Tag Archives: multazam

Bacaan Doa di Multazam, Salah Satu Tempat Mustajab



Jakarta

Multazam adalah salah satu tempat mustajab untuk berdoa ketika berada di Tanah Suci. Memanjatkan doa di Multazam dapat dilakukan setelah tawaf.

M Syukron Maksum dalam buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah menjelaskan bahwa nama Multazam diambil dari kata lazim yang berarti “harus”. Multazam adalah tempat di mana Allah SWT mengharuskan atas diri-Nya untuk menerima permohonan setiap orang yang tulus kepada-Nya.

Multazam merupakan dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Tempat ini merupakan tempat yang utama untuk berdoa dan dipergunakan oleh jemaah haji dan umrah untuk berdoa atau bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan tawaf.


Bacaan Doa di Multazam

Mengutip Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, berikut bacaan doa di Multazam:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَكَ وَيُكَافِيءُ مَزِيدَكَ أَحْمَدُكَ بِجَمِيعِ مَحَامِدِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ عَلَى جَمِيعِ نِعَمِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْها وَمَا لَمْ أَعْلَمْ وَعَلَى كُلّ حَالٍ، اَللَّهُمَّ صَلِ وَسَلّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ أَعِذْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وأَعِذْنِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَفَنِعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي وَبَارِكْ لِي فِيهِ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ أَكْرَمِ وَفْدِكَ عَلَيْكَ وَأَلْزِمُنِي سَبيل الاسْتِقَامَةِ حَتَّى أَلْقَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

Arab latin: Allahumma lakal hamdu hamday yuwaafi ni’amika wa yukaafiu maziidak, ahmaduka bi jamii-i mahaamidika maa ‘alimtu minhaa wa maa lam a’lam ‘alaa jamii-i ni’amika maa ‘amiltu minhaa wa maa lam a’lam wa ‘alaa kulli haal, alaahumma shalli wa sallim ‘alaa muhammadin wa’alaa aali muhammad, allaahumma a’idznii minasy syaithaanir rajiim, wa ‘aid- znii min kulli suu’, wa qanni’nii bi maa razaqtanii wa baarik lii fiih. Allaa- hummaj ‘alnii min akrami wafdika ‘alaika, wa alzimnii sabiilal istiqaamati hattaa alqaaka yaa rabbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, dengan pujian yang menyampaikan pada kenikmatan-Mu dan menepati tambahan kenikmatan itu. Aku memuji-Mu dengan semua pujian baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui atas seluruh kenikmatan-Mu baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui, atas segala keadaan. Ya Allah, limpahkanlah shplawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW dan keluarga Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, lindungilah aku dari syaitan-syaitan yang terkutuk, dan lindungilah aku dari segala keburukan dan jadikanlah aku qanaah menerima apa yang Engkau berikan dan berkahilah di dalamnya untukku. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang mulia yang Engkau utus, dan tetapkanlah istikamah sampai aku bertemu kepada-Mu, wahai Tuhan pemilik seluruh alam.”

Ketika melaksanakan tawaf, menurut pendapat Imam Syafi’i dan kebanyakan ulama Syafi’iyah disunnahkan membaca Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan tawaf merupakan tempatnya zikir, sedangkan zikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an lebih diutamakan dibandingkan dengan doa-doa yang tidak ma’tsur. Asy-Syaikh Abu Muhammad al-Juwaini mengatakan: “Disunnahkan membaca Al-Qur’an di dalam tawaf hingga khatam, dan pahalanya sangatlah besar. ” Wallahu a’lam.

