalat, kemudian mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara diundi, maka mereka pasti akan mengundinya. Dan seandainya manusia tahu keutamaan yang ada pada salat Dzuhur, mereka pasti akan berlomba untuk datang lebih awal. Dan seandainya mereka tahu keutamaan yang terdapat pada salat Isya dan salat Subuh, mereka pasti akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.”

Hadits ini menerangkan tentang pahala orang yang datang lebih awal ke masjid.

2. Berjalan ke Masjid dengan Khusyuk dan Tenang

Dianjurkan bagi orang yang pergi ke masjid untuk berjalan dengan tenang dan khusyuk. Karena itu akan membuatnya lebih konsentrasi ketika shalat dan menghadirkan hati ketika menghadap Allah SWT.

Dari Abu Qatadah RA, dia berkata,

“Ketika kami sedang salat bersama Nabi SAW, terdengar suara gerakan dan keterburuan beberapa lelaki yang tergesa-gesa untuk salat. Setelah salat selesai, Rasulullah SAW bertanya, ‘Ada apa dengan kalian?” Mereka menjawab, ‘Kami buru-buru ya Rasulullah.’

Rasulullah SAW bersabda, “Jangan lakukan itu. Jika kalian mendatangi masjid, kalian harus tenang, yang kalian dapatkan, maka ikutlah salat, dan yang tertinggal, maka sempurnakanlah.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Ad-Darimi)

3. Salat Dua Rakaat

Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk melaksanakan salat dua rakaat seperti hadits Abu Qatadah As-Sulami RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid, maka salatlah dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR Bukhari, Muslim)

4. Dibolehkan Duduk Menjulurkan Kaki

Di masjid, umat Islam diperbolehkan menjulurkan kaki dengan maksud beristirahat. Rasulullah SAW pernah melakukannya, beliau duduk menjulurkan kakinya dan meletakkan salah satu kakinya di atas kaki lainnya.

Meskipun diperbolehkan, namun tetap harus menjaga sopan santun dan menjaga aurat agar tetap tertutup.

5. Dibolehkan Tidur di Masjid

Diperbolehkan tidur di dalam masjid bagi orang yang ingin istirahat. Para sahabat yang tinggal di masjid, mereka tidur di dalam masjid.

Dan Ibnu Umar RA juga pernah tidur di masjid sebelum dia berkeluarga. Dari Nafi, dia menceritakan, “Abdullah bin Umar memberitahukan kepadaku bahwasanya dia pernah tidur di Masjid Nabawi ketika dia masih remaja dan belum berkeluarga.”

Namun, harus diperhatikan, apabila seorang muslim mengalami mimpi basah di dalam masjid, secepatnya dia harus keluar dari masjid untuk mandi junub.

(dvs/rah)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Dimudahkan Segala Urusan, Hajat, hingga Rezeki


Jakarta

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, jalannya pasti tidak selalu lancar. Kita pasti akan dihadapi berbagai hambatan dan rintangan.

Dalam menghadapinya, kita tentu membutuhkan bantuan dan kemudahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, memanjatkan doa dimudahkan segala urusan menjadi salah satu ikhtiar yang dianjurkan dalam Islam.

Perintah berdoa juga Allah SWT sampaikan dalam surah Al Ghafir ayat 60:


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ

wa qâla rabbukumud’ûnî astajib lakum, innalladzîna yastakbirûna ‘an ‘ibâdatî sayadkhulûna jahannama dâkhirîn

Artinya: “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.'”

1. Doa Dimudahkan Segala Urusan

Dikutip dari buku bertajuk Doa Mengundang Rezeki: Sukses dalam Hidup, Berkah dalam Usaha Oleh Islah Susmian, berikut adalah bacaan doa mohon dimudahkan segala urusan:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Ya hayyu ya qayyumu birahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin

Artinya: “Wahai Tuhanku Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmatMu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dariMu.” (HR Tirmidzi).

2. Doa Dimudahkan Rezeki

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

Allahmumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa mala’ikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu lailaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka

Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, malaikat-malaikat, serta seluruh mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu,” (HR Abu Daud).

3. Doa Dimudahkan Segala Urusan Pekerjaan

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئتَ سَهْلاً

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi-ta sahlaa

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau menjadikannya mudah, dan jika Engkau menghendaki, maka kesedihan dapat Engkau jadikan kemudahan.” (HR Ibnu Sunni, dari Anas bin Malik).

4. Doa Dimudahkan Hajat

Mengutip buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, ini adalah bacaan doa agar hajat atau keinginan terkabul”

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، يَا قَدِيمُ يَا دَائِمُ يَا فَرْد ُيَا وَتْرُ يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ ُيَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziimi, yaa qadiimu yaa daaimu yaa fardu yaa watru yaa ahadu yaa shamadu yaa hayyu yaa qayyuumu yaa dzal jalaali wal ikraami

Artinya: “Tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Wahai Dzat Yang Maha Dahulu, Yang Maha Kekal, Yang Maha Tunggal, Yang Maha Ganjil, Yang Maha Esa, Tempat Bergantung, Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan.”

5. Doa Dimudahkan Lisan dan Urusan

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Rabbisy rahlii shadrii wa yassirlii amrii wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahu qawli

Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS Taha: 25-28).

6. Doa agar Diberi Kemudahan dalam Bekerja

رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Robbanaa aatinaa minladunka rohmataw wahayya lanaa min amrinaa rosyada).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami,” (Q.S Al Kahfi 10).

7. Doa agar Diberi Kemudahan dan Kesuksesan Dunia dan Akhirat

اللهم الطف بي في تيسير كل عسير، فإن تيسير كل عسير عليك يسير، وأسألك اليسر والمعافاة في الدنيا والآخرة

Bacaan latin: Allaahummalthuf bii fii taisiiri kulli ‘asiirin, fa inna taisiira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, as ‘alukal yusra wal mu’aafaata fid dun-yaa wal aakhirati

Artinya: “Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah bagiMu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat,” (HR Thabrani).

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

Arti Bismika Allahumma Ahya Wabismika Amut dan Amalan Sebelum Tidur


Jakarta

Bismika Allahumma Ahya Wabismika Amut adalah doa sebelum tidur yang sering diucapkan oleh umat Muslim. Memang, sejatinya segala aktivitas hidup seorang muslim tidak lepas dari doa.

Hal tersebut sebagai salah satu menghadirkan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk sejak bangun hingga hendak tidur lagi. Bahkan, hal ini juga diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Doa Sebelum Tidur

Berikut adalah kalimat “bismika allahumma ahya wabismika amut” tulisan Arab dan artinya:


بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

Bismika allahumma ahya wabismika amut.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan.

Anjuran doa saat hendak tidur juga bertujuan agar Allah SWT memberi perlindungan, serta menambahkan kebaikan setelah kita bangun nantinya.

Mengucapkan doa ketika hendak tidur adalah salah satu hal yang di ajarkan Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari Abi Dzar RA:

وَرَوَيْنَا فِي ” صَحِيْحِ الْبُخَارِي ” رَحِمَهُ اللهُ ، ِمنْ رِوِايَةِ حُذَيْفَةَ ، وَأَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ : ” بِاسْمِكَ اللُّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ “.

Artinya:
“Kami meriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari RA. dari riwayat Hudzaifah dan Abi Dzar RA bahwasanya Rasulullah SAW apabila beranjak ke tempat tidurnya, berdoa: ‘Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan.'”

Pada riwayat lain dari hadits dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW juga mengajarkan amalan doa sebelum tidur dengan cara berikut.

  • Membaca takbir (اَللهُ اَكْبَرُ) sebanyak 33 x.
  • Membaca tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) sebanyak 33 x.
  • Membaca tahmid (اَلْحَمْدُ لِلّهِ) sebanyak 33 x.

Ada juga doa sebelum tidur versi panjangnya:

للَّهُمَّ أَسْلَمْتُ إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلَا مَنْحَى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ، أَمَنْتُ بكتابكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Allahuma aslamtuilaika wawajjahtuwajhii ilaika, wafawwadhtuamrii ilaika waalja’tudzahrii ilaika raghbatan waraghbatan ilaika laa maljaawalaa manjaa minka illa ilaika amantu bikitaabikalladzii anzaita wabinabiyyikalladzi arsalta

Artinya: “Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu. Aku menghadapkan wajahku kepada-Mu. Aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Aku menyandarkan punggungku kepadaMu lantaran mengharap dan takut kepadaMu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari ancamanMu kecuali hanya kepadaMu. Aku beriman kepada kitabMu yang Kau turunkan juga (aku beriman) kepada nabiMu yang Kau utus.” (HR, Muslim, Bukhari dan Abu Dawud).