Ketika melaksanakan tawaf, disunnahkan pula untuk mengusap Hajar Aswad dan ketika memulai tawaf membaca:

بسم الله والله اكبر. اللهم إيماناً بك وتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ واتباعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Arab latin: Bismillaahi wal laahu akbar, allaahumma iimaanan bika wa tash- diiqan bikitaabika wa wafaa-an bi’ahdika wat tibaa’an lisunnati nabi- yyika shal lallaahu ‘alaihi wasallam

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dan Allah Mahabesar ya Allah tawaf ini karena iman kepada-Mu, pembenaran kepada kitab-Mu penunaian terhadap janji-janji-Mu dan mengikuti Nabi-Mu SAW.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Cara Berdoa di Multazam yang Dikenal Mustajab dan Bacaannya


Jakarta

Salah satu ibadah yang dilakukan ketika beribadah di Tanah Suci yaitu berdoa di Multazam. Ketika berdoa di tempat tersebut, umat Islam perlu memperhatikan cara berdoa di Multazam agar mendapat keutamaannya.

Mengutip buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah karya Syukron Maksum, Multazam berasal dari kata lazim yang berarti harus. Multazam adalah tempat di mana Allah SWT mengharuskan atas diri-Nya untuk menerima permohonan setiap orang yang tulus kepada-Nya.

Multazam adalah dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Jemaah haji ataupun umrah bisa berdoa di Multazam setelah selesai melakukan tawaf.


Cara Berdoa di Multazam

Menukil buku Panduan Beribadah Khusus Pria karya Syaikh Hasan Muhammad Ayyub, cara berdoa di Multazam dilakukan dengan meletakkan dada, perut, dan pipi kanan pada tembok Baitullah. Seorang muslim yang berdoa di Multazam juga hendaknya membentangkan kedua tangannya pada tembok.

Posisi tangan ketika berdoa di Multazam yaitu tangan kanan menghadap pintu Ka’bah dan tangan kiri menghadap Hajar Aswad. Hal ini berdasarkan keterangan Rasulullah SAW dalam hadits dhaif, bahwa beliau mendatangi Multazam dengan cara tersebut.

Cara ini juga dijelaskan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, seperti dikutip Ahmad Mustafa Mutawalli dalam Syama’il Rasulullah, “Apabila seseorang berada di Multazam yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah maka hendaklah ia meletakkan dada, wajah, lengan, dan kedua telapak tangan padanya, kemudian berdoa dan memohon kebutuhannya kepada Allah, sebelum tawaf wada’. Berdoa di Multazam sama baiknya dengan pada saat tawaf wada’ atau lainnya.”

Bacaan Doa di Multazam

Dinukil dari kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, doa yang disunahkan untuk dibaca ketika berada di Multazam yaitu sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَكَ وَيُكَافِي مَزِيدَكَ أَحْمَدُكَ بِجَمِيعِ مَحَامِدِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ عَلَى جَمِيعِ نِعَمِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ أَعِذْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ وأَعِذْنِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَقَنَعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي وَبَارِكْ لِي فِيهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ أَكْرَمِ وَفْدِكَ عَلَيْكَ وَأَلْزِمْنِي سَبِيْلَ الْاسْتِقَامَةِ حَتَّى أَلْقَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

Allahumma lakal hamdu hamday yuwaafi ni’amika wa yukaafiu maziidak, ahmaduka bi jamii-i mahaamidika maa ‘alimtu minhaa wa maa lam a’lam ‘alaa jamii-i ni’amika maa ‘alimtu minhaa wa maa lam a’lam wa ‘alaa kulli haal, allaahumma shalli wa sallim ‘alaa muhammadin wa’alaa aali muhammad, allaahumma a’idznii minasy syaithaanir rajiim, wa ‘aid- znii min kulli suu’, wa qanni’nii bi maa razaqtanii wa baarik lii fiih. Allaa- hummaj ‘alnii min akrami wafdika ‘alaika, wa alzimnii sabiilal istiqaamati hattaa alqaaka yaa rabbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, dengan pujian yang menyampaikan pada kenikmatan-Mu dan menepati tambahan kenikmatan itu. Aku memuji-Mu dengan semua pujian baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui atas seluruh kenikmatan-Mu baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui, atas segala keadaan. Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW dan keluarga Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, lindungilah aku dari setan-setan yang terkutuk, dan lindungilah aku dari segala keburukan dan jadikanlah aku qanaah menerima apa yang Engkau berikan dan berkahilah di dalamnya untukku. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang mulia yang Engkau utus, dan tetapkanlah istikamah sampai aku bertemu kepada-Mu, wahai Tuhan pemilik seluruh alam.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Benarkah Doa Lebih Cepat Terkabul jika di Dekat Ka’bah?