Selain doa-doa tadi, diriwayatkan oleh Anas RA, Rasulullah SAW juga memanjatkan doa sebelum tidur berikut ini:

Alhamdulillahilladzi ath ‘amana wasaqona wakafana wa awana fakammimman lakafiya lahu walamu’wiya.

Artinya: “Segala puji bagi Allah zat yang telah memberi makan dan minum kepada kami, serta telah mencukupi dan memberi tempat tinggal kepada kami. Betapa banyak orang yang tak ada yang mencukupi dan tak memberi tempat kepadanya.” (HR Muslim)

Amalan Sebelum Tidur yang Diajarkan Rasulullah

Sebelum membaca doa ketika ingin tidur, Rasulullah SAW juga biasa melakukan beberapa. Berikut di antara sunnahnya:

  • Berwudu
  • Mengibaskan tempat tidur
  • Memanjatkan doa.

Amalan sebelum tersebut dijelaskan dalam hadits berikut.

“Jika seseorang di antara kalian hendak tidur, ambillah potongan kain dan kibaslah tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucap ‘Bismillah,’. Karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya.” (HR. Al-Bukhari no. 6320, Muslim no. 2714, at-Tirmidzi no. 3401 dan Abu Dawud no. 5050.)

“Jika kamu ingin tidur maka berwudhulah lebih dulu sebagaimana wudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah ke kanan dan bacalah doa doa sebelum tidur. Rasulullah SAW bersabda: ‘Jadikanlah doa itu sebagai akhir dari semua perkataanmu,” (HR Bukhari Muslim).

Doa Bangun Tidur

Dikutip dari buku Penuntun Doa, Yuk! karya Abu Ihsan, berikut adalah bacaan doa bangun tidur:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillahilladhi ahyana ba’dama amatana wa ilaihinnushur.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan kehidupan, mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami kembali.”

Masih mengutip buku yang sama, berikut adalah amalan atau adab setelah bangun tidur yang bisa dilakukan umat muslim:

  • Membaca istighfar 3 x.
  • Membaca syahadat.
  • Membaca doa bangun tidur.
  • Jangan mengusap tangan ke mata, dikhawatirkan tangan kita kurang bersih sehingga bisa menjadikan mata kita gatal atau sakit.
  • Bergegas bangun agar tidak bermalas-malasan.
  • Salat subuh tepat waktu.
  • Merapikan tempat tidur dan kamar.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

3 Doa dalam Perjalanan Jauh agar Diberi Keselamatan


Jakarta

Ada berbagai tantangan yang mungkin ditemui dalam perjalanan dimulai dari cuaca yang buruk, jalan yang sulit, hingga kemungkinan kecelakaan. Oleh karena itu, muslim perlu melindungi diri dengan mengamalkan doa dalam perjalanan.

Doa dalam perjalanan juga merupakan sebuah upaya untuk menenangkan hati, menumbuhkan rasa syukur, dan memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi berada di bawah kendali Yang Maha Kuasa.

Meminta perlindungan dari Allah SWT sebelum melakukan perjalanan juga merupakan kebiasaan Rasulullah SAW. Imam an-Nawawi mengutip sebuah riwayat dari kitab Shahih Muslim, dari Abdullah bin Sarjis RA, ia berkata,


“Jika Rasulullah SAW melakukan perjalanan beliau meminta perlindungan dari beratnya perjalanan, buruknya tempat kembali dan kebengkokan setelah lurus, doanya orang-orang dizalimi, serta buruknya pandangan dan harta.” (HR Muslim)

3 Doa dalam Perjalanan dalam Islam

Doa di perjalanan adalah permohonan perlindungan dan keselamatan kepada Tuhan agar terhindar dari segala marabahaya dan kesulitan selama perjalanan. Dengan berdoa, kita menyerahkan segala kekhawatiran dan ketidakpastian kepada Yang Maha Kuasa, sehingga hati menjadi tenang dan perjalanan terasa lebih aman.

Berikut ini adalah doa dalam perjalanan:

1. Doa Perjalanan Jauh

Dijelaskan dalam buku Doa & Zikir Mustajab untuk Muslimah oleh Muhammad Rahmatullah, Abdullah bin Sarjis berkata bahwa apabila Rasulullah SAW bersafar (melakukan perjalanan jauh), beliau melantunkan doa berikut,

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

Latin: Allahumma antash-shohibu fissafari wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-issafari wa ka-abatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesedihan tempat kembali, doa orang yang teraniaya, dan dari pandangan yang menyedihkan dalam keluarga dan harta.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

2. Doa Naik Kendaraan

Ketika melakukan perjalanan dengan kendaraan, membaca doa menjadi cara untuk memohon perlindungan dan bimbingan Tuhan agar terhindar dari kecelakaan serta rintangan di jalan. Doa ini juga membantu menenangkan pikiran dan menumbuhkan rasa aman, sehingga perjalanan terasa lebih lancar dan selamat sampai tujuan.

Menurut buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya Hamdan Hamedan, Ibnu Umar RA menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW hendak memulai perjalanan jauh dengan menaiki untanya, beliau sering mengucapkan doa khusus.

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوَنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ.

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, subhaanalladzii sakhkhara lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa Rabbinaa lamun-qalibuun.

Allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal-birra wat-taqwaa, wa minal-‘amali maa tardhaa. Allaahumma hawwan ‘alaynaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu.

Allaahumma antasshoohibu fissafari, wal-khaliifatu fil-ahli, Allaahumma innii a’uudzubika min wa’tsaa-issafari, wa kaabatil-man-zhari, wa suu-‘il-munqalabi fil-maali wal-ahli.

Artinya: “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat).

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakan-Mu. Ya Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami.

Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga (yang ditinggal). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang buruk dalam harta dan keluarga.” (HR Muslim)

3. Doa dalam Perjalanan Menggunakan Kapal

Ketika melakukan perjalanan dengan kapal, ada doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca agar perjalanan di atas air diberkahi dan dilindungi oleh Allah SWT. Doa ini bertujuan untuk memohon keselamatan dari segala bahaya laut

Dalam buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih karya Anshari Taslim, dijelaskan bahwa ada doa khusus yang dapat dibaca ketika melakukan perjalanan dengan kapal. Doa ini pernah diucapkan oleh Nabi Nuh AS saat beliau menaiki kapalnya, memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT selama berada di atas air.

بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Latin: Bismillaahi majreeha wa mursaahaa, inna Rabbii laghafuurur Rahiim.

Artinya: “Dengan nama Allah ketika dia berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Hud: 41)

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

8 Manfaat Berdoa dalam Hadits, Salah Satunya Menolak Bencana


Jakarta

Sebagai seorang hamba Allah SWT, sudah sepatutnya kita memohon kepada-Nya dengan cara berdoa. Bahkan, dalam surat Gafir ayat 60 sang Khalik memerintahkan manusia untuk senantiasa berdoa kepada-Nya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”


Secara bahasa, doa artinya memohon atau meminta. Sementara dari segi istilah, doa dimaknai permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT seperti dijelaskan dalam buku Keutamaan Doa & Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera susunan M Khalilurrahman Al-Mahfani.

Doa adalah proses penghambaan diri kepada Allah SWT. Kedudukan doa menempati yang penting dalam Islam.

Dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoa adalah suatu ibadah.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah & Tirmidzi)

Ada banyak manfaat yang terkandung dari doa. Apa saja? Simak bahasannya dalam artikel berikut.

Berikut manfaat berdoa yang dinukil dari buku Doa dan Dzikir untuk Ibu Hamil susunan Ustaz K Akbar Saman.

1. Penolak Bencana

Doa menjadi sarana penolak bencana. Seperti diketahui, bencana membuat manusia tersiksa dan memandang hidup kurang bermakna.