Jakarta

Kegiatan yang tidak luput dilakukan jemaah haji ketika berada di Tanah Suci adalah berdoa kepada Allah SWT. Benarkah doa akan lebih cepat terkabul jika kita berdoa di dekat Ka’bah?

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ


Artinya: “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina’.”

Salah satu tempat di Ka’bah yang mustajab untuk berdoa adalah Multazam. Berikut penjelasannya.

Multazam, Tempat di Ka’bah yang Mustajab

Menukil buku Jejak Sejarah di Dua Tanah Haram karya Mansya Aji Putra, Multazam berasal dari kata kerja iltazama-yaltazimu-iltizaaman. Multazam adalah tempat memohon keteapan dan keteguhan hati kepada Allah SWT.

Multazam merupakan bagian dari dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Dikatakan, barang siapa menempelkan dada, pipi, dan lengan kedua tangannya seraya berdoa dengan hati yang khusyuk, permohonannya akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Multazam sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa dijelaskan pada salah satu hadits. Diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda,

“Antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut dengan Multazam. Tidak ada orang yang berdoa di tempat itu, kecuali Allah akan mengabulkannya.” (HR Baihaqi)

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani berkata dalam kitabnya Al-Hajju Fadhail wa Ahkam, “Dan aku, dengan memuji Allah di Multazam, aku memohon banyak hal baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Maka, tampaklah bagiku ijabahnya dalam urusan dunia, dan aku berharap tampak juga ijabah dalam urusan akhirat.”

Adapun sunah menempelkan dada, pipi, dan lengan kedua tangan ketika berada di Multazam bersandar pada hadits yang diriwayatkan Amr bin Syu’aib dari bapaknya. Ia berkata,

“Aku telah melakukan tawaf bersama Abdurrahman bin Amr. Ketika kami telah menyempurnakan putaran ke-7, kami pun menunaikan salat di belakang Ka’bah.

Kemudian aku berseru, ‘Tidakkah kita memohon perlindungan Allah SWT dari api neraka?’ Abdullah pun memohon perlindungan dari api neraka, kemudian berlalu antara Hijr Ismail dan pintu Ka’bah lalu meletakkan dada, kedua tangan, dan pipinya pada Rukun itu, kemudian berkata, ‘Beginilah aku melihat Rasulullah SAW melakukannya’.” (HR Ibnu Majah)

Tempat Lain yang Mustajab untuk Berdoa

Menukil buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana, berikut beberapa tempat di Ka’bah yang dikatakan mustajab untuk berdoa.

Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah sudut Ka’bah sebelum Hajar Aswad. Tempat ini mustajab untuk berdoa sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Ada 70 malaikat yang memegang rukun Yamani. Barang siapa berdoa, ‘Ya Allah, berilah aku ampunan dan kesehatan di dalam agama, dunia, dan akhirat. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah diri kami dari siksa api neraka,’ maka 70 malaikat tersebut akan berkata, ‘Amin, kabulkanlah doanya’.” (HR Ibnu Majah)

Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang diletakkan Nabi Ibrahim AS ketika menyelesaikan pembangunan Ka’bah. Hajar Aswad terletak di sebelah kiri pintu Ka’bah. Berdoa sembari mencium Hajar Aswad juga merupakan doa yang mustajab untuk dikabulkan.

Raudhah

Raudhah adalah ruang di antara mimbar dan makam Rasulullah SAW. Keutamaan Raudhah tergambar dalam sabda Rasulullah SAW,

“Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR Muslim)

Doa ketika Melihat Ka’bah

Ketika melihat Ka’bah, Rasulullah SAW berdoa sambil mengangkat kedua tangan. Berikut bacaan doanya:

للَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرَفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرا

Allahumma zid haadzaal baita tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa mahaabah wa zid man syarafahu wa karramah mimman hajjahu awi’tamarah tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa birra.

Artinya: Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com