Meski demikian, tidak ada yang bisa diperbuat jika Allah SWT menghendaki datangnya bencana. Salah satu cara menolak bencana adalah dengan berdoa kepada Allah SWT sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

“Doa adalah penolak bala.” (HR Abu Hurairah)

2. Pembuka Kunci Rahmat Allah SWT

Dengan berdoa, niscaya muslim membuka rahmat Allah SWT. Rahmat ini menjadi wujud kasih sayang sang Khalik terhadap hamba-Nya, khususnya mereka yang beriman dan bertakwa.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah kunci rahmat Allah SWT, wudhu adalah kunci salat dan salat adalah kunci surga.” (HR Ad-Dailami)

3. Sumsumnya Ibadah

Keutamaan doa lainnya adalah sebagai sumsumnya ibadah. Pada dasarnya, ibadah menjadi bukti ketaatan hamba kepada Tuhannya.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya, “Doa adalah ibadah.” (HR At-Tirmidzi)

4. Sarana Pengubah Takdir

Muslim yang berdoa dapat mengubah ketentuan Allah SWT. Seperti diketahui, manusia dianjurkan untuk berusaha sementara hasilnya akan ditentukan oleh Allah SWT di akhir.

Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Doa dapat menolak ketentuan Allah SWT. Sesungguhnya kebaikan dapat menyebabkan bertambahnya rezeki. Seorang hamba rezekinya pasti terhalang jika ia berbuat dosa.” (HR Imam Al Hakim)

Dilansir dari Sunan Ibnu Majah Jilid 1 terjemahan Abdul Hayyie Al-Kattani, takdir yang dapat tertolak dengan adanya doa adalah takdir selain Maa Fii Ilmillah (takdir yang bersifat qadim dan ajali atau tiada berawal dan berakhir). Surah Ar Ra’d ayat 39 juga menjelaskan Allah SWT bahkan dapat menghapus atau menetapkan sesuatu di dalam Lauhil Mahfudz.

5. Senjata dan Perisai

Doa juga disebut sebagai senjata dan perisai. Maksudnya, doa menjadi alat untuk menjaga diri seorang muslim.

Rasulullah SAW bersabda, “Bagi orang yang beriman, doa merupakan senjata, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.” (HR Abu Ya’la dan Al-Hakim)

6. Memberi Manfaat Terhadap Sesuatu

Doa dapat menjadi pemberi manfaat terhadap sesuatu. Jadi, doa diibaratkan sebagai pupuk penunjang kesuksesan hidup.

Dari Ibnu Umar RA berkata, Nabi SAW bersabda, “Doa dapat memberikan manfaat terhadap sesuatu yang telah turun ataupun belum turun. Wahai hamba-hamba Allah, berdoalah kamu sekalian.” (HR Al Hakim)

7. Melancarkan Rezeki

Doa juga dapat melancarkan rezeki dan menyelamatkan diri dari musuh. Hal ini diterangkan dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi susunan Syamsuddin Noor.

Rasulullah SAW bersabda, “‘Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang menyelamatkan kalian dari musuh kalian dan mempercepat datangnya rezeki kalian?’ (Rasulullah melanjutkan), ‘Maka berdoalah pada tengah malam dan pada siang hari kalian, sebab hanya doa yang menjadi senjata ampuh orang beriman’.” (HR Abu Ya’la, dari Jabir bin Abdullah)

8. Membantu Keberlangsungan Hidup

Manfaat lainnya dari berdoa adalah membantu keberlangsungan hidup manusia, baik itu yang lalu maupun mendatang. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

“Doa itu bermanfaat untuk apa yang sudah terjadi dan apa yang belum terjadi. Karena itu para hamba Allah SWT, hendaklah kalian berdoa.” (HR Hakim)

Itulah manfaat doa bagi kehidupan muslim. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Penenang Hati dan Pikiran yang Gelisah Arab dan Artinya


Jakarta

Salah satu cara yang bisa kita lakukan sebagai kaum muslim untuk mencapai ketenangan hati dan pikiran adalah melalui doa penenang hati dan pikiran. Doa ini juga termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Menurut buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H.M Amrin Ra’uf, berdoa memiliki pengaruh positif pada kondisi psikis manusia. Ketika seseorang merasa resah, melaksanakan ibadah sholat dan berdoa kepada Allah SWT dapat membawa ketenangan.

Keutamaan berdoa saat menghadapi kecemasan dan kegelisahan dapat menenangkan hati serta membantu mewujudkan semua harapan, baik duniawi maupun ukhrawi. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi hati dan pikiran yang sedang tidak tenang, disarankan untuk membaca doa penenang hati dan pikiran.


5 Doa Penenang Hati dan Pikiran

Dalam buku Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati yang ditulis oleh Darul Insan, terdapat berbagai doa yang bisa dipanjatkan untuk menenangkan hati dan pikiran.

1. Doa Supaya Hati Tenang dan Dimudahkan Urusan

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab latin: La ilaha illa anta subhanaka innikuntu minadzolimin.

Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

2. Doa Supaya Hati Tenang dari Berbagai Keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzubika minal ‘ajzi, walkasali, waljubni, walharomi, walbukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wamin fitnatil mahyaa walmamaat.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

3. Doa Kelapangan Hati

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

4. Doa Agar Hati Ditetapkan dalam Hidayah

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Arab latin: Rabbana laa tuzigh quluu bana ba’da idz hadaitana wahablana milladunka rahmatan innaka antal wahhab.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

5. Doa untuk Kesedihan yang Mendalam

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Arab latin: Laa ilaaha illallahul ‘adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbussamaawati warabbul ardhi warabbul arsyil kariim

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.”

Surat Al Insyirah untuk Penenang Hati

Selain membaca doa tertentu, membaca surat Al- Insyirah juga bisa menenangkan hati. Berikut ini adalah bacaan surat Al-Insyirah dan artinya:

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Arab Latin: A lam nasyraḥ laka ṣadrak wa waḍa’nā ‘angka wizrak allażī angqaḍa ẓahrak wa rafa’nā laka żikrak fa inna ma’al-‘usri yusrā inna ma’al-‘usri yusrā fa iżā faragta fanṣab wa ilā rabbika fargab

Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad), meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu yang memberatkan punggungmu, dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu? Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!

Dirangkum dari Tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish Shihab, dalam surat ini, Rasulullah SAW dinasihati untuk tetap tenang dan tidak cemas menghadapi tugas dakwahnya yang terasa berat, karena Allah SWT selalu mendampingi dan mempermudah segala urusan, baik di masa lalu maupun di masa mendatang.

Kekhawatiran Nabi SAW terkait tugas mulia yang diembannya disebabkan oleh keyakinan beliau bahwa umatnya berada di ambang kebinasaan dan ketidaktahuan mengenai langkah yang harus diambil.

Dalam ayat 2-3, Allah SWT menyebutkan bahwa Dia akan menolong utusan-Nya dengan meringankan beban tugas kenabian yang dirasakannya berat.

Selain memberikan kemudahan dalam tugas Nabi SAW, Allah SWT juga mengangkat derajat dan mengagungkan rasul-Nya. Anugerah ini harus disadari sebagai pemberian dari Allah SWT.

Allah SWT menegaskan dalam ayat lima bahwa setelah setiap kesulitan akan ada kemudahan, dan hal ini ditekankan kembali dalam ayat enam dengan, “Sungguh beserta kesulitan ada kemudahan.”

Allah SWT juga tidak hanya menjanjikan kemudahan kepada utusan-Nya tetapi juga kepada semua hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, orang mukmin tidak perlu merasa gelisah menghadapi cobaan atau perasaan yang gelisah.

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa keluar kamar mandi dan artinya diamalkan muslim agar terhindar dari godaan setan dan iblis. Selain itu, perintah berdoa kepada Allah SWT tertuang dalam surat Al Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”


Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin-nya yang diterjemahkan Achmad Sunarto menuliskan bahwa kamar mandi termasuk salah satu tempat yang banyak dinaungi setan dan iblis. Oleh sebab, itu muslim hendaknya membaca doa ketika keluar maupun masuk ke dalam kamar mandi.

Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya pada saat iblis turun ke permukaan bumi, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, Engkau telah menurunkan aku ke bumi, dan telah menjadikan aku terkutuk, maka jadikanlah untukku sebuah rumah.’ Allah SWT berfirman, ‘Rumahmu adalah kamar mandi’…” (HR Thabrani)

Selain itu, kamar mandi disebut sebagai batas antara manusia dan jin. Ini tercantum dalam hadits Rasulullah SAW dari Ali RA,

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka masuk ke WC, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah’.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya

Berikut bacaan doa keluar kamar mandi dan artinya dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI.

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِى الْأَذَى وَعَافَانِي

Arab latin: Ghufraanaka alhamdulillaahil ladzii adzhaba annil aadza wa aafaanii

Artinya: “Segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa yang bermanfaat bagiku.”

Adab ketika Berada di Kamar Mandi

Menukil dari Buku Pintar 50 Adab Islam susunan Arfiani, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan muslim ketika berada di kamar mandi.

  • Membaca doa masuk dan keluar kamar mandi
  • Mendahulukan kaki kiri ketika masuk
  • Mendahulukan kaki kanan ketika keluar
  • Tidak berlama-lama di dalam kamar mandi
  • Tidak menyebut nama Allah SWT di dalam kamar mandi
  • Tidak membuang-buang air di kamar mandi
  • Tidak bernyanyi di dalam kamar mandi

Itulah doa keluar kamar mandi dan artinya yang bisa diamalkan muslim beserta adab yang perlu diperhatikan. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Penutup Majelis Lengkap: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam, terutama yang berkaitan dengan ibadah atau ilmu, dianjurkan untuk dimulai dan diakhiri dengan doa. Salah satu doa yang sangat penting adalah Doa Penutup Majelis.

Doa ini diucapkan untuk memohon ampunan atas kesalahan atau kelalaian yang mungkin terjadi selama majelis berlangsung. Selain itu, doa ini juga berfungsi sebagai bentuk penutup yang baik dalam setiap pertemuan.

Hadits Tentang Doa Penutup Majelis

Menukil buku Doa-Doa Rasulullah SAW (2003) karya Ibnu Taimiyah, ada beberapa dalil yang menyebut tentang doa penutup majelis. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Hurairah Radhiallahu anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:


“Barang siapa duduk di dalam suatu majelis, kemudian banyak bergurau yang tidak bermanfaat, lalu sebelum berdiri meninggalkan majelis ia melafalkan doa yang artinya ‘Maha Suci Engkau, ya Allah dan saya mengucapkan puji-pujian pada-Mu. Saya menyaksikan sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Engkau, saya mohon ampun serta bertaubat pada-Mu,’ melainkan ia pasti diampuni dari dosa yang diperolehnya di majelis itu.” (HR. Tirmidzi).

Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW meninggalkan majelis, beliau berdoa dengan doa penutup majelis.

Sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Wahai Rasulullah, engkau telah mengatakan sebuah perkataan atau ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya,” Rasulullah bersabda, “itu merupakan penebus dosa dari apa yang telah kita lakukan dalam majelis.”

Bacaan Doa Penutup Majelis

Menukil buku 52 Kultum Favorit untuk Muslimah oleh Zakiah Nur Jannah dan Noor Hafild, berikut adalah doa penutup majelis yang sering diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW.

Doa Penutup Majelis 1

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilahailla anta, astaghfiruka wa atubu ilaika.

Artinya: “Mahasuci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Doa Penutup Majelis 2

Dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, MA, disebutkan doa penutup majelis lainnya. Ini adalah doa penutup majelis versi panjang sekaligus doa untuk memohon keselamatan. Berikut bacaannya:

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ ٱلْيَقِينِ مَا تُهَوَنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ فَأَرَنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمَنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنًا وَلَا تُسَلَّطَ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمْنَا.

Arab latin: “Allahummaqsim lanaa min khasy-yatika maa tahuulu bihii bainanaa wa baina ma’shiyyatika wamin thaa’atika maa tuballighuna bihii jannataka waminal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashaa-ibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarinaa waquwwatinaa ma ahyaytanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadaanaa walaa taj’al mushiibatanaa fii diininaa walaa taj’alid dunya akbara hamminaa walaa mablagha ‘ilminaa walaa tusallith ‘alainaa manlaa yarhamunaa.”

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.”

“Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau hadirkan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.”

6 Adab Bermajelis

Menurut buku Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam (2021) karya Prof. Dr. Ridhahani, M. Pd., terdapat enam adab dalam bermajelis yang dapat Anda terapkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Duduk sejajar dengan jemaah lain
  2. Tidak duduk di antara dua orang yang sudah duduk terlebih dahulu
  3. Bersalaman dengan jemaah yang ada di majelis
  4. Tidak berbisik-bisik dengan orang ketiga tanpa melibatkan orang kedua
  5. Berhak kembali ke tempat duduk semula setelah meninggalkan majelis, jika ada kesempatan
  6. Membaca doa penutup majelis.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com